1
Disampaikan Pada Rapat Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Sumatera Barat Tahun 2017
Bukittinggi, 23 Maret 2017
BIRO PERENCANAAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN
Sasaran Strategis KLHK 2015-2019
Kinerja KLHK 2015-2016
1
2
3
Kebijakan RKP 2018
4
Outline Paparan
Dukungan KLHK pada RKP 2018 Bidang
LH
2
5
Kebijakan DAK 2018
Tindak lanjut: Kesiapan Prov. Sumbar
untuk Musrenbang
3
NILAI
Pembangunan
berkelanjutan
TUJUAN
Memastikan kondisi
lingkungan berada pada
TOLERANSI YANG
DIBUTUHKAN
untuk
kehidupan manusia, dan
sumberdaya berada pada
RENTANG POPULASI
YANG AMAN
,
serta secara
paralel meningkatkan
kemampuan sumberdaya
alam untuk memberikan
SUMBANGAN BAGI
PEREKONOMIAN
NASIONAL
.
P
E
M
B
A
N
G
U
N
A
N
K
E
M
E
N
T
E
R
I
A
N
2
0
1
5
-2
0
1
9
SASARAN STRATEGIS
MENJAGA KUALITAS LINGKUNGAN
HIDUP
untuk meningkatkan daya dukung
lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat
MEMANFAATKAN POTENSI SUMBERDAYA
HUTAN DAN LINGKUNGAN HUTAN
secara
lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat yang berkeadailan
MELESTARIKAN KESEIMBANGAN
EKOSISTEM
dan keanekaragaman hayati serta
4 4
Kinerja Kementerian LHK 2015-2019
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk
meningkatkan daya dukung lingkungan,
ketahanan air dan kesehatan masyarakat
1.
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup pada tahun 2019 berada pada
rentang 66,5
–
68,6
Memanfaatkan potensi Sumberdaya hutan
dan lingkungan hutan secara lestari untuk
meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat yang berkeadilan
2.
Jumlah PNBP dari produksi barang dan jasa hutan dan lingkungan
hidup pada tahun 2019 sebesar Rp. 3,9 Trilyun
3.
Nilai ekspor hasil hutan pada tahun 2019 sebesar US$ 9,28 Milyar
dan Rp. 5,8 Trilyun
Melestarikan keseimbangan ekosistem dan
keanekaragaman hayati serta keberadaan
SDA sebagai sistem penyangga kehidupan
untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan
4.
Jumlah kumulatif KK yang memiliki nilai efektifitas pengelolaan
minimal 70 pada tahun 2019 sebanyak 260 unit
5.
Jumlah kumulatif kesatuan pengelolaan hutan (KPH) yang
memproduksi barang dan jasa secara lestari berbasis desa pada tahun
2019 sebanyak 347 unit
6.
Luas kumulatif kawasan hutan yang dikelola oleh masyarakat dan
dikembangkan sebagai sentra produksi hasil hutan berbasis desa pada
tahun 2019 seluas 12,7 juta Ha
5
“ untuk hasil berkualitas
tak pernah ada jalan pintas ”
2016
2017
2015
Reorganisasi, internalisasi dan adaptasi sistem, persiapan
akses masyarakat dan reforma agraria. Secara paralel menjaga
hidupan alami dari gangguan keamanan dan kebakaran
Modal sosial dan intervensi secara nyata di seluruh entitas (DAS,
TN, KPH, Kab/Kota, akses masyarakat) untuk perbaikan
lingkungan dan menjaga sumberdaya hutan untuk mendukung
pangan, energi, air, wisata
Perbaikan lingkungan dan sumberdaya mulai terlihat, beberapa
skenario di tingkat lokal untuk sentra produksi mulai
6
Capaian Kinerja KLHK 2015-2016
SASARAN STRATEGIS
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
TAHUN 2015
TAHUN 2016
Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat
1. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup pada 64,84 (97,50%) 1. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup pada 63,5
Memanfaatkan potensi Sumberdaya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan
Peningkatan Kontribusi Sumberdaya Hutan dan Lingkungan Hidup terhadap Penerimaan Devisa dan PNBP sebagai masukan terhadap PDB Nasional (116,55%):
2. PNBP, sebesar Rp.5.384,2 milyar (110,80%)
2. Jumlah PNBP dari produksi barang dan jasa hutan dan lingkungan hidup sebesar Rp. 3,4 Trilyun
3. Devisa dari ekspor hasil komoditas kehutanan:
a. Kayu dan non kayu sebesar USD.9,62 milyar (138,41%) b. Tumbuhan dan satwa liar (TSL) sebesar Rp.5,31 trilyun
(106,20%)
Rerata capaian devisa adalah 122,31%
3. Nilai ekspor hasil hutan pada tahun 2016 sebesar US$ 7,47 Milyar dan Rp. 5,3 Trilyun
Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
4. Hotspot (luasan areal terbakar pada kawasan hutan non konservasi) menurun sebesar 9,86% atau 449,5 ribu Ha (150%)
4. Jumlah kumulatif KK yang memiliki nilai efektifitas pengelolaan minimal 70% sebanyak 100 unit
5. Populasi 25 species terancam punah meningkat sebesar 26,89% (150%)
5. Jumlah kumulatif kesatuan pengelolaan hutan (KPH) yang memproduksi barang dan jasa secara lestari berbasis desa 149 unit
6. Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dikelola para pihak sebanyak 10 Unit KEE (150%)
6. Luas kumulatif kawasan hutan yang dikelola oleh masyarakat dan dikembangkan sebagai sentra produksi hasil hutan berbasis desa 5,8 juta Ha
7. Konsumsi Bahan Perusak Ozon menurun sebesar 20%
atau 4,03 ODP ton (100%)
7
Pola alokasi anggaran tidak semata-mata berdasarkan Tugas dan Fungsi
namun berdasarkan prioritas program yang bermanfaat untuk
mendukung pencapaian sasaran dan agenda prioritas pembangunan
nasional.
Untuk pencapaian pembangunan nasional, bisa hanya
dilakukan oleh Pemerintah Pusat,dan juga oleh
semua
tingkat pemerintahan sesuai dengan kewenangan
Rancangan RKP 2018
Money
Follow
Program
Holistik-Tematik,
Integratif dan
Spasial (HITS)
Polhukam
10
Prioritas
Nasional
RKP
2018
Pendidikan
Kesehatan
Perumahan dan Permukiman
Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata
Ketahanan Energi Ketahanan Pangan
Penanggulangan Kemiskinan
Pembangunan Wilayah
Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman
Me yeluruh, terfokus,
saling memperkuat,
dan selaras dalam
mencapai prioritas
nasional dengan lokasi
ya g jelas
Pe bagia su ber
daya (anggaran)
Perkuatan Implementasi
Money Follow Program
RKP
2018
Menajamkan Prioritas
Nasional
Memastikan
pelaksanaan program
Menajamkan Integrasi
Sumber Pendanaan
10 PN dan 30
Program Prioritas
Pengendalian
dilakukan sampai ke
level proyek (satuan 3)
Belanja K/L, Belanja Non
K/L, Belanja Transfer ke
Daerah, PHLN, BUMN,
PINA dan Swasta
Rancangan Tema RKP 2018
TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2018 :
Dz
Memacu Investasi dan Memantapkan Pembangunan Infrastruktur
Untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas
dz
Upaya Menjaga Pertumbuhan Ekonomi 2017 dan Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi 2018
•
Memperbaiki
Kualitas Belanja
.
•
Peningkatan
iklim usaha dan iklim investasi
yang lebih kondusif
•
Peningkatan
daya saing
dan
nilai tambah
industri
•
Peningkatan
peran swasta
dalam pembiayaan dan pembangunan
infrastruktur
Memprioritaskan Belanja Pemerintah
Untuk Pencapaian Sasaran Prioritas
Nasional
Peningkatan Kualitas
Money Follow Program
dengan pendekatan Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial
RKP 2015*)
Melanjutkan Reformasi Bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi
Yang Berkeadilan
RKP 2016
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Memperkuat Fondasi
Pembangunan Yang Berkualitas
RKP 2017
Memacu Pembangunan Infrastruktur Dan Ekonomi
Untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja Serta Mengurangi Kemiskinan Dan
Kesenjangan Antarwilayah
RKP 2018
MEMACU INVESTASI DAN MEMANTAPKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS
RKP 2019
Ditentukan dalam proses penyusunan
RKP 2019
Penyusunan Prioritas Nasional Dalam RKP 2018
•
Prioritas Nasional tidak hanya dijabarkan
kepada Program Prioritas dan Kegiatan
Prioritas.
•
Penjabaran Prioritas Nasional meliputi :
•
Prioritas Nasional
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Proyek Prioritas
Nasional.
•
Proyek Prioritas Nasional perlu didukung
dengan penjabaran berbagai
Proyek K/L,
Proyek Non K/L (Swasta dan BUMN)
dan Proyek Daerah.
RKP 2017
RKP 2018
23
Prioritas
Nasional
10
Prioritas
Nasional
88
Program
Prioritas
30
Program
Prioritas
Rancangan Prioritas Nasional dan Program Prioritas 2018
10. POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN
27. Penguatan Pertahanan 29, Kepastian Hukum 28. Stabilitas Politik dan Keamanan 30. Reformasi Birokrasi
4. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA
8. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10)
9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10) 10. Pengembangan 3 Kawasan
Industri (KI) (dari 14)
11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja 12. Peningkatan Ekspor Barang dan
Jasa Bernilai Tambah Tinggi 5. KETAHANAN ENERGI
13. EBT dan Konservasi Energi 14. Pemenuhan Kebutuhan Energi 6. KETAHANAN PANGAN
15. Peningkatan Produksi pangan 16. Pembangunan sarana dan
prasarana pertanian (termasuk irigasi)
1. PENDIDIKAN
1. Pendidikan Vokasi 2. Peningkatan kualitas
guru
2. KESEHATAN
3. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
5. Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
3. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
6. Penyediaan Perumahan Layak
7. Air Bersih dan Sanitasi
7. PENANGGULANGAN KEMISKINAN 17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat
Sasaran
18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar 19. Perluasan Akses Usaha Mikro,
Kecil, dan Koperasi
8. INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN KEMARITIMAN
20. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda) 21. Pengembangan Telekomunikasi
dan Informatika
9. PEMBANGUNAN WILAYAH 22. Pembangunan Wilayah
Perbatasan dan Daerah Tertinggal 23. Pembangunan Perdesaan
24. Reforma Agraria
25. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan) 26. Percepatan Pembangunan Papua
Revolusi Mental
Kesetaraan
Gender
Perubahan Iklim
Tata kelola
Pemerintahan
yang Baik
Rancangan Kontribusi Pembangunan Wilayah Per Pulau Tahun 2018
Untuk Mendukung Pertumbuhan Nasional 6,1 Persen
Wilayah Sumatera
Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,97 Tingkat Kemiskinan 10,25
Tingkat Pengangguran Terbuka 4,80
Wilayah Kalimantan
Laju Pertumbuhan Ekonomi 4,37 Tingkat Kemiskinan 5,40
Tingkat Pengangguran Terbuka 5,10
Wilayah Sulawesi
Laju Pertumbuhan Ekonomi 7,35 Tingkat Kemiskinan 9,96
Tingkat Pengangguran Terbuka 4,00 Wilayah Papua
Laju Pertumbuhan Ekonomi 6,87
Tingkat Kemiskinan 25,85
Tingkat Pengangguran Terbuka 3,60
Wilayah Maluku
Laju Pertumbuhan Ekonomi 6,18 Tingkat Kemiskinan 12,52
Tingkat Pengangguran Terbuka 4,90 Wilayah Bali Nusa Tenggara
Laju Pertumbuhan Ekonomi 6,04 Tingkat Kemiskinan 13,87
Tingkat Pengangguran Terbuka 2,80 Wilayah Jawa
Laju Pertumbuhan Ekonomi 6,23 Tingkat Kemiskinan 9,45
Tingkat Pengangguran Terbuka 5,90
Sumber: Hasil Simulasi Kedeputian Bidang Pengembangan Regional dan Kedeputian Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Bappenas
Jadwal Penyusunan RKP 2018
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Workshop Internal Temu Konsultasi
Triwulanan III-2016 Bappenas dengan Bappeda Provinsi Arah Kebijakan
Presiden
5. Rakortek dengan Pemerintah Daerah Rangkaian
Musrenbang Provinsi
Rangkaian
Musrenbang Provinsi
Rancangan Awal RKP 2018dan Pagu Indikatif
Rakorbangpus dan Pagu Indikatif
Multilateral Meeting
Perpres RKP 2018 Pagu Anggaran
Penyampaian Indikasi Alokasi Prioritas (Pemda, BUMN, dan Pelaku
Pembangunan lainnya) Bilateral Meeting
Temu Triwulanan II -2017 Bappenas – Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia Musrenbang
Nasional
Pembahasan
Pendahuluan di DPR Rancangan RKP 2018 Trilateral Meeting 1. Koordinasi dengan Mitra K/L
2. Temu Triwulanan I-2017
Bappenas-Bappeda Seluruh Indonesia
3. Penyusunan Rancangan Awal RKP 2018
Sidang Kabinet Rancangan Awal RKP
4. Paparan Usulan Proyek Prioritas oleh Pemerintah Daerah (tentative)
Penyusunan NK dan RAPBN
Penelaahan RKA K/L
DUKUNGAN KLHK
PADA RKP BIDANG LH 2017 & 2018
Background: Raja Ampat, West Papua (Marwedi Nuratyo)
16
PEMBANGUNAN EKONOMI
: (1) Perbaikan Iklim Investasi dan Iklim Usaha, (2) Peningkatan Ekspor Non Migas, dan (3) Reformasi FiskalPEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
: (1) Revolusi Mental, (2) Kesehatan, (3) Pendidikan, dan (4) Perumahan dan PemukimanPEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
: (1) Kedaulatan Pangan, (2) Maritim dan Kelautan, (3) Kedaulatan Energi, (4) Pembangunan Pariwisata, (5) Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
: (1) Antar KelompokPendapatan, (2) Reforma Agraria, (3) Daerah Perbatasan, (4) Daerah Tertinggal, (5) Desa dan Kawasan Pedesaan, (6) Perkotaan, dan (7) Konektivitas
PEMBANGUNAN POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN DAN
KEAMANAN
: (1) Reformasi Regulasi, Kepastian dan Penegakan Hukum, (2) Stabilitas Keamanan dan Ketertiban, (3) Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas Diplomasi, dan (4) Reformasi BirokrasiNASIONAL
LH DAN
KEHUTANAN
Prioritas Nasional
23
14
Program Prioritas
137
21
17
BAGAIMANA
LH dan Kehutanan memahami
money follow program?
MENGARAHKAN
milestone
pembangunan tahun 2018 pada
pembangunan 2017
MENAJAMKAN
peran dan secara
nyata mengantarkan keluaran
(kinerja) ke hadapan publik
2016
2017
2018
Perbaikan secara
nyata di TN, KPH, DAS,
akses masyarakat,
kab/kota
Gambaran perbaikan
DAS, KPH mulai
beroperasi, IKLH
berangsur naik,
sebagian akses
masyarakat mulai
menurunkan konflik
DAS untuk ketahanan
air, KPH, TN dan akses
masyarakat
sudah
terlihat mendukung
pembangunan
nasional
RKP 2018
Dukungan LHK
10
Prioritas
Nasional
10
Prioritas
Nasional
30
Program
Prioritas
Indikatif Proyek Rincian K/L Bid. LH Tahun 2018
Polhukam 10 Prioritas Nasional RKP 2018 Pendidikan Kesehatan Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Ketahanan Energi Ketahanan Pangan Penanggulangan Kemiskinan Pembangunan Wilayah Infrastruktur, Konektivitas Kemaritiman Perumahan dan Permukiman Proyek PrioritasNasional Proyek Rincian K/L Spasial
Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Sehat
Peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan industri /PROPER
34 Prov.
Penyediaan Sistem Pemantauan Kualitas Udara Ambien 19 kota Pemantauan kualitas udara untuk perhitungan Indeks
Kualitas udara
400 kab/kota
Pembangunan bank sampah kapasitas 20 ton/hari 14 kota
metro&17 kota besar
Pengendalian peredaran dan penggunaan B3 Pusat
Penghapusan penggunaan merkuri 3 lokasi Penyediaan Sarana
dan Prasarana Pengelolaan Sampah Spesifik
Penyediaan sarana prasarana pengelolaan sampah yang mengandung B3 dan/atau limbah B3
14 kota
metro&17 kota besar
Penyediaan sarana prasarana pengelolaan sampah yang tidak periodik (bulky waste)
Jabodetabek
Proyek Prioritas Nasional Proyek Rincian K/L Spasial
Peningkatan Ketahanan Sumber Daya Air Domestik di 15 DAS Prioritas Nasional
Restorasi Kualitas air sungai sepanjang 5 KM yang melintas di permukiman
3 sungai
Pembangunan IPAL USK di 15 DAS prioritas 6 DAS Prioritas
Penyediaan Informasi Data kualitas air sungai melalui pembangunan sistem pemantauan kualitas air secara kontinyu pada 15 DAS Prioritas
6 DAS Prioritas
Pemantauan Kualitas Effluent Infrastruktur Sungai
34 Prov
Pemantauan kualitas sungai dalam rangka penghitungan indeks kualitas air
34 Prov
Peningkatan Ketersediaan Air Baku
Penetapan alokasi beban pencemaran di 15 DAS Prioritas
5 sungai
Penyediaan Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi Terintegrasi Terutama di Daerah dengan Akses Rendah
Pendampingan pembentukan bank sampah 25 unit (3 DAS Prioritas)
Pendampingan PDU 5 unit (3 DAS
Prioritas)
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terkait Air Minum dan Sanitasi Terutama di Daerah dengan Akses Rendah
Fasilitasi pelaksanaan bank sampah 14 kota metro dan 17 kota besar
Penyediaan perangkat implementasi
pemantauan dan evaluasi kota bersih, teduh dan sehat berkelanjutan (ADIPURA)
360 Kab/kota
Penyediaan perangkat implementasi penerapan EPR
Polhukam 10 Prioritas Nasional RKP 2018 Pendidikan Kesehatan Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Ketahanan Energi Ketahanan Pangan Penanggulangan Kemiskinan Pembangunan Wilayah Infrastruktur, Konektivitas Kemaritiman Perumahan dan Permukiman Proyek Prioritas
Nasional Proyek Rincian K/L Spasial
Penciptaan destinasi bersih, sehat, dan berkelanjutan
Pembangunan pusat daur ulang sampah di 3 Prioritas Destinasi Wisata (Borobudur, Mandalika, Danau Toba)
3 lokasi
Pengembangan Sistem perizinan nasional
Percepatan pelayanan perijinan pengelolaan limbah B3
Pusat
Fasilitasi Kebijakan Perdagangan
Peningkatan penerapan INSW dalam pelaksanaan ekspor limbah B3
Pusat dan 8 Provinsi (pelabuhan)
Proyek Prioritas
Nasional Proyek Rincian K/L Spasial
Pembangunan Infrastruktur Bioenergi
Pemanfaatan limbah industri sebagai sumber energi) Jawa Timur
Pemanfaatan limbah non B3 melalui pembangunan reaktor biomassa
Kalimantan Tengah
Pemanfaatan limbah B3 menjadi bahan bakar alternatif
Jawa Tengah
Polhukam 10 Prioritas Nasional RKP 2018 Pendidikan Kesehatan Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Ketahanan Energi Ketahanan Pangan Penanggulangan Kemiskinan Pembangunan Wilayah Infrastruktur, Konektivitas Kemaritiman Perumahan dan Permukiman Proyek Prioritas
Nasional Proyek Rincian K/L Spasial
Pengembangan Sarana dan Prasarana Usaha bagi UMKM
Perbaikan Proses Produksi dan Pengolahan Limbah UMKM
18 Kab/Kota
Proyek Prioritas
Nasional Proyek Rincian K/L Spasial
Rehabilitasi kawasan perdesaan yang rusak dan tercemar
lingkungan, terkena dampak bencana serta perubahan iklim
Pemulihan Lahan Bekas Tambang Rakyat Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara
Pemulihan lahan gambut masyarakat terdegradasi di Area Penggunaan Lainnya (APL)
8 KHG di 5 kab/kota (Aceh, Sumut, Sumbar, Kaltim)
Pemulihan Lahan yang Terkontaminasi Limbah B3 Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur
Proyek Prioritas Nasional
Proyek Rincian K/L Spasial
Pencegahan dan Penanggulang an Dampak Perubahan Iklim
Pengembangan Sistem Informasi Data Indeks Kerentanan (SIDIK) Pusat
Penghapusan Bahan Perusak Ozon 7 kota pelabuhan impor, 8 kota lokasi industri manufaktur, 20 provinsi lokasi servicing
Penyelenggaraan Inventarisasi GRK Nasional Pusat Peningkatan jumlah pemerintah daerah yang melaksanakan program kali bersih
(PROKASIH) dan meningkat indeks tutupan lahannya
164 Kab/Kota
Rehabilitasi Pesisir
Pemulihan ekosistem pantai lamun, terumbu karang dan vegetasi pantai pada 7 kawasan prioritas
DKI Jakarta, Kalsel, Sulsel, Gorontalo, Sulteng
Pembersihan (Clean Up) lokasi pesisir dan laut yang tercemar akibat tumpahan minyak
DKI Jakarta, Sulut, Kep. Riau, Jateng, Kaltim
Penguatan koordinasi penanggulang an bencana
Pembentukan Pusat Tanggap Darurat B3 dan Limbah B3 di daerah risiko tinggi Pusat
Pelaksanaan pemulihan fungsi lingkungan 18 Provinsi
Penataan ruang kawasan rawan
bencana
KLHS Rencana Zonasi Wilayah Pesisir yang terjamin kelayakan dan kualitasnya Sulut, Kep. Riau, Maluku, Sulsel, NTB
Pengendalian kualitas KLHS berbasis DDDT 28 Provinsi
Review kelayakan KLHS 28 Provinsi
Indikatif Proyek Rincian
K/L Bid. LHK
Polhukam 10 Prioritas Nasional RKP 2018 Pendidikan Kesehatan Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata Ketahanan Energi Ketahanan Pangan Penanggulangan Kemiskinan Pembangunan Wilayah Infrastruktur, Konektivitas Kemaritiman Perumahan dan Permukiman Proyek Prioritas
Nasional Proyek Rincian K/L Spasial
Penegakan Hukum di Bidang Sumber Daya Alam
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Riau, Jambi, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Jabar, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Sulut, Tangerang
Penanganan Pengaduan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
34 provinai
Pencegahan Tindak Pidana Kehutanan dan Pengamanan Kawasan Hutan dan Peredaran Hasil Hutan
32 provinai
Proyek Prioritas Nasional Proyek Rincian K/L Spasial
Pembangunan/peningkatan Jalan Mendukung Pusat Pertumbuhan Ekonomi
Penilaian Dokumen AMDAL dan pemeriksaan UKL-UPL serta penerbitan izin lingkungan khususnya kegiatan Energi Baru dan Terbarukan, migas, kilang, PLTU, PLTGU, transmisi listrik dan dukungan percepatan proses izin lingkungan untuk kegiatan bandar udara, pelabuhan, jalan, pembangunan kereta api, kabel laut untuk telekomunikasi
Pusat
Pengembangan Sistem Pembinaan dan Evaluasi Kinerja KPA Berlisensi dan Pemeriksa UKL-UPL Daerah serta Evaluasi mutu Dokumen Amdal yang Disusun oleh LPJP dan Perorangan
Pengembangan
Kawasan Pariwisata
Borobudur
PERAN PUSAT
APBN :
1. KemenPU : Peningkatan jalan jalur Joglosemar
2. KemenPariwisata : Promosi Luar Negeri
3. KemenLHK : Pembangunan Pusat Daur Ulang sampah
4. dll
PERAN PEMERINTAH DAERAH
DANA DAK :
1. KemenPU : Peningkatan jalan jalur akses Borobudur
2. DAK LHK : Pembangunan Bank sampah
3. dll
DANA APBD :
1. PU : Rehabilitasi jalan akses, pembangunan sanitasi
2. SKPD LH : Pembinaan Bank sampah 3. Penyediaan wifii gratis
4. Pendidikan latihan pemandu wisata
PERAN SWASTA
1. Penyediaan Sarana transportasi yang aman, layak dan memadai
2. Tempat penginapan, hotel, dsb 3. dll
PERAN BUMN/D
Perlunya peran serta dari semua pihak baik SDM dan/maupun anggaran untuk
mencapai prioritas Nasional
ILUSTRASI KEGIATAN DENGAN PENDEKATAN
HITS
DAN
MONEY FOLLOW PROGRAM
KESIAPAN KLHK DALAM PELAKSANAAN RKP 2018
KRITERIA PRO PN
STRATEGI
KELENGKAPAN DATA
Fokus kepada isu strategis nasional
Jangka waktu dalam target periode rencana
Lokasi di site prioritas (Karhut, DAS, KPH, Kab)
Penganggaran yang memadai dan rasional
KELAYAKAN
Prioritisasi kegiatan yang strategis signifikan untuk
dukung capai RKP
Sesuai dengan tugas dan kewenangan LHK
Adops Project Cycle Manajement
Kegiatan multi years
KESIAPAN IMPLEMENTASI
RKP 2018
Mekanisme pengukuran
FISIK / KONSTRUKSI
Menyusun FS dan DED
Menyiapkan lokasi Pro PN (KPH, 731 desa, DAS)
Pengelola Pro PN (unit kerja KLHK dan Mitra)
Susun rencana umum pengadaan barang/jasa
NON FISIK
Menyusun disain program
INSTRUMEN PERENCANAAN
INSTRUMEN PENGANGGARAN
INSTRUMEN PERENCANAAN
INSTRUMEN PENGANGGARAN
YANG DIANGGARKAN TIDAK DIRENCANAKAN
YANG DIRENCANAKAN TIDAK DIANGGARKAN
YANG DIRENCANAKAN SESUAI DENGAN YANG DIANGGARKAN
Catatan: Kondisi terjadi karena
perbedaan persepsi terhadap sasaran
dan indikator kinerja
, yang berpengaruh terhadap intervensi yang
dibutuhkan untuk memenuhi kinerja
RENJA 2010
RENJA 2011
RENJA 2012
RENJA 2013
RENJA 2014
RENJA 2015
RENJA 2016
RENJA 2017
RENJA 2018
RENJA 2019
Situasi uji coba Pedoman Penyusunan Renstra di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Foto oleh Imas Fardilah (Biro Perencanaan).
Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan
Rp. 550 juta
TAHUN 2017
Sumatera
Barat
Dekonsentrasi : Rp 1,4804 Milyar
DLH PROV. SUMATERA BARAT
Rp. 930,4 juta
1.
Planologi dan Tata Lingkungan
2.
Peningkatan Penyuluhan dan pengembangan Sumbder Daya
Manusia
DINAS KEHUTANAN PROV. SUMATERA BARAT
UPT
Kementerian LHK Wilayah Kerja Meliputi Sumatera Barat
1
Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Agam Kuantan
Rp 18.215.173.000
2
Balai KSDA Sumatera Barat
Rp 18.096.420.000
3
Balai TN Siberut
Rp 12.761.560.000
Total Rp50,5535 Milyar
2017
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
Da a ya g dialokasika dala APBN kepada daerah terte tu de ga tujua u tuk e ba tu
mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan daerah
dan
sesuai dengan
prioritas nasional
...
Dasar Hukum :
1.
Undang
–
Undang 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah
2.
Undang
–
Undang 18 Tahun 2016 Tentang APBN 2017
3.
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
Kegiatan yang bersifat Fisik
Undang
–
Undang 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah
RANCANGAN BIDANG DAK FISIK TA 2018
DAK REGULER DAK AFIRMASI DAK PENUGASAN
Tujuan: Untuk penyediaan pelayanan dasar sesuai UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dengan target
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan mendukung
ketersediaan sarana dan prasarana untuk pencapaian Program Presiden Ekonomi Berkeadilan
Tujuan: Mempercepat pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar yang fokus pada Lokasi Prioritas
(Kecamatan) pada Kab/Kota yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal, dan transmigrasi
(Area/Spatial Based).
Tujuan: Mendukung Pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2018 yang menjadi kewenangan Daerah dengan lingkup kegiatan yang spesifik serta lokasi prioritas tertentu.
1. Pendidikan 10. Pariwisata 1. Kesehatan (Puskesmas) 1. Pendidikan (SMK)
2. Kesehatan dan KB 11. Jalan 2. Perumahan dan Permukiman 2. Kesehatan (RS Rujukan dan RS Pratama)
3. Air Minum 3. Transportasi 3. Air Minum
4. Sanitasi 4. Pendidikan 4. Sanitasi
5. Perumahan dan Permukiman 5. Air Minum 5. Jalan
6. Pasar 6. Sanitasi 6. Irigasi
7. IKM 7. Pasar
8. Pertanian 8. Energi Skala Kecil
9. Kelautan dan Perikanan 9. Lingkungan Hidup dan Kehutanan
RANCANGAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK
TAHUN 2018
(sumber : Deputi Regional Bappenas)
Terdapat penambahan 4 bidang DAK Reguler baruyaitu Air Minum dan Sanitasi untuk mendukung pemenuhan target pelayanan dasar (SPM) serta Pasar dan Jalan untuk mendukung ketersediaan sarpras dalam mendukung pencapaian Program Presiden Ekonomi Berkeadilan.
Terdapat penambahan 3 bidang DAK Afirmasi baru yaitu Pendidikan, Air Minum, dan Sanitasi, untuk menunjang pelayanan dasar di wilayah afirmasi, menu dimungkinkan sama dengan DAK Reguler, tetapi lokasinya dikunci.
Selain 8 bidang DAK Penugasan Eksisting Tahun 2017, terdapat penambahan1 bidang DAK dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sebelumnya berada di bawah Bidang DAK Penugasan Irigasi dan Sanitasi Tahun 2017.Pemisahan bidang DAK dilakukan agar implementasi kegiatan dapat berlangsung lebih baik dibandingkan tahun 2017.
• RPPLH Kab./kota
• KLHS Kab./kota
• Pencegahan,penanggulangan dan pemulihan pencemaran LH
• Pengelolaan KEHATI
• Penyimpanan sementara limbah B3
• Pengumpulan limbah B3 dalam satu Kab./kota
• Penetapan pengakuan MHA di Kab./kota
• Peningkatan kapasitas MHA di Kab./kota
• Penyelenggaraan diklat LH utk lembaga kemasy. Tingkat Kab./Kota
• Pemberian penghargaan LH tingkat Kab. Kota
• Penyelesaian pengaduan di bidang PPLH
• Pengelolaan sampah
• Penerbitan ijin pendaurulangan sampah/pengolahan sampah, pengangkutan sampah, dan pemrosesan akhir sampah yg diselenggarakan oleh swasta
• Binwas pengelolaan sampah yg diselenggarakan oleh swasta.
Mendukung Pencapaian
Prioritas Nasional Tahun 2018
yang menjadi
kewenangan
Daerah
dengan lingkup
kegiatan yang spesifik
serta
lokasi prioritas tertentu
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK
PENUGASAN LINGKUNGAN HIDUP
Sub Urusan LH (UU. 23/2014) :
10
Prioritas
Nasional
1. IPAL Usaha
Skala Kecil
Rancangan Kegiatan DAK Fisik Penugasan Sesuai RKP 2018 maka :
Mendukung pencapaian Prioritas Nasional, Keg. Spesifik, dan Lokasi Prioritas tertentu
DAK
FISIK
Penugasan
LHK
4 Kegiatan
Terfokus :
Peningkatan Ketahanan
Sumber Daya Air Domestik
(PN. Permukiman)
2. Bank Sampah
3. TPST 3R
4. Peralatan
portable
pemantauan dan
pengawasan
kualitas air
Dukungan Proyek
Nasional
Peningkatan Kualitas
Lingkungan Hidup Sehat
(PN. Kesehatan)
—
(PN.Pariwisata)
Peningkatan Ketahanan
Sumber Daya Air Domestik
(PN. Permukiman)
Lokasi Prioritas (Integratif,
holistik ) P.Nasional
15 DAS dan 15 Danau Prioritas
Nasional
1. 15 DAS dan 15 Danau Prioritas
Nasional
2. 3 Destinasi Wisata Nasional
(Borobudur, Toba, Mandalika)
3. Vol. timbulan sampah tinggi dgn
ada Ren. Induk Sampah
1. Terdapat 11 (sebelas) Proyek K/L dalam SIMU Bappenas yang mencakup 34 Provinsi yaitu
•
a. Penyediaan perangkat implementasi penerapan EPR (PN Perkim)
•
b. Pemantauan kualitas effluent infrastruktur sungai (PN Perkim)
•
c. Pemantauan kualitas sungai dalam rangka penghitungan indeks kualitas air (PN Perkim)
•
d. Penyelenggaraan inventarisasi kegiatan GRK Nasional (PN PW)
•
e. Pemantauan kualitas udara untuk perhitungan indeks kualitas udara (19 Kabupaten/Kota) (PN
•
Kesehatan)
•
f. Penghapusan penggunaan merkuri di Kabupaten Sijunjung (PN Kesehatan)
•
g. Penyediaan perangkat implementasi pemantauan dan evaluasi kota bersih teduh dan sehat
berkelanjutan
•
(Adipura) (PN Perkim)
•
h. Pengendalian kualitas KLHS berbasis DDDT sebanyak 100 KLHS per Tahun dan Review kelayakan
•
KLHS sebanyak 100 KLHS per tahun di Kota Pariaman (PN PW)
•
i. peningkatan produksi hasil penangkaran dan pemanfaatan TSL (Tumbuhan Satwa Liar) (PN PW)
•
j. Peningkatan PNBP dari pemanfaatan TSL (PN PW)
•
k. Penghapusan Bahan Perusak Ozon (PN PW)
Hasil Rakortek
Batam
23 Februari 2017
2. Usulan Daerah:
•
a. Pengendalian kualitas air di sungai Batanghari (PN Kesehatan)
•
b. Penyusunan KLHS RPJMD dan RTRW (PN PW)
•
c. Peningkatan Kualitas air di Danau Singkarak dan Maninjau (PN Kesehatan)
•
d. Adiwiyata
•
e. Proklim
•
f. Pengadaan alat-alat laboratorium
•
g. Membuat kajian Daya Dukung dan Daya tampung LH Provinsi Sumatera Barat (PN PW)
•
h. Kajian dampak dan Resiko LH Provinsi Sumatera Barat (PN PW)
•
i. Kajian Kinerja Layanan atau jasa ekosistem Provinsi Sumatera Barat (PN PW)
•
j. Kajian efisiensi Pemanfaatan SDA Provinsi Sumatera Barat (PN PW)
•
k. Kajian Kerentanan dan Kapasitas Adaptasi perubahan iklim provinsi Sumatera barat (PN PW)
•
l. kajian ketahanan dan potensi kehati provinsi Sumatera barat (PN PW)
Hasil Rakortek
Batam
23 Februari 2017
•
Hasil Rakortek dijabarkan oleh provinsi dalam pelaksanaan Rakortek Provinsi dan
Musrenbangprov. Berdasarkan hasil Rakortek Pemda melakukan penyempurnaan program,
kegiatan dan lokasi di dalam mendukung PN dan prioritas daerah dalam rancangan RKPD
dan Renja daerah
•
Hasil Rakortek menjadi bahan pembahasan prioritas dalam Musrenbangnas, maka
Pemerintah Daerah sebaiknya sudah menyiapkan kelengkapan pendukung seperti studi
Kerangka Kerja, Studi kelayakan proyek, DED dll.
•
Pengarusutamaan Perubahan Iklim, revolusi mental,
gender
dan
good governance
di dalam
RKPD Provinsi 2018
•
Mengintegrasikan KLHS ke dalam RPJMD sebagai pedoman penyusunan RKPD Provinsi.
Selanjutnya KLHS akan diusulkan sebagai mekanisme dan syarat penyaluran dana pusat
ke daerah (Pernyataan sikap Mentri PPN di dalam pembukaan Rakortek)
•
Melakukan persiapan lokasi pelaksanaan proyek prioritas nasional dan memastikan
dukungan pendanaannya dalam APBD
•
Menyampaikan dan mendiskusikan lebih awal terkait usulan Pemda yang dibiayai oleh
APBN untuk mendukung prioritas nasional, baik kewenangan pusat maupun daerah
(Dekon, DAK)
TINDAK LANJUT
•
Hasil Rakortek dijabarkan oleh provinsi dalam pelaksanaan Rakortek Provinsi dan
Musrenbangprov. Berdasarkan hasil Rakortek Pemda melakukan penyempurnaan program,
kegiatan dan lokasi di dalam mendukung PN dan prioritas daerah dalam rancangan RKPD
dan Renja daerah
•
Hasil Rakortek menjadi bahan pembahasan prioritas dalam Musrenbangnas, maka
Pemerintah Daerah sebaiknya sudah menyiapkan kelengkapan pendukung seperti studi
Kerangka Kerja, Studi kelayakan proyek, DED dll.
•
Pengarusutamaan Perubahan Iklim, revolusi mental,
gender
dan
good governance
di dalam
RKPD Prov. Papua Barat 2018
•
Mengintegrasikan KLHS ke dalam RPJMD sebagai pedoman penyusunan RKPD Provinsi.
Selanjutnya KLHS akan diusulkan sebagai mekanisme dan syarat penyaluran dana pusat
ke daerah (Pernyataan sikap Mentri PPN di dalam pembukaan Rakortek)
•
Melakukan persiapan lokasi pelaksanaan proyek prioritas nasional yang lokusnya berada di
Prov. Papua Barat dan memastikan dukungan pendanaannya dalam APBD
•
Menyampaikan dan mendiskusikan lebih awal terkait usulan Pemda yang dibiayai oleh
APBN untuk mendukung prioritas nasional, baik kewenangan pusat maupun daerah
(Dekon, DAK)
TINDAK LANJUT
33 Sistem alami TN. Kep. Togean menyediakan hidupan bagi masyarakat sekitarnya. Foto oleh