BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pasar1
Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari
perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan
setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada
setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan,
skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang
dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang
diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat
perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual
untuk item pertukaran.
Pasar selalu diidentikkan dengan kotor dan bau, sehingga golongan
anak-anak muda atau golongan pembisnis eksekutif dan pekerja kantoran akan merasa
kurang berminat untuk memasuki kawasan seperti ini.
1
pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan
terlarang.
Dalam ilmu ekonomi, konsep pasar adalah setiap struktur yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan
informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar
pesertanya terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi
harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan
beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan
permintaan. Ada dua peran di pasar yaitu, peran pembeli dan peran penjual.
Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan
alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang
diperdagangkan untuk dievaluasi dengan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau
sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak
(kepemilikan) jasa dan barang. Pasar terbagi atas dua klasifikasi yaitu pasar
tradisional dan pasar modern.
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung dan
biasanya ada proses tawar menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual kebutuhan
sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur,
daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula
yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Ditempat ini biasanya juga
tersedia jasa reparasi sepatu, tas dan banyak lagi. Akan banyak sekali tampak
yang masih tergolong anak-anak, remaja, ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan
nenek-nenek dan kakek-kakek yang sudah lanjut usia pun akan tampak disini.
Gambar 1 : Pusat Pasar di Kota Medan / Pasar Sentral
Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya
terletak dekat kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan pembeli
untuk mencapai pasar. Sisi negatif dari pasar tradisional adalah keadaannya yang
kotor dan kumuh, sehingga banyak orang yang enggan berbelanja disana.
Pasar tradisional secara teoritis adalah suatu institusi yang bercirikan
kesepakatan mengenai jumlah barang dan harganya. Unsur penting dalam pasar
adalah penawaran oleh para penjual dan permintaan oleh para pembeli. Namun
tidak demikian dengan Onan2
Berita adanya tokoh yang meninggal, ataupun berita lainnya akan sangat
cepat tersampaikan di pasar. Karena Onan juga merupakan tempat pertemuan
orang dari huta yang bertetangga. Onan umumnya hanya sekali dalam satu
minggu. Ada juga yang dua kali, tetapi Onan kedua biasanya lebih kecil dari Onan
pertama.
. Ternyata Onan memiliki fungsi yang lebih luas
dari sekedar fungsi ekonomi.
Dalam bahasa Batak, pasar dikenal dengan nama Onan. Onan berasal dari
kata “on” dan “an” yang artinya ini dan itu. Sadia on, sadia an, berapa ini, berapa
itu merupakan suatu kalimat tanya yang sering terucap dalam berbelanja di pasar.
Versi lain menyebutkan bahwa kata Onan awalnya dikonstruksikan oleh para
pelaku pasar karena pasar merupakan tempat bertemu (mardomu) orang yang dari
sini (na sian ON) dan orang yang dari sana (na sian AN).
Dari beberapa sumber, ditemukan keterangan bahwa Onan sejatinya bukan
sekedar tempatnya untuk berbelanja. Onan merupakan sebuah interaksi
sosial yang sudah lama dan tidak bisa diciptakan secara tiba-tiba. Fungsi onan
sebagai media interaksi sosial terlihat dalam penyampaian kabar huta atau
kampong.
2
Pada jaman dahulu orang hanya punya kesempatan bertemu dengan orang
lain secara teratur di Onan. Ada juga tempat pertemuan lain yaitu pesta adat,
horja, tetapi itu tidak teratur hanya sesekali. Bagi orang Batak, Onan tidak hanya
merupakan pusat perdagangan dan pertemuan biasa. Pada jaman dahulu juga,
Onan dapat serta berfungsi sebagai tempat persiapan perang. Orang-orang yang
sedang bermusuhan dengan huta lain, lebih dulu berkumpul di Onan, agar lebih
mudah untuk serentak pergi perang. Walaupun perang itu terjadi antara dua huta
yang mempunyai Onan yang sama, maka kelompok yang akan menyerang selalu
berkumpul di Onan. Sedang yang merasa akan diserang tetap bersiap menanti di
dalam benteng hutanya.
Onan juga mempunyai kekuatan hukum untuk mendamaikan orang. Satu
hari sebelum hari Onan, pada hari Onan, dan sehari setelah hari Onan adalah
hari-hari damai. Pada hari-hari itu, tidak boleh terjadi pembunuhan, perkelahian,
pencopetan terhadap orang yang akan pergi ke Onan. Juga, pantang melakukan
tagihan piutang pada hari Onan. Hutang-piutang harus diselesaikan di luar hari
Onan.
Dikisahkan juga bahwa ketika remaja, para muda-mudi Batak juga
menempatkan Onan sebagai pasar mencari jodoh. Remaja ini bisa mencari
pasangan yang berasal dari satu pekan (saonan) atau mencari pasangan dari Onan
yang lain. Dan di kalangan muda-mudi ini dikenal ungkapan mar-onan tombis,
dimana para muda-mudi saling bersenggolan di pasar yang sangat ramai. Lewan
senggolan (tombis) inilah cinta bermula dan berlanjut pada jalinan asmara
Onan, selain berfungsi sebagai pasar, perjumpaan antara penjual dan
pembeli, mempertukarkan bahan-bahan komoditi dan hasil kerajinan seperti ulos
dan tikar, dulunya juga merupakan tempat pertemuan para raja-raja huta. Raja-raja
duduk di bawah pohon beringin, yang dinamakan parampangan, untuk
membicarakan situasi huta dan sekitarnya, situasi keamanan, pertanian, maupun
pengaduan atau keluhan-keluhan.
Bahkan dituliskan bahwa Nommensen sewaktu hendak mulai
mengembangkan agama Kristen, menemui raja-raja di parampangan ini dan
mempersembahkan nampuran (sirih) sebagai simbol persahabatan dari
komunikasi. Onan diselenggarakan oleh huta-huta yang menjadi anggotanya. Hari
Onan diselenggarakan sekali seminggu, secara tetap dan berkelanjutan. Tertib dan
aturan onan dijaga dengan baik dan diawasi oleh seorang panggomgom onan
(pemerintah pasar) sebagai Raja ni Onan.
Pasar modern tidak banyak berbeda dengan pasar tradisional, namun pasar
jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan
pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada
dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau
dilayani oleh pramuniaga.
Barang-barang yang dijual sangat banyak dan sangat beragam, selain
bahan makanan seperti buah, sayuran, daging, dan sebagian besar barang lainnya
adalah barang yang dapat bertahan lama seperti piring, gelas, pisau, kipas, dan
kotor, pasar modern justru kebalikkannya. Maka dari itu, masyarakat sekarang
cenderung memilih pasar modern sebagai tempat berbelanja, guna memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan,
hypermarket3, supermarket4 dan minimarket5
Saat ini di Indonesia terdapat berbagai macam perusahaan yang tengah
bersaing ketat didalam industri ritel
.
Perkembangan dunia usaha pada saat ini menunjukkan adanya gejala
peperangan yang semakin meningkat ke arah penguasaan pasar secara luas.
Perusahaan besar maupun kecil saling berpacu untuk merebut tempat pemasaran
dengan berbagai macam cara dan usaha supaya perusahaan dapat menjual produk
sebanyak-banyaknya pada konsumen yang membutuhkan. Untuk itulah
perusahaan harus mendapat pasar yang luas dengan metode strategi pemasaran
yang telah dikuasainya dengan baik.
6
3
Hipermarket adalah bentuk
. Banyak pemain yang mencoba menjalankan
barang yang diperdagangkan. Selain tempatnya yang luas, hipermarket biasanya dan memiliki
lahan parkir yang luas
4
Supermarket atau pasar swalayan adalah sebua Barang barang yang dijual di supermarket biasanya adalah barang barang kebutuhan sehari hari. Seperti bahan makanan, minuman, dan barang kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya.
5
http : //a67532.wordpress.com/2010/05/13/perbedaan-antara-pasar-modern-dan-pasar-tradisional/ akses tanggal 10/03/2014.
6
bisnisnya untuk menjadi yang terbaik. Dunia bisnis ritel di Indonesia akan
semakin ramai dengan semua tantangan dan peluang yang ada. Hingga saat ini
sudah banyak pemain dalam bisnis ritel ini mulai dari kelas minimarket,
supermarket, hingga hypermarket. Tidak hanya ritel lokal saja, ritel asing pun
banyak masuk ke Indonesia dengan menawarkan sistem kewaralabaan yang
belakangan ini sudah dianggap menjamur oleh kalangan masyarakat.
Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini di negara yang sedang
berkembang termasuk Indonesia, dapat dirasakan adanya kemajuan pesat di dalam
aktivitas perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan. Salah satunya
adalah pasar modern, pasar modern meliputi hypermarket, supermarket dan
minimarket.
Dalam hitungan tahun, minimarket telah menyebar ke berbagai daerah
seiring dengan perubahan orientasi konsumen dalam pola berbelanja untuk
kebutuhan sehari-hari. Dulu konsumen selalu mengejar harga murah, sekarang
tidak hanya itu saja tetapi kenyamanan berbelanja pun menjadi daya tarik
tersendiri. Bisnis minimarket melalui jaringan waralaba ataupun franchise7
berkembang biak sampai pelosok kota kecamatan kecil. Khususnya minimarket
dengan brand8 yang sudah terkenal hingga kini seperti Indomaret9
7
Franchisee adalah orang atau badan usaha yang memperoleh hak mereproduksi konsep franchisor di mana franchisee terikat dengan kontrak perjanjian. Franchisee berkomitmen dalam
menghormati konsep, spesifikasi dan peraturannya. Franchisee membayar kewajibannya sesuai dengan yang tertulis di kontrak (bersambung).
dan
8
Alfamart10. Merk ini dimiliki oleh kumpulan perusahaan yang sudah sangat kuat dalam bisnisnya di Indonesia. Situasi yang ada menunjukkan betapa sengitnya
persaingan di bisnis ritel ini khususnya Indomaret dan Alfamart sebagai market
leader11
Untuk perkembangan industri ritel seperti Indomaret dan Alfamart sudah
dapat dilihat dari data – data secara pasti. Indomaret pada tahun 2009 sudah
memiliki 3892 total gerai di Indonesia minimarket.
12
. Sedangkan Alfamart memiliki kurang
lebih 3000 gerai yang berkembang di Jawa dan Sumatera13
. Hal inilah yang
menunjukkan perkembangan industri ritel yang sudah sangat meningkat dari
tahun sebelum-sebelumnya. Kehadiran hypermarket juga merupakan salah satu
pasar modern yang semakin eksis di belantara perbelanjaan Indonesia, berawal
sejak Indonesia di timpa krisis moneter, situasi kacau di dalam negeri ini ternyata
membuahkan bagi investor asing.
12/05/2014
9
Indomaret merupakan jaringa sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Akses 12/05/2014
10
Alfamart adalah salah satu minimarket retail terkenal di Indonesia. Waralaba yang berdiri sejak tahun 1989 ini menjual berbagai macam produk harian.
11
Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
Bila dikatakan krisis moneter yang terjadi sejak pertengahan 1997,
memang bukan isapan jempol belaka. Tidak hanya fundamental ekonomi bangsa
Indonesia yang hancur-hancuran, pasar Indonesia pun semakin terbuka dari
serbuan asing. Krisis moneter membuat Indonesia terpaksa menandatangani Letter
Of Intent (Lol) dan tergantung pada Dana Moneter Internasional (IMF) untuk
pemulihan dan pengawasan ekonomi. Alhasil sebagai imbalannya, Indonesia
harus membuka pasar di sektor bisnis untuk asing, termasuk sektor ritel. Salah
satu ritel terbesar yang kiprahnya semakin menjadi adalah hypermarket (pasar
serba ada) yang dikemas dalam format modern. Pada saat ini ada 2 (dua)
perusahaan asing yang bermain disektor ini yaitu Makro dan Carefour dan satu
perusahaan negeri yaitu Giant.
Berdasarkan data dari Gabungan Perusahaan Produsen Makanan dan
Minuman Indonesia (GAPPMI), dari total pasar yang ada, jumlah pasar
tradisional 73 % (persen) atau sekitar 1,7 juta unit, sedangkan jumlah pasar
modern yang meliputi hypermarket, supermarket dan minimarket sebesar 27 %
(persen) atau sekitar 500.000 unit14, sedangkan pertumbuhan hypermarket pada
tahun 2001-2005 mencapai 34 % (persen), sementara ritel yang lebih kecil, seperti
supermarket tumbuh 9 % (persen)15
Ada beberapa faktor yang mendorong tumbuh pesatnya pasar modern,
yaitu : perilaku masyarakat (rumah tangga) di Indonesia. Berdasarkan penelitian .
14
15
perilaku konsumen rumah tangga di Indonesia sangat tinggi ditujukan bahwa
bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang paling sering berbelanja. Faktor
lain adalah kenyamanan dan kelengkapan serta harga yang bersaing. Ada stigma
dimasyarakat bahwa pasar tradisional itu kumuh, kotor, terkesan tidak nyaman
dan aman, sehingga lebih nyaman berbelanja dipasar modern.
Pasar modern belum memiliki peraturan yang mengatur kegiatannya
secara jelas, baru dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), akan tetapi
dalam mendirikan usahanya atau izin usahanya (IUPM) diatur oleh pemerintah
pusat atau daerah. Misalkan Izin Usaha Pasar Modern (IUPM) diberikan oleh
pemerintah pusat dalam hal departemen perdagangan yang dimana bila luas
bangunan usahanya lebih dari 20.000m2, sedangkan kalau pemerintah daerah
memberikan izin usaha bila luas bangunan usahanya dibawah 20.000m2. sebagai
contoh pemerintah DKI Jakarta menerbitkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 2
tahun 2002 tentang perpasaran swasta16
Pada skripsi ini hanya akan membahas tentang strategi pemasaran
minimarket saja. Yang dimaksud minimarket adalah sarana atau tempat usaha
untuk melakukan penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari secara eceran
dan langsung kepada konsumen akhir dengan cara swalayan yang luas lantai
usahanya paling besar (maksimal) 1.000m
. Peraturan ini yang menjadi dasar
berdirinya pasar modern di DKI Jakarta.
17
16
PERDA No. 2 Tahun 2002.
17 Ibid,.
Pada umumnya, minimarket adalah sebuah toko yang menjual barang dan
makanan untuk kebutuhan sehari-hari. Minimarket menerapkan sistem swalayan,
dimana pembeli mengambil sendiri barang dari rak-rak minimarket dan
membayarnya di meja kasir. Minimarket berbeda dengan supermarket, dimana
supermarket disini adalah sebuah toko yang mengarah kepada toserba atau
dikenal dengan istilah toko serba ada yang mana supermarket itu berukuran
1.000m2 – 4.999m2. barang yang dijual di supermarket pun beraneka ragam, mulai
dari furniture18, baju, sayur-sayuran, minuman, dan lain-lain. Sedangkan
minimarket biasanya hanya berukuran 100m2- 999m2 dan menjual barang tidak
selengkap seperti di supermarket19
18
furniture adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti .
Dalam perkembangannya pada saat ini, ada minimarket yang tidak hanya
mencari keuntungan saja dengan cara menjual produknya, tetapi ada juga yang
menyajikan sarana tempat untuk nongkrong atau bersantai sambil makan dan
minum, serta menikmati sarana minimarket misalnya makanan cepat saji, televisi,
wifi, music dan lain-lain. Salah satunya adalah minimarket K3 atau yang lebih
dikenal dengan sebutan Kong Kali Kong. Minimarket Kong Kali Kong baru
berdiri kurang lebih 2 (dua) tahun ini, sehingga perlu strategi pemasaran yang
baik guna mampu bersaing dengan pesaingnya yang telah eksis lebuh dahulu.
19
Dalam menjalankan strategi pemasarannya guna meningkatkan volume
penjualannya, maka pelaksanaan bisnis yang dijalankan hatus tetap berpegang
pada ketentuan yang sudah dibuat oleh minimarket itu sendiri.
Dengan demikian, bisnis mempunyai tujuan untuk mencapai hal utama,
yaitu :
• Target hasil (profit materi dan benefit non materi)
Tujuan perusahaan harus tidak hanya mencari profit setinggi-tingginya,
tetapi juga harus dapat memperoleh dan memberikan benefit (keuntungan atau
manfaat) kepada internal organisasi perusahaan dan eksternal (lingkungan) seperti
terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian sosial dan sebagainya.
• Pertumbuhan, artinya terus meningkat
• Keberlangsungan dalam kurun waktu selama-lamanya
Jika profit materi dan benefit non materi telah diraih sesuai target, maka
perusahaan akan mengupayakan pertumbuhan atau kenaikan terus-menerus dari
setiap profit dan bebefitnya. Hasil perusahaan akan terus diupayakan agar tumbuh
meningkat tiap tahunnya. Belum bisa dikatakan sempurna orientasi manajemen
suatu perusahaan bila hanya berhenti pada pencapaian target hasil dan
pertumbuhan. Karena itu, perlu diupayakan terus agar pertumbuhan target hasil
yang telah diraih dapat dijaga kelangsungannya dalam kurun waktu yang cukup
Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat akan suatu produk dan jasa. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia pemasaran adalah proses, cara, perbuatan memasarkan suatu barang
dagangan20. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang mana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak
lain21
Mengingat pentingnya aktivitas pemasaran serta keingintahuan mengenai
seberapa efektif pemasaran yang dilakukan oleh Minimarket K3 : Kong Kali .
Bagi dunia usaha yang bergerak dibidang perpasaran swasta yang
merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran adalah
merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk
dijalankan.
Dalam kegiatan pemasaran, minimarket harus menetapkan konsep
pemasarannya, karena konsep pemasaran yang digunakan dalam pemasaran
menentukan tujuan-tujuan dari pemasaran itu sendiri. Bagi suatu minimarket,
konsep pemasaran yang cocok adalah konsep pemasaran yang bersifat
kemasyarakatan, karen kondisi pasar sekarang adalah pasar pembeli, maka
pelanggan adalah segala-galanya. Kebutuhan, keinginan dan kepuasan pelanggan
harus benar-benar diperhatikan, sedangkan tujuan konsep ini adalah agar
pelanggan tetap setia berbelanja ditempat tersebut.
20
http ://Kamusbahasaindonesia.org/pemasaran/mirip. Akses tanggal 10/03/2014.
21
Kong dalam menarik masyarakat untuk berbelanja ditempat tersebut dan untuk
meningkatkan penjualan, kiranya cukup beralasan jika penulis merasa tertarik
untuk menyusun skripsi ini dengan judul “K3 : Kong Kali Kong (Studi
Deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi di Kota Medan)”.
1.2.Tinjauan Pustaka
Penelitian yang dilakukan ini melihat bahwa kebanyakan pengunjung yang
datang untuk meramaikan minimarket adalah golongan anak-anak muda.
Anak-anak muda khususnya para remaja, memiliki sifat suka mencari tempat yang
nyaman untuk dapat berkumpul dengan teman-temannya.
Dalam dunia perdagangan saat ini, minimarket bukan lagi menjadi istilah
yang asing bagi masyarakat umum, terutama bagi masyarakat yang tinggal di
kota-kota besar. Minimarket merupakan perantara anatar produsen dan konsumen
akhir yang dimana aktivitasnya adalah melaksanakan penjualan eceran.
Minimarket adalah toko yang mengisi kebutuhan masyarakat akan warung
yang berformat modern yang dekat dengan pemukiman penduduk sehingga dapat
mengungguli toko ataupun warung sekalipun22
Sebagai minimarket yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari,
suasana dan keseluruhan minimarket sangat memerlukan suatu penanganan yang
profesional dan khusus, agar dapat menciptakan daya tarik tersendiri di mata
masyarakat. Tata letak minimarket dapat mempengaruhi sirkulasi kembali untuk .
22
berbelanja. Terkadang, suasana yang nyaman dan bersih lebih diutamakan
daripada hanya sekedar harga miring / rendah, yang belum tentu dapat menjamin
kelangsungan hidup dari minimarket tersebut.
Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terhadap barang
yang ditawarkan sangat dipengaruhi oleh harga, kualitas produk, pelayanan, lokasi
perusahaan/toko. Untuk itu perusahaan harus tanggap terhadap apa yang harus
dilakukan terkait dengan keberlangsungan usahanya, karena konsumen akan
semakin selektif dalam melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhannya.
Salah satu usaha yang dilakukan oleh pengusaha minimarket ini untuk
menarik perhatian konsumen agar melakukan pembelian yaitu melalui strategi
pemasaran. Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari
sebuah perusahaan.
Hal ini juga didukung oleh pendapat Swasta, yang mengatakan strategi
adalah suatu rangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah
persahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya23
Strategi pemasaran adalah suatu rencana yang mengindikasikan
bagaimana manajer mengaplikasikan sumber daya produk individu atau lini . Sehingga dalam hal ini,
untuk menjalankan usaha kecil diperlukan adanya pengembangan melalui strategi
pemasaran. Karena pada saat kondisi kritis, justru usaha kecil lah yang mampu
memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.
23
produk untuk mencapai tujuan produk tertentu. Seperti pertumbuhan pangsa pasar
atau memaksimalkan keuntungan24
Bahwasanya strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang
direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan
keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan
program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut .
25
Pasar adalah tempat berkumpulnnya pembeli dan penjual, pasar juga
menjadi tempat dimana adanya suatu kebudayaan yaitu budaya yang menawarkan .
Anak-anak muda dalam kehidupannya sehari-hari cenderung mencari
inovasi yang terbaik demi menemukan siapa jati dirinya yang sebenarnya.
Kalangan anak-anak muda senantiasa membuka diri terhadap hal-hal yang baru,
termasuk dalam hal gaya hidup yang membawa mereka kepada tuntutan inovasi
pemasaran dan tekhnologi di lingkungan sekitarnya.
Sebagai individu, anak-anak muda dengan cepat menerima unsur
kebudayaan asing melalui proses akulturasi dan sebaliknya, generasi tua selalu
dianggap lemah dalam menerima unsur-unsur baru. Pernyataan inilah yang
sepertinya sudah mendarah daging, sehingga sulit untuk dirubah. Hal ini dapat
terjadi karena belum melekatnya unsur ataupun norma-norma yang bersifat
tradisional pada diri anak-anak muda. Itulah yang menyebabkan mereka dengan
mudahnya menerima unsur-unsur baru yang kemungkinan besar dapat merubah
pola kehidupan yang sudah ada dalam diri mereka sendiri.
24
Paul, dan Guiltian. Manajemen Penjualan, Yogyakarta: Penerbit BPFE, 1988.
25
adanya sistem tawar menawar. antropologi adalah ilmu yang mempelajari
manusia dan budaya, jadi hubungan pasar dan budaya adalah dimana objek yang
dikenakan dalam sistem tawar menawar ini adalah manusia, dan adanya pasar itu
terlahir dari ide atau pemikiran manusia, pemikiran manusia itulah yang disebut
budaya, jadi lahirnya pasar dan adanya jual beli adalah hasil dari produk budaya.
Pasar dalam artian sempit juga dapat dikatakan sebagai arena dimana
pembeli dan penjual bertemu (marketplace), menjadi tempat interaksi sosial
secara nyata dan terbuka, yang diwujudkan dengan bertemunya mereka di dalam
pasar tersebut. Pasar dapat dilihat sebagai tempat berkumpulnya manusia untuk
memperbaharui persahabatan, bertemu dengan sanak saudara, mendengar gossip,
dan mencari pengetahuan tentang apa yang sedang terjadi di dunia. Hal ini juga
tercantum sebagaimana mengacu kepada pengertian konsep pasar sebagai tempat
pertemuan untuk tujuan barter atau pembelian serta penjualan/market place (Stuart
Plattner, 1989: 171). Platnner sendiri mengatakan bahwasanya pasar dapat
diartikan dalam dua makna, yaitu sebagai sebuah institusi sosial dari pertukaran
yang mana harga atau pertukaran tersebut bertemu secara equivalen ataupun
seimbang dan pasar sebagai tempat dan waktu dimana interaksi pertukaran itu
terjadi. Pasar tradisional selalu selalu hidup dalam arena ataupun tempat interaksi
sosial suatu masyarakat. Pasar selalu diartikan sebagai tempat pasar (market
place), tempat khusus dimana barang yang nyata diperlukan.
Dasar dari pendekatan Ilmu Antropologi Sosial dalam ranah perilaku
selalu melihat manusia dalam ruang lingkup mahkluk sosial sebagai objek kajian
yang paling mewakili ekspresi diri dan gaya hidup.
Menurut pandangan substantive (Schneider, 1974: 160), uang dilihat
sebagai sebuah “medium of exchange” atau alat pertukaran. Terlepas apakah itu
terjadi di era barter atau perekonomian modern, karena barter adalah bentuk awal
dari aktifitas perekonomian, sehingga kemudian muncul istilah “primitive money”
yang lebih mempunyai tujuan khusus dan terbatas pada kalangan mereka sendiri.
Sedangkan uang sebagai “unit of account”, dari pandangan formalis yang
mempunyai tujuan yang multiguna dan bisa digunakan dimana saja.
Secara lebih spesifik, (Polanyi 1944: 46) telah menjelaskan mengenai
perilaku ekonomi. Ia berpendapat bahwa perilaku ekonomi sesungguhnya melekat
didalam hubungan – hubungan sosial yang berlangsung tiap hari:
“The outstanding discovery of recent historical and anthropological
research is that man’s economy, as a rule, is submerged in his social
relationships. He does not act so as to safeguard his individual interest in the
possession of material goods; he acts so as to safeguard his social standing, his
social claims, his social assets.” ( Polanyi 1944:46 )
(Penemuan luar biasa dari penelitian sejarah dan antropologi saat ini
adalah, bahwa ekonomi umat manusia, sebagai suatu aturan, melekat dalam
hubungan-hubungan sosial. Orang tidak melakukan tindakan ekonomi dalam
rangka melindungi kepentingan individualnya untuk memiliki barang-barang
material, melainkan bertindak untuk melindungi status sosialnya, tuntutan
Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengalami proses
dialegtika karakter bawaan genetis mereka masing-masing, yang menghasilkan
satu sintesa karakter dan perilaku baru yang berdasarkan pada ekspresi diri dan
gaya hidup konsumen ketika memasuki ranah pemasaran26
1.3.Rumusan Masalah
.
Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas
beberapa pokok permasalahan. Permasalahan tersebut antara lain :
1. Apa yang menjadi dasar berdirinya K3 : Kong Kali Kong ?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan K3 : Kong Kali Kong
dalam menarik perhatian pelanggan ?
1.4.Tujuan dan Manfaat Penelitian
Setiap penelitian tentunya memliki tujuan dan manfaat yang sangat
penting, karena melalui tujuan dan manfaat itulah suatu penelitian menjadi dapat
lebih dimengerti oleh di penulis.
Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan kuliah S1 pada Departemen
Antropologi FISIP USU.
2. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan
minimarket K3 : Kong Kali Kong sebagai minimarket multifungsi,
26
terutama dalam menarik perhatian pelanggan khususnya golongan
anak-anak muda.
Sebenarnya manfaat penelitian ini tidak hanya dirasakan oleh si penulis
saja, tetapi juga bermanfaat bagi para pembaca. Karena dalam penelitian yang
telah dilakukan ini, kita jadi mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang
diterapkan oleh pihak minimarket untuk menarik pelanggan.
1.5.Metode Penelitian
Penelitian27 adalah suatu tindakan seseorang yang dilakukan sistematis
dan mengikuti aturan-aturan metodologi. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif. pendekatan ini langsung menunjukan setting dan individu-individu
dalam setting itu secara keseluruhan, subjek penyelidikan baik berupa organisasi
ataupun individu, tidak dipersempit menjadi variabel yang terpisah atau menjadi
hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian dari keseluruhan28 . Penelitian
juga sebagai tindakan yang dilakukan secara sistematik yang bertujuan untuk
mengungkapkan atau membuktikan sesuatu, yang dilakukan dengan berdasarkan
atas konsep-konsep dan teori-teori29
27
http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-defenisi-penelitian-adalah/
28
Arief Furchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif, (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), cetakan Pertama, halaman 21.
yang sesuai dengan tujuan dan dengan
cara-29
Konsep adalah suatu pendapat yang terwujud dari suatu abstraksi mengenai suatu hal atau masalah yang dibuat untuk mendapatkan suatu pengertian mengenai hal atau masalah tersebut. Sedangkan teori adalah suatu pendapat yang berisikan suatu prinsip-prinsip umum yang
cara ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan menurut disiplin ilmu
pengetahuan masing-masing30
Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara
tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau untuk
menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala hubungan tertentu antar suatu
gejala dengan gejala lain dalam masyarakat .
Setiap penelitian tentunya memiliki metode dalam mengulas inti
permasalahan yang diteliti. Metode penelitian adalah cara-cara dan prosedur yang
dilakukan untuk mengumpulkan data secara bertanggung jawab sesuai dengan
masalah yang diteliti dan disiplin ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Penulis
sebagai mahasiswa Departemen Antropologi Sosial FISIP USU menggunakan
metode penelitian kualitatif, dimana penulis mempelajari metode ini dalam studi
perkuliahannya, dan juga metode penelitian kualitatif ini sangat efisien digunakan
dalam disiplin ilmu Antropologi khususnya.
31
Penelitian ini juga bersifat etnografis, karena untuk mendeskripsikan
fenomena di lapangan, pastinya banyak hal yang dapat harus dipahami dalam
proses mendeskripsikannya. Dalam penelitian etnografi, penulis harus
mempelajari perilaku, kebiasaan, dan pola hidup. Etnografi juga melibatkan
penelitian yang biasanya juga diikuti dengan wawancara terhadap masing-masing
individu ataupun kelompok tersebut. Etnografi adalah suatu kebudayaan yang .
30
Pengertian ini diambil penulis dari sebuah bahan copyan kuliah, yang dikompilasi oleh Bapak Zulkifli Lubis, selaku dosen Departemen Antropologi Sosial FISIP USU. Tanggal penerbitan bahan copyan ini 26 April 2008.
31
mempelajari kebudayaan lain. Etnografi merupakan suatu bangunan pengetahuan
yang meliputi teknik penelitian, teori etnografi, dan berbagai macam deskripsi
kebudayaan32
1. Observasi
.
Di dalam penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan oleh penulis,
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari
lapangan melalui observasi dan juga melalui wawancara. Serta ada pula data
sekunder dan data ini diperlukan untuk melengkapi data primer yang diperoleh
dari buku ilmiah ataupun dokumen yang berasal dari media internet.
Teknik pengumpulan data utama di dalam penelitian ini adalah teknik
observasi dan juga teknik wawancara.
Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat
diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan
untuk ditafsirkan secara ilmiah.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang lengkap dan
mendalam dari objek penelitian, wawancara yang dilakukan di penelitian ini
adalah wawancara yang diperoleh melalui proses keterangan untuk tujuan
penelitian yang dihasilkan dari proses Tanya jawab antara peneliti dan informan
dengan cara bertatap muka.
32
1.6.Pengalaman Penulis Selama di Lapangan
Minimarket Kong Kali Kong atau yang sering disebut dengan minimarket
K3 adalah salah satu convenience store pertama di Kota Medan. Hal ini tampak
dari tulisan pada saat kita hendak menuju ke pintu masuk minimarket ini. Letak
bangunan berupa ruko tiga lantai yang disulap sedemikian rupa sehingga begitu
menarik banyak pelanggan lah yang menjadikan salah satu daya tarik penulis
untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai minimarket ini.
Letaknya yang terlihat jelas dari pinggir jalan raya karena berada di
simpang antara Jalan Setiabudi – Dr Mansyur, serta tak jauh dari Universitas
Sumatera utara dan bersebelahan dengan sekolah Safiyatul Amaliyah inilah yang
membuat pengunjung tidak susah untuk mencari lokasi minimarket ini.
Saya berdomisili di Jl. Kapten Sumarsono, Helvetia Medan. Tak begitu
jauh jarak antara minimarket Kong Kali Kong dengan tempat tinggal saya. Cukup
dengan sekali naik angkutan umum (angkot) yang menuju arah terminal Amplas.
Setelah itu, sebelum lampu merah simpang Jalan Setia Budi yang mengarah ke
Jalan Dr.Mansyur, akan terlihat bangunan ruko minimarket Kong Kali Kong yang
terletak di bahu jalan sebelah kiri.
Sesampai di minimarket Kong Kali Kong ini, saya disambut dengan
hangat oleh seorang kasir perempuan yang mengenakan seragam K3. Lantas
kemudian tanpa basa – basi pun, saya langsung mengajukan surat penelitian yang
dikeluarkan oleh Universitas Sumatera Utara untuk kepentingan skripsi saya
K3 itu. Saya pun diarahkan untuk berbicara dengan wanita Chinese bertubuh yang
tubuhnya agak sedikit gemuk. Awalnya saya meminta untuk dipertemukan
langsung dengan manajer minimarket Kong Kali Kong itu, tetapi pada saat itu
karena manajer tidak ada di tempat, maka dari itu saya dipertemukan dengan
wanita Chinese itu yang belakangan saya ketahui dia sebagai kepala toko disana.
Kemudian dia bertanya kepada saya “ada keperluan apa ya, bang? Ada yang saya
bantu?”. Langsung saja saya menyatakan tujuan saya datang kesana dan
memperlihatkan surat yang dikeluarkan oleh universitas sebagai langkah awal
untuk meneliti tempat tersebut. Kemudian surat itu pun dibaca oleh dia, dan dia
mengatakan kepada saya untuk datang kembali dua hari lagi mengenai kepastian
jawaban dari surat itu. Dia tidak bisa langsung mengiyakan isi surat itu jika surat
itu belum diketahui oleh pemilik dari minimarket Kong Kali Kong ini.
Singkat cerita, dua hari kemudian saya kembali menanyakan perihal
kepastian dari surat izin penelitian yang saya berikan. Tetapi hasil yang saya
dapatkan tidaklah sebanding dengan apa yang saya harapkan. Dia langsung
mengatakan maaf karena penelitian yang hendak saya lakukan ini tidak diberi izin
oleh pemilik dari Kong Kali Kong yang tidak dapat diberikan alasan secara pasti.
Tidak kehabisan akal sampai disitu saja, saya sengaja mendekati
pramuniaga disana selama beberapa hari untuk mendapatkan data yang saya
butuhkan. Pelan pelan selama beberapa hari saya bisa mendapatkan sedikit demi
sedikit data – data yang saya butuhkan mengenai minimarket Kong Kali Kong