• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN KUALITATIF

(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Metode

Penelitian Pendidikan”)

Dosen Pengampu: Median Agus Priadi, M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Husnita Sari : 1311060223

2. Sartika Fitri : 1311060211

3. Heni Permita : 1311060248

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, kekuatan dan petunjuk-Nya. Dimana dengan izin-Nyalah kami dapat

menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Penelitian kuantitatif dan Penelitian Kualitatif”. Kami juga berterimakasih kepada BpkMedian Agus Priadi, M.Pd. yang telah membibing kami, dan juga kepada rekan-rekan yang telah mendukung

terselesaikannya makalah ini.

Pemakalah menyusun makalah sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas

mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca, atas kekurangan kami, kami mohon maaf karena sesungguhya

kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Wassalmu’alaikum Wr. Wb

Bandar Lampung, 29 Oktober 2015

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Penelitian kuantitatif dan Penelitian Kualitatif ... 2

2.2 Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif... 4

2.3 Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif ... 7

2.4 Perbedaan Antara Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif ... 8

2.5 Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif ... 8

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 13

3.2 Saran... 13

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui.

Bentuk luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas

dasar itu yang paling penting adalah bukan mengetahui teknik-teknik

pelaksanaannya, melainkan memahami dasar pikiran yang melandasinya.

Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan masalah selera dan preferensi

perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan berbagai factor lainnya,

seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca tulisan ini dan dalam

rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan. Berdasarkan pemikiran di atas,

maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu diterbitkan

pedoman penyusunan usulan penelitian maupun Skripsi. Hal ini dilakukan supaya

pembaca mempunyai persamaan persepsi terhadap istilah atau terminologi yang

berkaitan dengan penulisan skripsi.

Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif

maupun kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik, maupun

matematik yang sering disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan

pendekatan kualitatif lebih mendasarkan pada penalaran logis (logical reasoning),

pemahaman interpretasi terhadap obyek penelitian Bahkan pada saat ini sesuai

dengan perkembangannya pendekatan kuantitatif ini tidak ada artinya sama sekali

bila tanpa menggunakan pendekatan analisis kualitatif.

2.1 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari peneletian kuantitatif dan kualitatif ?

2. Bagaimana penggunaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ?

3. Apa saja ciri-ciri metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ?

4. Apa saja perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif?

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang

spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal

hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila

disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.1

Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada

umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga disebut metode

tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode

kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini

disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.

Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah

memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional

dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode

ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut

metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik.2

Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value

free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan

prinsip-1

Mudji santoso dalamjurnal penelitian kuantitatif, hal 12.

2

(6)

prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan

instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Selain itu metode

penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada

aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat

melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa

komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di

ukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan

simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku

umum di dalam suatu parameter.3

Tujuan utama dati metodologi ini adalah menjelaskan suatu masalah tetapi

menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang

terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku

pada suatu populasi tertentu.

Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena

popularitasnya belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena

berlandaskan pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistic karena

proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode

interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi

terhadap data yang di temukan di lapangan.

Metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian

yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan

data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode penelitian

kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di

lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga metode

etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk

penelitian bidang antropologi budaya.

3

Alsa, Asmdi,Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian

(7)

Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan

metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam

kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor

mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati.

Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih

menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah

dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian

ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu

mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa

sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.4

2.2 Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak perlu di

pertentangkan, karena saling melengkapi dan masing-masing memiliki

keunggulan dan kelemahan.

1. Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan

untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan

statistik, untuk menunjukan hubungan antara variabel, dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal. Metode yang sering digunakan adalah experimental, deskripsi, survey,

dan korelasi. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap,

rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang

dirumuskan dengan jelas. Pada penelitian kuantitatif, proposalnya lebih singkat

4

Purwanto,Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan,Pustaka Pelajar,

(8)

dan tidak banyak kajian literature, pendekatan dijabarkan secara umum, dan

biasanya tidak menyajikan rumusan hipotesis.5

Metode kuantitatif digunakan apabila

a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.

Masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan

yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan

praktek, antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam menyusun

proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukkan dengan data, baik

data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan

meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka

data orang miskin sebagai masalah harus ditunjukkan.

b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu

populasi. Metode penelitian kuantitaif cocok digunakan untuk

mendapatkan informasi yang lebih luas tetapi tidak mendalam. Bila

populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi tersebut.

c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain.

Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan.

Misalnya pengaruh jamu tertentu terhadap tingkat kesehatan.

d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis

penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan

asosiatif.

e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan

fenomena yang empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui

IQ anak-anak dari masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran

dengan test IQ.

f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas

pengetahuan, teori dan produk tertentu.

5

(9)

2. Penelitian Kualitatif

Penggunaan penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin tahu

suatu masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh sebab itu

metode yang digunakan wawancara mendalam, observasi lapangan, pengamatan,

pencatatan.

Bahkan ada peneliti yang merasakan sendiri apa yang terjadi di lapangan dan

mengikuti informannya berada. Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan

yang berbeda bila dibandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut ini dijelaskan

kapan metode kualitatif digunakan

a. Bila masalah penelitian belum jelas, Kondisi semacam ini cocok diteliti

dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk

ke obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour questions, sehingga

masalah akan ditemukan dengan jelas.

b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering

tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang.

Setiap ucapan dan tindakan orang mempunyai makna tertentu. Data untuk

mencari makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan

metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, dan observasi

berperan serta, dan dokumentasi.

c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya

dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif

dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi

sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola

hubungan yang jelas.

d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak

diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data

wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan

apa yang dirasakan orang tersebut.

e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan

untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh

(10)

f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan

kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data

secara trianggulasi atau gabungan (karena dengan teknik pengumpulan

data tertentu belum dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik

lain), maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu dengan metode

kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir

setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh.

g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan

seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode

kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi wawancara mendalam

kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka sejarah

perkembangan kehidupan seseorang.6

2.3 Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

1. Ciri penelitian Kuantitatif

Ciri khas penlitian kuantitatif adalah adanya sumber teori yang kuat,

hipotesis, definisi operasional, sampling, proses pengumpulan data dengan angket,

adanya pembuatan instrumen, pengujian, perhitungn, pengujian hipotesis dan

penelitian tersebut penuh dengan angka-angka statistik.

2. Ciri penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif memliki ciri sebagai berikut :

a. Latar alami (Natural Setting) yaitu kontek alami secara menyeluruh (holistic)

dan tidak dapat disolasi atau dieliminasi sehingga terlepas dari konteksnya.

b. Instrumen manusia (human instrument) yang berarti merupakan instrumen

kunci (key instrumen) untuk menangka makna, interaksi nilai, nilai local

yang berbeda, yang mana hal ini tidak mungkin ditangkap oleh kuesioner.

6

Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D),Alfabeta,

(11)

c. Memanfaatkan pengetahuan tak terkatakan karena realitas diasumsikan

mempunyai nuansa ganda yang sulit dipahami tanpa mengekspresikan

dengan dengan yang tak terkatakan.

d. Data kualitatif untuk mengungkapkan realitas ganda, mengungkapkan

hubungan alami antara peneliti dan informan.7

2.4 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif

Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu

perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu

sendiri.

1. Perbedaan Aksioma

Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kualitatif dan

kuantitatif meliputi seperti:

a. Sifat Realitas

Dalam memandang realitas, gejala, atau obyek yang diteliti, terdapat

perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Seperti telah

dikemukakan dalam metode kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, realitas dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat

diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk,

warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverivikasi.

b. Hubungan peneliti dangan yang diteliti

Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu di luar dirinya, sehingga

peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat

independen. Sedangkan penelitian kualitatif peneliti sebagai human

instrument dan dengan teknik pengumpulan data participant observation

(observasiberperan serta) dan in depth interview (wawancara mendalam).

c. Hubungan antar variabel

Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang

diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam

penelitiannya ada variabel independen dan dependen. Contohnya pengaruh

7

(12)

iklan terhadap nilai penjualan, artinya semakin banyak iklan yang

ditayangkan maka akan semakin banyak nilai penjualan. Iklan sebagai

variabel independen (sebab) dan nilai penjualan sebagai variabel dependen

(akibat).

d. Kemungkinan generalisasai

Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan

informasi sehingga metode ini cocok digunakan sebagai populasi yang

luas dengan variabel yang terbatas dan menggunakan data sampel yang

diambil dari populasi tersebut dengan teknik probality sampling (random).

e. Peranan nilai

Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi

antara peneliti data dengan sumber data. Dalam penelitian kuantitatif,

karena peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka akan terbebas

dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data sehingga data yang

diperoleh obyektif.

2. Karakteristik penelitian

Karakteristik penelitian menurut kualitatif menurut Bogdan and Biklen

(1982) yaitu:

a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung kesumber data dan peneliti

adalah instrumen kunci.

b. Penelitian kualitatif lebih bersifat eskritif. Data yang terkumpul berbentuk

kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.

c. Penelitian kualitatif melakukan analisi data secara induktif.

d. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.

e. Teknik pengumpulan data kualitatif adalah participant observation, in depth

interview, dan dokumentasi.

Karakteristik penelitian kuantitatif yaitu:

(13)

b. Penelitian kuantitatif melakukan analisis data secara deduktif.

c. Data yang diperoleh hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan

menggunakan instrumen.

d. Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah angket, observasi dan wawancara

terstruktur.

e. Tujuan penelitian ini untuk menguji teori, menunjukan hubungan antar

variabel, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.

3. Proses penelitian

a. Proses penelitian kuantitatif

Peneliti kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah.

Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti

untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Peneliti harus digali melalui studi

pendahuluan melalui fakta-fakta empiris dan peneliti juga harus menguasai teori

melalui membaca berbagai referensi. Masalah dirumuskan secara spesifik dan

dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Untuk menjawab rumusan masalah yang

sifatnya sementara (berhipotesis) peneliti dapat membaca refrensi teoritis yang

relavan dengan masalah dan berfikir. Menguji hipotesis tersebut peneliti dapat

memilih metode/strategi/pendekatan/desain peneliti yang sesuai. Metode

penelitian kuantitatif yang dapat digunakan adalah metode survey, ex post facto,

eksperimen, evaluasi, action research, policy research. Setelah metode penelitian

dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian atau alat pengumpulan

data yang berbentuk test, angket, untuk pedoman wawancara atau observasi.

Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk populasi

atau sampel. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab

rumusan dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik. Kesimpulan

adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban

terhadap rumusan masalah. berdasarkan proses diatas maka tampak jelas bahwa

penelitian kuantitatif bersifat linier, penggunaan konsep dan teori yang relavan

serta pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian.

(14)

Pada tahap pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour

question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar,

dirasakan, dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap

informasi yang diperolehnya.

Pada tahap ke dua disebut tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi

seagala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan

pada masalah tertentu.

Pada tahap ke tiga adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan

fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibaratnya pohon, kalau fokus itu

baru pada aspek cabang, maka kalau pada tahap selection peneliti sudah mengurai

sampai ranting, daun, dan buahnya. Setelah peneliti melakukan analisis yang

mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat

menemukan tema dengan cara mengkostruksikan data yang diperoleh menjadi

sesuatu bangunan pengetahuan, hipotesis, atau ilmu yang baru.

Pada tahap ke lima, peneliti mencandra kembali terhadap kesimpulan yang telah

dibuat. Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak. Jika

kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka pengumpulan

data dinyatakan selesai.

2.5 Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Ada beberapa sisi yang sama-sama dimiliki oleh kedua desain penelitian ini

sebagai cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, yaitu sebagai berikut:

1) Pada tahap awal, kedua peneliti dengan desain yang berbeda ini

meneliti satu tema yang masih bersifat umum.

2) Terkait dengan tema yang akan diteliti, tahap berikutnya adalah

membuat pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan untuk studi

pendahuluan.

3) Masing-masing desain telah memiliki asumsi yag mendasari pelaksaan

penelitian tersebut.

4) Dalam proses pelacakan informasi awal, terkadang digunakan metode

yang sama seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi, meski kadar

(15)

5) Kebenaran data yang telah diperoleh diperiksa dengan caranya

masing-masing.

6) Data yang telah diperoleh diolah dan dibuatlah laporan hasil penelitian

yang telah dilakukan.8

8

(16)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jenis Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan hitungan,

statistik, dan tabel, dengan kaidah-kaidah tertentu. Penelitian kuantitatif ini

menggunakan teknik pengumpulan data dengan quesioner. Penelitian kuantitatif

sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu

sosial seperti biologi, fisika, kimia, matematika, sosiologi, jurnalisme, ekonomi,

dan lain sebagainya. Metode penelitian ini berbeda dengan metode penelitian

kualitatif karena menggunakan hitungan-hitungan, sedangkan metode penelitian

kualitatif menggunakan kata-kata atau deskripsi. Sifat-sifat yang terdapat dalam

Penelitian kuantitatif antara lain berisi penghitungan besaran atau jumlah,

pengukuran tingkat kejadian, pembuktian sesuatu, prediksi suatu variabel

berdasarkan variabel lain, tindakan atau eksperimen, dan pembuktian suatu

hipotesa. Penelitian yang digunakan untuk Penelitian Kuantitatif ini merupakan

penelitian yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi beserta

hubungan-hubungannya.

Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan

untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir

induktif. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting

fenomenanya yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada

kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan

sesuatu yang unik dan berbeda dengan yang lain karena ada perbedaan konteks.

3.2 Saran

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.

Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca.

Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Alsa, Asmdi,Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam

penelitian psikologi,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003

Bungin, M. Burhan,Metodologi Penelitian Kuantitatif,Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2006

Margono,Metodologi Peelitian Pendidikan,Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Muhammad Idrus,Metode Penelitian Ilmu Sosial, 2009, Jakarta: Penerbit

Erlangga

Purwanto,Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010

Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

R&D),Bandung: Alfabeta, 2010

Zuriah Nurul,Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, 2007,

Referensi

Dokumen terkait

44 Teknik ini untuk mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak

Untuk penyebab Klaim Negatif setelah diperoleh data jumlah tersebut kemudian dilakukan pengelompokan sesuai masing-masing penyebab kemudian dibandingan dengan jumlah

Data penelitian ini berbeda dengan hal tersebut, kemungkinan karena: (1) konsentrasi bakteriosin digunakan lebih rendah sehingga pengurangan metabolit akibat penurunan

Peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian, kemudian mencek kebenaran semua data/informasi yang diperoleh (member check) dengan

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian, dimana data tersebut telah didokumentasikan oleh perusahaan seperti sejarah singkat perusahaan,

Validitas atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara data yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada objek penelitian sehingga keabsahan data

Sertakan langkahlangkah dari masing-masing teknik pengumpulan data tersebut Jawaban : Berdasarkan objek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya yaitu pengaruh penggunaan media

Pada penelitian ini populasi bersifat infinit atau tidak diketahui yaitu formulir sensus harian rawat inap yang telah disetorkan oleh masing-masing ruangan 5 ruang rawat inap ke unit