MODEL PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN KONSEP DIRI ALFIN ZAELANI (1500185)
Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Alfinzaelani@gmail.com
Dalam proses perkembangan manusia di bidang pendidikan, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan terkait dengan proses pembelajaran. Pertama, mengenai model pembelajaran yang akan berpengaruh terhadap bagaimana siswa dapat merespon lingkungan pembelajaran yang berbeda-beda sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan akademiknya. Kedua, terkait dengan skill atau ketrampilan yang dikembangkan siswa, ketrampilan tersebut khususnya dalam dalam menguasai strategi-strategi belajar. Ketiga, terkait dengan iklim sosial yakni bagaimana siswa menilai diri mereka sendiri, bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain, dan bagaimana cara mereka belajar. Jadi, dalam aktifitas pembelajaran tidak hanya konten akademik namun juga terdapat konten sosial. Proses pembelajaran mempunyai keterkaitan dengan perbedaan individu, dalam tahap perkembangan individu khususnya dalam kesiapan belajar terdapat cara yang digunakan untuk menganalisis perbedaan individu tersebut yakni dengan mengetahui gaya belajar masing-masing. Selain gaya belajar yang berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran yakni interaksi antara guru dengan siswa, sensitifitas atau respon guru terhadap siswa, dan keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran.
Kondisi Perkembangan 1. Ranah Formal (formal)
Dalam ranah formal terkait dengan adanya partisipasi sistem dukungan formal misalnya kursus, seminar, administrasi dan supervisi. Dalam mengembangkan ketrampilan dibidang formal, siswa hendaknya lebih aktif dalam merencanakan tindakan untuk menunjang proses belajar, misalnya denga mengikuti seminar, kursus dan lain-lain yang akan memberikan peluang lebih besar untuk berprestasi bahkan untuk masuk ke perguruan tinggi.
2. Ranah Generasi sebaya (Peer-Generated)
Komunikasi yang terjalin antara siswa dengan guru belum tentu selalu baik, oleh karena itu diperlukan teman sebaya untuk saling bertukar informasi. Dengan bergaul dengan orang lain/teman sebaya diharapkan dapat memunculkan ide/inspirasi tentang membuat suatu inovasi atau inisiatif dalam mengembangkan dirinya.
3. Ranah Pribadi (Personal)
Terkadang guru hanya aktif dalam satu aspek saja dan mengabaikan aspek yang lain. Oleh karena itu siswa dituntut untuk mengembangkan aspek yang kurang tersentuh dengan mengenali dan menggali sendiri kemampuan yang dimilikinya.
Struktur Konseptual dan Konsep Diri 1. Perkembangan Konseptual
Teori sistem konseptual menitikberatkan pada struktur konsep yang digunakan dalam mengolah informasi mengenai dunia secara luas. Pada tingkatan perkembangan yang rendah, manusia cenderung memiliki pandangan yang dikotomis mengenai hal-hal yang tabu dan cenderung emosional dalam menyampaikan pandangannya. Mereka cenderung menolak informasi yang tidak sesuai dengan konsep mereka bahkan mengubahnya agar bisa cocok dengan konsep yang merek miliki.
menghasilkan struktur konseptual yang kompleks, mereka lebih terbuka dengan pengalaman-pengalaman baru karena membutuhkan kecanggihan konseptual untuk berhadapan dengan gagasan-gagasan baru. Consumer pasif memiliki struktur yang lebih terbatas dan kemampuan yang kurang memadai dalam memahami cara-cara untuk memperoleh pengalaman baru. Dan consumer yang enggan, lebih mempertahankan konsep-konsep yang ada dan melakukan aktifitas yang dapat menyakitkan hati dengan menghadirkan hal-hal yang asing.
2. Konsep Diri
Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah konsep diri. Teori tentang konsep diri (self-concept) dan pandangan mengenai diri (views of sel) dikemukakan oleh Abraham Maslow (1962) dan Carl Rogers (1961), mereka berpandangan bahwa kompetensi berhubungan dengan lingkungan sangat dipengaruhi oleh sikap dan penilaian kita terhadap diri kita sendiri. Konsep diri yang kuat disertai dengan aktualisasi diri dan kepercayaan diri sehingga interaksi yang terjadi akan produktif dan memberikan sumbangan yang berarti terhadap proses perkembangan oranglain. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri diantaranya perkembangan, significant other, self perception, body image.
Konsep diri mempunyai pengaruh terhadap perkembangan seseorang, orang yang memiliki perkembangan dalam level yang rendah (less-developed person) memiliki sedikit kemampuan dalam menghadapi lingkungan dan cenderung menerima apa adanya. Mereka kurang mempunyai inisiatif dan lebih memilih beraktifitas dalam lingkungan yang sudah ada daripada mengembangkan dirinya. Sedangkan orang yang berada dalam level pertumbuhan terendah (the least-developed person) memiliki kesulitan dalam berhubungan dengan orang disekeliling mereka, mereka kurang yakin dengan kemampuan yang mereka miliki untuk menghadapi masalah-masalah yang terjadi.
Daftar Pustaka :
Joyce, B. dll. 1996. Models of Teaching. Prentice-Hall, Inc,. Englewood Cliffs: New jersey