PERTUMBUHAN KEOLAHRAGAAN MELALUI PARTISIPASI MASYARAKAT
(Studi DesfcriptifAnaHtik Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Menumbuhkan Kelompok Olahraga di Desa Pagar Dewa
Kecamatan Selebar Kotamadya Bengkulu)
TESIS
Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana IKIP Bandung Untuk Memenuhi Safah Satu Syarat Ujian Strata Dua
Pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah
Oleh:
S O F I N O
NIM : 959682/S-2/PLS
V;
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN UNTUK UJIAN TAHAP II OLEH
ibimbing I
PROF. DR. H. SIJDARDJA ADIWJKARTA, MA.
Pembimbing II
PROF. DR. RUSLI LUTAN
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
Motto :
"Hai orang-orang yang berimanjadikanlahsabardan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar".
(Alqur'an, Albaqarah : 153 )
Sebagai bukti dan kasih sayang kupersembahkan untuk isteri tercintaDra. Yendrianis dan ananda tersayang MaulidaFithriyah yang penuh harapan
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul "Pertumbuhan Keolahragaan Melalui Partisipasi
Masyarakat (Studi deskriptif analitik tentang partisipasi masyarakat dalam
menumbuhkan kelompok olahraga di Desa Pagar Dewa Kecamatan Selebar
Kotamadya Bengkulu)" bertujuan untuk mengungkapkan data tentang partisipasi
masyarakat dalam menumbuhkan kelompok keolahragaan di Desa Pagar Dewa
Bengkulu. Aspek-aspek yang diungkapkan adalah: (a) partisipasi masyarakat, (b)
faktor pendorong masyarakat untuk berpartisipasi, (c) proses pertumbuhan kelompok
keolahragaan, (d) penge lolaan kegiatan kelompok keolahragaan, dan (e) upaya yang
dilakukan pemimpin/pembina olahraga memotivasi masyarakat
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik,
dengan teknik pengumpulan datanya antara lain ; observasi, wawancara, angket dan
dokumentasi. Observasi dilakukan untuk mengamati situasi nyata dari kasus yang
diamati, yakni situasi sosial yang terjadi akibat dari partisipasi masyarakat.
Wawancara dilakukan secara informal terhadap pemimpin/pembina keolahragaan,
kepala desa, ketua karang tanma dan pemuka masyarakat. Dokumentasi dibutuhkan
dalam penelitian untuk memperoleh data atau informasi-resmi yang terkait dalam
kegiatan kelompok keolahragaan. Angket sebagai alat pengumpul data utama diberikan
pada masyarakat anggota kelompok yang tergabung dalam kelompok keolahragaan di
Desa Pagar Dewa Bengkulu sebanyak 90 orang (15 % dari jumlah populasi). Jumlah populasi sebanyak 600 orang yang diambil secara sampling acak proporsional. Teknik analiric data yang digunakan adalah dengan perhitungan prosentase.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
Partisipasi masyarakat dalam menumbuhkan kelompok keolahragaan termasuk kategori
efektif dan pertumbuhan kelompok keolahragaan yang termasuk kategori cukup tinggi.
Hal ini dapat dilihat dari:
Pertama, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan memperoleh atau
memperbaiki sarana dan prasarana olahraga terdiri dari partisipasi pikiran yang
diwujudkan dengan menyumbangkan ide/gagasan/pendapat. Partisipasi tenaga melalui
keikutsertaan langsung dalam kegiatan memperoleh atau memperbaiki sarana dan prasarana olahraga serta dalam kegiatan latihan. Apabila ada halangan mewakilkan
meskipun tidak diharuskan. Partisipasi dana/materi diberikan dalam bentuk uang untuk
memperoleh sarana dan parasana olahraga serta dalam kegiatan latihan. Meminjamkan
alat-alat olahraga yang diperlukan. Menyumbangkan komsumsi. Partisipasi sosial
diberikan dalam bentuk memberikan motivasi kepada orang lain dan menjelaskan tentang pentingnya olahraga Partisipasi keahlian/kemahiran diberikan dalam bentuk
kealilian manajemen olaliraga dan keahlian dalam keterampilan yang dimiliki.
Ketiga, proses pertumbuhan kelompok keolahragaan terutama tumbuh atas
swadaya masyarakat itu sendiri. Pemimpin/pembina olahraga merupakan orang utama
yang berpengaruh dalam proses menumbuhkembangkan kelompok keolahragaan.
Pertumbuhan itu ditandai antara lain dengan: perkembangan kelompok, peningkatan
kualitas, peningkatan frekuensi pertandingan, dan adanya penambahan sarana dan
prasarana olahraga
Keempat,
cara
pengelolaan
kegiatan
kelompok
keolahragaan,
pemimpin/pembina menjadikan
anggota kelompok
sebagai
faktor
penentu
keberhasilan, mereka dijadikan subjek dan objek tujuan organisasi
Kelima, upaya pemimpin/pembina dalam memberikan motivasi dilakukan
melalui penyuluhan dan pembinaan, baik melalui pendekatan kelompok maupun
pendekatan individu.Dari hasil penelitian terbukti partisipasi yang tinggi dari unsur yang terkait
bagi pembinaan kelompok olahraga, akan membawa perubahan berarti untuk
pertumbuhan olahraga Oleh karena itu sangat disarankan kepada pemimpin/pembina
olahraga, pemerintah daerah mengupayakan berbagai cara untuk memotivasi swadaya
masyarakat agar bisa meningkatkan, sekurang-kurangnya mempertahankan partisipasi
yang sudah ada
DAFTAR LSI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR Hi
PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH v
DAFTARISI viii
DAFTARTABEL x
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 10
C. Pertanyaan Penelitian 10
D. Anggapan Dasar H
E Definisi Operasional 11
F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 12
BABE LANDASANTEORrnS 14
A. Konsep Pendidikan Luar Sekolah dan Pembinaan Kelompok
Olahraga 14
1. Konsep Pendidikan Luar Sekolah 14
2. Tinjauan Tentang Olahraga 16
3 Pembinaan Kelompok Olahraga sebagai Bentuk Pendidikan
Luar Sekolah. 21
4. Beberapa Indikator Pendidikan Luar Sekolah dalam
Kegiatan Kelompok Olahraga 23
B. Upaya Menumbuhkan Partisipasi Masyarakat Dilihat Sebagai
Suatu Kegiatan Pendidikan Luar Sekolah 27
1. Pengertian Partisipasi 27
2. Bentuk dan Jenis Partisipasi 29
3. Prasyarat Partisipasi 31
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi 32
5. Cara Menumbuhkan Partisipasi 43
C. Kepemimpinan dalam Hubungannya dengan Pembangkitan
Partisipas Masyarakat 46
1. Pengertian Kepemimpinan 46
a Kepemimpinan SebagaiTingkah Laku 47
b. Kepemimpinan Sebagai Usaha Mempengaruhi 48
c. Kepemimpinan Sebagai Bentuk Persuasif 48
2. Teori Kepemimpinan 49
3. Asas dan Fungsi Kepemimpinan 52
4. Arti Penting Kepemimpinan dalamMenumbuhkan Partisipasi
Masyarakat 53
5. Gaya Kepemimpinan 55
BABffl PROSEDUR PENELITIAN 60
A. Metode Penelitian 60
B. Pengumpulan Data 60
C. Alat Pengumpulan Data 62
D. Ujicoba Alat Pengumpul Data 66
1. Uji Validitas Alat Ukur 66
2. Uji Reliabilitas Alat Ukur 68
E. Revisi dan Penggandaan Angket 69
F. Populasi dan Sampel 70
1. Populasi 70
2. Sampel 71
G. Teknik Pengolahan Data 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 74
A. Pokok-Pokok Temuan Penelitian 74
1. Partisipasi Masyarakat dalam Menumbuhkan Kelompok
Keolahragaan 75
2. Faktor-Faktor yang Mendorong Masyarakat Beipartisipasi 89 3. Proses Pertumbuhan Kelompok Keolahragaan 93
4. Pengelolaan Kegiatan Kelompok Keolahragaan 97 5. UpayaPemimpin/Pembina Memotivasi Masyarakat 104
B. Pembahasan Hasil Penelitian 109
1. Partisipasi Masyarakat dalam Menumbuhkan Kelompok
Keolahragaan 110
2. Faktor Pendorong Masyarakat untuk Berpartisipasi 115
3. Proses Pertumbuhan Kelompok Keolahragaan 117
4. Pengelolaan Kelompok Keolahragaan 119
5. UpayaPemimpin/Pembina dalamMemotivasi Masyarakat
padaKegiatan Keolahragaan 121
BABV KESIMPULAN DAN SARAN 130
A. Kesimpulan 130
B. Saran-Saran 132
DAFTAR TABEL
Tabd : Halaman :
1. Hasil perhitungan reliabilitas alat ukur 68
2. Signifikansi reliabilitas alat ukur 69
3. Proporsi sampel penelitian 71
4. Pemrakarsa pertumbuhan kelompok keolahragaan 75 5. Pemyataan responden dalam menyumbangkan ide/gagasan/pendapat
untuk menambah/memperbaiki saranadan prasarana 76 6. Pemyataan responden dalam menyumbangkan ide/gagasan/pendapat
pada kegiatan latihan olahraga 77
7. Pemyataan responden tentang keikutsertaan langsung 77 8. Pemyataan responden tentang keikut sertaan dalam kegiatan latihan... 79 9. Pemyataan responden apabila tidak ikut sertasecaralangsung 80 10. Pernyataan responden dalam menyumbangkan uang untuk sarana dan
prasarana olahraga 81
11. Pernyataan responden dalam menyumbangkan uang padakegiatan
latihan olahraga 82
12. Pernyataan responden dalam menyumbangkan alat-alat olahraga 83 13. Pernyataan responden dalam menyumbangkan barang/harta benda
dalam menambah/memperbaiki sarana dan prasarana olahraga 84 14. Pernyataan responden dalam menyumbangkan makanan/minuman 84 15. Pernyataan responden dalam memberikan motivasi/dorongan pada
orang lain 85
16. Pernyataan responden dalam menjelaskan pentingnya sarana dan
prasarana olahraga 86
17. Pernyataan responden dalam menjelaskan pentingnya olahraga 87 18. Pernyataan responden dalam menyumbangkan keahlian/kemahiran 88 19. Pernyataan responden tentang alasan berpartisipasi 89 20. Pernyataan responden tentang rasa tanggung jawabnya 90 21. Pernyataan responden tentang tujuan mengikuti olahraga 91 22. Pernyataan responden tentang adanya instruksi dari pemimpin/aparat
desadalam meaambah/memperbaiki saranadan prasarana 92
23. Pernyataanresponden tentang kehadiran dalam latihan 92
24. Pernyataan responden tentang pertumbuhan kelompok olahraga 93
25. Pernyataan responden tentang peningkatan kualitas 94
26. Pernyataan responden tentang perkembangan jenis kelompok 95 27. Pemyataan responden tentang frekuensi pertandingan 96 28. Pernyataan responden tentang kondisi sarana dan prasarana 96 29. Pernyataan responden tentang keterlibatan dalam penyusunan program.. 97 30. Pemyataan responden tentang keterlibatan dalam penetapan keputusan. 98 31. Pernyataan responden tentang upaya pemimpin/pembina dalam
mengelola kegiatan kelompok olahraga 99
34. Pemyataan responden tentang manfaat olahraga
101
35. Pernyataan responden tentang cara pemimpin mengembangkan
kelompok olahraga
iq-,
36. Pernyataan responden tentang peranan pemimpin/pembina dalam
membantu memecahkan masalah
1Q3
37. Pemyataan responden tentang cara pemimpin/pembina dalam
mengatasi kesulitan
104
3£. Pernyataan responden tentang sumber informasi olahraga
105
39. Pemyataan responden tentang memberikan motivasi
105
40. Pemyataan responden tentang cara pemimpin/pembina memotivasi....
106
41. Pernyataan responden tentang materi yang disampaikan pemimpin/
pembina dalam memotivasi
107
42. Pernyataan responden tentang pendekatan pemimpin/pembina dalam
memberi motivasi
2Q7
43. Pernyataan responden tentang kesempatan yang digunakan dalam
memberikan motivasi
jqo
44. Datauji coba skor partisipasi masyarakat
148
45. Datauji coba skor pertumbuhan kelompok olahraga
149
46. Analisis signifikansi dayapembeda
150
47. Hasil perhitungan uji-t terhadap validitas alat ukur
151
48. Analisis reliabilitas alat ukur partisipasi
152
49. Analisis reliabilitas alat ukur pertumbuhan
154
50. Distribusi nilai partisipasi masyarakat dalam kelompok keolahragaan...
157
51. Distribusi nilai pertumbuhan kelompok keolahragaan
160
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 ALAT PENGUMPUL DATA 139
LAMPIRAN 2 PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
ALATPENGUMPUL DATA 147
LAMPIRAN 3 DATAPENELITIAN 156
LAMPIRAN 4 SURAT KETERANGAN EZIN PENEUTIAN 163
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Bdakang
Pembangunan merupakan suatu upaya terprogram yang dilaksanakan secara
terns menerus guna mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup manusia baik iahir
maupun bathin. Pada hakikamya tujuan pembangunan di Indonesia adalah untuk
membangun manusia seutuhnya, dan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata baik material maupun spritual berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan nasional itu meliputi seluruh aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan keberhasilan untuk mencapai
tujuan tersebut mensyaratkan adanya peran serta segenap lapisan masyarakat yang
memiliki tanggung jawab penuh terhadap kemajuan bangsa dan negara
Sehubungan dengan peranan masyarakat dalam proses pembangunan, Gant
dalam Syamsi (1986 : 112-113), menyatakan beberapahal sebagai berikut:
1. Masyarakat merupakan target dari proses pembangunan, kesejahteraan mereka
merupakan tujuan dari pembangunan. Ini berarti bahwa setiap usaha pembangunan
ituhams mensejahterakan rakyatnya2. Masyarakat merupakan instrumen pembangunaa Mereka merupakan sumber daya
manusia yang sangat bermanfaat bagi keberhasilan pembangunan.
3. Masyarakat mempunyai hak untuk menikmati hasil pemba igunan. Ini adalah wajar
sebagai imbangan dari sumbangan mereka bagi keberhasilan pembangunan.
Uraian di atas menunjukkan bahwa masyarakat merupakan titik sentral dalam
pembangunan, karena mereka bukan hanya berperan sebagai subjek melainkan juga
pembangunan, diungkapkan dalam GBHN (1993 : 113) sebagai berikut: "Berhasilnya
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila tergantung kepada partisipasi
seluruh rakyat serta sikap mental, tekad dan semangat, ketaatan dan disiplin para
penyelenggara negara serta seluruh rakyat Indonesia". Pernyataan ini menegaskan
bahwa partisipasi masyarakat merupakan syarat mutlak dalam melaksanakan
pembangunan.
Penciptaan iklim partisipasi yang akan menumbuhkan prakarsa dan swadaya
gotong royong perlu terus ditingkatkaa Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan R.A Santoso Sastropoetro (1988 :19) sebagai berikut: "Partisipasi masyarakat dalam swadaya gotong royong merupakan modal utama dan potensi yang esensiil dalam
pelaksanaan pembangunan desa yang selanjutnya telah tumbuh dan berkembang
menjadi dasar bagi kelangsungan pembangunan nasional". Dengan demikian dapat
dipahami pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, temtama masyarakat
pedesaan yang merupakan bagian terbesar dari angkatan kerja di Indonesia
Pada kenyataannya tidak semua anggota masyarakat mau berpartisipasi dalam
pembangunan dengan alasan bermacam-macam. Untuk itu perlu ditumbuhkan partisipasi aktif masyarakat yang dilaksanakan dengan menumbuhkan rasa kesadaran
dan tanggung jawab masyarakat yang tercermin dalam perubahan sikap mental,
pandangan hidup, cara berpikir dan cara bekerja Partisipasi masyarakat dalam
pembangunan dirasakan sebagai suatu kewajiban yang lahir secara spontan atas dasar
kesadaran dan tanggung jawab masyarakat itu sendiri, kesemuanya itu dapat dicapai
melalui proses pendidikan. Sam hal yang patut dicatat bahwa masyarakat tidak merasa
memiliki apabila pembangunan tersebut tidak mengikutsertakan mereka (Khaeruddin,
1992 : 125).
Dengan demikian upaya pembangunan masyarakat mesti didahului oleh
Oleh sebab itu pihak lain diperlukan untuk membangkitkan kesadaran pada diri anggota
masyarakat akan tugas dan tanggung jawabnya untuk membangua Pihak itulah yang
diharapkan akan menolong masyarakat agar masyarakat mampu menolong dirinya
sendiri.
Bila disimak pernyataan tersebut di atas, pada akhirnya berhasil atau gagalnya
pembangunan terutama ditentuk^n oleh faktor manusianya, karena manusia merupakan
"tujuan" sekaligus pelaku pembangunan itu sendiri. Dengan kata lain tujuan
pembangunan adalah manusia, pelaksanaan pembangunan adalah manusia, dan hasil
pembangunan pun untuk kepentingan manusia Karena itu dalam pelaksanaan
pembangunan yang terpenting bukan hanya tercapainya sasaran tetapi tidak kalah
pentmgnya adalah bagaimana proses untuk mencapai sasaran pembangunan ita
Dalam bidang kegiatan keolahragaan, tujuan dan hakekat pembangunan nasional
telah mempunyai landasan kebijakan yang kuat dengan dikumandangkannya Panji
Olahraga oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto, yaitu : "Memasyarakatkan
olahraga dan mengolahragakan masyarakat".
Panji Olahraga perlu dilaksanakan di seluruh tanah air, terutama di desa-desa
dan kelurahan-kelurahaa Makna dari Panji Olahraga ialah memasyarakatkan olahraga
dan mengolahragakan masyarakat Artinya seluruh warga masyarakat mengenai dan
menggemari berbagai jenis olahraga serta membiasakan diri untuk berolahraga
Meningk&kan partisipasi segenap lapisan masyarakat, sehingga menjadi bagian dari
kebiasaaa Jengan demikian tercipta masyarakat yang (1) sehat jasmani dan rohaninya,
(2) terbentuk kepribadiannya, yang antara lain berani, berdisiplin, jujur dan cinta tanah
air, bangsa dan negara, (3) berkembang tingkat pengetahuan dan kecerdasannya, (4)
berkembang rasa sosialnya (Direktorat Keolahragaan, 1987 : 5).
MENPORA mencanangkan program SPI (Senam Pagi Indonesia), kemudian
SKJ (Senam Kesegaran Jasmani) agar dilaksanakan setiap pagi oleh para siswa
mereka bekerja serta agar dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dengan harapan masyarakat Indonesia memiliki derajat sehat dinamis yang tinggi. Usaha lain yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka membudayakan olahraga bagi masyarakat adalah dengan ditetapkannya tanggal 9 September sebagai HAORNAS (Hari Olahraga Nasional) dengan mottonya "tiada hari tanpa olahraga".
,., Usaha-usaha tersebut belumlah akan berhasil sesuai dengan yang diharapkan apabila masyarakat belum menyadari pentingnya berolahraga, mengapa mereka harus berolahraga atau untuk tujuan apa mereka berolahraga Usaha-usaha ini akan lebih berhasil dengan baikj ilea masyarakat merasa, bahwa berolahraga merupakan salah satu kebutuhan mereka Pendidikan luar sekolah dalam hal ini dapat memberikan sumbangan yang sangat berarti. Para pendidik, pembina/pelatih, orang tua, atau siapa saja yang lebih dahulu mengerti tentang perlunya berolahraga dapat memberikan informasi kepada masyarakat lainnya bahwaolahraga itu perluuntuk dilakukan.
Salah satu cara yang efektif untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat adalah dengan menghadapkan mereka kepada realita atau masalah-masalah yang mereka hadapi. Beberapa contoh usaha yang diharapkan dapat menanamkan kesadaran kepada masyarakat agar mereka melakukan olahH^a^atMa kebutuhan antara lain *
• Memberikan penjelasan/penyuluhan ke^w^H|a^a1r^afc«^itp^ara pekerja, temtama
yang memiliki kekurang mampuan p^^ellaMfWeUffia%^|| pekerjaannya, atau
kepada para pekerja yang sering mei\ge|uh h^f;-^/Ks^img sakit-sakitan atau
malas bekerja Mereka haras berol ihfcag^.,.s,ecar^|jfrat«r untuk meningkatkan
derajat sehat dinamisnya agar mampu meng^asTpek"erjaannya dengan baik tanpa
kelelahan yang berlebihan, artinya mereka sudah segar kembali untuk menghadapi pekerjaan padaesok harinya setelah istirahat pada malam harinya• Memberikan informasi/penjelasan kepada ibu-ibu atau bapak-bapak yang ingin tetap memiliki badan yang langsing serta berat badan ideal untuk melaksanakan
• Memberikan penyuluhan/informasi kepada seluruh lapisan masyarakat yang ingin menjalani kehidupan dengan bahagia agar selalu melakukan olahraga dengan teratur, karena kesehatan adalah salah satu kunci kebahagiaan.
Kegiatan olahraga, adalah juga salah satu bentuk dari pendidikaa Pendidikan
jasmani merupakan rangkaian aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga, untuk
membangun manusia yang sehat dan kuat sehingga dapat menghasilkan pula prestasi akademik yangtinggi.
Kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga, tidak semata-mata ditujukan pada
pembinaan aspek jasmaniah seperti
peningkatan
keterampilan
berolahraga,
pertumbuhan kesegaran jasmani dan kesehatan, tetapi juga diarahkan pada pembinaan aspek rohaniah dan mental yang mencakup penanaman sikap dan kepribadian yang tangguh dan kesatria Kita masih ingat pepatah bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat (Mensana In Corpore Sano). Oleh karena itu, adalah wajar, jika kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga, menjadi gerakan yang bersifat massal dan nasional, dan masyarakat harus terus digugah kesadarannya akan manfaat dari olahraga
Kita menginginkan, agar dengan pembangunan olahraga, kualitas sumber daya manusia Indonesia yang handal benar-benar dapat terwujud, sehingga olahraga berperan sebagai pendorong pembangunan yang makin maju dan mandiri serta sejahtera berdasarkan Pancasila, membangkitkan rasa cinta tanah air yang melandasi kesadaran kebangsaaan, semangat pengabdian dan tekad untuk menuju masa depan yang
lebih baik. Dengan olahraga, juga diharapkan tumbuhnya kondisi kesamaptaan jasmani
dan sikap mental serta hidup masyarakat yang mampu mendorong proses pembangunan, sekaligus memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
melakukan olahraga Namun keadaan masyarakat Indonesia belum secara menyeluruh
sampai kepada tarap ini (sadar dan butuh olahraga). Jika masyarakat sudah
menganggap olahraga sebagai kebutuhan, masyarakat akan lebih banyak belajar tentang
olahraga, bagaimanakah olahraga yang benar untuk tujuan kesehatan, rekreasi, prestasi,
pendidikan dan Iain-lain.Berdasarkan uraian di atas, maka kegiatan keolahragaan perlu
ditumbuh-kembangkan di masyarakat Untuk melakukan hal tersebut, tentu diperlukan suatu
wadah yaitu kelompok keolahragaan baik yang dilaksanakan di sekolah maupun pada
jalur pendidikan luar sekolah.
Pendidikan luar sekolah sebagai salah satu sub sistem dapat dibagi lagi
menjadi sub-sub sistem. Keterkaitan sub-sub sistem atau komponen-komponen
pendidikan luar sekolah tersebut diungkapkan oleh Djudju Sudjana (1991 : 32) dalam
gambar sebagai berikut:Masukan Lingkung*an
. - 4' 1 '
Masukan Sarana Masukan Lain
r
'
Proses
» Keluaran
it
Masukan Mentah
—> Pengaruh
t
!
1
Masukan Linckuncan<
Gambar 1
Hubungan Fungsional Antara Komponen-Komponen
Pendidikan Luar Sekolah
Berdasarkan gambar di atas, pendidikan luar sekolah membina dan mengembangkan komponen-komponen masukan, proses serta keluaraa
Masukan sarana, meliputi keseluruhan sumber danfasilitas yang memungkinkan
seseorang atau kelompok dapat melakukan kegiatan belajar. Termasuk kedalamnya
tujuan program, kurikulum, tenaga pendidik, tenagapengelola program, media, fasilitas lainnya dan biaya Tujuan program, yakni meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap warga belajar. Kurikulum/program belajar atau latihan, disusun bersama antara
warga belajar/anggota dan sumber belajar yang didasarican atas kebutuhan warga belajar. Pendidik/pelatih, sebagai sumber belajar adalah warga masyarakat yang bersedia menjadi sumber pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam kegiatan
latihan olahraga Tenaga pengelola kelompok olahraga terdiri atas ketua, sekretaris,
bendahara dan seksi latihaa Media disesuaikan dengan jenis kegiatan latihan yang diselenggarakan, baik yang didapat atas swadaya warga belajar itu sendiri maupun bantuan dari pemerintah. Biaya, dapat berasal dari pemerintah maupun dari swadaya warga belajar itu sendiri.
Masukan mentah, adalah warga belajar dengan berbagai karakteristiknya
Masukan lingkungan yakni faktor lingkungan yang menunjang atau mendorong berjalannya kegiatan kelompok olahraga, seperti lingkungan sosial (teman bergaul/bekerja); lingkungan alam; serta lingkungan sosial, ekonomi dan budaya
Proses dalam kelompok latihan olahraga, menyangkut interaksi antara masukan sarana terutama pendidik/pelatih dengan masukan mentah yaituwarga belajar. Proses kegiatan latin berlatih olahragaberpusat pada warga belajar.
Keluaraa, yakni kuantitas lulusan yang disertai perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui kegiatan latihaa Keluaran yang diharapkan dari kegiatan latihan kelompok olahraga adalah agar warga belajar memiliki pengetahuan, sikap dan
Masukan lain, yakni daya pendukung lain yang memungkinkan warga belajar
dan lulusan dapat menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk kemajuan
kehidupannya Pengaruh, menyangkut hasil yang dicapai oleh warga belajar yang
meliputi; (a) perubahan taraf hidup yang ditandai dengan perolehan pekerjaan,
perolehan atau peningkatan pendapatan, dan peningkatan kesehatan; (b) kegiatan
membelajarkan orang lain; (c) peningkatan partisipasinya dalam kegiatan sosial dan
pembangunan masyarakat, baik partisipasi buah pikiran, tenaga, harta benda dan dana
(D. Sudjana, 1991 : 32-35).
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN No.2 tahun 1989
: 5, pasal 10, ayat 1) diungkapkan bahwa 'Tenyelenggaraan pendidikan dilaksanakan
melalui duajalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah".
Satuan pendidikan yang disebut sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang
berjenjang dan berkesinambungan, misalnya pendidikan dari tingkat SD sampai dengan
Perguruan Tinggi.
Pendidikan luar sekolah terdiri dari beberapa jenis yaitu pendidikan umum,
pendidikan keagamaan, pendidikan jabatan kerja, pendidikan kedinasan dan
pendidikan kejumaa Sedangkan bentuk satuan pendidikan luar sekolah meliputi
keluarga, kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan yang sejenis (UUSPN No.2
tahun 1989,pasal 9, ayat3).
Kelompok keolahragaan termasuk ke dalam satuan kelompok belajar, karena
pembinaan yang dilakukan dalam kelompok keolahragaan terhadap warga belajar
meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk
kehidupannya
karena sistemnya belum berkembang dan kemudian mati. Kecenderungan ini juga terkait dengan pertumbuhan kelembagaan olahraga yang sukar mencapai taraf kematangan, krisis dalam gaya kepemimpinan dan maraknya sikap ketergantungan masyarakat kepadafasilitas yang dapat disediakan oleh pemerintah.
Agar kelompok keolahragaan tumbuh terns ke arah yang dapat meningkalkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang positif sangat diperlukan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, hal inikarena salah satu variabel penting dalam kelembagaan olahraga adalah partisipasi anggota masyarakat yang dengan sengaja dan penuh kesadaran berkeinginan untuk menumbuhkembangkan kelompok keolahragaan.
^Berdasarkan prasurvai yang peneliti lakukan di lapangan yaitu di Kecamatan
Selebar Kotamadya Bengkulu diketahui bahwa, telah tumbuh kelompok-kelompok olahraga pada setiap desa, Kecamatan Selebar Kotamadya Bengkulu yang terdiri dari enam desa yaitu : Desa Pagar Dewa, Desa Sukarami, Desa Kandang, Desa Pekan Sabtu, Desa Betungan dan Desa Padang Serai. Desa Pagar Dewa salah satu desa yang ada di Kecamatan Selebar Kotamadya Bengkulu, kalau dilihat dari segi pertumbuhan kelompok olahraganya sangat jauh sekali berbeda atau lebih baik perkembangannya bila dibandingkan dengan desa-desa yang laiimya Hal ini dapat dilihat dari segi pembinaatmya, motivasi, sikap, semangat dan prestasi yang diraihnya Perkembangan olahraga di desaPagarDewadapat juga dilihat dari peningkatan kualitas dan kuantitas
anggota, bertambahnya kelompok-kelompok olahraga, adanya peningkatan frekuensi
pertandingan, dan adanya pertambahan sarana dan prasarana olahraga Di samping itu
kelompok olahraga di desa Pagar Dewa ini sudah banyak melahirkan bibit-bibit
10
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di muka, masalah umum yang akan ditelaah adalah
partisipasi masyarakat dalam menumbuhkan kelompok keolahragaan, faktor-faktor
pendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam menumbuhkan kelompok
keolahragaan, proses pertumbuhan kelompok keolahragaan, cara pengelolaan kegiatan
kelompok keolahragaan, dan upaya yang dilakukan pemimpin/pembina olahraga dalam
memotivasi masyarakat
sehingga turut serta dalam menumbuhkan kelompok
keolahragaan.
C. Pertanyaan Penelitian
Mengingat cakupan masalah pertumbuhan kelompok keolahragaan melalui
partisipasi masyarakat cukup luas, maka masalah umum pertanyaan penelitian tentang:
"Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam menuMgtSEariwJfjmpok keolahragaan di
Desa Pagar Dewa Bengkulu", perlu dibatasi dan'd1. Apa jenis partisipasi masyarakat dalam menumbuWM B^MUj|oic|ceolahragaan di
Desa PagarDewa Bengkulu? \
2. Apa yang menjadi faktor pendorong masyi^^ruu|uk(^^fiisipasi dalam
menumbuhkan kelompok keolahragaan di desaPag^TDewaBengkulu ?
3. Bagaimanakah proses pertumbuhan kelompok keolahragaan di Desa Pagar Dewa
Bengkulu ?
4. Bagaimanakah cira pengelolaan kegiatan kelompok keolahragaan yang dilakukan
pemimpin/pembina keolahragaan dalam menumbuhkan kelompok keolahragaan di
Desa Pagar Dewa Bengkulu ?
5. Upaya apa yang dilakukan pemimpin/pembina keolahragaan dalam memotivasi
masyarakat sehingga turut serta dalam menumbuhkan kelompok keolahragaan di
D. Anggapan Dasar
Pelaksanaan penelitian ini berdasarkan anggapan dasar sebagai berikut:
1. Sumber daya manusia adalah faktor yang sangat menentukan untuk mencapai tujuan
suatu kelompok yang terorganisir sehingga keberhasilan kelompok untuk mencapai
tujuannya ditentukan oleh kualitas anggotanya yang tercermin dalam sikap,
pengetahuan, keterampilan dan pengalamaa
2. Partisipasi adalah ikut serta ambil bagian dalam suatu kegiatan dan ikut
memanfaatican serta menikmati hasil yang dicapai dengan persyaratan mesti adanya
kemampuan dan kesempatan pada individu yang bersangkutan.
3. Tercapai tidaknya suatu tujuan kelompok sangat tergantung dari dukungan
anggotanya Keberhasilan yang dicapai anggota dalam kelompok keolahragaan
ditentukan juga oleh partisipasi anggota kelompoknya
E. Defimsi Operational
Untuk mencegah kesimpangsiuran dalam menafsirkan istilah yang digunakan
dalam penelitian ini, penulis memandang perlu untuk menjelaskan beberapa istilah
sebagai berikut:
1. Yang dimaksud pertumbuhan keolahragaan
dalam penelitian ini adalah
bertambahnya kelompok-kelompok olahraga ygng tercermin dalam peningkatan
sarana dan prasarana, jenis kelompok, jumlah anggota, adanya peningkatan
kebugaran/kesehatan dan prestasi olahraga
2. Partisipasi adalah sebagai keterlibatan mental/pikiran dan emosi/perasaan
seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan
sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung
12
dinyatakan dalam bentuk sumbangan ide, keahlian/keterampilan, pengetahuan, tenaga, dan harta benda
3. Masyarakat adalah sebagai kelompok atau himpunan orang-orang yang hidup bersama terjalin satu sama lain dimana orang tersebut menjadi anggotanya (Santosa, 1992 : 93).
Masyarakat yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kumpulan orang-orang atau anggota kelompok keolahragaan yang hidup bersama dan bertempat tinggal di
Desa Pagar Dewa Kecamatan Selebar Kotamadya Bengkulu yang merupakan
lokasi penelitian.
4. Olahraga adalah memerlukan peragaan ketangkasan fisik yang terungkap dalam keterampilan, kesegaran jasmani atau kombinasi kedua hal ita Di samping
mengandung ciri bermain, olahraga bersifat kompetitif, karena itu dilibatkan keterampilan, strategi dan pemanfaatan peluang. Loy (1968; dalam Rusli Lutan, 1988 : 12)
F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan gambaran tetang bagaimana partisipasi masyarakat dalam menumbuhkan kelompok keolahragaan di Desa Pagar Dewa Bengkula
Sejalan dengan tujuan tersebut, secara khusus penelitian ini dimaksudkan untuk a Mengungkapkan jenis atau bentuk partisipasi yang diberikan masyarakat dalam
menumbuhkan kelompok keolahragaan di Desa PagarDewaBengkula
b. Mengungkapkan faktor yang mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam menumbuhkan kelompok keolahragaan di Desa Pagar dewa Bengkula
c. Memaparkan proses pertumbuhan kelompok keolahragaan di Desa Pagar Dewa
13
d. Mengungkapkan cara pengelolaan kegiatan kelompok keolahragaan yang dilakukan
oleh pemimpin/pembina dalam menumbuhkan kelompok keolahragaan di Desa
Pagar Dewa Bengkulae. Mengungkapkan upaya yang dilakukan pemimpin/pembina untuk memotivasi
masyarakat guna menumbuhkan kelompok keolahragaan di Desa Pagar Dewa
Bengkula
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat yang nyata baik secara teoritis maupun
secara praktis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menyusun rekomendasi dan rujukan bagi yang memerlukan, baik dalam cara mengelola
maupun dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar atau melatih kegiatan
olahraga di lingkungan pendidikan luar sekolah.Pertama, secara teoritis hasil penelitian ini akan dapat memberikan sumbangan
bagi Pendidikan Luar Sekolah dalam hal pengayaan teori yang telah temji, untuk
kemudian dapat dijadikan pedoman/pegangan di dalam melaksanakan
program-program Pendidikan Luar Sekolah di masyarakat Sebaliknya, konsep-konsep
Pendidikan Luar Sekolah dapat memberikan pandangan-pandangan tentang upaya yang
perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan program-program kegiatannya
Misalnya dalam penelitian ini dapat menunjang keberhasilan pembinaan kelompok
keolahragaan di Desa Pagar Dewa Bengkula
Kedua, secara praktis hasil penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah
BAB m
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dengan
memanfaatkan data yang aktaal. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri metode deskriptif yang
dikemukakan oieh Winamo Surakhmad (1985 : 140) sebagai berikut:
a Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktaal.
b. Datayang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa (karena metode im sering disebut metode analisa).
Adapun tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secarasistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Moh. Nazir 1983 : 63).
Penenlitian ini berbentak deskriptif karena hanya mengungkapkan (1) bagaimana jenis
partisipasi masyarakat dalam menumbuhkan kelompok olahraga, (2) faktor-faktor yang
mendorong timbulnya partisipasi masyarakat, (3) proses pertumbuhan kelompok
olahraga,
(4)
pengelolaan
kegiatan kelompok
olahraga serta (5)
upaya
pemimpin/pembina dalam memotivasi masyarakat untuk menumbuhkan kelompok olahraga
Pelaksanaan metode deskriptif ini tidak hanya terbatas pada upaya
pengumpulan dan penyusunan data saja, akan tetapi meliputi analisa dan interpretasi data-data tersebut.
B. Pengumpulan Data
Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
61
1. Data tentang partisipasi a Partisipasi pikiran
b. Partisipasi tenaga c. Partisipasi uang d. Partisipasi sosial
e. Partisipasi keahlian 2. Data tentang pertumbuhan
a Pertumbuhan anggota kelompok olahraga b. Pertumbuhan kelompok olahraga
c. Pertumbuhan jenis kelompok olahraga d Frekuensi pertandingan olahraga
3. Data tentang pengelolaan
a Perencanaan kegiatan kelompok olahraga
b. Pengorganisasian kelompok olahraga c. Pengembangan kegiatan kelompok olahraga d. Pengawasan kegiatan kelompok olahraga 4. Data tentangmotivasi
a Situasi dalam memotivasi
b. Upayamemotivasi
Setelah melalui tahapan pengembangan dan pemantapan alat pengumpul data, kemudian dilakukan pengumpulan data pada bulan Agustas sampai dengan bulan Nopember 1997 dengan langkah-langkah pokok sebagai bej;
,.*/ '..:sA'-* <-XT3^k^
• Menetapkan lokasi penelitian yang dijadikan sa^nf^jv.plen^fli^n^&aitu enam
•''**• i %'$,
kelompok olahraga di Desa Pagar Dewa Bengkula f ,\ Jito M• ^^
•-: •° HnH* ^ ?If
• Menemui kepala Desa Pagar Dewa Bengkulu untuk memihtaWffiiflas ^flhdapalkan
informasi tambahan berkenaan dengan keadaan masyarakat setemr
• Mengunjungi kelompok-kelompok olahraga yang diradikan^aaftirjel penelitian di Desa Pagar Dewa Bengkula
• Penyebaran angket dan melakukan studi dokumentasi
• Pengumupulan kembali angket-angket dan pemeriksaan terhadap hasil pengisian
angket tersebut
62
pertumbuhan kelompok olahraga, cara pengelolaan kelompok olahraga, dan upaya pemimpin/pembina memotivasi anggota
C. Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data dilakukan untuk mengungkap tentang variabel-variabel yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu variabel partisipasi dan pertumbuhan olahraga, maka alat pengumpul data untuk hal ita adalah angket dan wawancara Trisnamansyah (1984 : 317) mengungkapkan sebagai berikut:
Kuesioner dan wawancara dapat dipergunakan oleh setiap peneliti untak memperoleh data secara langsung dari responden, yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepadanya Data atau informasi yang diperoleh bisa berupa apa yang diketahui oleh responden, apa yang disukai atau tidak disukainya, apa yang dirasakan atau dipikirkannya, apa yang diingini atau dibutuhkannya
Berdasarkan pada acuan tersebut di atas, maka dalam penelitian ini instrumen yang berupa kuesioner dipergunakan untak mengungkap data mengenai variabel partisipasi dan pertumbuhan olahraga Untuk memperjelas informasi yang diperoleh melalui responden, penulis juga menyusun pedoman wawancara untuk mengungkap data mengenai jenis partisipasi masyarakat, faktor pendorong masyarakat berpartisipasi, proses pertumbuhan kelompok olahraga, cara pengelolaan kelompok olahraga, dan upaya yang dilakukan pemimpin/pembina dalam memotivasi masyarakat. Untuk mendukung teknik di atas dalam penelitian ini juga dipergunakan teknik studi dokumentasi, dengan tujuan untuk menjaring data yang berhubungan dengan frekuensi latihan atau pertandingan, program latihan serta sarana dan prasarana dalam
penyelenggaraan latihan olahraga
Agar alat pengumpul data yang dipergunakan valid dan reliabel, maka dalam
pengembangan alatpengumpul dataini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: a Dengan mendasarkan pada kajian konsep dan teori 3'ang ada, masing-masing
63
b. Menjabarkan indikator-indikator dari setiap variabel kedalain bentuk pertanyaan atau pemyataan.
Berdasarkan pada konsep-konsep tersebut, maka disusunlah batasan variabel-variabel penelitian serta indikator-indikatornya sebagai berikut:
1) Variabel Partisipasi
Seperti telah diuraikan pada bagian teoritis, partisipasi adalah keterlibatan
mental/pikiran dan emosi/perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. Sedangkan jenis
partisipasi yang dapat diberikan seseorang antara lain adalah; partisipasi pikiran, tenaga, uang/materi, sosial, dan keahlian/kemahiran.
Ciri pertama partisipasi pikiran Indikatornya:
• Menyumbangkan ide atau gagasan baik diminta maupuntidak diminta Ciri kedua: partisipasi tenaga
Indikatornya:
• Keikutsertaan secara langsung dalam upaya menambah sarana dan prasarana olahraga
• Keikutsertaan langsung dalam memperbaiki sarana dan prasarana olahraga
• Keikutsertaan langsungdalam kegiatan latihan atau pertandingan olahraga • Keikutsertaan langsungdalam upaya mengembangkan kelompok olahraga Ciri ketiga: partisipasi uang
Indikatornya
• Menyumbangkan uang untuk menambah sarana dan prasarana olahraga • Menyumbangkan uang untuk perbaikan sarana dan prasarana olahraga • Menyumbangkan uang untuk kegiatan latihan dan pertandingan olahraga • Menyumbangkan uang dalam upaya pengembangan kelompok olahraga Ciri keempat: Partisipasi sosial
Indikatornya:
• Memotivasi orang lain dalam upaya menambah sarana dan prasarana olahraga
• Memotivasi orang lain untuk ikut serta dalam kegiatan latihan atau pertandingan olahraga
64
• Memberikan penjelasan kepada orang lain tentang pentingnya olahraga
Ciri kelima: partisipasi keahlian/kemahiran
Indikatornya
• Menyumbangkan keahlian/kemahiran baik secara teknis maupun non teknis dalam
bidangolahraga
2) Variabel Pertumbuhan
Variabel pertumbuhan dalam olahraga dapat diartikan sebagai perkembangan,
kemajuan atau adanya pertambahan seperti: pertambahan jumlah orang yang teriibat
dalam kegiatan olahraga, kelompok-kelompok olahraga, jenis kelompok olahraga, dan
bertambahnya pertandingaa
Ciri pertama pertumbuhan anggota kelompok olahraga
Indikatornya
Peningkatan jumlah anggota kelompok olahraga
•
• Peningkatan kesegaran anggota
Ciri kedua: pertumbuhan kelompok olahraga Indikatornya
• Peningkatan jumlah kelompok olahraga • Kualitas kelompok olahraga
Ciri ketiga: pertumbuhan jenis kelompok olahraga Indikatornya:
• Peningkatan jenis kelompok olahraga Ciri keempat: latihan atau pertandingan Indikatornya:
• Peningkatan frekuensi latihan atau pertandingan
3) Variabel pengelolaan
Sumijo dan Soebedjo (1986; dalam Sudjana, 1992 : 12) mengatakan
"Pengelolaan merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
mengendalikan dan mengembangkan segala upaya di dalam mengatur dan
65
organisasi yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Sehubungan dengan itu
penulis mencoba menjabarkan indikator-indikator yang berhubungan dengan ciri-ciri
pengelolaan.
Ciri pertama: perencanaan Indikatornya:
• Keterlibatan dalam merencanakan dan pelaksanaan program kegiatan kelompok
olahraga
• Menentukan tujuan, sasaran, dan manfaat kegiatan kelompok olahraga
• Berorientasi pada perubahan dari keadaan masa sekarang kepada suata keadaan
yang diinginkan dimasa datang.
• Memberi arah mengenai bagaimana dan kapan tindakan akan diambil serta siapa
pihak yang teriibat dalamtindakan itu.Ciri kedua pengorganisasian
Indikatornya
• Berkaitan dengan upaya pemimpin atau pengelola untuk memadukan
sumber-sumber manusiawi dan non manusiawi.
Ciri ketiga: pengembangan Indikatornya
• Meningkatkan kualitas kegiatan kelompok
• Memperluas kuantitas kegiatan kelompok
• Meningkatkan kerja sama dengan pihak pemerintah dan swasta
Ciri keempat: pengawasan Indikatornya;
• Membanta menyelesaikan masalah yang dihadapi anggota kelompok olahraga
• Cara pemecahan masalah
4) Variabel motivasi
Motivasi berkaitan dengan upaya pemimpin untuk memotivasi seseorang atau
kelompok orang yang dipimpin dengan menumbuhkan dorongan atau motive. Hersey
dan Blanchard (1982) dalam Sudjana (1992 : 115) mengemukakan bahwa "Kegiatan
dorongan-66
—.i-— j—o —-- —ic-iitoliaii . Uiituiv kepeatiiigaii tersebut penulis; mencoba menggali
indikator-indikator yang satu sama lain sating berkaitan yakni;
Ciri pertama: situasi dalam memotivasi Indikatornya
• Suasana hubungan, baikformal maupun nonformal
•
Komunikasi antara pihak pemimpin dengan pihak yang dipimpin
Ciri kedua upaya memotivasi
• Kegiatan mendorong, menarik, dan mengarahkan dorongan yang terdapat pada diri
orang-orang yang dipimpia
• Kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana kegiatan.
D. Ujicoba Alat Pengumpul Data
Kegiatan ujicoba alat pengumpul data akan dilakukan pada kelompok olahraga
yang identik dengan sampel penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
kelemahan dan kekurangan serta menghilangkan keragu-raguan responden dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan.
Pelaksanaan ujicoba dimaksud untak menguji tingkat keterbacaan secara
harfiah maupun makna yang terkandung dalam kata dan atau kalimat yang diajukan.
Analisa ketepatan pemakaian bahasa yang komunikatif dengan sasaran ini dilakukan
dengan peninjauan terhadap kelengkapan pengisian instrumen yang diberikan atas
pertanyaan atau pernyataan kepada responden ujicoba sebanyak 30 orang.
Di samping itu untuk memperoleh alat penelitian yang dapat diandalkan perlu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas a'at pengumpul data Untak kepentingan itu,
sebelum dilaksanakan pengumpulan datay.ng sebenarnya, dilakukan ujicoba terhadap
30 orang responden yang menjadi sumber data Data mentah hasil ujicoba ini kemudian
dipakai untuk menguji validitas dan reliabilitas dengan menskor dan menganalisisnya
secara statistik.
1. Uji Validitas Alat Ukur
suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur itu mengukur konsep yang ingin
diukur. Oleh karena itu validitas alat ukur akan mungkin terjadi apabila alat ukur itu
tepat mengukui- variabel-variabel yang diteliti. Jadi validitas adalah ketepatgunaan
suatu alat ukur terhadap objek yang diukur.
Pengujian validitas alat ukur dilakukan dengan menganalisis daya pembeda
Analisis daya pembeda item diselesaikan dengan menggunakan uji-t (t-test) yang
dida'iului dengan perhitangan rata-rata dan standar deviasi. Rumus uji- t sebagai
berikut:
t = X2 - X2r
^L+^l
V n n
(Edwards, dalam RochmanNatawidjadja, 1985 : 241) Dimana: XT = skor rata-rata kelompok tinggi
XR = skor rata-rata kelompok rendah
S't - standar deviasi kelompok tinggi
S p. = standar deviasi kelompok rendah
n = jumlahtesti kelompok tinggi
jumlah testi kelompok rendah
Skor testi yang dikenai uji coba diurutkan menurut tinggi rendahnya skor yang
diperoleh, yaitu dari skor yang paling tinggi sampai ke skor yang paling rendah.
Kemudian diambil masing-masing 27 % dari kelompok rendah guna membandingkan
rata-rata hitungnya
Menurut RochmanNatawidjaja (1985 : 240) "Apabila perbedaan rata-rata itu signifikan, yaitu bahwa rata-rata kelompok tinggi lebih besar dari kelompok rendah, maka pemyataan itu dianggap dapat membedakan responden yang bersikap positif dari
yang bersikap negatif'.
68
Hasil perhitungan uji-t terhadap validitas alat ukur unhik setiap item dalam
penelitian ini ternyata signifikan seperti terlihat pada Tabel 49 didalam lampiran.
Dengan demikian, maka item yang bersangkutan dapat dipakai sebagai alat pengumpul
data
2. Uji Reliabilitas Alat Ukur
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengungkapkan ketepatan dan kemantapan alat
ukur. Untuk menguji reliabilitas digunakan metode "split half. Dalam hal ini skor-skor
jawaban responden dibagi dua menjadi skor jawaban item yang bemomor ganjil dan
skor jawaban item yang bemomor genap seperti terlihat pada Tabel 50-51 dalam
lampiran. Untuk menganalisis reliabilitas setengah perangkat pemyataan digunakan
ramus r Parson:
*Z*r-(I*x£r)
r =
yjUf^x2 -(£x)2)(A/vy2 -(vy)2)
Kemudian untak menganalisis reliabilitas seluruh perangkat pemyataan
digunakan ramus :
2-^
r* =
1 + /1Mi
(Guliford dan Fruchter, dalam RochmanNatawidjaja, 1985 : 27)
Hasil perhitungan reliabilitas alat ukur dapat dilihat pada Tabel 1 berikut, sedangkan
perhitungan-perhitungannya dapat dilihat pada lampiran.
TABEL1
HASIL PERHTTUNGAN RELIABILITAS ALAT UKUR
Instramen Pengumpul Data 1. Partisipasi
2. Pertumbuhan Keolahragaan
iHtung
8,570 13,082
'•tabel
1,31 1,31
Keterangan Signifikan Signifikan
Unhik mengetahui signifikansi reliabilitas tersebut digunakan uji-t dengan
69
f __
'tt VS-2
(Sudjana, dalamRochmanNatawidjaja, 1985 : 27)
Hasil perhitungan uji-t tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini,
sedangkan perhitangannya secara terinci dapat dilihat pada lampiran.
TABEL2
SIGNIFTKANSI RELIABILITAS ALAT UKUR
Instrumen Pengumpul Data ^ktrng rtafKi Keterangan 1. Partisipasi
2. PertumbuhanKeolahragaan
0,740 0,777
0,361 0,361
Reliabel Reliabel
Hasil perhitungan uji-t ternyata menunjukkan bahwa t hitung reliabilitas alat
ukur lebih besar dari t Tabel. Ini berarti alat ukur mempunyai reliabilitas yang
bermakna
E. Revisi dan Penggandaan Angket
Dari hasil ujicoba angket, penulis memperbaiki/merevisi kelemahan dan
kekurangan serta menyempurnakan kembali angket tersebut. Setelah angket tersusun
berdasarkan hasil perbaikan, maka langkah selanjutaya adalah memperbanyak angket
sesuai dengan jumlah sampel penelitian.
Sedangkan alasan digunakannya teknik angket sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini antara lain adalah:
•
Untuk memperoleh jawaban dari responden yang terarah supaya data yang
diperoleh mudah untuk dianalisis.
• Memberikan keleluasaan kepada responden dalam memberikan jawaban, sehingga
diharapkan jawabannya sesuai dengan yang diharapkan. Untuk menghemat biaya waktu dan tenaga
70
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek atau sasaran penelitian yang meiliki
ciri-ciri atau karakteristik tertenta Menurut Moh. Nazir (1983 : 325), yang dinamakan
populasi adalah; "kumpulan dari individu yang kualitas serta ciri-ciri yang telali
ditentukan". Lebih jelasnya Sudjana (1982 : 5), mengemukakan sebagai berikut.
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung
ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif; dari pada karakteristik
tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas yang ingin
mempelajari sifat-siafataya
Populasi dalam penelitian ini meliputi cabang-cabang (kelompok) olahraga
yang merupakan bagian dari kelompok olahraga di Desa Pagar Dewa Bengkulu yaitu:
Sepak Bola, Bola Voli, Bola Basket, Bulu Tangkis, Atletik, dan Bela Diri.
Kelompok-kelompok olahraga tersebut mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1) Proses perkembangannya yang terarah dan berkesinambungaa
2) Keikutsertaan dalam berbagai event baik di tingkat desa/kelurahan, kecamatan
maupun daerah.
3) Berhasil melahirkan bibit-bibit bara yang ditempatkan pada cabang olahraga di
tingkat daerah Kotamadya dan Propinsi Bengkula
4) Beberapa prestasi yang telah diraih seperti pada cabang sepak bola, bola voli,
atletik dan bela diri sebagai konsekuensi dari pertumbuhan yang positif
Di samping ciri-ciri tersebut di atas, kelompok-kelompok olahraga tersebut
sampai sekarang ini (saat penelitian) masih aktif melakanakan program kegiatan
latihan. Adapun jumlah anggota kelompok keolahragaan di desa Pagar Dewa yang aktif
saat ini berjumlah ± 600 orang.
71
2. Sampel
Dengan berbagai pertimbangan antara lain biaya, waktu, dan kemampuan yang
dimiliki, penulis menggunakan cara dengan menarik sebagian dari populasi untuk
dijadikan sampel, yang tentunyarepresentatifdengan populasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, Suharsimi Arikunto (1996 : 120 ),
mengemukakan bahwa:
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semuanya sehingga penelitian merupakan penelitian populasi,
selanjutaya jikajumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10% -15 % atau 20 % - 25 %, atau lebih.
Bertitik tolak dari pendapat di atas, maka sampel dalam penelitian ini diambil 15 %
dari jumlah seluruh populasi yang ada, sehingga sampelnya berjumlah 90 orang. Untuk
memenuhi jumlah sampel tersebut dilakukan dengan cara Sampling Acak Proporsional
(Sudjana, 1992 : 173). Adapun proporsi sampel dapat dilihat pada Tabel berikut;
Tabel 3
Proporsi Sampel Penelitian
No. Kelompok Jumlah Anggota Jumlah Sample
1. 2. 3. 4. 5. 6. Sepak Bola Bola Voli Bola Basket Bulu Tangkis Bela Diri Atletik 80 300 60 40 80 40 12 45 9 6 12 6
Jumlah 600 90
Proporsi dari masing-masing kelompok: 1. Sepak bola 80/600x90 =12
2. Bola voli 3. Bola basket 4. Bulu tangkis
5. Bela diri
6. Atletik
300/600x90 =45
60/600x90 = 9
40/600x90 = 6 80/600x90 =12
72
G. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data yang didapat dari hasil penyebaran angket mutlak diperlukan,
sehingga dengan hal ini data yang terkumpul dapat mengungkapkan permasalahan yang
diteliti. Hal ini sejalan dengan pendapat Winarno Surakhmad (1985 : 109), yang
mengatakan bahwa: "mengolah data adalah usaha yang konkrit untuk membuat data itu
bermakna". Untuk mengolah data yang diperlukan agar bermakna, ditempuh melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Transformasi Data
Untuk mempermudah transformasi data ke dalam bentuk perhitungan statistik,
maka data yang bersifat kualitatif terlebih dahulu ditransformasikan menjadi data
kuantitatif dengan memberikan skor/nilai pada setiap altematif jawaban pertanyaan
yang tersedia Nilai tiga diberikan kepada jawaban Akarena setara dengan kategori
baik, sedangkan nilai satu untuk yang sebaliknya yaitu jawaban Ckarena setara dengan
kategori kurang. Antara nilai satu dan tiga diberikan nilai dua untuk jawaban Byang
cenderung tengah-tengah yang setara dengan kategori sedang. Tujuan pemberian skor
pada setiap altematif jawaban adalah untuk mengetahui jumlah skor yang diperoleh
responden yang akan dijadikan dasar untuk perhitungan statistik selanjutaya
2. Klasifikasi Data
Data yang telah diseleksi kemudian diklasifikasikan atau dikelompokkan untuk
mempermudah mengolah dan menyimpulkan data yang sesuai dengan pertanyaan
penelitian. Daiim tahap ini dilakukan pula perhitungan jumlah frekuensi dari setiap
altematifjawab m.3. Tabulasi Data
Langkah ini dilaksanakan untuk memudahkan dalam membandingkan antara
altematifjawaban, sehingga memudahkan dalam analisa dan penafsiran. Dalam hal ini
data disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari: kolom nomor, kolom altemaiif
73
4. Analisis Data
Setelah data diklasifikasikan dan dituangkan ke dalam bentuk tabel, langkah
selanjutaya diolah dengan menggunakan perhitungan prosentase dengan maksud untuk
melihat perbandingan besar kecilnya tiap-tiap item jawaban. Pedoman perhitungan
prosentase yang digunakan melalui tahapan sebagai berikut:
a Membuat tabel yang terdiri dari kolom nomor, kolom altematif jawaban, kolom frekuensi dan kolom prosentase.
b. Mencari frekuensi jawaban dengan menjumlahkan tally dari setiap altematif
jawaban (f).
c. Menghitang jumlah responden (n).
d. Mencari perhitungan prosentase dengan menggunakan ramus sebagai berikut:
f
P = — xl00%
n
Keterangan Rumus :
P = Prosentase
f = Frekuensi jawaban dari altematifjawaban yang diberikan responden. n = Jumlah frekuensi altematifjawaban yang menjadi pilihan responden se
laku sampel penelitian 100% = Bilangan tetap.
Melalui cara ini diharapkan akan tergambar bagaimana frekuensi jawaban responden terhadap setiap aspek yang diteliti, sehinggga terlihat kecenderungan responden secara keseluruhan dalam setiap aspek yang diteliti. Untuk memudahkan penafsiran, dilakukan pengelompokan prosentase seb.igai berikut:
0 % = Tidak seorangpun memberi jawaban
1 % - 24 % = Sebagian kecil memberi jawaban
25 % - 49 % = Kurang dari setengahnya memberi jawaban 50 % = Setengahnya memberi jawaban
51 % - 74 % = Lebih dari setengahnya memberi jawaban 75 %- 99 % = Sebagian besar memberi jawaban
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan tajuan dari penelitian ini serta dihubungkan cengan pengumpulan data di lapangan dan analisisnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Partisipasi yang diberikan masyarakat dalam upaya menumbuhkan kelompok
olahraga di Desa Pagar Dewa Bengkulu.
Partisipasi masyarakat di Desa Pagar Dewa, Kecamatan Selebar, Kotamadya Bengkulu dalam menumbuhkan kelompok keolahragaan, pada umumnya termasuk efektif. Hal ini dapat diketahui dari jenis-jenis partisipasi yang diberikan masyarakat yaitu: (1) Partisipasi pikiran yang diberikan masyarakat diwujudkan dengan menyumbangkan pendapat untak memperbaiki atau memperoleh sarana dan prasarana olahraga serta terhadap kegiatan latihan olahraga; (2) Partisipasi tenaga^masyarakat
mewujudkan dengan jalan ikut serta secara langsung pada kegiatan>^atiKpifelan^.oky
keolahragaan dan dalam upaya memperbaiki atau memperoleh sarana daj^pr^saranaV'i
.7.: 7 -y\^i.\ :\
olahraga; (3) Partisipasi dana/materi diwujudkan dalam benhik menyjumbangKaiiMang; ;! sesuai dengan kemampuan masing-masing (tidak ada ketentaan junriahnya); 4(
S> ' Pi'?*' •'^
Partisipasi sosial diberikan dengan cara memberikan motivasi/dorongaJTft^iDadai^fang
lain agar tetap ikut serta dalam kegiatan ini dan bemsaha menjelaskan pentingnya olahraga terutama untuk meningkatkan kesehatan dan kesegaran tubuh, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta untuk meningkatkan prestasi; (5) Partisipasi keahlian/kemahiran diberikan dalam bentuk teknis dan non-teknis, sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
131
2. Faktor pendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya menumbuhkan kelompok olahrahga di Desa Pagar Dewa Bengkulu.
Keberhasilan pertumbuhan kelompok keolahragaan di Desa Pagar Dewa Bengkulu, sangat ditentukan oleh berbagai faktor yang mendukung yaita: (1) Faktor Internal, yakni partisipasi masyarakat yang timbul karena inisiatif atau keinginan yang betal-betal dari dirinya sendiri; (2) Faktor Eksternal, yakni partisipasi yang diberikan masyarakat karena adanya ajakan dari pemimpin/pembina olahraga ataupun dari aparat pemerintah desa
3. Proses pertumbuhan kelompok olahraga di Desa Pagar Dewa Bengkulu.
Proses pertumbuhan kelompok olahraga di Desa Pagar Dewa Bengkulu yaita tumbuh atas inisiatif masyarakat yang diprakarsai oleh pemimpin/pembina olahraga Pertumbuhan kelompok keolahragaan di Desa Pagar Dewa Bengkulu cukup tinggi. Hal ini merapakan implikasi dari partisipasi efektif masyarakat Pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari: (1) Peningkatan kualitas dan kuantitas anggota; (2) Tumbuh dan berkembangnya beberapa cabang olahraga; (3) Adanya peningkatan frekuensi pertandingan olahraga; (4) Bertambahnya sarana dan prasarana olahraga
Timbulnya frekuensi pertumbuhan di atas, dikarenakan tingginya partisipasi masyarakat terhadap kegiatan tersebut. Partisipasi itu diwujudkan dalam manambah sarana dan piasana olahraga yaita dalam bentuk pemberian dana dan menyumbangkan pendapat aiau pikiran bagi kelangsungan kegiatan kelompok olahraga
Has.l-hasil yang telah dicapai ini tidak terlepas dari upaya-upaya dan dukungan dai pemerintah daerah, pemimpin/pembina olahraga serta masyarakat yang teriibat aktif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan kelompok keolahragaan
tersebut.
4. Pengelolaan kegiatan kelompok olahraga yang dilakukan pemimpin/pembina dalam
menumbuhkan kelompok olahraga di Desa Pagar Dewa Bengkula
132
ini dapat dilihat dari : (1) adanya perencanaan kegiatan yaitu menyusun program
kegiatan kelompok, menentukan tujuan kegiatan kelompok, sasaran kegiatan kelompok
dan manfaaat kegiatan kelompok olahraga; (2) adanya pengorganisasian anggota
kelompok yaita memberikan tugas kepada anggota untuk membelajarkan orang lain,
mengembangkan kegiatan kelompok ke tempat/lokasi lain; (3) adanya pengembangan
kegiatan kelompok yaita bekerja sama dengan pihak pemerintah mapun swasta; (4)
adanya pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan anggota yaita membanta anggota
untak mengatasi kendala-keadala yang dihadapinya; dan (5) dalam upaya mencari
dana, pemimpin/pembina olahraga memanfaatkan fasilitas yang ada seperti
menyewakan lapangan pada Club olahraga di luar lingkungan Desa Pagar Dewa
Bengkulu.
5. Upaya yang dilakukan pemimpin/pembina dalam memotivasi anggota kelompok. Dalam upaya menumbuhkembangkan kelompok olahraga, pemimpin/pembina
olahraga selalu memotivasi anggota Hal ini dapat dilihat dari : (1) cara
pemimpin/pembina memotivasi anggota yaitu melalui penyuluhan/pembinaan,
memberikan penghargaan/hadiah serta memberikan pujian/penguatan kepada anggota;
(2) pendekatan yang dilakukan oleh pemimpin/pembina olahraga dalam memotivasi anggota adalah secara individu dan kelompok; (3) kesempatan yang digunakan pemimpin/pembina olahraga dalam memotivasi anggota adalah melalui kegiatan latihan, rapat-rapat/pertemuan, dan pertemuan kekeluargaaa
B. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, pada bagian ini diketengahkan saran yang
diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dalam pelaksanaan suata program pembangunan, partisipasi masyarakat
diperlukan keberadaannya Untuk itu Sumber Daya Manusia perlu dikembangkan
13:
fisik, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola lingkungannya agar dapat meningkatkan kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan orang lain. Meningkatkan Sumber Daya Manusia itu penting, tetapi yang lebih penting adalah memupuk sikap dan perilaku yang menyertai keterampilan tersebut. Warga belajar merupakan manusia seutuhnya yang memiliki potensi yang dapat berkembang, walaupun kemampuan berbeda tetapi warga belajar pada umumnya merapakan insan yang aktif, kreatifdan dinamis menghadapi lingkungannya Untuk ita perlu peranan semua pihak dalam meningkatkan semua potensinya dan memberi motivasi.
2. Mengenai jenis partisipasi yang diberikan oleh masyarakat, tidak perlu dipaksa
terhadap jenis partisipasi tertenta Karena apabila hal itu dipaksakan akan
memunculkan permasalahan, khususnya bagi golongan masyarakat bawah. Juga di
sarankan bahwa sehubungan mayoritas anggota kelompok adalah
pelajar/mahasiswa, maka kesempatan untak menumbuhkembangkan kelompok keolahragaan serta peningkatan untuk berprestasi cukup memungkinkan.
3. Agar kegiatan latihan dalam kelompok keolahragaan dapat dilaksanakan secara efektif, kiranya perlu ditingkatkan lagi sarana dan prasarana olahraga, program latihan serta kemampuan pelatih/pembina kelompok keolahragaan yang mendukung pelaksanaan latihan.
4. Dalam upaya peningkatan minat masyarakat, perlu diperbanyak kegiatan
pertandingan masing-masing kelompok keolahragaan, baik dalam lingkungan
kelompok sendiri maupun di luar lingkungan Desa Pagar Dewa Bengkulu.
5. Dari hasil penelitian terbukti partisipasi yang tinggi dari segenap unsur yang terkait bagi pembinaan kelompok olahraga, akan membawa perabahan berarti unhik
pertumbuhan olahraga Oleh karena itu sangat disarankan kepada
pemimpin/pembina olahraga, pemerintah daerah mengupayakan berbagai cara
:34
6. Disarankan kepada para pembina olahraga atau pengelola untuk membenhik kelompok remaja, sanggar atau pelatihan olahraga yang menarik minat generasi padausiadini untuk lebih berfungsi dalam kegiatan olahraga
7. Dianjurkan kepada pembina atau pengelola untuk mengelola kegiatan sebaik-baiknya dengan menitik beratkan pada olahraga preventif dan rekreatif yang dilaksanakan dalam rangka program kebugaran jasmani. Olahraga demikian akan dapat melibatkan seluruh masyarakat, meningkatkan derajat dinamis, kebugaran
jasmani dan produktivitasnya
8. Agar program pembinaan olahraga dapat berhasil dengan baik, perlu ditimbulkan motivasi yang sebaik-baiknya dikalangan anggota, jugaperlu diperhatikan segi lain yakni fasilitas yang memadai, variasi program latihan yang menarik, pembina atau pelatih yang ahli dan berdedikasi.
9. Dengan menyadari keterbatasan hasil penelitian, baik lokasi, sasaran maupun analisisnya, raasih banyak persoalan lain yang belum terungkapkan. Karena itu disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut antara lain:
0 Melakukan penelitian pada daerah lain sebagai bandingan bagi penelitian ini,
terutama pada daerah yang minus olahraganya
0 Pada populasi sasaran penelitian lebih diperbanyak sesuai dengan karakteristik dari sasaran keolahragaan, sehingga hasilnya dapat
digeneralisasikan lebih meyakinkan.
0 Alat pengumpul data masih dapat dikembangkan lagi, begita juga dengan alat ukur untuk masing-masing variabel yang ditunjukkan dalam penelitian ini masih memungkinkan untuk diperluas dan dikembangkan lebih lanjut. Dengan demikian, maka kemampuan alat ukur itu akan lebih tinggi dalam menjaring
data yang diperlukan.
vO\0»KA/V
r— H~
PPS
-7.
*
•*£v
C3
e n
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Sanusi, (1989), Kapita Selekta Pembahasan Masalah Sosial dan
Pendidikan. Fakultas Pascasarjana IKIP Bandung: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Astrid S. Susanto, (1983), Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung: Bina Cipta
,(1977), Komunikasi dalam Teori dan Praktekl. Bandung: Bina Cipta
Direktorat Keolahragaan. (1987), Buku Petunjuk Penggerak Olahraga Tingkat
Desa: Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan
Masyarakat. Jakarta Depdikbud.
Dirjen Diklusepora, (1991), Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Olahraga, Jakarta Depdikbud.
Djudju Sudjana, (1991), Pendidikan Luar Sekolah. Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah, dan Toeri Pendukung Asas. Bandung:
Yayasan Pendidikan Terpadu KridaNusantara Press.
, (1992), Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah. Bandung:
Nusantara Press.
, (1993), Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif dalam
Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Nusantara Press.
Enceng Mulyana, (1983), Pengantar Komunikasi Sosial. Bandung: Publikasi
IPPS FTP HOP.
Fisher, B. Aubry, (1986), Perspective on Human Communication, (Penyunting J.
Rakhmat). Bandung: Remaja Karya
Hamzah Ya'kub, (1983), Manajemen dan kepemimpinan. Bandung: Diponegoro. Harsono, (1988), Coaching dan Aspek-Aspek Psychologis dalam Coaching.
Jakarta CV. Tambak Kusuma
IbnuSyamsi, (1986), Pokok-Pokok Kebijaksanaan, Prencanaan, Pemprograman,
dan Penganggaran Pembangunan Tingkat Nasional dan Regional
Jakarta: CV. Rajawali.
Illich, Ivan, (1971), Deschooling Society. England: Penguin Book Ltd., Middlesex. Ingalls, Jhon D., (1973), A Trainers Guide to Andragogy. Washington Dc: US
Departement of Healt Education and Welfare.
136
Kartini Kartono, (1990), Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju.
, (1992), Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kemal dan Supandi, (1990), Sosiologi Olahraga. IKIP Bandung: Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
Khaeraddin, (1992), Pembangunan Masyarakat Tinjauan Aspek Sosiologi,
Ekonomi, dan Prencanaan. Yogyakarta Liberty.
Kindervatter, Suzanne, (1979), Non Formal Education As An Empowering Process. United States of Amerika Centre for International Education, University ofMassachusetts, Amherst.
Koentjaraniiigrat, (1984), Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta
PT. Gramedia
Konkon Subrata, (1982), Dinamika Kelompok (Group Dinamis), Moral Kelompok
(Group Morale) dan Kepemimpinan Kelompok (Group Leadership). KIP Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan.
, (1992), Pengembangan Masyarakat (Suatu Tinjauan dari Segi
Pendidikan Luar Sekolah). FJP IKIP Bandung: Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah.
•Knowles, Malcom S., (1970), The Modern Practice of Adult Education:
Andragogy Versus Paedagogy. New York: Ass Press.
Krech, David; et al., (1972), Individual in Society, A Text Book of Social
Psichology, Mc. Grawhill. Tokyo: Koghakusha, Ltd.
Mar'at, (1982), Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: GhaliaIndonesia
Margono Slamet, (1982), Menggerakkan Partisipasi Masyarakat. Semarang:
UNDEP.
Mc. Clelland, David C, (1987), Memacu Masyarakat Berprestasi. Jakarata:
Intermedia
M. DawamRahardjo, (1985), Esei-Esei Ekonomi Politik. Jakarta: LP3ES.
137
Miftah Thoha, (1983), Perilaku Organisasi (Konsep Dasar dan Aplikasinya).
Jakarta: Raja Grafindo Persada
, (1993), Kepemimpinan dalam Manajemen (Suatu Pendekatan
Perilaku). Jakarta Rajawali.
Moenir, AS., (1986), Kepemimpinan Kerja. Bandung: Bina Aksara
Mohamad Nazir, (19S3), Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Nasution S., (1986), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Jakarta PT. Bina Aksara
Nurmaya Yusri, (1993), Beberapa Altematif dan Model Pendekatan dalam
Pembinaan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa. UNPAD: FISIP Band