TUGAS TIK
PERAN TIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN
Disusun oleh : Hilmy Prilliadi 20150220111 Program Studi Agribisnis
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi Informasi dan komputasi adalah berbagai macam teknologi yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan, dan menyebarkan informasi melalui penggunaan serta pengembangan perangkat komputer. Ia merupakan bagian spesifik komputer dari teknologi informasi.
Teknologi informasi dan komputasi telah diterapkan ke berbagai aspek kehidupan, termasuk pertanian. Teknologi informasi sangat bermanfaat dalam sector pertanian terutama untuk kegiatan penyuluhan, akses informasi bagi pelaku pertanian, dan sebagai sarana penunjang untuk memajukan sektor pertanian. Berbagai pengembangan yang terus dilakukan juga bisa meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang selalu menarik untuk dibahas. Selain sebagai penyedia pangan, sektor ini juga mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Walaupun kontribusinya terhadap perekonomian menurun tajam tetapi angkatan kerja yang berada di sektor ini cukup tinggi. Angkatan kerja yang akan menjadi penggerak sektor pertanian ini harus mampu menguasai teknologi informasi dan memanfaatkannya supaya sektor pertanian bisa lebih optimal dalam pemanfaatan teknologi modern.
Produktivitas yang diukur dengan nilai tambah per tenaga kerja maka, terlihat bahwa walaupun mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, nilai tambah per tenaga kerja sebesar US$332 pada tahun 1991, naik lebih dari dua kali lipat menjadi US$683 pada tahun 2011. Namun dari sisi nilainya masih masih jauh di bawah sektor jasa dan industry.
Grafik perbandingan produktivitas pertanian (nilai tambah per tenaga kerja)
Ini salah satunya mungkin disebabkan oleh cara bertani di Indonesia yang masih belum mengalami kemajuan. Cara bertani di Indonesia belum cukup menggunakan teknologi dalam proses produksinya.
B. Tujuan Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut.
1. Memberikan informasi tentang produktivitas pertanian Indonesia 2. Memberikan gambaran tentang penerapan TIK dalam sektor pertanian 3. Penerapan TIK untuk meningkatkan sektor pertanian Indonesia
-BAB II PEMBAHASAN
A. Urgensi Pembangunan Sektor Pertanian
Sektor pertanian sangat penting untuk dibangun dan dikembangkan karena beberapa hal sebagai berikut.
a. Penyedia Pangan Nasional
Husen, Suharyo (2011) menulis sektor pertanian memiliki peran yang sangat strategis terutama sebagai sektor penghasil sehingga akan selalu prospektif untuk tujuan investasi. Sebagai gambaran bahwa sektor ini telah menyediakan pangan bagi penduduk Indonesia tahun demi tahun meskipun terkadang tidak mencapai target yang diinginkan adalah seperti tergambar pada grafik di bawah ini.
2008
2009
2010
2011
Grafik Target dan Realisasi Produksi Pangan Indonesia (juta ton) b. Lahan Pertanian yang Sangat Luas
Sampai saat ini, dari areal yang berpotensi untuk usaha di sektor pertanian tersebut ternyata yang sudah dibudidayakan menjadi areal pertanian baru sebesar 47 juta hektar, hal ini berarti masih tersisa sebesar 54 juta hektar yang berpotensi untuk perluasan areal pertanian.
c. Kontribusi Besar Terhadap PDB Nasional
Sektor pertanian berada pasa posisi dua atu tiga dalam kontribusinya terhadap PDB nasional. Besaran kontribusi sektor ini pada setiap tahunnya berkisar pada angka 13.0 persen sampai dengan 15.3 persen. Hal ini berarti pertanian masih memegang peranan sangat penting dalam perekonomian Indonesia sehingga pemerintah dan pihak terkait lainnya tidak bisa menganggap ‘sebelah mata’ terhadap sektor ini dengan alasan apapun.
B. Peran TIK di Bidang Pertanian
Faktor penting untuk membangun dan mengembangkan sektor pertanian di atas harus didukung dengan TIK agar pertanian Indonesia dapat menerapkan teknologi yang lebih maju dalam pengusahaannya. Memasuki era perdagangan bebas dan tren desentralisasi, pembangunan pertanian menghadapi berbagai tantangan, yaitu pemenuhan kecukupan pangan, peningkatan kesejahteraan petani, serta penyediaan lapangan kerja melalui pengembangan usaha dan sistem agribisnis berdaya saing.
Penerapan TIK pada bidang pertanian yaitu sebagai berikut. a. Model Data Produktivitas
Situs web yang lebih bersifat interaktif dan memungkinkan produsen untuk input dan menyimpan informasi lapangan. Informasi ini dapat dikombinasikan dengan cuaca dan pasar dalam memanfaatkan data secara canggih untuk menentukan model seperti kontrol hama atau strategi pupuk. VantagePoint dan mPower3, adalah dua dari situs web yang dirancang untuk membantu produsen meningkatkan produktivitas ladang.
b. Sumber Informasi
c. Penggunaan Internet oleh Petani
Koneksi internet menyediakan berbagai fungsi dan manfaat kepada produsen pertanian. Namun, menurut laporan oleh National Agricultural Statistics Service Amerika Serikat, hanya sekitar setengah dari produsen pertanian memiliki akses internet. Sementara laporan statistik penggunaan internet berbeda-beda, dengan beberapa studi melaporkan penggunaan biaya operasional rendah, dan laporan lain lebih tinggi. Sekitar 8 persen dari produsen pertanian melakukan transaksi ecommerce (USDA-NASS Farm Komputer Penggunaan dan Kepemilikan 2003), di sisi lain para produsen yang membeli atau menjual on-line cenderung lebih besar.
d. Penjualan Produk
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Sektor pertanian dianggap masih memegang peranan dan kontribusi cukup signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi sektor ini terhadap pembentukan PDB nasional hingga 14.44% persen dari total PDB. Di samping itu, sektor ini juga berperan strategis dalam penyediaan pangan nasional.
Pembangunan sektor ini manjadi lebih urgen karena sektor pertanian masih memiliki lahan yang sangat luas yang masih belum digunakan. Lahan yang belum digunaakan ini dapat menhambat proses pertumbuhan produktivitas pertanian Indonesia. Di sisi lain, sektor ini juga mempunyai sumber daya alam dan biodiversity yang sangat besar. Potensi ini harus bisa dimanfaatkan dengan maksimal dengan penerapan berbagai teknologi, termasuk TIK, supaya pertanian industry bisa lebih berkembang dan produktivitasya meningkat.
Melihat kenyataan ini, sektor pertanian seharusnya tetap urgen untuk dikembangkan dan dibangun dengan lebih serius oleh pemerintah dan pihak terkait melalui penerapan TIK sehingga sektor ini bisa berperan optimal dalam meningkatkan produktivitasnya.
Selama dua atau tiga decade terakhir pertanian di Indonesia belum banyak menggunakan teknologi dalam produksinya sehingga produktivitas sektor pertanian ini masih belum maksimal. Berbagai manfaat dari teknologi modern, khususnya TIK sudah harus diterapkan. Mengingat besarnya manfaat TIK untuk memajukan sektor pertanian ini.
B. Saran
Saran yang bisa disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut.
a. Pemerintah Indonesia semestinya lebih memberikan dukungan bagi sektor pertanian untuk berkembang lebih cepat karena berbagai kelebihan sektor ini seperti dijelaskan di atas. Bentuk dukungan tersebut bisa berupa bantuaan alat mesin pertanian, akses pembiayaan bagi pelaku sektor ini, pembangunan infrastruktur pendukung sektor pertanian, dan lainnya. b. TIK harus segera diterapkan dalam kegiatan pertanian agar petani bisa memperoleh
informasi dengan mudah tentang harga komoditas, iklim, cuaca. Penerapan TIK diharapkan bisa meningkatkan produktivitas sektor pertanian sehingga pelakunya bisa lebih sejahtera c. Sumber daya manusia di sektor pertanian perlu ditingkatkan kualitasnya supaya bisa
memanfaatkan TIK dengan maksimal.
Hidayat Amir, Insyafiah, Mohamad Nasir, Hadi Setiawan, Abdul Aziz, Indria Wardhani, Akhmad Yasin. 2015. “Program Pembiayaan Pertanian”. Jakarta: Nagamedia
Fardi, Imam. “MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TERHADAP BIDANG PERTANIAN”. 7 Oktober 2015. http://liejasa.dosen.narotama.ac.id/files/2014/10/4.-Manfaat-TIK-Terhadap-Bidang-Pertanian.pdf
World Bank. “agriculture value added per worker (constant 2005 US$)”. 7 Oktober 2015. http://databank.worldbank.org/data/reports.aspx?source=2&Topic=1