• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Tafsir dan ayat ekonomi hadits h

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Tafsir dan ayat ekonomi hadits h"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HADITS-HADITS TENTANG AKAD (TRANSAKSI)

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

TAFSIR AYAT DAN HADITS EKONOMI

Dosen Pengampu : Dede Rodin, M.Ag.

Disusun Oleh :

Nurul Hikmah

(1605036017)

Sahal Ludin

(1605036018)

Siti Duma Karmila

(1605036020)

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akad (Transaksi)

Kata Aqad dalam istilah bahasa berarti ikatan dan tali pengikat. Jika dikatakan aqada al-habla maka itu menghubungkan antara dua ujung tali lalu mengikatnya. Kemudian makna ini berpindah dari hal yang bersifat hissi (indra) kepada ikatan yang tidak tampak antara dua ucapan dari kedua belah pihak yang sedang berdialog. Dari sinilah kemudian makna akad diterjemahkan secara bahasa sebagai : Menghubungkan antara dua perkataan, masuk juga didalamnya janji dan sumpah, karena sumpah menguatkan niat berjanji untuk melaksanakan isi sumpah atau meninggalkannya. Demikian juga halnya dengan janji sebagai perekat hubungan antara kedua belah pihak yang berjanji dann menguatkanya.1

Akad dalam terminologi bahasa mencakup makna ikatan, pengokohan dan penegasan dari satu pihak atau kedua belah pihak. Makna secara bahasa ini sangat sesuai sekali dengan apa yang dikatakan oleh kalangan ulama fiqh, dimana kita mendapati kalangan ulama fiqh menyebutkan akad adalah setiap ucapannya yang keluar sebagai penjelas dari dua keinginan yang ada kecocokan sebagaimana mereka juga menyebutkan arti akad sebagai setiap ucapan yang keluar menerangkan keinginan walaupun sendirian.2

Akad Tranasksi dalam fiqh didefinisikan dengan Irtibath ijab bi qabulin ala wajihin masyru’ yatsbutu atsarubu fi mahallihi, yaitu pertalian ijab dengan qabul menurut cara-cara yang disyariatkan yang berpengaruh terhadap objeknya. Ijab adalah permulaan penjelasan yang keluar dari salah satu pihak yang berakad sebagai gambaran kehendaknya dalam mengadakan aqad. Qabul yaitu perkataan yang keluar dari pihak yang berakad pula, yang diucapkan setelah adanya ijab. Sedangkan pengaruh atas objek seperti perpindahan kepemilikan seperti yang terjadi pada akad jual beli, atau hanya perpindahan manfaat barang seperti dalam akad sewa.3

B. Hadits-hadits Tentang Aturan Akad (Transaksi)

1 Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Muamalat”Sistem Transaksi Dalam Islam”, (Jakarta: Bumi Aksara.2014). hlm.15.

2 Ibid, hlm.16.

(4)

1. Hadits Larangan Tentang Melakukan Transaksi Munabadzah dan Mulamasah.

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair berkata, telah menceritakan kepada saya Al Laits berkata, telah menceritakan kepada saya 'Uqail dari Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepada saya 'Amir bin Sa'ad bahwa Abu Sa'id radliallahu 'anhu mengabarkannya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang munabadzah, yaitu seseorang melempar pakaiannya sebagai bukti pembelian harus terjadi (dengan mengatakan bila kamu sentuh berarti terjadi transaksi) sebelum orang lain itu menerimanya atau melihatnya dan Beliau juga melarang mulamasah, yaitu menjual kain dengan hanya menyentuh kain tersebut tanpa melihatnya (yaitu dengan suatu syarat misalnya kalau kamu sentuh berarti kamu harus membeli) ".(H.R Bukhari no.2000)

Kata Munabadzah secara syar’i berarti seseorang berkata “barang mana saja yang kamu lemparkan kepadaku, maka aku membayarnya dengan harga sekian” atau pedagang berkata “barang mana saja yang aku lemparkan, maka kamu harus membayarnya dengan harga sekian” tanpa dia melihat kepada barang tersebut.4 Jual beli ini tidak sah disebabkan dua alasan, yaitu :

- Adanya ketidakjelasan barang

- Barang yang di jual masih tergantung pada syarat, yaitu apabila kain tersebut di lemparkan kepadanya

Kategori barang yang termasuk di dalamnya adalah semua jenis barang, berdasarkan perkatan barang apa saja yang kau lemparkan jual beli seperti ini di larang oleh syariat, karena gambaran jual beli seperti ini akan mengundang perselisihan dan permusuhan anatara kedua belah pihak.

(5)

Kata mulamasah secara syar’i berarti seorang pedagang berkata “kain mana saja yang kau sentuh, maka kain tersebut menjadi milikmu dengan harga sekian”. Jual beli ini tidak layak karena dua sebab, yaitu :

- Adanya jahalah (ketidakjelasan barang)

- Masih tergantung dengan syarat. Syaratnya ialah seorang pedagang berkata kain mana saja yang kau sentuh, maka kain tersebut menjadi milikmu dengan harga sekian.

Larangan ini berlaku untuk semua barang baik berupa pakaian ataupun barang lainnya. Karena di dalam jual beli mulamasah terdapat unsur paksaan. Transaksi ini juga melanggar hak khiyar. Seperti yang diterangkan dalam hadits berikut :

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Beliau bersabda: "Jika dua orang melakukan jual beli maka masing-masingnya punya hak khiyar (pilihan) atas jual belinya selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya sepakat atau salah satu dari keduanya memilih lalu dilakukan transaksi maka berarti jual beli telah terjadi dengan sah, dan seandainya keduanya berpisah setelah transaksi sedangkan salah seorang dari keduanya tidak membatalkan transaksi maka jual beli sudah sah". (H.R Bukhari no 1970).

(6)

disini adalah pilihan dalam menentukan barang apa yang mau kita beli, dan apakah kita harus membelinya. Tidak harus ditentukan oleh pedagang seperti transaksi Munabadzah dan mulamasah. Oleh karena itu hadits ini turut menegaskan bahwa jual beli Munabadzah dan mulasamah itu tidak boleh dilakukan.

2. Hadits Larangan Transaksi atas Transaksi Saudaranya.

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami Malik bin Anas dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian bertrasasaksi atas transaksi saudaranya."(H.R Ibnu Majah no. 2162 ).

Bertransaksi atas transaksi saudaranya maksudnya adalah ketika ada dua orang yang sudah melakukan transaksi, maka orang ketiga tidak boleh menawar atas transaksi tersebut.

Contoh : Pak Abror melakukan transaksi yaitu pembelian tanah kepada pak Ragil, dengan harga sekian, dan di sepakati. Lalu pak Adi ingin menawar tanah yang telah disepakati oleh pak Abror dan pak Ragil. Dengan cara membujuk atau merayu dengan harga yang lebih tinggi dari pak Abror kepada pak Ragil. Inilah yang di maksud bertransaksi atas transaksi saudaranya, dan ini dilarang oleh Rasulullah.

(7)

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa'id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah seorang laki-laki melakukan transaksi atas transaksi saudaranya, atau menawar atas tawaran saudaranya."(H.R Ibnu Majah no 2163).

Hadits ini menerangkan bahwa "Janganlah seorang laki-laki melakukan transaksi atas transaksi saudaranya, atau menawar atas tawaran saudaranya.". sudah jelas hadits ini berkaitan dengan contoh diatas. Bahwa kita tidak boleh menawar atas tawaran saudara.

3. Larangan Transaksi Jual Beli Najasy (Menambah Harga untuk Menipu Pembeli).

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar dan Sahl bin Abu Sahl keduanya keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami sufyan dari Az Zuhri dari Said dan Abu Hurairah dari nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda : janganlah kalian jual beli dengan cara Najasy (Menambah harga untuk menipu pembeli).(H.R Ibnu Majah no.2165).

(8)

yang biasa. Hal ini dilakukannya dihadapan pembeli dengan tujuan memperdaya pembeli. Namun dia sendiri tidak ada niat untuk membeli, namun tujuannya semata-mata hanya untuk memperdaya si pembeli dengan tawarannya tersebut. Dan ini termasuk bentuk penipuan dan dilarang oleh Rasulullah.

Rasulullah menganjurkan, ketika kita melakukan transaksi jual beli maka katakanlah “Tidak boleh ada penipuan”. Seperti sabda Rasulullah sebagai berikut:

(9)

4. Anjuran Bersedekah Ketika saat Bertransakasi Jual Beli.

(10)

Pada Hadits ini di tekankan pada kata "Wahai para pedagang, Sesungguhnya setan dan dosa itu datang ketika transaksi jual beli, maka gabungkanlah jual beli kalian dengan sedekah." Pada kata ini sudah jelas bahwa kita dianjurkan bersedekah ketika kita sedang melakukan transaksi jual beli. Dan beginilah jual beli yang dianjurkan oleh Rasulullah.

BAB III

SIMPULAN

Akad Tranasksi dalam fiqh didefinisikan pertalian ijab dengan qabul menurut cara-cara yang disyariatkan yang berpengaruh terhadap objeknya. Ijab adalah permulaan penjelasan yang keluar dari salah satu pihak yang berakad sebagai gambaran kehendaknya dalam mengadakan aqad. Qabul yaitu perkataan yang keluar dari pihak yang berakad pula, yang diucapkan setelah adanya ijab.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Aziz, Abdul. 2014. Fiqh Muamalat”Sistem Transaksi Dalam Islam”. Jakarta: Bumi Aksara.

Rodin, Dede. 2015. Tafsir Ayat Ekonomi. Semarang: CV Karya Abadi.

Suwiknyo, Dwi. 2010. Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Internet

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara jumlah limfoblas pada kelompok mencit yang diberi ekstrak Hedyotis corymbosa selama 14

Observasi terjkait dengan judul yang akan diteliti adalah kegiatan pengamatan terhadap peranan pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat desa

observation that investigated the students’ problems in learning preposition of place. The first point is about differenciate the polysemous preposition. In this case the

Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP dan spesialisasi industri auditor memiliki pengaruh negatif

WIRATRAN SAMUDERA SHIPPING PALEMBANG 72 PT.PROPAN RAYA I.C.C DISTRIBUTOR CAT PALEMBANG 73 RUKO LEMABANG MAS PERTOKOAN PALEMBANG 74 SEKOLAH KRISTEN IPEKA SEKOLAH

Lembaga Penelitian Universitas Brawijaya Jl.. Optimasi Pemadatan Cepat Pada Pembuatan Minyak Kaya Asam Lemak Q-3 Dari Minyak Hasil Samping Penepungan Ikan Lemuru.. Teti Estiasih

dalam upaya hukum kasasi atas putusan bebas perkara pidana tersebut, ditemukan. keberadaan judex juris berubah menjadi judex factiedalam upaya kasasi

metode atau model sosialisasi dari Pemimpin Opini kepada masyarakat desa tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional