• Tidak ada hasil yang ditemukan

Landasan Pengembangan Kurikulum 2013. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Landasan Pengembangan Kurikulum 2013. docx"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Landasan Pengembangan Kurikulum 2013

Landasan Pengembangan Kurikulum 2013

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL (PASAL 3 UU NOMOR 20 TAHUN 2003 )

 “Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.”

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan

,

isi

,

dan

bahan pelajaran

serta

cara

yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan

kegiatan

pembelajaran

untuk

mencapai

tujuan

pendidikan

tertentu.

PERMENDIKNAS NOMOR 22 TAHUN 2007

1.

Tujuan Pendidikan dasar: meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

lebih lanjut.

2.

Tujuan Pendidikan Menengah adalah: meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lanjut.

3.

Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah: meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri

dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai dengan kejuruannya.

1. Landasan Filosofis

(2)

menjadi manusia berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan uraian diatas, kurikulum 2013 (dalam kemendikbud, 2013) dikembangkan dengan landasan filosofis sebagai berikut: Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik dimasa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian

kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa diberbagai bidang

kehidupan dimasa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini. · Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan

(3)

berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik

(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

2. Landasan Teoritis

Landasan teoritis merupakan landasan yang menjadi arahan dalam pengembangan

kurikulum 2013. Adapun landasan teoritis kurikulum 2013 menurut Permendikbud No 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs (dalam Kemendikbud, 2013) adalah sebagai berikut: Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

3. Landasan Yuridis

Landasan Yuridis merupakan landasan hukum dalam pengembangan kurikulum 2013. Beberapa landasan yuridis kurikulum 2013 (dalam Kemendikbud, 2013) adalah sebagai berikut. 1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. a) Penjelasan umum menjelaskan bahwa strategi pendidikan nasional dalam undang-undang ini meliputi pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). b) Pada pasal 35 dijelaskan bahwa kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

(4)

nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, (2) dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik, (3) Sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:peningkatan iman dan takwa; peningkatan akhlak mulia; peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; keragaman potensi daerah dan lingkungan; tuntutan pembangunan daerah dan nasional; tuntutan dunia kerja; perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; agama; dinamika perkembangan global; dan persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. d) Pada pasal 38 dijelaskan bahwa (1) kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan pemerintah, (2) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. 3) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. 4) Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. a) Pasal 1 butir 17 tentang pengertian kerangka dasar, menjelaskan bahwa tatanan konseptual kurikulum yang dikembangkan berdasarkan Standar Nasional

Pendidikan. b) Pasal 77 A tentang isi, fungsi dan kerangka dasar yaitu (1) berisi landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. (2)Digunakan sebagai: Acuan Pengembangan Struktur Kurikulum pada tingkat nasional; Acuan Pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah; dan Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. c) Pasal 77 B tentang struktur kurikulum menjelaskan

(5)

mengubah dirinya sesuai dengan kondisi di sekitarnya. Kemampuan mengubah kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan pengaruh-pengaruh di sekitarnya. Agar proses

perkembangannya optimal, anak memerlukan berbagai kegiatan dan latihan yang sesuai dengan keberadaannya dan sesuai dengan kebutuhan psikologisnya. Kegiatan dan latihan dapat diperoleh anak melalui proses pendidikan. Namun yang perlu diperhatikan dalam mendidik yaitu setiap kegiatan dan tugas yang dibebankan kepada anak sebagai siswa harus sesuai dengan tingkat kemampuannya. Jika hal tersebut terabaikan, maka ketidakberhasilan peserta didik dalam mencapai tugas-tugas di sekolah akan terjadi. Berdasarkan uraian diatas, maka landasan psikopedagogis (dalam Kemendikbud, 2013) adalah sebagai berikut:

a) Relevansi Kesesuaian program pembelajaran dengan tingkat perkembangan kemampuan anak,

tingkat unsur mentalnya (aspek kesesuaian) dan tingkat kebutuhan anak (aspek kecukupan). b) Model Kurikulum Berbasis Kompetensi Pembelajaran yang dikembangkan berbasis kompetensi

Referensi

Dokumen terkait

After several years directing a centre for village economics at Gadjah Mada, Mubyarto moved on to take charge of a new research centre focusing on Pan- casila economics, which

Abstrak: Nelayan bagan perahu di Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate yang beroperasi di perairan Teluk Dodinga masih mengandalkan lampu petromaks sebagai alat bantu penangkapan

(Tiga ratus delapan puluh tiga juta enam ratus lima puluh tiga ribu rupiah) Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun Anggaran 2017.. Sesuai dengan ketentuan dalam

dengan membawa Dokumen Asli dan salinannya sebagaimana tertuang dalam formulir isian kualifikasi serta hardcopy penawaran asli.

Dari Gambar 4.3 dapat dilihat hasil perbandingan yang dilakukan terhadap nilai kualitas sistem informasi akademik IAIN Raden Intan Lampung yang menunjukkan nilai kualitas

Buku Kecamatan Kelara Dalam Angka Tahun 2016 adalah Publikasi Statistik yang terbit setiap tahun sebagai wujud kegiatan perstatistikan di Kecamatan Kelara dalam rangka

 Objek data dapat berupa entitas eksternal (semua sumber data atau yang mengkonsumsi informasi), suatu benda (laporan atau tampilan), peristiwa (sambungan telepon) atau event

gg. Metode ini biasanya digunakan untuk menyambungkan 2 perangkat yang sama seperti komputer dengan komputer, switch dengan switch, hub dengan hub dll. Jadi jika