• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MPKTB TANGGUNG JAWAB KITA SEBAGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH MPKTB TANGGUNG JAWAB KITA SEBAGA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN MUKA

MAKALAH MPKTB

TANGGUNG JAWAB KITA SEBAGAI MANAJER ALAM

Oleh Home Group 2: Andiar Rasheed (1406558872)

Bimo Passopati (1406601744) Haickel Franklyn (1406557125) M. Muchid Ariyanto (1406579656)

Mutiara Fadilla P. (1406528882) Raden IqrafiaA. (1406529834) Ulfia Nursaadah (1406563815)

Universitas Indonesia Depok

(2)

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Tanggung Jawab Kita sebagai Manajer Alam”, suatu hal yang sangat penting bagi manusia yang derajatnya lebih tinggi dari makhluk lain dikarenakan kita dibekali akal yang harus kita gunakan dengan baik dalam menjaga dan memanfaatkan alam sebagai tempat kita hidup di Bumi.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah manajemen alam oleh manusia dan sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah MPKT-B. Dalam proses pendalaman materi manajemen alam ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Tjiong Giok Pin S.si., M.Si serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan dapat dijadikan salah satu acuan dalam pembahasan mengenai manajemen alam. Kami sadar masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu, kami berharap kritik dan saran dari dosen pembimbing dan pembaca demi perbaikan.

Depok, 17 Oktober 2014

(3)

ABSTRAK

Makalah ini membahas tentang manusia sebagai manajer alam. Kita sebagai manusia yang dibekali Tuhan akal pikiran, mempunyai akhlak mulia dan moral harus melakukan tugas sebagai pengelola sumber daya alam guna memenuhi segala kebutuhan sehari-hari. Selain melakukan pemanfaatan alam, manusia juga harus menjaga serta melestarikan alam agar sumber daya alam tidak habis dan dapat digunakan secara terus-menerus. Manusia diharapkan dapat menjaga keseimbangan alam yang telah ada. Namun banyak manusia yang memiliki rasa egoisme yang tinggi sehingga keseimbangan lingkungan sulit tercapai . Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya agar kita bisa menikmati dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada tanpa harus merusaknya sehingga generasi selanjutnya juga dapat menikmati hasil dari alam yang kita jaga.

(4)

DAFTAR ISI

2.1 Kita sebagai Manajer Tubuh Kita Sendiri...3

2.1.1 Pengertian Hidup Sehat...3

2.1.2 Upaya Hidup Sehat...3

2.2 Kita sebagai Manajer Kesehatan Lingkungan...4

2.2.1 Pengertian Lingkungan Sehat...4

2.2.2 Cara Mewujudkan Lingkungan Sehat yang Bebas Penyakit...4

2.3 Kita sebagai Manajer Alam Sekitar...4

2.3.1 Pengertian dan Fungsi Air...4

2.3.2 Pengolahan Sampah...5

2.4 Kita sebagai Manajer Alam Global...5

2.4.1 Kesehatan Lingkungan, Polusi, Dan Toksikologi...5

2.4.2 Pertambahan Penduduk Bumi...6

2.5 Kita sebagai Manajer Pembangunan...6

2.5.1 Lingkungan Hemat Energi...6

2.5.2 Klasifikasi Material...6

(5)

2.6.1 Bencana Alam...7

2.6.2 Prinsip-prinsip Penanggulangan Bencana...8

2.6.3 Jenis-jenis Bencana Alam...9

2.6.4 Mitigasi Bencana...10

2.6.5 Tugas Badan Mitigasi dan Masyarakat...10

BAB III KETERKAITAN MATERI LSPB DENGAN WACANA CL-2...12

3.1 Wacana Cl-2...12

3.2 Keterkaitan Materi dengan Wacana...14

3.2.1 Keterkaitan LSPB 1 : Kita sebagai Manajer Tubuh Kita Sendiri....14

3.2.2 Keterkaitan Materi LSPB 2 : Kita sebagai Manajer Kesehatan Lingkungan...14

3.2.3 Keterkaitan LSPB 3 : Kita sebagai Manajer Alam Sekitar...15

3.2.4 Keterkaitan LSPB 4 : Kita sebagai Manajer Alam Global...15

3.2.5 Keterkaitan LSPB 5 : Kita sebagai Manajer Pembangunan...15

3.2.6 Keterkaitan LSPB 6 : Kita sebagai Manajer dalam Penanggulangan Bencana...16

BAB IV PENUTUP...17

4.1 KESIMPULAN...17

4.2 SARAN...17

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki akal pikiran, bertugas dalam menjaga dan mengelola alam tempat hidupnya dengan baik. Dengan kata lain, manusia adalah manajer alam. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia memanfaatkan alam sekitarnya dan saling membutuhkan antarmanusia.

Namun, dalam pemanfaatan alam, khususnya di Indonesia, belum berjalan dengan maksimal. Sebaliknya, alam Indonesia semakin lama semakin rusak akibat ulah manusia yang egois dan tidak bertanggung jawab. Mulai dari pembabatan hutan, polusi, perburuan liar, pembukaan lahan dengan cara yang tidak memperhatikan lingkungan, dan lain sebagainya.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana peranan kita sebagai manajer alam? 2. Apa saja dampak negatif dari kerusakan alam?

3. Apa saja upaya yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kerusakan alam? 4. Bagaimana kaitan pembahasan materi kita sebagai manajer alam degan

(7)

1.3 TUJUAN

a. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang peranan kita sebagai manajer alam

b. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang dampak negatf dari kerusakan alam

c. Memberikan solusi mengenai perbaikan alam yang rusak

(8)

BAB II

ISI

2.1 Kita sebagai Manajer Tubuh Kita Sendiri 2.1.1 Pengertian Hidup Sehat

Hidup sehat adalah hidup dimana seseorang terbebas dari gangguan-gangguan yang bersifat fisik maupun non fisik. Hidup sehat dilakukan dengan menjalani pola hidup sehat sesuai dengan kondisi dan ketentuan yang berlaku. Hidup sehat akan memengaruhi kondisi diri kita ke depannya. Apabila seseorang menjaga dan merawat tubuhnya dengan baik, maka orang tersebut akan sehat rohani dan jasmaninya serta terhindar dari gangguan-gangguan fisik maupun non-fisik lainnya.

2.1.2 Upaya Hidup Sehat

Terdapat beberapa cara untuk menjalani pola hidup sehat guna menjaga dan merawat tubuh ;

1. Diet sehat

Diet sehat adalah kegiatan mengurangi asupan makanan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Diet sehat dilakukan dengan cara ;

 Menambahkan serat dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari. Contoh :Buah-buahan dan Sayur-sayuran..

(9)

 Variasi makanan

2. Menjaga kebersihan badan 3. Going Green

Going Green adalah upaya seseorang untuk menjaga dan menguntungkan lingkungan dengan tujan untuk merawat kelestarian alam.

2.2 Kita sebagai Manajer Kesehatan Lingkungan 2.2.1 Pengertian Lingkungan Sehat

Lingkungan sehat mempunyai arti lingkungan yang jauh dari kondisi yang menimbulkan penyakit. Lingkungan yang bersih akan menunjang terwujudnya hidup sehat. Makna dari lingkungan bersih hidup sehat ialah Lingkungan yang kita tempati memberikan kesan baik terhadap indra dan memberikan makna kesehatan.

2.2.2 Cara Mewujudkan Lingkungan Sehat yang Bebas Penyakit

(10)

2.3 Kita sebagai Manajer Alam Sekitar 2.3.1 Pengertian dan Fungsi Air

Air merupakan salah satu dari banyaknya kebutuhan untuk kelangsungan hidup. Fungsi air terbagi menjadi dua, yaitu fungsi sebagai cairan tubuh dan fungsi bagi manusia. Air berfungsi sebagai bagian dari pernafasan, pengatur temperatur tubuh, melancarkan peredaran darah, membuang racun dan sisa makanan dalam tubuh, serta menjadi pelarut nutrien. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media rekreasi, industri dan jasa, pertanian, dan juga sebagai sarana transportasi.

2.3.2 Pengolahan Sampah

Sampah adalah sisa barang atau benda yang dibuang karena sudah tidak dapat digunakan lagi. Tetapi, masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan tanpa menyadari dampak jangka pendek dan panjang dari pembuangan sampah tersebut. Pengolahan sampah memiliki prinsip pengelolaan sampah terpadu, yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (daur ulang). Di Amerika Serikat, sekitar 80-90% dari sampah, dapat di gunakan kembali dengan proses daur ulang. Diharapakan, kedepannya Indonesia dapat mengambil contoh dari Amerika, agar sampah dapat dijadikan salah satu pendapatan negara atau dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

2.4 Kita sebagai Manajer Alam Global

2.4.1 Kesehatan Lingkungan, Polusi, Dan Toksikologi

(11)

karena dapat terakumulasi dalam tubuh, mengendap selama ribuan tahun, mudah tersebar melalui udara, air, dan tanah, serta menimbulakan dampak negatif terhadap populasi makhluk hidup tertentu.

Untuk menangani resiko polusi dibutuhkan penilaian dengan cara identifikasi bahaya, penilaian dosis dan respon, penilaian pemajangan, dan karakterisasi resiko. Dengan penilaian tersebut, diharapkan dapat diketahui penanganan terbaik untuk mengatasi polusi yang terjadi.

2.4.2 Pertambahan Penduduk Bumi

Bertambahnya penduduk bumi dapat menjadi suatu masalah bagi lingkungan. Dulu manusia hidup sebagai pemburu dan pemulung. Kemudian, setelah populasinya meningkat, manusia mulai hidup dengan bertani dan ketika manusia sudah menjadi populasi yang besar, manusia mulai mengadakan revolusi industri yang mengakibatkan banyak kerusakan lingkungan. Selain itu, pertambahan populasi manusia mengakibatkan menipisnya persediaan pangan dan sumber daya alam seperti tanah untuk hutan, air, dan mineral dalam bumi. Oleh karena itu, dibutuhkan keseimbangan antara jumlah penduduk bumi dan sumber daya yang ada agar kelestariaan lingkungan dan keberadaan manusia tetap berlangsung dengan seimbang.

2.5 Kita sebagai Manajer Pembangunan 2.5.1 Lingkungan Hemat Energi

(12)

2.5.2 Klasifikasi Material

 Logam: logam menempati golongan IA, IIA dan B. Dapat dijumpai

berbagai pengaplikasian logam dalam kehidupan sehari hari, misalnya peralatan makan

 Keramik: Berbagai cara pembuatan keramik adalah: glass forming,

particulate forming, dan cementation

 Polimer: Polimer Polimer adalah molekul besar yang tersusun atas

monomer

 Material Mutakhir: jenis material yang dirancang khusus untuk

aplikasi teknologi tinggi. Material mutakhir diaplikasikan ke berbagai bidang seperti space-craft.

2.6 Kita sebagai Manajer dalam Penanggulangan Bencana 2.6.1 Bencana Alam

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bencana mempunyai arti sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan kesusahan, kerugian atau penderitaan. Sedangkan bencana alam artinya adalah bencana yang disebabkan oleh alam (Purwadarminta, 2006)

(13)

pertemuan dari tiga unsur, yaitu ancaman bencana, kerentanan, dan kemampuan yang dipicu oleh suatu kejadian.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gejala-gejala alam yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, kerugian materi, maupun korban manusia (Kamadhis UGM, 2007). Bencana

Bencna alam merupakan peristiwa luar biasa yang dapat menimbulkan penderitaan luar biasa pula bagi yang mengalaminya. Bahkan, bencana alam terterntu menimbulkan banyak korban cedera maupun meninggal dunia.

Bencana alam juga tidak hanya menimbulkan luka atau cedera fisik, tetapi juga menimbulkan dampak psikologis maupun kejiwaan. Hilangnya harta benda dan nyawa orang-orang yang dicintainya membuat sebagian korban bencana alam mengalami stress atau gangguan kejiwaan. Hal tersebut akan sangat berbahaya tertama bagi anak-anak yang dapat mengganggu perkembangan jiwanya.

Mengingat dampak yang luar biasa tersebut, maka penanggulangan bencana alam harus dilakukan dengan menggunakan prinsip dan cara yang tepat. Selain itu, penanggulangan bencana alam juga haru menyeluruh tidak hanya pada saat terjadi bencana tetapi pencegahan sebelum terjadi bencana dan rehabilitasi serta rekontruksi setelah terjadi bencana.

2.6.2 Prinsip-prinsip Penanggulangan Bencana

Dalam UU No. 44 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, disebutkan sejumlah prinsip penanggulangan :

1. Cepat dan tepat

(14)

2. Prioritas

Artinya diutamakan pada penyelamatan jiwa manusia 3. Koordinasi dan keterpaduan

4. Berdaya guna dan berhasil guna

Artinya dalam mengatasi kesulitan masayarakat tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya yang berlebihan

5. Transparansi dan akuntabilitas

Artinya dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan 6. Kemitraan

Hal ini diperlukan karena tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah saja

7. Pemberdayaan

Upaya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengetahui, memahami, dan melakukan tindakan antisipasi , penyelamatan,

(15)

2) Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi dan wabah penyakit.

3) Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror (UU RI, 2007).

Bencana alam dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penyebabnya yaitu bencana geologis, klimatologis dan ekstra-terestrial seperti terlihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Jenis Bencana Alam Berdasarkan Penyebabnya

Sumber :Kamadhis UGM, 2007 Jenis Penyebab

Bencana Alam

Beberapa contoh kejadiannya

Bencana alam geologis Gempa bumi, tsunami, letusan

gunung berapi, longsor/gerakan tanah, amblesan atau abrasi Bencana alam

klimatologis

Banjir, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, hutan (bukan oleh manusia)

Bencana alam ekstra-terestrial

(16)

Bencana alam geologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh gaya-gaya dari dalam bumi. Sedangkan bencana alam klimatologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim, suhu atau cuaca. Lain halnya dengan bencana alam ekstra-terestrial, yaitu bencana alam yang disebabkan oleh gaya atau energi dari luar bumi, bencana alam geologis dan klimatologis lebih sering berdampak terhadap manusia.

2.6.4 Mitigasi Bencana

Mitigasi bencana yang merupakan bagian dari manajemen penanganan bencana, menjadi salah satu tugas pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka pemberian rasa aman dan perlindungan dari ancaman bencana yang mungkin dapat terjadi. Ada empat hal penting dalam mitigasi bencana, yaitu :

1) Tersedianya informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana.

2) Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran

masyarakat dalam menghadapi bencana, karena bermukim di daerah rawan bencana.

3) Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan diri jika bencana timbul.

4) Pengaturan dan penataan kawasan bencana.

2.6.5 Tugas Badan Mitigasi dan Masyarakat

(17)

melibatkan ketahanan negara dalam berbagai bidang. BNPB seharusnya lebih cepat tanggap dalam pemecahan masalah pada daerah penghasil

pangan yang rawan bencana. Badan

(18)

BAB III

KETERKAITAN MATERI LSPB DENGAN WACANA CL-2

3.1 Wacana Cl-2

Mengelola Bumi Indonesia

Salah satu syarat berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ialah memiliki wilayah. Wilayah Indonesia meliputi wilayah daratan dan wilayah perairan. Wilayah tersebut dengan segala potensinya, harus dikelola oleh bangsa Indonesia sendiri, agar tujuan berdirinya NKRI tercapai. Untuk dapat mengelola wilayah NKRI, seluruh warga negara Indonesia harus dalam kondisi sehat dan setiap warga negara Indonesia pun harus memiliki kemampuan mengelola dirinya sendiri, baik yang terkait dengan kesehatan fisik maupun jiwa. Kecenderungan perilaku yang tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi narkoba, memakan makanan yang tidak sehat, dan berperilaku tidak sehat, seperti seks bebas, harus dihindari.

(19)

negatif. Rokok, mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini didapatkan pada asap utama maupun asap samping, misalnya karbon monoksida, benzopiren, dan amoniak. Namun, seruan untuk berhenti merokok ibarat berteriak di padang pasir nan luas tak terbatas. Hal itu disebabkan banyak pihak yang berkepentingan dengan rokok, seperti lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, penyangga APBN, sampai penjamin keberlangsungan kompetisi olah raga, yang secara nalar semestinya berlawanan. Ada kebanggaan dengan fakta pertumbuhan industri rokok, yang saat ini cukai rokok memberikan kontribusi 57 Triliun rupiah setahun. Sampai saat ini pula, Pemerintah Indonesia belum meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC), walaupun Indonesia adalah 1 dari 192 negara anggota WHO, dan 137 di antaranya telah meratifikasi FCTC tersebut.

Pola makan yang sehat pun hendaknya diperhatikan dan dilakukan oleh setiap individu masyarakat Indonesia. Sumber pangan yang sehat, terhindar dari residu pestisida perlu dipikirkan oleh kita semua. Masyarakat perlu mendapat jaminan akan sumber makanan karbohidrat, protein, lemak, sayuran, dan buah yang sehat.

(20)

semuanya merupakan dampak aktivitas manusia atau dalam hal ini manusia lalai dalam mengelola lingkungan.

3.2 Keterkaitan Materi dengan Wacana

3.2.1 Keterkaitan LSPB 1 : Kita sebagai Manajer Tubuh Kita Sendiri Dalam wacana CL 2 paragraf pertama terdapat kalimat yang berbunyi “Untuk dapat mengelola wilayah NKRI, seluruh warga negara Indonesia harus dalam kondisi sehat dan setiap warga negara Indonesia pun harus memiliki kemampuan mengelola dirinya sendiri, baik yang terkait dengan kesehatan fisik maupun jiwa”. Kalimat tersebut berkaitan erat dengan LSPB 2 yang dibahas dalam makalah ini. Dari kalimat tersebut dapat kita simpulkan bahwa dengan adanya hidup sehat dengan pola yang baik dan benar, semua aspek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini akan saling berkaitan sehingga untuk mencapai tujuan NKRI, Indonesia juga membutuhkan SDM yang bermutu dan SDM yang bermutu didapatkan dari mereka yang melakukan pola hidup sehat.

3.2.2 Keterkaitan Materi LSPB 2 : Kita sebagai Manajer Kesehatan Lingkungan

(21)

3.2.3 Keterkaitan LSPB 3 : Kita sebagai Manajer Alam Sekitar

“Demikian pula dengan pencemaran udara, tanah, maupun air akibat sampah organik, sampah B3, dan sampah plastik yang semuanya merupakan dampak aktivitas manusia atau dalam hal ini manusia lalai dalam mengelola lingkungan.” Merupakan kutipan dari wacana yang terkait dengan maeteri dalam LSPB 3, yang berisi mengenai permasalahan yang ada di alam sekitar kita juga cara-cara penanggulangannya. Kutipan tersebut berarti kitalah yang bertanggung jawab pada baik-buruknya keadaan lingkungan disekitar kita.

3.2.4 Keterkaitan LSPB 4 : Kita sebagai Manajer Alam Global

(22)

3.2.5 Keterkaitan LSPB 5 : Kita sebagai Manajer Pembangunan

Dalam wacana CL2 paragraf 4 kalimat 1 berbunyi, “Demikian pula dengan pengelolaan lingkungan yang sehat…”, kalimat tersebut mempunyai keterkaitan dengan LSPB karena kita harus membangun dan menata lingkungan yang hemat energi dan bersih demi lingkungan yang sehat

3.2.6 Keterkaitan LSPB 6 : Kita sebagai Manajer dalam Penanggulangan Bencana

(23)

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

(24)

4.2 SARAN

Kepada pemerintah agar menegaskan peraturan mengenai standardisasi keamanan industri dan pembuangan limbah industri agar industri tidak menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan tidak mengganggu kesehatan masyarakat. kepada para pendidik supaya memberi pendidikan sedini mungkin mengenai perilaku hidup bersih dan sehat serta menanamkan cinta lingkungan kepada para peserta didiknya. kepada masyarakat agar menerapkan disiplin dalam hidup sehat serta menjaga kelestarian alam sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Sinha, P. K. Composites materials and structure. Composite Centre of Excellence, AR & DB, Department of Aerospace Engineering,I.I.T. Kharagpur

Wultram I. Ervianto, 2012, Selamatkan Bumi Melalui Konstruksi Hijau, Jogjakarta : Andi Offset

Undang-undang dan Peraturan terkait, seperti UU No. 24/2007, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah dan Peraturan Menteri.

Charles A. Wentz, Safety, Health and Environmental Protection, McGraw Hill, 1998.

(25)

Wiley & Sons, Inc. USA. 2008; p 332-403

Gambar

Tabel 2.1 Jenis Bencana Alam Berdasarkan Penyebabnya

Referensi

Dokumen terkait

Diagram Gantt (sering disebut diagram batang) memungkinkan peserta proyek dan pihak yang berkepentingan (stakeholder) untuk melihat saat awal dan akhir dari tugas- tugas dan

Penelitian ini secara umum bertujuan menganalisis pengaruh pola asuh belajar, lingkungan pembelajaran, motivasi belajar, dan potensi akademik terhadap prestasi akademik siswa

Lingkup pekerjaan : Melakukan inventarisasi data infrastruktur industri pengguna energi panas bumi, melakukan evaluasi terhadap data yang terkumpul dan selanjutnya

Adanya variasi waktu penahanan yang diberikan pada briket batok kelapa muda pada proses pirolisis fluidisasi bed menggunakan media gas argon, mampu memperbaiki

16 tersebut berhasil diimplementasikan dengan baik maka akan membantu menciptakan ketahanan pangan khususnya dari aspek availability (produksi dan ketersediaan

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “ANALISIS TENTANG KONSOLIDASI TANAH PADA DESA

Dewan juri di Kota Probolinggo mengikutsertakan wakil-wakil dari pemerintah daerah, dunia pendidikan dan mitra KINERJA Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP)

Setelah melalui proses evaluasi dan analisa mendalam terhadap berbagai aspek meliputi: pelaksanaan proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum 2011, perkembangan