• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN S"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KIMIA ORGANIK

IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Kimia Organik

Dosen Pembimbing : Ir. Dyah Tri Retno, MM

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Angga Oktyashari 021150053

2. Nada Julian Raif 021150058

3. Salma Zulfa Afifah 021150061

4. Krissa Pria Dwi P 021150072

5. Antonius Supriadi 021150075

6. Muh Dzikra Afnanta 021150084

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN D3 TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NEGERI “VETERAN” YOGYAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Ikatan Kimia dan Struktur Molekul”.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah dan

salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Kimia Organik pada semester

genap program studi D3 Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan :

1. Ir. Dyah Tri Retno, MM, selaku dosen mata kuliah “Kimia Organik”,

2. Rekan-rekan mahasiwa yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.

3. Bapak dan ibu kami tercinta atas semua do’a, dukungan, perhatian dan kasih

sayang.

Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi saya dan kelompok saya.

Yogyakarta, 7 Maret 2016

Penyusun,

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menerima begitu saja dunia sekitar kita beserta perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya tanpa mempertanyakan misalnya, apa itu air? apa itu bensin? mengapa bensin bisa terbakar sedangkan air tidak? Apakah arti tarbakar? Mengapa besi dapat berkarat sedangkan emas tidak? Apa itu karet dan bagaimana membuat karet tiruan? Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah sebagian dari masalah yang dibahas dalam dalam ilmu kimia. Oleh karena itu, ilmu kimia dapat didefinisikan sebagai ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi, seperti hakekat, susunan, sifat-sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahannya.

Suatu atom bergabung dengan atom lainnya melalui ikatan kimia sehingga dapat membentuk senyawa, baik senyawa kovalen maupun senyawa ion. Senyawa ion terbentuk melalui ikatan ion, yaitu ikatan yang terjadi antara ion positif (atom yang melepaskan electron) dan ion negatif (atom yang menangkap electron). Akibatnya, senyawa ion yang terbentuk bersifat polar. Dalam setiap senyawa, atom-atom terjalin secara terpadu oleh suatu bentuk ikatan antar atom yang disebut ikatan kimia. Seorang ahli kimia dari Amerika Serikat, yaitu Gilbert Newton Lewis (1875- 1946) dan Albrecht Kosel dari Jerman ( 1853- 1972) menerangkan tentang konsep ikatan kimia.

1. Unsur- unsur gas mulia (golongan VIIA) sukar membentuk senyawa karena konfigurasi elektronnya memiliki susunan elektron yang stabil.

2. Setiap unsur berusaha memeliki konfigurasi elektron seperti yang dimiliki oleh unsur gas mulia, yaitu dengan cara melepaskan elektron atau menangkap elektron.

3. Jika suatu unsur melepaskan elektron, artinya unsur itu elektron pada unsur lain. Sebaliknya, jika unsur itu menangkap elektron, artinya menerima elektron dari unsur lain. Jadi susunan yang stabil tercapai jika berikatan dengan atom unsur lain.

4. Kecenderungan atom- atom unsur untuk memiliki delapan elektron di kulit terluar disebut kaida oktet.

B.Tujuan

(4)

C.Rumusan Masalah

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemutusan (disosiasi) Ikatan

Ada dua cara agar ikatan terdisosiasi yaitu :

1. Pemutusan heterolitik yaitu apabila kedua elektron dipertahankan pada satu

atom. Hasilnya adalah sepasang ion. Contoh :

2. Pemutusan homolitik yaitu jika tiap atom yang turut dalam ikatan kovalen

menerima satu elektron. Hasilnya adalah radikal bebas (gugus yang

mempunyai electron tidak berpasangan). Radikal bebas secara listrik netral dan

sangat kreatif. Contoh:

B.Molekul Polar dan Non Polar

Ikatan kovalen non-polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron

ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan.

Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya

(6)

Perbedaan senyawa kovalen non-polar dan polar :

Kovalen Non-Polar Kovalen Polar

Tidak dapat larut dalam air Larut dalam air

Tidak memiliki pasangan elektron

bebas

Memiliki pasangan elektron bebas

Bentuk molekul simetris Bentuk molekul asimetris

Momen dipol = 0 Momen dipol tidak = 0

Berakhiran genap Berakhiran ganjil, kecuali BX3 dan

PX5 Karena penjumlahan vector bergantung pada besar dan arah momen ikatan.

Maka momen merupakan ukuran kepolaran molekul. Momen dipol beberapa

(7)

Senyawa Momen Dipol (D) Senyawa Momen Dipol (D)

saling betolak dengan muatan yang sama diakibatkan adanya antaraksi dipol.

a. Gaya London

Gaya London adalah molekul non-polar saling ditarik oleh interaksi

dipol-dipol lemah. Gaya London timbul dari dipol yang diinduksi dalam

satu molekul oleh molekul lain.

b. Gaya Van Der Waals

Gaya Van Der Waals adalah interaksi berbagai dipol secara kolektif.

Pada gaya ini jarak mempengaruhi gaya tarik antar muatan. Hal ini yang

menyebabkan molekul rantai lurus mempunyai titik didihnya lebih tinggi

dari pada rantai bercabang.

2. Ikatan Hidrogen

Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom

yang keelektronegatifannya tinggi (N, O, F), baik antar molekul atau inter

molekul. Ikatan hidrogen juga berpengaruh pada (Titik didih dan Kelarutan).

D.Ikatan Sigma dan Ikatan Phi

Ikatan kovalen dihasilkan karena pembentukan orbital molekul yang terjadi

akibat satu orbital atom bertumpang tindih dengan orbital atom lain. Tumpang

tindih orbital antar atom menghasilkan orbital molekul. Ada 2 cara orbital saling

(8)

a. Tumpang tindih ujung-ujung, menghasilkan orbital molekul sigma, ikatannya disebut ikatan sigma(σ).

b. Tumpang tindih sisi-sisi, menghasilkan orbital molekul pi (�), ikatannya

disebut ikatan pi (�).

E. Orbital Hibrida Karbon

Bila atom hidrogen menjadi bagian dari suatu molekul, maka digunakan

orbital atom 1s untuk ikatan. Atom karbon tidak menggunakan keempat

orbitalnya secara murni untuk ikatan tetapi bercampur (hibridisasi) menurut satu

dari tiga cara berikut:

1. hibridisasi sp3, digunakan untuk membentuk 4 ikatan tunggal

2. hibridisasi sp2, untuk membentuk ikatan rangkap

3. hibridisasi sp, untuk membentuk ikatan ganda tiga atau ikatan rangkap

(9)

Hibridisasi memberikan ikatan yang lebih kuat karena tumpang tindih lebih

besar sehingga menghasilkan molekul berenergi lebih rendah yang lebih stabil

1. Hibridisasi sp3

Pembentukan orbital sp3 digambarkan dengan diagram orbital, setiap

kotak menyatakan orbital, elektron dinyatakan oleh panas, arah panah

merupakan spin elektron.

Dalam metana(CH4) masing- masing orbital sp3 dari karbon bertumpang

tindih dengan orbital 1s dari hidrogen membentuk orbital molekul sp3 –s yang

simetris sekeliling sumbu yang lewat inti karbon dan hidrogen. Ikatan antara C

dan H ini merupakan ikatan sigma.

2. Hibridisasi sp2

Pembentukan orbital sp2, karbon berhibridisasi orbital 2s-nya hanya

dengan orbital 2p-nya. Masing-masing orbital sp2 mempunyai bentuk yang

sama seperti orbital sp3 dan mengandung satu elektron yang dapat digunakan

(10)

Dalam etilena (CH2CH2) tumpang tidih satu orbital sp2 dari

masing-masing atom karbon membentuk sigma C-C, dua orbital sp2 yang lain tumpang

tidih dengan orbital 1s dan hydrogen membentuk ikatan sigma C-H. Setiap

orbital p membentuk 2 cuping mengandung 1 electron, tumpang tindih sisi

terhadap sisi membentuk orbital ikatan yang merupakan ikatan phi.

Ikatan phi () :

 Hasil tumpang tindih orbital p, sisi terhadap sisi

 Mempunyai energi yang agak lebih tinggi dari pada ikatan sigma, agak kurang stabil dari pada ikatan σsp2-sp2. Ikatan phi merupakan kedudukan kereaktifan kimia.

Dalam molekul CH2=CH2 energy disosiasi ikatan sigma adalah 95 kkal/mol,

(11)

Dalam rumus struktur, ikatan rangkap dinyatakan oleh dua garis identik.

Garis rangkap menggambarkan satu ikatan phi yang lemah.

3. Hibridisasi sp

Bila atom C dihubungkan hanya terhadap dua atom lainnya, seperti

dalam asetilena (H-C=C-H), keadaan hibridisasinya adalah sp. Dalam hal ini

tinggal dua orbital 2p yang tidak terhibridisasi, masing-masing dengan satu

elektron.

Kedua orbital sp terletak sejauh mungkin, dalam garis lurus dengan sudut

180o diantaranya. Orbital p saling tegak lurus dan tegak lurus terhadap garis

orbital sp.

Dalam asetilena, kedua atom karbon dihubungkan oleh ikatan sigma

sp-sp. Masing-masing terikat terhadap atom hydrogen oleh ikatan sigma sp-s.

Kedua orbital p dari satu karbon bertumpang tindih dengan kedua orbital p dari

(12)

F. Orbital Hibrida Nitrogen

Secara elektronika nitrogen sama dengan karbon, orbital atom dari nitrogen

berhibridisasi menurut cara yang sangat bersamaan dengan karbon.

Seperti ditunjukkan dalam diagram orbital di atas, perbedaan antara nitrogen

dan karbon adalah satu orbital sp3 dari nitrogen sudah terisi dengan sepasang

elektron, sehingga nitrogen hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen dengan

atom lain. Ammonia (NH3) mengandung atom nitrogen sp3 yang terikat pada 3

atom hidrogen.

Seperti halnya karbon, nitrogen juga dapat berhibridisasi sp2 dan sp.

Perbedaan penting antara nitrogen dan karbon adalah satu orbital dari nitrogen

(13)

G.Orbital Hibrida Oksigen

Oksigen berhibridisasi menurut cara yang sama dengan karbon dan

nitrogen. Dua dari empat orbital hibrida sp3 dari oksigen sudah terisi sepasang

elektron.

Alkohol dan eter yang analog dengan air, mengandung atom oksigen

terhibridisasi sp3 dan mempunyai 2 pasang elektron valensi menyendiri.

H.Resonansi

Benzena adalah senyawa siklik dengan 6 atom karbon yang tergabung

dalam cincin.

A B

Dengan 6 elektron p, benzena mengandung 3 ikatan phi yang dapat

digambarkan menurut A, dimana ikatannya bergantian antara ikatan tunggal dan

ikatan rangkap. Keenam electron phi terdelokalisasi sempurna dalam awan

muatan elektron yang berbentuk seperti kue donat yang disebut awan phi

(14)

1. Pergeseran Elektron

Benzena bukan satu-satunya yang rumus ikatan valensi tunggalnya

kurang cocok. Gugus nitro (-NO2) adalah salah satu contoh yang baik untuk

diterangkan struktur resonansinya.

Bila menulis struktur resonansi, inti-inti atom sebuah molekul tidak

bertukar posisi, hanya electron yang terdelokalisasi.

Pergeseran dapat terjadi dengan cara :

1. Dari suatu ikatan phi ke sebuah atom disebelahnya :

2. Dari suatu ikatan phi ke posisi ikatan sebelahnya :

(15)

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Pemutusan (desosiasi) ikatan dibagi menjadi dua macam yaitu Pemutusan

heterolitik yaitu apabila kedua elektron dipertahankan pada satu atom.Dan

pemutusan homolitik yaitu jika tiap atom yang turut dalam ikatan kovalen

menerima satu elektron.

2. Molekul polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI)

cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Sedangkan molekul

non-polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron ikatannya (PEI) tertarik

sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan.

3. Gaya tarik antar molekul ada dua macam yaitu interaksi dipol-dipol dan ikatan

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Dalam senyawa-senyawa seperti itu terdapat suatu ikatan, yang disebut ikatan hidrogen, yaitu ikatan karena gaya tarik-menarik elektrostatik antara atom hidrogen yang terikat pada

STRUKTUR MOLEKUL TERISOLASI: SIFAT IKATAN KIMIA KOVALEN Struktur molekul yang stabil ditentukan oleh susunan 3D atom-atom dalam molekul itu:.. * Panjang ikatan ⇒

Unsur X dengan nomor atom 19 dan unsur Y dengan nomor atom 16 jika berikatan akan memebntuk senyawa dan jenis ikatan berturut turut adalah.D. Pasangan atom dibawah ini yang

Dalam senyawa-senyawa seperti itu terdapat suatu ikatan, yang disebut ikatan hidrogen, yaitu ikatan karena gaya tarik-menarik elektrostatik antara atom hidrogen yang terikat pada

Karbon di dalam kimia organik memiliki keunikan dibanding unsur-unsur lainnya karena atom-atomnya dapat membentuk ikatan kovalen yang stabil satu sama lain dan dengan

Unsur dikatakan stabil jika memiliki konfigurasi elektron seperti unsur gas mulia (golongan VIII A) mempunyai 8 elektron pada kulit terluar (oktet), kecuali helium 2

 Sifat kimianya dicirikan oleh ikatan rangkap terkonyugasi secara sempurna dalam cincin...  Cincin aromatik sederhana dapat berupa senyawa heterosiklik apabila ia mengandung

Ikatan Ionik Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam gaya interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa