2016
LAPO RAN
AKU N T ABI LI T AS
KI N ERJA I N ST AN SI
PEM ERI N T AH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadir at Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas
r ahmat dan kar unia Nya Lapor an Kiner ja Instansi Pemer intah (LKIP) Dinas Koper asi,
Per industrian dan Per dagangan Kota Matar am tahun 2016 dapat ter selesaikan tepat pada
w aktunya.
Penyampaian LKIP adalah per w ujudan dar i pelaksanaan Per atur an Pemer intah
Nomor 108 tentang Tata Car a Per tanggungjaw aban Kepala Daer ah dan Instr uksi Pr esiden
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Lapor an Kiner ja Instansi Pemer intah, sekaligus sebagai w ujud
per tanggungjaw aban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi ser ta kew enangan
penyelenggar aan pemer intahan.
Lapor an Kiner ja Instansi Pemer intah Dinas Koper asi, Per industrian dan
Per dagangan Kota Matar am tahun 2016 mer upakan sebuah hasil dar i evaluasi pelaksanaan
kebijakan dan pr ogr am yang telah dir encanakan oleh Dinas Koper asi, Per industr ian dan
Per dagangan Kota Matar am sebagai unsur pelaksana Pemer intah Daer ah di bidang
Koper asi, Per industrian dan Per dagangan.
Usul-sar an untuk penyempur naan dan peningkatan kemampuan di dalam
melaksanakan tugas, memper tahankan pr estasi/ keber hasilan yang telah dicapai ser ta
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dinas Koper asi , Per industr ian dan Per dagangan kota Matar am memiliki per an
dan kedudukan str ategis dalam melaksanakan RPJMD Kota Matar am 2012-2016. Sesuai
RPJMD Kota Mat ar am Tahun 2012-2016 melalui Per atur an Daer ah Kota Mat ar am No 11
Tahun 2012 Pemer intah Kota Mat ar am mengar ah pada ber bagai kegiat an yang
memiliki 3 (tiga) pr ogr am pr ior itas, yaitu: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusi a
(SDM) dalam r angka peningkatan daya saing daer ah (2) Pember dayaan ekonomi r akyat
ber basis potensi al ekonomi local (3) Peningkat an daya dukung infr astr uktur per kotaan
dalam r angka pencapaian peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
pember dayaan ekonomi r akyat.
Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan Kota Matar am telah
menetapkan 4 ( empat) sasar an str at egis yang akan dicapai t ahun 2016. Ke empat
sasar an str ategis ter sebut selanjutnya diukur dengan dengan mengaplikasikan 15
indikator kiner ja.
Rincian capaian kiner ja masing-masing indikator tiap sasar an str ategis:
SASARAN STRATEGIS I
Meningkatnya efektifitas Pengembangan Usaha
Indikator Kiner ja Tar get Realisasi %
Rasio ijin usaha yang diter bitkan
IUTS
IUPP
IUPR
SIUP
100%
100%
100%
100%100 % 0% 0% 100%
100% 0% 0% 100%
Rasio Wir a Usaha
Bar u 100% 98,07% 98,07%
Rasio Koper asi aktif 65% 65,78% 101,28%
Ratio UMKM yang
ter bentuk 100% 94,73% 94,73%
Ratio koper asi yang
ber kualitas 1,34% 1,34% 100%
Ratio KUMKM yang mendapatkan bantuan/ difasilitasi
100% 95,11% 95,11%
Ratio koper asi yang
ber pr edikat sehat 10% 12,96% 129,6%
SASARAN STARTEGIS II
Meningkatnya efektifitas Pengembangan Potensi Unggulan Daer ah ber basis Sumber Daya Lokal
Inidikator Kiner ja Tar get Realisasi %
Rasio SDM KUMKM
yang dilatih 100% 94,14% 97,14%
Ratio UMKM yang
difasilitasi pamer an 100 % 100% 100%
Rata-r ata capai an kiner ja pada sasar an str ategi s II 98,57%
SASARAN STRATEGIS III
Meningkatnya Efekfitas Per lindungan Konsumen dan pengamanan per dagangan
Indikator Kiner ja Tar get Realisasi %
Jumlah UTTP yang di
ter a 10500 8029 76,47%
Rasio Pr oduk Yang
Diaw asi 26,97 % 100% 370.78%
Jumlah SPBU yang di
ter a 12 13 108,33%
Penyelesaian
sengketa konsumen 85 % 100% 117,65%
Rata-r ata capai an kiner ja pada sasar an str ategi s III 168.31%
SASARAN STRATEGIS IV
Meningkatnya efektifitas pener imaan PAD dan kenyamanan pr oses jual beli di pasar
Indikator Kiner ja Tar get Realisasi %
Kapasitas Pasar 8246 7655 92.83%
Pener imaan PAD pasar 3.755.000.000 3.870.292.200 103.07%
Jumlah sar ana dan Pr asar ana yang ada
100% 77.57% 77.57%
Jumlah anggar an kiner ja Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan
tahun 2016 sebesar Rp. 22.450.527.972,- ( Dua Puluh Dua Milyar Empat Ratus Lima
Puluh Juta Lima Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Dua Rupiah )
dar i jumlah ter sebut diatas dibagi kedalam 21 (dua puluh) pelaku aktifitas yang ada
pada masing-masing Sub bidang. Ke 21 (dua puluh ) pelaku aktifitas ini melaksanakan
pr ogr am-pr ogr am yang ada yaitu Bagian TU sebanyak 4 pr ogr am dan 25 kegiatan,
Subdin Pengembangan Kelembagaan dan SDM 1 pr ogr am dan 3 kegiatan, Subdin Bina
Usaha 2 pr ogr am dan 3 kegiatan, Subdin Per industr ian sebanyak 3 pr ogr am dan 4
kegiatan, Subdin Per dagangan sebanyak 3 pr ogr am 9 kegiatan, UPTD Pasar sebanyak 1
pr ogr am 5 kegiatan dan subdin metr ologi legal dan per lindungan konsumen sebanyak
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Ringkasan Eksekutif ... ii
Daftar Isi ... v
Daftar Tabel... vi Bab I PENDAHULUAN ... I-1
A. Latar Belakang ... I-1
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ... I-2
C. Aspek Str ategis Or ganisasi ... I-4
D. Str uktur Or ganisasi ... I-31
E. Sistematika Penyajian ... I-33
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... II-33 A. RPJMD 2011-2016... II-33
B. Rencana Str ategis ... II-35
C. Penetapan Kiner ja ... II-39
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... III-43 A. Pengukur an Capaian Kiner ja Tahun 2016 ... III-43
B. Analisis Pencapaian Kiner ja ... III-45
C. Akuntabilitas Keuangan ... III-68
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Pener bitan SIUP MB Dar i Tahun 2012-2016 I-9
Tabel 1.2 Data Pener bitan IUP2T, IUPP dan IUTS dar i Tahun 2012-2016
I-11
Tabel 1.3 Data Pencapaian Wir a Usaha Bar u Tahun 2012 s/ d 2016 I-16
Tabel I.4 Data Per kembangan Koper asi Di Kota Mat ar am Per iode Tahun 2012-2016
I-17
Tabel 1.5 Data Per kembangan Keanggotaan Koper asi dan Kepengur usan Tahun 2012 s/ d 2016
I-18
Tabel 1.6 Per kembangan Per modalan dan Volume Usaha Koper asi Per iode Tahun 2012-2016
I-18
Tabel 1.7 Data Per ekembangan UMKM Tahun 2012 s/ d 2016 I-19
Tabel 1.8 Nama BMT Di Kota Matar am Tahun 2012-2014 I-20
Tabel 1.9 Klaster Industr i Kecil Unggulan Kota Matar am I-20
Tabel 1.10 Kegiatan Seksi Usaha Industr i I-22
Tabel 1.11 Kegiatan Seksi Bimbingan Pr oduksi I-23
Tabel 1.12 Kegiatan Seksi Sar ana Industr i I-24
Tabel 1.13 Rekapitulasi IKM Binaan Bidang Per industr ian I-25
Tabel 1.14 Data Per kembangan Pengaw asan Kemetr ologian Bidang Metr ologi Kota Matar am Per iode Tahun 2012 s/ d 2016
I-26
Tabel 1.15 Data Penyuluhan/ Sosialisasi/ Bimtek Bidang Metr ologi Kota Matar am Per iode Tahun 2012 s/ d 2016
I-27
Tabel 1.16 Data Per kembangan Penyelesai an Sengketa Konsumen Melalui Badan Penyelesai an Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Matar am Per iode 2012 s/ d 2016
I-28
Tabel 1.17 Nama Jabatan dan Eseloner ing Dinas Koper asi,
Per industr ian Dan Per dagangan Kota Mat ar am Pr opinsi NTB Tahun 2016
I-32
Tabel 1.18 Jumlah Pegaw ai Dinas Koper asi, Per industr ian Dan Per dagangan Kota Matar am menur ut pendidikan Umum dan Eselonisasi, Tahun 2016
I-32
Tabel 1.19 Jumlah Pegaw ai Dinas Koper asi, Per industr ian Dan Per dagangan Kota Matar am Menur ut Pendidikan Penjenjangan dan Eselonisasi, Tahun 2016
I-33
Tabel 2.1 Indikator Kiner ja Utama Dinas Koper asi, Per industr ian Dan Per dagangan Kota Matar am
II-40
Tabel 2.2 Per janji an Kiner ja Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan Kota Matar am Tahun 2016
II-42
Tabel 3.1 Pengukur an Kiner ja Tingkat Satuan Per angkat Ker ja Daer ah
III-45
Tabel 3.2 Evaluasi Pener bit an Izin Usaha Yang Diter bitkan Per iode Tahun 2012 s/ d 2016
III-48
Tabel 3.3 Evaluasi Per kembangan Wir a Usaha Bar u Per iode 2012 s/ d 2016
Tabel 3.4 Evaluasi Per kembangan Koper asi Aktif Per iode Tahun 2012 s/ d 2016
III-51
Tabel 3.5 Evaluasi Per kembangan UMKM Per iode Tahun 2012 s/ d 2016
III-52
Tabel 3.6 Evaluasi Kiner ja Jumlah BMT/ LKM Yang Per iode 2012 s/ d 2016
III-53
Tabel 3.7 Evaluasi Kiner ja KUMKM Yang Mendapat / Difasilitasi Per iode 2012 s/ d 2016
III-54
Tabel 3.8 Evaluasi Kiner ja Koper asi Yang Ber pr edikat Sehat Per iode 2012 s/ d 2016
III-55
Tabel 3.9 Evaluasi Kiner ja KUMKM Yang Dilatih Per iode 2012 s/ d 2016
III-56
Tabel 3.10 Evaluasi Ratio UMKM Yang Difasilitasi Pamer an Per iode 2012 s/ d 2016
III-58
Tabel 3.11 Evaluasi Kiner ja Jumlah UTTP Yang Diter a Per iode 2012-2016
III-59
Tabel 3.12 Evaluasi Kiner ja Pr oduk Yang Diaw asi Per iode 2012 s/ d 2016
III-61
Tabel 3.13 Evaluasi Kiner ja SPBU Yang Diter a Per iode 2012 s/ d 2016 III-63
Tabel 3.14 Evaluasi Kiner ja Penyelesai an Sengketa Konsumen Per iode 2012 s/ d 2016
III-64
Tabel 3.15 Evaluasi Kiner ja Bar ang Dalam Keadaan Ter bungkus Yang Diaw asi Per iode 2012 s/ d 2016
III-65
Tabel 3.16 Jumlah Pedagang Pasar Tahun 2014 s/ d 2016 III-66
Tabel 3.17 Jumlah Pener imaan PAD Tahun 2014 s/ d 2016 III-67
Tabel 3.18 Sar ana dan Pr asar ana Pasar Yang Dimiliki III-69
Tabel 3.19 Realisasi Anggar an APBD Ber dasar kan Obyek Belanja Tahun 2016
III-71
Tabel 3.20 Realisasi Anggar an APBD Per Ur usan SKPD Tahun 2012 s/ d 2016
III-72
Tabel 3.21 Realisasi Anggar an Ber dasar kan Pr ogr am & Kegiatan SKPD Tahun 2016
B A B I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya pelaksanaan sist em pemer intahan yang ber sih dan
akuntabel setiap pengelola pemer intahan menyusun Rencana Str ategi s (RENSTRA)
dan sekaligus menyusun lapor an per tanggung jaw aban dalam bentuk Lapor an
Akuntabilitas Kiner ja Inst ansi Pemer intah (LAKIP).
LAKIP Dinas Koper asi Per industr ian dan Per dagangan Kota Matar am
tahun 2016 disusun ber dasar kan Keputusan Kepala Lembaga Administr asi Negar a
Nomor : 239/ IX/ 6/ 8/ 2003 tanggal 25 Mar et 2003, t entang Per baikan Pedoman
Penyusunan Pelapor an Akuntabilitas Kiner ja Instansi Pemer intah dengan
ber landaskan kepada :
a. Landasan Idiil Pancasila
b. Konstitusional UUD 1945 dan
c. Landasan Oper asional antar a lain :
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadyadaer ah Tingkat II Matar am;
Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggar aan Negar ayang Ber sih, Bebas Kor upsi, Kolusi dan Nepotisme;
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang Pr ogr am PembangunanNasional;
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negar a
Undang-Undang Nomor 25 tahuin 2004 tentang syst em Per encanaanPembangunan Nasional;
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Per imbangan Keuangan
Undang-undang Nomopr 12 tahun 2008 tentang per ubahan kedua at asUndang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemer in tahan daer ah
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemer intahan Daer ah;
Per atur an Pemer intah Nomor 108 tahun 2000 tentang Tata Car aPer tanggungjaw aban Kepala Daer ah
Per atur an Pemer intah Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan Keuangandaer ah;
Per atur an Pemer intah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelapor an Keuangandan Kiner ja Instansi Pemer intah;
Per atur an Pemer intah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Ur usan Pemer intahan antar a pemer intah, pemer intahan Daer ah
pr opinsi, dan Pemer intahan daer ah Kabupaten/ Kot;
Inpr es Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kiner ja InstansiPemer intah;
Instr uksi Pr esiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Per cepatan Pember ant asanKor upsi dan;
Per atur an menter i Negar a Pendayagunaan Apar atur Negar a dan Refor masiBir okr asi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kiner ja dan Pelapor an Akuntabilitas Kiner ja Instansi Pemer intah.
Pola Dasar pembangunan Daer ah dan Pr opeda, dan Rencana PembangunanJangka Menengah Kota Matar am Tahun 2011 – 2015;
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Dinas Koper asi Per industr ian dan Per dagangan Kota Matar am
mer upakan salah satu Dinas yang dibentuk ber dasar kan Per atur an Daer ah Kota
Matar an nomor : 05 tahun 2008 t entang Pembentukan Susunan Or ganisasi
Per angkat daer ah Kota Matar am. Sesuai dengan Per atur an Daer ah ter sebut maka
Kota Matar am yang ber ada dibaw ah dan ber tanggung jaw ab kepada Walikota
Matar am melalui Sekr etar is Daer ah Kota Matar am.
Sur at Keputusan Walikota Matar am nomor : 20/ PERT/ 2008 memuat
tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Koper asi, Per industr ian Dan
Per dagangan Kota Mat ar am.Ber dasar kan Sur at Keputusan ter sebut telah ditetapkan
Tugas dan Fungsi sebagai ber ikut :
a. Tugas Pokok
Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan adalah unsur pelaksana
Pemer intah Daer ah dibidang Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan. Dinas
dipimpin oleh Kepala Dinas yang ber ada di baw ah dan ber tanggung jaw ab
kepada Walikota melalui Sekr etar is Daer ah. Dinas mempunyai tugas pokok
menyelenggar akan ur usan pemer intahan yang menjadi kew enangan Daer ah
dibidang Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan ber dasar kan asas otonomi
dan tugas pembantuan.
b. Fungsi
Untuk menyelenggar akan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas
mempunyai fungsi :
Per umusan Kebijakan Tekni s dibidang Koper asi, Per industr ian danPer dagangan.
Penyelenggar aan ur usan pemer intahan dan pelayanan umum dibidangKoper asi, Per industr ian dan Per dagangan.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Koper asi, Per industr ian danPer dagangan.
Pelaksanaan tugas lain yang diber ikan oleh Walikota sesuai dengan tugasC. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Untuk mencapai sasar an dan tujuan or ganisasi maka semua
per angkat baik sumber daya manusia maupun dana ser ta fasilitas har us dapat
menunjang pencapaian sasar an ter sebut. Kalau dilihat dar i Sumber Daya Manusia
bahw a dar i segi jumlah sudah memadai namun dar i kualitas ter utama dalam hal
keter ampilan dan kemampuan dibidang teknis per lu diper hatikan.
Dilihat dar i sar ana gedung kantor sudah sangat bagus dan memenuhi standar
dengan dibangunnya gedung kantor bar u sementar a sar ana mobilitas masih
dir asakan ter batas yang menyangkut mobil oper asional Dinas.
Per an str ategis Dinas Koper asi Per industr ian dan Per dagangan Kota
Matar am sesuai Tupoksi dan Mandat yang diber ikan adalah bagaimana Dinas
ber per an dalam memajukan sektor Koper asi, Industr i dan Per dagangan yang ada
diw ilayah Kota Matar am agar mampu tumbuh dan ber kembang sehingga menjadi
sektor yang tangguh dalam menunjang dan memper cepat per tumbuhan ekonomi
Kota Matar am.
Untuk itu Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan
mempunyai per an str ategis dalam menyusun pr ogr am pembangunan di sektor
koper asi, industr i dan per dagangan yang dapat menyentuh langsung kehidupan
ekonomi masyar akat ter utama pada usaha-usaha kecil dan menengah ser ta
member ikan pelayanan umum kepada masyar akat dan dunia usaha.
Adapun pr ogr am yang disusun adalah sesuai dengan pr ogr am
str ategis yaitu ter kait dengan pr ogr am pember dayaan ekonomi r akyat dan pr ogr am
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Kekuatan ber bagai sumber daya yang ada untuk dapat melaksanakan tupoksi sesuai
kew enangan yang diber ikan sangat ditentukan oleh dukungan kekuatan Sumber
pembangunan sektor koper asi, industr i dan per dagangan. Kekuat an yang ada pada
Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan adalah sebagai ber ikut :
a. Ter sedianya sumber daya manusia yang cukup memadai
b. Adanya jumlah koper asi yang ber kualitas ber jumlah 53 koper asi
c. Adanya keunikan dan keanekar agaman desain pr oduk
d. Adanya ketr ampilan/ budaya/ kear ifan lokal
e. Posisi Kota Mat ar am sebagai ibukota pr opinsi.
f. Str uktur ekonomi Kota Matar am sebagai pusat per dagangan.
g. Potensi per dagangan di Kota matar am yang cukup besar .
h. Adanya kew enangan pener aan pada tingkat kot a/ kabupaten
i. Memiliki beber apa pr oduk One Village One Pr oduct (OVOP) yang dapat
dijadikan pr oduk kompetensi inti daer ah.
j. Adanya dukungan per atur an per undang-undangan yang memadai.
k. Penyelesaian per masalahan konsumen pada Badan Penyelesaian Sengket a
Konsumen ( BPSK ) dalam r angka per lindungan konsumen.
l. Meningkatnya pengamanan per dagangan dalam r angka per lindungan
konsumen.
Ber dasar kan pr ogr am dan kegiat an yang tel ah dilaksanakan oleh
Dinas Koper asi , Per industr ian dan Per dagangan Dinas Koper asi, Per industr ian
dan Per dagangan, maka dapat disajikan dat a sebagai ber ikut :
a. Per kembangan izin usaha Per dagangan
Pener bitan Izin Usaha yang masih menjadi kew enangan Dinas
Koper indag adalah IUTS, IUPP, IUPR, dan SIUP MB sebagai ber ikut:
Pener bitan Sur at Izin Usaha Per dagangan (SIUP), Tanda Daftar Per usahaan
(TDP) dan Tanda Daft ar Gudang (TDG) tidak bisa disajikan disebabkan adanya
kew enangan Dinas Koper indag adalah IUTS, IUPP, IUP2R, dan SIUP MB sebagai
ber ikut :
1. IZIN USAHA PERDAGANGAN MINUMAN BERALKOHOL (SIUP MB)
Minuman ber alkohol adalah minuman yang mengandung etanol atau
etil alkohol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan
penur unan kesadar an. Di ber bagai negar a, penjualan minuman ber alkohol
dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya or ang-or ang yang telah
melew ati batas usia ter tentu.
Alkohol adalah zat yang paling ser ing disalahgunakan manusia,
alkohol diper oleh atas per agian/ fer mentasi madu, gula, sar i buah atau
umbi-umbian. Dar i per agian ter sebut dapat diper oleh alkohol sampai 15% tetapi
dengan pr oses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang
lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Di Indonesia, minuman ber alkohol yang
diimpor diaw asi per edar annya oleh negar a. Dalam hal ini diamanatkan
kepada Dir ektor at Jender al Bea dan Cukai Kementer ian Keuangan
Indonesia (DJBC). Dalam istilah kepabeanan dan cukai, minuman ber alkohol
disebut sebagai Minuman Mengandung etil alkohol (MMEA).
Impor / pemasukan MMEA dar i luar neger i dilakukan oleh impor tir khusus.
Di samping MMEA impor , bea cukai juga memiliki kew enangan untuk
mengontr ol secar a penuh pendir ian pabr ik MMEA dalam neger i. Setiap
badan usaha yang hendak mempr oduksi MMEA, maka w ajib memiliki
Nomor Pokok Pengusaha Bar ang Kena Cukai ( NPPBKC). Pengaw asan MMEA
di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh DJBC, namun juga oleh pemer intah
daer ah. Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan akibat dar i
mengonsumsi MMEA ter sebut dan untuk mengendalikan per edar an MMEA,
pemer intah melalui DJBC mengenakan tar if cukai pada tiap liter MMEA
Minuman ber alkohol ber dasar kan asal pr oduksinya digolongkan atas
2 (dua) jenis : minuman ber alkohol pr oduksi impor dan minuman
ber alkohol pr oduksi dalam neger i. Minuman ber alkohol pr oduksi dalam
neger i digolongkan atas 2 (dua) jeni s : minuman ber alkohol pr oduksi non
tr adisional dan minuman ber alkohol pr oduksi tr adisional.
Minuman ber alkohol ber dasar kan kandungan alkoholnya
digolongkan atas 3 (tiga) jenis :
a. minuman ber alkohol golongan A dengan kadar etil alkohol atau etanol
(C2H5OH) sampai dengan 5% (lima per sen);
b.minuman ber alkohol golongan B dengan kadar etil alkohol atau etanol
(C2H5OH) lebih dar i 5% (lima per sen) sampai dengan 20% (dua puluh
per sen); dan
c. minuman ber alkohol golongan C dengan kadar etil alkohol atau etanol
(C2H5OH) lebih dar i 20% (dua puluh per sen) sampai dengan 55% (lima
puluh lima per sen).
Setiap per usahaan yang melakukan kegiatan per edar an, per dagangan
dan/ atau penjualan minuman ber alkohol w ajib memiliki izin. Izin yang
dimaksud meliputi :
a. untuk lokasi tempat penjualan minuman ber alkohol w ajib mempunyai
SITU-MB;
b. untuk impor tir ter daftar (IT-MB), Distr ibutor , Sub Distr ibutor , pengecer
dan penjual langsung minuman ber alkohol golongan B dan C w ajib
mempunyai SIUP-MB;
c. untuk pengecer yang hanya menjual minuman ber alkohol golongan A
w ajib mempunyai SKP-A;
d. untuk penjual langsung yang hanya menjual minuman ber alkohol
Kew enangan pener bitan izin :
1.
Dir jen PDN Kementer ian Per dagangan RI mener bitkan SIUP-MB untukIT-MB, Distr ibutor , Sub Distr ibutor dan SPK-A atau SKPL-A.
2.
Guber nur mener bitkan SIUP-MB untuk TBB sebagai Pengecer .3.
Bupati/ Walikota atau Guber nur DKI Jakar ta mener bitkan SIUP-MB untukPengecer dan Penjual Langsung di w ilayah ker janya.
Dengan ter bitnya Per atur an Menter i Per dagangan nomor : 20/
M-DAG/ PER/ 4/ 2014 tentang Pengendalian dan Pengaw asan Ter hadap
Pengadaan, Per edar an dan Penjualan Minuman Ber alkohol sebagaimana
telah diubah beber apa kali ter akhir dengan Per atur an Menter i Per dagangan
Nomor : 06/ M-DAG/ PER/ 1/ 2015, point penting dar i per mendag ter bar u ini
adalah :
a. Minuman ber alkohol golongan A dilar ang dijual secar a ecer an di Toko
Pengecer dan minimar ket.
b. 3 (tiga) bulan sejak per atur an ini dikeluar kan (tanggal 16 Januar i 2015)
maka toko pengecer dan minimar ket har us sudah menar ik pr oduk
minuman ber alkohol golongan A dar i per edar an.
c. Mulai tanggal 16 Apr il 2015 toko pengecer dan minimar ket dilar ang
menjual minuman ber alkohol golongan A.
Pemer intah Kota Matar am telah menindaklanjuti dengan
mengeluar kan Per atur an Daer ah Kota Matar am Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pengendalian dan Pengaw asan Minuman Ber alkohol dan Per atur an
Walikota Matar am Nomor 18 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Per atur an Daer ah Kota Matar am Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Pengendalian dan Pengaw asan Minuman Ber alkohol. Pemer intah Kota
kegiatan penjualan dan per edar an minuman ber alkohol di Kota Matar am.
Point penting dalam Per da dan Per w al ter sebut adalah :
a. Minuman ber alkohol golongan A, B dan C hanya dapat dijual di : Hotel,
bar , r estor an (hanya untuk diminum di tempat) dan Toko bebas bea
(Pengecer ).
b. Waktu penjualan : Siang (13.00–16.00 w ita) dan Malam (20.00–23.00
w ita)
c. Minuman ber alkohol tr adisional : Dimanfaatkan untuk kepentingan
budaya, adat istiadat dan upacar a keagamaan ter tentu
d. Minuman ber alkohol dilar angan dijual di :
1)War ung/ kios minuman, tempat olah r aga, r umah biliar , r umah makan,
kantin/ cafe, tempat pijat/ spa, PKL, ter minal, penginapan r emaja,
per kantor an dan kar aoke.
2)Dekat dengan tempat ibadah, sekolah/ kampus, per pustakaan,
labor ator ium, r umah sakit, ar ena ber main anak-anak dan jalan umum.
3)Pasar r akyat.
e. Pendat aan kegiatan usaha pembuatan minuman ber alkohol tr adisional.
f. Penyitaan dan pemusnahan.
Tabel 1.1
Data Pener bitan SIUP MB dari tahun 2011 - 2016
KATEGORI
SIUP MB
Tahun
JUMLAH 2011 2012 2013 2014 2015 2016
PENGECER 2 1 1 4
PENJUAL LANGSUNG 1 1 2
Gambar 1. Per kembangan Pener bit an SIUP MB
2. IZIN USAHA TOKO SWALAYAN (IUTS), IZIN USAHA PUSAT PERBELANJAAN
(IUPP) dan IZIN USAHA PENGELOLAAN PASAR RAKYAT (IUPPR)
Sejak beber apa tahun yang lalu ter jadi ekspansi besar -besar an
munculnya sejumlah br and Toko Moder n dan tumbuh pesatnya Pusat
Per belanjaan ter utama di Pulau Jaw a dan sekar ang mer ambah cepat di luar
Jaw a. Hal ini sangat ber pengar uh ter hadap keber adaan dan
keber langsungan UMKM yang ber ada di w ilayah yang ber sangkutan. Hal ini
sangat mencemaskan par a pelaku ekonomi lokal tr adisional yang kur ang
mempunyai daya saing ter hadap toko moder n. Banyak UMKM yang gulung
tikar dan tidak ber daya menghadapi ser buan Toko Moder n ber jar ingan
nasional yang menjamur di semua w ilayah ter utama di Jaw a. Hal ini
memaksa pemer intah daer ah untuk mengambil sikap tegas dengan
mengeluar kan kebijakan ter hadap per tumbuhan toko moder n ini.
Pemer intah pusat telah mengeluar kan atur an menindaklanjuti
fenomena ini, dengan munculnya PP nomor 112 Tahun 2007 tentang
Penataan dan Pembinaan Pasar Tr adisional, Pusat Per belanjaan dan Toko
Moder n, ditindak lanjuti dengan Per mendag Nomor : 58/
DAG/ PER/ 12/ 2008 yang ter akhir dengan Per mendag Nomor : 56/
M-DAG/ PER/ 9/ 2014. Pendir ian dan/ atau pengusahaan Pusat per belanjaan
dan Toko Moder n har us memper timbangkan keber adaan pasar tr adisional
dan usaha kecil yang telah ada sebelumnya ser t a mengacu pada r encana tata 0
1 2
2011 2012 2013 2014
2015 2016 0
2
0 0
1 1
0 0
1
0 0
1
PENGECER
r uang w ilayah dan r encana detail tata r uang kota ter masuk per atur an
zonasinya.
Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2014
tentang Per dagangan, pada Pasal 12 ayat (1) disebutkan bahw a :
Sar ana Per dagangan t er dir i dar i :
a. PASAR RAKYAT
b. PUSAT PERBELANJAAN
c. TOKO SWALAYAN
d. GUDANG
e. PERKULAKAN
f. PASAR LELANG KOMODITAS
g. PASAR BERJANGKA KOMODITI, ATAU
h. SARANA PERDAGANGAN LAINNYA
Mengacu pada undang-undang ter sebut dan Per mendag Nomor 56/
M-DAG/ PER/ 9/ 2014 maka sejak bulan Mei tahun 2015 istilah Pasar
Tr adisional diganti menjadi Pasar Rakyat dan Toko Moder n diganti menjadi
Toko Sw alayan.
Pelaku usaha yang melakukan kegiatan usaha di bidang pengelolaan
pasar tr adisional, pusat per belanjanan dan toko sw alayan w ajib memiliki :
1.
Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tr adisional (IUP2T) untuk PasarTr adisional;
2.
Izin Usaha Pusat Per belanjaan ( IUPP) untuk Per tokoan, Mall, Plasa danPusat Per dagangan;
3.
Izin Usaha Toko Sw alayan (IUTS) untuk minimar ket, super mar ket,Tabel 1.2
Data Pener bitan IUP2T, IUPP dan IUTS dari tahun 2012 - 2016
JENIS IZIN TAHUN JUMLAH
2012 2013 2014 2015 2016
IUPPT 0 0 0 0 0 0
IUPP 0 0 2 0 0 2
IUTM / IUTS 17 35 5 30 (23/ 7) 23 110
JUMLAH 17 35 7 30 23 112
Gambar 2. Per kembangan pener bitan IUP2T, IUPP, dan IUTS
b.Sosialisasi Per izinan
Sosialisasi mer upakan salah satu kegiat an yang r utin dilakukan sebagai
sar ana untuk member ikan edukasi kepada masyar akat mengenai per izinan di
bidang per dagangan. Sosialisasi per izinan dilaksanakan dilatar belakangi bahw a
per atur an per izinan setiap saat mengalami penyesuaian sesuai kebijakan yang
diambil oleh pemer intah pusat, sehingga pemer intah daer ah sebagai
per panjangan tangan yang mempunyai kew enangan untuk mener bitkan
per izinan w ajib menyampaikan kepada masyar akat mengenai penyesuai an ini.
Maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiat an sosialiasi ini adalah untuk
member ikan pengetahuan dan w aw asan baik pelaku usaha, apar atur dan
masyar akat luas mengenai per izinan, baik pr osedur , mekanisme ataupun
per atur an-per atur an yang menaunginya sehingga ter laksana ter tib administr asi
dan legal usaha.
Kegiatan sosialisasi per izinan ditar getkan dilakukan sebanyak 6 (enam)
kali pada tahun 2016 dan masing-masing diikuti 30 (tiga puluh) or ang pelaku IUP2R
IUPP IUTS 0
10 20 30 40
2012 2013
2014
2015
2016
0 0
0 0
0
0 0 2
0 0
17 35
7
30
usaha per dagangan yang belum mempunyai izin usaha. Akan tetapi kar ena
adanya pemangkasan anggar an maka sosiali sasi hanya dapat dilaksanakan
sebayak 3 (tiga) kali.
c. Pelatihan Kewir ausahaan
UKM adalah ujung tombak dan mer upakan bagian ter besar dar i pilar
penopang utama per ekonomian nasional, akan tetapi kur ang dalam kemampuan
manajemen dan pr ofesionalisme ser ta ter batasnya akses ter hadap per modalan,
teknologi, dan ter utama jar ingan pemasar an. Untuk itu UKM har us diber i
peluang dan per an yang besar agar menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Sehubungan dengan hal ter sebut di atas, dalam upaya untuk meningkatkan
per an UKM dalam pembangunan ekonomi daer ah dan untuk menghadapi er a
globalisasi, Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan Kota Matar am
menyelenggar akan Pelatihan Kew ir ausahaan untuk pedagang kecil di Kota
Matar am dengan tujuan agar pedagang kecil dapat lebih tr ampil dalam
mengelola usahanya sehingga dapat ber saing dalam er a globalisasi.
Sasar an pembinaan UKM adalah pedagang kecil seper ti pedagang kaki
lima, toko dan kios kecil, pedagang bakulan, pedagang kelontong, pedagang
makanan dan minuman, pedagang di pasar tr adisional, dengan alasan ;
1. Pengelolaan usahanya masih tr adisional
2. Kualitas SDM masih r endah
3. Kemampuan pemasar an t er batas
4. Akses infor masi masih r endah
5. Legalitas for mal yang belum memadai
6. Akses per modalan yang masih sangat ter batas.
1. Member ikan pemahaman ser ta penget ahuan mengenai manajemen
per usahaan
2. Member ikan pengetahuan car a memper oleh modal melalui per bankan.
3. Member ikan pemahaman untuk menentukan dan memilih jenis bar ang dan
jasa yang dijual agar memenuhi standar mutu yang memadai.
4. Member ikan pengetahuan bagaimana mer encanakan lokasi usaha yang
str ategis, ber sih, ter tib, ter atur , aman sehingga menar ik konsumen.
5. Bagaimana menjadi seor ang pengusaha yang ber hasil menjalankan
usahanya.
6. Member ikan pemahaman tentang tat a car a pengur usan per ijinan dalam
usaha.
Nar a sumber yang menyajikan mat er i pelatihan ber asal dar i lembaga per bankan,
instansi pemer intah, instansi Pembina UMKM, dan tenaga pendidik pr ofesional
di bidangnya. Peser ta pelatihan sebanyak 30 (tiga puluh) or ang pengusaha
mikr o dan kecil.
d.Pamer an
Pamer an sangat dibutuhkan oleh dunia usaha, khususnya bagi pengusaha
Indonesia untuk dapat ber inter aksi langsung dengan konsumen domestik
maupun mancanegar a, sekaligus memahami budaya niaga, tr end kesukaan
konsumen dan untuk memper luas pangsa pasar . Pemasar an menjadi penting,
sebab hasil akhir dar i suatu pr oses pr oduksi adalah bagaimana pr oduk ter sebut
dapat dipasar kan dan diter ima oleh konsumen. Namun pemasar an itu sendir i
adalah mer upakan bagian yang tidak ter pisahkan dar i suatu pr oses panjang
per dagangan, mulai dar i bahan baku, pr oses pr oduksi, kontr ol kualitas, har ga,
Pemasar an juga har us ditunjang dengan har ga yang kompetitif dan
pelayanan pur na jual (aft er sales ser vi ce) yang baik ser ta dapat diter ima oleh
konsumen. Pemer intah Kota Matar am memahami akan pentingnya per luasan
pasar , sebagai daer ah penyangga par iw isata, maka untuk pr oduk unggulan
daer ah seper ti pr oduk per hiasan dan ker ajinan (khususnya souvenir ),
dipandang per lu untuk ikut ber par tisipasi dalam pamer an-pamer an yang
diadakan di negar a ini.
Dalam kegiatan pamer an dihar apkan ter jadi tr ansaksi pesanan langsung
dan kontak dagang di masa yang akan datang. Hal ter sebut akan menyebabkan
timbulnya efek domino, dimana nantinya tr ansaksi ter sebut membaw a dampak
pada penyer apan tenaga ker ja lokal, pemanfaatan bahan baku, pr oses
penger jaan, sampai dengan pengir iman pr oduk jadi kepada pembeli.
Bagi pengusaha itu sendir i akan ter jadi per luasan pangsa pasar dan tidak
ada ket er gantungan pasar pada pembeli ter tentu, dengan demikian kontinuitas
per usahaan ber jalan lancar dan membaw a dampak positif bagi suatu
per kembangan per ekonomian di lingkungan sekitar nya.
Bagi Pemer intah Kota Mat ar am, hal ini tentu saja mer upakan salah satu aspek
positif yang menjadi har apan bagi kemajuan dan per kembangan per ekonomian
dalam r angka mew ujudkan visi dan misi Kota Matar am. Selama tahun 2016,
dir encanakan untuk dilaksanakan 6 kali pamer an.
e. Per kembangan Wir a Usaha Bar u
Pada tahun 2016 jumlah Wir a Usaha Bar u yang ter bentuk di Kota
Matar am sebanyak 5288 Wir a Usaha Bar u yang, bila dir incikan per kecamatan,
maka WUB yang ter bentuk pada tahun 2016 adalah : Kecamatan Ampenan
sebanyak 832 WUB atau 15,73%, Kecamat an Cakr anegar a sebanyak 883 WUB
atau 16,70%, Kecamatan Mat ar am sebanyak 1170 WUB 22,72%, Kecamat an
754 WUB atau sebesar 14,26%, dan Kecamatan Selapar ang sebanyak 847 WUB
atau 16,02%. Dar i data ter sebut, ter lihat bahw a per tumbuhan WUB paling besar
ter jadi di Kec.Matar am, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel 1.3 dibaw ah
ini :
Tabel.1.3
DATA PENCAPAIAN WIRA USAHA BARU TAHUN 2012 s/ d 2016
NO Kecamatan Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Ampenan 375 98 274 745 832
1 Cakranegara 468 109 273 796 883
3 Mataram 530 295 792 1.083 1.170
4 Sandubaya 347 91 208 716 802
5 Sekar bela 292 64 188 667 754
6 Selapar ang 441 121 347 760 847
Total 2.453 778 2.082 4.767 5.288
f. Per kembangan Koper asi
Pada t ahun 2016, jumlah koper asi di Kota Mat ar am adalah sebanyak
602 koper asi,Koper asi aktif sebanyak 396 koper asi dan yang non aktif sebanyak
207 koper asi, bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada peningkatan koper asi
aktif sebesar 10 koper asi atau 8,7%.
Rincian koper asi sebagai ber ikut : 396 buah koper asi aktif (5 KUD, 4 KOPINKRA,
12 KOPPONTREN, 34 KOPKAR,4 KOP. FUNGSIONAL ABRI, 141 KSU, 56 KSP, 1
KOP. PERUMAHAN, 83 KPRI, 30 KOPWAN, 1 KOP. NELAYAN,4KOPMA, 7
KOPTAN, 2 KOP. ANGKUTAN, 1 KOP. SEKUNDER, 2 KOP. PETERNAKAN, dan 2
KOP.JASA, 5 KOPPAS, 2 KOP.WREDATA) dan 207 buah koper asi tidak aktif (10
KOPTAN, 1 KOP. NELAYAN, 2 KOPINKRA, 1 KOPPONTREN, 21 KOPKAR, 117
KSU, 2 KOPPAS, 13 KSP, 9 KOP. ANGKUTAN, 20 KPRI, 4 KOPWAN, 2 KOP.
PEMUDA, 4 KOP. WREDATA, 1 KOPTI). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
TABEL 1.4
DATA PERKEMBANGAN KOPERASI DI KOTA MATARAM PERIODE TAHUN 2012-2016
Setelah diklasifikasikan yang ter masuk papan atas (volume usaha
diatas Rp 1 Milyar ) sebanyak 74 buah yang ter dir i dar i 23 KPRI, 8 KSU, 15 KSP, 6
KOPKAR, 3 PRIMKOPPOL, 1 PRIMKOPABRI, 1 KOPERASI PENSIUNAN. Papan
menengah (volume usaha Rp 500 juta – Rp 1 Milyar ) sebanyak 28 buahdan papan
baw ah (volume usaha Rp 1 juta – Rp 500 juta ) 39 buah.
Per kembangan Keanggotaan dan Kepengurusan Koper asiPada tahun 2016 jumlah anggota koper asi adalah 85335 or ang,
yang dibagi ber dasar kan jenis kelamin 53202 or ang laki-laki dan 32265 or ang
per empuan, Peningkatan dar i tahun sebelumnya sebesar 1.39%, sedangkan
pengelola koper asi ber jumlah 5112 or ang yang ter dir i dar i : pengur us 1873 or ang,
pengaw as 1779 or ang, manajer 104 or ang dan kar yaw an 1356 or ang. Bila
dibandingkan dengan tahun 2015 pengur us koper asi ter jadi peningkat an sebesar
1.00%, pengaw as koper asi meningkat sebesar 0,51%, dan kar yaw an meningkat
TABEL 1.5
DATA PERKEMBANGAN KEANGGOTAAN KOPERASI dan KEPENGURUSAN TAHUN 2012 s/ d 2016
No Ur aian
Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
KEANGGOTAAN 78.759 80.412 82.420 84.148 85.335
1 Laki-Laki 49.485 50.552 51.311 52.431 53.202
2 Per empuan 29.216 29.801 31.109 31.657 32.265
PENGELOLA 4.759 4.817 4.967 5.082 5.112
1 Pengurus 1.772 1.805 1.848 1.859 1.873
a. Laki-Laki 1.415 1.459 1.459 1.445 1.450
b. Per empuan 357 346 389 414 423
2 Pengawas 1.685 1.714 1.760 1.770 1.779
a. Laki-Laki 1.429 1.464 1.481 1.476 1.448
b. Per empuan 256 250 279 294 294
3 Manajer 87 91 105 105 104
a. Laki-Laki 80 82 93 93 92
b. Per empuan 7 9 12 12 12
4 Karyawan 1.215 1207 1.254 1.348 1.356
a. Laki-Laki 719 717 696 798 802
b. Per empuan 496 490 558 550 557
Per kembangan Permodalan Usaha Koperasi dan Volume UsahaPer modalan koper asi ter dir i atas modal sendir i sebesar Rp
106.378.000.000,- pada tahun 2016 menur un 23.70 % dar i tahun sebelumnya,
modal luar sebesar Rp 152.486.000.000,- menur un sebesar 46.60% dar i tahun
sebelumnya, aset sebesar Rp 258.864.000 menur un 37.19% dar i tahun
sebelumnya dan sisa hasil usaha sebesar Rp 10.687.000-meningkat 3.71% ser ta
volume usaha sebesar Rp 245.361.000.000,- menur un sebesar 29,08%.
TABEL 1.6
PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN VOLUME USAHA KOPERASI PERIODE TAHUN 2012-2016
Rp. (000.000)
No Ur aian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Modal Sendir i 92.177 106.634 117.912 131.589 106.378
2 Modal Luar 210.741 202.142 215.576 223.551 152.486
3 Aset 302.918 307.377 332.874 355.140 258.864
4 SHU 47.690 8.214 9.765 10.290 10.687
g. Per kembangan UMKM
Pada tahun 2016 UMKM ber tambah sebanyak 521 UMKM dar i
tahun sebelumnya.
Bila dir incikan per kecamat an, maka UMKM yang ada di Kota Mat ar am adalah :
Kecamat an Ampenan sebanyak 4642 UMKM atau 16.81%, Kecamatan
Cakr anegar a sebanyak 6062 UMKM atau 21.95%, Kecamat an Mat ar am sebanyak
7602 UMKM atau 27.52%, Kecamatan Sandubaya sebanyak 3352 UMKM atau
12.14%,Kecamat an Sekar bela sebanyak 2304 UMKM at au 8,34% dan Kecamatan
Selapar ang sebanyak 3659 UMKM atau 13,25%. Untuk lebih jelasnya data
per kembangan UMKM bisa dilihat di table 1.7 dibaw ah ini :
Tabel.1.7
DATA PERKEMBANGAN UMKM TAHUN 2012 s/ d 2016
.
NO Kecamatan
Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Ampenan 3.074 3.172 3.446 4.555 4.642
1 Cakranegara 4.408 4.517 4.790 5.975 6.062
3 Mataram 4.380 4.675 5.467 7.515 7.602
4 Sandubaya 1.904 1.995 2.203 3.266 3.352
5 Sekar bela 1.030 1.094 1.282 2.217 2.304
6 Selapar ang 1.875 1.996 2.343 3.572 3.659
Total 16.671 17.449 19.531 27.100 27.621
h. Per kembangan BMT/ LKM di Kota Matar am
Di Kota Matar am ter dapat 8 BMT, dimana pembentukannya dimulai
pada tahun 2012 sebanyak 6( Enam ) buah dan pada tahun 2013 BMT yang
ter bentuk sebanyak 2 buah yang ber lokasikan di masing-masing kecamatan yang
ada di Kota Matar am, dapat dilihat pada tabel 3.9, sementar a pada tiga tahun
ter akhir (Tahun 2013 s/ d 2015) tidak ada yang ter bentukkar ena pemer intah
kota Matar am tidak member ikan bantuan lagi untuk pembentukan BMT,
sementar a dar i pengur us BMT bar u mau membentuk BMT apabila ada bantuan
4 Qubatul Islam Seganteng, Kec. Cakr anegar a 2012
5 Al Abr or Sukaraja, Kec. Ampenan 2012
6 Ar Rahmah Sw eta, Kec. Sandubaya 2012
7 Dar ussalam Kr . Mas-Mas, Kec. Cakr anegar a 2013
8 IPHI Kr . Tapen, Kec. Cakranegar a 2013
i. Cakupan Klaster Unggulan Daer ah
Ber dasar kan Keputusan Walikota Matar am Nomor 526/ X/ 2009
tentang Penetapan Klast er Industr i Kecil Unggulan Kota Matar am, ditetapkan 8
jenis klaster industr i kecil unggulan Kota Matar am. Klaster -klaster t er sebut
dapat dilihat pada tabel 1.9 dibaw ah ini :
TABEL 1.9
KLASTER INDUSTRI KECIL UNGGULAN KOTA MATARAM
No Jenis Klaster Industr i Klaster Wilayah Pengembangan
Data klaster industr i kecil unggulan yang ada di Kota Matar am yang
ditunjukkan pada tabel diatas menujukkan gambar an per kembangan klast er
industr i kecil unggulan setiap tahunnya. contoh klaster konveksi dan bor dir
klaster Makanan Olahan yang ber ada di 6 kecamatan sebanyak 788 unit usaha.
Sebagai per bandingan di tahun 2015 Konveksi dan Bor dir di Pagutan sebanyak
17 usaha dan Makanan Olahan di 6 kecamatan sebanyak 785 usaha.Dibeber apa
klaster usaha lain per kembangan jumlah usaha di tahun 2016 ada yang tetap dan
ada pula yang ber tambah. Gambar an per kembangan yang ber beda pada klaster
disebabkan oleh beber apa faktor yang mendukung usaha ter sebut. Salah satunya
kemampuan pelaku usaha mengangkat usahanya untuk ber kembang ataupun
ber tahan. Setiap klaster usaha memiliki tantangan yang ber beda untuk bisa
ber saing dan ber tahan. Selain itu minat dan kemauan masyar akat untuk
membuka usaha ter gantung pada kemampuan/ keter ampilan yang dimiliki dan
modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ter sebut sehingga masyar akat
akan cender ung memilih usaha mana yang menur ut mer eka yang mudah
dijalankan dan tidak memiliki r esiko besar .
Untuk meningkatkan kemampuan SDM IKM maka Dinas koper indag
yang dibidangi oleh Bidang per industr ian dimana masing masing seksi
melaksanakan ber macam-macam pelatihan, bi mbingan tekhnis dan penyuluhan,
kontak temu usaha, magang bagi IKM, dan sosialisasi seper ti yang ter ter a pada
kolom dibaw ah ini :
Tabel. 1.10
Kegiatan Seksi Usaha Industr i
NO. JENIS KEGIATAN TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016
1 PELATIHAN ANYAMAN 20 20
2 PELATIHAN KERAJINAN KAYU 20 20 20
3 PELATIHAN KONVEKSI 40 20 40
4 PELATIHAN SISTEM PRODUKSI 20 20
5 KONTAK TEMU USAHA 50 55 50
6 PELATIHAN SERVICE HP 20 15 20
7 PELATIHAN AMT 40 50
8 BIMBINGAN & PENYULUHAN IKM 40 40
9 PELATIHAN CEFE 40 40
10 MAGANG KERAJINAN KAYU 6
Ber dasar kan Tabel 1.10 di atas, ter lihat bahw a kegiatan pelatihan
diSeksi Usaha Industr i pada Bidang Per industr ian ber kisar pada pelatihan teknis
pr oduksi.Pelatihan yang diadakan selama ti ga tahun ter akhir ter dir i dar i
pelatihan ker ajinan kayu, pelatihan konveksi (jahit), pelatihan anyaman, dan
pelatihan ser vice ponsel (handphone). Selain itu diadakan pula pelatihan untuk
meningkatkan manajemen usaha dengan nama pelatihan sistem pr oduksi yang
ber isikan mater i tentang per amalan pr oduksi, pengendalian mutu/ kualitas
pr oduk, pembukuan seder hana, optimasi dan pr oses pr oduksi.
Jumlah peser ta pelatihan secar a umum ber sifat konstan sejumlah 20
peser ta per pelatihan. Namun, ada kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dalam
dua angkatan/ kegiatan dalam tahun yang sama seper ti pelatihan konveksi
(jahit). Hal ini ter kait dengan adanya kegiatan tambahan ser upa dar i
Kementer ian Per industr ian Republik Indonesia.
Dar i tahun 2014 – 2016 peser ta pelatihan diber ikan pelatihan secar a
ber kelanjutan. Ar tinya, peser tanya r elatif sama tapi mater i yang diber ikan dar i
tahun ke tahun mengalami per ubahan mater i. Hal ini ditempuh untuk
menciptakan kesinambungan pelatihan dalam r angka meningkatkan
kemampuan melalui ker agaman mater i pelatihan.
Pada tahun 2016, seksi usaha industr i melaksanakan pelatihan
anyaman, ker ajinan kayu, konveksi (jahit), dan sistem pr oduksi.Hanya pelatihan
konveksi yang dilakukan sebanyak dua kali dengan sumber danaAPBD 2016
Tabel 1.11
Kegiatan seksi Bimbingan Pr oduksi
NO. JENIS KEGIATAN TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016
1 PELATIHAN BAHAN TAK TERPAKAI 40 30 31 30 40
2
PELATIHAN PERALATAN RT DARI
ALUMINIUM 25 30 30 30
3 PELATIHAN GYPSUM 30 30 30
4 PELATIHAN BENGKEL MOTOR 25 30 30 30
5
PELATIHAN KERAJINAN BATOK
KELAPA 30 30
6 PELATIHAN PERBENGKELAN LAS 30 30
7 MAGANG BAHAN TAK TERPAKAI 13
8
PELATIHAN PEMBUATAN RAMUAN
KECANTIKAN TRADISIONAL 30
9 PELATIHAN KECANTIKAN 30
10 PELATIHAN KERAJINAN RESIN 25 25
11
PELATIHAN DESAIN KERAJINAN
KERAMIK 30
12 SOSIALISASI DAN FASILITASI SNI 25
13 PELATIHAN PAVING BLOK 25
14
PENGEMASAN, PELABELAN DAN
IODISASI GARAM 25
15
SOSIALISASI KONSUMSI GARAM
BERYODIUM 100
TOTAL 240 195 134 180 190
Tabel 1.11 menunjukkan bahw a kegiatan di seksi Bimbingan Pr oduksi
dalam tiga tahun ter akhir secar a umum melakukan kegiatan pelatihan-pelatihan
sebagai ber ikut: pelatihan bahan tak t er pakai, pelatihan per alatan r umah tangga
dar i bahan aluminium, pelatihan gypsum, pelatihan bengkel motor , dan pelatihan
per bengkelan las.
Sejak tahun 2015, ber lanjut ke tahun 2016, seksi bimbingan pr oduksi
melaksanakan pelatihan ker ajinan dengan bahan dasar batok kelapa.Batok
Tabel 1.12
Kegiatan Seksi sar ana Industr i
NO. JENIS KEGIATAN TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016
1 PELATIHAN DAGING & IKAN 40 35 40 33 40
2 PENGOLAHAN ANEKA KUE 40 35 40 30 40
3 PENGOLAHAN PANGAN 25 30
4 PENGOLAHAN TEMBAKAU 25
5 GMP 25 25
6 BANTUAN PERALATAN 51
7 MAGANG 10 10
8 PENGOLAHAN JAGUNG 35 40 29 40
9 AGROINDUSTRI BERBASIS JAGUNG 30
10 PENGOLAHAN RUMPUT LAUT 33 40
11
PELATIHAN DESAIN KEMASAN DAN
MEREK 27 60
12 PELATIHAN PEMBUATAN KERIPIK 28
TOTAL 216 200 120 180 220
Ber dasar kan Tabel 1.12 dapat dilihat bahw a pelatihan yang dilaksanakan
seksi Sar ana Industr i ter fokus pada pelatihan daging dan ikan, pelatihan aneka
kue, dan pelatihan pangan ber basi s jagung.Selain itu, dalam dua t ahun ter akhir ,
dilaksanakan pula pelatihan pengolahan pangan ber bahan r umput laut.
Pelatihan-pelatihan ter sebut mer upakan bagian dar i dukungan bagi
pr ogr am PIJAR (sapi, jagung, r umput laut) pemer intah Pr ovinsi NTB.
TABEL 1.13
REKAPITULASI IKM BINAAN BIDANG PERINDUSTRIAN
KETERANGAN TAHUN TOTAL
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah IKM yang
dibina 646 601 404 440 490 2581
Tabel 1.13 menunjukkan bahw a jumlah pelaku IKM yang mendapatkan
pembinaan, baik ber upa pelatihan maupun non-pelatihan seper ti sosialisasi,
mengalami penur unan sampai tahun 2014. Namun pada tahun 2015 mengalami
per ubahan skala pr ior itas pembinaan pelaku IKM. Sehingga, kegiat an-kegiatan
yang dilaksanakan pun lebih sedikit.
j. Per kembangan Pengawasan Bidang Metr ologi Legal dan Per lindungan
Konsumen
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Bidang Metr ologi tahun
2016 telah melaksanakan pengaw asan ter hadap bar ang ber edar , pengaw asan
kemetr ologian, penyuluhan/ sosialisasi/ bimtek dan penyelesaian sengketa
konsumen melalui Badan Penyelesai an Sengketa Konsumen (BPSK) Kota
Matar am.
Pada tahun 2016 kegiatan pengaw asan kemetr ologian melakukan
pendataan/ pemutakhir an data alat ukur , takar , timbang dan per lengkapan
(UTTP) di 15 pasar se-Kota Matar am dan diper oleh data 11500 alat UTTP
dengan 2520 pemilik. Bila dibandingkan dengan tahun 2015
pendataan/ pemutakhir an data UTTP sebanyak 14180 alat UTTP dengan 2520
pemilik ar tinya ada penur unan 18,90% sementar a hasil pemutakhir an data
yang dilakukan yang ber hasil diter a/ ter a ulang pada tahun 2016 sebanyak
8029 UTTP dengan 1180 pemilik bila dibandingkan dengan tahun 2015 yang
ber hasil diter a/ ter a ulang 8029 alat UTTP at au sebanding dengan tahun lalu.
Selain itu, juga melakukan pengaw asan pada 11 SPBU yang ada di Kota
Matar am ser ta Pengaw asan Bar ang Dalam Keadaan Ter bungkus (BDKT) pada
1000 item yang diambil secar a acak untuk dilakukan pengukur an
TABEL1.14
DATA PERKEMBANGAN PENGAWASAN KEMERTOLOGIAN BIDANG METROLOGI KOTA MATARAM
PERIODE TAHUN 2012 S/ D 2016
No Tahun Pengaw asan
SPBU
Pengaw asan BDKT
Ter a/ Ter a Ulang UTTP
Pemutakhir an Data / Pengaw asan
UTTP Jumlah
UTTP
Pemilik Jumlah UTTP
Pemilik
1 2012 12 SPBU - 9056 1104 17023 2631
2 2013 12 SPBU - 4733 728 16305 2650
3 2014 12 SPBU 30 pelaku
usaha
6483 979 16305 2650
4 2015 13 SPBU 1000 item 8029 1180 14180 2520
5 2016 11 SPBU 1000 item 8029 1180 11500 2520
Selain Pengaw asan Kemetr ologian diatas, Bidang Metr ologi juga melaksanakan
penyuluhan/ sosialisasi/ bimtek ber ikut ini :
1. Pada kegiatan penyuluhan ter kait ketentuan per edar an bar ang dan jasa
mengundang 100 pelaku usaha yang diadakan di Gedung PKK pr opinsi
NTB.Jumlah peser ta yang ikut naik 100% dibandingkan pada tahun 2015.Untuk
pelaksanaan penyuluhan ter sebut di hadir i 100 or ang pelaku usaha.
2. Sosialisasi Pencantuman label pada pr oduk / bar ang dilaksanakan di 3
kelur ahan yaitu kelur ahan Mayur a, kelur ahan kar ang bar u, kelur ahan ber tais
dengan peser ta masing – masing 50 or ang sehingga total keselur uhan sebanyak
150 or ang naik 50 % dar i tahun 2015.
3. Sosialisasi Standar isasi dilaksanakan di 3 kel ur ahan yaitu kelur ahan tanjung
kar ang, pagesangan timur , cakr anegar a timur dengan peser ta masing – masing
50 or ang sehingga total keselur uhan sebanyak 150 or ang naik 50 % dar i tahun
2015.
4. Sosialisasi Per lindungan Konsumen dilaksanakan di 3 kelur ahan yaitu kelur ahan
matar am bar at, cakr anegar a utar a, pagutan timur dengan peser ta masing –
masing 50 or ang sehingga total keselur uhan sebanyak 150 or ang naik 50 % dar i
5. Sosialisasi Metr ologi Legal dilaksanakan di 8 pasar yaitu pasar pagutan, pasar
cemar a, pasar kebonr oek, pasar r embiga, pasar per umnas, pasar kar ang sukun,
pasar abi an tubuh, pasar getap dengan peser ta masing – masing 50 or ang
sehingga total keselur uhan sebanyak 400 or ang naik 100 % dar i tahun 2015.
6. Penyuluhan penyalahgunaan bahan ber bahaya dalam pr oduk pangan
dilaksanakan di 3 kelur ahan yaitu kelur ahan babakan, kelur ahan kar ang pule,
Abian tubuh dengan peser ta masing – masing 50 or ang sehingga total
keselur uhan sebanyak 150 or ang naik 25 % dar i tahun 2015.
7. Bimtek penyalahgunaan bahan ber bahaya dalam pr oduk pangan bagi pengelola
pasar diikuti oleh 50 or ang pengelola pasar , ser ta Bimtek Pasar Ter tib Ukur bagi
pengelola pasar diikuti oleh 40 or ang pengelola pasar .
8. Pada kegiatan Sinkr onisasi pengaw asan per edar an bar ang dan jasa dibentuklah
tim pengaw asan bar ang yang ber edar dan jasa yang ber anggotakan dar i
beber apa instansi ter kait.
9. Sosialisasi BPSK dilaksanakan di gedung PKK Pr opinsi NTB dengan peser ta
sebanyak 150 or ang naik 300 % dar i tahun 2015.
Untuk Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di baw ah ini :
TABEL 1.15
DATA PENYULUHAN/ SOSIALISASI/ BIMTEK BIDANG METROLOGI KOTA MATARAM
Pada kegiat an penyelesaian sengket a konsumen melalui Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Mat ar am, jumlah kasus
yangter selesaikan selama lima tahun sejumlah 126 kasus dimana jumlah kasus
yang ter selesaikan ber fluktuasi pada setiap tahunnya, untuk lebih jelasnya lihat
pada tabel dibaw ah ini :
TABEL 1.16
DATA PERKEMBANGAN PENYELESAIAN SENGEKTA KONSUMEN MELALUI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN ( BPSK)
KOTA MATARAM PERIODE 2012 S/ D 2016
No Tahun Jumlah Kasus Yang Ter selesaikan Cara Penyelesaian
1 2012 20 Mediasi
pasar dengan banyaknya pedagang yang ditampung. Di Kota Matar am ter dapat
4 Pasar Sindu 191 391
5 Pasar Sayang-Sayang 225 562
6 Pasar Kar ang Ser aya 111 163
7 Pasar Selagalas 250 65
8 Pasar Paglima 121 60
9 Pasar Abian Tubuh 242 261
10 Pasar Kar ang Sukun 104 236
11 Pasar Pagesangan 1376 635
12 Pasar Pagutan 228 310
13 Pasar Per umnas 119 185
14 Pasar Dasan Agung 376 441
15 Pasar Rembiga 105 73
16 Pasar Cemar a 555 323
17 Pasar Kar ang Medain 33 27
18 Pasar Kebon Roek 1250 1070
19 Pasar Ampenan/ ACC 257 393
Pener imaan PAD Pasar
Pener imaan PAD Pasar untuk tahun 2016 ditar getkan sebesar Rp.
3.000.000.000,-. Namun r ealisasinya Rp. 2.965.803.350,-. Atau sebesar 98,86%.
Pener imaan yang tidak mencapai tar get i ni disebabkan kar ena adanya
penur unan jumlah pedagang pasar dar i tahun sebelumnya, sebagian besar
pedagang pasar yang pindah ke pasar yang dikelola oleh pihak sw asta seningga
ber pengar uh pada r etr ibusi pasar yang mengakibatkan pencapaian tar get PAD
tidak ter capai.
Jumlah Sar ana dan Pr asarana Yang AdaSebuah pasar , dikatakan nyaman apabila memiliki 13 sar ana dan
pr asar ana, adapun sar ana yang har us dimiliki oleh sebuah pasar adalah :
1. kantor pengelola,
2. ar ea par kir ,
3. TPS/ kontainer sampah,
4. air ber sih/ PDAM,
5. sanitasi/ Dr ainase,
7. Toilet umum/ MCK,
8. Pos keamanan,
9. Tempat pengelola limbah/ IPAL,
10. Hidr an/ fasilitas pemadam kebakar an,
11. Penter aan,
12. Sar ana komunikasi
13. Ar ea bangunan muat r uang.
Dar i 19 unit pasar yang ada di Kota Mat ar am, Kondisi pasar kota
Matar am saat ini (2016):
No Nama Pasar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Pasar Kebon r oek. √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √
2 Pasar ACC/ Ampenan √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √
3 Pasar Per umnas √ √ √ √ √ X X X X √ X √ √
4 Pasar Pagesangan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √
5 Pasar Pagutan √ √ √ √ √ √ √ X X √ X √ X
6 Pasar Dasan Agung √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √
7 Pasar Rembiga √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √
8 Pasar Cemar a √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √
9 Pasar Kr . Sukun √ √ √ √ √ √ √ X X √ X √ √
10 Pasar Lelede √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ X
11 Pasar Sayang-sayang √ √ √ √ √ √ √ X X √ X √ √
12 Pasar Cakr anegar a √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √
13 Pasar Abian Tubuh √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √
14 Pasar Kr . Ser aya √ √ √ √ √ X √ X X √ X √ X
15 Pasar Mandalika √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ X
16 Pasar Kr . Medain X X X X X X X X X X X X X
17 Pasar a Panglima X X √ √ √ √ √ X X X X X X
18 Pasar Selagalas X √ √ X √ √ √ X X X X X √
19 Pasar Sindu √ √ √ √ √ X √ X X √ X √ X
Keter angan gambar :
: Ada 7 : Toilet Umum
X : Tidak Ada 8 : Pos Keamanan
1 : Kantor Pasar 9 : Tempat Pengelolaan Limbah
2 : Ar ea Par kir 10 : Hidr an / Fasilitas Pemadam Kebakar an
3 : TPS / Kontainer 11 : Penter aan
4 : Air Ber sih / PAM 12 : Sar ana Komunikasi
5 : Sanitasi / Dr ainase 13 : Ar ea Bangunan Muat Ruang
D. STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai dengan Per atur an Daer ah Kota Matar an nomor 05 tahun 2008
tentang Pembentukan Susunan Or ganisasi Per angkat daer ah Kota Mat ar am, maka
ditetapkan str uktur or ganisasi Dinas Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan
seper ti ter lampir (lampir an 1).
Data Umum Or ganisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Koper asi , Per industr ian
dan Per dagangan Kota Matar am mengacu kepada Sur at Keputusan Walikota
Matar am nomor 20/ PERT/ 2008. Dalam keputusan ter sebut ditetapkan ada 25
(dua puluh lima) jabatan str uktur al yang meliputi :
-
Kepala Dinas 1 or ang-
Sekr etar is 1 or ang-
Kepala Bidang 5 or angDisamping kepala bidang ter dapat 30 eselon empat yaitu kepala seksi/ sub
bidang.Untuk lebih jelasnya jumlah jabatan dan pengisiannya dapat dilihat
dalam tabel 1.14 ber ikut ini :
Tabel 1.17
Nama Jabatan dan Eseloner ing
Dinas Koper asi, Per industr ian Dan Per dagangan Kota Matar am Pr opinsi NTB Tahun 2016
No Nama Jabatan Eseloner ing Jumlah Keter angan
1.
Tabel 1.18
Jumlah Pegawai Dinas Koper asi, Per industr ian Dan Per dagangan Kota Matar am menur ut pendidikan Umum dan Eselonisasi, Tahun 2016
No. Nama Bidang
Dan Per dagangan Kota Matar am kalau dilihat dar i pendidikan penjenjangan
adalah :
-
Diklatpim Tk. II : 0 or ang-
Diklatpim Tk. III : 4 or ang-
Diklatpim Tk. IV : 13 or angDan jumlah keselur uhannya adalah 17 or ang. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel ber ikut :
Tabel 1.19
Jumlah Pegawai Dinas Koper asi, Per industr ian Dan Per dagangan Kota Matar am Menur ut Pendidikan Penjenjangan dan Eselonisasi
E. SISTIMATIKA PENYAJIAN
Lapor an Akuntabilitas kiner ja Instansi pemer i ntah ( LAKIP ) Dinas
Koper asi, Per industr ian dan Per dagangan di susun sebagai ber ikut :
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG
b. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
c. ASPEK STRATEGIS
d. STRUKTUR ORGANISASI
e. SISTEMATIKA PENYAJIAN
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
a. RPJMD 2011-2015
b. RENCANA STRATEGIK
c. PENETAPAN KINERJA ( PK )
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
a. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
b. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
c. AKUNTABILITAS KEUANGAN
BAB IV PENUTUP
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RPJMD 2011-2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daer ah (RPJMD) Kota Matar am
2011-2015 ditetapkan dengan maksud member ikan ar ah sekaligus menjadi pedoman
bagi selur uh pemangku kepentingan baik pemer intah, masyar akat dan dunia usaha di
dalam mew ujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daer ah yang ber kesinambungan.
RPJM Daer ah ini sekaligus mer upakan acuan penentuan pilihan-pilihan pr ogr am
kegiatan tahunan daer ah yang akan dibahas dalam r angkaian for um Musyaw ar ah
Pembangunan Ber mitr a Masyar akat (MPBM) secar a ber jenjang.
Ber kaitan dengan ini, maka ditet apkan vi si pembangunan Kota Matar am
2010-2015 adalah : “Ter wujudnya Masyarakat Kota Matar am yang Maju, Religius dan
Ber budaya” dengan makna yang ter kandung adalah sebagai ber ikut :
1. Kota Matar am adalah kesatuan masyar akat hukum yang mempunyai batas-batas
w ilayah yang ber w enang mengatur dan mengur us ur usan pemer intahan &
kepentingan masyar akat kota menur ut pr akar sa sendir i ber dasar kan aspir asi
masyar akat dalam sist em Negar a Kesatuan Republik Indonesia.
2. Maju ditujukan untuk mewujudkan masyar akat kota yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, ter masuk didalamnya seni dan sosial budaya. Sehingga
kemajuan yang dicapai dengan landasan budaya dan nilai-nilai kear ifan lokal
masyar akat Mentar am dan memiliki kebanggaan sebagai w ar ga Gumi Mentar am.
3. Religius diar tikan sebagai ter ciptanya masyar akat kota yang menjunjung tinggi
nilai-nilai ketuhanan, mengedepankan Muammallah ser ta toler ansi yang tinggi
antar umat ber agama dalam suasana har monis dalam ker angka penciptaan
4. Ber budaya diar tikan sebagai ter ciptanya keseimbangan antar a kemajuan dan
r eligiusitas yang saling ber ter ima dalam kemajuan dan kemajemukan, menguatnya
jati dir i ser ta mantapnya budaya lokal yang ditandai dengan masyar akat yang
ber mor al, ber mar tabat dan ber kesadar an hukum ber dasar kan nilai-nilai dan
nor ma-nor ma, adat istiadat ser ta per atur an yang ber laku dalam bingkai
masyar akat madani.
Visi ini mengar ahkan pada pencapai an tujuan masyar akat adil dan makmur ,
sebagaimana t er tuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negar a Republik
Indonesia Tahun 1945. Dan untuk mencapai visi ter sebut telah ditetapkan misi
pembangunan 2011-2015. Misi ter sebut adalah :
1. Mew ujudkan masyar akat per kotaan yang “AMAN” ditunjukkan dengan kehidupan
masyar akat yang kondusif, dinamis dan har monis.
2. Meningkatkan kualitas SDM yang handal untuk mendor ong daya saing daer ah.
3. Member dayakan ekonomi r akyat ber basis potensi lokal yang ber kelanjutan.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyar akat ber dasar kan pr insip-pr insip tata pemer intahan yang baik (Good
Gover nance).
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sar ana dan pr asar ana per kotaan.
RPJMD Kota Matar am Tahun 2010-2015 memuat 3 pr ogr am unggulan sebagai
bahasa implementasi dalam r angka pencapai an visi dan misi yang telah ditetapkan,
yang ter kelompokkan dalam 4 sor otan aspek dengan r encana pr ogr am-pr ogr am
pr ior itas yang diindikasikan sebagai solusi dalam r angka pencapaian tujuan melalui
sasar an-sasar an yang telah ditetapkan. Tiga pr ogr am yang diunggulkan dalam per iode
5 tahun mendatang ter dir i dar i:
1. Peningkatan kualitas SDM dalam r angka peningkatan daya saing daer ah;