• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESPON PERTUMBUHAN ANAKAN ALAM MAHONI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RESPON PERTUMBUHAN ANAKAN ALAM MAHONI "

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

RESPON PERTUMBUHAN ANAKAN ALAM MAHONI (Swietenia

macrophylla King.) PADA MEDIA TANAM TANAH DAN KOMPOS

BIDANG KEGIATAN:

PKM-ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan oleh:

Aditya Dwi Gumelar E44120040 (2012) Niko Kamal E44120077 (2012) Riki Ramdhani E44140019 (2014)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)

ii PENGESAHAN PKM-ARTIKEL ILMIAH

1 Judul : RESPON PERTUMBUHAN

ANAKAN ALAM MAHONI

(Swietenia macrophylla King.) PADA MEDIA TANAM TANAH DAN KOMPOS DENGAN PEMBERIAN BIONATURE

2 Bidang Kegiatan : PKM-Artikel Ilmiah 3 Ketua Pelaksana Kegiatan :

a. Nama Lengkap : Aditya Dwi Gumelar

b. NIM : E44120040

c. Jurusan : Silvikultur

d. Universitas/Institusi : Institut Pertanian Bogor e. Alamat Rumah dan No

Tel/Hp

: Pondok Kemuning, No. 95, Rt.03, Rw.07, Desa Babakan, Kec. Dramaga, Kabupaten Bogor / 089659402536 f. Alamat E-mail : gumelardwiaditya@gmail.com 4 Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang

5 Dosen Pendamping :

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr Ir Yadi Setiadi, MSc

b. NIDN : 0005125513

c. Alamat Rumah dan No Tel./Hp

: Jl. Arzimart 1, No. 14, Bogor / 08111102302

Bogor, 25 Januari 2017 Menyetujui,

Ketua Departemen Silvikultur

Dr Ir Noor Farikhah Haneda, MSc NIP. 19660921 199003 2 001

Ketua Pelaksana Kegiatan

Aditya Dwi Gumelar NIM. E44120040 Wakil Rektor Bidang Akademik dan

Kemahasiswaan

Prof Dr Ir Yonny Koesmaryono, MS NIP. 19581228 198503 1 003

Dosen Pendamping

(3)

RESPON PERTUMBUHAN ANAKAN ALAM MAHONI (Swietenia

macrophylla King.) PADA MEDIA TANAM TANAH DAN KOMPOS

GROWTH RESPONSE OF MAHONI (Swietenia macrophylla King.) NATURAL REGENERATION ON SOIL AND COMPOST MEDIA

Aditya Dwi Gumelar1), Niko Kamal1), Riki Ramdhani1), dan Yadi Setiadi2) 1Mahasiswa Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB

2Dosen Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB (Dr Ir MSc)

ABSTRAK

Mahoni adalah jenis Multiple Purpose Tree Species (MPTS) yang memiliki kelimpahan tertinggi pada tingkat semai dengan nilai INP 42,6 % dari 11 jenis yang ditemukan di hutan PT Cibaliung Sumbardaya. Anakan alam mahoni sangat berpotensi untuk dikembangkan. Permasalahan yang sering terjadi dalam pengembangan anakan alam mahoni adalah terhambatnya pertumbuhan mahoni akibat dari penggunaan media tanam yang tidak tepat dan pemberian pupuk organik yang tidak sesuai. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengukur respon pertumbuhan anakan alam mahoni (Swietenia macrophylla King) pada media tanah dan kompos. Penelitian menggunakan 3 interval tinggi tanaman (10-20, 21-30, 31-40), 3 media tanam (1:1 (v/v), 1:3 (v/v), 1:0 (v/v)), dan 3 lama waktu perendaman (0 jam, 6 jam, 12 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan T3M1 dan T3M2 menghasilkan pertambahan anak daun tertinggi dengan nilai rata-rata sebesar 8 helai/tanaman. Perlakuan T1M2, T1M3, dan T2M3 menghasilkan pertambahan anak daun terendah dengan nilai rata-rata sebesar 3 helai/tanaman.

Kata-kata kunci: anakan alam, mahoni, MPTS

ABSTRACT

Mahogany is a type of Multiple Purpose Tree Species (MPTS), which has the highest abundance at the seedling stage with INP value 42.6% from 11 species that have found in the PT Cibaliung Sumberdaya forest. Natural regeneration of mahogany very potential to be developed. Problems in the develovment of natural seedlings of mahogany is growth inhibition caused by use improper planting medium and organic fertilizers that incompatable. The purpose of the study is to assess the response of natural seedling mahogany (Swietenia macrophylla King) growth in soil and compost media. The study used three intervals plant height (10-20 cm, 21-30 cm, 31-40 cm), three planting medium (1:1 (v/v), 1:3 (v/v), 1:0 (v/v)), and three long soaking time (0 hour, 6 hours, 12 hours). The results showed that treatment of T3M1 and T3M2 produced leaflets growth highest with average value 8 leaves/plant. Treatment T1M2, T1M3 and T2M3 produced leaflets growth lowest with average value 3 leaves/plant.

(4)

PENDAHULUAN

Pertambangan merupakan salah satu sumber pendapatan negara terbesar yang ada di Indonesia. Hasil tambang yang diperoleh dari perusahaan tambang sangat potensial untuk menjadi sumber pemasukan bagi daerah. Secara umum kegiatan pertambangan yang dilakukan adalah membersihkan permukaan lahan dari tanaman dan pepohonan yang tumbuh diatasnya, pemindahan tanah pucuk dan

overbunden yang menutupi bahan tambang, menggali bahan tambang, menutup kembali galian dengan overbunden, menybarkan tanah pucuk dan pada akhirnya melakukan penanaman kembali pada lahan bekas tambang. Kegiatan revegetasi adalah usaha untuk memperbaiki dan memulihkan vegetasi yang rusak melalui kegiatan penanaman dan pemeliharaan pada lahan bekas penggunaan kawasan hutan (Kemenhut 2011). Kegiatan revegetasi sering kali menemukan masalah seperti karakter lahan pasca tambang yang marjinal. Pemilihan jenis-jenis tanaman yang tepat (pohon, semak ataupun tumbuhan penutup tanah seperti rumput dan

legume cover crops) sebagai bahan tanaman untuk kegiatan revegetasi, merupakan kunci utama dalam menunjang keberhasilan revegetasi di lahan pasca tambang (Setiadi 2011).

Menurut Permenhut Nomor: P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan, salah satu yang harus diperhatikan dalam kegiatan Revegetasi adalah komposisi jenis tanaman. Jika peruntukan kawasan adalah hutan lindung maka komposisi jenis tanaman yang harus ada yaitu: tanaman unggulan lokal, tanaman eksotik dan tanaman Multiple Purpose Tree Species

(MPTS). Jika peruntukan kawasan adalah hutan produksi maka komposisi jenis tanaman yang harus ada yaitu: tanaman unggulan lokal, dan tanaman MPTS. Mahoni termasuk jenis Multiple Purpose Tree Species (MPTS) yang memiliki kelimpahan yang tinggi pada tingkat semai dengan nilai KR 32,6% dan FR 10%. Berdasarkan hasil Analisi Vegetasi pada tingkat semai, mahoni memiliki nilai INP 42,6 % dari 11 jenis yang ditemukan, sehingga berpotensi untuk dikembangkan. Permasalahan yang sering terjadi dalam pengembangan anakan alam mahoni adalah terhambatnya pertumbuhan mahoni akibat dari penggunaan media tanam yang tidak tepat dan pemberian pupuk organik yang tidak sesuai. Pengetahuan mengenai komposisi media tanam yang tepat serta lama waktu perendaman bionature perlu diketahui agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan anakan alam mahoni. Sehingga dilakukan praktik kerja untuk melihat waktu yang tepat dalam melakukan perendaman dan media yang baik digunakan untuk pertumbuhan anakan alam mahoni.

(5)

alternatif pengganti pupuk kandang (Parman 2007). Pupuk organik cair yang digunakan dalam praktik kerja yaitu Bionature-50.

TUJUAN

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengukur respon pertumbuhan anakan alam Mahoni (Swietenia macrophylla King) pada media tanah dan kompos.

METODE PELAKSANAAN

Waktu dan Tempat

Praktik Kerja Profesi dilaksanakan selama 43 hari, yaitu tanggal 10 Mei 2016 sampai 23 Juni 2016, bertempat di PT Cibaliung Sumberdaya, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan PKP materi khusus, yaitu: polybag

ukuran 7 cm x 20 cm, penggaris ukuran 40 cm, ember, gunting stek, spidol permanen, golok, kamera HP, gelas ukur, tally sheet, alat tulis, sungkup,

thermometer wet and dry, dan laptop. Bahan-bahan yang digunakan yaitu cabutan alam semai Mahoni dengan interval tinggi (10-20 cm, 21-30 cm, 31-40 cm), Bionatur (BN-50) konsentrasi 2%, Top soil, dan Kompos.

Prosedur Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan materi khusus PKP yang dilaksanakan di PT Cibaliung Sumberdaya terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan yang disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Tahapan-tahapan kegiatan dalam melakukan praktik materi khusus Pemilihan lokasi pengambilan cabutan alam Mahoni.

Pemilihan lokasi bertujuan untuk mendapatkan cabutan alam Mahoni dengan kelimpahan yang tinggi dengan kerapatan relatif (KR) lebih besar dari 30%.

(6)

Informasi mengenai pemilihan lokasi cabutan alam didapatkan dari pihak perusahaan dan hasil analisi vegetasi.

Pengambilan cabutan alam Mahoni.

Pengambilan anakan alam Mahoni diambil langsung dengan menggunakan alat bantu berupa golok, apabila cabutan alam yang rentan maka diambil disertai dengan tanah agar akar tidak putus. Cabutan alam yang diambil dibedakan menjadi tiga kelompok yang dibedakan berdasarkan interval tinggi bibit semai yang diambil antara lain interval 10 – 20 cm, 21 – 30 cm, dan 31 – 40 cm. Kemudian cabutan alam yang telah diambil direndam di dalam ember yang berisi air. Tujuan dilakukan perendaman adalah agar cabutan alam yang telah diambil tidak cepat layu sampai tanaman tersebut di tanam.

Pembuatan media tanam dan persiapan bedengan.

Media tanam yang digunakan dalam penelitian adalah tanah dan kompos. Penyiapan media tanam dilakukan dengan mencampurkan antara tanah dengan kompos. Komposisi perbandingan media tanam (tanah : kompos) yang digunakan yaitu, 50 : 50 (v/v), 25 : 75 (v/v), dan 100 : 0 (v/v). Media tanam yang telah dicampurkan sesuai dengan perbandingan diatas kemudian dimasukkan kedalam

polybag.

Perendaman dalam larutan Bionatur (BN-50)

Pembuatan larutan Bionatur (BN-50) dilakukan setelah mengambil cabutan alam Mahoni. Konsentrasi Bionatur (BN-50) yang digunakan adalah sebesar 2%.. Larutan Bionatur yang telah dibuat kemudian disimpan di dalam ember dengan volume larutan sebanyak 2 Liter. Sebelum direndam, lakukan pemotongan pada daun Mahoni dengan menyisakan sebanyak 3 anak daun pada setiap bibit untuk mengurangi penguapan. Cabutan alam mahoni direndam dalam larutan Bionatur (BN-50) dengan waktu yang berbeda yaitu, 0 jam (tanpa perendaman), 6 jam, dan 12 jam. Cabutan alam mahoni direndam tanpa dilakukan pemotongan terhadap akar.

Tahapan pemeliharaan dan pengamatan tanaman.

Tahapan pemeliharaan bibit Mahoni dilakukan dengan menyiramnya pada pagi pukul 08.00 WIB dan sore pukul 16.00 WIB setiap hari. Jika terasa masih basah maka penyiraman tidak dilakukan. Volume air yang disiramkan terhadap semai mahoni yaitu sebesar 100 ml/polybag. Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu dengan mengukur tinggi dan menghitung jumlah anak daun. Pengukuran tinggi dilakukan dengan menggunakan mistar mulai dari pangkal batang yang telah ditandai hingga titik tumbuh pucuk semai. Pertambahan tinggi bibit dihitung dengan rumus: Pertambahan tinggi (∆t) = tinggi akhir (t2) – tinggi awal (t1) (cm). Jumlah anak daun dihitung dengan melihat pertambahan anak daun yang muncul setiap 2 minggu. Pengamatan dan pengambilan data dilakukan selama 1.5 bulan. Data yang didapatkan kemudian di rekapitulasi di dalam tally sheet.

Rancangan Percobaan

(7)

tinggi, waktu perendaman Bionatur (BN-50), dan media tanam yang berbeda. Faktor pertama yaitu interval tinggi tanaman dengan 3 taraf, faktor kedua yaitu waktu perendaman Bionature (BN-50) dengan 3 taraf, dan faktor ketiga yaitu kombinasi perbandingan media tanam dengan 3 kombinasi yang berbeda. Setiap perlakuan dilakukan pada 3 tanaman sebagai ulangan. Total tanaman yang digunakan sebanyak 81 bibit. Pemberian perlakuan dilakukan secara acak dan pelaksanaan rancangan percobaan menggunakan simbol untuk mempermudah pengenalan setiap perlakuan. Simbol yang digunakan dalam rancangan percobaan yaitu:

Tabel 1 Simbol perlakuan dalam percobaan

Interval Tinggi Waktu Perendaman Media Tanam T1: Bibit dengan interval

tinggi 10-20 cm

W1: Waktu perendaman Bionature 0 jam

M1: Tanah dan kompos 1:1 (v/v)

T2: Bibit dengan interval tinggi 21-30 cm

W2: Waktu perendaman Bionature 6 jam

M2: Tanah dan kompos 1:3 (v/v)

T3: Bibit dengan interval tinggi 31-40 cm

W3: Waktu perendaman Bionature 12 jam

M3: Tanah dan kompos 1:0 (v/v)

Analisi Data

Data diolah dengan menggunanakan aplikasi Ms. Excel kemudian data dianalisis menggunakan aplikasi RGui. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, dilakukan sidik ragam dengan uji F. Kriteria analisis sidik ragam, jika:

a. Nilai P-value > α (0.05) maka perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap parameter yang diuji.

b. Nilai P-value < α (0.05) maka perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter yang diuji.

Jika hasil Analisis Varian uji F terdapat pengaruh nyata, maka selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan melakukan uji lanjut Duncan’s Multiple

Range Test yang bertujuan untuk mengetahui beda pengaruh antar perlakuan. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 2 Hasil analisis varian pengaruh pemberian perlakuan terhadap pertumbuhan semai Mahoni

Perlakuan Respon

Tinggi Daun

Interval 0.134tn 4.79 x 10-6***

Media 0.002 ** 0.004 **

Waktu 0.129tn 0.921tn

Interval : Media 0.348tn 0.049 *

(8)

Interval : Media : Waktu 0.779tn 0.647tn

*** = Perlakuan berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99,9% dengan nilai signifikan

(P.value) < 0.001 (α)

** = Perlakuan berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99% dengan nilai signifikan (P.value)

< 0.01 (α)

* = Perlakuan berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95% dengan nilai signifikan (P.value) <

0.05 (α) tn

= Perlakuan tidak berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95% dengan nilai signifikan

(P.value) > 0.05(α)

Pada hasil yang diperoleh, perlakuan media tanam terhadap respon tinggi semai mahoni memberikan pengaruh sangat nyata dengan nilai P.value sebesar 0.002. Perlakuan media berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99% dengan nilai signifikan (P.value) < 0.01 (α), dapat dilihat dengan adanya tanda bintang sebanyak dua. Perlakuan lainnya tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi semai mahoni, dapat dilihat dengan adanya tandan tn (tidak nyata). Perlakuan Interval berpengaruh sangat nyata terhadap respon daun dengan nilai P.value sebesar 4.79 x 10-6. Perlakuan Interval berpengaruh sangat nyata pada selang kepercayaan 99.9% dengan nilai signifikan (P.value) < 0.001 (α), dapat dilihat dengan adanya tanda bintang sebanyak tiga. Perlakuan media juga berpengaruh nyata terhadap respon daun dengan nilai P.value sebesar 0.004. Perlakuan media berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99% dengan nilai signifikan (P.value) < 0.01 (α), dapat dilihat dengan adanya tanda bintang sebanyak dua. Selain itu, perlakuan interaksi antara interval dengan media memberikan pengaruh nyata terhadap repon daun dengan nilai P.value sebesar 0.049. perlakuan interaksi antara interval dengan media berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95% dengan nilai signifikan (P.value) < 0.1 (α), dapat dilihat dengan adanya tanda bintang sebanyak satu. Perlakuan lainnya tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi semai mahoni, dapat dilihat dengan adanya tandan tn (tidak nyata).

Tabel 3 Hasil uji Duncan pengaruh perlakuan yang berbeda nyata Interval tinggi terhadap

jumlah anak daun

Media terhadap jumlah anak daun

Madia terhadap tinggi

Perlakuan Rata-rata Perlakuan Rata-rata Perlakuan Rata-rata T1 (10-20 cm) 3b M1 6a M1 2.856a T2 (21-30 cm) 4b M2 5a M2 2.563a T3 (31-40 cm) 7a M3 3b M3 1.5b

Huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada selang kepercayaan 95%

(9)

sebesar 1.5 cm. Media tanam M1 dan M2 memberikan pengaruh nyata dengan nilai rata-rata setiap perlakuan masing-masing sebesar 2.856 cm dan 2.563 cm.

Tabel 4 Hasil uji Duncan pengaruh interaksi interval dan media terhadap pertambahan jumlah anak daun semai mahoni

Perlakuan Rata-rata Perlakuan Rata-rata Perlakuan Rata-rata

T1M1 4a T2M1 5a T3M1 8b

T1M2 3a T2M2 4a T3M2 8b

T1M3 3a T2M3 3a T3M3 4a

Huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada selang kepercayaan 95%

Hasil uji Duncan (DMRT) menunjukan bahwa perlakuan interaksi antara interval dan media dengan kombinasi T3M1 dan T3M2 merupakan perlakuan terbaik. Perlakuan interaksi T3 dan M1 memberikan pengaruh nyata dengan nilai rata-rata sebesar 8 anak daun. Perlakuan interaksi T3M2 memberikan pengaruh nyata dengan nilai rata-rata sebesar 8 anak daun. Perlakuan interaksi lainnya tidak memberikan pengaruh nyata dengan ditandai oleh huruf yang sama pada setiap perlakuannya.

Pembahasan

Pertumbuhan Tinggi. Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan dari jumlah dan dimensi pohon, baik diameter maupun tinggi yang terdapat pada suatu tegakan. Pertumbuhan ke atas (tinggi) merupakan pertumbuhan primer (initial growth), sedangkan pertumbuhan ke samping (diameter) disebut pertumbuhan sekunder (secondary growth). Tinggi tanaman merupakan salah satu aspek dalam perkembangan tanaman. Tinggi merupakan pertumbuhan dari tanaman secara vertikal dan setiap harinya mengalami perubahan.

Hasil penlitian menunjukan perlakuan media memberikan pengaruh terhadap respon tinggi semai mahoni dan pertambahan jumlah daun semai mahoni. Seperti hasil Uji Duncan yang dapat di lihat pada Tabel 5 dan Tabel 6, bahwa penambahan kompos ke dalam media tanam mampu meningkatkan pertumbuhan dengan rata-rata sebesar 2.859 dan mempercepat pertmabahan anak daun dengan rata-rata sebesar 6 helai daun. Media yang digunakan dalam percobaan adalah tanah dan kompos dengan perbandingan yang berbeda-beda, yaitu 50:50 (v/v), 25:75 (v/v), 100:0 (v/v). Kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah, disamping itu di dalam kompos terkandung hara-hara mineral yang berfungsi untuk penyediaan makanan bagi tanaman. Kompos merupakan bahan organik yang dapat berfungsi sebagai pupuk. Selain itu, kompos juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah sehingga tanah menjadi remah dan pada gilirannya mikroba-mikroba tanah yang bermanfaat dapat hidup lebih subur. Kompos juga berguna untuk bioremediasi (Notodarmojo 2005).

(10)

2.17 2.43

Interval tinggi 10-20 cm Interval tinggi 21-30 Interval tinggi 31-40 cm

R

Respon pertumbuhan tinggi terhadap perbedaan media tanam

kimia. Samekto (2006) menyatakan bahwa kompos mampu mengurangi kepadatan tanah sehingga memudahkan perkembangan akar dan kemampuannya dalam penyerapan hara. Peranan bahan organik dalam pertumbuhan tanaman dapat secara langsung, atau sebagian besar mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat dan ciri tanah.

Gambar 6 Respon pertumbuhan tinggi terhadap perbedaan media tanam Kombinasi media tanam antara kompos dan tanah memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi semai mahoni. Perlakuan media tanam dengan kombinasi antara kompos dan tanah dengan perbandingan 50:50 (v/v) dan 75:25 (v/v) memberikan pengaruh nyata dibandingkan dengan perlakuan tanpa penambahan kompos pada media. Semakin banyak jumlah kompos yang ditambahkan, maka semakin baik pula respon yang diberikan oleh semai mahoni terhadap pertumbuhan tinggi Gambar 6. Berdasarkan hasil percobaan, pada perlakuan tanpa pemberian kompos tidak mengalami pertumbuhan tinggi tanaman yang cukup besar. Hal ini membuktikan bahwa penambahan unsur hara dengan pemberian kompos dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman serta penambahan unsur hara dalam media tanam yang digunakan.

Seperti pernyataan Samekto (2006), kompos membantu tanah yang miskin hara menyediakan unsur hara yang dibutuhkan bibit dengan lebih baik, memperbaiki struktur tanah sehingga akar bibit dapat tumbuh dengan baik dan dapat melaksanakan fungsinya dalam menyerap unsur hara yang dibutuhkan bibit dengan lebih optimal.

(11)

3 daun terhadap interval tinggi

tanaman

Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan interval tinggi tanaman, media tanam serta interaksi antara interval tinggi tanaman dan media tanam memberikan pengaruhnyata terhadap pertambahan anak daun semai mahoni. Seperti pada hasil uji Duncan yang dapat dilihat pada Tabel 4, Tabel 5 dan Tabel 7 menunjukkan bahwa interval tinggi tanaman T3 (31-40) memberikan pengaruh dengan nilai rata-rata sebesar 7 helai anak daun, sedangkan media tanam M2 dengan perbandingan 25:75 (v/v) memberikan pengaruh dengan nilai rata-rata sebesar 5 helai anak daun, dan interaksi keduanya yaitu T3M1 dan T3M2 memberikan pengaruh denga nilai rata-rata sebesar 8 helai anak daun.

Gambar 7 Respon pertambahan jumlah anak daun terhadap a) perbedaan media tanam dan b) interval tinggi tanaman

Respon pertambahan jumlah anak daun terhadap pemberian pupuk kompos terlihat berbeda nyata pada perbandingan 25:75 (v/v). Pemberian pupuk kompos dapat meningkatkan jumlah anak daun dari 9 helai pada tanaman tanpa pupuk kompos menjadi 18 helai daun. Penambahan tinggi tanaman dan jumlah anak daun Mahoni diduga karena pemberian kompos dapat menyebabkan terdorongnya atau terpacunya sel di ujung batang untuk segera mengadakan pembelahan dan perbesaran sel terutama di daerah meristematis. Sehingga proses fisiologis dari tanaman terebut lebih cepat, pembelahan sel-sel pada meristem daun lebih cepat terbentuk dan membentuk anak daun yang baru. Kemampuan tanaman melakukan proses fotosintesis akan lebih cepat ditunjang dengan banyaknya jumlah anak daun yang terdapat pada bibit mahoni tersebut. Perlakuan yang paling memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah anak daun yaitu perkaluan dengan interval tinggi sebesar 31-40 cm, dilahat dari hasil uji Duncan.

(12)

3.33 4 3.33

4.67

7

8.67

3.67

2.67

6.67

2.67

6

9

0 2 4 6 8 10

6 Jam 12 Jam 6 Jam 12 Jam 6 Jam 12 Jam

Interval tinggi 10-20 cm Interval tinggi 20-30 Interval tinggi 30-40 cm

Juml

ah

an

ak d

au

n

Respon pertambahan jumlah anak daun terhadap interaksi perlakuan

Media tanam M1 Media tanam M2

asupan unsur hara yang baik pada saat proses pembelahan sel terjadi sehingga pada akhirnya menghabat proses pembentukan anak daun pada tanaman tersebut.

Gambar 8 Respon pertambahan jumlah anak daun terhadap interaksi perlakuan media tanam dan interval tinggi tanaman

KESIMPULAN

Media tanam tanah dan kompos memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan anakan alam Mahoni (Swietenia macrophylla King.). Komposisi perbandingan media tanam yang tepat untuk pertumbuhan cabutan alam Mahoni adalah 1 volume kompos : 1 volume tanah. Perendaman dengan Bionature tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan anakan alam Mahoni (Swietenia macrophylla King.). Interval tinggi tanaman berpengaruh terhadap respon penambahan jumlah anak daun Mahoni (Swietenia macrophylla King.). Interval tinggi tanaman yang baik untuk cabutan alam Mahoni adalah interval tinggi 31-40 cm. Perlakuan T3M1 dan T3M2 menghasilkan pertambahan anak daun tertinggi dengan nilai rata-rata sebesar 8 helai/tanaman. Perlakuan T1M2, T1M3, dan T2M3 menghasilkan pertambahan anak daun terendah dengan nilai rata-rata sebesar 3 helai/tanaman.

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga Artikel Ilmiah ini berhasil diselesaikan. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Yadi Setiadi, MSc selaku pembimbing Praktik Kerja Profesi. Selain itu, penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua, pimpinan PT Cibaliung Sumberdaya, manager K3L PT Cibaliung Sumberdaya, karyawan

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Jaker D. 2001. Informasi Singkat Benih. Bandung (ID): Indonesia Forest Seed Project.

[Kemenhut] Departemen Kehutanan. 2011. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No: P.04/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan. Jakarta (ID): Kemenhut.

Notodarmojo S. 2005. Pencemaran Tanah dan Air Tanah. Bandung (ID): ITB Parman S. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Tertumbuhan

dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L.). Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol. XV, No. 2.

PTCSD [PT Cibaliung Sumberdaya]. 2005. Analisis mengenai Dampak Lingkungan PT Cibaliung Sumberdaya. Pandeglang (ID): PT Cibaliung Sumberdaya

PTCSD [PT Cibaliung Sumberdaya], 2015. Company Profil PT Cibaliung Sumberdaya. Tidak diterbitkan.

PTCSD [PT Cibaliung Sumberdaya]. 2016. Rencana Reklamasi Lima Tahun PT Cibaliung Sumberdaya 2016-2020. Pandeglang (ID): PT Cibaliung Sumberdaya

Samekto R. 2006. Pupuk Kompos. Klaten (ID): PT Intan Sejati.

Setiadi Y. 2006. Bahan Kuliah Ekologi Restorasi. Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan, Sekolah Pasca Sarjana, IPB. Tidak Diterbitkan.

Setiadi Y. 2011. Revegetasi Lahan Pasca Tambang. Diktat Kuliah Pengantar Parktek Kerja Lapang. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

(14)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

1. Ketua Anggota A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Aditya Dwi Gumelar 2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Silivikultur

4 NIM E44120040

5 Tempat dan Tanggal Lahir Garut, 02 Oktober 1994

6 E-mail gumelardwiaditya@gmail.com 7 Nomor Telepon/HP 089659402536

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SD Negeri Cikajang 2 SMP Negeri 1 Cikajang SMAN 6 Garut

Jurusan - - IPA

Tahun

Masuk-Lulusan 2000-2006 2006-2009 2009-2012 C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 - - -

2 - - -

3 - - -

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan

Instansi Penyelenggara

Kegiatan

Tahun

1.

PKM-AI dengan Judul Eksplorasi Jenis Jamur Makroskopis di Wilayah Resort Tongoa Taman Nasioanl Lore Lindu, Sulawesi Tengah

RISTEKDIKTI

2016

2.

Juara 1 Kategori Poster PIMNAS ke-29, PKM-M dengan Judul Batik Garut Istimewa (BAGARIS) yang diselenggarakan oleh Kemenristek Dikti di IPB

RISTEKDIKTI

2016

3.

Juara 2 Lomba Debat Nasional Wisata

Pendidikan yang diselenggarakan oleh Komlab PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar

Komlab PGSD Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Makassar

(15)

Bogor, 1 Februari 2017 Pengusul

(Aditya Dwi Gumelar) NIM. E44120040 4.

Semifinalis Terbaik Lomba Debat Pangan Nasional yang diselenggarakan oleh

HIMAGIHASTA Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Negeri Jember

PKM-GT dengan Judul Indonesian Forest Islamic Insurance (IFII) mendapat Dana Insentif dari Kemenristek Dikti

RISTEKDIKTI

2015

6.

PKM-GT dengan Judul Pabril Listrik Garut (PLG) mendapat Dana Insentif dari Kemenristek Dikti

RISTEKDIKTI

2015

7. PKM-M dengan Judul Koperasi Bilik Syariah Didanai DIKTI

DIKTI

2014 8. PKM-K dengan Judul The Catappa Didanai

DIKTI

DIKTI

2014 9. PKM-K dengan Judul Aganthis Koin Didanai

DIKTI

DIKTI

2013

10. Finalis Olimpiade Matematika Tingkat Kabupaten

Kementerian Pendidikan dan

Kebidayaan

2012

11. Juara 3 Battle of Youth (Matematika) se-Priangan Timur

Universitas

(16)

2. Anggota Pelaksana A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Niko Kamal

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi Silvikultur

4 NIM E44120077

5 Tempat dan Tanggal Lahir Paguh Duku, 11 April 1994

6 E-mail Nikokamal007@gmail.com

7 No HP 0822-9953-1830

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN 10 Nan Sabaris

SMPN 3 Pariaman

SMAN 1 Pariaman

Jurusan - - IPA

Tahun

Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012 C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel

Ilmiah Waktu dan Tempat

1 - - -

2 - - -

3 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kerativitas Mahasiswa (PKM).

Pelaksana,

(17)

3. Anggota Pelaksana A.Identitas diri

1 Nama Lengkap Riki Ramdhani 2 Jenis Kelamin Laki-laki 3 Program Studi Silvikultur

4 NIM E44140019

5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 18 Maret 1997

6 E-mail rrkisakati@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 08973713143 B.Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN Tarunakarya 4 SMPN 1 Banyuresmi SMAN 3 Garut

Jurusan - - IPA

Tahun

Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014 C.Pemakalah Seminar Ilmiah

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel

Ilmiah Waktu dan Tempat

1 - - -

2 - - -

D.Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun 1

2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kerativitas Mahasiswa (PKM).

Pelaksana,

(18)
(19)

Gambar

Gambar 1  Tahapan-tahapan kegiatan dalam melakukan praktik materi khusus
Tabel 1  Simbol perlakuan dalam percobaan
Tabel 3  Hasil uji Duncan pengaruh perlakuan yang berbeda nyata
Tabel 4 Hasil uji Duncan pengaruh interaksi interval dan media terhadap pertambahan jumlah anak daun semai mahoni
+4

Referensi

Dokumen terkait

Data akan dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan atau gejala yang sedang terjadi pada saat penelitian

Tämä tutka on LPI (Low Probability of Intercept) -tutka, joka tarkoittaa sitä, että tutka lähettää sig- naalia hyvin pienellä teholla. Tällöin tutkaa on vaikea havaita

Dalam metode defragmenting ini guru memberikan konsep materi ajar matematika kemudian peserta didik di minta mengerjakan tugas, ketika terjadi kesalahan guru tidak serta

inovasi teknologi perbanyakan anggrek. Salah satu teknologi perbanyakan anggrek yaitu melalui teknologi kultur jaringan tanaman. Kendala yang dihadapi dalam

1. Untuk meningkatkan jumlah siswa dimasa yang akan datang, SMK Negeri 1 Kota Sungai Penuh hendaknya terus meningkatkan implementasi bauran pemasaran jasa terutama

Informan dalam penelitian ini terdiri dari 4 (Empat) informan yang terdiri dari Kepala Puskesmas Sario, Penanggung Jawab Gudang Obat di Puskesmas Sario,

beberapa waktu lalu, terjadi banyak kejadian dan fenomena sosial yang berawal dari perbedaan dan keragaman. Misalnya kasus dugaan penistaan agama yang gagal dipahami