Tips Menyusun Skripsi & Tesis
Skripsi ataupun tesis jadi hal yang bikin malas kuliah, selain karena proses bimbingannya yang njelimet (apalagi kl dosen pembimbingnya ‘killer’) bangsa kita juga belum terbiasa dengan budaya tulis menulis yang seharusnya ditanamkan sejak bangku sekolah dasar.
Bercermin dari pengalaman penulis dalam menyusun skripsi dan tesis, di sini saya mau berbagi tips dengan para pembaca semua, berikut tips-tipsnya:
1. Carilah judul yang ‘realistis’.
Yupz, prinsip yang harus dipakai adalah “Skripsi/tesis yang bagus itu yang SELESAI !!!, bukan yang judulnya rumit & njlimet”. Disini bukan saya menyarankan agar pembaca membuat skripsi/tesis asal-asalan, tapi kita harus ‘tau diri’. Judul boleh bagus, rumit dan terbaru kl emang kemampuan kita mendukung (seperti rajin baca buku, koleksi bukunya banyak dan bisa atur waktu). Tapi deadline sidang sudah mepet, tapi skripsi/tesis belum kelar juga pergunakanlah prinsip di atas. Jadi, pilih judul yang relatif mudah,
referensinya banyak dan kita menguasai bidangnya. 2. Dosen pembimbing (dospem).
Inilah faktor yang banyak bikin mahasiswa pusing tujuh keliling: “dosen killer”. Seringkali dosen seenaknya corat-coret hasil ketikan kita tanpa memberi solusi yang jelas (aneh ya padahal namanya “pembimbing”, beda banget sama di luar negeri). Nah solusinya, dari sejak awal kita
harus cari info dari kakak kelas atau teman, mana dospem yang baik dan tidak mempersulit. Tapi ada kalanya kebijakan kampus langsung menunjuk dospem tanpa bisa kita tolak, kalau sudah begitu ya ‘terima nasib aja ya’. Tapiii…ingat, dospem sedingin apapun dia tetap manusia (bukan batu), jadi “seranglah” dari berbagai sisi kemanusiaannya (juga hobi, dll) sehingga ia jadi baik ke kita (dan jangan sok tau di depan dospem).
3. Rajin bimbingan.
Penyebab malas bimbingan adalah: menunda-nunda revisian dari dospem sampai akhirnya lupa ama ‘petuah-petuah’ yang harus diperbaiki. Makin lama ditumpuk, makin lupa poin-poin perbaikannya, makin males deh bimbingan yang akhirnya ya makin lama lulusnya. Prinsipnya: perbaiki aja dulu sekemampuan kita, jgn ingin sempurna toh nanti di sidang juga pasti ada perbaikan koq. Yg penting kita sering bimbingan, tar dospem juga kasian ngeliat kita hehe.
4. Rajin ke perpustakaan.
Sepengalaman ane, ngetik skripsi/tesis yang paling semangat adalah di kampus atau lebih tepatnya lagi di perpustakaan. Coba aja kita rasain malasnya ngetik di
kostan atau rumah, belum lagi banyak godaan (pacar lah, tv lah, dll). Coba cara yang ini: Kita diem di perpustakaan atau ruang diskusi kampus dari pagi ampe sore, paksain ngetik dan saya yakin revisian dari dosen sebenernya bisa beres dalam 1 hari itu.
5. Rajin searching di internet.
Sekarang sudah bukan zamannya bingung nyari referensi, kuncinya: pintar-pintar lah menggunakan keyword si mbah Google hehe. Selain ebook, banyak kajian pustaka (definisi) yang ada di internet. Sumber dari perguruan tinggi pun sudah banyak seperti dari UI (lontar.ui.ac.id), IPB
(repository.ipb.ac.id), UPI (repository.upi.edu), USU (repository.usu.ac.id), dll. Sumber-sumber tadi bisa
digunakan sebagai sumber inspirasi judul dan sumber tulisan kajian pustaka, asal jangan jiplak 100% aja ya hehe.
6. Do’a. Jangan ampe lupa pada keajaiban yang satu ini. Saat
situasi sudah mepet banget bahkan hampir mustahil lulus, do’a bisa memungkinkannya, apalagi do’a orang tua gan, ajiibbb!!!.