• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESULITAN GURU DAN PENGUASAAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI TUMBUHAN HIJAU DI SDN SE-KECAMATAN PERBAUNGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KESULITAN GURU DAN PENGUASAAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI TUMBUHAN HIJAU DI SDN SE-KECAMATAN PERBAUNGAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESULITAN GURU DAN PENGUASAAN PERANGKAT

PEMBELAJARAN MATERI TUMBUHAN HIJAU DI SDN

SE-KECAMATAN PERBAUNGAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Dasar

OLEH:

VIVI UVAIRA HASIBUAN

NIM. 8146182043

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

VIVI UVAIRA HASIBUAN. 8146182043.Analisis Kesulitan Guru Dan Penguasaan Perangkat Pembelajaran Materi Tumbuhan Hijau Di SDN Se-Kecamatan Perbaungan.Tesis, Medan: Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Se-Kecamatan Perbaungan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan, penguasaan perangkat pembelajaran dan upaya guru dalam membelajarkan materi tumbuhan hijau di kelas V SD Se-Kecamatan Perbaungan. Penlitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Kelas V SDN Se-Kecamatan Perbaungansebanyak 43 SDN sedangkan sampel penelitian berjumlah 40 orang guru kelas V SDN dari 23 sekolah Se-Kecamatan Perbaungan.Instrumen yang digunakan terdiri darilembar observasi, kuesioner/angket danwawancara.Angket kesulitan dan penguasaan perangkat pembelajaran guru di validasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat kesulitan guru se-Kecamatan Perbaungan dalam mengajar pada materi tumbuhan hijau tergolong sedang (59,918 %); (2) tingkat penguasaan perangkat pembelajaran pada guru dalam membelajarkan materi tumbuhan hijau di kelas V SD Se-Kecamatan Perbaungan tergolong rendah (41,082 %); dan (3) upaya sekolah mengatasi kesulitan guru dalam membelajarkan materi tumbuhan hijau di kelas V SD Se-Kecamatan Perbaunganantara lain memberikan pelatihan sebanyak 1 sekolah (4,35 %), mewajibkan guru-guru mengikuti KKG sebanyak 1 sekolah (4,35 %), untuk saat ini SDN masih kesulitan dalam menyelenggarakan buku referensi guru apalagi menyediakan alat-alat praktik sebanyak 4 sekolah (17,39 %), mengupayakan melakukan praktik dengan menggunakan alat-alat sederhana sebanyak 4 sekolah (17,39 %), menyisihkan anggaran dana BOS sebanyak 4 sekolah (17,39 %), mengadakan rapat komite untuk mencari bantuan dari orang tua siswa sebanyak 1 sekolah (4,35 %), melengkapi alat-alat praktik sebanyak 2 sekolah (8,70 %), melaporkan ke Dinas Kecamatan untuk meminta bantuan pengadaan alat-alat praktikum sebanyak 4 sekolah (17,39 %), dan sisanya tidak memberikan tanggapan sebanyak 2 sekolah (8,70 %).

(6)

ABSTRACT

VIVI UVAIRA HASIBUAN. 8146182043. Analysis of Difficulty Master and Mastery Learning Tool Creative Greenery in SDN Se-District of Perbaungan.Thesis, Medan: Study Program Primary Education, Postgraduate Work at State University of Medan.

This research was conducted in SDN Se-District of Perbaungan which aims to determine the level of difficulty, mastery learning device and the efforts of teachers in teaching green plant material in class V SD Se-District of Perbaungan. Penlitian done is descriptive quantitative. The population in this study were all teachers of Class V SDN Se-District of Perbaungansebanyak 43 SDN while the study sample of 40 people classroom teachers from 23 schools SDN Se-District of Perbaungan.Instrumen used consisted darilembar observation, questionnaires / questionnaire danwawancara.Angket difficulty and mastery teacher learning tool validated. The results showed that: (1) the level of difficulty Perbaungan sub-district teachers in teaching on the green plant material were moderate (59.918%); (2) the level of mastery learning tools to teachers in teaching green plant material in class V SD Se-District of Perbaungan relatively low (41.082%); and (3) efforts to overcome the difficulties school teachers in teaching green plant material in class V SD Se-District of other Perbaunganantara provide training as much as 1 school (4.35%), requiring teachers to follow KKG as much as 1 school (4.35%) , for the moment SDN still difficulties in organizing teacher reference books let alone provide practice tools as much as 4 schools (17.39%), seek to practice using simple tools as much as 4 schools (17.39%), set aside budget funds BOS as much as 4 schools (17.39%), holding a committee meeting to seek help from the parents of students in 1 school (4.35%), complementary practice tools as much as 2 schools (8.70%), reported to the Office of the District for help with practical tools as much as 4 schools (17.39%), and the rest did not respond as much as 2 schools (8.70%).

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat Rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul

“Analisis Kesulitan Guru dan Penguasaan Perangkat Pembelajaran Materi

Tumbuhan Hijau Di SDN Se-Kecamatan Perbaungan” sebagai salah satu

persyaratan untuk mendapat gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program

Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Tak lupa

shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang selalu

memegang sunah-sunahnya hingga hari akhir. Aamiin.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu tidak berlebihan rasanya jika pada

kesempatan ini penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah

membantu demi penyelesaian tesis ini.

Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis sampaikan rasa

hormat dan terima kasih kepada yang terhormat Dr. Fauziyah Harahap, M.Si.

selaku dosen pembimbing I, dan Syarifuddin, M.Sc., Ph.D. selaku dosen

pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan,

saran dan arahan serta motivasi yang begitu berarti kepada penulis selama

penyusunan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan

(8)

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, dan Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum. selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik dan sabar. 2. Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si., Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd.

dan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd. selaku penguji yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran pada penyusunan tesis ini.

3. Bapak/Ibu selaku Kepala Sekolah SDN Se-Kecamatan Perbaungan dan

kepada Guru Kelas V yang telah memberikan izin dan membantu penulis

melaksanakan penelitian.

4. Terimakasih kepada Ayah (M. Daud Hasibuan), Ibu (Siti Aisyah S.Pd.),

adik perempuan saya (Dayanti Hasibuan, Amd.Kom.), dan adik laki- laki

saya (Arif Rahman Hakim Hasibuan) yang memberikan motivasi,

semangat dan cinta kasih kepada penulis selama penyusunan tesis ini.

5. Seluruh keluarga, sahabat seperjuangan Pak Ermansyah, S.Pd., M.Pd.,

Maisarah, M.Pd., Tri Astari, S.Pd., M.Pd., Ridha Hutami, M.Pd., Saut

Simamora, M.Pd dan teman-teman Kelas B-1 Dikdas serta Kelas

Konsentrasi IPA yang telah banyak memberikan motivasi dan membantu

penulis selama penyusunan tesis ini.

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu

(9)

Allah membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Seperti pepatah

“Tak ada gading yang tak retak”, demikian juga dengan tesis ini. Oleh karena itu,

peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juli 2016

Penulis,

(10)

DAFTAR ISI

2.1.2. Kesiapan Guru Mengajar ... 11

2.1.3. Peranan Guru Dalam Proses Pembelajaran ... 13

2.1.4. Perangkat Pembelajaran IPA……….… ... 17

2.1.5. Kesulitan Guru Dalam Proses Pembelajaran……….… .. 18

2.1.6. Materi Tumbuhan Hijau……….… ... 21

2.1.6.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Kelas V SD ... 25

(11)

2.1.6.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Fotosintesis ... 29

3.5. Instrumen Pengumpulan Data ... 36

3.6. Prosedur Penelitian ... 39

3.6.1 Penyusunan Instrumen Penelitian ... 39

3.6.2 Langkah-Langkah Pembuatan Kuesioner ... 40

3.6.3 Teknik Analisis Data... 40

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 43

4.1.1 Analisis Kesulitan dan Penguasaan Perangkat Pembelajaran Materi Tumbuhan Hijau Berdasarkan Angket ... 43

4.1.1.1 Kesulitan dan Penguasaan Dalam Menyusun Rencana Pembelajaran ... 43

4.1.1.2 Kesulitan dan Penguasaan Dalam Melaksanakan Pembelajaran ... 44

4.1.1.3 Kesulitan dan Penguasaan Dalam Menyusun LKPD ... 45

4.1.1.4 Kesulitan dan Penguasaan Dalam Media ... 47

4.1.1.5 Kesulitan dan Penguasaan Dalam Evaluasi Pembelajaran... 48

4.1.2 Analisis Lembar Observasi Dalam Pembelajaran ... 50

4.1.3 Analisis Kesulitan Guru Berdasarkan Wawancara ... 52

4.1.4 Upaya Sekolah Mengatasi Kesulitan Guru Dalam Membelajarkan Materi Tumbuhan Hijau ... 53

(12)

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

3.1. Simpulan ... 62 3.2. Saran ... 63

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 : Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Kelas V SD. 25 Tabel 3.1 : Daftar SDN Se-Kecamatan Perbaungan yang Menjadi

Tempat Penelitian ... 35 Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Lembar Observasi ... 36 Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Angket Perangkat Pembelajaran ... 38 Tabel 3.4 : Kisi-Kisi Instrumen Wawancara dengan Guru Kelas V SD .... 39 Tabel 3.5 : Kriteria Tingkat Kesulitan Mengajar Guru dan Penguasaan

Perangkat Pembelajaran ... 42 Tabel 4.1 : Kesulitan dan Penguasaan Guru Se-Kecamatan Perbaungan

Pada Menyusun Rencana Pembelajaran ... 44 Tabel 4.2 : Kesulitan dan Penguasaan Guru Se-Kecamatan Perbaungan

Dalam Melaksanakan Pembelajaran ... 45 Tabel 4.3 : Kesulitan dan Penguasaan Guru Se-Kecamatan Perbaungan

Dalam Menyusun LKPD ... 46 Tabel 4.4 : Kesulitan dan Penguasaan Guru Se-Kecamatan Perbaungan

Dalam Menggunakan Media ... 47 Tabel 4.5 : Kesulitan dan Penguasaan Guru Se-Kecamatan Perbaungan

Dalam Menyusun Evaluasi Pembelajaran ... 48 Tabel 4.6 : Tingkat Kesulitan dan Penguasaan Guru Pada Pembelajaran

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 : Proses Fotosintesis... 26 Gambar 2.2 : Penampang Melintang Daun ... 26 Gambar 4.1 : Grafik Tingkat dan Penguasaan Guru Ditinjau dari

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Angket/Kuesioner Penguasaan Perangkat Pembelajaran ... 65 Lampiran 2 Validasi Angket Kesulitan Guru Dalam Pembelajaran Materi

Tumbuhan HIjau ... 70 Lampiran 3 Lembar Observasi ... 72 Lampiran 4 Instrumen Wawancara ... 74 Lampiran 5 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Angket/Kuesioner

Penguasaan Perangkat Pembelajaran ... 75 Lampiran 6 Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Lembar Observasi ... 90 Lampiran 7 Rangkuman Jawaban Wawancara Responden ... 92 Lampiran 8 Upaya Sekolah Dalam Mengatasi Guru yang Kesulitan dan

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam mewujudkan pembangunan di bidang pendidikan diperlukan

peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan. Peningkatan dan

penyempurnaan pendidikan tersebut harus disesuaikan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, perkembangan masyarakat, dan kebutuhan

pembangunan. Pendidikan di Indonesia terus mengalami perkembangan seiring

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama yang berkaitan

dengan kurikulum. Depdiknas (2006) KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum yang dikembangkan dan

dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan yang sudah siap dan mampu

mengembangkannya. KTSP dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat

setempat, dan karakteristik peserta didik. KTSP disusun dan dikembangkan

berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 36 ayat 1 dan 2 sebagai berikut: (1) Pengembangan kurikulum

mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan Tujuan

Pendidikan Nasional. (2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan

dikembangkan dengna prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi daerah, dan peserta didik.

Dalam pembelajaran IPA, adanya interaksi antara peserta didik dengan

(17)

2

harus disadari oleh guru dalam mengembangkan pembelajaran IPA adalah

mencakup pengetahuan, proses investigasi/eksplorasi, dan nilai yang dapat

diaplikasikan serta dikembangkan di kehidupan nyata. Peningkatan mutu

pendidikan berkaitan dengan semua komponen dalam pendidikan yaitu peserta

didik, pendidik, sarana serta kurikulum yang saling berinteraksi dengan baik

dalam pembelajaran IPA. Faktor-faktor yang membatasi pengajaran tumbuhan

hijau meliputi: kurangnya keahlian guru dalam kompetensi dibidangnya,

kurangnya pengalaman dalam kecocokan aktivitas mengajar, kurangnya sumber

dan materi kurikulum dan kurangnya waktu mengajar Dawson dan Schibeci

(2003). Menurut (Zuhdan, 2011) perangkat pembelajaran adalah alat atau

perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan

peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.

Kelengkapan sarana dan prasarana akan lebih memudahkan guru untuk

berkreasi dan memodifikasi kegiatan pembelajaran. Sedangkan kurikulum

merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan tujuan

pembelajaran. Dengan adanya kurikulum, seorang peserta didik akan lebih terarah

dalam mencapai kompetensi tertentu.

Pembelajaran kompetensi dasar tumbuhan hijau pada jenjang pendidikan

Sekolah Dasar (SD) diajarkan oleh guru kelas V, materi ini dirasakan sulit oleh

guru dalam penyampaian pembelajaran kepada peserta didik. Hasil observasi

Hariyono (2007) kesulitan guru dalam perencanaan pembelajaran dengan kategori

tidak baik 73,62 % sedangkan aspek evaluasi dalam kategori kurang baik dengan

(18)

3

kelas V SD dari 43 sekolah. Penulis mengambil sampel penelitian 40 guru kelas V

dari 26 sekolah.

Kesulitan utama yang dihadapi guru adalah berkaitan dengan subtansi

materi tumbuhan hijau tentang proses membuat makanan melalui fotosintesis

yang belum mereka pahami secara mendalam. Kesulitan berikutnya dalah

kekurangan alat untuk mengamati terjadinya proses tumbuhan hijau membuat

cadangan makanan melalui fotosintesis yang bersifat abstrak dan sulit dipahami

sehingga memberikan peluang terjadinya miskonsepsi. Konsep fotosintesis sangat

penting dalam pembelajaran IPA karena merupakan kunci dalam proses

kehidupan dan dasar dari keseluruhan fungsi tanaman Anderson (1986).

Mempelajarai materi tumbuhan hijau untuk peserta didik di SD diharapkan

dapat mengkaitkan nilai kreatifitas siswa karena dapat mengatasi permasalahan

umat manusia seperti menyangkut pangan, sandang, dan kesehatan. Maka dalam

hal ini terkait dengan standar kurikulum, prinsipnya peserta didik dapat

mengimplikasikan sains dan memahami prinsip-prinsip dasar tumbuhan hijau

tersebut.

Dalam prinsip kerja tumbuhan hijau sebagai produsen, tumbuhan mampu

membuat dan menyediakan makanan sendiri melalui fotosintesis. Hampir semua

makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan fotosintesis.

Fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan senyawa kompleks dari

senyawa sederhana dengan menggunakan energi cahaya (foton). Tumbuhan

mendapatkan energi cahaya ini dari cahaya matahari. Tumbuhan yang dapat

(19)

4

Karaktristik ini menyebabkan tumbuhan hijau merupakan materi yang

dianggap sulit bagi guru maupun peserta didik. Guru sebagai komponen strategis

dalam proses pembelajaran berpotensi menjadi titik lemah atau penghambat

pokok proses pembelajaran berbasis kompetensi ketika tidak mampu mencapai

kematangan profesional. Untuk memberikan penguasaan dan kebermaknaan yang

baik tentang tumbuhan hijau kepada peserta didik, guru dituntut mampu

melakukan pembelajaran yang benar dan sesuai agar dicapai pemahaman yang

baik.

Kesulitan guru-guru kelas V SD di Kecamatan Perbaungan dalam

membelajarkan materi ‘’tumbuhan hijau’’ berkaitan dengan motivasi belajar

peserta didik yang relatif rendah. Peranan peserta didik di rumah merangkap

sebagai tenaga produktif untuk membantu laju ekonomi keluarga, peserta didik

merupakan aset keluarga yang harus berperan aktif dalam aktivitas perekonomian

keluarga. Peserta didik menjadi daya pendukung bagi kelancaran aktivitas mata

pencarian orang tua. Kondisi seperti ini mempengaruhi fisik disaat mengikuti

proses pembelajaran di sekolah karena peserta didik memiliki peranan ganda

sehingga mengurangi gairah peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

di sekolah, rendahnya motivasi belajar peserta didik dan rendahnya persentase

peserta didik yang mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru seperti

pekerjaan rumah (PR).

Berdasarkan latar belakang maka perlu di analisis kesulitan guru Sekolah

Dasar dalam membelajarkan tumbuhan hijau di Kecamatan Perbaungan. Oleh

karena itu penulis mencoba untuk menemukan permasalahan dasar yang dihadapi

(20)

5

1.2 Identifikasi Masalah

` Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dapat

diidentifikasikan masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini, yakni:

1. Guru kelas V SD di Kecamatan Perbaungan sebagian besar kurang

menguasai materi tumbuhan hijau dalam proses fotosintesis.

2. Metode yang digunakan adalah metode survey pada guru kelas V SD di

Kecamatan Perbaungan tidak sesuai dengan karakteristik materi pelajaran

dan kebutuhan peserta didik.

3. Sumber belajar yang dimiliki oleh guru dan peserta didik sangat terbatas,

sehingga kurang mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran.

4. Minat peserta didik Sekolah Dasar di Kecamatan Perbaungan relatif

rendah dalam mempelajari tumbuhan hijau, karena kurangnya pemahaman

terhadap manfaat tumbuhan hijau bagi kehidupan sehari-hari.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini fokus dalam pembahasan permasalahan penelitian

secara tuntas dan komprehensif, maka perlu pembatasan penelitian. Penulis

membatasi penelitian sebagai berikut:

(21)

6

2. Penelitian ini juga dibatasi untuk mengetahui tingkat kesulitan dan

penguasaan perangkat pembelajaran pada materi tumbuhan hijau yang

ditemukan oleh guru kelas V SDN Se-Kecamatan Perbaungan.

3. Penelitian ini dilakukan karena faktor guru selama ini melakukan metode

konvensional dan metode pembelajaran serta media pembelajaran yang

kurang cocok digunakan oleh guru kelas V dalam mengajarkan materi

tumbuhan hijau di SDN Se-Kecamatan Perbaungan.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana tingkat kesulitan guru dalam membelajarkan materi tumbuhan

hijau di kelas V SD Se-Kecamatan Perbaungan?

2. Bagaimana tingkat penguasaan perangkat pembelajaran pada guru dalam

membelajarkan materi tumbuhan hijau di kelas V SD Se-Kecamatan

Perbaungan?

3. Bagaimana upaya sekolah mengatasi kesulitan guru dalam membelajarkan

(22)

7

1.5Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat kesulitan guru dalam membelajarkan materi

tumbuhan hijau di kelas V SD Se-Kecamatan Perbaungan.

2. Untuk mengetahui tingkat penguasaan perangkat pembelajaran pada guru

dalam membelajarkan materi tumbuhan hijau di kelas V SD Se-Kecamatan

Perbaungan.

3. Untuk mengetahui upaya sekolah mengatasi kesulitan guru dalam

membelajarkan materi tumbuhan hijau di kelas V SD Se-Kecamatan

Perbaungan.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara teoritis yaitu, dapat memberikan input bagi sekolah terhadap

tingkat kesulitan guru kelas V pada materi tumbuhan hijau di SDN

Kecamatan Perbaungan dan memberikan manfaat untuk meningkatkan

kompetensi guru agar tercipta pembelajaran yang efektif dan efesien.

2. Secara praktis yaitu, sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam

(23)

8

pembelajaran dan guru dapat merancang suatu rencana pembelajaran yang

(24)

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh

simpulan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi tumbuhan

hijau di SDN Se-Kecamatan Perbaungan menunjukkan adanya kesulitan pada

lima aspek berdasarkan nilai rata-rata persentase yaitu tingkat kesulitan guru

se-Kecamatan Perbaungan dalam mengajar pada materi tumbuhan hijau tergolong

sedang dengan persentase rata-rata sebesar 59,918 % dan penguasaan guru

terhadap perangkat pembelajaran tergolong rendah dengan persentase rata-rata

41,082 %. Sedangkan berdasarkan hasil observasi, lembar observasi diperoleh

hasil guru yang menguasai perangkat pembelajaran yang digunakan di kelas pada

tahap awal sebesar 51,25 %, dan tidak menguasai sebesar 3,75 %. Pada tahap inti

guru yang menguasai pembelajaran sebesar 17,44 %, dan tidak menguasai sebesar

48,21%, sedangkan pada tahap akhir guru yang menguasai pembelajaran sebesar

75,00 %, dan tidak menguasai sebesar 5,00 %. Disimpulkan guru mengalami

kesulitan dalam pembelajaran pada tahap awal sebesar 51,25 %, tahap inti sebesar

17,44 %, dan tahap akhir guru sebesar 75,00 %. Sedangkan untuk penguasaan

guru dalam pembelajaran tahap awal sebesar 3,75 %, tahap inti sebesar 48,21%,

dan tahap akhir sebesar 5,00 %.

Upaya sekolah dalam mengatasi guru yang kesulitan dan kurangnya

penguasaan perangkat pembelajaran antara lain memberikan pelatihan sebanyak 1

(25)

63

(4,35 %), untuk saat ini SDN masih kesulitan dalam menyelenggarakan buku

referensi guru apalagi menyediakan alat-alat praktik sebanyak 4 sekolah (17,39

%), mengupayakan melakukan praktik dengan menggunakan alat-alat sederhana

sebanyak 4 sekolah (17,39 %), menyisihkan anggaran dana BOS sebanyak 4

sekolah (17,39 %), mengadakan rapat komite untuk mencari bantuan dari orang

tua siswa sebanyak 1 sekolah (4,35 %), melengkapi alat-alat praktik sebanyak 2

sekolah (8,70 %), melaporkan ke Dinas Kecamatan untuk meminta bantuan

pengadaan alat-alat praktikum sebanyak 4 sekolah (17,39 %), dan sisanya tidak

memberikan tanggapan sebanyak 2 sekolah (8,70 %).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa saran

sebagai berikut.

1. Guru diharapkan lebih mengoptimalkan fungsi dari forum MGMP untuk

bertukar pikiran serta pengalaman tentang pelaksanaan, kesulitan dalam

proses pembelajaran tumbuhan hijau.

2. Sekolah Negeri yang ada di Se-Kecamatan Perbaungan diharapkan dapat

melengkapi sarana dan prasarana sehingga pembelajaran derjalan dengan

kompetensi yang ingin dicapai.

3. Guru diharapkan lebih menekankan pembelajaran IPA dengan praktek

sehingga pembelajaran IPA tidak membosankan. Selain itu, guru

menyesuaikan strategi pembelajaran sehingga materi dapat dikembangkan

(26)

64

DAFTAR PUSTAKA

Abin, S. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya Remaja.

Arends, R. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ali, M. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Anderson, F. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, 2001. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Biggs, JB. 1993a. What do inventories of students‟ learning processes really measure? A theoretical review and clarification. British Journal of Education Psychology, 63, 1-17. BIGGS, JB (1993b). From theory to practice: A cosgnitive systems approach.

Biggs, JB. 1999. Teaching for quality at University, Second Edition.Buckingham: SRHEOU press.

Bresnick. 2003. Intisari Biologi. Hipokrates: Jakarta.

Clark, L 2001. Analysis Of Variance and Regression. Canada: Jhon Wiley & Sons.

Dawson V, dan Schibeci. R.2003. Western Australian High School Student Attitudes toward.

Dikmenli, M. 2010. Misconseption of cell division held by student teachers in biology: A Drawing analysis. Scientific Research and Assay 5(2): 235-247 IGGS.

Djamarah dan Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Ekici, F., E.kici, dan F. Aydin 2007. Utility Of Concept Cartoons in Diagnosing and Overcoming Misconception Related to Photosynthesis. International Journal Of Environmental & Ience Education. 2 (4): 111 – 124.

(27)

65

Goring, S. 1983. Hormonal regulation Of Leaf Growth and Senesence In Relation To Stomatal Movement.

Hamalik. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Kose, S. 2008. Diagnosing Student Misconception. Using Drawings As a Research Method.World Applied Science Journal. 3 (2): 283 – 293.

Lambert. 2001. Strategic Logistic Manajement, Fourth Edition, Mc Graw Hill, New York-USA.

Mulyasa, E. 2003. Manajemen Berbasis Kompetensi Dan Aplikasinya. Bandung: Rosdakarya.

Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prosser. 1950. Vocational Education in a Democracy. Revised Edition. Chicago: American Technical Society

Sudjana, N. 1999. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya..

Slameto. 1995. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta.

Sudjarwo. 1989. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.

\Ting, I. 1982, Plant Physiology, Addison-Wesley Publishing Company, Ontario, Sydney.

Tjitrosomo, S. S. 1990. Botani Umum 2. Angkasa, Bandung.

Treshow, 1970. Environment and Plant Responses Mc Graw Hill Book Co., New York.

Ursila. 2008 Kesiapan Guru dalam Pelalcsanaan Kurilculum Tingkat Satuan Pendidikan. Tesis, Surak.arta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Usman, M. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gambar

Gambar 2.1 : Proses Fotosintesis...................................................................

Referensi

Dokumen terkait

(1980) melakukan demetilenasi pada senyawa 1,3-benzodioksol, yaitu senyawa yang analog dengan safrol, menggunakan pereaksi AlBr 3 dengan etanatiol kering dan menghasilkan

Skripsi ini dapat diselesaikan hasil kerja keras, ketekunan, dan ketelitian, serta dorongan semangat dan bantuan dari semua pihak baik secara materiil maupun secara moril

sebagaimana dimaksud adalah gaji, uang pensiun, dan tunjangan ke- 13 (ketiga belas). Atas penghasilan selain penghasilan tetap dan teratur berupa honorarium atau

Merujuk dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas, bahwa terjadi peningkatan hasil belajar setelah strategi pembelajaran tutor sebaya diterapkan dalam

Dalam teori Pecking Order Theory terdapat beberapa asumsi yang digunakan (Mayangsari, 2001:40), yaitu: 1) Perusahaan cenderung memilih pendanaan internal terlebih

The Governments of Brunei Darussalam, the Kingdom of Cambodia, the Republic of Indonesia, the Lao People's Democratic Republic (hereinafter referred to as "Lao

Penulisan Ilmiah ini membahas tentang aplikasi tes Intelligency untuk mengetahui IQ seseorang, disini penulis menyajikan 3 klasifikasi tes yaitu tes Numerik, tes Vocabulary,

INTI (Persero) menunjukkan bahwa budaya perusahaan dalam kategori budaya kuat sehingga berpengaruh terhadap employee engagement yang tinggi.. Pengaruh yang