• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sun Dragon is very strong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sun Dragon is very strong"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

Studi kasus pada TOKO GADGETANDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Akhir Strata

(2)

JUDUL : SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

SUB JUDUL : STUDI KASUS PADA TOKO GADGETANDA PENYUSUN : DENIS

NPM : MI0891004

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Wawa Wikusna, S.T Rosalin Samiharjdo, S.T

NIDN. 0429067403 NIDN.

Disahkan oleh:

Ketua Jurusan Sistem Informasi

Universitas Informatika Dan Bisnis Indonesia

Ucu Nugraha, S.T

(3)

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG STUDI KASUS PADA TOKO GADGETANDA,

yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menempuh Ujian Akhir Sarjana pada Program Studi Sistem Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari tugas akhir yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapat gelar Sarjana di lingkungan Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia maupun di perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Bandung, Desember 2010

Denis __

(4)
(5)

iv

Persediaan barang merupakan salah satu aktifitas kerja yang sangat penting bagi perkembangan toko Gadgetanda. Pada perkembangannya muncul permasalahan-permasalahan yaitu kesulitan untuk mendapatkan informasi persediaan barang yang cepat, tepat dan akurat, adapun penyebab munculnya permasalahan tersebut adalah sering terjadi kesalahan pencatatan data transaksi pemesanan, pembelian dan penjualan, pengontrolan informasi persediaan barang tidak dapat dilakukan dengan waktu yang singkat.

Penulisan Skripsi ini menggunakan metode pengembangan sistem SDLC (Sistem Development Life Cycle) yang mencangkup System Engeneering, Analisis, Design, implementasi dan Testing. Metode yang digunakan dalam penulisan ini dengan menggunakan alat pemodelan berupa Flow Map ( Bagan Alir Dokumen ), DFD (Data Flow Diagram), dan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dan wawancara. Sedangkan alat pengembangan aplikasi database menggunakan MySQL dan bahasa pemograman Visual Basic 6.0.

(6)

v

Inventories of goods is one of a very important activities for development Gadgetanda store. In the development problems which appear difficult to obtain inventory information quickly, precisely and accurately, while the reason for the rise problems are often transaction data recording errors reservations, purchases and sales, inventory control information can not be done in a short time.

This final writing system development method SDLC (System Development Life Cycle) which covers Engeneering System, Analysis, Design, implementation and Testing. The method used in this writing by using a modeling tool in the form of Flow Map (Flow Chart Document), DFD (Data Flow Diagram), and techniques of data collection by observation, and interviews. Meanwhile, development tools and MySQL database applications using Visual Basic 6.0 programming language.

(7)

vi

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala berkah, rahmat dan karunia-Nya, hingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi dengan judul “Sistem Informasi Persedian Barang Studi Studi Kasus Pada Toko Gadgetanda ” tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik moril maupun materil. Terutama untuk kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan kasih sayang yang tulus, do’a serta nasehat yang akan penulis ingat untuk bekal melangkah dihari mendatang. Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Wawa Wikusna, S.T., selaku Pembimbing utama yang telah menyediakan waktu, tenaga dan kesabaran, dalam membimbing penulis guna menyelesaikan Skripsi ini.

2. Ibu Rosalin Samihardjo, S.T., selaku Pembimbing kedua yang telah menyediakan waktu, tenaga dan kesabaran, dalam membimbing penulis guna menyelesaikan Skripsi ini.

3. Seluruh Dosen dan Staff Karyawan Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia yang telah menyediakan waktu untuk bertukar pikiran dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi penulis.

4. Dr. Ir. Bob Foster, M. M. selaku Rektor Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (UNIBI).

5. Nes Yandri Kahar, DR, M.T., selaku Dekan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia.

(8)

vii

7. Ibu Heti selaku staff akademik yang telah membantu dalam proses seminar dan sidang skripsi penulis.

8. Rekan-rekan Alumni mahasiswa-mahasiswi Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia angkatan 2004.

9. Siti Mariam Sopianti yang telah memberikan dorongan serta semangat dan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Agus Kurnia yang telah membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini. 11. Rekan Durencell yang mendukung penulis baik moril maupun materil.

Skripsi ini bukanlah sebuah karya yang sempurna, untuk itu penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang terdapat dalam Skripsi ini. Kritik dan saran akan penulis terima dengan terbuka demi perbaikan dan kesempurnaan Skripsi ini. Penulis berharap semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kegunaan.

Wassalamu’alaikum Waramatullahi Wabarakatuh

Bandung, Desember 2010

(9)
(10)

2.3.1 Definisi Sistem Informasi ... 14

2.5.2.3 Aturan-Aturan Dalam Pembuatan Data Flow Diagram ... 25

2.5.3 Kamus Data ... 25

2.5.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 26

2.5.4.1 Simbol-Simbol dalam Entity Relationship Diagram ... 26

2.8.2 MySQL Sebagai Bahasa Structured Langguage (SQL) ... 33

2.8.3 Tipe Data pada MySQL... 34

2.8.4 Bahasa SQL ... 35

2.9 Mengenal Visual Basic 6.0 ... 39

2.9.1 Komponen Visual Basic 6.0 ... 39

(11)

3.1 Kondisi dan Gambaran Umum Objek Observasi ... 43

3.1.1 Struktur Organisasi ... 44

3.1.2 Tugas dan Wewenang... 45

3.2 Analisis Sistem Informasi Persediaan Barang ... 47

3.2.1 Uraian Prosedur ... 47

3.2.2 Analisis Dokumen ... 49

3.2.3 Analisis Entitas ... 51

3.2.4 Flowmap Berjalan Sistem Persediaan Barang ... 52

3.3 Evaluasi Sistem ... 53

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ... 54

4.1 Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang ... 54

4.1.1 Uraian Prosedur Usulan ... 54

4.1.2 Flowmap Usulan Sistem Informasi Persediaan Barang Toko Gadgetanda ... 57

4.1.3 Data Flow Diagram ... 58

4.1.3.1 Diagram Konteks... 58

(12)

4.1.5 Entity Relationship Diagram ... 78

4.1.6 Relasi Antar Tabel ... 80

4.1.7 Struktur Tabel ... 81

4.1.8 Rancangan Aplikasi Pendukung Sistem Informasi Persediaan Barang ... 87

4.1.8.1 Struktur Menu ... 87

4.1.8.2 Rancangan Masukan ... 91

4.1.8.3 Rancangan Proses ... 93

4.2 Implementasi Sistem Informasi Persediaan Barang ... 97

4.2.1 Kebutuhan Sumber Daya ... 98

4.2.1.1 Sumber Daya Pengembangan Aplikasi ... 98

4.2.1.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras ... 98

4.2.1.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak ... 99

4.2.1.2 Sumber Daya Pengoperasian Aplikasi ... 99

4.2.1.2.1 Spesifikasi Sumber Daya Manusia . 99 4.2.1.2.2 Spesifikasi Perangkat Keras……...101

4.2.1.2.3 Spesifikasi Perangkat Lunak……..102

4.2.1.2.4 Cara Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang Toko Gadgetanda ..………102

BAB V TESTING...128

5.1 Tesing (Pengujian Perangkat Lunak)………..128

5.2 Teknik Pengujian Black-Box.…… ………...…130

(13)

Barang Toko Gadgetanda

.....………131

5.3.1 Test Case Modul Verifikasi Data Login...………...………131

5.3.2 Black-Box Test Case Modul Verifikasi Data Login…..…133

5.3.3 Black-Box Test Case Modul Input Data Barang……...…136

5.3.4 Black-Box Test Case Modul Ubah Data Barang….…..…140

5.3.4 Black-Box Test Case Modul Input Data Transaksi

Penjualan………..146

BAB V

PENUTUP...153

6.1

Kesimpulan……….153 6.2

Saran………...154

DAFTAR PUSTAKA...

154

Simbol-simbol dalam Data Flow Diagram

(14)

Entitas Luar, dapat berupa orang/unit terkait yang berinteraksi dengan sistem tetapi diluar sistem

(15)

Menunjukan titik awal, akhir, atau pemberhentian dari suatu proses

Menunjukan arah atau alur dari suatu dokumen

Menunjukan input atau output media record berupa dokumen

Menunjukan Proses yang dilakukan secara manual

Menunjukan Proses yang dilakukan secara terkomputerisasi

Menunjukan masukan secara manual

Menunjukan Arsip atau simpanan data manual

Menunjukan pengambilan keputusan yang menghasilkan dua kemungkinan (Ya/Tidak)

Keputusan Arsip Input Manual

Proses Komputerisasi

(16)

Terminasi untuk halaman yang sama

Terminasi untuk halaman yang berbeda

H al

Tabel 2.1 Klasifikasi 9

(17)
(18)

………...………….

Tabel 4.23 Struktur Tabel Barang

…………...………...…………...

81

Tabel 4.24 Struktur Tabel Persediaan Barang

……….…………...

Tabel 4.27 Struktur Tabel Permintaan

……...………...….

82

Tabel 4.28 Struktur Tabel Detail Permintaan

…………...…………...….

82

Tabel 4.29 Struktur Tabel Pemesanan

……….………...

83

Tabel 4.30 Struktur Tabel Detail Pemesanan

..………...

83

Tabel 4.31 Struktur Tabel Pembelian

………...

83

Tabel 4.32 Struktur Tabel Detail Pembelian

………...………..

84

Tabel 4.33 Struktur Tabel Penjualan

…………....………...……….

85

Tabel 4.34 Struktur Tabel Detail Penjualan

(19)

Gambar 2.3 Notasi Entitas ……….…… ……… 27 Gambar 3.1 Gambaran Struktur Organisasi Toko Gadgetanda... 42

Gambar 4.10 Rancangan Form Transaksi Penjualan... 95

Gambar 4.11 Rancangan Form Transaksi Retur... 95

Gambar 4.12 Rancangan Form Laporan Pemesanan Barang... 96

Gambar 4.13 Rancangan Form Laporan Pembelian Barang... 96

Gambar 4.14 Rancangan Form Laporan Penjualan Barang ……….. 97

Gambar 4.15 Rancangan Form Laporan Persediaan Barang………..…….. 97

Gambar 4.16 Splash Screen Informasi Persediaan Barang... 103

Gambar 4.17 Form Menu Sistem Informasi Persediaan Barang... 103

Gambar 4.18 Form Verivikasi Login Sistem Informasi Persediaan Barang.. 104

Gambar 4.19 Form Data Barang...……….. 105

Gambar 4.20 Form Data Konsumen………... 106

Gambar 4.21 Form Data Pemasok... 107

Gambar 4.22 Form Data Pengguna...……….. 108

Gambar 4.23 Form Transaksi Permintaan...……...…………... 109

Gambar 4.24 Form Transaksi Pemesanan...……….. 110

Gambar 4.25 Form Transaksi Pembelian………... 111

Gambar 4.26 Form Transaksi Penjualan... 113

Gambar 4.27 Form Transaksi Retur...……….. 114

Gambar 4.28 Form Laporan Pemesanan Barang... 115

Gambar 4.29 Form Laporan Pembelian Barang... 116

Gambar 4.30 Form Laporan Penjualan Barang ……….. 116

Gambar 4.31 Form Laporan Persediaan Barang……….. 117

Gambar 4.32 Form Laporan Retur Barang... 118

Gambar 4.33 Form Profil Sistem Informasi Persediaan Barang... 118

Gambar 4.34 Form Tutorial... 119

Gambar 4.35 Form Setting Harga Jual... 120

(20)

Gambar 4.37 Form Setting Wallpaper... 121

Gambar 4.38 Form Ubah Password... 121

Gambar 4.39 Daftar Purchase Order... 122

Gambar 4.40 Daftar Pembelian...……….. 122

Gambar 4.41 Daftar Penjualan...……….. 123

Gambar 4.42 Tanda Terima Retur... 123

Gambar 4.43 Surat Jalan Retur... 124

Gambar 4.44 Laporan Pemesanan ... 124

Gambar 4.45 Laporan Pembelian... 125

Gambar 4.46 Laporan Penjualan... 125

Gambar 4.47 Laporan Persediaan Barang... 126

Gambar 4.48 Rekapitulasi Persediaan Barang... 127

(21)

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem informasi merupakan hal yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dengan adanya sistem informasi, organisasi atau perusahaan dapat menjamin kualitas informasi yang disajikan dan dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi tersebut. Sekarang informasi dapat diperoleh dengan lebih mudah dan cepat berkat adanya teknologi informasi. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang diharapkan adalah pada sistem informasi persedian barang.

Toko Gadgetanda adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan alat komunikasi khususnya smartphone dan aksesorisnya yang didirikan pada tahun 2008. Toko Gadgetanda merupakan perusahaan yang mempelopori penjualan smartphone dan aksesorisnya di Bandung. Seiring dengan berkembangannya perusahaan, perusahaan menambah barang dagangan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memberi kepuasan kepada konsumen. Dengan semakin bertambahnya jumlah barang dagangan muncul permasalahan yaitu kesulitan untuk mendapatkan informasi persediaan barang yang cepat, tepat dan akurat. Adapun penyebab munculnya permasalahan tersebut adalah pengolahan data transaksi membutuhkan beberapa tahapan dan sering terjadi kesalahan pencatatan dalam faktur, form serta laporan yang dibuat. Selain itu pengolahan data transaksi menjadi informasi persediaan barang sering ditunda oleh petugas. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan sistem informasi persedian barang yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan toko Gadgetanda.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengembangkan sistem informasi persediaan barang yang dituangkan dalam skripsi berjudul “ SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG STUDI KASUS PADA TOKO

(22)

1.2 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Proses pencatatan data pembelian, penjualan dilakukan dengan cara menuliskannya pada faktur kemudian dicatat kembali dalam sebuah form laporan harian setelah itu data transaksi tersebut disimpan dalam sebuah file spreed sheet dengan penyimpanan file yang tidak sistematis. Proses tersebut memerlukan waktu yang tidak singkat selain itu pada data transaksi-transaksi tersebut sering terjadi kesalahan pencatatan, akibatnya informasi persediaan barang menjadi tidak tepat dan akurat.

2. Pengelolaan dan pengontrolan informasi mengenai persediaan barang masih dilakukan dengan cara mencari pada file spreed sheet yang berisi catatan data transaksi-transaksi yang terjadi. pengolahan data pemesanan, pembelian, penjualan, dan persediaan barang yang terdapat pada toko Gadgetanda memungkinkan petugas menunda–nunda tugas yang diberikan. Akibatnya informasi persediaan barang tidak dapat disajikan pada saat dibutuhkan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

Dengan memperhatikan identifikasi masalah tersebut penulis dapat merumusakan permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimana sistem informasi persediaan barang dan sejauh mana pengaruh aliran informasi yang sedang berjalan pada toko Gadgetanda?

2. Bagaimana sistem informasi persediaan barang usulan yang sesuai dengan kebutuhan toko Gadgetanda?

3. Bagaimana rancangan database yang sesuai dengan kebutuhan informasi? 4. Bagaimana rancangan antarmuka dan kemampuan apa saja yang dimiliki

aplikasi sistem informasi persediaan barang pada toko Gadgetanda?

(23)

Agar pembahasan lebih terarah dan tidak menyimpang dari latar belakang masalah yang telah ditentukan diatas, serta dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, kemampuan dan pengetahuan penulis, maka dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis membatasi pembahasan permasalahan pada sistem informasi persediaan barang toko Gadgetanda.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Strata satu Fakultas Teknologi dan Informatika Program Studi Manajemen Informatika di Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan Skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Menggambarkan dan mengevaluasi sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan pada toko Gadgetanda.

2. Menggambarkan sistem informasi persediaan barang usulan yang sesuai dengan kebutuhan toko Gadgetanda.

3. Membuat rancangan database yang sesuai dengan kebutuhan informasi

4. Membuat rancang bangun antar muka dan kemampuan yang akan dimiliki oleh aplikasi, yang dapat digunakan pada proses persediaan barang pada toko Gadgetanda

5. Melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibangun untuk mendukung sistem informasi Persediaan barang pada toko Gadgetanda.

1.4 Kegunaan

(24)

a. Penulis dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama studi kedalam dunia kerja atau lingkungan sesungguhnya.

b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis dalam membangun sebuah sistem informasi.

2. Instansi

a. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengolahan data transaksi persediaan barang sehingga Informasi yang dihasilkan menjadi lebih mudah dan efisien.

b. Memberikan solusi alternatif dalam sistem informasi akuntansi Toko Gadgetanda.

3. Pembaca

a. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai pembangunan sistem informasi dan aplikasi serta teknik pembuatannya. b. Dapat menjadi salah satu acuan atau referensi dalam membuat sistem

informasi di kemudian hari.

1.5 Metode Pendekatan

Dalam penyusuanan skripsi ini penulis menggunakan metode pendekatan deskriptif, dengan cara menggambarkan alur sistem, dan menginterpretasikan hasil penelitian berdasarkan kondisi yang sebenarnya pada masa sekarang. Untuk mendapatkan data penunjang dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara (Interview)

Suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab yang berhubungan dengan permasalahan. Penulis melakukan wawancara langsung kepada nara sumber.

(25)

Suatu metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung pada tempat penelitian terhadap obyek yang di bahas untuk mendapat informasi.

Adapun metode yang digunakan untuk mengembangkan sistem adalah dengan menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC).

1.6 Lokasi dan Waktu Kegiatan

Untuk memperoleh data yang diperlukan, Penulis melakukan studi kasus pada bagian administrasi umum di Toko Gadgetanda Bandung yang berlokasi di jalan Purnawarman Lt UG C-17 Istana Bandung Electronic Center. Adapun waktu kegiatan studi kasus dilaksanakan selama satu bulan dari tanggal 1 September 2009 sampai dengan tanggal 1 November 2009.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Skripsi ini terdiri dari 6 (lima) Bab yang masing-masing Bab telah dirancang dengan suatu tujuan tertentu. Berikut penjelasan tentang masing-masing Bab :

.1.1.1.1

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunanan penelitian, metode penelitian yang dilakukan, lokasi dan waktu penelitian dan sistematika penulisan.

.1.1.2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

(26)

akan digunakan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi pada saat perancangan dan pengembangan.

BAB III ANALISIS SISTEM

Membahas tentang kondisi dan gambaran umum objek observasi, analisis dan evaluasi sistem yang sedang berjalan.

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Membahas tentang perancangan sistem berdasarkan hasil evaluasi sistem, batasan implementasi, lingkungan perangkat keras, perangkat lunak serta sumber daya manusia.

.1.1.3

BAB V

PENGUJIAN

Pada bab ini menguraikan tentang pengujian aplikasi yang telah dibuat.

.1.1.4

BAB VI

PENUTUP

(27)

2.1 Konsep Dasar Sistem

Secara umum ada dua pendekatan dalam mendefinisikan dan memahami sistem, antara lain melalui pendekatan sebagai berikut :

1. Pendekatan prosedur

Yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu, urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.

2. Pendekatan komponen/elemen

Yaitu kumpulan komponen yang saling dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem, dan subsistem tersebut dapat terdiri juga dari subsistem yang lebih kecil.

Secara umum sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan komponen atau elemen yang saling bekerja sama untuk tujuan tertentu. Sistem informasi bertugas mengumpul, menyimpan, dan mengolah data untuk menyajikan informasi tertentu kepada orang yang membutuhkan, dalam hubungan instansi atau organisasi sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan laporan yang tertentu.

(28)

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem informasi terlebih dahulu akan dibahas pengertian sistem dan informasi.

2.1.1 Definisi Sistem

Sistem merupakan kumpulan dari sub-subsistem. Menurut Jogiyanto HM

dalam bukunya yang berjudul Analis dan Desain Sistem Informasi berpendapat

bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan dari eleman-eleman yang berinteraksi

untuk mencapai tujuan tertentu”( 2001:2).

Dari pendapat mengenai definisi sistem diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem menurut Jogiyanto HM, suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Sistem dapat berupa subsistem yang mempunyai sifat-sifat sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

(29)

3. Lingkungan Sistem

Lingkungan sistem terdiri dari lingkungan internal sistem yaitu lingkungan yang berada di dalam batasan sistem dan lingkungan eksternal sistem yaitu lingkungan yang berada di luar sistem.

4. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya sehingga dapat berinteraksi untuk membentuk suatu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem agar suatu sistem dapat beroperasi dan energi yang diproses menghasilkan keluaran. 6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolah Sistem

Merupakan perubahan dari masukan (input) menjadi keluaran (output). 8. Sasaran Sistem

Merupakan tujuan dari suatu sistem yang sangat menetukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem agar dapat dikatakan berhasil karena tujuannya dapat tercapai.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem diperlukan untuk membedakan antara sistem satu dengan sistem lainya, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.1 Pengklasifikasian Sistem

Kriteria Klasifikasi

Lingkungan Sistem terbuka Sistem tertutup

(30)

Keberadaanya Sistem berjalan Sistem konsep

Kesulitan Sulit / komplek Sederhana

Output / kinerjanya Dapat dipastikan Tidak dapat dipastikan

Waktu keberadaanya Sementara Selamanya

Wujudnya Abstrak Ada secara phisik

Tingkatnya Sub sistem / sistem Super sistem

Fleksibelitas Bisa beradaptasi Tidak bisa beradaptasi

1. Sistem terbuka dan tertutup

Sistem dikatakan terbuka bila aktivitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkunganya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup apabila aktivitas didalamnya tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkunganya.

2. Sistem buatan manusia dan alam

Suatu sistem diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut dapat diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Allah) dan buatan manusia.

3. Sistem berjalan dan konseptual

Sistem berjalan adalah sistem yang saat ini sedang digunakan sedangkan sistem konseptual adalah sistem yang menjadi harapan atau belum diterapkan. 4. Sistem sederhana dan kompleks

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan subsistem, sedangkan sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan atau subsistem.

5. Kinerjanya dapat dipastikan dan tidak dapat dipastikan

Kinerja yang dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Kinerja yang tidak dapat dipastikan artinya tidak dapat ditentukan dari awal dan tergantung pada situasi yang dihadapi.

(31)

Suatu sistem digunakan sementara artinya sistem hanya digunakan untuk periode waktu tertentu suatu sistem digunakan selamanya artinya sistem digunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak ditentukan.

7. Ada secara fisik dan abstrak / non fisik

Sistem dapat dilihat dari wujudnya. Perusahaan atau organisasi bukanlah merupakan organisasi yang dapat disentuh secara fisik.

8. Sistem, subsistem dan supersistem

Berdasarkan tingkatanya suatu sistem bisa merupakan komponen dari sistem yang lebih besar. Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan supersistem adalah sistem yang lebih besar.

9. Bisa beradaptasi dan tidak beradaptasi

Bisa artinya bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Tidak bisa beradaptasi artinya tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Secara umum informasi dapat diartikan sebagai hasil pengolahan data yang telah memunculkan arti dan manfaat bagi penerima. Sedangkan data dapat diartikan sebagai :

1. Sekumpulan fakta yang belum terorganisir.

2. Kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata.

(32)

2.2.1 Definisi Informasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

”Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar/berita tentang sesuatu serta keseluruhan makna yang menunjang amanat yang terlihat di bagian-bagian amanat tersebut” (2003 :432)

Gordon B davis dalam buku yang berjudul Management Information system mengemukakan bahwa :

”Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerimaan dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan datang” (1974 : 3-4).

2.2.2 Siklus Informasi

Sistem menghasilkan suatu informasi yang diolah dari data. Data adalah sumber informasi berupa fakta atau angka yang relatif kemudian diolah atau diproses untuk menghasilkan suatu informasi. Perubahan data yang menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi dan informasi disajikan dalam bentuk lisan atau tertulis oleh pengolah informasi.

(33)

Menurut Azhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi mengemukakan ”Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menhasilkan informasi” (2007:46).

Pengertian informasi di dalam buku Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut “Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat” (2004 : 40).

Sedangkan menurut Jogiyanto HM dalam bukunya Analis dan Desain adalah Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” (2001:8).

Dari kedua pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari suatu pemrosesan data yang diolah menjadi bentuk yang mudah dipahami yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamanya terhadap fakta-fakta yang ada.

2.2.3 Kualitas Informasi

Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Akurat

Informasi yang didapat kepada si penerima harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi mencerminkan maksudnya, sehingga informasi yang disampaikan kepada penerima tidak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

(34)

diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan menerimannya.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

2.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkanya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat berupa gabunga dari beberapa elemen teknologi berbasis komputer yang saling berinteraksi dan bekerja sama berdasarkan suatu prosedur kerja (aturan kerja) yang telah ditetapkan, dimana memproses dan mengolah data menjadi suatu bentuk informasi yang dapat digunakan dalam mendukung keputusan.

(35)

2.3.1 Defini Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku yang berjudul “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, menyatakan bahwa sistem informasi merupakan:

“Sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dalam menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”(1983:63).

Sedangkan menurut Raymond McLeod, Jr. dalam buku ”Sistem Informasi Manajemen” mengemukakan bahwa:

“Sistem Informasi adalah kumpulan dari subsistem baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna” ( Jilid1, 2001, 13).

Suatu Sistem Informasi terdiri dari beberapa komponen, komponen-komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain antara lain :

1. Perangkat Keras (Hardware), dapat terdiri dari CPU (Central Processing Unit), Disk, terminal, printer.

2. Perangkat Lunak (Software), dapat terdiri dari Sistem Operasi, Sistem Manajemen Basis Data, program pengontrol komunikasi, program aplikasi. 3. Personil, yaitu orang, unit atau bagian tertentu yg mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem.

4. Data, berupa data-data yang tersimpan dalam jangka waktu tertentu.

5. Prosedur, berupa instruksi dan kebijakan tertentu untuk mengoperasikan sistem yang bersangkutan.

(36)

ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses file transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada pihak manajemen atau pihak yang berkepentingan lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

2.3.2 Komponen Sitem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski, ("Information Systems Theory and Practice", John Wiley and Sons, New York, 1986) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut sebagai blok bangunan (block building). Blok bangunan (block building) tersebut tersusun atas sebagai berikut:

1. Blok Masukan (Input Block)

Meliputi, metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas. 4. Blok Teknologi (Technology Block)

Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

(37)

Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan/kegagalan sistem.

Gambar 2.2 Blok Bangunan (Building Block)

2.4 Konsep Dasar Persediaan Barang

Persedian barang merupakan siklus arus pembelian dan penjualan yang aktivitasnya mengawali pengolahan transaksi hingga menghasilkan laporan stock barang.

2.4.1 Pengertian Persediaan Barang

Dalam perusahaan, persedian barang merupakan faktor yang perlu diperhatikan, adapun persediaan menurut Drs. Sofyan Assauri dalam Manajemen produksi adalah :

” Persedaian merupakan sejumlah bahan-bahan dalam proses produksi, serta bahan jadi atau bahan produksi yang diselesaikan untuk memenuhi permintaan dari konsumen/langganan setiap waktu . (Drs. Sofyan Assauri,1996:176 )

Input Model Output

Technology Database Control Pemakai

Pemakai

Pemakai Pemakai

Pemakai

(38)

Sedangkan menurut Freddy Rangkuti dalam buku manajemen persedian aplikasi dibidang bisnis :

” Persediaan adalah merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara kontinyu diperoleh, ubah kemudian dijual kembali ”. (Freddy Rangkuti,1989:11)

Dalam pengadaan persediaan, perusahaan membutuhkan sejumlah dana oleh sebab itu setiap perusahaan dapat mempertahankan suatu jumlah persedian yang cukup untuk menjamin kegiatan perusahaan. Jika persedian terlalu sedikit, maka akan timbul permaslahan yang mengakibatkan tertundanya proses transaksi penjualan oleh sebab itu persedian harus diatur dan dikendalikan agar dapat memenuhi kebutuhan dalam jumlah, mutu, waktu yang tepat dengan jumlah biaya yang serendah rendahnya.

2.4.2 Fungsi persediaan

Fungsi perasedian adalah membantu untuk memisahkan pemasok, produsen, dan konsumen, persediaan juga mengizinkan pedagang barang agar dapat membantu jalannya operasional. Pada dasarnya persedian akan mempermudah atau memperlancar jalanya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang selajutnya menyampaikan kepada langganan atau konsumen, fungsi persediaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tepat produksi

Prosedur dilaksanakan dalam proses yang harus sesuai dengan kebutuhan 2. Tepat jenis

Maksudnya dari tepat jenis adalah terpenuhinya kebutuhan barang yang paling sesuai dengan kebutuhan, karena setiap barang biasanya meliki karateristik yang berbeda

(39)

Maksud dari tepat mutu akan menyebabkan barang tersebut tidak mudah mengalami kerusakan/tidak sebelum waktunya

4. Tepat waktu

Tepat waktu merupakan hal yang penting, barang datangnya tidak tepat waktu dapat merugikan pihak perusahaan pembeli serta dapat menghambat kelancaran pekerjaan-pekerjaan dan keterlambatan barang

5. Tepat jumlah

Persedain barang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan, dengan merencanakan terlebih dahulu berapa jumlah suatu barang yang dibutuhkan.

2.4.3 Maksud dan tujuan persediaan

Persedian dimaksudkan untuk merealisasikan kebutuhan yang dirasakan kurang oleh pihak perusahaan. Adapun tujuannya adalah agar proses persediaan atau kegiatan operasional suatu perusahaan tidak mengalami kemacetan karena kekurangan persedian barang yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatannya adapun tujuan persedian adalah sebagai berikut :

1. Sebagian besar kekayaan perusahaan pada umumnya tertanam pada persediaan oleh karenanya perlu disusun suatu sistem dan prosedurnya agar persedian dapat ditingkatkan efektifitasnya.

2. Persediaan ini diharapkan dapat membantu mengatasi keamanan-kemungkinan dari kehilangan, kerusakan dan lain-lain demi mempertahankan kontinyuitas perusahaan.

3. Persediaan harus ditangani dengan baik selain penyimpanan dan pengeluarannya juga penerimaan ke perusahaan. Kesalahan dalam penerimaan yang disebabkan karena kualitas dan harga akan mempengaruhi terhadap harga pokok penjualan.

(40)

yang dilakukan baik dari pemakaian atau bukan pemakaian dapat selalu terpenuhi.

2.5 Alat Bantu Pemodelan Sitem

Dalam menganalisis, merancang dan mendokumentasikan Sistem Informasi, Penulis menggunakan alat bantu berupa simbol-simbol grafik yang menggambarkan proses-proses yang terjadi. Pengguna simbol-simbol grafik ini ditujukan untuk mempermudah dalam memahami proses-proses yang terjadi.

2.5.1 Flowmap

Flowmap atau Bagan Aliran Dokumen adalah Alat dokumentasi untuk menggambarkan sistem informasi baik pada tahap analisis maupun perancangan sistem yang menelusuri aliran dokumen termasuk didalamnya dari mana dokumen tersebut berasal, kemana tujuannya dan bagaimana proses pembuatan dokumen tersebut.

Flowmap merupakan Flowchart yang dipetakan kedalam kolom-kolom, setiap kolom mewakili atau menunjukan suatu bagian, divisi, atau jabatan dalam struktur organisasi yang bersangkutan, dan orang atau pihak-pihak yang berinteraksi dengan sistem secara tidak langsung. Simbol-simbol yang digunakan dalam Flowmap memiliki kesamaan dengan simbol-simbol dalam Flowchart. Sebagian besar dari simbol-simbol yang digunakan dalam Flowmap dapat dilihat pada daftar simbol.

Tabel 2.2 Flowmap (Bagan aliran Dokumen)

No Simbol Nama Keterangan

1 Terminal

(41)
(42)

12 Punched Paper Tape

Menunjukan alat pembayaran (uang)

13 Manual Input

Menunjukan alat input manual

2.5.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram(DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan.

(43)

2.5.2.1 Context Diagram

Context Diagram atau Diagram Konteks berfungsi memetakan model lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem, yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem secara global. Entitas Luar merupakan entitas atau pihak-pihak tertentu yang berinteraksi dengan sistem tanpa melakukan pengolahan data, serta bertindak sebagai pemberi masukan (input) atau penerima keluaran (output) dari sistem.

! "

#

" " $

"

"

(44)

2.5.2.2 DFD Levelled

DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.

Dalam DFD levelled dapat terjadi penurunan level, dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled dapat dimulai dari DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkan atau dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif.

(45)

%&'

(&'

#

)&'

*&'

! " #

"

" +&'

" " $

Diagram 2.2 Contoh Data Flow Diagram Levelled

2.5.2.3 Aturan-aturan dalam Pembuatan Data Flow Diagram

Dalam pembuatan DFD, terdapat beberapa peraturan yang harus diperhatikan, sehingga dalam penggambarannya tidak terjadi kesalahan, aturan-aturan tersebut antara lain :

(46)

2. Tidak diperbolehkan adanya aliran data antara entitas eksternal dengan data store.

3. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan), entitas eksternal atau data store dapat digambar beberapa kali dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor.

4. Satu aliran data dapat mengalirkan beberapa paket data. 5. Bentuk anak panah aliran data dapat bervariasi.

6. Semua objek harus mempunyai nama.

7. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.

8. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses, jika melebihi maka sebaiknya dikelompokkan kembali kedalam beberapa proses yang bekerja bersama-sama didalam suatu subsistem.

2.5.3 Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus Data (Data Dictionary) adalah daftar semua elemen data yang terdefinisi dengan tepat sehingga pengguna (user) dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output dalam sistem.

Kamus data mempunyai fungsi yang sama besar dalam pemodelan sistem dan juga berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara terperinci, dan mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem sehingga pemakai dan penganalisa sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut : 1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.

2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran. misalnya data alamat diuraikan menjadi kota, negara dan kode pos.

3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

(47)

5. Mendeskripsikan hubungan secara terperinci antar penyimpanan yang akan menjadi titik perhatian dalam Entity Relationship Diagram (ERD).

2.5.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model dari basis data yang berfungsi untuk menjelaskan hubungan antar entitas didalam basis data dan membantu menggambarkan relasi secara lengkap antara dua table/file atau lebih.

2.5.4.1 Simbol-simbol dalam Entity Relationship Diagram

Agar dapat memahami dan menggunakan Entity Relationship Diagram sebagai alat pemodelan dan perancangan basis data, diperlukan pemahaman terhadap simbol-simbol yang digunakan, beserta definisi dari setiap simbol yang bersangkutan. Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram antara lain:

1. Entitas (Entity)

Entitas adalah sebuah Objek yang dapat dibedakan dari objek lain. Contoh :

a. Individu : Pegawai, Pelanggan , Mahasiswa, Distributor. b. Tempat : Ruang, Bangunan, Kantor, Lapangan, Kampus. c. Objek : Buku, Motor, Paket Software, Produk.

d. Peristiwa : Pendaftaran, Pemesanan, Penagihan. e. Konsep : Rekening, Kualifikasi.

(48)

Gambar 2.3 Notasi Entitas

2. Relasi (Relationship)

Relasi adalah Hubungan/Asosiasi antara dua atau lebih Entitas yang dinamai dengan kata kerja.

Gambar 2.4 Notasi Relasi

3. Atribut (Attribute)

Atribut merupakan karakteristik dari Entitas yang menentukan properti suatu objek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda

Gambar 2.5 Notasi Atribut

4. Kardinalitas (Kardinality)

Adalah angka yang menunjukan banyaknya kemunculan suatu objek terkait dengan kemunculan objek lain pada suatu relasi. Kombinasi angka yang mungkin terjadi yaitu 1 : 1, 1 : n, dan n : n.

(49)

5. Modalitas (Modality)

Merupakan partisipasi sebuah entitas dalam suatu relasi, dipetakan menggunakan angka nol (0) dan angka satu (1). Angka nol (0) menunjukan partisipasi bersifat Optional atau Parsial, dan angka satu (1) jika partisipasi bersifat Wajib atau Total.

2.6. Pendekatan Sistem

Didalam melakukan pengembangan sistem dibutuhkan suatu metodologi, adapun metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep – konsep pekerjaan, dan aturan-aturan yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni, ataupun disiplin lain. Sebagian besar dari metodologi yang dibuat dimaksudkan hanya untuk tahap desain saja, akan tetapi banyak juga yang digunakan untuk tahap analisis sistem. Metodologi yang digunakan penulis dalam perancangan ini adalah pendekatan sistem SDLC.

SDCL adalah proses-proses pengembangan sistem yang terdiri dari : 1. Perencanaan sistem

Tahap perencanaan merupakan pedoman atau landasan dasar untuk melakukan pengembangan sistem kebutuhan-kebutuhan apa saja dibutuhkan untuk melakukan pengembangan sistem serta mendukung operasinya setelah diterapkan.

2. Analisis

Merupakan tahap awal pengembangan sistem beserta aplikasi perangkat lunak pendukung sistem, dengan cara mengumpulkan data-data dan menganalisa sistem yang sedang berjalan sehingga kebutuhan aplikasi perangkat lunak pendukung sistem dapat terdefinisi dengan jelas.

3. Perancangan

(50)

memberikan gambaran mengenai rancangan sistem serta aplikasi perangkat lunak pendukung sistem yang dibangun.

4. Implementasi

Pada tahap ini semua spesifikasi yang dihasilkan pada tahap perancangan diterjemahkan kedalam bahasa pemograman sehingga menghasilkan sebuah aplikasi perangkat lunak pendukung sistem rancangan penulis.

5. Pengujian ( Testing )

Pada tahap pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

6. Perawatan sistem

Tahap perawatan sistem merupakan tahapan setelah pengembangan sistem selesai dilakukan dan sistem telah dioperasikan.

2.7 Konsep Dasar Basis Data

Basis Data (Database) merupakan komponen utama sistem informasi karena semua informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan berasal dari pengolahan data didalam basis data. Pengelolaan basis data yang buruk dapat mengakibatkan tidak tersedianya data penting yang dapat digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.

(51)

2.7.1 Definisi Basis Data

Menurut Fatansyah dalam buku yang berjudul Basis Data menyatakan bahwa:

“Basis Data merupakan kumpulan file/berkas/arsip yang berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa yang disimpan secara bersama dalam penyimpanan elektronis agar kelak dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.” (2001, 2).

Menurut Andi Kristanto yang tertuang dalam buku yang berjudul Konsep dan Perancangan Database menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antar satu file dengan file yang lain sehingga

membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan,

instansi dalam batasan tertentu” (1994:3).

2.7.2 Abstraksi Data dalam Basis Data

Kegunaan utama sistem basis data adalah agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan abstraksi dari data. Bayangan mengenai data tidak lagi memperhatikan kondisi sesungguhnya bagaimana suatu data masuk kedalam basis data dan disimpan dalam sektor mana, tetapi menyangkut secara menyeluruh bagaimana data tersebut dapat diabstraksikan mengenai kondisi yang dihadapi oleh pemakai sehari-hari. Sistem yang sesungguhnya, tentang teknis bagaimana data disimpan dan dipelihara seakan-akan disembunyikan kerumitan, kemudian diungkapkan dalam bahasa dan gambar yang mudah dimengerti.

Terdapat tiga kelompok pemakai dalam tingkatan abstraksi saat memandang suatu basis data, antara lain :

1. Level Fisik

Level ini merupakan level abstraksi paling rendah karena menggambarkan bagaimana data disimpan dalam kondisi sebenarnya.

(52)

Level ini menggambarkan data apa yang disimpan dalam basis data dan hubungan relasi yang terjadi antara data dari keseluruhan basis data. Pemakai tidak memperdulikan kerumitan dalam struktur level fisik lagi, penggambaran cukup dengan memakai kotak, garis, dan hubungan secukupnya.

3. Level Pandangan Pemakai (View level)

Level ini merupakan level abstraksi data tertinggi yang menggambarkan hanya sebagian saja yang dilihat dan dipakai dari keseluruhan basis data, hal ini disebabkan beberapa pemakai basis data tidak membutuhkan semua isi basis data.

2.8 Konsep Dasar Database dan Pengertian Structured Query Language (SQL)

Structured Query Language disingkat SQL adalah bahasa standar yang digunakan dalam database management system (DBMS) untuk berkomunikasi dengan basis data atau database, yang meliputi perintah-perintah untuk mengganti isi atau memodifikasi struktur database, mengganti setting dan membuat sistem security data, memberi dan menentukan wewenang user pada database atau tabel, mentransfer data dari satu database ke database lain, menangani proses transaksi dalam suatu aplikasi (Kok Yung, 2003). Database itu sendiri dapat dianggap sebagai suatu penyusunan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat, yang disimpan secara terstruktur dalam suatu media pengingat yang sering disebut dengan harddisk.

(53)

perintah SQL yang diberikan melalui sebuah aplikasi yang berupa program develop menggunakan Visual Studio, .NET, Java, Phyton, Borland dan bahasa program lainnya. Jika ingin mendapatkan suatu informasi, maka perintah SQL tersebut diketikkan pada aplikasi database. Perintah-perintah tersebut akan diteruskan ke DBMS untuk diproses. Pada saat DBMS melakukan tugasnya, DBMS tersebut akan mengambil atau memanipulasi data-data dalam database sesuai perintah SQL yang diterimanya, dan kemudian memberikan atau mengembalikan data yang telah diproses.

2.8.1 Sejarah Structured Query Language (SQL)

Pertengahan tahun 1970-an, vendor database berlomba-lomba mengimplementasikan database relational yang berbasiskan model relational. IBM sendiri tengah mengembangkan produk relasionalnya yang bernama System/R, untuk bahasa querynya IBM menciptakan SEQUEL. Ciri-ciri bahasa ini adalah mirip bahasa Inggris, deklaratif, dan high level yang mirip dengan bahasa pemrograman COBOL.Ternyata System/R tidak sukses di pasaran, sehingga IBM pada tahun 1979 menciptakan produk database relasional yang lain yaitu DB/2. Namun bahasa SEQUEL ternyata diminati oleh vendor lain seperti Oracle dan Ingres yang akhirnya diubah menjadi SQL oleh IBM.Awal tahun 1980-an sudah ada produk database yang menggunakan SQL.

(54)

antara lain tabel inheritance, tipe data komposit (array, row) dan tipe data referensi (pointer), recursive query, regex, trigger, tipe data Boolean dan savepoint. SQL:2003 merupakan standar SQL yang berkaitan dengan XML.

2.8.2 MySQL sebagai bahasa Structured Query Language (SQL)

MySQL merupakan salah satu database relasional yang mendukung pemakaian Structured Query Language (SQL) dan dirancang untuk penggunaan aplikasi dengan arsitektur client-server, yang memungkinkan pengguna untuk mengolah data didalam database tersentral pada komputer pusat yang disebut dengan server. Sedangkan informasi yang dihasilkan dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa user didalam komputer lokalnya yang disebut client. (Ridwan Sanjaya dan Yoni Eza Ikhmawan, 2003). Pada awalnya MySQL dioperasikan hanya pada satu platform saja. Namun seiring perkembangan teknologi, maka MySQL dapat dioperasikan ke dalam berbagai platform seperti Windows, Linux dan Free BSD. Kecepatan akses MySQL dan kemampuannya untuk integrasi ke dalam berbagai bahasa pemrograman yang menjadikannya standar dalam pemrograman.

MySQL dapat dengan bebas didownload melalui http://www.mysql.com

atau melalui server terdekat dengan Indonesia,antara lainhttp://mysql.hjc.edu.sg

(55)

Sedangkan untuk dapat mencoba mengoperasikan perintah-perintah SQL dapat menggunakan MySQL Monitor. long, single, double, currency, string, byte, Boolean, date, object, variant.Adapun jenis tipe data MySQL antara lain: Tabel

2.8.3 Tipe Data pada MySQL

1. TypeRange

Tinyint ukuran terkecil dari integer.Signed range : -128 s.d 127 unsigned range : 0 s.d 255

2. Smallint ukuran kecil dari integer.Signed range : -32768 s.d 32767 unsigned range : 0 s.d 65535

3. Mediumint ukuran menengah dari integer Signed range : -8388608 s.d 8388607 unsigned range : 0 s.d 16777215int

4. IntegerIntegerSigned range : -2147483648 s.d 2147483647Unsigned range : 0 s.d 4294967295

5. Bigint ukuran terbesar dari integer signed range : -9223372036854775808 s.d 9223372036854775808 unsigned range : 0 s.d 18446744073709551615

6. FloatPresisi tunggal Range : -3.402823466E+38 s.d -1.175494351E-38,0, 1.175494351E-38 s.d 3.402823466E+38 TypeRange double, double precision, real Presisi ganda Range : 7976931348623157E+308 s.d -2.2250738585072014E-308, 0, dan 2.2250738585072014E-308 s.d 1.7976931348623157E+308 decimal, numeric

Pecahan dengan range seperti tipe data DOUBLEDateTanggalFormat : 'YYYY-MM-DD'datetimeKombinasi tanggal dan jamRange : '1000-01-01 00:00:00' s.d

‘9999-12-31 23:59:59'Format : 'YYYY-MM-DD

HH:MM:SS'timestampKombinasi tanggal dan jam yang berisi waktu saat tabel diakses.Range : '1970-01-01 00:00:00' s.d Tahun 2037Format :

YYYYMMDDHHMMSS, YYMMDDHHMMSS, YYYYMMDD, atau

(56)

'HH:MM:SS'YearTahunRange : 1901 s.d 2155 (4 digit),1970-2069 (2 digit)Format : 'YYYY'CharKarakter dengan panjang tetap sesuai saat pembuatan tabel dengan karakter spasi dihilangkan pada saat penyimpananRange : 1 s.d 255 charactersnchar,national char

Karakter dengan panjang tetap sesuai saat pembuatan tabel namun karakter spasi tidak dihilangkan pada saat penyimpananRange : 1 s.d 255 characters.varcharKarakter dengan panjang sesuai saat panjang karakter ditulis, dengan karakter spasi dihilangkan pada saat penyimpanan.Range : 1 s.d 255 characters. tinyblob, tinytext TEXT/BLOB dengan panjang maksimal 255 karaktermediumblob, mediumtext 65535 TypeRange longblob, longtext 16777215enum ('value1', 'value2', …) Obyek string yang hanya boleh diisi dari daftar pilihan value yang diberikan, NULL, atau error valueMaksimum value : 65535set ('value1', 'value2', …) Obyek string yang hanya boleh diisi dari daftar pilihan value yang diberikan, NULL, atau error valueMaksimum value : 64Sumber : Ridwan Sanjaya dan Yoni Eza Ikhmawan, 2003

2.8.4 Bahasa SQL

Dalam SQL terdapat tiga subbahasa, yaitu

1. Data Definition Language (DLL) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database, seperti tabel dan indeks;

2. Data Manipulation Language (DML) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dalam tabel; dan

3. Data Control Language (DCL) yang digunakan untuk menangani masalah sekuriti dalam database. Ketiga komponen ini dapat diakses setelah database dibuka atau dipanggil. (Ridwan Sanjaya dan Yoni Eza Ikhmawan, 2003). Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan database adalah penulisan nama database tidak diperbolehkan menggunakan spasi dan karakter non standar. Bentuk penulisan perintah untuk membuat database baru adalah :

(57)

Untuk membuat database latihan: create database latihan;

Sedangkan untuk melihat keseluruhan database dapat digunakan perintah : shows databases;

Untuk memanggil atau menggunakan database digunakan perintah:

use nama_database;

Untuk menggunakan database latihan: use latihan;

Untuk menghapus database digunakan perintah: drop database nama_database;

Untuk menghapus database latihan: drop database latihan;

1. Sintak Data Definition Language (DLL) Sintak Data Definition Language terdiri atas create, alter, dan drop. DDL bertugas untuk membuat objek SQL dan menyimpan definisinya dalam tabel. Contoh obyek yang dimaksud adalah tabel, view, dan index. Pembuatan tabel, serta perintah untuk menghapus tabel, dilakukan dengan subbahasa yang tergolong dalam DDL.

a.Membuat TabelStruktur penulisan:

create table nama_table (nama_field type, …); Sintaks membuat tabel produk :c

reate table produk (nama varchar(25), harga bigint); b. Mengganti nama tabelStruktur penulisan: alter

table nama_table_lama rename nama_table_baru; Sintaks mengganti tabel produk menjadi tabel barang: alter table produk rename barang;

c. Menghapus tabelStruktur penulisan: drop table nama_table; Sintaks menghapus tabel barang: drop table barang;

(58)

a. Memasukkan data (insert)Ada dua perintah yang dapat digunakan untuk memasukkan data ke dalam tabel: insert into nama_table values (isi_field1, isi_field2, ..., isi_fieldn);

Contoh:

insert into barang values (‘Buku’, 45000); Jenis perintah yang kedua:

insert into nama_table (nama_field1, nama_field2, ..., nama_fieldn) values (isi_field1, isi_field2, ..., isi_fieldn);

Contoh:

insert into barang (nama, harga) values (‘Buku’, 45000);

b. Menampilkan data (select)Perintah select digunakan untuk menampilkan data. Perintah ini hampir 90% digunakan dalam pemakaian database MySQL untuk menampilkan informasi berdasarkan kriteria dan urutan tertentu.Struktur penulisan

select [fields] from [nama_tabel]where [kondisi]order by [nama_field] group by [nama_field] asc|desclimit [batasan];

Setelah penulisan select, [fields] dapat diganti dengan menyebutkan satu nama field saja atau beberapa field sekaligus yang dipisah dengan tanda koma (,), penulisan field-field tersebut digunakan untuk memunculkan data dari kolom mana saja yang akan ditampilkan. Jika seluruh kolom akan ditampilkan, dapat menggunakan tanda asterik (*) untuk mewakilinya.Kemudian perintah dilanjutkan dengan penulisan from [nama_tabel], yang dimaksudkan untuk menyebutkan nama tabel yang akan digunakan sebagai sumber untuk menampilkan kolom-kolom yang telah disebutkan sebelumnya.Contoh penulisan:

select * from produk;select nama, harga from produk;

Sedangkan pada baris where [kondisi], dituliskan kriteria apa saja yang disyaratkan untuk menampilkan data. Contoh : untuk menampilkan produk pasta gigi:

select * from produk where nama = ‘Pasta Gigi’; Klausa

(59)

digunakan untuk mengurutkan hasil. Untuk mengurutkan berdasarkan urutan terkecil ke besar dapat menggunakan asc (ascending), sedangkan untuk mengurutkan data yang terbesar ke yang kecil digunakan desc (descending).Contoh :

select * from produk order by nama desc;

Mengubah data (Update)Digunakan untuk proses update (memperbaharui data) agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan.Struktur penulisan:

update nama_tabel set nama_field1=isi_baru1, nama_field2=isi_baru2, . . ., nama_fieldn=isi_barun where kriteria;

Contoh untuk mengubah nama produk pasta gigi menjadi odol: update produk set nama=”Odol” where nama=”Pasta gigi”;

d.Menghapus data (Delete)Digunakan untuk menghapus data apabila terdapat kesalahan data atau data sudah tidak dipakai lagi.Struktur penulisan:

delete from nama_tabel where kriteria;

Contoh untuk menghapus nama produk pasta gigi: delete from produk where nama=”Pasta gigi”;

1.Sintaks Data Control Language (DCL)Data Control Language (DCL) merupakan alat kontrol keamanan terhadap database dan tabelnya yang terdiri dari dua yaitu grant dan revoke.Yang berhak pemberian perintah ini adalah adalah user yang mempunyai hak sebagai admin (root).a.GrantGrant digunakan untuk mengizinkan user mengakses table dalam database tertentu.

Struktur penulisan:

grant [privileges] on nama_tabel | nama_database.namatabel] to [nama_user]; Privileges dapat diisi dengan

(60)

usage.

Contoh penggunaan grant untuk mengizinkan user “farazinux” mengakses semua isi (disimbolkan dengan asterik atau *) yang ada pada database latihan.

grant all priveleges on latihan.* to farazinux@localhost;flush privileges;

b.RevokeKebalikan dari Grant, Revoke digunakan untuk mencabut kembali izin yang sudah diberikan sebelumnya oleh grant. Struktur penulisan:

revoke [privileges] on [nama_tabel | nama_database.namatabel] to [nama_user]; Contoh penggunaan revoke untuk mencabut user “farazinux” dari hak delete pada semua database latihan

revoke delete on latihan.* to farazinux@localhost;flush privileges;

2.9 Mengenal Visual Basic 6

Visual Basic adalah sebuah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program aplikasi berbabasis orientasi objek atau Objek Oriented Program (OOP). Visual Basic merupakan pengembangan dari bahasa Basic yang pernah popular. Dengan Visual Basic, perancangan sebuah program akan lebih mudah dan menyenangkan karena didukung oleh komponen-komponen pelengkap yang memiliki standar Windows.

2.9.1 Komponen Visual Basic 6

Visual basic terdiri dari beberapa komponen antara lain :

Project adalah kumpulan modul yang dimiliki oleh sebuah program, sekaligus sebagai kontrol utama dari program. Di project ini terkandung komponen-komponen pendukung Visual Basic yang lain seperti :

(61)

Adalah jendela yang menampilkan nama project dan komponen-komponen yang disertakan dalam sebuah project, misalnya form, module, file resource, dan lainnya.

Gambar 2.7 Jendela Project Explorer

b.Form

Form adalah sebuah objek yang digunakan sebagai alat berinteraksi antara program dengan pemakai (user).

Gambar 2.8 Form Standard

c. Objek Kontrol

(62)

Gambar 2.9 Toolbox

d. Jendela Properties

Jendela Properties adalah jendela yang memuat jenis-jenis properti yang dimiliki oleh suatu objek dan digunakan untuk mengubah properti suatu objek pada saat mendesain form.

Gambar 2.10 Jendela Properties

e. Event

Event adalah sebuah peristiwa atau kejadian yang merupakan hasil interaksi dari perintah yang diterima oleh objek. Jenis dan contoh event

1. Event untuk Mouse : Click, DblClick, DragOver, Drag Drop, MouseDown, Mouse Up, Mouse Move.

(63)

3. Event untuk perubahan : Activate, Decativate, load, queryUnload, Unload, GotFocus, LostFocus, Initialize, Paint, resize, Change.

4. Event OLE : LinkOpen, LinkClose, LinkExecute, LinkError, Link Notify

5.Event lainnya : Timer, Scroll, Validate, dan lain-lain. f. Metode

Metode adalah prosedur atau fungsi yang sudah dimiliki oleh suatu objek dan digunakan untuk mengatur perilaku objek tersebut. Beberapa metode yang sering di gunakan diantaranya Hide, Show, Setfocus, Refresh, ZOrder, Move.

g.Module Standart dan Module Class

Module Standart merupakan tempat pendeklarasian variable, prosedur, atau fungsi. Module Class adalah modul yang berupa objek kelas yang mempunyai properti dan metode yang telah tersdefinisi. h. Jendela Kode

Jendela Kode adalah tempat perintah-perintah dituliskan. Bentuk perintah (kemudian disebut kode) biasa disebut syntax.

(64)

2.1 Kondisi dan Gambaran Umum Objek Observasi

(65)

Gadgetanda mengalami kesulitan dalam melakukan pembukuan dan pendokumentasian data transaksi, sehingga muncul kendala sebagai berikkut : 3. Proses pencatatan data pembelian, penjualan dilakukan dengan cara

menuliskannya pada faktur kemudian dicatatat kembali dalam sebuah form laporan harian setelah itu data transaksi tersebut disimpan dalam sebuah file spreed sheet dengan penyimpanan file yang tidak sistematis. Proses tersebut memerlukan waktu yang tidak singkat selain itu pada data transaksi-transaksi tersebut sering terjadi kesalahan pencatatan, akibatnya informasi persediaan barang menjadi tidak tepat dan akurat.

4. Pengelolaan dan pengontrolan informasi mengenai persediaan barang masih dilakukan dengan cara mencari pada file spreed sheet yang berisi catatan data transaksi-transaksi yang terjadi. pengolahan data pemesanan, pembelian, penjualan, dan persediaan barang yang terdapat pada toko Gadgetanda memungkinkan petugas menunda–nunda tugas yang diberikan. Akibatnya informasi persediaan barang tidak dapat disajikan pada saat dibutuhkan.

Atas dasar permasalahan tersebut, kepala toko merasa perlu mengadakan perombakan dalam proses bisnis perusahaan dan memutuskan untuk melakukan pengolahan data transaksi secara terkomputerisasi dengan menggunakan aplikasi khusus dengan harapan dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan, meminimalisir kesalahan yang terjadi, serta sirkulasi persediaan barang dan distribusi barang berjalan dengan baik.

2.1.1 Struktur Organisasi

Gambar

Gambar 2.7  Jendela Project Explorer
Tabel 4.14  Struktur Data Store Barang
Tabel 4.17  Struktur Data Store Konsumen
Tabel 4.18  Struktur Data Store Transaksi Permintaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apabila, pengamalan budaya kerja yang selamat ini dapat diserapkan dalam setiap individu serta dapat dipra\(tikkan dalam setiap peringkat pembelajaran tersebut, pelajar tidak

Dalam kenyataanya, Talcoot Parsons lah yang sesuai dengan apa yang terjadi dalam konflik ini, yaitu agama sebagai faktor pemersatu umat dan sebagai resolusi

Sistem jabalsim di Jawa Tengah dengan mengoptimalkan wilayah Kabupaten Wonogiri, Grobogan, serta Kebumen untuk berperan memenuhi kebutuhan benih kedelai bersertifikat klas FS, SS,

Manajer marketing mengkoordinasikan kepada kepala cabang, kepala bagian marketing pembiayaan, staff marketing pembiayaan bina.. agrobisnis untuk melakukan penjaringan

Prinsi dari roses ini adalah roses adsorsi dimana samel diisahkan berdasarkan  erbedaan keolaran antara samel dengan elarut yang digunakan. Setelah

Uraian tugas kepala ruangan yang ditentukan oleh Depkes (1994) dalam melaksanakan fungsi perencanaan adalah (1) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta tenaga

Good (1945), perpustakaan sekolah merupakan koleksi yang diorganisasi dalam suatu ruang agar dapat digunakan oleh murid-murid dan kepala perpustakaan-kepala

Bibit hasil okulasi adalah bibit siap tanam hasil okulasi mata entres klon anjuran pada bibit batang bawah yang berasal dari biji klon anjuran.. Bibit hasil okulasi pada