PENERAPAN KLAUSUL EKSONERASI DAN AKIBAT
HUKUMNYA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH PADA BANK SYARIAH
(Studi Putusan Pengadilan Agama Nomor 967/Pdt.G/2012/PA.Mdn)
TESIS
OLEH
NURJANNAH
137005001/HK
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENERAPAN KLAUSUL EKSONERASI DAN AKIBAT
HUKUMNYA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH PADA BANK SYARIAH
(Studi Putusan Pengadilan Agama Nomor 967/Pdt.G/2012/PA.Mdn)
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum Dalam Program Studi Magister Ilmu Hukum Pada
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH
NURJANNAH
137005001/HK
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
JUDUL TESIS : PENERAPAN KLAUSUL EKSONERASI DAN AKIBAT HUKUMNYA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA BANK SYARIAH (Studi Putusan Pengadilan Agama Nomor 967/Pdt.G/2012/PA.Mdn)
NAMA : NURJANNAH
NIM : 137005001
PROGRAM STUDI : Magister Ilmu Hukum
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Tan Kamello, S.H, M.S Ketua
)
(Dr. Hasim Purba, S.H, M.Hum) (Dr. Utary Maharany Barus, S.H, M.Hum Anggota Anggota
)
Ketua Program Studi Dekan
(Prof. Dr. Suhaidi, S.H, M.H) (Prof. Dr. Runtung, S.H, M.Hum)
Telah diuji pada Tanggal : 4 Juli 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Tan Kamello, S.H, M.S Anggota : 1. Dr. Hasim Purba, S.H, M.Hum
2. Dr. Utary Maharany, S.H, M.Hum 3. Prof. Dr. Suhaidi, S.H, M.H
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : NURJANNAH
Nim : 137005001
Program Studi : Magister Ilmu Hukum
Judul Tesis : PENERAPAN KLAUSUL EKSONERASI DAN AKIBAT
HUKUMNYA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH PADA BANK SYARIAH (Studi Putusan
Pengadilan Agama Nomor 967/Pdt.G/2012/PA.Mdn)
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan saya tidak
akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan, Juni 2015
Yang membuat Pernyataan
Nama : NURJANNAH
i
Kata Kunci: Klausul Eksonerasi, Akibat Hukum, Pembiayaan Musyarakah.
Perjanjian pembiayaan umumnya dibuat dalam perjanjian tertulis yang telah disiapkan oleh bank dalam bentuk perjanjian baku. Nasabah hanya menerima atau menolak perjanjian tersebut. Perjanjian baku diikuti dengan pencantuman klausul eksonerasi, yaitu pengalihan tanggung jawab pelaku usaha kepada konsumen. Bank syariah harus terhindar dari unsur-unsur riba, maisir, gharar, haram dan zalim. Penerapan klausul eksonerasi pada prakteknya terdapat dalam perjanjian pembiayaan
musyarakah dalam kasus PA No.967/Pdt.G/2012/PA.Mdn. Permasalahan dalam
penelitian ini yaitu, bagaimana pandangan Hukum Perjanjian Islam terhadap penerapan klausul eksonerasi dalam perjanjian, akibat hukum penerapan klausul eksonerasi dalam perjanjian pembiayaan musyarakah dan bagaimana pertimbangan hukum Hakim terhadap kekuatan mengikat klausul eksonerasi dalam pelunasan pembiayaan berdasarkan putusan PA No. 967/Pdt.G/2012/PA.Mdn.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif yang bersifat penelitian deskriptif analitis dan eksplanatif yaitu menjelaskan dan menganalisis penerapan klausul eksonerasi pada perjanjian pembiayaan musyarakah. Menggunakan pendekatan Perundang-undangan dan pendekatan analitis. Menggunakan sumber data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier melalui penelitian kepustakaan yang dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian bahwa penerapan klausul eksonerasi dalam pandangan Hukum Perjanjian Islam bertentangan dengan Al Qur’an, hadits dan prinsip syariah yaitu unsur zalim yang menimbulkan ketidakadilan bagi para pihak. Klausul eksonerasi juga bertentangan dengan asas-asas dalam Hukum perjanjian Islam. Akibat hukum penerapan klausul eksonerasi berdasarkan Hukum perjanjian Islam adalah akad batil. Berdasarkan KUHPerdata, Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan adalah batal demi hukum. Majelis Hakim telah menerapkan hukum dengan memutuskan klausul eksonerasi dalam surat pernyataan pada perjanjian pembiayaan musyarakah tidak memiliki kekuatan mengikat bagi para pihak, sehingga pelunasan pembiayaan bukan menjadi tanggung jawab ahli waris.
1
Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara
2 Guru Besar Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 3 Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
ii
Student of the Faculty of Law, University of Sumatera Utara
6 Professor of Civil Law at the Faculty of Law, University of Sumatera Utara 7 Lecturer of the Faculty of Law, University of Sumatera Utara
8 Lecturer of the Faculty of Law, University of Sumatera Utara
Financing contract is generally made in a written form which has prepared by the Bank in the form of a standard contract. Clients only take it or leave it. The use of standard contract is followed by attaching exoneration clause, the transfer of responsibility from a businessperson to a consumer. A sharia bank has to avoid riba (usury), maisir (speculation), gharar (lack of transparency), haram (forbidden by Islam), and zalim (tyrannical). In practice, there is the implementation of exoneration clause in the musyarakah (capital participation) financing contract in the case of PA (the Religious Court) No.967/Pdt.G/2012/PA Mdn. The problem of the research are how the judicial viewpoint of the Islamic Contract on the implementation of exoneration clause in a contract, the legal consequence of the implementation of exoneration clause in musyarakah financing contract, and a judge’s legal consideration in exoneration clause binding force in paying off, based on the Verdict of the Religious Court No.967/Pdt.G/2012/PA.Mdn.
The research used normative method with descriptive analytic and explanatory approach which described and analyzed the implementation of exoneration clause in musyarakah financing contract. It also used statue approach and analytical approach. The data consisted of primary, secondary, and tertiary legal materials.They were gathered by conducting library research and analyzed qualitatively.
The result of the research showed that the implementation of exoneration clause in the judicial viewpoint of the Islamic Contract was contrary to Al-Qur’an, Hadits, and sharia principles like tyrannical aspect which could cause injustice for the parties concerned. Exoneration clause is also contrary to the principles in the Islamic Contract. The legal consequence of the implementation of exoneration clause in the Islamic Contract is bad contract. In the Civil Code, Law on Consumer Protection, and the Rule of Financial Services Authority is null and void. The judges have applied the law to decide the exoneration clause in statement letter on musyarakah financing contract does not have the binding force on the parties, so that the repayment of the financing is not the responsibility of the heir.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, hidayah,
dan karunia-Nya, kesehatan, kekuatan dan kemudahan yang diberikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan penulisan penelitian tesis ini sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan studi di program Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera
Utara, yang berjudul “PENERAPAN KLAUSUL EKSONERASI DAN AKIBAT
HUKUMNYA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA
BANK SYARIAH (Studi Putusan Pengadilan Agama Nomor
967/Pdt.G/2012/PA.Mdn.)” Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang istiqomah mengikuti jejaknya hingga
akhir zaman.
Tesis ini penulis dedikasikan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda
Alm. Abu Bakar dan Ibunda Azizah, yang telah melahirkan, mendidik dan
mendo’akan setiap langkah kehidupan ananda dengan ikhlas penuh kasih sayang,
serta memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan. Ucapan terima
kasih dari hati setulusnya atas segala pengorbanan jiwa raga yang tiada bandingnya,
semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan dengan sebaik-sebaik
iv
Terima kasih kepada Mama Hj. Elfina Hasibuan, S.Sos dan Papa H.
Syamsurianto, SH,M.AP atas segala do’a, dukungan dan nasehat yang diberikan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan ini.
Terima kasih kepada suamiku Heru Erlangga, S.ST, atas segala cinta, kasih
sayang, dukungan dan pengertian yang begitu besar selama masa-masa penulis
menempuh pendidikan serta dalam menjalani kehidupan ini. Semoga Allah SWT
memberkahi dan mengumpulkan kita dalam kebaikan. Terima kasih kepada buah hati
Ummi Abi, mba Nuha Aisyah Syahirah dan abang Abdurrahman Zaid Hasan atas
pengertian dan dukungan, kalian sebagai sumber semangat serta motivasi dalam
menjalani kehidupan. Semoga menjadi generasi Rabbani yang membagakan ummat.
Terima kasih yang sebesar-besarnya buat kakak dan abang penulis kak Nur
Siah, abang Muhammad Yusuf, Muhammad Nasir, S.Si, Fauziah, S,Sos dan bang
Nazarullah, A.Md, Nur ‘Atiah, SE dan bang Misnan, dan dek Muhammad
Syawaluddin, A.Md, terima kasih atas dukungan dan doanya.
Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Prof.
Dr. Tan Kamello, SH.MS selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah memberikan
ilmu, meluangkan waktu untuk memberikan masukan, bimbingan dan motivasi
kepada penulis hingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada
Bapak Dr. Hasim Purba, SH, M.Hum selaku dosen pembimbing kedua yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Utary Maharany Barus, SH, M.Hum
v
menyediakan waktu serta buku referensi dalam penulisan tesis ini. Semoga Allah
SWT membalas segala kebaikan Bapak/Ibu Dosen dalam bimbingan dan ilmu yang
telah diberikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Subhilhar, PhD, selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Suhaidi, SH., MH, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum
Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Penguji satu.
4. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH., M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi
Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. Dedi Harianto, SH., M.Hum selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan masukan dan saran yang membangun dalam penyusunan tesis ini.
6. Terima kasih kepada Hakim Pengadilan Agama Bapak Drs. Abdul Halim Ibrahim,
MH, Bapak Prof. Amiur Nuruddin selaku Dewan Pengawas Syariah Prop.
Sumatera Utara, PT. Bank Sumut Wilayah Sumatera Utara Divisi Syariah, atas
waktu dan informasi yang telah diberikan dalam kelengkapan penelitian tesis ini.
Terima kasih juga kepada sahabatku Adi Saputra, SH, MH dan Raden Zakaria
Somala, SH, terima kasih atas semua informasi dan bantuannya.
7. Seluruh Staff Tata Usaha Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas
vi
8. Terima kasih kepada sahabat-sahabat seperjuangan di program jurusan Perdata,
Novalia Arnita Simamora, SH, Widya, SH, Syaddan Dintara Lbs, SHi, Harry
Fauzi, SH, Muhammad Siddik, SHi, dan M. Subhi Sholih Hsb, SH dan
teman-teman Regular A 2013 Elfirda Ade Putri, SH, Fitriani, SH, MH, Berliana Nst.,
SH, Khairul Anwar Hsb, SH, Sonya Airini, SH.MH, Abdul Aziz Alsa, SH,MH,
Budi Bahreisy,SH,MH dan teman-teman program Magister Hukum USU tahun
2013. Terima kasih atas kebersamaan, dukungan dan bantuannya.
Penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi teknik
penulisan maupun dari segi pembahasannya, karena itu kritik dan saran dari berbagai
pihak yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan pada masa yang akan
datang. Semoga tesis ini bermanfaat bagi dunia pendidikan dan masyarakat luas serta
mendapat keberkahan dan ridho dari Allah SWT.
Jazakumullah Khairan Katsiraa, semoga Allah membalas kebaikan yang
diberikan dengan balasan yang lebih baik lagi. Aamiin Ya Rabbal ‘Aalamiin.
Billahittaufiq wal Hidayah wal ‘Inayah.
Medan, Juni 2015
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Nurjannah
Tempat/tanggal Lahir : Medan, 14 Nopember 1983
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Perumahan Pinang Baris Permai Blok Pinang Baris Lestari
No. 26 Medan Sunggal
II.KELUARGA Nama Orang Tua
Ayah : Alm. Abu Bakar
Ibu : Azizah
Anak Ke : 6 dari 7 bersaudara
Nama Suami : Heru Erlangga, S.ST
Anak-Anak : Nuha Aisyah Syahirah
Abdurrahman Zaid Hasan
III. PENDIDIKAN
Pendidikan : SDN 064979 Medan Tahun 1996
SLTP Negeri 7 Medan Tahun 1999
SMU Negeri 12 Medan Tahun 2002
Strata Satu (S1) Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara Tahun 2006
Strata Dua (S2) Program Studi Magister Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vii
DAFTAR ISI ... viii
B. Perumusan Masalah ... 12
C.Tujuan Penelitian ... 12
D.Manfaat Penelitian ... 13
E. Keaslian Penelitian ... 14
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 16
1. Kerangka Teori ... 16
2. Kerangka Konsepsi ... 24
G.Metode Penelitian ... 26
1. Jenis Dan Sifat Penelitian ... 27
2. Sumber Data ... 28
3. Teknik Pengumpulan Data ... 29
4. Analisis Data……….30
BAB II PENERAPAN KLAUSUL EKSONERASI PADA PERJANJIAN DALAM PANDANGAN HUKUM PERJANJIAN ISLAM ... 31
A. Tinjauan Umum Terhadap Hukum Perjanjian Islam ... 31
1. Pengertian Hukum Perjanjian Islam... 31
2. Rukun dan Syarat Akad ... 38
3. Asas-Asas Hukum Perjanjian Islam ... 43
4. Hapusnya Perjanjian Dalam Hukum Perjanjian Islam ... 47
B. Tinjauan Umum Terhadap Perjanjian Baku ... 49
1. Pengertian Perjanjian Baku ... 49
2. Ciri-Ciri Dan Syarat Perjanjian Baku... 52
3. Bentuk-Bentuk Perjanjian Baku ... 54
ix
1. Pengertian Klausul Eksonerasi ... 58
2. Ciri-Ciri Klausul Eksonerasi ... 60
3. Penerapan Klausul Eksonerasi Dalam Pandangan Hukum Perjanjian Islam ... 64
BAB III AKIBAT HUKUM PENERAPAN KLAUSUL EKSONERASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH BERDASARKAN HUKUM PERJANJIAN ISLAM, KUHPerdata, UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN ... 77
A. Pengertian Akibat Hukum ... 77
B. Penerapan Klausul Eksonerasi Dalam Perjanjian Pembiayaan Musyarakah ... 82
1. Tinjauan Terhadap Pembiayaan Musyarakah ... 82
2. Penerapan Klausul Eksonerasi Dalam Perjanjian Pembiayaan Musyarakah ... 85
C. Akibat Hukum Penerapan Klausul Eksonerasi Dalam Perjanjian Pembiayaan Musyarakah ... 89
1. Berdasarkan Hukum Perjanjian Islam ... 89
2. Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ... 99
3. Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen... 107
4. Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 1/POJK.07/2013 ... 111
BAB IV ANALISIS PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM TERHADAP KEKUATAN MENGIKAT KLAUSUL EKSONERASI DALAM PELUNASAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH BERDASARKAN PUTUSAN PA No. 967/Pdt.G/2012/PA.Mdn ... 119
A. Posisi Kasus ... 119
B. Analisis Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Perkara Pengadilan Agama Nomor 967/Pdt.G/2012/PA. Mdn ... 131
C. Analisis Terhadap Kekuatan Mengikat Klausul Eksonerasi Dalam Pelunasan Pembiayaan Musyarakah Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Nomor 967/Pdt.G/2012/PA. Mdn ... 146
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 172
A. Kesimpulan ... 172
B. Saran ... 175
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Akad Perjanjian Pembiayaan Musyarakah antara Bank dan Nasabah
Debitur.
Lampiran 2: Surat Pernyataan yang merupakan bagian dari Perjanjian Pembiayaan
Musyarakah.
Lampiran 3: Surat Izin Riset pada Pengadilan Agama Kelas I-A Medan
Lampiran 4: Surat Izin Riset pada PT. Bank Sumut Wilayah Sumatera Utara Divisi
Syariah.
Lampiran 5: Surat Izin Riset pada Dewan Pengawas Syariah pada Bank Syariah
xii
DAFTAR ISTILAH
No. Daftar Istilah Artinya
1. ‘Aqd al-is’an Perjanjian Baku
2. Al ‘Ahdu Janji, perjanjian
3. Al ‘Aqdu Perikatan
4. Akad Batil Akad yang tidak memenuhi rukun dan syarat akad, akad tidak sah
5. Akad Fasad Akad yang memenuhi rukun dan syarat akad, akan tetapi terdapat hal lain yang merusak akad tersebut karena pertimbangan maslahat atau kebaikan.
6. Aqil Orang yang berakal
7. Al ‘Aqidain Para pihak yang melakukan akad yang mengemban
hak dan kewajiban.
8. Gharar Transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki,
tidak diketahui keberadaannya, tidak dapat diserahkan pada saat transaksi dilakukan kecuali diatur lain dalam syariah.
9. Ijab Pernyataan pihak pertama mengenai isi perjanjian
yang ditawarkan.
10. Ijtihad Akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk berusaha, berikhtiar dengan seluruh kemampuan yang ada padanya memahami kaidah-kaidah hukum yang terdapat dalam Al Qur’an dan Hadits dan merumuskannya menjadi garis-garis hukum dalam suatu kasus tertentu.
xiii
12. Ikhtiyati Kehati-hatian, akad dilakukan dengan hati-hati, tepat dan cermat.
13. Ijarah Akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang tersebut.
14. Luzum Tidak berubah, akad dilakukan dengan tujuan yang jelas, cermat, terhindar dari praktik spekulasi atau
maisir.
15. Mas’uliyah Tanggung jawab
16. Mudharabah Akad kerjasama antara pihak, dimana pihak pertama menyediakan seluruh dana (shahibul maal), sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola dana dengan keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan dalam kontrak.
17. Musyarakah Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana, amal, keahlian dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan
18. Mukhtar Orang yang bebas dari paksaan, akad dilakukan atas dasar suka sama suka.
19. Mahallul ‘Aqd Objek akad, sesuatu yang dijadikan objek dalam akad
20. Maudhu’ul ‘Aqd Tujuan dari akad yang dilakukan oleh para pihak
21. Maysir Transaksi yang digantungkan pada perkara yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan.
xiv
23. Salam Pembelian barang yang diserahkan dikemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka.
24. Sighat ‘Aqd Ijab dan qabul, ungkapan penawaran dan penerimaan
dalam akad
25. Syara’ Ketentuan, aturan berdasarkan syariah atau Hukum Islam
26. Syarat Shahih Syarat yang sesuai dengan isi akad, mendukung dan memperkuat substansi akad, dibenarkan syara’ dan sesuai dengan kebiasaan (‘urf)
27. Syarat Fasid Akad yang tidak sesuai dengan salah satu kriteria dalam syarat shahih.
28. Syarat Batil Syarat yang tidak mempunyai kriteria syarat shahih, tidak memberikan manfaat bagi salah satu pihak dan menimbulkan dampak negatif.
29. Akad Tabarru’ Akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong menolong, bukan semata untuk tujuan komersial atau disebut dengan dana social seluruh peserta asuransi yang sudah diikhlaskan untuk keperluan tolong menolong bila ada peserta yang mengalami musibah.
30. Tamyiz Orang yang telah dewasa
31. Taswiyah Keseimbangan (Asas keseimbangan)
32. Taisir Kemudahan, akad dilakukan dengan cara saling memberi kemudahan kepada masing-masing pihak dalam akad.
33. Takaful Saling menanggung atau menanggung bersama, istilah dalam asuransi syariah.
34. Ujrah Imbalan, balas jasa.
35. Qabul Pernyataan pihak kedua untuk menerima suatu akad.
xv
DAFTAR SINGKATAN
1. BPSK : Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
2. KHES : Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
3. KUHD : Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
4. KUHPerdata : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
5. MA : Mahkamah Agung
6. OJK : Otoritas Jasa Keuangan
7. PA : Pengadilan Agama
8. PN : Pengadilan Negeri
9. PT : Pengadilan Tinggi
10. POJK : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
11. PUJK : Pelaku Usaha Jasa Keuangan