• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

2016

LAPO RAN

AKU N T ABI LI T AS

KI N ERJA I N ST AN SI

PEM ERI N T AH

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadir at Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas

r ahmat dan kar unia Nya Lapor an Kiner ja Instansi Pemer intah (LKIP) Dinas Koper asi,

Per industrian dan Per dagangan Kota Matar am tahun 2016 dapat ter selesaikan tepat pada

w aktunya.

Penyampaian LKIP adalah per w ujudan dar i pelaksanaan Per atur an Pemer intah

Nomor 108 tentang Tata Car a Per tanggungjaw aban Kepala Daer ah dan Instr uksi Pr esiden

Nomor 7 Tahun 1999 tentang Lapor an Kiner ja Instansi Pemer intah, sekaligus sebagai w ujud

per tanggungjaw aban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi ser ta kew enangan

penyelenggar aan pemer intahan.

Lapor an Kiner ja Instansi Pemer intah Dinas Koper asi, Per industrian dan

Per dagangan Kota Matar am tahun 2016 mer upakan sebuah hasil dar i evaluasi pelaksanaan

kebijakan dan pr ogr am yang telah dir encanakan oleh Dinas Koper asi, Per industr ian dan

Per dagangan Kota Matar am sebagai unsur pelaksana Pemer intah Daer ah di bidang

Koper asi, Per industrian dan Per dagangan.

Usul-sar an untuk penyempur naan dan peningkatan kemampuan di dalam

melaksanakan tugas, memper tahankan pr estasi/ keber hasilan yang telah dicapai ser ta

(3)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dinas Koper asi , Per industr ian dan Per dagangan kota Matar am memiliki per an

dan kedudukan str ategis dalam melaksanakan RPJMD Kota Matar am 2012-2016. Sesuai

RPJMD Kota Mat ar am Tahun 2012-2016 melalui Per atur an Daer ah Kota Mat ar am No 11

Tahun 2012 Pemer intah Kota Mat ar am mengar ah pada ber bagai kegiat an yang

memiliki 3 (tiga) pr ogr am pr ior itas, yaitu: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusi a

(SDM) dalam r angka peningkatan daya saing daer ah (2) Pember dayaan ekonomi r akyat

ber basis potensi al ekonomi local (3) Peningkat an daya dukung infr astr uktur per kotaan

dalam r angka pencapaian peningkatan kualitas sumber daya manusia dan

pember dayaan ekonomi r akyat.

Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan Kota Matar am telah

menetapkan 4 ( empat) sasar an str at egis yang akan dicapai t ahun 2016. Ke empat

sasar an str ategis ter sebut selanjutnya diukur dengan dengan mengaplikasikan 15

indikator kiner ja.

Rincian capaian kiner ja masing-masing indikator tiap sasar an str ategis:

SASARAN STRATEGIS I

Meningkatnya efektifitas Pengembangan Usaha

Indikator Kiner ja Tar get Realisasi %

Rasio ijin usaha yang diter bitkan

IUTS

IUPP

IUPR

SIUP

100%

100%

100%

100%

100 % 0% 0% 100%

100% 0% 0% 100%

Rasio Wir a Usaha

Bar u 100% 98,07% 98,07%

Rasio Koper asi aktif 65% 65,78% 101,28%

Ratio UMKM yang

ter bentuk 100% 94,73% 94,73%

Ratio koper asi yang

ber kualitas 1,34% 1,34% 100%

Ratio KUMKM yang mendapatkan bantuan/ difasilitasi

100% 95,11% 95,11%

Ratio koper asi yang

ber pr edikat sehat 10% 12,96% 129,6%

(4)

SASARAN STARTEGIS II

Meningkatnya efektifitas Pengembangan Potensi Unggulan Daer ah ber basis Sumber Daya Lokal

Inidikator Kiner ja Tar get Realisasi %

Rasio SDM KUMKM

yang dilatih 100% 94,14% 97,14%

Ratio UMKM yang

difasilitasi pamer an 100 % 100% 100%

Rata-r ata capai an kiner ja pada sasar an str ategi s II 98,57%

SASARAN STRATEGIS III

Meningkatnya Efekfitas Per lindungan Konsumen dan pengamanan per dagangan

Indikator Kiner ja Tar get Realisasi %

Jumlah UTTP yang di

ter a 10500 8029 76,47%

Rasio Pr oduk Yang

Diaw asi 26,97 % 100% 370.78%

Jumlah SPBU yang di

ter a 12 13 108,33%

Penyelesaian

sengketa konsumen 85 % 100% 117,65%

Rata-r ata capai an kiner ja pada sasar an str ategi s III 168.31%

SASARAN STRATEGIS IV

Meningkatnya efektifitas pener imaan PAD dan kenyamanan pr oses jual beli di pasar

Indikator Kiner ja Tar get Realisasi %

Kapasitas Pasar 8246 7655 92.83%

Pener imaan PAD pasar 3.755.000.000 3.870.292.200 103.07%

Jumlah sar ana dan Pr asar ana yang ada

100% 77.57% 77.57%

(5)

Jumlah anggar an kiner ja Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan

tahun 2016 sebesar Rp. 22.450.527.972,- ( Dua Puluh Dua Milyar Empat Ratus Lima

Puluh Juta Lima Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Dua Rupiah )

dar i jumlah ter sebut diatas dibagi kedalam 21 (dua puluh) pelaku aktifitas yang ada

pada masing-masing Sub bidang. Ke 21 (dua puluh ) pelaku aktifitas ini melaksanakan

pr ogr am-pr ogr am yang ada yaitu Bagian TU sebanyak 4 pr ogr am dan 25 kegiatan,

Subdin Pengembangan Kelembagaan dan SDM 1 pr ogr am dan 3 kegiatan, Subdin Bina

Usaha 2 pr ogr am dan 3 kegiatan, Subdin Per industr ian sebanyak 3 pr ogr am dan 4

kegiatan, Subdin Per dagangan sebanyak 3 pr ogr am 9 kegiatan, UPTD Pasar sebanyak 1

pr ogr am 5 kegiatan dan subdin metr ologi legal dan per lindungan konsumen sebanyak

(6)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Ringkasan Eksekutif ... ii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel... vi Bab I PENDAHULUAN ... I-1

A. Latar Belakang ... I-1

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ... I-2

C. Aspek Str ategis Or ganisasi ... I-4

D. Str uktur Or ganisasi ... I-31

E. Sistematika Penyajian ... I-33

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... II-33 A. RPJMD 2011-2016... II-33

B. Rencana Str ategis ... II-35

C. Penetapan Kiner ja ... II-39

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... III-43 A. Pengukur an Capaian Kiner ja Tahun 2016 ... III-43

B. Analisis Pencapaian Kiner ja ... III-45

C. Akuntabilitas Keuangan ... III-68

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Pener bitan SIUP MB Dar i Tahun 2012-2016 I-9

Tabel 1.2 Data Pener bitan IUP2T, IUPP dan IUTS dar i Tahun 2012-2016

I-11

Tabel 1.3 Data Pencapaian Wir a Usaha Bar u Tahun 2012 s/ d 2016 I-16

Tabel I.4 Data Per kembangan Koper asi Di Kota Mat ar am Per iode Tahun 2012-2016

I-17

Tabel 1.5 Data Per kembangan Keanggotaan Koper asi dan Kepengur usan Tahun 2012 s/ d 2016

I-18

Tabel 1.6 Per kembangan Per modalan dan Volume Usaha Koper asi Per iode Tahun 2012-2016

I-18

Tabel 1.7 Data Per ekembangan UMKM Tahun 2012 s/ d 2016 I-19

Tabel 1.8 Nama BMT Di Kota Matar am Tahun 2012-2014 I-20

Tabel 1.9 Klaster Industr i Kecil Unggulan Kota Matar am I-20

Tabel 1.10 Kegiatan Seksi Usaha Industr i I-22

Tabel 1.11 Kegiatan Seksi Bimbingan Pr oduksi I-23

Tabel 1.12 Kegiatan Seksi Sar ana Industr i I-24

Tabel 1.13 Rekapitulasi IKM Binaan Bidang Per industr ian I-25

Tabel 1.14 Data Per kembangan Pengaw asan Kemetr ologian Bidang Metr ologi Kota Matar am Per iode Tahun 2012 s/ d 2016

I-26

Tabel 1.15 Data Penyuluhan/ Sosialisasi/ Bimtek Bidang Metr ologi Kota Matar am Per iode Tahun 2012 s/ d 2016

I-27

Tabel 1.16 Data Per kembangan Penyelesai an Sengketa Konsumen Melalui Badan Penyelesai an Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Matar am Per iode 2012 s/ d 2016

I-28

Tabel 1.17 Nama Jabatan dan Eseloner ing Dinas Koper asi,

Per industr ian Dan Per dagangan Kota Mat ar am Pr opinsi NTB Tahun 2016

I-32

Tabel 1.18 Jumlah Pegaw ai Dinas Koper asi, Per industr ian Dan Per dagangan Kota Matar am menur ut pendidikan Umum dan Eselonisasi, Tahun 2016

I-32

Tabel 1.19 Jumlah Pegaw ai Dinas Koper asi, Per industr ian Dan Per dagangan Kota Matar am Menur ut Pendidikan Penjenjangan dan Eselonisasi, Tahun 2016

I-33

Tabel 2.1 Indikator Kiner ja Utama Dinas Koper asi, Per industr ian Dan Per dagangan Kota Matar am

II-40

Tabel 2.2 Per janji an Kiner ja Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan Kota Matar am Tahun 2016

II-42

Tabel 3.1 Pengukur an Kiner ja Tingkat Satuan Per angkat Ker ja Daer ah

III-45

Tabel 3.2 Evaluasi Pener bit an Izin Usaha Yang Diter bitkan Per iode Tahun 2012 s/ d 2016

III-48

Tabel 3.3 Evaluasi Per kembangan Wir a Usaha Bar u Per iode 2012 s/ d 2016

(8)

Tabel 3.4 Evaluasi Per kembangan Koper asi Aktif Per iode Tahun 2012 s/ d 2016

III-51

Tabel 3.5 Evaluasi Per kembangan UMKM Per iode Tahun 2012 s/ d 2016

III-52

Tabel 3.6 Evaluasi Kiner ja Jumlah BMT/ LKM Yang Per iode 2012 s/ d 2016

III-53

Tabel 3.7 Evaluasi Kiner ja KUMKM Yang Mendapat / Difasilitasi Per iode 2012 s/ d 2016

III-54

Tabel 3.8 Evaluasi Kiner ja Koper asi Yang Ber pr edikat Sehat Per iode 2012 s/ d 2016

III-55

Tabel 3.9 Evaluasi Kiner ja KUMKM Yang Dilatih Per iode 2012 s/ d 2016

III-56

Tabel 3.10 Evaluasi Ratio UMKM Yang Difasilitasi Pamer an Per iode 2012 s/ d 2016

III-58

Tabel 3.11 Evaluasi Kiner ja Jumlah UTTP Yang Diter a Per iode 2012-2016

III-59

Tabel 3.12 Evaluasi Kiner ja Pr oduk Yang Diaw asi Per iode 2012 s/ d 2016

III-61

Tabel 3.13 Evaluasi Kiner ja SPBU Yang Diter a Per iode 2012 s/ d 2016 III-63

Tabel 3.14 Evaluasi Kiner ja Penyelesai an Sengketa Konsumen Per iode 2012 s/ d 2016

III-64

Tabel 3.15 Evaluasi Kiner ja Bar ang Dalam Keadaan Ter bungkus Yang Diaw asi Per iode 2012 s/ d 2016

III-65

Tabel 3.16 Jumlah Pedagang Pasar Tahun 2014 s/ d 2016 III-66

Tabel 3.17 Jumlah Pener imaan PAD Tahun 2014 s/ d 2016 III-67

Tabel 3.18 Sar ana dan Pr asar ana Pasar Yang Dimiliki III-69

Tabel 3.19 Realisasi Anggar an APBD Ber dasar kan Obyek Belanja Tahun 2016

III-71

Tabel 3.20 Realisasi Anggar an APBD Per Ur usan SKPD Tahun 2012 s/ d 2016

III-72

Tabel 3.21 Realisasi Anggar an Ber dasar kan Pr ogr am & Kegiatan SKPD Tahun 2016

(9)

B A B I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam upaya pelaksanaan sist em pemer intahan yang ber sih dan

akuntabel setiap pengelola pemer intahan menyusun Rencana Str ategi s (RENSTRA)

dan sekaligus menyusun lapor an per tanggung jaw aban dalam bentuk Lapor an

Akuntabilitas Kiner ja Inst ansi Pemer intah (LAKIP).

LAKIP Dinas Koper asi Per industr ian dan Per dagangan Kota Matar am

tahun 2016 disusun ber dasar kan Keputusan Kepala Lembaga Administr asi Negar a

Nomor : 239/ IX/ 6/ 8/ 2003 tanggal 25 Mar et 2003, t entang Per baikan Pedoman

Penyusunan Pelapor an Akuntabilitas Kiner ja Instansi Pemer intah dengan

ber landaskan kepada :

a. Landasan Idiil Pancasila

b. Konstitusional UUD 1945 dan

c. Landasan Oper asional antar a lain :

Undang-undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya

daer ah Tingkat II Matar am;

Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggar aan Negar a

yang Ber sih, Bebas Kor upsi, Kolusi dan Nepotisme;

Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang Pr ogr am Pembangunan

Nasional;

Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negar a

Undang-Undang Nomor 25 tahuin 2004 tentang syst em Per encanaan

Pembangunan Nasional;

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Per imbangan Keuangan

(10)

Undang-undang Nomopr 12 tahun 2008 tentang per ubahan kedua at as

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemer in tahan daer ah

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemer intahan Daer ah;

Per atur an Pemer intah Nomor 108 tahun 2000 tentang Tata Car a

Per tanggungjaw aban Kepala Daer ah

Per atur an Pemer intah Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan Keuangan

daer ah;

Per atur an Pemer intah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelapor an Keuangan

dan Kiner ja Instansi Pemer intah;

Per atur an Pemer intah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Ur usan Pemer intahan antar a pemer intah, pemer intahan Daer ah

pr opinsi, dan Pemer intahan daer ah Kabupaten/ Kot;

Inpr es Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kiner ja Instansi

Pemer intah;

Instr uksi Pr esiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Per cepatan Pember ant asan

Kor upsi dan;

Per atur an menter i Negar a Pendayagunaan Apar atur Negar a dan Refor masi

Bir okr asi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kiner ja dan Pelapor an Akuntabilitas Kiner ja Instansi Pemer intah.

Pola Dasar pembangunan Daer ah dan Pr opeda, dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Kota Matar am Tahun 2011 – 2015;

B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Dinas Koper asi Per industr ian dan Per dagangan Kota Matar am

mer upakan salah satu Dinas yang dibentuk ber dasar kan Per atur an Daer ah Kota

Matar an nomor : 05 tahun 2008 t entang Pembentukan Susunan Or ganisasi

Per angkat daer ah Kota Matar am. Sesuai dengan Per atur an Daer ah ter sebut maka

(11)

Kota Matar am yang ber ada dibaw ah dan ber tanggung jaw ab kepada Walikota

Matar am melalui Sekr etar is Daer ah Kota Matar am.

Sur at Keputusan Walikota Matar am nomor : 20/ PERT/ 2008 memuat

tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Koper asi, Per industr ian Dan

Per dagangan Kota Mat ar am.Ber dasar kan Sur at Keputusan ter sebut telah ditetapkan

Tugas dan Fungsi sebagai ber ikut :

a. Tugas Pokok

Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan adalah unsur pelaksana

Pemer intah Daer ah dibidang Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan. Dinas

dipimpin oleh Kepala Dinas yang ber ada di baw ah dan ber tanggung jaw ab

kepada Walikota melalui Sekr etar is Daer ah. Dinas mempunyai tugas pokok

menyelenggar akan ur usan pemer intahan yang menjadi kew enangan Daer ah

dibidang Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan ber dasar kan asas otonomi

dan tugas pembantuan.

b. Fungsi

Untuk menyelenggar akan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas

mempunyai fungsi :

Per umusan Kebijakan Tekni s dibidang Koper asi, Per industr ian dan

Per dagangan.

Penyelenggar aan ur usan pemer intahan dan pelayanan umum dibidang

Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan.

Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Koper asi, Per industr ian dan

Per dagangan.

Pelaksanaan tugas lain yang diber ikan oleh Walikota sesuai dengan tugas

(12)

C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

Untuk mencapai sasar an dan tujuan or ganisasi maka semua

per angkat baik sumber daya manusia maupun dana ser ta fasilitas har us dapat

menunjang pencapaian sasar an ter sebut. Kalau dilihat dar i Sumber Daya Manusia

bahw a dar i segi jumlah sudah memadai namun dar i kualitas ter utama dalam hal

keter ampilan dan kemampuan dibidang teknis per lu diper hatikan.

Dilihat dar i sar ana gedung kantor sudah sangat bagus dan memenuhi standar

dengan dibangunnya gedung kantor bar u sementar a sar ana mobilitas masih

dir asakan ter batas yang menyangkut mobil oper asional Dinas.

Per an str ategis Dinas Koper asi Per industr ian dan Per dagangan Kota

Matar am sesuai Tupoksi dan Mandat yang diber ikan adalah bagaimana Dinas

ber per an dalam memajukan sektor Koper asi, Industr i dan Per dagangan yang ada

diw ilayah Kota Matar am agar mampu tumbuh dan ber kembang sehingga menjadi

sektor yang tangguh dalam menunjang dan memper cepat per tumbuhan ekonomi

Kota Matar am.

Untuk itu Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan

mempunyai per an str ategis dalam menyusun pr ogr am pembangunan di sektor

koper asi, industr i dan per dagangan yang dapat menyentuh langsung kehidupan

ekonomi masyar akat ter utama pada usaha-usaha kecil dan menengah ser ta

member ikan pelayanan umum kepada masyar akat dan dunia usaha.

Adapun pr ogr am yang disusun adalah sesuai dengan pr ogr am

str ategis yaitu ter kait dengan pr ogr am pember dayaan ekonomi r akyat dan pr ogr am

peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Kekuatan ber bagai sumber daya yang ada untuk dapat melaksanakan tupoksi sesuai

kew enangan yang diber ikan sangat ditentukan oleh dukungan kekuatan Sumber

(13)

pembangunan sektor koper asi, industr i dan per dagangan. Kekuat an yang ada pada

Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan adalah sebagai ber ikut :

a. Ter sedianya sumber daya manusia yang cukup memadai

b. Adanya jumlah koper asi yang ber kualitas ber jumlah 53 koper asi

c. Adanya keunikan dan keanekar agaman desain pr oduk

d. Adanya ketr ampilan/ budaya/ kear ifan lokal

e. Posisi Kota Mat ar am sebagai ibukota pr opinsi.

f. Str uktur ekonomi Kota Matar am sebagai pusat per dagangan.

g. Potensi per dagangan di Kota matar am yang cukup besar .

h. Adanya kew enangan pener aan pada tingkat kot a/ kabupaten

i. Memiliki beber apa pr oduk One Village One Pr oduct (OVOP) yang dapat

dijadikan pr oduk kompetensi inti daer ah.

j. Adanya dukungan per atur an per undang-undangan yang memadai.

k. Penyelesaian per masalahan konsumen pada Badan Penyelesaian Sengket a

Konsumen ( BPSK ) dalam r angka per lindungan konsumen.

l. Meningkatnya pengamanan per dagangan dalam r angka per lindungan

konsumen.

Ber dasar kan pr ogr am dan kegiat an yang tel ah dilaksanakan oleh

Dinas Koper asi , Per industr ian dan Per dagangan Dinas Koper asi, Per industr ian

dan Per dagangan, maka dapat disajikan dat a sebagai ber ikut :

a. Per kembangan izin usaha Per dagangan

Pener bitan Izin Usaha yang masih menjadi kew enangan Dinas

Koper indag adalah IUTS, IUPP, IUPR, dan SIUP MB sebagai ber ikut:

Pener bitan Sur at Izin Usaha Per dagangan (SIUP), Tanda Daftar Per usahaan

(TDP) dan Tanda Daft ar Gudang (TDG) tidak bisa disajikan disebabkan adanya

(14)

kew enangan Dinas Koper indag adalah IUTS, IUPP, IUP2R, dan SIUP MB sebagai

ber ikut :

1. IZIN USAHA PERDAGANGAN MINUMAN BERALKOHOL (SIUP MB)

Minuman ber alkohol adalah minuman yang mengandung etanol atau

etil alkohol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan

penur unan kesadar an. Di ber bagai negar a, penjualan minuman ber alkohol

dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya or ang-or ang yang telah

melew ati batas usia ter tentu.

Alkohol adalah zat yang paling ser ing disalahgunakan manusia,

alkohol diper oleh atas per agian/ fer mentasi madu, gula, sar i buah atau

umbi-umbian. Dar i per agian ter sebut dapat diper oleh alkohol sampai 15% tetapi

dengan pr oses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang

lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Di Indonesia, minuman ber alkohol yang

diimpor diaw asi per edar annya oleh negar a. Dalam hal ini diamanatkan

kepada Dir ektor at Jender al Bea dan Cukai Kementer ian Keuangan

Indonesia (DJBC). Dalam istilah kepabeanan dan cukai, minuman ber alkohol

disebut sebagai Minuman Mengandung etil alkohol (MMEA).

Impor / pemasukan MMEA dar i luar neger i dilakukan oleh impor tir khusus.

Di samping MMEA impor , bea cukai juga memiliki kew enangan untuk

mengontr ol secar a penuh pendir ian pabr ik MMEA dalam neger i. Setiap

badan usaha yang hendak mempr oduksi MMEA, maka w ajib memiliki

Nomor Pokok Pengusaha Bar ang Kena Cukai ( NPPBKC). Pengaw asan MMEA

di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh DJBC, namun juga oleh pemer intah

daer ah. Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan akibat dar i

mengonsumsi MMEA ter sebut dan untuk mengendalikan per edar an MMEA,

pemer intah melalui DJBC mengenakan tar if cukai pada tiap liter MMEA

(15)

Minuman ber alkohol ber dasar kan asal pr oduksinya digolongkan atas

2 (dua) jenis : minuman ber alkohol pr oduksi impor dan minuman

ber alkohol pr oduksi dalam neger i. Minuman ber alkohol pr oduksi dalam

neger i digolongkan atas 2 (dua) jeni s : minuman ber alkohol pr oduksi non

tr adisional dan minuman ber alkohol pr oduksi tr adisional.

Minuman ber alkohol ber dasar kan kandungan alkoholnya

digolongkan atas 3 (tiga) jenis :

a. minuman ber alkohol golongan A dengan kadar etil alkohol atau etanol

(C2H5OH) sampai dengan 5% (lima per sen);

b.minuman ber alkohol golongan B dengan kadar etil alkohol atau etanol

(C2H5OH) lebih dar i 5% (lima per sen) sampai dengan 20% (dua puluh

per sen); dan

c. minuman ber alkohol golongan C dengan kadar etil alkohol atau etanol

(C2H5OH) lebih dar i 20% (dua puluh per sen) sampai dengan 55% (lima

puluh lima per sen).

Setiap per usahaan yang melakukan kegiatan per edar an, per dagangan

dan/ atau penjualan minuman ber alkohol w ajib memiliki izin. Izin yang

dimaksud meliputi :

a. untuk lokasi tempat penjualan minuman ber alkohol w ajib mempunyai

SITU-MB;

b. untuk impor tir ter daftar (IT-MB), Distr ibutor , Sub Distr ibutor , pengecer

dan penjual langsung minuman ber alkohol golongan B dan C w ajib

mempunyai SIUP-MB;

c. untuk pengecer yang hanya menjual minuman ber alkohol golongan A

w ajib mempunyai SKP-A;

d. untuk penjual langsung yang hanya menjual minuman ber alkohol

(16)

Kew enangan pener bitan izin :

1.

Dir jen PDN Kementer ian Per dagangan RI mener bitkan SIUP-MB untuk

IT-MB, Distr ibutor , Sub Distr ibutor dan SPK-A atau SKPL-A.

2.

Guber nur mener bitkan SIUP-MB untuk TBB sebagai Pengecer .

3.

Bupati/ Walikota atau Guber nur DKI Jakar ta mener bitkan SIUP-MB untuk

Pengecer dan Penjual Langsung di w ilayah ker janya.

Dengan ter bitnya Per atur an Menter i Per dagangan nomor : 20/

M-DAG/ PER/ 4/ 2014 tentang Pengendalian dan Pengaw asan Ter hadap

Pengadaan, Per edar an dan Penjualan Minuman Ber alkohol sebagaimana

telah diubah beber apa kali ter akhir dengan Per atur an Menter i Per dagangan

Nomor : 06/ M-DAG/ PER/ 1/ 2015, point penting dar i per mendag ter bar u ini

adalah :

a. Minuman ber alkohol golongan A dilar ang dijual secar a ecer an di Toko

Pengecer dan minimar ket.

b. 3 (tiga) bulan sejak per atur an ini dikeluar kan (tanggal 16 Januar i 2015)

maka toko pengecer dan minimar ket har us sudah menar ik pr oduk

minuman ber alkohol golongan A dar i per edar an.

c. Mulai tanggal 16 Apr il 2015 toko pengecer dan minimar ket dilar ang

menjual minuman ber alkohol golongan A.

Pemer intah Kota Matar am telah menindaklanjuti dengan

mengeluar kan Per atur an Daer ah Kota Matar am Nomor 2 Tahun 2015

tentang Pengendalian dan Pengaw asan Minuman Ber alkohol dan Per atur an

Walikota Matar am Nomor 18 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Per atur an Daer ah Kota Matar am Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Pengendalian dan Pengaw asan Minuman Ber alkohol. Pemer intah Kota

(17)

kegiatan penjualan dan per edar an minuman ber alkohol di Kota Matar am.

Point penting dalam Per da dan Per w al ter sebut adalah :

a. Minuman ber alkohol golongan A, B dan C hanya dapat dijual di : Hotel,

bar , r estor an (hanya untuk diminum di tempat) dan Toko bebas bea

(Pengecer ).

b. Waktu penjualan : Siang (13.00–16.00 w ita) dan Malam (20.00–23.00

w ita)

c. Minuman ber alkohol tr adisional : Dimanfaatkan untuk kepentingan

budaya, adat istiadat dan upacar a keagamaan ter tentu

d. Minuman ber alkohol dilar angan dijual di :

1)War ung/ kios minuman, tempat olah r aga, r umah biliar , r umah makan,

kantin/ cafe, tempat pijat/ spa, PKL, ter minal, penginapan r emaja,

per kantor an dan kar aoke.

2)Dekat dengan tempat ibadah, sekolah/ kampus, per pustakaan,

labor ator ium, r umah sakit, ar ena ber main anak-anak dan jalan umum.

3)Pasar r akyat.

e. Pendat aan kegiatan usaha pembuatan minuman ber alkohol tr adisional.

f. Penyitaan dan pemusnahan.

Tabel 1.1

Data Pener bitan SIUP MB dari tahun 2011 - 2016

KATEGORI

SIUP MB

Tahun

JUMLAH 2011 2012 2013 2014 2015 2016

PENGECER 2 1 1 4

PENJUAL LANGSUNG 1 1 2

(18)

Gambar 1. Per kembangan Pener bit an SIUP MB

2. IZIN USAHA TOKO SWALAYAN (IUTS), IZIN USAHA PUSAT PERBELANJAAN

(IUPP) dan IZIN USAHA PENGELOLAAN PASAR RAKYAT (IUPPR)

Sejak beber apa tahun yang lalu ter jadi ekspansi besar -besar an

munculnya sejumlah br and Toko Moder n dan tumbuh pesatnya Pusat

Per belanjaan ter utama di Pulau Jaw a dan sekar ang mer ambah cepat di luar

Jaw a. Hal ini sangat ber pengar uh ter hadap keber adaan dan

keber langsungan UMKM yang ber ada di w ilayah yang ber sangkutan. Hal ini

sangat mencemaskan par a pelaku ekonomi lokal tr adisional yang kur ang

mempunyai daya saing ter hadap toko moder n. Banyak UMKM yang gulung

tikar dan tidak ber daya menghadapi ser buan Toko Moder n ber jar ingan

nasional yang menjamur di semua w ilayah ter utama di Jaw a. Hal ini

memaksa pemer intah daer ah untuk mengambil sikap tegas dengan

mengeluar kan kebijakan ter hadap per tumbuhan toko moder n ini.

Pemer intah pusat telah mengeluar kan atur an menindaklanjuti

fenomena ini, dengan munculnya PP nomor 112 Tahun 2007 tentang

Penataan dan Pembinaan Pasar Tr adisional, Pusat Per belanjaan dan Toko

Moder n, ditindak lanjuti dengan Per mendag Nomor : 58/

DAG/ PER/ 12/ 2008 yang ter akhir dengan Per mendag Nomor : 56/

M-DAG/ PER/ 9/ 2014. Pendir ian dan/ atau pengusahaan Pusat per belanjaan

dan Toko Moder n har us memper timbangkan keber adaan pasar tr adisional

dan usaha kecil yang telah ada sebelumnya ser t a mengacu pada r encana tata 0

1 2

2011 2012 2013 2014

2015 2016 0

2

0 0

1 1

0 0

1

0 0

1

PENGECER

(19)

r uang w ilayah dan r encana detail tata r uang kota ter masuk per atur an

zonasinya.

Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2014

tentang Per dagangan, pada Pasal 12 ayat (1) disebutkan bahw a :

Sar ana Per dagangan t er dir i dar i :

a. PASAR RAKYAT

b. PUSAT PERBELANJAAN

c. TOKO SWALAYAN

d. GUDANG

e. PERKULAKAN

f. PASAR LELANG KOMODITAS

g. PASAR BERJANGKA KOMODITI, ATAU

h. SARANA PERDAGANGAN LAINNYA

Mengacu pada undang-undang ter sebut dan Per mendag Nomor 56/

M-DAG/ PER/ 9/ 2014 maka sejak bulan Mei tahun 2015 istilah Pasar

Tr adisional diganti menjadi Pasar Rakyat dan Toko Moder n diganti menjadi

Toko Sw alayan.

Pelaku usaha yang melakukan kegiatan usaha di bidang pengelolaan

pasar tr adisional, pusat per belanjanan dan toko sw alayan w ajib memiliki :

1.

Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tr adisional (IUP2T) untuk Pasar

Tr adisional;

2.

Izin Usaha Pusat Per belanjaan ( IUPP) untuk Per tokoan, Mall, Plasa dan

Pusat Per dagangan;

3.

Izin Usaha Toko Sw alayan (IUTS) untuk minimar ket, super mar ket,

(20)

Tabel 1.2

Data Pener bitan IUP2T, IUPP dan IUTS dari tahun 2012 - 2016

JENIS IZIN TAHUN JUMLAH

2012 2013 2014 2015 2016

IUPPT 0 0 0 0 0 0

IUPP 0 0 2 0 0 2

IUTM / IUTS 17 35 5 30 (23/ 7) 23 110

JUMLAH 17 35 7 30 23 112

Gambar 2. Per kembangan pener bitan IUP2T, IUPP, dan IUTS

b.Sosialisasi Per izinan

Sosialisasi mer upakan salah satu kegiat an yang r utin dilakukan sebagai

sar ana untuk member ikan edukasi kepada masyar akat mengenai per izinan di

bidang per dagangan. Sosialisasi per izinan dilaksanakan dilatar belakangi bahw a

per atur an per izinan setiap saat mengalami penyesuaian sesuai kebijakan yang

diambil oleh pemer intah pusat, sehingga pemer intah daer ah sebagai

per panjangan tangan yang mempunyai kew enangan untuk mener bitkan

per izinan w ajib menyampaikan kepada masyar akat mengenai penyesuai an ini.

Maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiat an sosialiasi ini adalah untuk

member ikan pengetahuan dan w aw asan baik pelaku usaha, apar atur dan

masyar akat luas mengenai per izinan, baik pr osedur , mekanisme ataupun

per atur an-per atur an yang menaunginya sehingga ter laksana ter tib administr asi

dan legal usaha.

Kegiatan sosialisasi per izinan ditar getkan dilakukan sebanyak 6 (enam)

kali pada tahun 2016 dan masing-masing diikuti 30 (tiga puluh) or ang pelaku IUP2R

IUPP IUTS 0

10 20 30 40

2012 2013

2014

2015

2016

0 0

0 0

0

0 0 2

0 0

17 35

7

30

(21)

usaha per dagangan yang belum mempunyai izin usaha. Akan tetapi kar ena

adanya pemangkasan anggar an maka sosiali sasi hanya dapat dilaksanakan

sebayak 3 (tiga) kali.

c. Pelatihan Kewir ausahaan

UKM adalah ujung tombak dan mer upakan bagian ter besar dar i pilar

penopang utama per ekonomian nasional, akan tetapi kur ang dalam kemampuan

manajemen dan pr ofesionalisme ser ta ter batasnya akses ter hadap per modalan,

teknologi, dan ter utama jar ingan pemasar an. Untuk itu UKM har us diber i

peluang dan per an yang besar agar menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Sehubungan dengan hal ter sebut di atas, dalam upaya untuk meningkatkan

per an UKM dalam pembangunan ekonomi daer ah dan untuk menghadapi er a

globalisasi, Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan Kota Matar am

menyelenggar akan Pelatihan Kew ir ausahaan untuk pedagang kecil di Kota

Matar am dengan tujuan agar pedagang kecil dapat lebih tr ampil dalam

mengelola usahanya sehingga dapat ber saing dalam er a globalisasi.

Sasar an pembinaan UKM adalah pedagang kecil seper ti pedagang kaki

lima, toko dan kios kecil, pedagang bakulan, pedagang kelontong, pedagang

makanan dan minuman, pedagang di pasar tr adisional, dengan alasan ;

1. Pengelolaan usahanya masih tr adisional

2. Kualitas SDM masih r endah

3. Kemampuan pemasar an t er batas

4. Akses infor masi masih r endah

5. Legalitas for mal yang belum memadai

6. Akses per modalan yang masih sangat ter batas.

(22)

1. Member ikan pemahaman ser ta penget ahuan mengenai manajemen

per usahaan

2. Member ikan pengetahuan car a memper oleh modal melalui per bankan.

3. Member ikan pemahaman untuk menentukan dan memilih jenis bar ang dan

jasa yang dijual agar memenuhi standar mutu yang memadai.

4. Member ikan pengetahuan bagaimana mer encanakan lokasi usaha yang

str ategis, ber sih, ter tib, ter atur , aman sehingga menar ik konsumen.

5. Bagaimana menjadi seor ang pengusaha yang ber hasil menjalankan

usahanya.

6. Member ikan pemahaman tentang tat a car a pengur usan per ijinan dalam

usaha.

Nar a sumber yang menyajikan mat er i pelatihan ber asal dar i lembaga per bankan,

instansi pemer intah, instansi Pembina UMKM, dan tenaga pendidik pr ofesional

di bidangnya. Peser ta pelatihan sebanyak 30 (tiga puluh) or ang pengusaha

mikr o dan kecil.

d.Pamer an

Pamer an sangat dibutuhkan oleh dunia usaha, khususnya bagi pengusaha

Indonesia untuk dapat ber inter aksi langsung dengan konsumen domestik

maupun mancanegar a, sekaligus memahami budaya niaga, tr end kesukaan

konsumen dan untuk memper luas pangsa pasar . Pemasar an menjadi penting,

sebab hasil akhir dar i suatu pr oses pr oduksi adalah bagaimana pr oduk ter sebut

dapat dipasar kan dan diter ima oleh konsumen. Namun pemasar an itu sendir i

adalah mer upakan bagian yang tidak ter pisahkan dar i suatu pr oses panjang

per dagangan, mulai dar i bahan baku, pr oses pr oduksi, kontr ol kualitas, har ga,

(23)

Pemasar an juga har us ditunjang dengan har ga yang kompetitif dan

pelayanan pur na jual (aft er sales ser vi ce) yang baik ser ta dapat diter ima oleh

konsumen. Pemer intah Kota Matar am memahami akan pentingnya per luasan

pasar , sebagai daer ah penyangga par iw isata, maka untuk pr oduk unggulan

daer ah seper ti pr oduk per hiasan dan ker ajinan (khususnya souvenir ),

dipandang per lu untuk ikut ber par tisipasi dalam pamer an-pamer an yang

diadakan di negar a ini.

Dalam kegiatan pamer an dihar apkan ter jadi tr ansaksi pesanan langsung

dan kontak dagang di masa yang akan datang. Hal ter sebut akan menyebabkan

timbulnya efek domino, dimana nantinya tr ansaksi ter sebut membaw a dampak

pada penyer apan tenaga ker ja lokal, pemanfaatan bahan baku, pr oses

penger jaan, sampai dengan pengir iman pr oduk jadi kepada pembeli.

Bagi pengusaha itu sendir i akan ter jadi per luasan pangsa pasar dan tidak

ada ket er gantungan pasar pada pembeli ter tentu, dengan demikian kontinuitas

per usahaan ber jalan lancar dan membaw a dampak positif bagi suatu

per kembangan per ekonomian di lingkungan sekitar nya.

Bagi Pemer intah Kota Mat ar am, hal ini tentu saja mer upakan salah satu aspek

positif yang menjadi har apan bagi kemajuan dan per kembangan per ekonomian

dalam r angka mew ujudkan visi dan misi Kota Matar am. Selama tahun 2016,

dir encanakan untuk dilaksanakan 6 kali pamer an.

e. Per kembangan Wir a Usaha Bar u

Pada tahun 2016 jumlah Wir a Usaha Bar u yang ter bentuk di Kota

Matar am sebanyak 5288 Wir a Usaha Bar u yang, bila dir incikan per kecamatan,

maka WUB yang ter bentuk pada tahun 2016 adalah : Kecamatan Ampenan

sebanyak 832 WUB atau 15,73%, Kecamat an Cakr anegar a sebanyak 883 WUB

atau 16,70%, Kecamatan Mat ar am sebanyak 1170 WUB 22,72%, Kecamat an

(24)

754 WUB atau sebesar 14,26%, dan Kecamatan Selapar ang sebanyak 847 WUB

atau 16,02%. Dar i data ter sebut, ter lihat bahw a per tumbuhan WUB paling besar

ter jadi di Kec.Matar am, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel 1.3 dibaw ah

ini :

Tabel.1.3

DATA PENCAPAIAN WIRA USAHA BARU TAHUN 2012 s/ d 2016

NO Kecamatan Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Ampenan 375 98 274 745 832

1 Cakranegara 468 109 273 796 883

3 Mataram 530 295 792 1.083 1.170

4 Sandubaya 347 91 208 716 802

5 Sekar bela 292 64 188 667 754

6 Selapar ang 441 121 347 760 847

Total 2.453 778 2.082 4.767 5.288

f. Per kembangan Koper asi

Pada t ahun 2016, jumlah koper asi di Kota Mat ar am adalah sebanyak

602 koper asi,Koper asi aktif sebanyak 396 koper asi dan yang non aktif sebanyak

207 koper asi, bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada peningkatan koper asi

aktif sebesar 10 koper asi atau 8,7%.

Rincian koper asi sebagai ber ikut : 396 buah koper asi aktif (5 KUD, 4 KOPINKRA,

12 KOPPONTREN, 34 KOPKAR,4 KOP. FUNGSIONAL ABRI, 141 KSU, 56 KSP, 1

KOP. PERUMAHAN, 83 KPRI, 30 KOPWAN, 1 KOP. NELAYAN,4KOPMA, 7

KOPTAN, 2 KOP. ANGKUTAN, 1 KOP. SEKUNDER, 2 KOP. PETERNAKAN, dan 2

KOP.JASA, 5 KOPPAS, 2 KOP.WREDATA) dan 207 buah koper asi tidak aktif (10

KOPTAN, 1 KOP. NELAYAN, 2 KOPINKRA, 1 KOPPONTREN, 21 KOPKAR, 117

KSU, 2 KOPPAS, 13 KSP, 9 KOP. ANGKUTAN, 20 KPRI, 4 KOPWAN, 2 KOP.

PEMUDA, 4 KOP. WREDATA, 1 KOPTI). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

(25)

TABEL 1.4

DATA PERKEMBANGAN KOPERASI DI KOTA MATARAM PERIODE TAHUN 2012-2016

Setelah diklasifikasikan yang ter masuk papan atas (volume usaha

diatas Rp 1 Milyar ) sebanyak 74 buah yang ter dir i dar i 23 KPRI, 8 KSU, 15 KSP, 6

KOPKAR, 3 PRIMKOPPOL, 1 PRIMKOPABRI, 1 KOPERASI PENSIUNAN. Papan

menengah (volume usaha Rp 500 juta – Rp 1 Milyar ) sebanyak 28 buahdan papan

baw ah (volume usaha Rp 1 juta – Rp 500 juta ) 39 buah.

Per kembangan Keanggotaan dan Kepengurusan Koper asi

Pada tahun 2016 jumlah anggota koper asi adalah 85335 or ang,

yang dibagi ber dasar kan jenis kelamin 53202 or ang laki-laki dan 32265 or ang

per empuan, Peningkatan dar i tahun sebelumnya sebesar 1.39%, sedangkan

pengelola koper asi ber jumlah 5112 or ang yang ter dir i dar i : pengur us 1873 or ang,

pengaw as 1779 or ang, manajer 104 or ang dan kar yaw an 1356 or ang. Bila

dibandingkan dengan tahun 2015 pengur us koper asi ter jadi peningkat an sebesar

1.00%, pengaw as koper asi meningkat sebesar 0,51%, dan kar yaw an meningkat

(26)

TABEL 1.5

DATA PERKEMBANGAN KEANGGOTAAN KOPERASI dan KEPENGURUSAN TAHUN 2012 s/ d 2016

No Ur aian

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

KEANGGOTAAN 78.759 80.412 82.420 84.148 85.335

1 Laki-Laki 49.485 50.552 51.311 52.431 53.202

2 Per empuan 29.216 29.801 31.109 31.657 32.265

PENGELOLA 4.759 4.817 4.967 5.082 5.112

1 Pengurus 1.772 1.805 1.848 1.859 1.873

a. Laki-Laki 1.415 1.459 1.459 1.445 1.450

b. Per empuan 357 346 389 414 423

2 Pengawas 1.685 1.714 1.760 1.770 1.779

a. Laki-Laki 1.429 1.464 1.481 1.476 1.448

b. Per empuan 256 250 279 294 294

3 Manajer 87 91 105 105 104

a. Laki-Laki 80 82 93 93 92

b. Per empuan 7 9 12 12 12

4 Karyawan 1.215 1207 1.254 1.348 1.356

a. Laki-Laki 719 717 696 798 802

b. Per empuan 496 490 558 550 557

Per kembangan Permodalan Usaha Koperasi dan Volume Usaha

Per modalan koper asi ter dir i atas modal sendir i sebesar Rp

106.378.000.000,- pada tahun 2016 menur un 23.70 % dar i tahun sebelumnya,

modal luar sebesar Rp 152.486.000.000,- menur un sebesar 46.60% dar i tahun

sebelumnya, aset sebesar Rp 258.864.000 menur un 37.19% dar i tahun

sebelumnya dan sisa hasil usaha sebesar Rp 10.687.000-meningkat 3.71% ser ta

volume usaha sebesar Rp 245.361.000.000,- menur un sebesar 29,08%.

TABEL 1.6

PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN VOLUME USAHA KOPERASI PERIODE TAHUN 2012-2016

Rp. (000.000)

No Ur aian Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Modal Sendir i 92.177 106.634 117.912 131.589 106.378

2 Modal Luar 210.741 202.142 215.576 223.551 152.486

3 Aset 302.918 307.377 332.874 355.140 258.864

4 SHU 47.690 8.214 9.765 10.290 10.687

(27)

g. Per kembangan UMKM

Pada tahun 2016 UMKM ber tambah sebanyak 521 UMKM dar i

tahun sebelumnya.

Bila dir incikan per kecamat an, maka UMKM yang ada di Kota Mat ar am adalah :

Kecamat an Ampenan sebanyak 4642 UMKM atau 16.81%, Kecamatan

Cakr anegar a sebanyak 6062 UMKM atau 21.95%, Kecamat an Mat ar am sebanyak

7602 UMKM atau 27.52%, Kecamatan Sandubaya sebanyak 3352 UMKM atau

12.14%,Kecamat an Sekar bela sebanyak 2304 UMKM at au 8,34% dan Kecamatan

Selapar ang sebanyak 3659 UMKM atau 13,25%. Untuk lebih jelasnya data

per kembangan UMKM bisa dilihat di table 1.7 dibaw ah ini :

Tabel.1.7

DATA PERKEMBANGAN UMKM TAHUN 2012 s/ d 2016

.

NO Kecamatan

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Ampenan 3.074 3.172 3.446 4.555 4.642

1 Cakranegara 4.408 4.517 4.790 5.975 6.062

3 Mataram 4.380 4.675 5.467 7.515 7.602

4 Sandubaya 1.904 1.995 2.203 3.266 3.352

5 Sekar bela 1.030 1.094 1.282 2.217 2.304

6 Selapar ang 1.875 1.996 2.343 3.572 3.659

Total 16.671 17.449 19.531 27.100 27.621

h. Per kembangan BMT/ LKM di Kota Matar am

Di Kota Matar am ter dapat 8 BMT, dimana pembentukannya dimulai

pada tahun 2012 sebanyak 6( Enam ) buah dan pada tahun 2013 BMT yang

ter bentuk sebanyak 2 buah yang ber lokasikan di masing-masing kecamatan yang

ada di Kota Matar am, dapat dilihat pada tabel 3.9, sementar a pada tiga tahun

ter akhir (Tahun 2013 s/ d 2015) tidak ada yang ter bentukkar ena pemer intah

kota Matar am tidak member ikan bantuan lagi untuk pembentukan BMT,

sementar a dar i pengur us BMT bar u mau membentuk BMT apabila ada bantuan

(28)

4 Qubatul Islam Seganteng, Kec. Cakr anegar a 2012

5 Al Abr or Sukaraja, Kec. Ampenan 2012

6 Ar Rahmah Sw eta, Kec. Sandubaya 2012

7 Dar ussalam Kr . Mas-Mas, Kec. Cakr anegar a 2013

8 IPHI Kr . Tapen, Kec. Cakranegar a 2013

i. Cakupan Klaster Unggulan Daer ah

Ber dasar kan Keputusan Walikota Matar am Nomor 526/ X/ 2009

tentang Penetapan Klast er Industr i Kecil Unggulan Kota Matar am, ditetapkan 8

jenis klaster industr i kecil unggulan Kota Matar am. Klaster -klaster t er sebut

dapat dilihat pada tabel 1.9 dibaw ah ini :

TABEL 1.9

KLASTER INDUSTRI KECIL UNGGULAN KOTA MATARAM

No Jenis Klaster Industr i Klaster Wilayah Pengembangan

Data klaster industr i kecil unggulan yang ada di Kota Matar am yang

ditunjukkan pada tabel diatas menujukkan gambar an per kembangan klast er

industr i kecil unggulan setiap tahunnya. contoh klaster konveksi dan bor dir

(29)

klaster Makanan Olahan yang ber ada di 6 kecamatan sebanyak 788 unit usaha.

Sebagai per bandingan di tahun 2015 Konveksi dan Bor dir di Pagutan sebanyak

17 usaha dan Makanan Olahan di 6 kecamatan sebanyak 785 usaha.Dibeber apa

klaster usaha lain per kembangan jumlah usaha di tahun 2016 ada yang tetap dan

ada pula yang ber tambah. Gambar an per kembangan yang ber beda pada klaster

disebabkan oleh beber apa faktor yang mendukung usaha ter sebut. Salah satunya

kemampuan pelaku usaha mengangkat usahanya untuk ber kembang ataupun

ber tahan. Setiap klaster usaha memiliki tantangan yang ber beda untuk bisa

ber saing dan ber tahan. Selain itu minat dan kemauan masyar akat untuk

membuka usaha ter gantung pada kemampuan/ keter ampilan yang dimiliki dan

modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ter sebut sehingga masyar akat

akan cender ung memilih usaha mana yang menur ut mer eka yang mudah

dijalankan dan tidak memiliki r esiko besar .

Untuk meningkatkan kemampuan SDM IKM maka Dinas koper indag

yang dibidangi oleh Bidang per industr ian dimana masing masing seksi

melaksanakan ber macam-macam pelatihan, bi mbingan tekhnis dan penyuluhan,

kontak temu usaha, magang bagi IKM, dan sosialisasi seper ti yang ter ter a pada

kolom dibaw ah ini :

Tabel. 1.10

Kegiatan Seksi Usaha Industr i

NO. JENIS KEGIATAN TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016

1 PELATIHAN ANYAMAN 20 20

2 PELATIHAN KERAJINAN KAYU 20 20 20

3 PELATIHAN KONVEKSI 40 20 40

4 PELATIHAN SISTEM PRODUKSI 20 20

5 KONTAK TEMU USAHA 50 55 50

6 PELATIHAN SERVICE HP 20 15 20

7 PELATIHAN AMT 40 50

8 BIMBINGAN & PENYULUHAN IKM 40 40

9 PELATIHAN CEFE 40 40

10 MAGANG KERAJINAN KAYU 6

(30)

Ber dasar kan Tabel 1.10 di atas, ter lihat bahw a kegiatan pelatihan

diSeksi Usaha Industr i pada Bidang Per industr ian ber kisar pada pelatihan teknis

pr oduksi.Pelatihan yang diadakan selama ti ga tahun ter akhir ter dir i dar i

pelatihan ker ajinan kayu, pelatihan konveksi (jahit), pelatihan anyaman, dan

pelatihan ser vice ponsel (handphone). Selain itu diadakan pula pelatihan untuk

meningkatkan manajemen usaha dengan nama pelatihan sistem pr oduksi yang

ber isikan mater i tentang per amalan pr oduksi, pengendalian mutu/ kualitas

pr oduk, pembukuan seder hana, optimasi dan pr oses pr oduksi.

Jumlah peser ta pelatihan secar a umum ber sifat konstan sejumlah 20

peser ta per pelatihan. Namun, ada kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dalam

dua angkatan/ kegiatan dalam tahun yang sama seper ti pelatihan konveksi

(jahit). Hal ini ter kait dengan adanya kegiatan tambahan ser upa dar i

Kementer ian Per industr ian Republik Indonesia.

Dar i tahun 2014 – 2016 peser ta pelatihan diber ikan pelatihan secar a

ber kelanjutan. Ar tinya, peser tanya r elatif sama tapi mater i yang diber ikan dar i

tahun ke tahun mengalami per ubahan mater i. Hal ini ditempuh untuk

menciptakan kesinambungan pelatihan dalam r angka meningkatkan

kemampuan melalui ker agaman mater i pelatihan.

Pada tahun 2016, seksi usaha industr i melaksanakan pelatihan

anyaman, ker ajinan kayu, konveksi (jahit), dan sistem pr oduksi.Hanya pelatihan

konveksi yang dilakukan sebanyak dua kali dengan sumber danaAPBD 2016

(31)

Tabel 1.11

Kegiatan seksi Bimbingan Pr oduksi

NO. JENIS KEGIATAN TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016

1 PELATIHAN BAHAN TAK TERPAKAI 40 30 31 30 40

2

PELATIHAN PERALATAN RT DARI

ALUMINIUM 25 30 30 30

3 PELATIHAN GYPSUM 30 30 30

4 PELATIHAN BENGKEL MOTOR 25 30 30 30

5

PELATIHAN KERAJINAN BATOK

KELAPA 30 30

6 PELATIHAN PERBENGKELAN LAS 30 30

7 MAGANG BAHAN TAK TERPAKAI 13

8

PELATIHAN PEMBUATAN RAMUAN

KECANTIKAN TRADISIONAL 30

9 PELATIHAN KECANTIKAN 30

10 PELATIHAN KERAJINAN RESIN 25 25

11

PELATIHAN DESAIN KERAJINAN

KERAMIK 30

12 SOSIALISASI DAN FASILITASI SNI 25

13 PELATIHAN PAVING BLOK 25

14

PENGEMASAN, PELABELAN DAN

IODISASI GARAM 25

15

SOSIALISASI KONSUMSI GARAM

BERYODIUM 100

TOTAL 240 195 134 180 190

Tabel 1.11 menunjukkan bahw a kegiatan di seksi Bimbingan Pr oduksi

dalam tiga tahun ter akhir secar a umum melakukan kegiatan pelatihan-pelatihan

sebagai ber ikut: pelatihan bahan tak t er pakai, pelatihan per alatan r umah tangga

dar i bahan aluminium, pelatihan gypsum, pelatihan bengkel motor , dan pelatihan

per bengkelan las.

Sejak tahun 2015, ber lanjut ke tahun 2016, seksi bimbingan pr oduksi

melaksanakan pelatihan ker ajinan dengan bahan dasar batok kelapa.Batok

(32)

Tabel 1.12

Kegiatan Seksi sar ana Industr i

NO. JENIS KEGIATAN TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016

1 PELATIHAN DAGING & IKAN 40 35 40 33 40

2 PENGOLAHAN ANEKA KUE 40 35 40 30 40

3 PENGOLAHAN PANGAN 25 30

4 PENGOLAHAN TEMBAKAU 25

5 GMP 25 25

6 BANTUAN PERALATAN 51

7 MAGANG 10 10

8 PENGOLAHAN JAGUNG 35 40 29 40

9 AGROINDUSTRI BERBASIS JAGUNG 30

10 PENGOLAHAN RUMPUT LAUT 33 40

11

PELATIHAN DESAIN KEMASAN DAN

MEREK 27 60

12 PELATIHAN PEMBUATAN KERIPIK 28

TOTAL 216 200 120 180 220

Ber dasar kan Tabel 1.12 dapat dilihat bahw a pelatihan yang dilaksanakan

seksi Sar ana Industr i ter fokus pada pelatihan daging dan ikan, pelatihan aneka

kue, dan pelatihan pangan ber basi s jagung.Selain itu, dalam dua t ahun ter akhir ,

dilaksanakan pula pelatihan pengolahan pangan ber bahan r umput laut.

Pelatihan-pelatihan ter sebut mer upakan bagian dar i dukungan bagi

pr ogr am PIJAR (sapi, jagung, r umput laut) pemer intah Pr ovinsi NTB.

TABEL 1.13

REKAPITULASI IKM BINAAN BIDANG PERINDUSTRIAN

KETERANGAN TAHUN TOTAL

2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah IKM yang

dibina 646 601 404 440 490 2581

Tabel 1.13 menunjukkan bahw a jumlah pelaku IKM yang mendapatkan

pembinaan, baik ber upa pelatihan maupun non-pelatihan seper ti sosialisasi,

mengalami penur unan sampai tahun 2014. Namun pada tahun 2015 mengalami

(33)

per ubahan skala pr ior itas pembinaan pelaku IKM. Sehingga, kegiat an-kegiatan

yang dilaksanakan pun lebih sedikit.

j. Per kembangan Pengawasan Bidang Metr ologi Legal dan Per lindungan

Konsumen

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Bidang Metr ologi tahun

2016 telah melaksanakan pengaw asan ter hadap bar ang ber edar , pengaw asan

kemetr ologian, penyuluhan/ sosialisasi/ bimtek dan penyelesaian sengketa

konsumen melalui Badan Penyelesai an Sengketa Konsumen (BPSK) Kota

Matar am.

Pada tahun 2016 kegiatan pengaw asan kemetr ologian melakukan

pendataan/ pemutakhir an data alat ukur , takar , timbang dan per lengkapan

(UTTP) di 15 pasar se-Kota Matar am dan diper oleh data 11500 alat UTTP

dengan 2520 pemilik. Bila dibandingkan dengan tahun 2015

pendataan/ pemutakhir an data UTTP sebanyak 14180 alat UTTP dengan 2520

pemilik ar tinya ada penur unan 18,90% sementar a hasil pemutakhir an data

yang dilakukan yang ber hasil diter a/ ter a ulang pada tahun 2016 sebanyak

8029 UTTP dengan 1180 pemilik bila dibandingkan dengan tahun 2015 yang

ber hasil diter a/ ter a ulang 8029 alat UTTP at au sebanding dengan tahun lalu.

Selain itu, juga melakukan pengaw asan pada 11 SPBU yang ada di Kota

Matar am ser ta Pengaw asan Bar ang Dalam Keadaan Ter bungkus (BDKT) pada

1000 item yang diambil secar a acak untuk dilakukan pengukur an

(34)

TABEL1.14

DATA PERKEMBANGAN PENGAWASAN KEMERTOLOGIAN BIDANG METROLOGI KOTA MATARAM

PERIODE TAHUN 2012 S/ D 2016

No Tahun Pengaw asan

SPBU

Pengaw asan BDKT

Ter a/ Ter a Ulang UTTP

Pemutakhir an Data / Pengaw asan

UTTP Jumlah

UTTP

Pemilik Jumlah UTTP

Pemilik

1 2012 12 SPBU - 9056 1104 17023 2631

2 2013 12 SPBU - 4733 728 16305 2650

3 2014 12 SPBU 30 pelaku

usaha

6483 979 16305 2650

4 2015 13 SPBU 1000 item 8029 1180 14180 2520

5 2016 11 SPBU 1000 item 8029 1180 11500 2520

Selain Pengaw asan Kemetr ologian diatas, Bidang Metr ologi juga melaksanakan

penyuluhan/ sosialisasi/ bimtek ber ikut ini :

1. Pada kegiatan penyuluhan ter kait ketentuan per edar an bar ang dan jasa

mengundang 100 pelaku usaha yang diadakan di Gedung PKK pr opinsi

NTB.Jumlah peser ta yang ikut naik 100% dibandingkan pada tahun 2015.Untuk

pelaksanaan penyuluhan ter sebut di hadir i 100 or ang pelaku usaha.

2. Sosialisasi Pencantuman label pada pr oduk / bar ang dilaksanakan di 3

kelur ahan yaitu kelur ahan Mayur a, kelur ahan kar ang bar u, kelur ahan ber tais

dengan peser ta masing – masing 50 or ang sehingga total keselur uhan sebanyak

150 or ang naik 50 % dar i tahun 2015.

3. Sosialisasi Standar isasi dilaksanakan di 3 kel ur ahan yaitu kelur ahan tanjung

kar ang, pagesangan timur , cakr anegar a timur dengan peser ta masing – masing

50 or ang sehingga total keselur uhan sebanyak 150 or ang naik 50 % dar i tahun

2015.

4. Sosialisasi Per lindungan Konsumen dilaksanakan di 3 kelur ahan yaitu kelur ahan

matar am bar at, cakr anegar a utar a, pagutan timur dengan peser ta masing –

masing 50 or ang sehingga total keselur uhan sebanyak 150 or ang naik 50 % dar i

(35)

5. Sosialisasi Metr ologi Legal dilaksanakan di 8 pasar yaitu pasar pagutan, pasar

cemar a, pasar kebonr oek, pasar r embiga, pasar per umnas, pasar kar ang sukun,

pasar abi an tubuh, pasar getap dengan peser ta masing – masing 50 or ang

sehingga total keselur uhan sebanyak 400 or ang naik 100 % dar i tahun 2015.

6. Penyuluhan penyalahgunaan bahan ber bahaya dalam pr oduk pangan

dilaksanakan di 3 kelur ahan yaitu kelur ahan babakan, kelur ahan kar ang pule,

Abian tubuh dengan peser ta masing – masing 50 or ang sehingga total

keselur uhan sebanyak 150 or ang naik 25 % dar i tahun 2015.

7. Bimtek penyalahgunaan bahan ber bahaya dalam pr oduk pangan bagi pengelola

pasar diikuti oleh 50 or ang pengelola pasar , ser ta Bimtek Pasar Ter tib Ukur bagi

pengelola pasar diikuti oleh 40 or ang pengelola pasar .

8. Pada kegiatan Sinkr onisasi pengaw asan per edar an bar ang dan jasa dibentuklah

tim pengaw asan bar ang yang ber edar dan jasa yang ber anggotakan dar i

beber apa instansi ter kait.

9. Sosialisasi BPSK dilaksanakan di gedung PKK Pr opinsi NTB dengan peser ta

sebanyak 150 or ang naik 300 % dar i tahun 2015.

Untuk Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di baw ah ini :

TABEL 1.15

DATA PENYULUHAN/ SOSIALISASI/ BIMTEK BIDANG METROLOGI KOTA MATARAM

(36)

Pada kegiat an penyelesaian sengket a konsumen melalui Badan

Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Mat ar am, jumlah kasus

yangter selesaikan selama lima tahun sejumlah 126 kasus dimana jumlah kasus

yang ter selesaikan ber fluktuasi pada setiap tahunnya, untuk lebih jelasnya lihat

pada tabel dibaw ah ini :

TABEL 1.16

DATA PERKEMBANGAN PENYELESAIAN SENGEKTA KONSUMEN MELALUI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN ( BPSK)

KOTA MATARAM PERIODE 2012 S/ D 2016

No Tahun Jumlah Kasus Yang Ter selesaikan Cara Penyelesaian

1 2012 20 Mediasi

pasar dengan banyaknya pedagang yang ditampung. Di Kota Matar am ter dapat

(37)

4 Pasar Sindu 191 391

5 Pasar Sayang-Sayang 225 562

6 Pasar Kar ang Ser aya 111 163

7 Pasar Selagalas 250 65

8 Pasar Paglima 121 60

9 Pasar Abian Tubuh 242 261

10 Pasar Kar ang Sukun 104 236

11 Pasar Pagesangan 1376 635

12 Pasar Pagutan 228 310

13 Pasar Per umnas 119 185

14 Pasar Dasan Agung 376 441

15 Pasar Rembiga 105 73

16 Pasar Cemar a 555 323

17 Pasar Kar ang Medain 33 27

18 Pasar Kebon Roek 1250 1070

19 Pasar Ampenan/ ACC 257 393

Pener imaan PAD Pasar

Pener imaan PAD Pasar untuk tahun 2016 ditar getkan sebesar Rp.

3.000.000.000,-. Namun r ealisasinya Rp. 2.965.803.350,-. Atau sebesar 98,86%.

Pener imaan yang tidak mencapai tar get i ni disebabkan kar ena adanya

penur unan jumlah pedagang pasar dar i tahun sebelumnya, sebagian besar

pedagang pasar yang pindah ke pasar yang dikelola oleh pihak sw asta seningga

ber pengar uh pada r etr ibusi pasar yang mengakibatkan pencapaian tar get PAD

tidak ter capai.

Jumlah Sar ana dan Pr asarana Yang Ada

Sebuah pasar , dikatakan nyaman apabila memiliki 13 sar ana dan

pr asar ana, adapun sar ana yang har us dimiliki oleh sebuah pasar adalah :

1. kantor pengelola,

2. ar ea par kir ,

3. TPS/ kontainer sampah,

4. air ber sih/ PDAM,

5. sanitasi/ Dr ainase,

(38)

7. Toilet umum/ MCK,

8. Pos keamanan,

9. Tempat pengelola limbah/ IPAL,

10. Hidr an/ fasilitas pemadam kebakar an,

11. Penter aan,

12. Sar ana komunikasi

13. Ar ea bangunan muat r uang.

Dar i 19 unit pasar yang ada di Kota Mat ar am, Kondisi pasar kota

Matar am saat ini (2016):

No Nama Pasar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Pasar Kebon r oek. X X

2 Pasar ACC/ Ampenan X X

3 Pasar Per umnas X X X X X

4 Pasar Pagesangan X

5 Pasar Pagutan X X X X

6 Pasar Dasan Agung X

7 Pasar Rembiga X X

8 Pasar Cemar a X X

9 Pasar Kr . Sukun X X X

10 Pasar Lelede X X X

11 Pasar Sayang-sayang X X X

12 Pasar Cakr anegar a X X

13 Pasar Abian Tubuh X X

14 Pasar Kr . Ser aya X X X X X

15 Pasar Mandalika X X

16 Pasar Kr . Medain X X X X X X X X X X X X X

17 Pasar a Panglima X X X X X X X X

18 Pasar Selagalas X X X X X X X

19 Pasar Sindu X X X X X

Keter angan gambar :

 : Ada 7 : Toilet Umum

X : Tidak Ada 8 : Pos Keamanan

1 : Kantor Pasar 9 : Tempat Pengelolaan Limbah

2 : Ar ea Par kir 10 : Hidr an / Fasilitas Pemadam Kebakar an

3 : TPS / Kontainer 11 : Penter aan

4 : Air Ber sih / PAM 12 : Sar ana Komunikasi

5 : Sanitasi / Dr ainase 13 : Ar ea Bangunan Muat Ruang

(39)

D. STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai dengan Per atur an Daer ah Kota Matar an nomor 05 tahun 2008

tentang Pembentukan Susunan Or ganisasi Per angkat daer ah Kota Mat ar am, maka

ditetapkan str uktur or ganisasi Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan

seper ti ter lampir (lampir an 1).

Data Umum Or ganisasi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Koper asi , Per industr ian

dan Per dagangan Kota Matar am mengacu kepada Sur at Keputusan Walikota

Matar am nomor 20/ PERT/ 2008. Dalam keputusan ter sebut ditetapkan ada 25

(dua puluh lima) jabatan str uktur al yang meliputi :

-

Kepala Dinas 1 or ang

-

Sekr etar is 1 or ang

-

Kepala Bidang 5 or ang

Disamping kepala bidang ter dapat 30 eselon empat yaitu kepala seksi/ sub

bidang.Untuk lebih jelasnya jumlah jabatan dan pengisiannya dapat dilihat

dalam tabel 1.14 ber ikut ini :

Tabel 1.17

Nama Jabatan dan Eseloner ing

Dinas Koper asi, Per industr ian Dan Per dagangan Kota Matar am Pr opinsi NTB Tahun 2016

No Nama Jabatan Eseloner ing Jumlah Keter angan

1.

(40)

Tabel 1.18

Jumlah Pegawai Dinas Koper asi, Per industr ian Dan Per dagangan Kota Matar am menur ut pendidikan Umum dan Eselonisasi, Tahun 2016

No. Nama Bidang

Dan Per dagangan Kota Matar am kalau dilihat dar i pendidikan penjenjangan

adalah :

-

Diklatpim Tk. II : 0 or ang

-

Diklatpim Tk. III : 4 or ang

-

Diklatpim Tk. IV : 13 or ang

Dan jumlah keselur uhannya adalah 17 or ang. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel ber ikut :

Tabel 1.19

Jumlah Pegawai Dinas Koper asi, Per industr ian Dan Per dagangan Kota Matar am Menur ut Pendidikan Penjenjangan dan Eselonisasi

(41)

E. SISTIMATIKA PENYAJIAN

Lapor an Akuntabilitas kiner ja Instansi pemer i ntah ( LAKIP ) Dinas

Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan di susun sebagai ber ikut :

KATA PENGANTAR

RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN

a. LATAR BELAKANG

b. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

c. ASPEK STRATEGIS

d. STRUKTUR ORGANISASI

e. SISTEMATIKA PENYAJIAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

a. RPJMD 2011-2015

b. RENCANA STRATEGIK

c. PENETAPAN KINERJA ( PK )

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

a. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

b. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

c. AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB IV PENUTUP

(42)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RPJMD 2011-2015

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daer ah (RPJMD) Kota Matar am

2011-2015 ditetapkan dengan maksud member ikan ar ah sekaligus menjadi pedoman

bagi selur uh pemangku kepentingan baik pemer intah, masyar akat dan dunia usaha di

dalam mew ujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daer ah yang ber kesinambungan.

RPJM Daer ah ini sekaligus mer upakan acuan penentuan pilihan-pilihan pr ogr am

kegiatan tahunan daer ah yang akan dibahas dalam r angkaian for um Musyaw ar ah

Pembangunan Ber mitr a Masyar akat (MPBM) secar a ber jenjang.

Ber kaitan dengan ini, maka ditet apkan vi si pembangunan Kota Matar am

2010-2015 adalah : “Ter wujudnya Masyarakat Kota Matar am yang Maju, Religius dan

Ber budaya” dengan makna yang ter kandung adalah sebagai ber ikut :

1. Kota Matar am adalah kesatuan masyar akat hukum yang mempunyai batas-batas

w ilayah yang ber w enang mengatur dan mengur us ur usan pemer intahan &

kepentingan masyar akat kota menur ut pr akar sa sendir i ber dasar kan aspir asi

masyar akat dalam sist em Negar a Kesatuan Republik Indonesia.

2. Maju ditujukan untuk mewujudkan masyar akat kota yang menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi, ter masuk didalamnya seni dan sosial budaya. Sehingga

kemajuan yang dicapai dengan landasan budaya dan nilai-nilai kear ifan lokal

masyar akat Mentar am dan memiliki kebanggaan sebagai w ar ga Gumi Mentar am.

3. Religius diar tikan sebagai ter ciptanya masyar akat kota yang menjunjung tinggi

nilai-nilai ketuhanan, mengedepankan Muammallah ser ta toler ansi yang tinggi

antar umat ber agama dalam suasana har monis dalam ker angka penciptaan

(43)

4. Ber budaya diar tikan sebagai ter ciptanya keseimbangan antar a kemajuan dan

r eligiusitas yang saling ber ter ima dalam kemajuan dan kemajemukan, menguatnya

jati dir i ser ta mantapnya budaya lokal yang ditandai dengan masyar akat yang

ber mor al, ber mar tabat dan ber kesadar an hukum ber dasar kan nilai-nilai dan

nor ma-nor ma, adat istiadat ser ta per atur an yang ber laku dalam bingkai

masyar akat madani.

Visi ini mengar ahkan pada pencapai an tujuan masyar akat adil dan makmur ,

sebagaimana t er tuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negar a Republik

Indonesia Tahun 1945. Dan untuk mencapai visi ter sebut telah ditetapkan misi

pembangunan 2011-2015. Misi ter sebut adalah :

1. Mew ujudkan masyar akat per kotaan yang “AMAN” ditunjukkan dengan kehidupan

masyar akat yang kondusif, dinamis dan har monis.

2. Meningkatkan kualitas SDM yang handal untuk mendor ong daya saing daer ah.

3. Member dayakan ekonomi r akyat ber basis potensi lokal yang ber kelanjutan.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar

masyar akat ber dasar kan pr insip-pr insip tata pemer intahan yang baik (Good

Gover nance).

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sar ana dan pr asar ana per kotaan.

RPJMD Kota Matar am Tahun 2010-2015 memuat 3 pr ogr am unggulan sebagai

bahasa implementasi dalam r angka pencapai an visi dan misi yang telah ditetapkan,

yang ter kelompokkan dalam 4 sor otan aspek dengan r encana pr ogr am-pr ogr am

pr ior itas yang diindikasikan sebagai solusi dalam r angka pencapaian tujuan melalui

sasar an-sasar an yang telah ditetapkan. Tiga pr ogr am yang diunggulkan dalam per iode

5 tahun mendatang ter dir i dar i:

1. Peningkatan kualitas SDM dalam r angka peningkatan daya saing daer ah;

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1. Perkembangan Penerbitan SIUP MB
Gambar 2. Perkembangan penerbitan IUP2T, IUPP, dan IUTS
Tabel.1.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terakhir, bab IV yaitu Penutup yang merupakan kesimpulan menyeluruh tentang penulisan tersebut, lengkap dengan kelebihan dan kekurangan dari peranan minus one dalam membantu

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tekanan darah dengan skor kualitas hidup terkait kesehatan pasien pasca stroke iskemik di RSUD Dr.. Metode

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal, mengenai pengaruh penggunaan kuning telur ayam kampung, ayam negri dan bebek terhadap

Program investasi Kabupaten/Kota yang merupakan rekapitulasi dari dokumen RPI2-JM yang.. telah disusun dengan mempertimbangkan kemampuan Kabupaten/Kota dari aspek

Metode ini juga menekankan pada pemberian sebuah gambaran baru terhadap data yang telah terkumpul dan bertujuan untuk menggambarkan secara obyektif bagaimana implementasi fatwa

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019 Tempat kerja “bersih” akan membuat produkstivitas kerja meningkat. Pembersihan

Hasil penelitian menunjukkan, Mendapatkan kepuasan itu merupakan tujuan utama dari konsumen atau pelanggan dari kantor pos tersebut terhadap pelayanan jasa yang

Sesuai dengan judul Skripsi dan perumusan masalah, serta kerangka pemikiran sebelumnya, maka untuk mengetahui pengaruh tanggapan konsumen atas bauran pemasaran