• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Keterbacaan Dan Teks Eksposisi.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tingkat Keterbacaan Dan Teks Eksposisi.docx"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Teks Eksposisi

A. Struktur Isi Teks Eksposisi

Tujuan

Siswa dapat mengenal definisi dan struktur teks eksposisi.

Dalam materi kali ini, kalian diajak untuk mengenal definisi dan struktur teks eksposisi agar mampu menganalisis dan memahami isinya, baik lisan maupun tulisan.

Definisi Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah suatu teks yang berfungsi untuk memaparkan dan menjelaskan suatu informasi. Tujuan tersebut dapat dengan mudah kita pahami berdasarkan kata bahasa Inggrisnya, yaitu expose yang berarti ‘menyingkap’ atau ‘membongkar’.

Teks eksposisi dapat berisi satu topik (permasalahan) tertentu. Topik yang berisi permasalahan tersebut lalu dikaji berdasarkan sudut pandang penulis. Di sini tugas penulis adalah berusaha membuktikan, mengevaluasi, atau mengklarifikasi permasalahan tersebut.

Struktur Teks Eksposisi

Struktur tek s eksposisi terdiri atas tiga bagian: (1) tesis, (2) argumentasi, dan (3) penegasan ulang. 1. Tesis

Tesis adalah bagian yang berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Istilah ini mengacu ke suatu bentuk pernyataan atau bisa juga sebuah teori yang nantinya akan diperkuat oleh argumen. Dalam teks eksposisi, bagian ini merupakan bagian penting yang muncul di awal teks walau ada kemungkinan dapat diletakkan kembali pada bagian akhir (penegasan ulang).

Contoh tesis teks eksposisi

Kopi dapat membantu menjaga kesehatan mulut dan gigi.

1. Argumentasi Argumentasi adalah bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis walaupun dalam pengertian yang umum, argumentasi juga dapat digunakan untuk menolak suatu pendapat. Argumentasi dapat berupa pernyataan umum (generalisasi) atau dapat juga berupa data hasil temuan penelitian, pernyataan para ahli atau fakta-fakta yang didasari atas referensi yang dapat dipercaya.

Contoh argumentasi

a. Kopi ternyata mengandung senyawa yang bersifat antibakteri sehingga dapat membunuh bakteri yang bersarang dalam mulut.

b. Kopi juga mengandung zat trigonelline yang mencegah gigi berlubang.

3. Penegasan Ulang/Simpulan

Ini adalah bagian terakhir dari struktur teks eksposisi. Bagian ini mengandung pernyataan simpulan yang menegaskan kembali tesis yang telah dikemukakan di awal teks dan dibuktikan atau diperkuat oleh unsur argumen pada poin kedua.

Contoh penegasan ulang

(2)

Sifat/Ciri Teks Eksposisi

Sebuah teks eksposisi, walaupun menonjolkan sisi faktual, harus tetap menunjukkan bahwa teks tersebut muncul atas dasar sudut pandang penulis. Dengan demikian, teks eksposisi dapat dilihat dari sifat kebahasaannya melalui penggunaan kata-kata yang menunjukkan sikap penulis, seperti penggunaan pronomina/ kata ganti orang (saya, kami, kita) atau penggunaan kata-kata bernada opini (seharusnya, dapat, bisa).

Selain hal di atas, teks eksposisi pun harus mampu menghubungkan fakta-fakta agar tercipta susunan yang sistematis/runut. Hal ini membuat teks eksposisi sarat dengan penggunaan konjungsi/kata sambung yang menunjukkan berbagai macam hubungan makna, seperti

a. sebab-akibat/kausalitas : dengan demikian, oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi b. pertentangan/konsesif : namun, akan tetapi, meskipun demikian

c. kronologi : kemudian, lalu,

Poin Penting

1. Teks eksposisi (expose) berisi penjelasan/pembeberan/pembuktian suatu permasalahan yang dikembangkan berdasarkan sudut pandang penulis.

2. Struktur teks eksposisi terbagi atas tiga hal: a. Tesis (pernyataan awal)

b. Argumentasi (pembuktian) c. Penegasan ulang (simpulan) 3. Ciri teks eksposisi

a. Penunjukan sikap penulis melalui penggunaan pronomina dan kata bernada saran

b. Adanya hubungan yang sistematis antara satu fakta dan fakta yang lain melalui penggunaan kata hubung.

B. Ciri bahasa teks eksposisi

Tujuan

Siswa memahami ciri-ciri bahasa teks eksposisi.

Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan ide kepada orang lain, baik itu komunikasi lisan maupun tertulis. Dari segi tujuannya komunikasi tertulis, ada berbagai bentuk tulisan yang dapat digunakan, diantaranya bentuk eksposisi atau paparan.

Teks eksposisi ialah teks yang memaparkan keadaan, proses, atau suatu masalah dengan sejelas-jelasnya. Dalam karangan eksposisi ini, pengarang bertujuan memberikan informasi atau penjelasan dengan cara mengembangkan gagasan dengan harapan pembaca benar-benar mengetahui informasi atau penjelasan yang disampaikan itu.

Ciri-ciri bahasa teks eksposisi:

1. Bersifat nonfiksi/ilmiah: teks eksposisi memaparkan informasi atau pengetahuan sering kali dilengkapi dengan pendapat para ahli, contoh, dan fakta-fakta.

2. Bersifat informatif/menjelaskan /memaparkan: teks eksposisi bertujuan memberikan informasi atau

penjelasan dengan cara mengembangkan gagasan dengan harapan pembaca benar-benar mengetahui informasi atau penjelasan yang disampaikan itu.

(3)

dikemukakan itu lebih konkret.

4. Tidak memengaruhi: teks eksposisi tidak berusaha untuk memengaruhi pendapat orang lain, tetapi berusaha menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang setelah membaca uraiannya.

5. Sering menggunakan kata pronomina (kita atau saya). 6. Menggunakan istilah.

7. Menggunakan bahasa baku.

8. Akhir teks berupa penegasan: bagian akhir dari teks eksposisi berupa penguatan kembali atau penegasan terhadap pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta.Cirinya berupa kesimpulan bahwa apa yang diuraikan itu penting.

Perhatikan!

Contoh :

Salah satu cara menyejahterakan kehidupan masyarakat desa adalah dengan menggerakkan agrobisnis yang berbasis bahan baku apa yang tersedia di kawasan tersebut. Basis bahan baku tersedia ini sangat penting agar proses terakhir jatuhnya tidak mahal. Misalnya, agroindustri kelapa. Di negeri kita ini , kelapa merupakan produk yang ada di setiap daerah pedesaan, baik di padalaman maupun di pesisir. Seluruh penduduk negara kita mengonsumsi kelapa. Budidaya buah kelapa dengan segala hasil olahannya dapat dijadikan sandaran hidup masyarakat pedesaan. Dengan demikian, kelapa memberi manfaat ekonomi yang penting bagi kesejahteraan penduduk di pedesaan.

Mari kita ulas!

Dari kutipan tersebut terbukti bahwa teks eksposisi memang faktual, memberi pengetahuan bagi pembaca, menggunakan pronomina (kata ganti kita), terdapat penggunaan istilah agrobisnis, dan menggunakan bahasa baku. Di samping itu, ada penutup yang berupa penegasan pentingnya budidaya kelapa di Indonesia.

C.

INTERPRETASI ISI TEKS EKSPOSISI

Objectives

Tujuan Pembelajaran:

Siswa mampu meninterpretasi teks eksposisi.

Kata eksposisi berasal dari bahasa Inggris dari kata exposition yang berarti penjelasan terperinci, karangan yang menjelaskan sesuatu. Dengan kata lain eksposisi adalah karangan yang bertujuan menjelaskan sesuatu kepada pembaca sehingga pengetahuan pembaca bertambah.

Tulisan ini disebut juga paparan karena memaparkan fakta, data, bahkan grafik untuk memperjelas isinya. Dari sisi bentuk atau ragamnya teks eksposisi dapat berbentuk artikel, resep, laporan, dan buku pelajaran. Teks eksposisi mempunyai ciri sebagai berikut ini.

(4)

 opini untuk menguatkan fakta

 bersifat objektif

 menggunakan bahasa baku bersifat informatif

Cara atau metode yang biasa digunakan untuk mengembangkan tulisan eksposisi ialah identifikasi, perbandingan, definisi, proses, klasifikasi, ilustrasi, dan laporan.

Pehatikan contoh-contoh di bawah ini.

a. Perbandingan

Dalam metode ini dapat ditunjukkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara dua hal yang mempunyai kedudukan sama. Ada dua cara membandingkan.

1. Pola AB+AB

Dengan pola AB+AB, rincian tentang A dan B disajikan dalam paragraf yang sama, jadi cukup satu paragraf. Pola ini juga dikenal dengan pola sebagian-sebagian

Contoh:

Bandung berbenah. Tampak perubahan nyata di berbagai sudut kota Bandung. Hal ini terlihat dari adanya taman-taman bertema yang membuat penduduk Kota Bandung memiliki kesempatan untuk berekreasi bersama keluarga atau teman di taman-taman tersebut. Demikian halnya dengan Jakarta, kota inipun berbenah. Terlihat pengerukan sampah di sungai-sungai. Hal ini menjadikan Kota Jakarta tampak lebih bersih.

2. Pola A+B

A dan B adalah dua hal yang dibandingkan. Dengan pola A+B, A dan B diuraikan secara terpisah sehingga memerlukan minimal dua paragraf. Paragraf pertama menguraikan A, paragraf kedua menguraikan B.

Contoh:

Dalam buku Emha Ainun Najib, *Sedang Tuhan pun Cemburu*, digambarkan priyayi adalah yang duduk di kursi, kakinya tak menyentuh tanah dan kepalanya dilindungi payung. Kaki tak memijak tanah berarti perjuangan elitisasi pribadi, dan kepala dilindungi payung berarti pengabdian dan kesetiaan terhadap pusat-pusat kekuasaan.       Dalam buku Umar kayam, *Sugih Tanpa Banda*, bertutur tentang seorang priyayi agung bernama Pak Ageng beserta pembantunya, Mister Rigen dan anak istrinya. Pak Ageng digambarkan sebagai juru kisah yang menceritakan kehidupannya dengan segala interaksi dalam bergaul dengan pembantu dan sahabat-sahabatnya.

Contoh perbandingan yang pertama memberi informasi kepada pembaca bahwa ada perbedaan antara Anisa dan Andri. Jadi, dalam perbandingan itu sekaligus ada perbedaan. Contoh perbandingan yang kedua berisi perbedaan konsep priyayi antara Emha Ainun Najib dan Sugih Tanpa Banda yang ditulis Umar Khayam.

b. Laporan

Teks eksposisi bentuk laporan dituls berdasarkan laporan penelitian. Contoh:

Pemantauan kualitas air sungai sudah menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan tiga kali dalam setahun. Pemantauan periode pertama telah dilaksanakan pada bulan Februari dan periode kedua dilaksanakan pada bulan Juni 2013.

Data kualitas air sungai hasil pemantauan ini dapat diunduh secara gratis di website

www.blh.jogjaprov.go.id. Data ini diperlukan dalam langkah pengambilan keputusan mengenai pengendalian pencemaran air di DIY.

Mari kita interpretasikan teks eksposisi di atas.

(5)

Bandung berbenah. Tampak perubahan nyata di berbagai sudut kota Bandung. Hal ini terlihat dari adanya taman-taman bertema yang membuat penduduk Kota Bandung memiliki kesempatan untuk berekreasi bersama keluarga atau teman di taman-taman tersebut. Demikian halnya dengan Jakarta, kota inipun berbenah. Terlihat pengerukan sampah di sungai-sungai. Hal ini menjadikan Kota Jakarta tampak lebih bersih.

Interpretasi: Bandung dan Jakarta sama-sama sedang memperbaiki kota agar lebih nyaman bagi penduduknya. 2. Teks eksposisi berdasarkan laporan dapat diambil interpretasinya berdasarkan gagasan utama teks tersebut. Pemantauan kualitas air sungai sudah menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan tiga kali dalam setahun. Pemantauan periode pertama telah dilaksanakan pada bulan Februari dan periode kedua dilaksanakan pada bulan Juni 2013.

&nsbp;Data kualitas air sungai hasil pemantauan ini dapat diunduh secara gratis di website

www.blh.jogjaprov.go.id. Data ini diperlukan dalam langkah pengambilan keputusan mengenai pengendalian pencemaran air di DIY.

Interpretasi: Isi kutipan itu memberi informasi kepada masyarakat bahwa di DIY sudah dilakukan pemantauan kualitas air sungai sebanyak tiga kali setiap tahunnya.

Poin Penting

Interpretasi teks eksposisi dilakukan untuk mengambil informasi yang bermanfaat dari teks tersebut.

D. Perbandingan struktur isi dan ciri bahasa dua teks

eksposisi

Tujuan

Siswa dapat membandingkan teks eksposisi struktur isi dan ciri bahasa dari dua teks eksposisi.

Pada materi-materi sebelumnya kalian sudah belajar mengetahui struktur dan isi teks eksposisi. Pada kali ini kalian akan belajar membandingkan teks eksposisi berdasarkan struktur isi dan ciri bahasa dari dua teks eksposisi.

Perhatikan contoh!

Teks I

Saat ini, kenakalan remaja tidak hanya terbatas pada masalah tawuran saja. Kenakalan remaja ini kini menjadi lebih meluas pada hal-hal seperti narkoba dan seks bebas. Saat ini kasus aborsi akibat dari seks bebas di kalangan remaja bertambah setiap tahunnya sekitar 30% hingga 40%. Kondisi seperti ini sungguh menyedihkan mengingat kualitas pendidikan di negara ini masih begitu-begitu saja.

(6)

Teks II

Siapa yang tak ingin memiliki nilai akademis yang bagus? Setiap pelajar tentu menginginkannya. Namun, bagaimana cara agar mendapatkan nilai akademis yang bagus? Berikut ini beberapa cara untuk meningkatkan nilai akademis di sekolah.

Pertama, ulas kembali materi pelajaran di sekolah setelah pulang sekolah. Kedua, sempatkan belajar pada malam harinya. Ketiga, ikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah agar mendapatkan berbagai pengalaman serta wawasan yang lebih. Keempat, berdoalah selalu agar diberi kemudahan dalam segala hal.

Dengan langkah-langkah seperti ini, diharapkan nilai akademis seseorang di sekolah bisa meningkat. Meskipun hal ini akan kembali lagi pada pribadi masing-masing yang menjalankannya.

Mari bandingkan!

Coba perhatikan kedua teks eksposisi di atas. Bandingkan struktur kedua teks tersebut. Apakah sama? Dalam teks pertama, penulis langsung menjelaskan tentang kenakalan remaja. Ini termasuk pada inti atau pernyataan khusus. Jelas dalam teks ini tidak terdapat kalimat pembuka yang berisi pernyataan umum misalnya dengan kalimat “Masalah kenakalan remaja masih menjadi masalah yang menghantui para orang tua dan pendidik.” Dalam teks ini juga terdapat kesimpulan yang ada pada paragraf terakhir.

Teks pertama ini bisa dikatakan merupakan teks yang tidak lengkap karena tidak mengandung salah satu struktur teks eksposisi yaitu adanya pernyataan umum. Adapun bahasa yang digunakan penulis dalam teks pertama ini yaitu bahasa Indonesia ragam baku yang baik dan benar, kalimat cukup efektif, struktur kalimat lengkap, paragraf yang padu dan mudah dipahami.

Dalam teks kedua, bisa dilihat jelas penulis langsung memberikan penyataan umum di awal paragraf. Dalam paragraf selanjutnya, penulis baru menuliskan pernyataan khusus yang menjelaskan bagaimana cara untuk meningkatkan nilai akademis di sekolah. Kemudian di paragraf akhir, penulis mengemukakan kesimpulan dari isi teks tersebut.

Dengan demikian, teks ini bisa disebut teks eksposisi yang lengkap karena mengandung seluruh struktur teks eksposisi. Mengenai bahasa yang digunakan, dalam teks ini pun digunakan bahasa Indonesia yang baku dan benar, struktur kalimat lengkap, serta paragraf yang padu. Bahasanya juga cukup informatif dan mudah dipahami sekalipun oleh pelajar.

Poin Penting

• Struktur teks eksposisi antara lain pernyataan umum, pernyataan khusus, dan kesimpulan.

(7)

E. Makna kata, istilah, ungkapan dalam teks eksposisi

Tujuan

Siswa mengetahui makna kata, istilah, dan ungkapan dalam teks eksposisi. A. MAKNA KATA

Kata merupakan satuan bahasa terkecil yang memiliki dua unsur yaitu unsur bentuk dan isi. Unsur bentuk adalah hal atau wujud yang dapat ditangkap pancaindera. Sedang unsur isi/makna adalah hal yang dapat dipahami oleh pikiran karena dirangsang oleh unsur bentuk. Sebagai contoh, kata rumah adalah unsur bentuk karena dapat ditangkap oleh indera penglihatan. Sedangkan unsur isi/makna adalah sebuah bangunan beratap, berpintu, berjendela yang menjadi tempat tinggal manusia. Itulah pengertian yang ditangkap pembaca. Pengertian rumah dari segi bentuk dan isi tersebut yang sesuai dengan kesepakatan pemakai bahasa disebut juga makna leksikal. Artinya makna kata sesuai dengan makna dalam kamus.

Berdasarkan hubungan isi dan bentuk ini makna kata dibedakan menjadi: a. Sinonim -- Dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama. Contoh: sudah – telah

untuk – bagi - buat – guna

b. Antonim -- Pasangan kata yang berlawanan maknanya Contoh: besar X kecil, tua X muda

c. Homonim -- Dua kata atau lebih yang ejaan dan lafalnya sama tetapi maknanya berbeda. Contoh: bisa—racun dan dapat mengerjakan sesuatu

d. Homograf -- Dua kata yang sama ejaannya, tetapi ucapan dan artinya berbeda. Contoh: mental – terjatuh

mental – kekuatan batin/jiwa

e. Homofon – Dua kata yang ucapannya sama, tetapi ejaan dan maknanya berbeda. Contoh: sangsi – ragu–ragu

sanksi – hukuman

f. Polisemi -- satu kata yang memiliki banyak makna karena pengaruh lingkungan yang dimasukinya. Contoh: - Bunga cengkeh itu harum sekali .

- Srintil dikenal sebagai bunga desa di Dawuhan. g. Hipernim dan Hiponim

Hiponim -- kata yang menjadi bagian kata yang lebih luas cakupan maknanya. Contoh : Pohon kelapa adalah bagian dari kelompok tumbuhan palma.

Hipernim -- kata yang maknanya mencakup banyak kata lain.

Contoh: Yang termasuk tumbuhan palma adalah, kelapa, enau, palem merah, palem botoh, palem sikas.

B. ISTILAH

Menurut Pedoman Umum Pembentukan Istilah, istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah dibagi menjadi istilah khusus dan istilah umum. Istilah khusus adalah istilah yang pemakaian atau maknanya terbatas dalam bidang tertentu. Sedang istilah umum adalah istilah yang berlaku di lingkup lebih luas atau umum. Contoh, kata garam merupakan istilah umum. Istilah khusus untuk kata garam adalah NaCl, berlaku dalam bidang ilmu kimia.

Pebentukan istilah–istilah bersumber dari: a. Kosa kata bahasa Indonesia

- pramusiwi sebagai pengganti kata pengasuh anak b. Kosa kata bahasa serumpun

- nyeri ( bahasa Sunda) - timbel ( bahasa Jawa)

(8)

C. UNGKAPAN

Ungkapan merupakan gabungan dua kata yang maknanya menyatu/khusus. Makna dua kata pembentuknya berbeda dengan makna gabungannya. Kata besar dan mulut berbeda maknanya, tetapi setelah digabung menjadi besar mulut artinya sombong. Jenis ungkapan bermacam-macam tergantung unsur pembentuknya. Contoh: berdarah biru artinya bangsawan

kopi pahit artinya teguran

kuda tunggang artinya alat/kendaraan untuk mencapai tujuan

Ungkapan digunakan sesuai dengan situasi yang ada. Teks eksposisi dalam bentuk artikel dengan tujuan mempertegas makna.

Contoh: Sebagai penyanyi yang sedang naik daun Karlina dipuja pengemarnya.

F. Langkah-langkah penulisan teks eksposisi sesuai

dengan struktur bahasa

Tujuan

1. Siswa mengerti langkah-langkah membuat teks eksposisi

2. Siswa memahami dan mampu mempraktekkan langkah-langkah penulisan teks eksposisi sesuai dengan struktur isi dan ciri bahasanya.

Langkah-Langkah Penulisan Teks Eksposisi

Langkah-langkah dalam membuat teks eksposisi adalah penentuan judul, penulisan klasifikasi umum, penulisan deskripsi atau penjelasan, dan penegasan.

Teks eksposisi memiliki struktur isi dan ciri bahasa yang dapat dibedakan dengan teks lainnya. Oleh sebab itu, dalam menulis teks eksposisi kita harus memperhatikan struktur isi berikut ini.

1.Tesis atau pendapat penulis

2. Argumen yang berisi fakta-fakta ilmiah 3. Penegasan ulang pendapat penulis

Selain struktur isi, teks eksposisi juga memiliki ciri ciri bahasa sebagai berikut. 1. Terdapat banyak istilah

2. Sering menampilkan pronomina 3. Bahasa baku dan ilmiah

4. Adanya penegasan mengenai keberpihakan penulis dalam hal yang dibahas

5. Banyak menggunakan konjungsi sebagai penghubung antara fakta-fakta yang disampaikan.

Perhatikan!

Contoh teks eksposisi singkat

Kondisi dunia memang sedang krisis,tapi ternyata pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan positif. Dalam sebuah data disebutkan bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan 6,4 persen. Hal itu

dibandingkan dengan nilai pertumbuhan tahun lalu.

Salamuddin Daeng, seorang pengamat ekonomi Indonesia for Global Justice, menyebutkan bahwa

pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong anomali. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti oleh peningkatan kesejahteraan rakyat.

(9)

sebagai penggerak pertumbuhan.Lalu, daya dorong konsumtif dari masyarakat yang berasal dari kenaikan harga sandang dan pangan. Terakhir adalah perilaku eksport bahan mentah yang tidak menciptakan lapangan pekerjaan.

Oleh sebab itu, lazimlah jika saya katakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah anomali. Kita dapat melihat fakta bahwa nilai pertumbuhan ekonomi naik tetapi kesejahteraan masyarakat menurun dan utang luar negeri terus menanjak.

Pada teks tersebut strukturnya adalah sebagai berikut:

1. Paragraf 1 menyatakan tesis atau pendapat penulis yang berpihak bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang anomali

2. Paragraf 2 dan 3 merupakan fakta-fakta yang diungkapkan penulis dalam menjelaskan topik yang dibahas. 3, paragraf penutup adalah penegasan penulis akan pendapatnya yang disampaikan pada paragraf pertama. Adapun ciri-ciri bahasa eksposisi yang terdapat dalam teks tersebut adalah:

1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku 2. Menggunakan pronomina saya dan kita

3. Banyak menggunakan konjungsi seperti lalu dan oleh sebab itu.

Poin Penting Eksposisi

Teks Eksposisi merupakan tulisan yang memiliki tujuan untuk menjelaskan sesuatu yang bersifat ilmiah berdasarkan pemaparan pribadi penulis. Teks eksposisi menggunakan fakta-fakta yang digunakan penulis untuk memaparkan sebuah tema. Namun, pada penutup teks eksposisi penulis akan memperlihatkan keberpihakannya pada masalah yang sedang ia paparkan.

G. Analisis isi teks eksposisi

Tujuan

Siswa dapat membedakan jenis-jenis teks eksposisi berdasarkan analisis isi teks

Sebelumnya, kita sudah mengetahui langkah-langkah membuat teks eksposisi berdasarkan struktur dan ciri bahasanya. Pada kali ini, kita akan menganalisis isi teks eksposisi. Mari kita ingat kembali, saat kalian ingin menjelaskan sesuatu kepada orang lain, hal yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya agar informasi tersebut dapat dipahami dengan baik. Misalnya kalian ingin menjelaskan tentang cara merawat pakaian berwarna putih. Tentu saja yang akan kalian lakukan adalah menjelaskan langkah-langkah perawatan sehingga orang lain menjadi paham. Penjelasan kalian itulah yang dinamakan dengan eksposisi.

Ciri-ciri teks eksposisi

1. Berusaha menjelaskan sesuatu

Seseorang yang menulis eksposisi berusaha memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga dapat menambah menambah pengalaman baru bagi orang tersebut. Sesuatu yang dijelaskan itu berupa ide, buah pikiran, atau pendapat (opini).

2. Ada dukungan berupa data

(10)

Jenis-jenis teks eksposisi

1. Eksposisi definisi, artinya menjelaskan sesuatu berupa konsep, pengertian. Contohnya pengertian tentang eksposisi itu sendiri.

2. Eksposisi proses, artinya menjelaskan bagaimana mengerjakan sesuatu atau bagaimana sesuatu bisa bekerja. Contohnya proses pembuatan teh botol.

3. Eksposisi klasifikasi, artinya mengenal karakteristik yang sama. Contohnya klasifikasi makanan yang sehat bagi bayi.

4. Eksposisi sebab-akibat, artinya mengarah pada sebuah akibat yang memiliki sebab atau sebaliknya. Contohnya tawuran massa

5. Eksposisi perbandingan, artinya membandingkan sesuatu dengan yang lain. Contohnya pelaksanaan kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013.

Perhatikan

Contoh Teks Eksposisi 1

Trik agar disenangi orang lain adalah sebagai berikut.* Pertama, murah senyum. *Kedua, bertutur dan berlaku sopan. Ketiga, tidak bersifat sombong atau membanggakan diri sendiri. Keempat, menghargai diri sendiri dan orang lain.

Contoh teks eksposisi 2

Kita sebaiknya minum jus segar bukan jus awetan, Jus yang diawetkan sudah kehilangan nutrisi penting yang kita perlukan. Penyimpanan lama atau pengawetan pada jus membuat jus itu terkena oksigen. Dan oksigen itu akan menghilangkan sebagian nutrisi. Oleh sebab itu, lebih baik kita membuat jus untuk diminum saat itu juga.

H. Analisis bahasa teks eksposisi

Tujuan

Siswa dapat menulis teks eksposisi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Sebelumnya, kita sudah bisa menganalisis isi teks eksposisi. Dalam analisis isi teks eksposisi, kita mendapatkan jenis- jenis teks eksposisi, yaitu teks eksposisi definisi, teks eksposisi proses, teks eksposisi klasifikasi, teks eksposisi sebab-akibat, dan teks eksposisi perbandingan.

Eksposisi adalah uraian atau paparan tentang sesuatu. Sesuatu itu bisa berupa ide, pendapat, atau buah pikiran. Meskipun produknya berupa ide atau buah pikiran, penulisannya harus tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis teks eksposisi antara lain: 1. Penulisan Kata Penghubung

a. menyatakan penjumlahan, misalnya: di samping itu, selain itu, lagi pula, lagi b. menyatakan perturutan, misalnya: dan, lalu, kemudian

c. menyatakan perlawanan, misalnya: tetapi, namun, padahal, walaupun begitu, walaupun demikian, meskipun begitu

(11)

2. Penulisan Kata Berimbuhan

a. awalan (prefiks) me-, bermakna:

1) menjadi, contohnya membatu, mengeras 2) menyerupai, contohnya membukit, menyemut 3) menuju, contohnya menepi, melaut

4) mengeluarkan bunyi, contohnya mengeong, meraung b. awalan (prefiks) ber-, bermakna:

1) mengeluarkan, contohnya bertelur, bersuara 2) memakai, contohnya berdasi, berbaju

3) mempunyai, contohnya berkedudukan, berlantai 4) melakukan perbuatan, contohnya berjalan, bersantai c. awalan (prefiks) ter-, bermakna:

1) tidak sengaja, contohnya tersenggol, termakan 2) paling, contohnya tertinggi, terpintar

3) menjadi, contohnya tertidur, terjatuh

4) dalam keadaan, contohnya terluka, terombang-ambing d. awalan + akhiran (konfiks) ber- -an, bermakna: 1) melakukan kegiatan, contohnya berlarian, bepergian 2) timbal balik, contohnya bermusuhan, berjauhan e. awalan + akhiran ke- -an, bermakna:

1) dalam keadaan, contohnya kepanasan, kehausan 2) tindakan, contohnya kejahatan

3) proses, contohnya keamanan f. akhiran (afiks) –kan, bermakna:

1) menjadikan, contohnya manusiakan, uangkan 2) menempatkan, contohnya penjarakan, sekolahkan g. akhiran (afiks) –i, bermakna:

1) memberi, contohnya garami, bumbui 2) menjadikan, contohnya panasi, terangi

3) melakukan perbuatan, contohnya tanami, pukuli

3. Penulisan Unsur Serapan

Bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Penyerapan terbagi dua. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Kedua, unsur pinjaman yang penulisan dan pengucapannya memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Contoh kata serapan aksesori (berasal dari kata accessory), idealis (berasal dari kata idealist), kualitas (berasal dari kata

quality), dsb.

I. Menyunting isi sesuai dengan struktur isi teks

eksposisi

Tujuan

Siswa dapat menyunting teks eksposisi dengan memperhatikan stuktur teks yang tepat.

Masih ingatkah kalian tentang eksposisi? Eksposisi adalah uraian atau paparan tentang sesuatu baik berupa ide, buah pikiran, atau pendapat. Ide atau pendapat dapat dijelaskan dengan disertai data yang akurat dan

(12)

Sebelum kalian menulis teks eksposisi, alangkah baiknya jika kalian ketahui dahulu apa saja yang ada dalam teks eksposisi tersebut atau struktur teks eksposisi. Struktur teks eksposisi adalah pembukaan, isi dan penegasan ulang. Coba kalian cermati paragraf berikut.

Perhatikan!

(1) Sampah tergolong dalam kategori barang yang tidak disukai banyak orang. (2) Selain sampah dapat mencemari lingkungan, sampah juga dapat menimbulkan beberapa penyakit. (3) Namun, tahukah kalian kalau ternyata sampah dapat memberikan keuntungan yang sangat besar? (4) Jika diolah dengan baik ,sampah akan berubah menjadi barang yang bermanfaat. (5) Dengan demikian, sampah tidak akan tergolong barang yang dijauhi lagi. (6) Malahan sebaliknya, sampah dapat meraup rupiah yang sangat besar.

Marilah kita bahas struktur teks di atas. Struktur teks di atas terdiri dari pembukaan, isi, dan penegasan ulang. Kalimat (1) merupakan pembukaan paragraf karena berisi tentang pengenalan terhadap isi paragraf. Ketika membaca kalimat 1, pembaca tahu kalau paragraf tersebut akan membahas tentang sampah. Kalimat 2, 3, dan 4 merupakan isi paragraf. Ketiga kalimat tersebut berisi penjelasan tentang sampah. Kalimat berupa penegasan ulang terdapat pada kalimat 5 dan 6. Kalimat tersebut menegaskan kembali tentang kalimat 1.

Untuk dapat menulis paragraf eksposisi yang baik, ada lima langkah yang harus kalian ikuti. Pertama, tentukan topik terlebih dahulu. Kedua, tentukan tujuan yang akan dicapai. Ketiga, pilih data yang sesuai dengan topik. Keempat, buatlah kerangka sesuai dengan topik. Kelima, perluas kerangka menjadi karangan.

Menyunting Teks Eksposisi

Setelah kalian dapat menulis eksposisi dengan baik. Kalian tentu dapat menyunting teks eksposisi dengan baik pula.

Menyunting merupakan kegiatan menyiapkan naskah menjadi lebih baik dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur).

Langkah-langkah menyunting isi teks eksposisi adalah sebagai berikut. 1. Membaca kalimat demi kalimat dalam teks.

2. Memperbaiki tanda baca dan ejaan. 3. memperbaiki keterpaduan paragraf.

4. mengklasifikasikan teks pada tesis, argumen atau penjelasan, dan penegasan kembali.

5. Menghilangkan kalimat yang mengandung arti eksplisit berupa ajakan melakukan sesuatu yang diinginkan penulis.

Poin Penting

(13)

J. Menyunting bahasa teks eksposisi

Tujuan

Siswa dapat menyunting sebuah teks eksposisi baik itu dalam bentuk lisan maupun tulisan

Sebelumnya, kita belajar menyunting teks eksposisi dari segi struktur isi teks eksposisi saja. Sekarang kita akan belajar menyunting teks eksposisi dari segi struktur dan bahasa teks eksposisi.

Proses menyunting bisa diartikan sebagai proses memperbaiki tulisan. Dalam hal ini, teks yang akan diperbaiki atau disunting adalah teks eksposisi. Setelah kalian membuat sebuah teks eksposisi, kalian tentu harus

melakukan penyuntingan terhadap tulisan tersebut. Tujuannya adalah untuk menyempurnakan tulisan tersebut. Penyuntingan teks eksposisi ini harus dilakukan dengan melihat apakah teks eksposisi tersebut sudah sesuai dengan struktur dan kaidah teks eksposisi atau belum. Dengan demikian, hal pertama yang harus dipahami adalah struktur teks eksposisi. Seperti apa struktur dan kaidah teks eksposisi ini? Perhatikan materinya berikut ini.

Struktur dari sebuah teks eksposisi mencakup:

• Tesis/pernyataan umum

Di bagian ini penulis akan mengemukakan pernyataan umum atau pernyataan pembuka tentang sesuatu. Contohnya : “Pendidikan di Indonesia rasanya sudah semakin mengkhawatirkan”.

• Penjelasan

Di bagian ini penulis akan membeberkan berbagai keterangan yang berupa fakta atau data sebagai pembahasan lanjutan dari pembahasan umum tadi. Contoh “Masalah bangunan sekolah yang roboh salah satu contoh bukti nyata masalah pendidikan di Indonesia. ”

• Penegasan pendapat atau simpulan

Di bagian ini, penulis mengulas data-data yang dapat menguatkan pendapatnya. Penguatan ini ditunjang oleh fakta-fakta yang mendukung. Contohnya, “Dengan kondisi pendidikan yang seperti ini, tak heran jika mutu pendidikan juga menjadi semakin menurun dari tahun ke tahun”.

Penyuntingan juga dilakukan dalam hal ejaan dan tata bahasa sebagai berikut.

• Penggunaan kata baku. Kata baku harus digunakan dalam penulisan teks apapun, termasuk teks eksposisi. Kata baku merupakan kata bahasa Indonesia yang resmi dan sesuai dengan ketetapan bahasa Indonesia. Contohnya, kualitas, standar, sistem, dan sebagainya, napas, dan sebagainya.

• Penggunaan tanda baca. Penggunaan tanda baca juga harus diperhatikan seperti tanda titik (.), koma (,), titik koma (;), penggunaan huruf kapital, dan sebagainya.

• Keterpaduan paragraf. Keterpaduan paragraf diperlukan agar tulisan menjadi runtut dan mudah dipahami. Paragraf yang padu harus memiliki setidaknya 2 kriteria yaitu memiliki satu ide pokok dan beberapa pikiran penjelas, dan adanya tautan/koherensi antarkalimatnya. Agar terjadi keterpaduan antarparagraf, penulis biasanya menggunakan kata hubung/konjungsi antarparagraf seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, dan sebagainya.

• Keefektifan kalimat. Kalimat yang digunakan juga diusahakan seefektif mungkin. Misalnya, kalimat “Masakan ibu sudah matang” lebih efektif dibanding “Masakan yang dimasak ibu sudah matang”. Dalam sebuah teks eksposisi penulis juga biasanya mengemukakan pendapat atau argumentasinya yang bersifat satu sisi. Artinya, penulis bisa mendukung atau setuju akan sesuatu yang dijelaskan dalam informasi tersebut atau malah menolaknya. Penulis akan mengemukakan pendapatnya ini dengan menggunakan pronomina seperti saya, aku, kita, atau kami.

(14)

Perhatikan!

Penyuntingan sendiri dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

• Membaca teks secara keseluruhan

• Menandai kata atau kalimat yang tidak sesuai.

• Memeriksa keterpaduan paragraf yang satu dengan paragraf lainnya.

• Melakukan perbaikan dengan mengubah atau mengganti kata, kalimat, atau paragraf yang tidak sesuai.

Poin Penting

• Struktur teks eksposisi mencakup tesis atau pernyataan umum, keterangan atau pembahasan lanjutan, dan kesimpulan yang berisi penegasan pendapat.

• Kaidah kebahasaan diperlukan dalam proses penyuntingan teks eksposisi.

• Argumentasi satu sisi adalah keberpihakan penulis dalam tulisannya. Mendukung atau setuju atau menolak. • Langkah-langkah menyunting teks eksposisi antara lain:

1. Membaca teks eksposisi secara keseluruhan 2. Menandai bagian yang tidak sesuai

3. Memperbaiki teks eksposisi dengan mengubah atau mengganti bagian yang tidak sesuai.

K. Karakteristik teks eksposisi

Tujuan

Siswa dapat mengidentifikasi dan memahami teks eksposisi baik itu yang disampaikan secara lisan maupun dalam bentuk tulisan.

Teks eksposisi adalah sebuah teks yang ditulis dengan tujuan menjelaskan, memaparkan, mengajarkan, menyampaikan suatu informasi, serta menerangkan ide, pendapat, atau informasi tanpa adanya desakan, imbauan, atau ajakan untuk mengikuti atau menerima apa yang dijelaskan. Eksposisi bisa juga dikatakan sebagai karangan yang ditulis dengan tujuan untuk menginformasikan sesuatu sehingga dapat memperluas wawasan atau pengetahuan pembaca.

Ciri-ciri teks eksposisi

Pertama, memaparkan pengertian, ide, pendapat tentang sesuatu, cara, metode, serta langkah dalam mengerjakan atau membuat sesuatu dengan penjelasan yang informatif.

Kedua, pemaparan dibuat secara runtut sehingga apa yang dibicarakan dalam teks tersebut menjadi jelas. Ketiga, teks eksposisi bersifat ilmiah dengan sumber yang bisa didapatkan dari penelitian, pengamatan, atau pengalaman. Keempat, pembahasannya objektif, logis, dan sesuai nalar.

Perhatikan teks berikut!

(15)

Selain dijadikan tumisan, salad, atau sup, wortel juga sering dinikmati dalam bentuk jus. Jus wortel ini biasanya akan ditambah dengan jeruk untuk menambah kesegaran. Manfaat jus wortel ini sendiri antara lain untuk pencegahan penyakit kanker, detoksifikasi, pencegahan racun senja, menjaga agar mata tetap sehat, dan sebagainya.

Wortel juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati demam pada anak-anak, penyembuhan luka bakar, serta mengurangi rasa nyeri pada waktu haid. Oleh karena itu, tak heran jika banyak orang yang memanfaatkan wortel ini.

Mari kita identifikasi!

Dalam teks tersebut, penulis berusaha untuk menjelaskan apa saja kandungan wortel serta manfaat dari jus wortel. Hal ini termasuk pada ciri teks eksposisi yang pertama yaitu adanya pemaparan akan suatu informasi. Dalam teks ini juga informasi dijelaskan secara runtut, dan bersifat ilmiah karena pernyataannya dapat dibuktikan.

Ciri Kebahasaan Teks Eksposisi

Pertama, adanya kata penghubung antarkalimat seperti jadi, oleh karena itu, dan sementara itu. Kedua, teks eksposisi biasanya menggunakan pengembangan paragraf induktif, deduktif, atau campuran.

Dalam hal ini, paragraf di atas termasuk paragraf deduktif. Hal ini terlihat dari adanya kalimat utama yang terletak di awal paragraf. Ciri kebahasaan teks eksposisi yang lain juga terlihat dari adaya kata penghubung antarkalimat oleh karena itu.

Struktur dalam contoh teks di atas juga membuktikan bahwa teks tersebut adalah teks eksposisi. Struktur dalam teks eksposisi sendiri antara lain: adanya pernyataan umum sebagai pembuka paragraf (dalam teks di atas ada pada paragraf pertama); adanya keterangan yang berisi pemaparan data atau informasi (dalam teks di atas pada paragraf kedua); dan terakhir adanya saran atau kesimpulan di bagian akhir paragraf/teks (dalam teks di atas di kalimat terakhir).

Pola pengembangan yang bisanya digunakan dalam teks eksposisi antara lain pola pengembangan ilustrasi, perbandingan atau analogi, klasifikasi, laporan, definisi, serta proses. Penentuan pola pengembangan ini bergantung pada jenis informasi yang akan disampaikan. Misalnya, jika kalian ingin menyampaikan suatu informasi tentang cara membuat sesuatu, yang digunakan adalah pola pengembangan proses. Berbeda jika kalian ingin menjelaskan informasi tentang obat-obatan herbal misalnya. Kalian bisa memilih pola pengembangan definisi atau perbandingan.

Contoh teks eksposisi ini bisa ditemukan dalam buku petunjuk melakukan sesuatu, petunjuk membuat sesuatu, petunjuk penggunaan obat, wacana tentang perbandingan sesuatu, dan sebagainya.

Teks eksposisi selain ada dalam bentuk tulisan juga sering digunakan dalam bentuk lisan. Jika kalian

mendengarkan penjelasan tentang cara untuk menyelamatkan diri saat gempa atau banjir misalnya. Pembicara tentu akan memaparkan secara gamblang bagaimana cara untuk menyelamatkan diri. Hanya saja bentuknya lisan. Contoh eksposisi secara lisan lainnya adalah ketika guru menjelaskan sebuah materi atau informasi.

Poin Penting

• Teks eksposisi merupakan teks yang memaparkan sesuatu.

(16)

• Struktur teks eksposisi antara lain pernyataan pembuka atau pendapat, keterangan atau pembahasan lanjutan, serta kesimpulan atau saran.

L. Langkah-langkah abstraksi teks eksposisi

Tujuan

Siswa bisa membuat sebuah abstraksi dari suatu teks eksposisi.

Seperti yang sudah kalian pelajari pada topik sebelumnya, teks eksposisi adalah sebuah teks yang memaparkan suatu infrormasi atau permasaahan sehingga pengetahuan pembaca menjadi bertambah atau pembaca menjadi lebih memahami permasalahan tersebut. Tujuan dari teks eksposisi yaitu memberikan penjelasan atau

keterangan yang mendalam tentang sesuatu. Teks eksposisi bisa juga berupa informasi tentang langkah, metode, cara melakukan, atau cara menggunakan sesuatu.

Sekarang, tahukah kalian apa itu mengabstraksi? Mengabstraksi bisa diartikan sebagai sebuah cara yang dilakukan untuk membuat garis besar dari suatu teks. Jadi, kalian akan membuat sebuah teks lain dengan isi yang lebih umum dari teks eskposisi yang sudah dibaca. Lalu, bagaimana cara mengabstraksi sebuah teks eksposisi?

Berikut ini langkah-langkah mengbastraksi teks eksposisi.

• Membaca teks eksposisi yang akan diabstraksi.

• Menentukan ide-ide pokok dalam teks eksposisi yang akan diabstraksi. • Menentukan kalimat-kalimat utama dalam teks.

• Menentukan mana saja kata kunci dari teks.

• Merangkai kalimat dengan menggunakan kata kunci dalam teks. • Menyusun teks menjadi abstraksi.

Perhatikan teks!

Setiap wanita tentu ingin memiliki kulit yang halus dan lembut. Ada banyak cara yang dilakukan untuk memiliki kulit yang halus. Misalnya saja dengan melakukan perawatan secara rutin di salon kecantikan. Perawatan ini tentu akan memakan biaya yang cukup banyak.

Tapi, tahukah Anda bahwa ada cara alami untuk membuat kulit menjadi halus dan lembut? Cara alami untuk menghaluskan kulit yaitu dengan membuat masker kulit dari bahan-bahan alami seperti alpukat atau jambu biji. Alpukat dan jambu biji termasuk buah-buahan yang banyak dimanfaatkan. Selain untuk kesehatan, kedua buah ini juga memiliki manfaat untuk kecantikan. Salah satu manfaatnya adalah untuk menghaluskan kulit. Kandungan vitamin C pada jambu biji dipercaya bisa membuat kulit menjadi tampak lebih cerah, sedangkan biji pada jambu biji bisa dijadikan sebagai scrub alami untuk mengangkat sel kulit mati. Dengan terangkatnya sel kulit mati, kulit akan menjadi lebih halus. Belum lagi kandungan antioksidan yang bisa menunda penuaan dini pada kulit. Lalu bagaimana dengan alpukat? Alpukat mengandung banyak vitamin E yang sangat bagus untuk kesehatan kulit. Alpukat juga mengandung minyak esensial yang dapat melembabkan kulit. Dengan penggunaan yang teratur, akan diperoleh kulit yang halus dan lembut.

(17)

Mari kita abstraksi!

Setelah membaca teks di atas, selanjutnya adalah ditentukan ide-ide pokok dari tiap paragraf. Dari teks di atas, didapat ide-ide pokok sebagai berikut.

• Paragraf 1 : Wanita ingin selalu terlihat cantik.

• Paragraf 2 : Kulit halus dan lembut dengan alpukat dan jambu biji. • Paragraf 3 : Cantik tidak harus selalu mahal.

Setelah ditentukan ide-ide pokoknya, tentukan kalimat-kalimat utama dalam teks tersebut. • Paragraf 1 : Setiap wanita tentu ingin memiliki kulit yang halus dan lembut.

• Paragraf 2 : Cara alami untuk menghaluskan kulit yaitu dengan membuat masker kulit dari bahan-bahan alami seperti alpukat atau jambu biji.

• Paragraf 3 : Untuk terlihat cantik dan memiliki kulit yang halus memang tidak perlu dengan cara yang mahal. Kemudian tentukan kata kuncinya. Kata kunci dari teks di atas antara lain : Kulit halus dan lembut, masker alami, alpukat dan jambu biji, kandungan alpukat, kandungan jambu biji, cantik tidak harus mahal. Dari kata-kata kunci ini, buatlah kalimat dan susun menjadi sebuat teks abstraksi seperti berikut.

Anda ingin memiliki kulit yang halus dan lembut? Anda bisa memanfaatkan alpukat dan jambu biji untuk dijadikan masker kulit. Alpukat mengandung berbagai nutrisi yang dipercaya bisa membuat kulit halus dan lembut seperti vitamin E. Begitupun dengan alpukat yang mengandung vitamin C dan antioksidan yang sangat bagus untuk kesehatan dan kelembutan kulit. Jadi, untuk bisa cantik sebenarnya tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal. Dengan biaya murah juga seseorang masih bisa menjaga kecantikannya.

Itulah teks abstraksi dari teks eksposisi di atas. Hal yang paling penting dari abstraksi ini adalah pembahasan informasi yang secara global atau umum saja. Jadi, dalam abstraksi ini pembahasan dilakukan tidak secara detail.

Poin Penting

• Mengabstraksi teks adalah suatu proses penulisan kembali teks secara umum. • Langkah-langkah mengabstraksi, antara lain:

1. Membaca teks eksposisi 2. Menentukan ide pokok 3. Menentukan kalimat utama 4. Menentukan kata kunci

5. Membuat kalimat berdasarkan kata kunci 6. Menyusun teks menjadi sebuah abstraksi

M.Evaluasi struktur isi dan bahasa teks eksposisi

Tujuan

(18)

Kalian masih ingat struktur teks eksposisi? Hanya sekadar mengingatkan, struktur teks eksposisi mencakup pernyataan umum yang mengemukakan informasi secara umum atau global, keterangan atau pembahasan lanjutan yang membahas informasi secara detail dan runtut, dan kesimpulan atau saran dari informasi yang sudah disampaikan. Teks eksposisi yang lengkap tentu harus memiliki ketiga struktur ini. Selain itu, antara satu bagian dengan bagian yang lain harus ada keterpaduan sehingga pembaca bisa memahami dengan mudah. Selain berdasarkan strukturnya, teks eksposisi juga harus dievalusi berdasarkan bahasa yang digunakan. Dalam hal ini, kalian akan menilai tata bahasa dalam teks eksposisi. Apakah teks tersebut sudah menggunakan tata bahasa yang baik dan benar atau belum.

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengevaluasi kebahasaan dalam teks eksposisi antara lain:

• Tanda baca seperti penggunaan tanda titik, koma, tanda kurung, titik koma, dan sebagainya.

• Struktur kalimat. Satu kalimat minimal memiliki pola S – P – O/Pel. Meski kadang juga penulis melesapkan subjek kalimat.

• Kata baku yang sesuai dengan tata bahasa dan EYD.

• Keterpaduan paragraf yaitu adanya tautan atau keterkaitan antara paragraf yang satu dengan yang lain. • Keefektifan kalimat. Apakah kalimat yang digunakan sudah efektif atau belum?

Perhatikan teks eksposisi berikut!

Anda tentu tahu media sosial Facebook. Bahkan, mungkin Anda pun pernah menggunakannya. Facebook

adalah salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat. Melalui facebook ini, seseorang bisa mengemukakan apa yang sedang dipikirkan atau apa yang ingin disampaikan.

Mengungkapkan apapun di facebook memang sah-sah saja. Toh, siapapun bebas berpendapat. Namun, satu hal yang harus selalu diingat adalah bahwa di negara ini masih ada undang-undang yang mengatur segala

sesuatunya termasuk undang-undang IT. Undang-undang IT inilah yang mengatur masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem informasi. Salah satunya yang berhubungan dengan internet.

Salah satu kasus yang kini sedang marak terjadi adalah kasus FS yang mengemukakan kemarahan di akun

facebook miliknya. Dalam akunnya tersebut, FS memaki masyarakat Yogya sehingga menimbulkan kemarahan masyarakat Yogya. Hal ini juga membuat mahasiswa S2 fakultas hukum ini terjerat hukum dan harus menjalani persidangan kode etik di kampusnya, UGM.

Oleh karena itu, bijaklah dalam menggunakan media sosial seperti facebook. Jika tidak, mungkin Anda bisa mengalami apa yang kini dialami FS.

Mari kita Evaluasi!

Menurut kalian, apakah teks eksposisi di atas memiliki struktur teks eksposisi yang lengkap?

Dalam teks eksposisi di atas, penulis mengemukakan masalah yang cukup umum pada paragraf pertama. Bisa dikatakan ini adalah pernyataan umum dari penulis. Paragraf pertama juga menjadi pembuka untuk paragraf selanjutnya.

(19)

Bagaimana dengan kebahasaannya? Bahasa yang digunakan oleh penulis adalah bahasa yang baku, bahasa yang digunakan juga cukup bisa dipahami dengan baik oleh pembaca. Setiap paragraf dalam teks ini juga saling bertautan sehingga pembahasannya runtut. Hanya saja, dalam teks eksposisi ini kurang dijelaskan fakta-fakta pendukung seperti kapan kasus FS ini terjadi, mengapa FS sampai marah-marah, dan sebagainya.

Poin Penting

• Evaluasi teks eksposisi dilakukan dengan mengevaluasi struktur dan isi dan bahasa dalam teks eksposisi.

N. Langkah- langkah konversi teks eksposisi menjadi

teks monologTujuan

Mengonversi teks eksposisi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Sebelumnya, kita sudah bisa mengevaluasi struktur isi dan bahasa teks eksposisi. Pada topik ini kalian akan mempelajari bagaimana sebuah teks eksposisi dikonversi menjadi sebuah teks monolog.

Definisi Singkat Teks Eksposisi dan Teks Monolog

Teks eksposisi merupakan sebuah teks yang berisi tentang informasi yang bermanfaat untuk pembaca dengan mengetengahkan pendapat pribadi penulis. Teks eksposisi sendiri terdiri dari tiga struktur pendukungnya. Di antaranya sebagai berikut.

1. Tesis atau pernyataan pendapat. Isi pada bagian ini adalah pendapat dari penulis mengenai sebuah permasalahan berdasarkan fakta yang ada.

2. Argumentasi. Argumentasi dalam hal ini berisi berbagai jenis fakta yang mendukung pendapat atau prediksi dari penulis.

3. Adanya penegasan ulang dari pendapat yang sudah dikemukakan. Penegasan ulang ini berada di paragraf terakhir yang merupakan penguatan terhadap argumentasi yang sudah disampaikan.

Teks eksposisi merupakan jenis teks yang menggunakan konjungsi seperti “pada kenyataannya”, pronomina seperti “saya, kita”, dan argumentasi satu sisi apakah argumentasi yang menolak atau argumentasi yang mendukung.

Sedangkan teks monolog merupakan sebuah teks drama atau seni peran yang dalam penyajiannya akan dibawakan hanya oleh satu pemeran saja di atas panggung. Teks monolog bisa diciptakan secara langsung, berdasarkan novel atau cerpen, juga bisa berasal dari konversi teks lain seperti teks eksposisi.

Langkah-Langkah Konversi Teks Eksposisi Menjadi Teks Monolog

Untuk membuatkan konversi teks eksposisi menjadi teks monolog, ada langkah-langkah yang perlu diperhatikan. Langkah-langkah tersebut di antaranya sebagai berikut.

1. Memilih teks eksposisi.

2. Pilihlah teks yang menarik dan padat. Teks eksposisi yang menarik akan memberikan ruang pada penulis untuk mengekspresikan diri saat melakukan konversi menjadi teks monolog.

3. Setelah memilih teks eksposisi, ubahlah isi teks menjadi sebuah teks monolog.

(20)

Perhatikan!

Contoh Konversi Teks Eksposisi Menjadi Teks Monolog

Contoh teks eksposisi.

Membuka Usaha, Mari!

Memutuskan untuk membuka sebuah usaha sendiri merupakan sebuah pilihan yang bisa dikatakan tidak mudah. Tidak semua orang memiliki ketertarikan atau bahkan keberanian untuk membuka sebuah usaha. Akan tetapi, di era globalisasi ini, kita dituntut untuk lebih kreatif dan lebih maju baik dari segi pendidikan maupun dari segi ekonomi. Salah satu cara untuk meningkatkan taraf ekonomi adalah dengan mulai membuka usaha sendiri.

Dunia industri kreatif saat ini sedang mendapatkan perhatian lebih. Semakin banyak orang mulai tertarik dengan dunia usaha. Ditambah lagi dengan semakin terbukanya dunia luar, dalam arti batas ruang dan waktu antara satu negara dengan negara lainnya semakin menipis. Di era globalisasi ini, pengaruh asing semakin kuat masuk ke dalam negeri. Salah satunya adalah pengaruh dalam bidang ekonomi. Masyarakat negeri ini sudah seharusnya mempersiapkan diri menghadapi pasar bebas yang semakin dekat.

Salah satu cara untuk menghadapi pasar bebas di era globalisasi ini adalah dengan memiliki sebuah usaha walaupun kecil tetapi kuat. Membangun usaha memang tidak mudah, akan tetapi membangun sebuah usaha akan memberikan kekuatan kepada seseorang untuk tidak terus-menerus bergantung pada gaji dari perusahaan. Seorang pengusaha juga bisa ikut serta dalam persaingan pasar bebas. Selain itu, pengusaha juga memiliki kesempatan untuk membuat produk buatannya dikenal dan dibeli oleh konsumen asing.

Membuka sebuah usaha tidak hanya untuk kepentingan pribadi. Ketika usaha yang dibangun semakin besar, maka akan membutuhkan karyawan untuk menjalankan usaha tersebut. Perekrutan karyawan ini akan membantu mengurangi tingkat pengangguran di negeri ini. Akan lebih baik jika mengutamakan perekrutan karyawan dari masyarakat sekitar tempat usaha. Hal tersebut juga akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat serta mengurangi tingkat pengangguran di lingkungan masyarakat tersebut. Membuka sebuah usaha selain menciptakan sebuah produk baru, menabung untuk masa depan, juga bisa membantu orang lain yang memang sedang membutuhkan pekerjaan.

Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat yang berpikiran maju dan kreatif, tidak ada salahnya mulai untuk melirik dan membuka sebuah usaha. Kegigihan, kejujuran, serta pengetahuan yang luas mengenai dunia usaha bisa menjadi modal besar bagi seseorang untuk maju. Tentunya masalah modal berupa uang pun tidak bisa dikesampingkan, akan tetapi modal lain seperti tekad, keinginan, kreativitas, dan kejujuran juga penting untuk dimiliki.

Contoh teks monolog hasil konversi teks eksposisi.

Membuka Usaha, Mari!

Seorang laki-laki muda tengah duduk di depan teras. Di sampingnya ada secangkir teh hitam, sepiring pisang goreng, dan koran. Ia duduk bersila, mereguk teh hitam dalam cangkir, kemudian memandang ke depan. “Aaaah... apa harus terus hidup seperti ini. Ketika hari libur seperti ini tiba, aku hanya duduk-duduk santai tidak jelas di depan teras sambil ditemani air kopi hitam pahit dan pisang goreng saja. Ada libur dua hari.” Laki-laki muda itu mengubah posisi duduknya, agak menyamping. “Aaah... aku mungkin tidak bisa selamanya bekerja di sana. Gajinya pun hanya cukup untuk sehari-hari saja.” Laki-laki itu mulai melirik koran di

sampingnya, kemudian ia mengambil koran tersebut dan membaca sebuah artikel yang terpampang di halaman paling depan.

“ERA PASAR BEBAS, SIAPKAH ANDA? Hmmmm.... hmmm... hmmm..” sang laki-laki terus membaca artikel tersebut sampai habis.

(21)

dan bahkan penjualannya sudah sampai ke luar negeri. Apa aku membuat usaha saja? Kebetulan aku punya tabungan yang... (berpikir) aku rasa cukup untuk modal awal. Aku juga punya keahlian di bidang kreasi rotan. Mungkin aku tidak akan membuat kreasi rotan biasa, tetapi yang lebih unik lagi. Selain itu, bukankah warga di sekitar rumahku juga ada yang belum bekerja. Ya, ya aku bisa mengajak mereka untuk membuka sebuah usaha kreasi rotan. Kreasi rotan khas Indonesia. Aaah, baiklah. Aku harus bisa menjadi seseorang yang siap bersaing di era pasar bebas ini dan mengenalkan kreasi rotan indah dari Indonesia. Aku juga bisa mengajak mereka yang menganggur untuk bekerja.”

Kemudian sang laki-laki berdiri, melipat koran di tangannya. “Ya! Sudah aku putuskan, aku akan mulai membuka sebuah usaha kreasi rotan khas Indonesia! Semangat!” Sang laki-laki kemudian mengambil cangkir kopi dan piring pisang goreng, lalu masuk ke dalam rumahnya.

O. Langkah- langkah konversi teks eksposisi menjadi

teks drama pendek

Tujuan

Siswa dapat mengonversi teks eksposisi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Sebelumnya, kita sudah membahas langkah-langkah konversi teks eksposisi menjadi teks monolog. Dalam konversi tersebut tidak boleh ada perbedaan tema. Konversi bisa dilakukan dengan membubuhkan pronomina, kata hubung, sinonim, dan lainnya. Pada topik ini kalian akan belajar tentang bagaimana langkah-langkah konversi sebuah teks eksposisi menjadi teks drama pendek.

Definisi Singkat Teks Eksposisi dan Teks Drama Pendek

Teks eksposisi merupakan teks yang berisi informasi bermanfaat yang akan menambah pengetahuan pembaca juga berisi pendapat pribadi terhadap permasalahan yang diangkat dalam teks tersebut. Teks drama pendek merupakan teks yang berisi percakapan drama yang pendek. Sedangkan konversi sendiri merupakan pengubahan jenis teks dari satu bentuk ke bentuk teks lainnya. Contohnya seperti konversi teks eksposisi menjadi teks drama pendek.

Langkah-Langkah Konversi Teks Eksposisi Menjadi Teks Drama Pendek

Untuk melakukan konversi teks eksposisi menjadi teks drama pendek diperlukan beberapa langkah. Langkah-langkah tersebut di antaranya sebagai berikut.

1. Memilih teks eksposisi yang akan dikonversi menjadi teks drama pendek.

2. Pilihlah teks yang menarik, padat, dan cocok untuk dikonversi menjadi teks drama pendek.

3. Setelah memilih teks eksposisi yang dirasa menarik, kemudian ubahlah menjadi teks berupa dialog atau pembicaraan.

4. Setelah teks diubah menjadi bentuk dialog atau pembicaraan, kemudian bisa mulai diubah menjadi bentuk teks drama pendek.

5. Teks drama pendek yang dibuat tida melingkupi seluruh teks eksposisi.

(22)

Poin Penting dalam Drama

Di dalam teks drama pendek terdapat beberapa tanda baca yang digunakan, dua di antaranya adalah tanda titik dua (:) dan tanda petik (“...”). Tanda titik dua berfungsi untuk memisahkan antara nama pelaku dalam drama dengan kalimat dialog yang diucapkannya sedangkan tanda petik menandai kalimat yang diucapkan oleh si tokoh.

Perhatikan

Contoh Konversi Teks Eksposisi Menjadi Teks Drama Pendek Contoh teks eksposisi

Kondisi Memprihatinkan Sekolah Dasar X Pendidikan merupakan hal yang penting untuk ditempuh oleh seseorang. Terutama untuk anak-anak dengan rentang usia 5 sampai 18 tahun. Pendidikan menjadi salah satu modal untuk anak-anak bangsa bisa berkarya dan memajukan bangsanya. Akan tetapi pada kenyataannya, peningkatan fasilitas sekolah tersebut tidak merata di seluruh daerah. Ada sebuah sekolah dasar di daerah X yang ternyata bangunan sekolahnya sudah hampir rubuh. Para siswa pun harus menerima kondisi lantai sekolah yang sudah rusak dan juga bangku serta meja yang sebenarnya sudah tidak begitu layak untuk digunakan. Sekolah dasar X tersebut seolah tidak tersentuh oleh bantuan dana dari pemerintah. Selain fasilitas bangunan sekolah yang mengkhawatirkan, ketersediaan tenaga pengajar pun ternyata sedikit. Sebaiknya setiap tingkatan kelas memiliki minimal satu pengajar, di sekolah ini hanya terdapat dua pengajar saja yang harus pintar-pintar membagi waktu mereka untuk bisa mengajar di enam tingkatan kelas. Kedua pengajar tersebut pun merupakan pengajar yang sudah lama mengabdi di sekolah tersebut. Salah satu pengajar ternyata adalah kepala sekolah. Bisa disimpulkan bahwa sekolah X tersebut hanya memiliki satu pengajar saja.

Sang kepala sekolah sebenarnya sudah mengusahakan semaksimal mungkin untuk perbaikan fasilitas sekolah dan juga tambahan tenaga pengajar di sekolahnya. Akan tetapi, usahanya selalu menemui jalan buntu. Untuk masalah dana perbaikan sekolah, ia pada akhirnya hanya menerima janji-janji tanpa bukti cairnya dana perbaikan sekolah.

Melihat situasi yang terjadi pada situasi sekolah X tersebut, masihkah kita merasa bahwa kemajuan pendidikan bangsa ini sudah merata? Saya yakin bahwa kondisi menyedihkan dari sebuah sekolah negeri tidak hanya terjadi pada sekolah X ini saja, masih ada banyak sekolah-sekolah lainnya yang berada pada kondisi

mengkhawatirkan tetapi seolah tidak terlihat sama sekali. Tidak ada bantuan dana sedikit pun yang mengalir. Kondisi memprihatinkan ini memang harus segera ditangani dengan baik. Bila tidak, kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada sekolah seperti sekolah dasar X tersebut di kemudian hari.

Contoh teks drama pendek dari konversi teks eksposisi di atas

Lokasi berada di sebuah sekolah dasar dengan fasilitas sekolah yang memprihatinkan. Ibu kepala sekolah : “Beginilah Pak kondisi sekolah kami.”

Bapak paruh baya : “Sudah berapa lama ini berlangsung, Bu?” Ibu kepala sekolah : “Sudah hampir sepuluh tahun.”

Bapak paruh baya : “Sepuluh tahun? Apa Ibu sudah meminta bantuan dari pihak tertentu?”

Ibu kepala sekolah : “Saya sudah berusaha Pak. Sudah cukup sering juga saya bolak-balik. Tapi apa daya, saya hanya menerima janji ini dan janji itu saja.”

Bapak paruh baya : “Jadi selama sepuluh tahun ini tidak ada dana untuk perbaikan sekolah?”

Ibu kepala sekolah : “Tidak ada Pak. Hanya kebaikan hati para orang tua dengan kemampuan terbatas saja. Sekolah ini sedikit demi sediki diperbaiki, walau pada akhirnya tetap kembali rusak.”

(23)

Ibu kepala sekolah : “Kami juga kekurangan tenaga pengajar Pak. Hanya ada saya dan Pak Karto yang mengajar anak-anak mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.”

Bapak paruh baya : “Mengapa bisa seperti itu, Bu?”, “Apa harapan ibu untuk masa depan sekolah ini? Mungkin saya bisa sedikit membantu dengan menyebarkan informasi kondisi sekolah ini.”

Ibu kepala sekolah : “Saya hanya berharap ada pihak yang terketuk hatinya untuk membantu sekolah ini. Minimal untuk memperbaiki bangunan sekolahnya dulu. Supaya anak-anak nyaman belajarnya."

P. Nomina dan Pronomina

Tujuan Pembelajaran

Siswa memahami (menyebutkan arti, membedakan, dan menuliskan contohnya) nomina dan pronomina beserta jenis dan contohnya yang terdapat di dalam teks eksposisi.

NOMINA

Nomina atau yang lebih dikenal dengan kata benda adalah kata yang megacu kepada benda, manusia, konsep, atau pengertian. Berikut ini adalah ciri-ciri nomina.

1. Dalam kalimat yang berpredikat verba (kata kerja), nomina biasanya menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.

Contoh:

Rafi *memakan *nasi.

2. Nomina umumnya dapat diikuti adjektiva (kata sifat), baik secara langsung maupun dengan perantara yang. Contoh:

 *mobil *mewah

 *mobil *yang mewah

3. Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata pengingkar yang tepat untuk nomina adalah bukan Contoh:

Ini bukan batu, melainkan kayu.

4. Nomina berpotensi didahului dengan kata depan di, pada, atau dari. Contoh:

 di rumah

 pada tanggal

(24)

Jenis-Jenis Nomina

1. Nomina Dasar

Nomina dasar adalah kata benda yang dasar katanya sudah menunjukkan sebuah benda. Nomina jenis ini tidak bisa diuraikan lagi ke dalam bentuk lain.

Contoh:

 rumah

 meja

 bunga

 awan

2. Nomina Turunan

Nomina turunan adalah kata benda yang merupakan hasil pemberian imbuhan (afiksasi). Contoh:

 besar(adjektiva) + ke-an → kebesaran

 makan(verba) + -an → makanan

 satu(numeralia) + pe-an → persatuan

PRONOMINA

Pronomina atau yang lebih dikenal dengan kata ganti merupakan kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain. Dilihat dari fungsinya, pronomina biasanya menempati posisi yang diisi oleh nomina.

Jenis-Jenis Pronomina

A. Pronomina Persona (Kata Ganti Orang)

Pronomina persona adalah kata ganti yang dipakai untuk mengacu kepada orang. Ada tiga jenis promonima persona, yaitu sebagai berikut.

1. Pronomina Orang Pertama

Promonima orang pertama adalah kata ganti yang mengacu kepada diri sendiri atau pihak yang sedang berbicara.

Contoh:

 saya, aku, dikau, daku, ku-, dan -ku (tunggal)

 kami dan kita (jamak)

(25)

Pronomina orang kedua adalah kata ganti yang dipakai untuk mengacu kepada mitra bicara atau orang yang diajak bicara.

Contoh:

 kamu, engkau, Anda, kau- dan -mu (tunggal)

 kalian, Anda, dan kita (jamak)

3. Pronomina Orang Ketiga

Pronomina orang ketiga adalah kata ganti yang dipakai untuk mengacu kepada pihak yang berada di luar pembicaraan atau orang yang sedang dibicarakan.

Contoh:

 ia, dia, beliau, dan -nya (tunggal)

 mereka (jamak)

B. Pronomina Penunjuk

Pronomina penunjuk merupakan kata ganti yang mengacu kepada nomina yang bukan orang. Pronomina ini bisa merujuk kepada benda, konsep, atau pengertian. Ada dua jenis pronomina penunjuk, yaitu sebagai berikut.

1. Pronomina Penunjuk Umum

Pronomina penunjuk umum yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah kata ini *dan *itu. Kata ini *mengacu pada acuan yang yang dekat dengan pembicara atau pada informasi yang akan disampaikan. Untuk acuan yang jauh dari pembicara atau informasi yang sudah disampaikan, kata ganti yang digunakan adalah kata *itu.

2. Pronomina Penunjuk Tempat

Pronomina penunjuk tempat yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah kata sini, situ, dan sana. Kata ganti penunjuk tempat digunakan untuk merujuk kepada letak/lokasi. Kata *sini *merujuk lokasi yang dekat dengat dengan pembicara, kata *situ *merujuk kepada lokasi yang agak jauh, sedangkan *sana *merujuk kepada lokasi yang jauh.

C. Pronomina Penanya

Pronomina penanya adalah kata ganti yang dipakai sebagai penanda pertanyaan. Ada tiga bentuk pronomina penanya secara umum. Pertama, pronomina penanya orang, yaitu siapa. Kedua, pronomina penanya barang, yaitu apa. Ketiga, pronomina penanya pilihan, yaitu mana.

Poin Penting

(26)

 Pronomina atau yang lebih dikenal dengan kata ganti merupakan kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain.

Q. Adjektiva dan Numeralia

Tujuan Pembelajaran

Siswa memahami (menyebutkan arti, membedakan, dan menuliskan contohnya) nomina dan pronomina beserta jenis dan contohnya yang digunakan di dalam teks eksposisi.

ADJEKTIVA

Adjektiva atau yang sering dikenal dengan kata sifat adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan atau mengungkapkan sifat/keadaan makhluk hidup ataupun benda mati.

Ciri-Ciri Adjektiva

1. Adjektiva dapat diawali dengan kata keterangan lebih, paling, atau sangat. Contohnya lebih tinggi, paling hebat, dan sangat kejam.

2. Adjektiva dapat diikuti dengan kata sekali. Contohnya cantik sekali, pandai sekali, dan elok sekali. 3. Adjektiva dapat diingkari dengan kata tidak. Contohnya tidak jahat, tidak mahal, dan tidak salah

4. Adjektiva dapat ditambahkan imbuhan se- -nya dalam bentuk ulang. Contohnya sejelek-jeleknya, sebaik-baiknya, dan seindah-indahnya*.

Jenis-Jenis Adjektiva 1. Adjektiva Dasar

Adjektiva bentuk dasar adalah kata sifat yang tidak dapat diuraikan ke bentuk yang lebih kecil. Sebagian besar adjektiva dalam bahasa Indonesia merupakan adjektiva bentuk dasar.

Contoh :

 baik

 jahat

 pandai

 indah

 cantik

2. Adjektiva Turunan

Adjektiva turunan adalah kata sifat yang memiliki imbuhan atau berupa kata ulang. Contoh :

(27)

 kekanak-kanakan

 ilmiah

 mencekam

NUMERALIA

Numeralia adalah kata yang menunjukkan bilangan, kuantitas, jumlah, atau urutan yang mengacu kepada nomina (kata benda).

** Jenis-Jenis Numeralia**

1. Numeralia (Kata Bilangan) Utama

Numeralia utama adalah kata bilangan yang menyatakan jumlah benda. Kata bilangan ini merupakan bentuk dasar bagi pembentukan kata bilangan jenis lain. Contohnya satu, dua, tiga, dan empat.

2. Numeralia (Kata Bilangan) Tingkat

Numeralia tingkat adalah kata bilangan yang menjelaskan urutan atau tingkatan. Contoh pertama, kedua, ketiga, dan terakhir.

3. Numeralia (Kata Bilangan) Kumpulan

Numeralia kumpulan adalah kata bilangan yang menjelaskan suatu himpunan. Secara sepintas, kata bilangan ini memiliki kesamaan dengan kata bilangan urutan. Namun, perbedaannya dapat terlihat dari konteks kalimatnya. Contoh : *Kelima *buku itu milik saya.

4. Numeralia (Kata Bilangan) Tidak Tentu

tidak tentu dalah kata bilangan yang menjelaskan jumlah barang dalam satu himpunan yang tidak tentu. Contoh beberapa *dan *semua

Poin Penting

 Adjektiva atau yang sering dikenal dengan kata sifat adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan atau mengungkapkan sifat/keadaan makhluk hidup ataupun benda mati.

Referensi

Dokumen terkait

Bank yang nilai rasio BOPO-nya tinggi menunjukkan bahwa bank tersebut tidak beroperasi dengan efisien karena tingginl,a nilai dari rasio ini memperlihatkan besamya

adalah suatu sistem pelatihan yang menggunakan berbagai teknik membentuk sikap tubuh (asana) disertai dengan teknik pernapasan (pranayama) guna mencapai suatu keseimbangan antara

[r]

PENGARUH KESEJAHTERAAN TERHADAP PROFESIONALISME MENGAJAR PADA GURU STM MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN 2008. Dengan Pembimbing : Siti

Menurut suhartini (2013) panggung boneka merupakan media yang sangat tepat untuk dapat meningkatkan berbahasa pada anak karena didalam cerita panggung boneka

(1) Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, jabatan dan pejabat yang memangku jabatan di lingkungan BNNP dan BNNK/Kota berdasarkan Peraturan Kepala Badan Narkotika

RAK (Rekam Aktivitas Kemahasiswaan) adalah suatu parameter penilaian keaktifan mahasiswa untuk kegiatan non-akademik, dengan tujuan untuk membekali mahasiswa dengan

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang disajikan dan akan dijawab melalui