ABSTRAK
Syarah Ermayanti Nasution*) Malem Ginting, S.H., M.Hum**) Syamsul Rizal, S.H., M.Hum ***)
Yayasan berkembang pesat bahkan jauh sebelum hadirnya Undang-Undang Yayasan yang menjadi landasan yuridisnya. Akan tetapi perkembangan Yayasan di Indonesia pada kala itu berjalan tidak seragam karena tidak ada peraturan khusus yang mengaturnya. Hal yang umum terjadi di masa lalu pembagian harta kekayaan Yayasan dibagikan secara merata kepada seluruh organ Yayasan dalam bentuk gaji, upah dan honorarium. Permasalahan lain yang sering timbul ialah adanya kesimpangsiuran pendapat mengenai pelabelan Yayasan sebagai badan hukum. Permasalahan yang dibahas yakni bagaimana status badan hukum dan pembagian harta kekayaan Yayasan yang didirikan sebelum berlaku UU Yayasan, penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan atas berlakunya UU Yayasan, hambatan-hambatan yang dihadapi dalam rangka penyesuaian tersebut, beserta penyelesaian-penyelesainnya di Yayasan Pendidikan Harapan Medan.
Metode yang digunakan ialah metode normatif yakni penelitian dilakukan dengan melihat ketentuan peraturan perundang-undangan dan bahan-bahan kepustakaan hukum yang berhubungan dengan permasalahan dan metode sosiologis yakni dengan melihat realita yang ada di masyarakat dengan sifat penelitian deskriptif analitis yaitu penelitian yang sifatnya meneliti suatu kondisi untuk mendapat gambaran secara sistematis dan akurat.
Hasil dari penelitian yang dilakukan ialah Yayasan Pendidikan Harapan Medan pada dasarnya didirikan pada tahun 1967 dengan nama Yayasan Pendidikan Harapan yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri dan mendapat izin dari instansi terkait. Untuk dapat memperoleh status badan hukum Yayasan harus melaksanakan ketentuan Pasal 71 UU Yayasan, namun karena terganjal batas waktu penyesuaian Yayasan ini membuat akta pendirian baru dengan mengaitkannya dengan akta-akta Yayasan yang sebelumnya sehingga berhubungan dan telah disahkan oleh Depkumham sebagai badan hukum. Status pembagian harta kekayaan Yayasan sah mengikuti ketentuan pada pasal 5 UU Yayasan. Penyesuaian-penyesuaian terhadap UU Yayasan yakni penyesuaian Anggaran Dasar, organ Yayasan, prinsip keterbukaan dan akuntabilitas pada laporan tahunan. Hambatan yang dihadapi ialah adanya kesamaan nama dengan Yayasan lain sehingga ditolak akta penyesuaian dan terlambat untuk didaftar kembali, sulitnya mencari individu untuk ditempatkan menjadi Pembina dan Pengawas. Penyelesaian atas hambatan tersebut ialah membuat akta baru dengan nama Yayasan Pendidikan Harapan Medan dan menghubungkannya dengan akta-akta yang terbit sebelumnya, membuat surat dan akta-akta pernyataan serta penghibahan aset dan izin-izin atas nama Yaspendhar ke Yaspendhar Medan.
Kata Kunci : Yayasan, Badan Hukum, Harta Kekayaan Yayasan
*)
Mahasiswa Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU **)
Dosen Pembimbing I, Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU ***)