• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Bahan Ba (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Bahan Ba (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Karya Tulis Ilmiah

Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Bahan Baku

Pembuatan Plastik Biodegradable

Prodi Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

2014

Oleh :

(2)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sulit 

Terdegradasi

Limbah Plastik

Jerami Padi

Plastik 

Biodegradable

(3)

TUJUAN

(4)

MANFAAT

(5)

GAGASAN

Plastik merupakan polimer sintetik berbasis 

minyak  bumi  yang  sulit  terdegradasi  secara 

alami. 

Penggunaan plastik sintetik mengakibatkan 

sampah  yang  mencemari  lingkungan.  Setiap 

tahun  sekitar  100  juta  ton  plastik  sintetik 

diproduksi dunia untuk digunakan di berbagai 

sektor  industri  dan  kira­kira  sebesar  itulah 

sampah  plastik  yang  dihasilkan  setiap  tahun 

(Firdaus 

et al.,

 2008).

(6)

Plastik Biodegradable

Plastik  biodegradable  merupakan  plastik 

yang dapat digunakan layaknya seperti plastik 

konvensional, namun akan hancur terurai oleh 

aktivitas  mikroorganisme  menjadi  hasil  akhir 

air dan gas karbondioksida yang akan dibuang 

ke lingkungan.

(7)

Solusi yang Pernah Ditawarkan

(8)

Solusi Baru yang Ditawarkan

Selulosa berpotensi sebagai bahan baku pembuatan plastik

biodegradable. Salah satu sumber selulosa adalah limbah pertanian

berupa jerami padi. Jerami padi merupakan limbah pertanian terbesar di

Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006, luas

sawah di Indonesia adalah 11,9 juta ha. Produksi padi per hektar sawah

bisa mencapai 12-15 ton bahan kering setiap kali panen

(9)

Jerami padi merupakan SDA yang dapat diperbaruhi,

mudah didapat, harganya terjangkau dan tidak berdaya

saing dengan pangan.

(10)

Bahan Tambahan

Pada proses pembuatan plastik biodegradable perlu

ditambahkan

plasticizer

agar plastik yang dihasilkan

lebih elastis, fleksibel dan tahan terhadap air (Darni

et

al.,

2008).

Plasticizer

yang digunakan dalam pembuatan

plastik biodegradable ini adalah gliserol. Gliserol

merupakan

plasticizer

yang efektif karena memiliki

kemampuan untuk mengurangi ikatan hidrogen internal

pada ikatan molekuler (Mochtar, 2001). Gliserol dapat

memberikan sifat yang lebih elastis dibandingkan dengan

sorbitol (Paramawati, 2001).

(11)

Kitosan 

Kitosan adalah pengawet dari bahan alam yang 

merupakan modifikasi protein dari kitin yang dapat  ditemukan pada kulit udang dll.

(12)

PEMBUATAN PLASTIK 

BIODEGRADABLE

750 gr Jerami Padi

Diaduk dan didiamkan pada larutan NaOH 2,5% selama 2 jam

Slurry dipisahkan dengan cairannya kemudian dikeringkan dengan oven

Pembuatan pulp ( 500 gr slurry + 200 ml air kemudian diblender berulang kali)

Pulp (Bubur Selulosa) Dipotong kecil dan dihaluskan

(13)

Pulp 35 gr

Pencampuran

Pemanasan dengan Suhu 80oC selama 10 menit

Pencetakan pada kaca

Pengeringan pada suhu ruang

Penambahan aquades 15 ml dan gliserol (sesuai karakter plastik yang diinginkan)

Plastik Biodegradable dari jerami padi

(14)

Konsep Dana Modal Penerapan Plastik Biodegradable Berbasis Jerami Padi

Penerapan plastik biodegradable berbasis jerami padi memerlukan pendanaan yang dapat diperoleh dari investor, bantuan pemerintah, atau perusahaan. Beberapa sumber dana potensial untuk penerapannya, antara lain :

Dana dapat diperoleh dari investor baik lokal maupun asing,

Program responbilitas social dari perusahaan atau Corporate Social

Responsibility (CSR). Undang - Undang No. 27 Tahun 2008 menyebutkan bahwa perusahaan wajib mengalokasikan dana 3% dari total keuntungan bersihnya sebagai dana CSR perusahaan (Jaringan Usaha Kecil Indonesia Online, 2007).

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mandiri) menggunakan

konsep pemberdayaan masyarakat (community development) sebagai pendekatan operasionalnya untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, 2014).

Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan fasilitas penjaminan kredit dari

(15)

Pelaksana Sumber dana Program yang diterapkan

 Kalangan akademisi

(mahasiswa/Perguruan Tinggi) Alokasi dana APBD pemerintah melalui pengajuan usulan Sosialisasi plastik biodegradable berbasis jerami padi

 Kalangan Industri Investor baik lokal maupun asing Pengembangan plastik biodegradable berbasis jerami padi

 Pemerintah Desa

 Lembaga Swadaya Pemerintah (LSM)

Pengajuan usulan penerapan plastik biodegradable berbasis jerami padi sebagai program CSR perusahaan yang

berkelanjutan

Pelatihan pembuatanplastik biodegradable berbasis jerami padi skala kecil sebagai media pembelajaran dan percontohan di setiap desa

 Dinas Perindustrian dan tenaga kerja

 Dinas Pertanian

Pengajuan usulan penerapan plastik biodegradable berbasis jerami padi sebagai program PNPM Mandiri dan program KUR

Pelaksanaan plastik

biodegradable berbasis jerami padi pada skala kecil (UKM) dan skala besar (Industri)

Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan

Gagasan aplikasi plastik biodegradable berbasis jerami padi dapat terwujud melalui partisipasi aktif berbagai pihak yang disebutkan pada tabel 2.

(16)

Institusi Peranan

Lembaga penelitian

 Melakukan riset metode pembuatan plastik biodegradable berbasis jerami padi yang mampu menghasilkan output berkualitas

 Melakukan riset bakteri pendegradasi plastik biodegradable berbasis jerami padi yang berkualitas

Universitas / Institut Teknik Industri

 Melakukan riset pembuatan mesin pada industri untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas plastik biodegradable berbasis jerami padi

Pemerintah

 Kebijakan dan arahan untuk konversi pemakaian plastik biodegradable

 Memberikan subsidi pada plastik biodegradable

 Memberikan kemudahan dalam

mengalokasikan dana bagi UKM melalui program PNPM Mandiri dan KUR

Untuk pengembangan plastik biodegradable berbasis jerami padi berkelanjutan sebagai dasar produk yang ramah lingkungan di masa depan dapat dicapai melalui partisipasi aktif beberapa institusi yang disajikan pada tabel 3.

(17)

Teknik Implementasi Gagasan

Langkah-langkah implementasi untuk mewujudkan gagasan akuaponik berbasis kemandirian ini adalah sebagai berikut:

Melakukan pendekatan secara gradual (bertahap) kepada Pemerintah Desa, LSM dan

kelompok tani sebagai awal pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat,

Melakukan pendekatan secara gradual (bertahap) kepada investor sebagai awal

pelaksanaan kerjasama dengan perusahaan,

Melakukan kemitraan strategis dengan perusahaan yang memiliki program dana

Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai modal awal UKM untuk pengembangan plastik biodegradable berbasis jerami padi,

Sosialisasi dan penyuluhan plastik biodegradable berbasis jerami padi yang akan

dilaksanakan oleh kalangan akademisi melalui program pengabdian masyarakat,

Melakukan pelatihan pembuatan plastik biodegradable berbasis jerami padi skala kecil

oleh Dinas Perindustrian dan tenaga kerja dan Dinas Pertanian sebagai media pembelajaran dan percontohan di setiap Desa serta pengembangan berkelanjutan pada skala industri,

Penanaman kepercayaan kepada masyarakat (trust) akan menjadi lebih baik jika

(18)

Mobilisasi masyarakat untuk melaksanakan program yang di sepakati bersama,

Melakukan pengajuan usulan dana melalui program PNPM Mandiri dengan konsep

pemberdayaan masyarakat mandiri,

Memberikan kredit murah kepada masyarakat melalui program KUR sebagai modal

berkelanjutan,

Montoring dan pembimbingan pembuatan plastik biodegradable berbasis jerami padi

skala kecil (UKM) dan skala besar (Industri) yang telah dilakukan,

(19)

Daftar Pustaka

Darni, Y. dan H. Utami. 2010. Studi Pemuatan dan Karakterisasi Sifat Mekanik dan Hidrofobisitas Bioplastikdari Pati Sorgum. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. 7 (4): 190-195

Firdaus, F. 2008. Sintesis Fil Kemasan Ramah Lingkungan dari Komposit Pati, Khitosan dan Asam Polilaktat dengan Pemlastik Gliserol: Studi Morfologi dan Karakterisasi Mekanik. Yogyakarta: Logika Vol 5 no. 1, 15-22

Huda, T., dan Firdaus F. 2007. Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable dari Komposit Pati Singkong-Ubi Jalar. Logika. 4 (2): 3-10

Indrarti, L. 2007. Bioselulosa Sebagai Bahan Edible Film. Laporan Akhir Kumulatif Kegiatan Program Kompetitif LIPI. Bandung.

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Syarat-syarat kerikil yang bagus harus dipenuhi oleh agregat kasar atau kerikil adalah berbutir keras dan tidak berpori agar dapat menghasilkan beton yang keras dan sifat tembus

produk pendanaan yang mayoritas menjadi pilihan nasabah, dimana dapat dilihat dari tabel diatas jumlah nasabah tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Dalam hal

Dari keterangan di atas, ada dua jenis pemeriksaan berdasarkan lokasi, yaitu pemeriksaan kantor (room audit) dan pemeriksaan lapangan (field audit). Pada pemeriksaan kantor

Menurut Handoko (2000) semangat kerja karyawan akan tercermin dari karyawan yang selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku mau bekerja dengan sungguh-sungguh,

ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. Jadi pernikahan yang sah menyebabkan laki- laki dan perempuan akan dapat

Skripsi ini membahas tentang pengaruh metode pendekatan Learning Self Control terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar fisika peserta didik t eridentifikasi

Pada pemaparan di atas, penulis menemukan kecemasan yang dialami oleh tokoh Icih Prihatini dalan naskah drama monolog Wanci karya Imas Sobariah. Kecemasan

How is the effectiveness of teaching materials for short story writing developed using media literacy-based learning methods for students of class XI of