• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Website Warta Gereja yang Responsive pada Gereja Kristen Indonesia Soka Salatiga.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Website Warta Gereja yang Responsive pada Gereja Kristen Indonesia Soka Salatiga."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

Pengembangan

Website

Warta Gereja yang

Responsive

pada Gereja Kristen Indonesia Soka Salatiga.

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Aldrin Mainassy (672007279)

Suprihadi, S.Si., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)

ii

Pengembangan

Website

Warta Gereja yang

Responsive

pada Gereja Kristen Indonesia Soka Salatiga.

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :

Aldrin Mainassy (672007279)

Suprihadi, S.Si., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

1

Pengembangan WebsiteWarta Gereja yang Responsive

Pada Gereja Kristen Indonesia Soka Salatiga.

1

Aldrin Mainassy, 2Suprihadi.

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Email:1)nyong_aldrin@yahoo.com, 2) suprihadi@staff.uksw.edu

Abstract

Soka Indonesia Christian Church (GKI) in Salatiga has 205 members with a need for information. At this time, the church is striving to provide an information service by using a blog. Based on the need for information, the Indonesia Christian Church (GKI) requires a web-based system that can provide information as well as an interactive media between the church and its congregation. The planning and implementation of a web-based system can be developed by using a prototype approach as well as MVC (Model View Controller) architecture with HTML 5, php, sql, and CSS3 programming language. From the survey results obtained about users, it has been found that 35% of the respondents strongly agree, 64.8% of the respondents agree, and 0.2% of the respondents do not know about the planning and implementation of the Soka GKI congregation web-based information system.

Keywords: Soka GKI, information system, MVC, Model View Controller

Abstrak

Gereja Kristen Indonesia (GKI) Soka Salatiga memiliki 205 anggota yang memiliki kebutuhan akan informasi, saaat ini sebagai upaya gereja dalam menyediakan layanan informasi adalah dengan menggunakan blog. Berdasarkan kebutuhan akan informasi maka Gereja Krisrten Indonesia (GKI) memerlukan suatu sistem berbasis

web yang dapat memberikan informasi serta media interaktif antara jemaat dan gereja. Perancangan dan implementasi sistem web dikembangkan dengan mengggunakan pendekatanprototype serta menggunakan arsitektur MVC (Model View Controller) dengan bahasa pemrograman HTML 5, php, sql dan CSS3.Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap pengguna diketahui bahwa 35% reponden menyatakan sangat setuju, 64,8% menyatakan setuju, dan 0,2% menyatakan tidak tahu tentang perancangan dan implementasi sistem informasi berbasis web jemaat GKI SOKA Salatiga.

Kata Kunci :GKI SOKA, Sistem Informasi, MVC, Model View Controller

1 Mahasiswa Program Studi Tekni Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen

SatyaWacana.

(10)

1

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin maju, sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Perkembangan ini telah merubah cara pandang setiap orang dalam melakukan berbagai kegiatan, salah satunya adalah pada kegiatan penyelenggaraan pelayanan pada Gereja. Saat ini, tidak sedikit umat gereja yang telah menggunakan bahkan familiar dengan sarana teknologi informasi didalam setiap kegiatannya, yaitu di kantor, di tempat persewaan, bahkan di sekolah. Berdasarkan kondisi tersebut, maka gereja semakin dituntut untuk melakukan perubahan dalam pelayanannya, karena gereja tidak dapat membatasi mobilitas dan gerak umat.

Kesadaran akan hal tersebut telah disadari oleh gereja, salah satunya adalah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Soka Salatiga. Upaya gereja dalam penggunaan teknologi informasi dalam pelayanannya adalah untuk dapat memberikan informasi terkait warta gereja, dimana warta gereja yang ada masih berupa cetakan sejenis brosur atau leaflet sehingga tidak dapat diakses secara

online. Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 (sepuluh) orang jemaat dewasa dan 6 (enam) orang pengurus wilayah gereja, maka terdapat kebutuhan, yaitu sistem informasi gereja harus dapat diakses dengan berbagai gadget, artinya adalah setiap warga dengan berbagai gadget yang dimiliki dapat mengakses informasi gereja selama memiliki koneksi internet. Hal ini dipertegas oleh hasil wawancara dengan 6 (enam) Majelis GKI Soka, yaitu selain warta gereja, sistem informasi gereja dapat menyajikan renungan harian dan dapat diakses oleh warga atau jemaat dengan mudah.

GKI Soka Salatiga saat ini memiliki sejumlah sekitar 205 warga aktif yang terbagi dalam kategori warga dewasa, remaja, dan anak-anak. GKI Soka saat ini hanya memiliki Blog sebagai media informasi secara online, sehingga berdasarkanhasil wawancara dengan beberapa Penatua dalam kepengurusan Majelis gereja, yaitu Boetje Ruagadi selaku ketua dan Pdt. Sony Kristiantoro selaku wakil ketua, menyatakan bahwa web blog masih sangat kurang memadai dalam memberikan layanan kebutuhan informasi gereja bagi warga.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, guna mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan [1], yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu. Selain dari pada itu, Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam organisasi [2].

(11)

2

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian sebelumnya terkait sistem informasi gereja dan berbasis web

adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Safwat, dkk., [2013],berjudul Aplikasi Sistem Informasi Umat Berbasis Web. Penelitian tersebut menghasilkan sebuah aplikasi web yang dapat memberikan suatu laporan sistem informasi mengenai umat yang ada di Gereja Gembala Yang Baik (GYB) Surabaya [3]. Aplikasi tersebut juga dipergunakan untuk landasan dalam mengambil keputusan pihak gereja, karena dapat melakukan pencatatan yang ada di GYB Surabaya yaitu pencatatan sakramen umat, pencatatan mutasi umat, pencatatan kegiatan umat, dan pencatatan kematian umat. Selain itu, laporan umat tersebut disajikan dalam bentuk grafik umat, grafik sakramen umat, grafik kegiatan umat, grafik pemekaran umat, grafik perkembangan umat, laporan kriteria, laporan mutasi, dan laporan kematian.

Penelitian terkait lainnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Tambunan [2013] dengan judul penelitian Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Anggota Gereja Berbasis Web Menggunakan Teknologi HMVC. Aplikasi web yang dibangun untuk melakukan kegiatan manajemen gereja meliputi data jemaat, kegiatan gereja, surat baptis/sidi dengan manggunakan

microsoft word serta menggunakan microsoft access sebagai program database [4]. Berdasarkan penelitian sebelumnya terkait sistem informasi jemaat atau umat dan penggunaan teknologi MVC, maka dilakukan penelitian yang membahas tentang perancangan dan implementasi sistem informasi jemaat gereja berbasis

web pada Gereja Kristen Indonesia Soka Salatiga, penelitian yang dilakukan menggunakan teknologi MVC dengan bahasa pemrograman HTML 5, PHP, dan MySql.

Gambar 1 menjelaskan bahwa suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer.

(12)

3

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks yaitu Standard Generalized Markup Language

(SGML). HTML sebenarnya adalah dokumen ASCII atau teks biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada suatu sistem operasi tertentu. HTML dibuat oleh Tim Berners-Lee ketika masih bekerja untuk CERN dan dipopulerkan pertama kali oleh browser Mosaic. Selama awal tahun 1990 HTML mengalami perkembangan yang sangat pesat. Setiap pengembangan HTML pasti akan menambahkan kemampuan dan fasilitas yang lebih baik dari versi sebelumnya. Namun perkembangan resmi dikeluarkan pada bulan November 1995 oleh IETF(Internet Engineering Task Force). HTML 2.0 ini merupakan penyempurnaan dari HTML+ (1993). HTML 3.0 (1995) memberikan kemampuan lebih daripada versi sebelumnya. Sebuah usaha dari World Wide Web Consortium’s(W3C)HTML Working Group pada tahun 1996 menghasilkan HTML 3.2. HTML versi ini secara resmi diterbitkan pada bulan Januari 1997. HTML 4.01 yang dikeluarkan secara resmi oleh W3C pada tanggal 24 April 1998. HTML versi terbaru adalah HTML 5.0 yang dikeluarkan oleh AOL, Apple, Google, IBM, Microsoft, Mozilla, Nokia, Opera dan ratusan vendor lainnya yang diperkenalkan pada tanggal 19 Oktober 2010, namun belum mendapatkan rekomendasi dari W3C. Kelebihan HTML 5 adalah dapat menampilkan video, audio, dan flash movie lebih mudah. HTML 5 yang saat ini sudah mulai diimplementasikan oleh beberapa browsergrade A akan membawa lebih dari sekedar fitur untuk layout dan format halaman. Beberapa kelebihan HTML 5 antara lain, Canvas sebagai media yang dapat digunakan untuk membuat gambar secara langsung dengan menambahkan tag<canvas>, video dan audio yang dapat ditambahkansecara langsung dengan menggunakan tag<audio> dan <video> tanpa perlu menggunakan plugin seperti flash, selain itu HTML 5 memiliki

storage untuk browser yang dapat menyimpan data dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya tanpa harus mengimplementasikan trik dengan cookie dan

flash. Sehingga dapat meningkatkan performa aplikasi dengan menggunakan

storage sebagai local cahce, HTML 5 juga memiliki Web Workers yang sempat dinikmati pengguna browser lewat Google Gears. Jika javascript biasanya yangdinikmati di web kadangkala menyebabkan komputer melambat maka web worker akan dapat jadi solusi. Salah satu fitur web workers adalah threading. Kini javascript dapat digunakan untuk melakukan beberapa proses sekaligus tanpa harus menghambat proses terkait UI [5].

Pembuatanweb ini juga menggunakan CSS yang adalah suatu bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Pengunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk

(13)

4

meningkatkan aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan struktur isi[6].

Pada perkembangannya, CSS sudah masuk level 3 untuk sekarang, dimana dimulai CSS level 1 atau yang sering disebut CSS saja, kemudian level 2 yang merupakan penyempurnaan dari CSS level sebelumnya, yaitu CSS level 1. CSS merupakan alternatif bahasa pemrograman web masa yang akan datang, dimana mempunyai banyak keuntungan, antara lain memiliki ukuran file lebih kecil,

loadfile lebih cepat, dapat berkolaborasi dengan JavaScript, pasangan setia XHTML, menghemat pekerjaan tentunya, dimana hanya membuat 1 (satu) halaman CSS, mudah mengganti-ganti tampilan dengan hanya merubah file CSS-nya saja.

CSS3 merupakan generasi ke-3 dari perkembangan CSS sebelumnya. Jadi, pada dasarnya, pengertian CSS3 sama saja dengan pengertian CSS generasi paling awal. Hanya saja, beberapa standar baru untuk CSS3 menggantikan CSS2 dan mungkin akan membuat pengguna dapat bereksplorasi lebih dalam lagi untuk membuat tampilan situs lebih menarik dan mulai meninggalkan situs yang membuat menunggu dengan loading yang lama. Beberapa kelebihan yang ada pada CSS3 antara lain:

1. CSS3 dapat lebih detail untuk mendeklarasikan objek yang akan diberikan

style. Contohnya di dalam objek ëblockquoteí dapat membuat (quote) di awal dan akhirnya menggunakan font lebih besar dari konten blockquote itu sendiri. 2. CSS3 kaya akan fitur untuk animasi dan efek untuk text atau objek, yang sebelumnya tidak dapat dilakukan oleh CSS2/CSS2.1, dan dapat menggantikan peran gambar. Standar web 2.0 atau situs interaktif dan efisien berdasar dari penggunaan CSS.

3. Dengan CSS3 situs akan dapat lebih berkembang dan lebih interaktif lagi dengan pengunjung.

4. CSS3 dapat mengurangi ukuran file yang di-load dan lebih ringan, secara otomatis mengurangi bandwidthinbound/outbound situs.

CSS3 memiliki fasilitas untuk shadow dari suatu div layout, fitur transparansi, gradien warna pada border, warna pada teks yang diseleksi, fitur skala memperkecil atau memperbesar layout, kolom pada teks, dan fitur gradient

pada background.

CodeIgniter merupakan salah satu dari sekian banyak framework PHP yang ada. CodeIgniter dikembangkan oleh Rick Ellis. Tujuan dari pembuatan

framework CodeIgnitermenurut panduan penggunaan adalah untuk menghasilkan

framework yang dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan situs

(14)

5

MVC (Model View Controller) merupakan arsitektur yang sangat berguna dalam melakukan pengembangan sebuah sistem. Arsitektur metode MVC dipisahkan dalam layer model, view, dan controller, dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2ArsitekturModel, View, Controller[7]

Pada Gambar 2 tersebut ditunjukkan tiga komponen yang terdapat dalam pola MVC dan interaksi yang terjadi. Penjelasan komponen dalam Model, View, Controller akan dijabarkan sebagai berikut:

a. Model

Bertugas untuk mengelola berbagai model yang diperlukan oleh aplikasi.Menampung berbagai class-object-component yang berjalan di bagian belakang dari sistem dan umumnya tidak dapat dilihat prosesnya oleh

user. Bagian model ini banyak berisikan bagian-bagian yang mengelola data dengan sistem query database, mengambil dan menyimpan data, menghapus data, mengurutkan data, mencari data dan proses lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan data. Bagian ini juga berisikan model yang menampung berbagai metode pemodelan data, metode control, metode pengolahan citra, dan metode-metode lainnya.

b. View

Bertugas mengelola tampilan aplikasi, sesuai dengan namanya, merupakan bagian yang dapat dilihat dan dikelola oleh user. Bagian ini umumnya terdiri dari tombol-tombol, tabs, check list, combo box, teks, audio, button, list, table, dan lain-lain.

c. Controller

Bertugas untuk menghubungkan antara bagian model dan bagian view. Bagian ini umumnya menangani request yang disampaikan saat user melalui bagian view untuk mencari padanan model yang sesuai dengan request

tersebut.Controller juga bertugas untuk menyampaikan hasil request kembali kepada user melalui bagian view, misalnya dalam bentuk list, teks, table, atau grafik .

(15)

6

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah model prototype. Model prototype merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Pada metode prototype ini, memberi kesempatan pengembang dan pihak GKI Soka dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan aplikasi.

Gambar 3Prototype Model[8]

Gambar 3 merupakan gambaran tahapan umum dari prototypemodel.Pada tahapan listen to customer, yaitu tentang kebutuhan aplikasi yang akan dibangun. Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan seorang administrasi gereja atau

administrator sistem informasi gereja dan 5 (lima) orang majelis gereja yang bertugas sebagai satu Ketua, satu Sekretaris, 3 anggota Majelis, serta seorang Pendeta. Pada tahap wawancara diperoleh informasi yaitu GKI Soka memiliki jumlah warga aktif sekitar 205 yang terbagi dalambeberapa kategori warga jemaat yang dalam uji responden terdapa 64,8% warga jemaat menyatakan setuju dengan adanya sistem informasi yang dibangun, selain itu sistem informasi gereja diharapkan mampu memberikan informasi terkait kegiatan gereja GKI Soka Salatiga, serta dapat memberikan bahan renungan harian bagi warga maupun masyarakat umum. Dengan demikian, keberadaan GKI Soka Salatiga dapat lebih dekat dengan warganya melalui sistem informasi yang dibangun.

Tahapan selanjutnya dalam metode prototype yaitu build/revise mock-up

atau membangun aplikasi secara cepat. Pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi secara cepat, lebih memfokuskan pada input output aplikasi sesuai dengan kebutuhan umum yang diketahui pada tahap pertama.Tahap ini menghasilkan 3 (tiga) prototipe. Prototipe I dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL dan HTML 5. Hasil uji fungsionalitas prototipe tidak layak karena tampilan aplikasi tidak responsive jika dijalankan pada device mobile.

(16)

7

gereja, dan icon tiap tema renungan harian yang ditampilkan sehingga Pada uji performa prototipe III, yaitu prototipe sudah dapat diterima oleh pihak gereja, karena pada saat evaluasi dan uji coba oleh admin dan warga gereja, aplikasi sudah dapat diterima dan dipergunakan sebagai sistem informasi gereja GKI Soka Salatiga.

Pada tahap customer test-drives mock-up dilakukan uji dan evaluasi

prototype oleh user yaitu pengguna seperti tahap wawancara. Uji dan evaluasi

prototype digunakan untuk mendapatkan umpan balik apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan user. Tahap ini dilakukan oleh satu admin gereja dan 10 (sepuluh) warga gereja.

Pengujian menggunakan cara uji fungsionalitas sistem, yaitu admin dapat mengelola warta gereja, renungan harian, galeri, agenda gereja dan melakukan perubahan password. Sedangkan warga gereja melakukan uji performa aplikasi dengan cara mengakses sistem dengan berbagai jenis device, antara lain komputer

desktop, laptop, mobile dan tablet, serta menggunakan berbagai platform, yaitu android dan smartphone.

Evaluasi dilakukan dengan cara wawancara. Jika evaluasi prototype belum sesuai dengan kebutuhan user, maka dilakukan proses perbaikan dimulai kembali ke tahap awal dan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Use casediagram sistem merupakan proses autentikasi actor yang dikenal oleh aplikasi berdasarkan data yang tersimpan pada database server sistem informasi gereja di web server. Proses Login membutuhkan masukan berupa

username dan passwordAdmin yang ditunjuk oleh GKI Soka Salatiga.

(17)

8

Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Pada sistem informasi gereja ini mempunyai 2 (dua) activity diagram, yaitu activity diagramGuest, dan activity diagramAdmin.

Gambar 5Activity Diagram Admin

Gambar 5 memperlihatkanactivity diagramAdmin, yang merupakan aktivitas yang dilakukan oleh Admin sistem informasi gereja. Pada penelitian ini,

Admin diberikan kepada pihak sekretariat gereja. Aktivitas-aktivitas tersebut diantaranya adalah: melakukan proses login untuk proses autentikasi; input dan

(18)

9

update profil gereja; updating background sistem; kelola galeri foto dan video; kelola warta; kelola agenda; setting password; serta melakukan proses logout

keluar dari sistem.

Class diagram menggambarkan interaksi antar class serta atribut-atribut yang melekat pada class tersebut.Gambar 6 merupakan class diagram sistem yang dibangun menggunakan framework CodeIgniter denganarsitektur Model-View-Controller.

Gambar 6Class DiagramSistem

Sistem Informasi Gereja GKI Soka Salatiga, dirancang memiliki 5 (lima)

class yang saling berhubungan, yaitu class control_depan yang memiliki hubungan one—to-many dengan class mod_gereja, sehingga memungkinkanclass

control_depan dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam mod_gereja.

Class administrator juga memiliki hubungan one-to-many dengan mod_gereja, sehingga memungkinkanclass administrator dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam mod_gereja. Selain itu class administrator juga memiliki hubungan

one-to-many dengan mod_login, sehingga memungkinkan class administrator mengakses mod_login berulang kali atau melakukan login berulang kali.

4. Hasil dan Pembahasan

(19)

10

Tabel 1Dokumentasi Prototype

No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi

3 Button submenu Menampilkan detil informasi Profil, Galeri,

Sistem Informasi Gereja GKI Soka Salatiga diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework CodeIgniter dan basis data MySql. Untuk tampilan menggunakan HTML 5 dan CSS3, sehingga jika aplikasi dijalankan pada device dengan resolusi 1366 x 768 px dapat dilihat pada Gambar 7, dan jika aplikasi dijalankan pada device dengan resolusi 360 x 640 px dapat dilihat pada Gambar 7.

(20)

11

Selanjutnya pada bagaian ini akan menjelaskan penerapan teknologi HTML 5 kedalam aplikasi. Hal ini disebabkan karena style CSS3 hanya dapat berfungsi jika browser yang digunakan memiliki teknologi HTML 5, antara lain GoogleChrome, Mozzila Firefox versi 12, dan sebagainya. Untuk dapat lebih jelas, pada Kode Program 1 dituliskan beberapa baris program yang menyatakan penggunaan HTML 5.

Kode Program 1merupakan perintah untuk memanggil HTML 5.Perintah pada baris ke-1 sampai baris ke-2 merupakan tag pembuka HTML 5. Perintah pada baris ke-3 merupakan pembuka tag head dari header. Perintah pada baris baris ke-4 merupakan judul dari halaman yang akan dimuat. Perintah pada baris ke-5 sampai baris ke-6, merupakan script untuk halaman supaya dapat menyesuaikan dengan resolusi browser yang memuat.

Aplikasi Sistem Informasi Gereja pada GKI Soka Salatiga, berdasarkan rancangan pada bab 3 harus memiliki kemampuan responsive terhadap ukuran layar atau resolusi dari device yang dipergunakan. Oleh karena itu, pada kode program pada gambar 9 sebagai salah satu contoh halaman pada program view

aplikasi dalam menerapkan CSS3, supaya responsive terhadap layar device yang digunakan.

Kode Program 2 merupakan perintah penerapan style CSS3 yang dipergunakan untuk setting layout background pada program tampilan atau class view Sistem Informasi Gereja. Perintah pada baris ke-1 adalah statement untuk menentukan maksimal lebar dari content. Perintah pada baris ke-2 merupakan id yang akan diberi style didalamnya. Perintah pada baris ke-3 adalah bagian untuk

1. <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">

Kode Program 1 Perintah Untuk Proses Memanggil HTML 5

(21)

12

menentukan image yang digunakan sebagai background. Perintah pada baris ke-4 sampai ke baris 7 merupakan settingbrowser yang mengakses untuk menentukan ukuran background. Pada statement inilah hanya dimiliki oleh style CSS3. Perintah pada baris ke-8 merupakan statement untuk menutup kelebihan tinggi dari image. Perintah pada baris ke-9 menentukan margin bawah yang ditentukan pada baris 2. Perintah pada baris ke-10, untuk menentukan tinggi dari halaman yang ditentukan oleh perintah pada baris ke-2.

Aplikasi Sistem Informasi GerejaGKI Soka Salatiga juga diuji kepada seorang admingereja dan 10 warga gereja. Pada tahap uji terhadap responden juga dilakukan simulasi kelola warta gereja. Tabel 3 merupakan hasil uji sistem kepada responden sebanyak 11 orang responden,yang terdiri dari seorang admin gereja dan 10 warga gereja.

Tabel 2Hasil Uji Sistem Terhadap Responden

No Jenis Pernyataan Pernyataan Responden (%)

STS TS TT S SS

Rata-rata persentase 0.2 64,8 35

Berdasarkan hasil uji sistem terhadap 11 orang responden pada Tabel 3, 35% responden menyatakan sangat setuju, bahwa Sistem Informasi Gerejasudah sesuai dengan kebutuhan, 64.8% responden menyatakan setuju, bahwa Sistem Informasi Gerejasudah sesuai dengan kebutuhan, dan 0.2% responden menyatakan tidak tahu, bahwa Sistem Informasi Gerejasudah sesuai dengan kebutuhan.

(22)

13

5. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : Sistem Informasi Gereja berbasis

web pada Jemaat GKI SOKA menyediakan berbagai informasi terkait geraja seperti renungan, warta jemaat, sejarah gereja, informasi kegiatan, laporan foto dan video dapat diakses secara online, sistem Informasi Gereja berbasis web mempermudah Jemaat GKI SOKA untuk mengetahui berbagai informasi mengenai gereja.

(23)

14

6. Daftar Pustaka

[1] Jogiyanto,H.M., 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, ANDI,Yogyakarta.

[2] Kadir, A., 2002.Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta, Penerbit Andi.

[3] Safwat, S.R dkk, 2013, Rancang Bangun Sistem Informasi Umat Gereja Katolik Gembala Yang Baik Surabaya Berbasis Web,

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=120176&val

=5494, Diakses pada tanggal 2 September 2014

[4] Tambunan, G.D.& Somya, R., 2013, Perancangan Informasi Manajemen Anggota Gereja BerbasisWeb Menggunakan Teknologi HMVC. Skripsi, FTI,Universitas Kristen Satya Wacana.

[5] Utomo, E. (2013). MOBILE WEB PROGRAMMING HTML5, CSS3,

jQuery Mobile. Yogyakarta: ANDI.

[6] Abdullah, 2003. Tip & Trik Desain Web Dinamis dengan CSS dan JavaScript.Jakarta: Elex Media Komputindo.

[7] eNode Inc, 2002, ArsitekturModel, View, Controller. Yogyakarta : Skripta Media.

Gambar

Gambar 2ArsitekturModel, View, Controller[7]
Gambar 3 tahapan Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan seorang administrasi gereja atau administratorbertugas sebagai satu Ketua, satu Sekretaris, 3 anggota Majelis, serta seorang Pendeta
Gambar 4Use Case DiagramSistem
Gambar 5Activity Diagram Admin
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh data dasar tentang potensi reproduksi sapi Jawa, kemudian mengembangkannya dengan teknologi reproduksi

Penelitian ini menggunakan UML sebagai pemodelan dalam pengembangan sistem, dan menghasilkan aplikasi Android yang dapat diakses dari smartphone untuk memperoleh

Apabila kelompok sampel pertama ini memiliki IPCG yang lebih tinggi dari kelompok sampel kedua, maka IPCG sesuai dengan penilaian CG versi IICG dan SWA yang telah melakukan

Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara online melalui website pengadaan : lpse.tegalkota.go.id atas penetapan pemenang ini kepada Pokja ULP Kegiatan Rehabilitasi

- Belanja Modal Meja Panjang 6 Unit Ka,b. umum

[r]

Tarian klasik Bali yang memiliki gerakan yang sangat kompleks. Legong sendiri berasal dari kata „leg‟ yang artinya luwes dan kemudian diartikan sebagai gerakan

PHBS merupakan singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai upaya agar dirinya sehat