• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fakultas Hukum dan Pengetahuan Kemasyara (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fakultas Hukum dan Pengetahuan Kemasyara (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Hukum dan Pengetahuan Kemasyarakatan Universitas

Indonesia

Universitas Indonesia merupakan penggabungan dari Universiteit van Indonesië dengan Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah penggabungan dari Faculteit der Rechtsgeleerdheid en Sociale Wetenschappen dengan Fakultas Hukum Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia, dengan nama Fakulteit Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (dengan Dekan: Prof. Mr. Djokosoetono dan Panitera: Prof. Mr. Dr. Hazairin).

Kurikulum dan sistem pendidikan yang berlaku di Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat pada dasarnya mengambil dari Faculteit der Rechtsgeleerdheid en Sociale Wetenschappen. Perubahan terjadi pada tahun 1969 dengan dilakukannya penyesuaian kepada keputusan-keputusan Konferensi Dinas Antara Fakultas Hukum Pembina se-Indonesia (Yogyakarta, 29-31 Agustus 1968) dan kemudian penyesuaian dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0198/U/1972, tanggal 30 Desember 1972, tentang kurikulum minimal. Namun demikian, pola kurikulum maupun sistem pendidikan tidak berbeda jauh dengan pola lama Faculteit der Rechtsgeleerdheid en Sociale Wetenschappen, kecuali adanya penambahan mata kuliah, diintroduksikannya sistem studi terpimpin dan pembagian tahun kuliah dalam semester. Perubahan yang cukup mendasar dilandaskan pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0124/U/1979, tanggal 8 Juni 1979 tentang Sistem Kredit Semester (peraturan tahun 1972 dan 1979 ini telah diubah lagi dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 26 Juni 1982, yaitu No. 0211/U/1982 dan No.0212/U/1982). Berdasarkan peraturan-peraturan terakhir inilah telah dikeluarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia No. 121/SK/D/FH/7/82, tanggal 31 Juli 1982. Perlu pula diperhatikan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 30/DJ/KEP/1983, tanggal 27 April 1983 tentang Kurikulum Inti Program Pendidikan Sarjana Bidang Hukum yang telah dijabarkan ke dalam Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia No. 210/SK/D/ FH/7/1986.

Perubahan dalam organisasi fakultas terjadi pada tahun 1959 dengan dibukanya Jurusan Publisistik. Pada tahun 1960, Fakultas Hukum membuka pula pendidikan dengan kuliah sore yang dikenal dengan nama Bagian Extension Course atau Fakultas Hukum Bagian Sore yang lebih diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah bekerja. Pembukaan Bagian Extension ini didasarkan pada Surat Keputusan Ketua Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Prof. Mr. Djokosoetono No. 4/915/Ib/61/K tanggal 1 Agustus 1961. (Berdasarkan SK Dekan No. 92/I/4/1994 tanggal 30 April 1994 sekarang program tersebut dinamakan Program Ekstensi Fakultas Hukum UI).

Sebagaimana dikemukakan di atas, sejak Februari 1950 nama Fakultas diganti menjadi Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan. Dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi No. 42, ter-tanggal 6 Mei 1968, maka Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (dikenal pula dengan singkatan FH & IPK) dipecah menjadi Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (mulai 1 Februari 1968 dan selesai

sepenuhnya pada 1 April 1969), kemudian dikenal dengan nama Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan sekarang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Suatu bagian pendidikan yang sudah sejak semula berada di Fakultas adalah pendidikan notariat (lebih dikenal dengan nama Jurusan Notariat). Pendidikan ini telah ada sejak

penggabungan tahun 1950 (pada masa Universiteit van Indonesië pendidikan ini dipimpin oleh Prof. Mr. Slamet, dan pada masa Universitas Indonesia pimpinan awal dipegang oleh Prof. Mr. Tan Eng Kiam dan Prof. Mr. R. Soedja). Sejak tahun 1965, dengan dihapusnya ujian negara untuk tingkat I dan tingkat II pendidikan notariat, maka pendidikan ini secara resmi bersifat universiter dan disebut sebagai Jurusan Notariat pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia dengan lama pendidikan dua tahun. Sekarang jurusan ini dikenal sebagai Program Spesialis Notariat dan Pertanahan.

(2)

Pada tahun 1979 Fakultas Hukum mulai merencanakan pembukaan suatu program pendidikan pascasarjana (Stratum-2) guna memberikan pendidikan spesialisasi dan persiapan penulisan disertasi kepada lulusan fakultas hukum. Untuk itu telah dibentuk Panitia Kerja Persiapan Pembentukan/Penyusunan Program Pascasarjana pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang diketuai oleh Mardjono Reksodiputro, S.H., MA. Menurut SK Dekan No. 49 tahun 1979 (20 Oktober 1979) tugas panitia harus selesai dalam waktu enam bulan. Karena tugas ini belum selesai pada waktu tersebut, maka diadakanlah perubahan personalia dan perpanjangan jangka waktu dengan SK Dekan No. 52 dan No. 63 tahun 1980 dengan ketua yang sama. Tugas Panitia dapat diselesaikan pada tanggal 16 Januari 1981 dengan menyarankan kurikulum, dosen serta pembagian dalam tiga program studi. Tugas persiapan selanjutnya dilakukan oleh suatu panitia baru yang diketuai oleh Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, S.H. dengan SK Dekan No. 82 tahun 1981 (19 Januari 1981), yang selanjutnya memimpim program ini selaku Koordinator Bidang Ilmu Hukum Fakultas Pascasarjana UI (sekarang: Program Pascasarjana Universitas Indonesia), sedangkan untuk pendidikan dengan jenjang S3 (Stratum-3) terdapat Program Doktor Ilmu Hukum yang lahir semenjak terbitnya Peraturan Rektor Universitas Indonesia Nomor

061/SK/R/UI/1983 tertanggal 19 Juli 1983 tentang Pelaksanaan Pendidikan Doktor di Universitas Indonesia. Program Doktor ini merupakan bagian dari Program Pascasarjana FH UI, yang penyelenggaraannya didasarkan pada Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia 82/SK/D/FH/1/81 tanggal 19 Januari 1981. Semula penyelenggaraan Program ini berada di bawah Program Pascasarjana Universitas Indonesia, kemudian berdasarkan SK Rektor UI Nomor 313/SK/R/U/1999, tentang Kedudukan Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Setelah Berlaku PP.No.60 Tahun 1999 maka pengelolaannya berada di bawah Fakultas Hukum.

Dalam rangka perluasan akses pendidikan di lingkungan Universitas Indonesia, sehingga juga dapat menerima lulusan SLTA di luar jalur reguler atau untuk mereka yang berencana berkuliah di siang/sore hari dibukalah Program Paralel. Program Ekstensi yang pernah ada namun sudah ditutup, sementara itu, hanya menerima mahasiswa yang sudah bekerja dan telah 3 (tiga) tahun lulus SLTA. Pada prinsipnya Program Paralel sama dengan Program Reguler baik kurikulum, beban studi, masa studi dan fasilitas; yang berbeda hanya waktu perkuliahan dan pembayaran Biaya Operasional Pendidikan dan Uang Pangkal. Program Paralel diselenggarakan

berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor 0090/SK/R/UI/2010 tentang Izin Penyelenggaraan Program Pendidikan Sarjana Kelas Paralel Universitas Indonesia tanggal 9 Februari 2010. Program Paralel dibuka sejak 2010 sebagai pengganti Program Ekstensi yang telah ditutup. Program ini terutama memberi kesempatan bagi lulusan SLTA, meski tidak menutup kemungkinan menerima pekerja/profesional.

Pada tahun 2010, FH UI membuka Program Sarjana Kelas Khusus Internasional untuk memenuhi tantangan tersebut dengan menyiapkan untuk menghasilkan lulusan dengan kemampuan yang tangguh dalam dunia hukum bisnis yang bersifat internasional. Program KKI merupakan single degree program yang memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang memenuhi syarat untuk mengikuti program student-exchange ataupun study-abroad pada beberapa perguruan tinggi di luar negeri yang merupakan mitra Universitas Indonesia. Adapun beberapa perguruan tinggi mitra Fakultas Hukum Universitas Indonesia tersebut

adalah Universitas Utrecht, Universitas Groningen, Universitas Erasmus, Universitas Leiden, Universitas Nasional Singapura, dan Universitas Teknologi Sydney. Dalam rangka memperluas jaringan secara global, program ini juga membuka kemungkinan bagi mahasiswa asing yang berasal dari berbagai penjuru dunia untuk mengikutinya baik sebagai mahasiswa penuh maupun sebagai mahasiswa dengan status student-exchange.

Program KKI mulai diselenggarakan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia sejak Tahun Akademik 2010-2011 berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor

(3)

Program Pendidikan

Program pendidikan yang ditawarkan oleh FH UI terdiri dari program Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktor (S3).

Program Pendidikan Sarjana Hukum (S.H)

Program Sarjana FH UI mendidik dan melatih mahasiswa untuk menjadi Sarjana Hukum (SH) dengan kualifikasi sebagai berikut:

 Penguasaan yang baik atas hukum dan sistem hukum Indonesia;

 Keterampilan dasar dan pengetahuan ilmiah untuk mengembangkan hukum dan ilmu hukum;

 Kepekaan terhadap permasalahan keadilan dan masyarakat;

 Kemampuan dalam mengenali dan menganalisis permasalahan hukum;

 Kemampuan untuk menerapkan hukum dan peraturan perundang-undangan untuk menyelesaikan masalah hukum.

Program pendidikan Sarjana Hukum yang ditawarkan oleh FH UI adalah kelas reguler, kelas paralel, dan kelas internasional. Mahasiswa dapat mengarahkan minat mereka dengan berkonsentrasi pada bidang-bidang hukum tertentu melalui pilihan mata kuliah-mata kuliahnya seperti hukum keperdataan, hukum pidana, hukum tata negara dan admnistrasi negara, hukum internasional, serta kajian hukum, masyarakat dan pembangunan. Setelah menyelesaikan studi kesarjanaan ini, lulusannya akan mendapatkan gelar Sarjana Hukum (S.H).

Kelas Reguler

Program ini merupakan pendidikan tingkat sarjana untuk bidang hukum sebagai tingkat pertama dari jenjang perguruan tinggi. Persyaratan untuk masuk pada program pendidikan ini ialah lulusan SMA/MA/SMK/sederajat yang masih menempuh pendidikan pada kelas XII atau dengan batasan kelulusan 2 tahun terakhir. Untuk dinyatakan diterima, calon mahasiswa harus

dinyatakan lolos seleksi pada jalur penerimaan yang ditetapkan oleh Universitas Indonesia.

Kelas Paralel

Kelas Paralel atau nama resminya adalah Subprogram Sarjana Paralel, dalam sejarahnya dimulai dengan dibukanya bagian extension course pada 1960, yang diperuntukkan bagi profesional yang ingin meningkatkan kualitas keilmuannya. Oleh karena itu, perkuliahan diselenggarakan pada sore hari, dimulai pada pukul 17.00 sampai dengan pukul 21.00 WIB. Pada mulanya, perkuliahan diselenggarakan di kampus Salemba, kemudian pindah ke kampus Rawamangun dan terakhir Kampus Depok. Program ini sempat ditutup pada 1988, namun kemudian dibuka kembali pada 1994 dan namanya berubah menjadi Program Ekstensi. Pada 2010, program ini ditutup karena peminatnya semakin sedikit.

Dengan ditutupnya Program Ekstensi, kini FH UI memiliki Program Sarjana Paralel yang dibuka pada tahun 2010 sebagai penggantinya. Program Paralel diselenggarakan berdasarkan

Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor 0090/SK/R/UI/2010 tentang Izin

Penyelenggaraan Program Pendidikan Sarjana Kelas Paralel Universitas Indonesia tanggal 9 Februari 2010. Program ini terutama memberi kesempatan bagi lulusan SLTA, meski tidak menutup kemungkinan menerima kaum pekerja/profesional.

(4)

studi dan fasilitas; yang berbeda hanya waktu perkuliahan dan pembayaran Biaya Operasional Pendidikan dan Uang Pangkal.

Perkuliahan untuk Program Paralel diselenggarakan pada hari Senin sampai Jum’at pukul 14.00-21.00 WIB. Lulusan Program Sarjana Paralel setara dengan Program Sarjana Reguler karena dididik dengan kurikulum yang sama. Kelas Paralel dirancang untuk mahasiswa-mahasiswa yang tidak dapat menghadiri kelas pagi. Kelas Reguler biasanya dimulai pada 08.00 di pagi hari, Kelas Paralel dimulai pada 14.00 pada siang hari.

Kelas Khusus Internasional

Program pendidikan Sarjana Hukum Kelas Khusus Internasional adalah program pendidikan sarjana hukum yang diperuntukan bagi warga negara Indonesia ataupun warga negara asing. Program ini merupakan kelas internasional dengan gelar tunggal (single degree) dengan bahasa pengantar kuliah adalah bahasa Inggris. Mahasiswa program ini dapat melakukan kegiatan pertukaran pelajar pada universitas mitra FH UI selama periode tertentu. Beberapa universitas mitra seperti Universitas Utrecht, Universitas Groningen, Universitas Erasmus, Universitas Rotterdam, dan Universitas Leiden merupakan universitas mitra FH UI di Belanda. Selain itu, Universitas Nasional Singapura dan Universitas Teknologi Sidney, Australia juga merupakan universitas mitra FH UI di negara lain. Walaupun demikian, Program Sarjana Hukum Kelas Khusus Internasional FH UI merujuk kepada ilmu hukum yang diterapkan di Indonesia. Oleh karena itu, Kemahiran berbahasa Indonesia juga merupakan salah satu prasyarat untuk mempelajari hukum yang ada di Indodnesia yang menggunakan Bahasa Indonesia; termasuk simulasi peradilan semu.

Program Pendidikan Magister Ilmu Hukum (M.H)

Program Magister Ilmu Hukum adalah jenjang lanjutan strata-2 bagi lulusan sarjana hukum. Magister Ilmu Hukum FH UI menawarkan beberapa peminatan diantaranya:

 Hukum Ekonomi

 Hukum Kenegaraan (HTN/HAN)

 Hukum dan Sistem Peradilan Pidana

 Hukum dan Ilmu Pengetahuan Islam

 Hukum Hak Kekayaan Intelektual (HKI) & Teknologi

 Hukum Perdagangan Internasional

 Hukum Transnasional

 Hak Asasi Manusia (HAM) & Good Governance

 Hukum Keuangan Negara

 Hukum Ketenagakerjaan

 Hukum Sumber Daya Alam (SDA)

 Praktik Peradilan

(5)

Program Magister Kenotariatan bertujuan untuk melatih dan mendidik mahasiswa menjadi Magister Kenotariatan (M.Kn) yang memiliki kecakapan dalam keterampilan dan pengetahuan hukum terutama yang berkaitan dengan bidang kenotariatan dan pertanahan/hukum agraria, yang diperlukan dalam profesi/jabatan notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), di samping cakap dalam menerapkan keterampilan dan pengetahuan dalam profesi hukum lainnya seperti konsultan hukum, advokat, bagian hukum di perusahaan dan sebagainya.

Program Pendidikan Doktor Ilmu Hukum

[

sunting

|

sunting sumber

]

Program Doktor Ilmu Hukum memiliki 4 (empat) bidang kekhususan, yaitu:

 Hukum Ekonomi

 Hukum Kenegaraan (HTN dan HAN)

 Hukum dan Sistem Peradilan Pidana

 Hukum dan Ilmu Pengetahuan Islam.

Kemahasiswaan[

sunting

|

sunting sumber

]

Kegiatan kemahasiswaan di FH UI merupakan wadah organisasi yang bernama Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia (IKM FH UI).

Badan Otonom

[

sunting

|

sunting sumber

]

Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM): Badan yang beranggotakan wakil-wakil mahasiswa yang bertugas melaksanakan fungsi kontrol terhadap BEM FH UI serta menyalurkan aspirasi mahasiswa kepada BEM dan pihak fakultas

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM): Organisasi kemahasiswaan tingkat fakultas ini menjalani fungsi eksekutif yang menampung kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler seluruh mahasiswa

Lembaga Kajian Keilmuan (LK2): Organisasi bagi para mahasiswa FH UI yang tertarik dengan dunia penelitian dan diskusi-diskusi keilmuan terutama di bidang hukum

Koperasi Mahasiswa (KOPMA): Organisasi yang menampung potensi kewirausahaan mahasiswa FH UI dengan fasilitas sebuah gerai/kios yang menjual berbagai kebutuhan mahasiswa dari makanan hingga buku-buku kuliah

Pers, Fotografi dan Film Mahasiswa (PERFILMA): Organisasi yang menampung minat mahasiswa FH UI pada dunia jurnalistik, kesenian, fotografi dan penyutradaraan film

Asian Law Students Association (ALSA): Organisasi yang menjadi wadah komunikasi dan pertukaran informasi antara fakultas hukum-fakultas hukum di Indonesia maupun dalam lingkup Asia.

Badan Semi Otonom

[

sunting

|

sunting sumber

]

(6)

Persekutuan Oikumene (PO): Organisasi yang menjadi wadah bagi mahasiswa-mahasiswa FH UI yang beragama Kristen Protestan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan seperti retreat, diskusi-diskusi kristianitas dan sebagainya

Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK): Organisasi bagi para mahasiswa Katolik FH UI dalam mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan yang dianut seperti retreat, bakti sosial dan sebagainya

Indonesia Law Debate (ILDS): Organisasi bagi para mahasiswa yang tertarik dengan kompetisi perdebatan masalah-masalah hukum

Law Students Association for Legal Practice (LaSale): Organisasi bagi para

mahasiswa yang tertarik pada kegiatan pengadilan semu dan sangat disarankan bagi para calon sarjana hukum yang berencana untuk menjadi advokat litigasi

Business Law Society (BLS): Organisasi yang memfokuskan kegiatannya pada pengkajian hukum dalam kaitannya dengan dunia bisnis dan kegiatan perekonomian. Organiasi ini sangat disarankan bagi para calon sarjana hukum yang berencana untuk menjadi advokat non-litigasi

International Law Moot Court Society (ILMS): Organisasi yang kegiatannya berfokus pada kegiatan peradilan semu (moot court) di tingkat internasional dengan isu-isu hukum internasional baik publik maupun perdata;

Recht Football Club (RFC): Organisasi untuk mahasiswa FH UI yang memiliki hobi maupun bakat sepak bola pada lapangan kecil (futsal) maupun lapangan besar

Recht Basketball Club (RBC): Organisasi untuk mahasiswa FH UI yang memiliki kegemaran atau bakat bermain basket

Indonesian Rechts Students Choir (IRS Choir): Organisasi untuk mahasiswa FH UI yang ingin mengolah vokalnya dalam grup paduan suara. IRS Choir juga sering diminta pihak fakultas untuk mengisi kegiatan-kegiatan resmi di lingkungan FH UI yang

menghadirkan kelompok paduan suara

Law’s Art Performers: Organisasi yang merupakan wadah berhimpun setiap

mahasiswa FH UI yang memiliki bakat maupun minat terhadap kesenian terutama kegiatan-kegiatan kesenian yang dipentaskan

Darecho Badminton Club (DBC): Organisasi untuk mahasiswa FH UI yang memiliki kemampuan atau kegemaran terhadap bulu tangkis

Law Table Tennis Club (LTTC): Organisasi untuk mahasiswa FH UI yang memiliki kegemaran berolahraga tenis meja

Taekwondo: Organisasi bela diri di FH UI untuk mahasiswa FH UI yang ingin memperdalam taekwondo

Ikatan Mahasiswa

[

sunting

|

sunting sumber

]

Selain BO dan BSO, FH UI juga memiliki owadah untuk menyalurkan aspirasi dan aktivitas akademik yang sifatnya pengembangan keilmuan dan kreativitas mahasiswa diantarnya:

(7)

 Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan (IMMK)

Mahasiswa Berprestasi Utama FH UI

[

sunting

|

sunting sumber

]

Mahasiswa Berprestasi atau dikenal dengan istilah mapres adalah ajang pemilihan mahasiswa berprestasi yang diselenggarakan rutin tiap tahunnya. Setiap satu kandidat perwakilan akan mewakili FH UI dalam kompetensi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas

Indonesia yang nantinya akan bertarung dengan fakultas-fakultas lain di lingkungan Universitas Indonesia, dan menjadi perwakilan UI untuk ajang pemilihan mahasiswa berprestasi utama tingkat nasional.

Berikut ini adalah daftar Mapres Utama FH UI dari tahun ke tahun:

 Tahun 2014: Andhika Putra Sudarman

Referensi

Dokumen terkait

Melalui kesempatan yang berharga ini penulis juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan yang telah memberikan

Perencanaan pembelajaran kebahasaan di MAN 2 Yogyakarta telah berjalan cukup baik dilakukan oleh guru, meliputi beberapa kegiatan yaitu: a) perencanaan pembelajaran, dengan

PPK dapat menghentikan Kontrak dan menangguhkan pemenuhan hak-hak penyedia atau menangguhkan pembayaran. 42.2 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh

Menimbang : I) Bahwa bagi mahasiswa Program Strata 1 yang telah menyelesaikan ujian semua mata kuliah dan penyusunan skripsi, dipandang perlu untuk dilaksanakan

Topik utama lokakarya ini adalah untuk membandingkan dan mendiskusikan hasil pengkajian bahaya dari lembaga yang berbeda (lihat Tabel 1) dengan tujuan untuk menyelaraskan hasil

Penambahan tepung sagu pada level yang lebih tinggi 10% berbeda nyata meningkatkan nilai aroma chip atau semakin beraroma telur dibandingkan penambahan jenis bahan

bahwa KUHPerdata maupun Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris tidak mengatur secara tegas mengenai kewenangan Notaris dalam membuat Surat Keterangan

Dari data hasil survey pada bangunan publik di Kota Surakarta yang meliputi (Kantor Pemerintahan, Pasar tradisional, Pasar Modern, Fasilitas Kesehatan, Terminal,