• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MPP 1100763 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MPP 1100763 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

95

Regi Naimulloh Maulana, 2016

PENGARUH ATRIBUT DINING EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DI THE STONE CAFÉ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan melalui analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan analisis regresi berganda, pengaruh atribut dining experience terhadap behavioral intention wisatawan The Stone Cafe, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Atribut dining experience terdiri dari sub variabel food quality, service quality dan physical environment memiliki penilaian yang tinggi sesuai

dengan yang ditunjukkan oleh garis kontinum. Sub variabel yang

mendapat penilaian tertinggi yaitu sub variabel physical environment. Variabel yang mendapat penilaian terendah adalah sub variabel service quality.

2. Behavioral intention yang diukur melalui tiga indikator yaitu willingness to repurchase, willingness to recommend dan willingness to pay more in

the future memiliki penilaian yang cukup tinggi sesuai yang ditunjukkan

oleh garis kontinum. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tersebut:

a) Tidak mampu membuat wisatawan sepenuhnya ingin berkunjung untuk membeli kembali produk The Stone Café di masa mendatang b) Belum sepenuhnya akan merekomendasikan The Stone Cafe

kepada teman atau kerabat.

c) Belum sepenuhnya berkeinginan untuk membayar lebih di masa yang akan datang.

d) Berada pada kategori cukup, dapat disebabkan beberapa faktor seperti pelayanan yang kurang, nilai rendah yang didapatkan oleh wisatawan, serta kenyataan di lapangan yang tidak sesuai harapan wisatawan.

3. Atribut dining experience yang terdiri dari sub variabel seperti food quality, service quality, dan physical environment memiliki pengaruh signifikan terhadap behavioral intention wisatawan di The Stone Café,

(2)

96

Regi Naimulloh Maulana, 2016

PENGARUH ATRIBUT DINING EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DI THE STONE CAFÉ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35,1%, dan sisanya sebesar 64,9% dipengaruhi dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Rekomendasi

Dilihat dari hasil penelitian mengenai atribut dining experience terhadap behavioral intention wisatawan The Stone Cafe, maka beberapa rekomendasi yang penulis ajukan adalah hal-hal sebagai berikut:

1. Penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara atribut dining experience terhadap behavoral intention wisatawan. Namun selain itu, penelitian ini juga menunjukan masih adanya masalah yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen The Stone Cafe. Hasil penilaian dengan skor terkecil dari atribut dining experience adalah terhadap sub variabel service quality. Berarti kesopanan karyawan, kesesuaian menu yang dipesan dengan menu yang disajikan, kesigapan karyawan dalam membantu konsumen, kerapihan penampilan karyawan, dan kebersihan penampilan pegawai masih rendah, padahal service quality merupakan hal penting yang harus didapatkan oleh wisatawan, karena

faktor service quality merupakan faktor yang penting dalam industri restoran. Jika pelayanan karyawan restoran kepada wisatawan maksimal maka dapat meningkatkan kesan positif wisatawan terhadap restoran tersebut, dimana seorang karyawan adalah ujung tombak dari sebuah restoran jika karyawan memberikan pelayanan yang baik, maka kesan wisatawan yang timbul akan baik tetapi jika karyawan memberikan pelayanan yang kurang baik, maka wisatawan juga memiliki kesan yang kurang baik terhadap restoran. Oleh karena itu, penulis memberikan rekomendasi agar pelayanan The Stone Café lebih ditingkatkan lagi.

(3)

97

Regi Naimulloh Maulana, 2016

PENGARUH ATRIBUT DINING EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DI THE STONE CAFÉ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sepertinya bukan menjadi solusi kongkrit saat ini. Bukan karena ketidakmampuan pemilik secara finansial. Tetapi penulis memahami memang karena keterbatasan lahan disekitar yang dapat di ubah menjadi lahan parkir The Stone Café. Mengingat kontur jalan yang menanjak di lokasi. Tentunya ini menjadi kendala tersendiri bagi pengunjung terutama pengunjung yang sudah mulai berumur untuk mencapai lokasi café jika kendaraan pengunjung harus parkir di luar area The Stone Café. Penulis menyarankan The Stone Café memiliki kendaraan khusus untuk mengantar pengunjung dari lahan parkir diluar ke dalam area The Stone Café dan sebaliknya, karena menurut penulis area di dalam The Stone Café cukup memungkinkan untuk merealisasikan solusi ini mengingat denah jalan didalam The Stone Café cukup tertata dengan baik dengan memiliki bundaran di ujung atas lokasi. Kendaraan operasional yang digunakan bisa dipilih semacam golf car karena dirasa lebih praktis.

3. Rekomendasi lainnya untuk ditujukan bagi penelitian selanjutnya. Dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa adanya pengaruh yang

signifikan antara atribut dining experience terhadap behavioral intention wisatawan di The Stone Cafe, maka para peneliti lainnya dapat mengangkat masalah lain yang lebih mendalam seperti mengenai experience quality dan upaya-upaya yang dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan behavioral intention wisatawan di The Stone Cafe sampai akhirnya wisatawan benar-benar melakukan kunjungan dan pembelian ulang.

(4)

98

Regi Naimulloh Maulana, 2016

PENGARUH ATRIBUT DINING EXPERIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DI THE STONE CAFÉ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebuah restoran kepada konsumen. Kiranya hal ini bisa menjadi salah satu konsen bagi pihak management The Stone Café.

Referensi

Dokumen terkait

penumpang secara positif sehingga semakin besar nilai treatment experience, price knowledge, price expectation, dan price information akan membuat nilai

(sensus pada sub agent bidang penjualan tiket Taman Impian Jaya Ancol), maka2. dapat diambil kesimpulan sebagai

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif menggunakan analisis regresi berganda antara museum experience dengan perilaku

oleh karena itu penulis memberikan rekomendasi kepada pihak Puspa IPTEK. Sundial untuk meningkatkan kualitas pengalaman melalui

Physical Evidence atau bukti jasa yang disampaikan oleh pihak Museum. Gudang Ransum sudah dirasakan baik oleh wisatawan yang

PENGARUH TOURIST EXPERIENCE TERHAD AP BEHAVIORAL INTENTION D I CURUG CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

PENGARUH MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI THE CENTRUM RESTORAN BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Disamping itu, dalam meningkatkan airport experience dapat diimbangi dengan memberikan fasilitas serta pelayanan yang dapat memberikan kesan kepada penumpang karena