• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah di Korea Selatan Why Not

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kuliah di Korea Selatan Why Not"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Kuliah

Di Korea Selatan

Suray Agung Nugroho

Sekilas tentang Kuliah Korea Selatan

Kuliah di Korea? Why Not. Sekarang Korea Selatan bukan hanya dilirik tapi sudah menjadi salah satu kiblat untuk sekolah ke LN. Siapa yang tak ingin kuliah sambil jalan-jalan

di negeri terus bergeliat dengan nuansa K-Pop. Siapa yang tak ingin kuliah dan hidup di

negara 4 musim. Bila ini menjadi salah satu tujuan kalian kuliah di LN.

OK, sebelum datang untuk kuliah di Korea. Maka, bagi kalian yang sebelumnya hanya

ingin kuliah di Korea karena gelimang iming-iming godaan K-Pop dan hal-hal yang kelihatan

sepele itu, maka tak ada salahnya untuk mengetahui sedikiiiiit tentang sejarah pendidikan Korea. Hal ini biar kalian pun tetap tahu dan yakin bahwa kuliah di Korea adalah pilihan yang

tepat untuk masa depan kalian.

Singkatnya, dilihat dari sejarah pendidikan di Korea, maka ada yang menarik untuk

kita ketahui bahwa ide untuk menciptakan sebuah institusi khusus yang bertujuan mencetak

pemimpin-pemimpin masa depan Korea telah ada pada era Dinasti Jeoseon. Saat itu pada

tahun 1396 ada sebuah lembaga yang disebut Seonggyungwan yang menjadi cikal bakal universitas di Korea. Kokoh berdirinya Seonggyungwan selama dinasti Jeoseon dari awal abad ke-14 hingga awal abad ke-20 inilah yang melatarbelakangi Korea memulai sejarahnya

membuka sebuah universitas atau lembaga tinggi yang didedikasikan untuk mengajarkan

calon-calon pemimpin Korea berbagai hal dari sejarah Korea, sejarah dunia, geografi Korea,

dan geografi dunia. Dilihat dari kurikulum saat itu yang telah memasukkan pengetahuan

geografi dan sejarah dunia, Korea yang dulu dikenal sebagai Kerajaan Pertapa atau the

Hermit Kingdom ternyata dari dalam sebenarnya juga sudah melirik dunia luar untuk dipelajari. Saat ini nama dan kebesaran Seonggyunggwan diabadikan menjadi Universitas Sungkyunkwan yang ada di Korea. Dari cikal-bakal inilah, muncullah universitas-universitas

unggul di Korea. Untuk tahap awal, kita perlu tahu SKY. Apa ini? Teruslah baca buku ini.

(2)

ini berupaya keras menjadi dan dalam tataran tertentu sudah dapat dikatakan menjadi salah

satu negara tujuan pendidikan tinggi di dunia.

Nach, melihat sejarah sekilas itu saja bisa menjadi patokan bahwa pendidikan di Korea dari sononya memang sudah ada untuk kepentingan negaranya. Kalian juga ingin mencicipi menjadi salah satu lulusan salah satu universitas di Korea? Maka, buku ini bisa

menjadi panduan kalian.

To South Korea for Study: Why Not?

Wait! Kuliah di Korea? Perlukah belajar bahasa Korea? Saat ini, aku tak bisa dan tak tahu apa pu selai A yeo ghaseyo? .Bisakah kuliah di Korea?

Bila kalian ingin kuliah di S1, maka pengetahuan dan kemampuan bahasa Korea

adalah wajib. Hal ini karena saat ini rata-rata kuliah di tingkat S1 rata-rata adalah dalam

bahasa Korea. Namun, untuk S2 dan S3, maka belajar bahasa Korea tidaklah wajib. Hal ini

karena banyak sekolah pasca sarjana yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa

pengantarnya.

Nah, terkait dengan bahasa Korea, perlu kita kenal sebuah mahkluk bernama TOPIK

(Test of Proficiency in Korean Language). Beberapa kampus mensyaratkan mahasiswa lulus

ujian TOPIK paling tidak level 3. TOPIK adalah semacam TOEFL atau IELTS bila kalian ingin

bersekolah di AS, Australia, atau negara lain yang berbahasa Inggris.

Tapi tak perlu khawatir. Kalian bisa belajar bahasa Korea dulu baik di tanah air lalu

ikut ujian TOPIK di Indonesia atau kalian bisa ikut kursus bahasa Korea langsung di Korea

selama 6 bulan atau 1 tahun dulu sebelum memulai program kuliah di Korea. Tapi ini sekali

lagi tergantung dari apakah bidang studi yang kalian dalami nanti memerlukan bahasa Korea

atau tidak.

Saat ini, mari kita lihat seperti ini. Mengapa harus belajar bahasa Korea dan ikut ujian

TOPIK juga?. Di sinilah letak kegigihan dan keunikan Korea yang juga ingin menunjukkan

identitas dirinya di mata internasional. Mahasiswa asing juga perlu mengetahui budaya

(3)

Korea dengan Hangeul-nya menjadi suatu identitas Korea. Tak pelak lagi, Korea telah menjadi segelintir negara dunia yang telah mampu menerapkan kebijakan ini untuk

mahasiswa asing—suatu pencapaian yang patut kita pandang positif saja. Kita belajar di

Korea untuk e i ba il u te ta g e gapa egara i i e jadi aju da a diri, ‘ka ?

Step 1: Choose your school with CARE!

Pilih Universitasmu

Jika bicara tentang universitas mana yang cocok dan pas untuk kita, maka

sebelumnya memang kita harus tahu dulu kita mau kuliah di bidang sosial atau sains. Karena

bila kita sudah tahu, maka akan mudah membantu ke mana kita mencarinya. Saking

banyaknya universitas, maka untuk memudahkan gambarannya, di sini akan diberikan satu

contoh dulu, yaitu Graduate School of International Studies di Korea. Ya, ini memang untuk mereka yang mau belajar S2 tanpa harus repot belajar bahasa Korea dulu karena bisa

dikatakan 80% pelajarannya dalam bahasa Inggris, sisanya dalam bahasa Korea.

Ditilik dari sejarahnya, keberadaan GSIS di Korea belumlah lama dibandingkan

dengan sekolah-sekolah pasca sarjana yang terlebih dulu ada. Namun, untuk orang asing,

sekolah macam ini rasa-rasanya lebih pas dan cocok. Dua dunia akan kita raih.

Teman-teman sekelas kita bukan melulu orang Korea, melainkan juga bisa jadi juga dari beberapa

negara lain.

Sebagai ilustrasi, sekolah pasca sarjana (Graduate School) dengan berbagai

programnya telah lama ada beriringan dengan munculnya universitas-universitas di Korea.

Misalnya di tiga universitas ternama yang sering disebut dengan SKY—akronim tiga

universitas terbaik Korea yang sering didengungkan di Korea Selatan, yaitu Seoul National

University, Korea University dan Yonsei University. Ketiga universitas tersebut secara

berurutan juga memiliki GSIS sejak tahun 2003, 1991, dan 1987.1 Sebagai perintis adanya

program internasional dalam bentuk GSIS, Yonsei University dapat dikatakan sebagai

universitas yang sampai saat ini bersama dengan berbagai universitas ber-GSIS lainnya terus

berbenah untuk memenuhi adanya tantangan global untuk menciptakan individu-individu

yang memiliki kemampuan menjadi ahli di bidangnya dan individu yang bisa menjadi

1 Informasi lebih lanjut mengenai universitas yang termasuk dalam SKY dapat dilihat di website masing-masing

(4)

pemimpin intelektual saat berhadapan dengan masalah sosial dan masalah-masalah

internasional. Inilah salah satu tujuan utama yang dijadikan ciri semua GSIS di Korea. Nah,

bila bentuk sekolah pasca semacam ini yang kalian cari, maka saya kira GSIS adalah

tempatnya.

Bila ilmu sains adalah darah daging dan oksigen kalian, maka tetap saja SKY adalah

pilihan awal. Sama halnya dengan orang Korea yang ingin juga sekuat tenaga bersekolah di

sana.

Tetapi, tidak selalu demikian, boleh jadi nama itu penting. Tapi, mengingat bahwa

pendidikan di Korea bisa dikatakan telah sedemikian maju dan terus berbenah diri, maka

universitas lain pun juga bisa menjadi perhatian. Untuk bidang sains, pilihlah KAIST (Korea

Advanced Institute of Sciences and Technology). KAIST adalah salah satu sekolah bidang

teknologi yang telah mendapat sorotan dunia karena keberhasilannya dalam

mengembangkan bidang sains menjadi daya saing Korea saat ini.

- Pilihlah sekolahmu

Saat ini berbagai universitas papan atas dan universitas lain di Korea terus berlomba

untuk membuka, mempertahankan, meningkatkan, dan meneruskan eksistensi GSIS ini.

Universitas-universitas lain di ibukota Seoul yang memiliki GSIS antara lain adalah

Chung-Ang University, Ehwa Womans University, Hansung University, dan Hanyang University.

Sementara itu universitas di daerah pun tak ketinggalan untuk mendirikan sekolah pasca

dengan konsentrasi yang sama, misalnya Ajou University di Suwon, Hallym University di

propinsi Gangwon, Kwandong University di Gangneung, propinsi Gangwon, Kyonggi

University di Suwon, propinsi Gyeonggi, KyungHee University, Pusan National University in

Pusan, dan Tamna University di propinsi Jeju. Kemungkinan besar beberapa universitas lain

juga menyelenggarakan sekolah pasca sarjana yang sama namun dengan sebutan lain.

Dari gambaran singkat di atas dapat terlihat banyaknya pilihan untuk kuliah di Seoul

dan di ibukota daerah. Jangan khawatir. Mereka yang di daerah pun juga memiliki

kompetensi khusus yang bertaraf internasional baik dari segi nama maupun kompetensi

yang diajarkan. Tak berlebihan karena GSIS memang memiliki ciri khusus, seperti yang

disinggung sebelumnya, yaitu dilaksanakannya perkuliahan dalam bahasa Inggris bahkan

(5)

GSIS adalah gabungan antara mahasiswa Korea dan mahasiwa asing dari berbagai negara

baik yang kuliah dengan biaya sendiri maupun beasiswa. Mereka berkumpul dalam satu

wadah sekolah untuk menuai ilmu di Korea Selatan.

Step 2: Thinking about study costs: Mahal Nggak Yah?

Ada yang bilang bahwa kuliah di Korea mahal. Tentu saja bila hal itu dilihat dari kurs

Rupiah dengan Won serta biaya hidup di Korea. Apabila kalian ingin kuliah di Korea dengan

bea sendiri. Teruskan baca bagian ini. Bila kalian ingin kuliah dengan beasiswa, langsung saja

baca bagian beasiswa kuliah di Korea di bagian lain buku ini.

Okey, anggap saja kalian ingin kuliah dengan biaya sendiri (baca: biaya ortu). Maka kita perlu tahu bahwa biaya hidup di Korea kira-kira 7 kali lebih mahal daripada rata-rata di

Indonesia. Singat saja: dari biaya makan. Sekali makan, rata-rata adalah KRW 4.000, atau

sekitar Rp 30.000. Mungkin mahal buat sebagian kita, dan tidak begitu mahal buat yang lain.

Dipikir-pikir harga ini sama halnya bila kita sekali makan di mall di tanah air atau makan di

restoran cepat saji. Seperti itulah. Semoga gambaran ini bisa membuat kita sedikit

membayangkannya. Ini baru makan satu kali. Bila kita makan sehari tiga kali? Bisa kita

hitung sendiri. Ini baru biaya makan. Tapi, kita bisa memasak sendiri, kan? Ini tentu saja

jauuuuuh lebih hemat. Jadi, intinya: biaya bukanlah masalah bila kita mau dan tahu menyiasatinya. Sekarang, sudah siap untuk lebih tahu lagi tentang biaya memulai kuliah?

Nah, kembali ke awal cerita. Bila kita ingin mendaftar di Korea, maka kita biasanya

akan mendaftar langsung atau secara online lewat situs universitas tersebut. Saat ini fasilitas

pendaftaran online telah biasa dilakukan di kampus-kampus Korea. Biaya ini rata-rata

sekitar KRW 30.000 atau sekitar Rp Rp 250.000 yang bisa ditransfer ke rekening universitas

tersebut. Setelah itu, kalian akan mendapatkan bukti pendaftaran. Oya, biaya ini tak bisa

dikembalikan biasanya.

Lalu, setelah mendaftar, kalian juga perlu mendaftar biaya kuliah atau SPP. Tentu

saja ini harus kalian bayar bila kalian telah selesai ikut ujian masuk atau wawancara. Untuk

kalian yang ada di Indonesia, ada wawancara yang bisa dilakukan lewat telepon langsung

kepada kalian atau bisa juga lewat Skype. Ada juga universitas-universitas yang hanya

(6)

yang terakhir ini adalah kalian tak perlu ada wawancara, namun pihak universitas tinggal

melihat IPK kalian serta berkas-berkas yang kalian kumpulkan. Intinya, semua proses ini

sering kali berbeda antaruniversitas. Jadi, memastikan kalian memahami benar isi dan tata

cara aplikasinya adalah hal utama. Jangan lupa ini!

Sekarang, kita perlu tahu besaran biaya kuliah di Korea. Sama halnya dengan di

Indonesia, jurusan sosial dan non-sosial (teknik, misalnya) memiliki standar berbeda yang

menentukan besaran biaya kuliah. Jurusan ilmu sosial/non-eksakta lebih murah daripada

yang eksak. Itu saja. Untuk itu, secara garis besar bisa kita pilah bahwa biaya kuliah per

semester untuk jurusan sosial adalah rata-rata KRW 2.500.000 (dua setengah juta Won)

atau sekitar Rp 17 Juta Rupiah per semester. Namun, ini pun masih bisa lebih murah dan

lebih mahal tergantung universitas—apakah negeri atau swasta dan letak universitas itu—

apakah di kota atau daerah. Lalu, untuk jurusan eksakta, rata-rata adalah KRW 3.000.000

(tiga juta Won) atau sekitar Rp 21 Juta Rupiah. Untuk amannya, setiap tahun atau dua

semester, maka untuk kuliah di Korea dibutuhkan biaya sekitar US$ 5000 (lima ribu Dollar).

Biaya yang fantastis. Sekali lagi ini adalah rata-rata.

Bila biaya sebesar ini bukan halangan, silakan jadikan Korea sebagai tempat tujuan

belajar. Bila—sekali lagi—ini terlalu mahal, maka beasiswa adalah jalan lain menuju Korea.

Nah, bagi kalian yang ingiiiiiiin sekali kuliah di Korea atau sekedar mencicipi kuliah di Korea, maka ada dua cara, yaitu kita bisa belajar bahasa Korea di berbagai universitas di

Korea selama 3 bulan saja untuk satu term atau satu tahun sampai lulus level 6. Atau, kalian

bisa menjadi exchange student atau ikut pertukaran pelajar atau mahasiswa di universitas

mana pun di Korea. Yang terakhir ini adalah pilihan yang bijak dan mengasyikkan.

Belajar bahasa Korea di Korea akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan

tak terlupakan karena kita hanya akan belajar dari jam 9 pagi sampai jam 13 siang. Sisanya?

Ekplor dan jelajahilah Korea. Silakan baca bagian lain buku ini untuk tempat-tempat asyik di

Korea selama jungkir-balik dan menyelami hidup di Korea.

Sekali lagi, bila belajar bahasa Korea dalam periode pendek adalah cara yang

menarik dan kelihatan menantang buat kalian, maka silakan masuk ke website universitas

yang kalian inginkan. Di sana, masuklah ke ohaktang atau Language Institute-nya. Perhatikan bahwa tiap universitas punya nama-nama berbeda untuk ini. Namun, rata-rata

namanya adalah Korean Language Institute. Semua tata cara dari apa saja yang perlu

(7)

juga ada dalam informasi di setiap websitenya. Untuk biaya, bisa dikatakan bahwa rata-rata

biaya belajar bahasa Korea per term (3 bulan) adalah KRW 1.400.000 (1,4 juta Won) atau

sekitar Rp 11 Juta Rupiah. Perlu diketahui bahwa belajar bahasa Korea di semua ohaktang

ini dibagi ke dalam 4 term selama setahun (Musim Semi, Musim Panas, Musim Gugur, dan

Musim Dingin). Silakan pilih term mana yang kalian inginkan. Misalnya, bila ingin belajar

bahasa Korea sambil menikmati musim dingin, pilihlah Winter term. Atau, bila kalian ingin

belajar selama 1 tahun maka semua musim di Korea akan bisa kalian rasakan dan nikmati

sembari belajar bahasa dan budaya Korea. Tentu saja, biaya pun menyesuaikan.

Oya, itu baru biaya kuliah. Belum termasuk biaya hidup. Untuk tahu berapa uang

yang harus dipersiapkan untuk hidup di Korea, silakan baca bagian tentang biaya hidup di

Korea di buku ini.

Step 3: Kuliah Gratis dengan Beasiswa serta manfaatnya. Ciihuiii..!!!

Kuliah di Korea dengan biaya sendiri bisa jadi memang relatif tak murah. Namun,

bukan berarti tak bisa, ‘ka ?. Tentu dengan beasiswa jawabannya.

Karena dengan banyaknya tawaran beasiswa yang berjibun termasuk ke Korea

Selatan yang kita bicarakan ini, tak ada hal yang tak mungkin diraih. Namun, untuk

meyakinkan lagi bahwa kuliah di Korea baik dengan biaya sendiri, terutama dengan

beasiswa sangatlah menguntungkan. Maka sekali lagi, tak ada salahnya bila poin-poin

berikut ini perlu dilihat.

Pertama, bila kita kuliah di kelas internasional, maka semua mata kuliah yang

ditawarkan disampaikan dalam bahasa Inggris. Hal ini memang mutlak karena inilah yang

mencirikan beberapa sekolah pasca ini berbeda dengan sekolah pasca umum (general

graduate school) yang telah banyak ada di berbagai universitas di Korea. Namun, perlu

diperhatikan bahwa rata-rata perkuliahan untuk tingkat S1 atau sarjana di banyak bidang

masih banyak yang menggunakan bahasa Korea sebagai pengantarnya. Untuk itu, sekali lagi,

belajar bahasa Korea sangat dianjurkan. Tapi, jangan khawatir, belajar bahasa Korea pun

juga bisa menjadi proses yang menyenangkan sebelum memulai program S1, S2, atau S3

(8)

Kedua, kalian sebagai para mahasiswa akan berbaur dengan mahasiswa Korea dan

mahasiswa internasional. Hal ini memberikan kondisi yang kondusif bagi kalian untuk

terpapar dalam atmosfer global. Inilah yang bisa menjadikan kita lebih kompetitif dan lebih

terbuka wawasannya.

Ketiga, di hampir semua kampus ada sebuah lembaga yang namanya Career

Development Center yang membantu para mahasiswa asing dan Korea mencari kegiatan magang atau penempatan di organisasi-organisasi nasional dan internasional, lembaga

swadaya, dan sektor-sektor pemerintah maupun swasta yang beroperasi di Korea dan ada

juga yang di luar negeri. Intinya, asalkan kalian sering datang ke kantor urusan internasional

tempat kalian kuliah, maka apa pun masalah dan keinginan kalian akan bisa dengan mudah

teratasi. Di tempat semacam ini pulalah kalian bisa tahu bagaimana dan apa yang harus

kalian kerjakan bila nanti—misalnya—setelah lulus ingin langsung meneruskan ke

pendidikan yang lebih tinggi (dari S1 ke S2 atau ke S3 misalnya).

Keempat, akses ke dalam perpustakaan di dalam universitas dan kampus sangat

bagus. Artinya, selain rata-rata perpustakaannya buka hingga malam, kalian bisa juga

menggunakan ruangan di sana untuk belajar hingga malam hari. Akses internet? Tentu saja

gratis. Belum lagi, jurnal-jurnal ilmiah yang bisa didapat dengan mudah.

Kelima, tersedianya para ahli atau pengajar internasional yang khusus didatangkan

untuk menjadi staf pengajar di beberapa jurusan tertenu. Hal ini untuk memberikan

mahasiswa kesempatan mengenal dan memahami perspektif yang berbeda dari para pakar

luar negeri.

Keenam,banyaknya beasiswa yang ditawarkan untuk para mahasiswa dengan

berbagai sistem pendanaan dan fasilitas yang menguntungkan mahasiswa.

Untuk itu, silakan baca bagian tentang beasiswa kuliah di Korea berikut ini.

Beasiswa untuk kuliah di Korea bisa berasal dari sumber-sumber berbeda. Intinya

ada dua yang utama, yaitu dari lembaga atau universitas itu sendiri dan dari pemerintah

Korea Selatan. Untuk yang pertama, beasiswa bisa berasal dari pusat studi atau

laboratorium tempat kalian nanti kuliah. Singkatnya, beasiswa ini lebih dikenal dengan

(9)

belajar, bekerja, membantu profesor itu dalam penelitian dan pengajaran dan sebagai imbal

baliknya, dia digratiskan bea kuliahnya. Bukan itu saja, mereka juga diberikan tunjangan

untuk hidup sehari-hari juga tentunya.

Nah, bila beasiswa semacam itu bukan yang kalian cari, maka beasiswa dari

pemerintah Korea bisa menjadi pilihan kedua. Apa saja ini?

Sebenarnya beasiswa ini berasal dari universitas yang bekerja sama dengan

pemerintah dan lembaga-lembaga lain di Korea, seperti Korea Foundation, NIIED (National

Institute for International Education Development), KOICA, POSCA, KT&G, dan lain lain.

Secara rata-rata dapat dipaparkan bahwa beasiswa yang tersedia untuk mahasiswa baik

Korea maupun internasional adalah pemberian bantuan sebesar 50% sampai 100% dari

uang kuliah berdasarkan prestasi akademiknya. Berikut ini adalah gambaran sekilas

mengenai beasiswa yang bisa didapatkan di Korea. Misalnya bila kalian ingin kuliah di

sekolah pasca sarjana di Korea.

Beasiswa untuk para mahasiswa internasional di GSIS *(keadaan dan persyaratan tidak sama di setiap GSIS, namun secara garis besar sama dan rata-rata tersedia hal-hal seperti di bawah ini)

GSIS International Students

Syarat Semua mahasiswa asing Turki, Iran, Kazakhstan,

Russia, atau Indonesia Semua warga negara Asia

Program Master/Doktor Master Master

Jumlah

Semua mahasiswa asing yang menjadi mahasiswa GSIS dalam bidang Master/Doktor

4 mahasiswa per tahun 5 mahasiswa per tahun

(10)

masuk yang ditetapkan

Masih bingung? Tak Perlu. Pemerintah Korea saat ini tengah gencar-gencarnya menarik sebanyak mungkin mahasiswa asing untuk belajar di Korea. Beasiswa yang

ditawarkan oleh pemerintah Korea kepada mahasiswa asing memang telah menjadi bagian

dari strategi pemerintah Korea untuk meningkatkan citranya di mata internasional. Melalui

Study in Korea Project tahun 2004 dan Achievement Plan for Study in Korea Project

berdasarkan laporan tahun 2008, Korea bertekad untuk menarik sebanyak mungkin

(11)

Mengapa begitu? Sekali lagi karena Korea ingin menjadikan dirinya sebagai hub

dalam bidang peningkatan kekuatan SDM di Asia Timur.

Jadi saat inilah kesempatan yang tepat untuk kuliah di Korea. Selain itu, Korea juga

ingin memperkuat daya saing sistem pendidikan tingginya. Untuk menyukseskan program

ini, pemerintah Korea secara resmi membuka situs www.studyinkorea.go.kr yang secara

resmi dapat dijadikan informasi online bagi para mahasiswa dan calon mahasiswa

internasional yang ingin menjadikan Korea sebagai tempat belajar mereka. Hal lain yang

dilakukan oleh pemerintah Korea adalah dengan membiayai universitas yang menawarkan

kelas-kelasnya dalam bahasa Inggris serta membiayai program pelatihan bahasa Korea

untuk mahasiswa dan pegawai pemerintahan dari negara lain. Tak ketinggalan pula,

penyederhanaan proses pengajuan visa dan prosedur imigrasi untuk mahasiswa asing juga

telah membantu meningkatnya mahasiswa asing di Korea.

Untuk itu, tak perlu bimbang lagi bila kalian ingin menjadikan Korea Selatan sebagai

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan dari sistem informasi penilaian kinerja karyawan bertujuan untuk membantu penilai dalam menilai kinerja karyawannya dengan hasil yang akurat serta

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa apakah identitas merek Toyota akan berpengaruh terhadap nilai dan preferensi merek yang kemudian membentuk kepuasan konsumen

Pemeriksaan Bersama (cukup jelas) 21.1.. Pemeriksaan dan

Hanya pada indikator tentang kesesuaian harga produk dengan manfaat yang dirasakan, persentase Cheers lebih rendah dari Aqua (79%). Selain itu, dapat dilihat juga bahwa

Bentuk Jaminan Penawaran dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan (cukup jelas).. Formulir lsian Kualifikasi

Atas peran serta dan dukungan dari pihak peserta lelang, Kami atas nama Tim Pokja/ ULP mengucapkan banyak terima kasih. Atas peran serta dan dukungan dari pihak peserta lelang,

[r]

katkan keasaman dalam air hujan. Berdasarkan hasil penelitian, variasi jarak pada penempatan DFC ternyata memberikan pengaruh terhadap kadar sulfat yang terkandung