• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Perkembangan Ilmu Manajemen ilmu politik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Perkembangan Ilmu Manajemen ilmu politik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Fransiska Friska I.C. 14010414120043

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN

Perkembangan pada teori manajemen sangatlah pesat, sama seperti perkembangan bidang studi lainnya. Manajemen adalah bidang studi yang tidak memiliki teori yang dapat diterapkan pada semua situasi, masalah-masalah yang ada pada ilmu manajemen selalu dinamis dan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dalam perkembangannya terdapat 3 teori dan 2 pendekatan dalam manajemen. Adalah aliran klasik (terbagi menjadi manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik), aliran hubungan manusia (neoklasik), dan aliran manajemen modern. Kemudian pendekatannya adalah pendekatan sistem dan pendekatan kontingen (contingency approach). Kedua pendekatan ini digunakan untuk mengintegrasikan teori-teori manajemen. Revolusi industri yang terjadi pada abad ke-19lah yang menyebabkan peningkatan kebutuhan akan suatu pendekatan manajemen yang sistematis. Usaha-usaha pengembangan teori-teori dan prinsip ilmu manajemenpun dilakukan oleh para teoritisi. Berikut adalah tabel sejarah perkembangan teori manajemen;

Periode Aliran Manajemen Kontributor

1870 – 1930 Manajemen Ilmiah

Frederick W. Taylor Frank dan Lillian Gilbert Henry Gantt

Harington Emerson

1900 – 1940 Teori organisasi klasik

Henri Fayol James D. Moneey Mary Parker Follet Herbert Simon Chester I. Banard

1930 – 1940 Hubungan manusiawi

Hawthorne Studies Elton Mayo

Fritz Roethlisberger Hugo Munsterberg

(2)

Edgar Schien David McCleland

Robert Blake & Jane Mouton Ernest Dale

Peter Drucker

Ahli-ahli operation research (management science)

Perkembangan awal teori manajemen ditandai dengan munculnya manajemen ilmiah oleh Robert Owen dan Charles Babbage. Robert Owen (1771 – 1858) adalah seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Sedangkan Charles Babbage (1792 – 1871) adalah seorang profesor Matematika dari Inggris. Robert Owen berperan dalam pengembangan prosedur kerja yang memungkinkan peningkatan produktivitas kerja, ia mengungkapkan bahwa dengan perbaikan kondisi karyawan maka akan meningkatkan jumlah produksi seiring dengan peningkatan keuntungan. Owen juga mengungkapkan bahwa investasi paling menguntungkan adalah pada karyawan atau “vital machines”. Sedang Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja dengan spesialisasi. Babbage juga menciptakan alat penghitung mekanis pertama yang disebut calculator, mengembangkan program permainan bagi komputer, menganjurkan kerjasama karyawan dan pemilik usaha yang menguntungkan serta merencanakan skema pembagian keuntungan.

Kemudian aliran manajemen ilmiah ditandai dengan kontribusi Frederick W. Taylor, Frank dan Lillian Gilberth, Henry L. Gantt, dan Harrington Emerson.

Frederick W. Taylor (1856 – 1915) menuangkan gagasannya dalam tiga judul makalah; Shop Management, The Principle of Science Management, dan Testimony Before The Special House Comittee yang dirangkum dalam sebuah buku berjudul Scientific Management. Dalam bukunya Frederick Winslow Taylor mengungkapkan 4 prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen untuk mencapai efesiensi, yaitu:

1. Pengembangan metode ilmiah dalam manajemen agar pelaksanaan setiap pekerjaan dapat ditentukan dengan metode paling baik

2. Seleksi ilmiah karyawan agar setiap karyawan diberi tanggung jawab sesuai kemampuannya

(3)

Atas prinsip-prinsip di atas Taylor mengembangkan beberapa teknis antara lain studi gerak dan waktu, pengawasan fungsional, sistem upah-per-potong dipfersensial, prinsip pengecualian, kartu instruksi, pembelian dengan spesifikasi, dan standarisasi pekerjaan, peralatan, serta tenaga kerja. Manfaat pengembangan ini dapat dilihat pada perkembangan teknik riset operasi, simulasi, otomatisasi, dan sebagainya dalam pemecahan masalah manajemen.

Frank dan Lillian Gilberth (1868 – 1924 dan 1878 – 1972) adalah sepasang suami istri yang merupakan pelopor pengembangan studi gerak dan waktu serta aspek manusia dalam kerja sebagai faktor penting. Frank Bunker Gilberth menciptakan berbagai teknik manajemen yang diilhami dari Taylor, ia sanagt terobsesi dengan efesiensi untuk menemuakn “cara terbaik pengerjaan suatu tugas”. Sedangkan Lillian Gilberth mengemukakan gagasannya mengenai faktor manusia dalam kerja dibukunya yang berjudul “The Physology of Management” yang menurutnya tujuan akhir manajemen ilmiah adalah untuk membantu karyawan mencapai potensi maksimalnya sebagai makhluk hidup.

Henry L. Gantt (1861 – 1919) juga mengungkapkan gagasannya seperti Taylor yaitu; kerjasama menguntungkan antara manajemen dan tenaga kerja, seleksi ilmiah tenaga kerja, sistem intensif (bonus) untuk meningkatkan produktivitas, dan penggunaan instruksi kerja yang terperinci. Gantt memberikan kontribusi terbesarnya dengan penggunaan metoda grafik, dikenal sebagai “bagan Gantt” untuk perencanaan, koordinasi, dan pengawasan produksi.

Harrington Emerson (1853 – 1931) melihat pemborosan dan ketidakefisienan sebagai penyakit sistem industri. Ia mengungkapakan 12 prinsip efisiensi sebagai jawaban atas permasalahan tersebut. 12 prinsip tersebut adalah; 1. Tujuan dirumuskan dengan jelas, 2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal, 3. Staf yang cakap, 4. Disiplin, 5. Balas jasa yang adil, 6. Laporan yang terpercaya, akurat, segera, dan terusmenerus (sistem informasi dan akuntansi), 7. Perncanaan dan pengurutan kerja, 8. Adanya standar dan jadwal, 9. Standarisasi kondisi, 10. Standarisasi operasi, 11. Instruksi prasktis tertulis, 12. Rencana insentif.

(4)

tidak diikuti kenaiakn pendapat sebab perilaku manusia yang beraneka ragam. Pendekatan rasional hanya memuaskan kebutuhan ekonomis dan fisik tidak memuaskan kebutuhan sosial. Manajemen ilmiah juga mengabaikan keinginan manusia untuk kepuasan kerja.

Setelah manajemen ilmiah muncullah teori organisasi klasik oleh Henri Fayol, James D. Moneey, Mary Parker Follet, Herbert Simon, dan Chester I. Banard.

Henri Fayol (1841 – 1925) seorang industrialis Prancis mengungkapkan teori dan teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi yang kompleks dalam bukunya “Administration Industrielle et Generale”. Menurutnya manajemen memiliki 5 unsur atau yang disebut ‘fungsionalisme Fayol’, yaitu; perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan. Ia membagi operasi perusahaan manjadi 6 bagian yaitu; teknik (produksi), komersial (pembelian bahan baku dan penjualan produk), keuangan (perolehan dan penggunaan modal), keamanan (perlindungan karyawan dan kekayaan), akuntansi (pelaporan, pencatatan biaya, laba, dan hutang, pembuatan neraca, serta pengumpulan data statistik), dan manajerial. Disamping itu Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen sebagai berikut:

1. Pembagian kerja (spesialisasi)

2. Wewenang (hak memberi perintah dan dipatuhi)

3. Disiplin (respek dan ketaatan pada oeran dan tujuan organisasi) 4. Kesatuan perintah (instruksi dari seorang atasan)

5. Kesatuan pengarahan (diarahkan oleh seorang manajer dengan rencana) 6. Kepentingan pribadi di bawah kepentingan umum

7. Balas jasa (kompensasi adil bagi karyawan maupun pemilik) 8. Sentralisasi (keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi) 9. Garis wewenang (garis dan perintah yang jelas)

10. Order (posisi dan material harus tepat) 11. Keadilan (kesamaan perlakuan) 12. Stabilitas staf organisasi

13. Inisiatif (bawahan harus diberi kebebasan menjelaskan dan menyelesaikan rencananya)

14.Esprit de Corps – Semangat Korps (“kesatuan adalah kekuatan”, rasa memiliki dari anggota)

(5)

fungsional (adanya fungsionalisme masing-masing tugas), dan prinsip staf (kejelasan perbedaan antara staf dan lini).

Mary Parker Follet (1868 – 1933) adalah ahli ilmu pengetahuan sosia pertama yang menerapakn psikologi dalam perusahaan, industri, dan pemerintah. Ia menulis tentang kreatifitas, kerjasama antara manajer dan bawahan, serta koordinasi dan pemecahan konflik. Follet menungkapkan bahwa konflik dapat dibuat konstruktif dengan proses integrasi dimana orang-orang terlibat dalam mencari pemecahan konflik tersebut. Ia juga menguraikan pola organisasi yang ideal dimana manajer berkoordinasi dengan komunikasi yang terkendali pada karyawan.

Chaster I. Brnard (1886 -1961), presiden Bell Telephone di New Jersey, dalam bukunya The Function of Executive memandang organisasi sebagai sistem yang diarahkan pada tujuan. Fungsi utama manajemen adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Ia menemukan teori penerimaan pada wewenang dimana bawahan akan menerima perintah hanya bila mereka memahami dan mampu serta ingin menuruti atasan. Barnard adalah pelopor penggunaan ‘pendekatan sistem’ untuk pengelolaan organisasi.

Kemudian muncullah ketidakpuasan terhadap teori klasik yang memunculkan teori neoklasik atau aliran hubungan manusiawi oleh berbagai tokoh seperti Hawthorne Studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, dan Hugo Munsterberg.

Hugo Munsterberg (1863 – 1916) adalah pencetus psikologi industri. Dalam bukunya “Physocology and Industrial Efficiency” Hugo menguraikan penerapan peralatan psikologi untuk meningkatakan produktivitas yang terdapat tiga cara yaitu; penemuan best possible person, pancapaian best possible work, dan penggunaan best possible effect.

(6)

lingkungan kerja informal atau lingkungan sosial berpengaruh besar pada produktivitas. Penekanan kebutuhan sosial pada aliran ini melengkapi teori klasik sebagai usaha meningkatkan produktivitas. Namun, konsep teori neoklasik ini tidak memberikan gambaran lengkap individu dalam tempatnya bekerja. Selain itu lingkungan sosial tempat bekerja hanay salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas.

Setelah masa aliran neoklasik manajemen berkembang lagi dengan aliran manajemen modern. Aliran ini berkembang menjadi 2, aliran perilaku organisasi dengan dasar teori neoklasik, aliran kuantitatif dengan dasar manajemen ilmiah.

Aliran perilaku organisasi, pada aliran ini ada banyak tokoh yang mempengaruhinya, seperti Abraham Maslow (adanya hiraraki kebutuhan dalam perilaku manusia dan dinamika proses motivasi), Douglas McGregor (Teori X dan Y), Frederick Herzberg (teori motivasi higienis atau teori dua faktor), Robert Blake & Jane Mouton (5 gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial), Rensist Liker (mengidentifikasi secara ekstensif 4 sistem manajemen), Fred Fiedler (pendekatan contingency pada studi kepemimpinan), Chris Argyris (organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya), dan Edgar Schein (meneliti dinamika kelompok dalam organisasi). Dari pendapat ahli-ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa prinsip dasar perilaku organisasi adalah sebagai berikut:

1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat

2. Manajemen haru sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan hati-hati

3. Organisasi sebagai keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai situasi

4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan

5. Unsur manusia adalah kunci penentu kesuksesan tujuan organisasi

6. Manajer harus diberi pelatihan dalam pemahaman prinsip dan konsep manajemen

7. Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan kebutuhan mereka

8. Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan karyawan 9. Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka

mencapai kepuasan siri dari pekerjaan tersebut

(7)

Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya tim-tim riset operasi dalam pemecahan masalah industri yang didasarkan kesuksesan tim riset Inggris pada perang dunia ke II. Prosedur-prosedur riset tim riset operasi ini kemudian disebut aliran management science. Langkah-langkah management science adalah sebagai berikut; perumusan masalah, penyusunan model sistematis, penyelesaian model, pengujian dan hasil model, penetapan pengawasan atas hasil, dan pelaksanaan hasil.

Seperti yang telah disebutkan diawal, terdapat dua pendekatan dalam perkembangan teori manajemen ini. Yang pertama adalah pendekatan sistem, pendekaatn ini bermaksud untuk memandang organisasi sebagai kestuan dan terdiri dari bagin-bagian yang saling berhubungan. Pada pendekatan sistem, sistem dapat dipandang sebagai sitem umum dan sistem khusus. Sistem umum yang mencakup konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan sosiopsiklologis. Sistem spesifik mencakup bidang –bidang seperti struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi, serta mekanisme perncanaan dan pengawasan. Pendekatan sistem juga melihat sistem sebagai suatu sistem yang terbuka dan tertutup. Sistem terbuka memungkinkan adanya pengaruh eksternal dalam peningkatan produktivitas. Sedang sistem tertutup tidak memepertimbangkan faktor eksternal seperti yang terjadi pada teori aliran klasik.

(8)

Kemudian setelah ketiga aliran dan kedua pendekatan di atas ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen di masa mendatang. Yang pertam dominant dimana salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna. Yang kedua divergence dimana setiap aliran berkembang sesuai jalurnya sendiri. Kemudian convergence dimana aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan yang cenderung kabur. Lalu sintesa dimana masing-masing aliran berintegrasi. Dan proliferation dimana ada banyak kemungkinan aliran yang muncul seperti yang tampak pada artikel “The Management Theory Jungle” Harold Koontz melihat ada 6 aliran utama teori manajemen kemudian mengembangkannya lagi menjai sebels aliran. Waren Haynes dan Joseph L. Massie dalam Mnagement Analysis membagi aliran teori manajemen menjadi 6; 1. Aliran akuntansi manajerial, 2. Aliran ekonomi manajerial, 3. Aliran tesis organisasi, 4. Aliran hubungan manusiawi dan perilaku manusia, 5. Aliran kuantitatif, dan 6. Aliran teknik industri. John G. Hutchinson dalam Management Strategy and Tactics membagi menjadi; 1. Aliran operasional dan proses manajemen, 2. Aliran empirik atau kasus, 3. Aliran perilaku manusia, 4. Aliran sistem sosial, 5. Aliran teori keputusan, 6. Aliran matematik. Tetapi pendekatan-pendekatan baru tersebut tampak belum menjadi aliran baru melainkan sebagai pembicaraan khusus dari serangkaian masalah.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Jaringan Perpipaan SPAM IKK Anggoeya Untuk Kawasan Kambu Kota Kendari" 2415.105.001 Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Sampolawa (Desa Wawoangi, Katilombu, Jaya

Simpulan dalam penelitian ini adalah pengembangan bahan ajar dengan pendekatan etnomatematik Suku Dayak dapat meningkat- kan kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII

lokasi yang dituju oleh penulis dalam melakukan penelitian terhadap

Terjadi persaingan untuk molasses sebagai bahan baku untuk fermentasi ethanol dan sebagai umpan untuk persediaan hidup, sehingga harganya bervariasi, tergantung dari

anda sendiri selaku fans Pak Gatot, seharusnya juga ikut berbahagia atas pilihannya memilih pak Tengku Erry...bukan seperti yang anda katakan, seakan- akan anda tidak suka,

Chapter 5 , Apache Spark GraphX , and Chapter 6 , Graph-based Storage , will show how the Spark GraphX module can be used to process big data scale graphs, and how they can

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi potensi demand penumpang BST pada siswa sekolah (SMP, SMA, SMK dan perguruan tinggi), dan mengestimasi kemampuan siswa/i

Pendapatan-LRA Semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/ Daerah yang menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang. bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan