• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN PROTOTIPE SISTEM KONTROL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RANCANG BANGUN PROTOTIPE SISTEM KONTROL"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN PROTOTIPE SISTEM KONTROL

PERINGATAN DAN PENANGANAN KEBAKARAN OTOMATIS PADA

RUMAH

(DESIGN IMPLEMENTATION AUTOMATIC PROTOTYPE WARNING AND FIRE HANDLING SYSTEM CONTROL AT HOUSE )

Disusun sebagai syarat untuk memperoleh nilai Tugas Akhir 1 pada Program Studi Teknik Elektro

Universitas Telkom

Disusun Oleh:

IRFAN FARHAN SUDRAJAT

1105100003

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

(2)

ABSTRAK

Seiring dengan berkembangnya era digital, manusia semakin mudah dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan yang akan menjadi fokus dari penulis untuk tugas akhir ini adalah masalah kebakaran yang kerap terjadi pada perumahan. Pada awalnya kebakaran hanya terjadi di satu rumah, namun kebakaran tersebut jika tidak segera ditangani akan merembet ke rumah lainnya. Penanganan yang cepat pada kebakaran dapat mencegah terjadinya kebakaran yang lebih parah. Karena seringkali pemilik rumah tidak sadar jika terjadi kebakaran pada salah satu bagian rumahnya. Selain itu, ketepatan pemadam kebakaran dalam menentukan titik kejadian akan menjadi salah satu perhatian dalam pembuatan sistem peringatan kebakaran.

Berdasarkan permasalahan diatas, pada proposal tugas akhir ini diusulkan suatu sistem kendali pada rumah yang akan bekerja otomatis ketika rumah terindikasi kebakaran. Ketika ruangan didalam rumah diindikasikan terjadi kebakaran, buzzer yang ada di dalam ruangan akan memberi bunyi peringatan kebakaran. Kemudian, untuk mengurangi risiko perembetan api, sistem akan memutus jalur kelistrikan dalam rumah tersebut dan menyemprotkan zat cair pada ruangan tersebut. Selain itu, sistem juga akan memperingatkan pemadam kebakaran terdekat yang dikirim melalui sms.

Metode yang penulis gunakan adalah metode pengolahan citra. Penulis menggunakan mini komputer Raspberry sebagai basis pengolah data gambar hasil penangkapan kamera.

Harapannya, penulis dapat menciptakan sistem yang dapat memberi peringatan kebakaran pada pemadam kebakaran terdekat. Selain memberi peringatan, sistem ini juga diharapkan dapat mencegah meluasnya titik api kebakaran dengan memutus jalur kelistrikan dan memadamkan api menggunakan katup air otomatis.

Kata kunci : Raspberry, Pengolahan citra, Modul GSM, Buzzer, Kamera, Katup solenoida,

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya, kebakaran terjadi karena kobaran api yang tidak segera ditangani.

Penyebabnya adalah ketidaktahuan pengguna ketika ada sumber api kecil, yang kemudian

mengakibatkan kebakaran. Selain itu, kecepatan pemadam kebakaran dalam menentukan

letak kebakaran, dapat mengurangi resiko kebakaran.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis akan merancang serta membuat sistem

peringatan dan penanganan kebakaran yang bekerja otomatis. Penulis menggunakan kamera

sebagai penerima masukan berupa gambar yang akan diproses pada Raspberry. Jika ruangan

diindikasikan terjadi kebakaran, relay akan memutus jalur kelistrikan ruangan dan

memadamkan api menggunakan air. Sebagai sistem peringatannya, buzzer akan aktif dan

modul gsm akan mengirim pesan peringatan pada instansi pemadam kebakaran terdekat.

Penggunaan kamera sebagai penerima masukan berupa gambar sangatlah

membutuhkan data penyimpanan yang cukup banyak, oleh karena itulah penulis

menggunakan mini komputer Raspberry sebagai tempat untuk memproses data.

Harapannya, penulis dapat menciptakan sistem yang dapat mencegah meluasnya titik

kebakaran dengan memutus jalur kelistrikan dan memadamkan api menggunakan pemancar

air secara otomatis. Selain itu, sistem ini diharapkan dapat memberi peringatan kebakaran

pada pengguna rumah dan pemadam kebakaran terdekat.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari perancangan adalah :

1. Mendesain sistem peringatan dan penanganan kebakaran.

2. Memprogram modul GSM dan buzzer sebagai sistem peringatan kebakaran .

3. Mendesain relay dan jalur air sebagai sistem penanganan kebakaran.

4. Membuat desain alat yang disebutkan menggunakan Raspberry sebagai basis

pemrosesan data.

Tujuan dari perancangan alat ini adalah :

1. Merealisasikan sistem peringatan kebakaran berupa bunyi peringatan dan pengiriman

(4)

2. Merealisasikan sistem penanganan kebakaran berupa pemutusan listrik dan pemadaman

menggunakan air pada titik kebakaran.

3. Mengaplikasikan penggunaan mikrokontroller raspberry sebagai basis pemroses data

pada sistem penanganan kebakaran.

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Masalah yang mendasari Tugas Akhir :

1. Bagaimana mengontrol sistem peringatan kebakaran berupa buzzer (bunyi alarm)

dan pengiriman data berbentuk pesan kepada pemadam kebakaran.

2. Bagaimana mengontrol sistem penanganan kebakaran berupa pemutus jalur listrik

dan pemadaman api yang bekerja otomatis pada ruangan.

1.3.2 Masalah yang akan dihadapi pada Tugas Akhir :

1. Pengambilan data berupa citra gambar api.

2. Pemrosesan citra gambar api pada mini komputer Raspberry.

3. Memprogram Raspberry hingga dapat mengerti peristiwa kebakaran serta

menjalankan sistem peringatan dan penanganan kebakaran pada ruangan tersebut.

4. Instalasi sistem peringatan kebakaran pada protipe ruangan di dalam rumah.

5. Instalasi sistem penanganan kebakaran pada prototipe ruangan di dalam rumah.

1.4 Batasan Masalah

Untuk mencapai tujuan dari tugas akhir ini, penulis membatasi permasalahan sebagai

berikut :

1. Menggunakan kamera sebagai penerima masukan berupa gambar.

2. Data gambar ruangan akan diproses pada mini komputer Raspberry menggunakan

metode pengolahan citra.

3. Sistem peringatan kebakaran menggunakan buzzer sebagai bunyi (alarm) dan

pengirim pesan otomatis kepada instansi pemadam kebakaran.

4. Sistem penanganan kebakaran menggunakan relay untuk memutus jalur listrik dan

pemadaman api otomatis menggunakan air pada ruangan.

5. Menggunakan mini komputer Raspberry tipe B+.

6. Menggunakan bahasa pemrograman phyton.

7. Fokus Tugas Akhir adalah pengenalan objek api pada kamera serta menjalankan

sistem peringatan dan penanganan kebakaran pada ruangan.

(5)

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir kali ini adalah sebagai berikut:

1. Metode pustaka

Merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun

dari hasil penelitian orang lain yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi

dalam pembuatan alat, baik karakteristik komponen, teknik penggunananya, dan

teknik merangkai komponen, serta teknik-teknik dasar yang digunakan dengan

maksud untuk memperoleh data yang tepat.

2. Observasi

Melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan topik tugas akhir.

3. Perancangan dan implementasi alat

Melakukan perancangan prototype alat sesuai dengan parameter-parameter yang

diinginkan dan merealisasikannya.

4. Analisa sistem

Menganalisis semua permasalahan yang ada berdasarkan sumber-sumber dan

pengamatan terhadap permasalahan yang ada.

5. Konsultasi

Konsultasi dilakukan secara berkala kepada dosen pembimbing dan pihak-pihak yang

mengerti tentang elektronika, sistem kontrol, serta pemrograman komputer.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ditujukan agar penulisan tugas akhir lebih tertata dan teratur, hal

yang menjadi perhatian adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Pada bab pertama ini penulis membahas latar belakang, tujuan, perumusan masalah,

pembatasan masalah, dan metodologi penelitian yang digunakan demi menunjang

pembuatan tugas akhir, serta sistematika penulisan.

BAB II: Dasar Teori

Bab ini menjelaskan mengenai berbagai teori dasar tentang kamera, metode pengolahan

citra, mini komputer Raspberry, serta hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang

(6)

BAB III : Perancangan Alat

Bab ini menjelaskan mengenai perancangan alat secara hardware maupun perancangan pada

software.

BAB IV : Pengujian dan Analisis

Bab ini menjelaskan hasil pengujian dan analisis dari sistem yang telah dirancang dan

diimplementasikan.

BAB V : Penutup

Merupakan akhir dari seluruh penulisan tugas akhir yang berupa kesimpulan dan saran

(7)

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Pengolahan Citra

Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya menggunakan komputer, menjadi

citra yang kualitasnya lebih baik dan sesuai dengan keinginan pemakai. Pengolahan citra

bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau mesin

(dalam hal ini komputer). Teknik-teknik pengolahan citra mentransformasikan citra ke citra

yang lain. Jadi masukannya adalah citra dan keluarannya juga citra, namun citra keluaran

atau hasil mempunyai kualitas lebih baik dari pada citra masukan [1].

Terdapat beberapa operasi di dalam pengolahan citra yang dapat diklasifikasi dalam

beberapa jenis,antara lain :

Perbaikan Kualitas Citra (Image Enhancement) Jenis operasi ini bertujuan untuk

memperbaiki citra dengan cara memanipulasi parameter parameter citra [2]. Dengan operasi

ini, ciri-ciri khusus yang terdapat di dalam citra lebih ditonjolkan. Contoh-contoh perbaikan

citra adalah:

a. Perbaikan kontras gelap atau terang.

b. Perbaikan tepian obyek (edge enchancement).

c. Penajaman citra (sharpening).

d. Pemberian warna semu (peseudocoloring).

e. Penipisan derau (noise filtering).

Pemugaran Citra (Image restoration) Operasi ini bertujuan untuk menghilangkan atau

meminimumkan cacat pada citra. Tujuannya hmpir sama dengan operasi perbaikan citra,

bedanya pada pemugaran citra penyebab degradasi gambar diketahui.

Contoh operasinya adalah :

a. Penghilangan kesamaran (deblurring)

b. Penghilangan derau (noise)

Pemampatan Citra (Image Compression) Operasi ini dilakukan agar citra dapat

dipresentasikan dalam bentuk yang lebih kompak sehingga memerlukan memori yang lebih

sedikit. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemampatan citra adalah citra yang telah

dimampatkan harus tetap mempunyai kualitas gambar yang bagus. Contoh metode

pemampatan citra adalah metode JPEG.

Segmentasi Citra (Image Segmentation) Jenis operasi ini bertujuan untuk memecahkan

suatu citra ke dalam beberapa segmen dengan suatu kriteria tertentu. Jenis operasi ini

(8)

Analisa Citra (Image Analysis)Jenis operasi ini bertujuan menghitung besaran

kuantitatif dari citra untuk menghasilkan deskripsinya. Teknik analisa citra mengekstraksi

ciri-ciri tertentu membantu dalam identifikasi obyek. Proses segmentasi terkadang diperlukan

untuk mengalokasi obyek yang diinginkan dari sekelilingnya. Contoh-contoh analisa citra

antara lain:

a. Pendeteksi tepi obyek (edge detection)

b. Ekstraksi batas (boundary)

c. Representasi daerah (region)

Rekonstruksi Citra (Image Reconstruction) Jenis operasi ini bertujuan untuk

membentuk ulang obyek dari beberapa citra hasil proyeksi.

2.2. Raspberry pi tipe B+

Raspberry Pi adalah komputer berukuran kartu kredit yang dikembangkan di Inggris

oleh Yayasan Raspberry Pi dengan tujuan untuk mempromosikan pengajaran ilmu

pengetahuan dasar komputer di sekolah. Raspberry Pi diproduksi melalui lisensi manufaktur

yang berkaitan dengan elemen 14/Premier Farnell dan RS komponen [3]. Perusahaan ini

menjual Raspberry Pi online. Raspberry Pi memiliki sistem Broadcom BCM2835 chip (SoC),

yang mencakup ARM1176JZF-S 700 MHz processor (firmware termasuk sejumlah mode

"Turbo" sehingga pengguna dapat mencoba overclocking, hingga 1 GHz, tanpa

mempengaruhi garansi), VideoCore IV GPU, dan awalnya dibuat dengan 256 megabyte

RAM, kemudian upgrade ke 512MB.Termasuk built-in hard disk atau solid-state drive, akan

tetapi menggunakan SD Card untuk booting dan penyimpanan jangka panjang. Yayasan ini

bertujuan untuk menawarkan dua versi, dengan harga US$ 25 dan US$ 35. Yayasan ini

memberikan Debian dan Arch Linux ARM untuk di-download. Juga mendukung Python

sebagai bahasa pemrograman utama, dengan dukungan untuk BBC BASIC,(melalui gambar

RISC OS atau clone "Brendybasic" untuk Linux), C.

(9)

Gambar.2.Datasheet Raspberry B+ [4]

2.3.1 Arsitektur Raspberry pi

Arsitektur Rasberry Pi didasarkan seputar SoC (System-on-a-chip) Broadcom

BCM2835, yang telah menanamkan prosesor ARM1176JZF-S dengan 700 MHz, VideoCore

IV GPU, dan 256 Megabyte RAM (model B) [5]. Penyimpanan data didisain tidak untuk

menggunakan hard disk atau solid-state drive, melainkan mengandalkan kartu SD (SD

memory card) untuk booting dan penyimpanan jangka panjang. Raspi utamanya menjalankan

sistem operasi berbasis kernel Linux. Sistem operasi utama Raspberry Pi menggunakan

Debian GNU/Linux, mengemas Iceweasel, kaligrafi Suite dan bahasa pemrograman Python.

Sejumlah distro lainnya, termasuk distro buatan Indonesia BlankOn Linux yang juga telah

menyediakan versi arstektur ARM dan bisa dijalankan di Raspi.

Raspberry Pi Linux Spesifikasi :

• SoC Broadcom BCM2835 (CPU, GPU, DSP, and SDRAM)

(10)

• GPU: Broadcom VideoCore IV, OpenGL ES 2.0, 1080p30 h.264/MPEG-4 AVC

high-profile decoder

• Memory (SDRAM): 512 Megabytes (MiB)

• Video outputs: Composite RCA, HDMI (High-Definition Multimedia Interface)

• Audio outputs: 3.5 mm jack, HDMI

menggambar benda pada film dengan bantuan cahaya. Karena itu kamera sering juga disebut

dengan alat lukis cahaya. Mekanisme pengambilan gambar pada kamera beragam. Ada yang

sederhana dengan kualitas gambar yang biasa saja, ada juga yang kompleks dengan kualitas

gambar yang sangat bagus. Berdasarkan mekanisme kerjanya, kamera dibedakan menjadi dua

yaitu kamera film dan kamera digital. Kamera yang penulis gunakan adalah kamera eksternal

USB yang biasa digunakan untuk laptop maupun desktop.

2.4. Relay

Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar yang dikendalikan oleh arus

listrik [6]. Dengan menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup atau membuka kontak

saklar. Relay terdiri dari coil dan contact. Coil adalah gulungan kawat yang terdapat arus

listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya

arus listrik di coil. Contact memiliki 2 jenis kondisi yaitu Normally Open (kondis awal

sebelum diaktifkan open) dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close).

(11)

Secara sederhana prinsip kerja dari relay : ketika coil mendapat energi listrik (energizer),

akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact

akan menutup. Sifat – sifat relay yang diperlukan, jika hendak memilih relay yang baik :

1. Besar hambatan tergantung dari tebal kawat dan banyaknya lilitan yang digunakan.

Besarnya harga hambatan ini antara 1 sampai 50KΩ,

2. Daya yang diperlukan oleh relay sama dengan perkalian antara besar tegangan dan

arus yang digunakan oleh relay.

3. Besarnya arus yang diperlukan oleh relay biasanya ditentukan oleh pabrik. Relay

dengan hambatan kecil memerlukan arus yang besar.

4. Tegangan yang diperlukan oleh relay mengikuti hokum Ohm, V=I.R. Besar tegangan

sama dengan perkalian antara besar arus dengan hambatan relay

2.5. Katup Solenoida

Katup solenoida adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan

sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan piston yang dapat digerakan oleh

arus AC maupun DC, solenoid valve atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang

keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust, lubang masukan, berfungsi sebagai terminal /

tempat cairan masuk atau supply, lalu lubang keluaran, berfungsi sebagai terminal atau

tempat cairan keluar yang dihubungkan ke beban, sedangkan lubang exhaust, berfungsi

sebagai saluran untuk mengeluarkan cairan yang terjebak saat piston bergerak atau pindah

posisi ketika solenoid valvebekerja [7].

Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang

mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka

koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan piston pada bagian

dalamnya ketika piston berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari solenoid valve akan

keluar cairan yang berasal dari supply, pada umumnya solenoid valvemempunyai tegangan

(12)

Gambar.4.Skematik katup solenoida

Solenoid valve akan bekerja bila kumparan/coil mendapatkan tegangan arus listrik yang

sesuai dengan tegangan kerja(kebanyakan tegangan kerja solenoid valve adalah 100/200VAC

dan kebanyakan tegangan kerja pada tegangan DC adalah 12/24VDC).

2.6. Modul GSM

Modul GSM adalah sebuah perangkat yang menawarkan layanan transit SMS,

mentransformasikan pesan ke jaringan selular dari media lain, atau sebaliknya, sehingga

memungkinkan pengiriman atau penerimaan pesan SMS dengan atau tanpa menggunakan

ponsel [8]. Sebagaimana penjelasan diatas, modul GSM dapat terhubung ke media lain

seperti perangkat SMSC dan server milik Content Provider melalui link IP untuk memproses

suatu layanan SMS.

SIMCOM menawarkan informasi ini sebagai layanan kepada pelanggan, untuk

mendukung upaya aplikasi dan rekayasa yang menggunakan produk SIMCOM. Informasi

yang diberikan didasarkan pada kebutuhan khusus disediakan untuk SIMCOM oleh

pelanggan. SIMCOM belum dilakukan setiap pencarian independen untuk informasi

tambahan yang relevan, termasuk informasi yang mungkin dimiliki pelanggan. Selanjutnya,

sistem validasi produk ini SIMCOM dalam sistem elektronik yang lebih besar tetap menjadi

tanggung jawab dari pelanggan atau system integrator pelanggan. Semua spesifikasi yang

diberikan di sini dapat berubah. Dirancang untuk pasar global, SIM300C adalah Tri-band

GSM / GPRS mesin yang bekerja pada frekuensi jaringan EGSM 900 MHz, DCS 1800 MHz

dan PCS1900 MHz.SIM300C menyediakan GPRS multi-slot kelas 10 / class8 (opsional)

(13)

BAB III

PERANCANGAN ALAT

3.1. Pemilihan komponen

- Kamera yang digunakan adalah kamera usb yang biasa digunakan pada laptop

maupun desktop, selain murah kamera ini juga dapat dioperasikan menggunakan

Raspberry.

- Raspberry yang digunakan adalah Raspberry tipe B, penggunaan Raspberry sebagai

basis pemrosesan data pengolahan citra sangat dibutuhkan, karena selain

membutuhkan memori penyimpanan yang banyak, dibutuhkan juga pemrosesan

data yang cepat. Kelebihan tipe ini adalah memiliki RAM yang besar dan tidak

banyak trouble saat digunakan.

- Buzzer digunakan sebagai alarm, karena alat ini tidak begitu besar dan mudah

digunakan.

- Modul GSM yang digunakan adalah model huawei, dikarenakan modul ini sangat

cocok dioperasikan dengan Raspberry.

- Relay digunakan untuk memutus jalur kelistrikan, karena mudah digunakan.

- Katup solenoida yang digunakan adalah katup solenoida air, karena yang akan

dialirkan adalah air.

3.2. Perancangan alat

Alat akan dibuat berupa prototipe ruangan yang ada di dalam rumah. Protoptipe ini

berisi sistem peringatan kebakaran dan sistem penanganan kebakaran.

1. Sistem peringatan kebakaran :

a. Buzzer : Alat ini digunakan untuk mengeluarkan suara peringatan kebakaran.

Diletakkan pada sudut ruangaan.

b. Modul GSM : Alat ini akan diprogram pada Raspberry dan mengirimkan SMS

berupa lokasi kebakaran kepada instansi kebakaran setempat.

2. Sistem penanganan kebakaran

a. Relay : Alat ini digunakan untuk mematikan jalur kelistrikan. Diletakkan

setelah MCB.

b. Katup Solenoida : Alat ini digunakan untuk mangalirkan air yang akan

digunakan. Diletakkan diluar ruangan, dan dihubungkan dengan pemancar air.

c. Pemancar air : Alat ini digunakan untuk menyemprot api. Diletakkan di tengah

(14)

3.3. Diagram Blok Sistem

Berikut ini adalah blok diagram sistem yang akan dibuat :

Gambar.5.Diagram Blok Sistem

3.4. Prinsip Kerja Sistem

Sistem yang akan dibuat adalah sistem yang dapat memberi peringatan dan penanganan

secara otomatis pada kebakaran didalam ruangan. Prinsip kerjanya adalah kamera yang

menerima masukan berupa gambar akan mengolah gambar menggunakan pengolahan citra

yang akan diproses pada mikrokontroller raspberry. Ketika sistem menyatakan bahwa

ruangan terjadi kebakaran, sistem akan segera mengaktifkan relay sebagai pemutus jalur

kelistrikan, kemudian secara otomatis buzzer (alarm) di ruangan tersebut akan memberikan

peringatan pada pengguna. Sebagai keluaran terakhirnya, sistem akan mengaktifkan katup

solenoida untuk mangalirkan air yang digunakan untuk memadamkan api kebakaran. Selain

itu, sistem juga akan mengirimkan SMS berupa lokasi kebakaran kepada instansi pemadam

(15)

3.5. Diagram Alir Sistem

Berikut adalah diagram alir sistem yang akan dibuat :

Saat alat mulai diaktifkan, semua sistem yang telah disiapkan akan menginisialisasi

secara otomatis. Kamera akan menangkap gambar yang kemudian akan diproses pada

Raspberry. Pada Raspberry terdapat pengolahan data yakni pengolahan citra.

Pengolahan citra dilakukan untuk mengamati apakah ruangan terindikasi kebakaran

atau tidak. Ketika sistem mengindikasikan bahwa ruangan terjadi kebakaran, keluaran

yang diharapkan adalah relay akan segera memutus jalur kelistrikan, kemudian buzzer

(alarm) akan segera menyala. Pada sistem penanganannya, alat ini akan mematikan api

dengan menyemprotkan air melalui dan juga mengirimkan SMS kepada instansi

(16)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Krismiasih, Bernadeta. 2011. Pengolahan Citra. Diambil dari :

https://bernadetastmik.wordpress.com/pengolahan-citra/

[2] Pengantar Pengolahan Citra. Bab-1, halaman : 8-9. Diambil dari :

file:///C:/Users/user/Downloads/Bab-1_Pengantar%20Pengolahan%20Citra%20(2).pdf

[3] Diambil dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Raspberry_Pi

[4] Diambil dari : https://www.adafruit.com/datasheets/pi-specs.pdf

[5] Yatendra, Rahmat Ali. 2014. Raspberry pi : Arsitektur Raspberry pi.

[6] Kilian, Christopher T, Modern Control Technology, (West Publishing Co : 1996)

[7] Dermanto, Trikueni. 2011. Diambil dari :

http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2013/08/Solenoid-Valve.html

(17)

Gambar

Gambar.3. Skema relay

Referensi

Dokumen terkait

lalu lintas dengan kendaraan jenis sedan taksi yang sedang

Pendidik meminta setiap kelompok mencatatkan informasi yang ingin diketahui dari topik bacaan pada kolom W1. Pendidik memberikan pertanyaan yang ingin diketahui dari topik bacaan

kegiatan Program peningkatan manajemen dan pelayanan Administrasi Persentase kinerja perkantoran yang baik Bidang pelaksana Uraian Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019

Pertama-tama, orang harus mengeluarkan uang yang banyak, termasuk pajak yang tinggi, untuk membeli mobil, memiliki surat ijin, membayar bensin, oli dan biaya perawatan pun

Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung 2015 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap

Dan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, perilaku yang dimunculkan akan berbeda dalam menghadapi sesuatu, untuk melakukan kebutuhan secara riligius membutuhkan niat

yan ang g ak akan an se seiim mba bang ng de deng ngan an ar arus us k kas as m mas asuk uk y yan ang g dihasilkan dari in!estasi" rus kas yang mengambil

MARKET BASKET ANALYSIS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HASH-BASED PADA TRANSAKSI PENJUALAN APOTEK UNTUK.. MENERAPKAN