PELAKSANAAN JEMBATAN
SEGMENTAL PRECAST BOX GIRDER
DENGAN METODE
SPAN BY SPAN:
PROYEK TOL BOGOR
RING
ROAD
CONSTRUCTION OF SEGMENTAL PRECAST BOX GIRDER BRIDGE
WITH SPAN BY SPAN METHOD: BOGOR RING ROAD TOLL ROAD
PROJECT
Andra Avioffarbella
1, Iskandar Purba
2, Robby Permata
3, Arvila Delitriana
4,
Jodi Firmansjah
51,4
PT. Cipta Graha Abadi – Design Reviewer
2PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
.- Kontraktor
3
Universitas Bung Hatta,
5Institut Teknologi Bandung
1,4
Jl. Tubagus Ismail VI No.14 Bandung/andra.ffar@gmail.com
2
Jl. D.I. Panjaitan Kav.9 Jakarta 13340/iskandarprb@yahoo.com
3
Jl. Sumatera Padang/robby.permata@yahoo.com
5
Jalan Ganesha 10 Bandung/firmansjah.jodi@yahoo.com ABSTRAK
Paper ini menjelaskan aspek teknis pada perencanaan dan konstruksi jembatan menggunakan box girder pracetak dengan metode konstruksi span by span overhead, yang belum pernah digunakan sebelumnya di Indonesia. Studi kasus yang dipelajari adalah Jembatan Tol Bogor Ring Road Seksi IIA. Lokasi jembatan yang berada di atas atau paralel dengan jalan utama, dimana hampir seluruh badan jembatan melalui jalan eksisting yang memberikan persyaratan agar pelaksanaan pekerjaan jembatan tidak boleh mengganggu lalu lintas yang berada di bawahnya untuk waktu yang lama. Metode span by span dipilih untuk mengatasi hal ini. Dengan metode span by span, satu per satu segmen box girder pracetak diangkat dengan menggunakan gantry dan disatukan sehingga menjadi satu kesatuan dek jembatan dengan panjang tertentu, kemudian dek jembatan tersebut dihubungkan dengan kolom jembatan. Metode ini bisa mempercepat masa konstruksi dan meminimalisir gangguan terhadap arus lalu lintas di bawah jembatan. Bentangan optimal yang tidak mengganggu lalu – lintas di bawahnya adalah 50 meter, dengan panjang total jembatan 1472.85 meter. Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam metode ini adalah beban yang diterima oleh struktur kolom jembatan pada saat konstruksi lebih besar karena alat yang digunakan adalah gantry dengan ukuran besar, selain itu perlu adanya perkuatan tambahan pada struktur box girder.
Kata kunci: segmental, pracetak, box girder, span by span, gantry
ABSTRACT
minimize disruption to traff bridge that is not disturbing 1472.85 meters. Several im the bridge columns during reinforcement in the box gir
Keyword: segmental, preca
1. PENDAHULUAN 1.1. Berbagai Alternatif M
Konstruksi jembatan macam metode, diantarany
Launching Method(ILM), da berbeda satu dengan la pekerjaan, dan respons stru
Masing – masing m menjadi bahan pertimbanga pada suatu pekerjaan proye
Gambar. 1Ilustrasi metod
raffic flow below the bridge. The optimal spa ing the traffic below is 50 meter, with the total l important things were noted, such larger loa
g construction due to the gantry size, and nee girder structure.
cast, box girder, span by span, gantry
if Metode Untuk JembatanBox GirderPrace
an box girder pracetak dapat dilakukan de nya adalah dengan metode balanced cantileve
dan metode span by span. Ketiga metode te lainnya, dimulai dari peralatan yang digu struktur yang terjadi selama pelaksanaan dan ko
metode memiliki keunggulan dan kelemah ngan dalam pemilihan metode pelaksanaan st
yek yang akan dibahas lebih lanjut pada bab se
ode balaced cantilever
span length of the tal bridge length of load sustained by need for additional
cetak
dengan berbagai
ilever, Incremental
tersebut tentunya igunakan, urutan n kondisi akhir.
Gambar. 2Ilustrasi ILM
Gambar. 3Ilustrasi metod
1.2. MetodeSpan By Spa
odespan by span
berlanjut ke bentang berik jembatan tersambung.
2. DESKRIPSI PROYE 2.1. Lokasi
Proyek bogor ring ro Sareal. Jembatan melintas merupakan jalan utama.
2.2. Deskripsi Umum Jem
Jalan tol Bogor Ring
girder, dengan rincian seba
Jalan utama:
Tipe jembatan
Lebar jembatan: 10.
Jumlah lajur
Panjang jembatan
Tinggi pier
rikutnya. Proses tersebut berulang sampai se
YEK
road seksi IIA berlokasi di kota Bogor, keca tas di atas ruas jalan kedung halang – kedu
Jembatan
ing Road seksi IIA menggunakan struktur ya bagai berikut:
:box girderpracetak dan non-pracetak 10.3 m (tipikal), 10.3 m – 12.5 m (pelebaran di
: 2 lajur (box utara), 2 lajur (box selatan) : 1472.85 meter
: variabel, 10.3 meter – 21.8 meter
i seluruh bentang
kecamatan Tanah dung badak yang
yang berupa box
Gambar. 4Potongan mema
Gambar. 5Potongan me
Gambar. 6Dimensibox
manjang jembatan
memanjang bentang tipikal
Gambar.
2.3. Tantangan Yang Dih
Pelaksanaan konstr menghadapi beberapa ken salah satu tantangan yang kesesuaian jadwal pelaksan
Kendala lain yang t kemudian diangkat oleh ga diantarkan melalui dek jem bentang pertama. Namun pengakatan segmen dilak mengganggu lalu lintas di adalah di lalu lintas di sepan
3. PERBANDINGAN ALTERNATIF METO
Perbedaan yang b pemilihan metode pelaksa pelaksanaan, peralatan ya konstruksi tersebut bisa dilih
Tabel. 1Perbandingan met
Ba Ca
Sistem struktur Ko str
ar. 7Dimensipier
ihadapi Pada Saat Konstruksi
struksi dengan menggunakan metode sp
kendala selama masa konstruksi. Pasokan se g harus dihadapi, karena hal ini berpengaruh ksanaan.
terjadi adalah pengangkutan segmen di l gantry. Biasanya segmen yang sudah tersed embatan yang sudah jadi, atau dari pangkal
un jika metode tersebut tidak memungkin ilakukan dari bawah jembatan, di mana p di bawahnya. Lalu lintas yang tidak boleh terg panjang jalan utama yang berada di bawah jem
ANTARA METODE SPAN BY SP
TODE INSTALASI SEGMEN PRACETAK LA
bisa dibandingkan sebagai bahan pertim ksanaan diantaranya adalah dari segi system
yang digunakan, dan biaya. Perbandingan ilihat pada tabel.
etode pelaksanaanbox girderpracetak
Balanced
span by span
n segmen adalah uh besar terhadap
i lapangan untuk sedia di lapangan al jembatan untuk kinkan, terpaksa m struktur, waktu n antara metode
Span by Span
Komponen
Waktu instalasi untuk lalu lintas yang padat
Perbandingan sistem strukt gambar berikut.
Gambar. 8 Perbandingan kondisi as built
Gambar. 9Perbandingan kondisi as built
Gambar. 10Perbandingan
3.1. Urutan Pekerjaan
Pekerjaan pemasang setelah posisi gantry berad bisa dimulai.
Window time
terbatas
Window timetidak terbatas
uktur ketiga metode di atas secara kualitatif da
an momen span by span saat konstruksi
momen balanced cantilever saat konstruksi
an momen ILM dengan momen kondisi as built
ngan segmen dimulai dari penempatan ga
rada di posisi yang tepat, barulah pengangk
Window time
dapat dilihat pada
dengan momen
dengan momen
ilt
Gambar. 11Persiapan ga
Sebagian besar seg namun segmen boleh dia memungkinkan.
Box girder diangkut kemudian diatur posisinya. satu per satu diturunkan k dimulai dari segmen yang p
Setelah segmen per diturunkan dan disambun dilanjutkan dengan segme segmen tersambung.
Gambar. 12Penggantunga
Gambar. 13Posisi PT bar t
gantry untuk pengangkatan segmen
segmen diantar melalui dek yang sudah se iambil dari bawah(jalan) dengan catatan ko
ut dan digantung dengan gantry di posisi a. Setelah seluruh box girder untuk satu ben n ke elevasi yang sudah ditentukan untuk d g posisinya paling dekat denganpier.
ertama berada pada posisi yang tepat, seg ungkan dengan epoxy dan PT bar tempo men kedua dan proses tersebut berulang sa
ganbox girder
r temporer
Segmen yang akan dikerj
selesai dipasang, kondisi lalu lintas
si terntentu untuk entang digantung, diatur posisinya,
segmen berikutnya porer, kemudian g sampai seluruh
Gambar. 14Tampak samp
Gambar. 15Pengaturan po
Setelah segmen ter menyambungkan segmen d joint mencapai mutu beton dan beban ditransfer kepa dipindahkan posisinya untu
segmen bracket
ping posisi PT bar
posisibox girder
tersambung, tendon mulai dipasang dan w n dengan kepala pier mulai dicor. Tendon dita on yang disyaratkan. Setelah semua tendon p kepada pier, PT bar temporer bisa dilepas d
tuk mengerjakan bentang selanjutnya.
segmen PT bar
Gambar. 16Layouttendon
Gambar. 17Perpindahang
Siklus pengerjaan u selatan) berlangsung selam yang konsisten dalam renta
4. ANALISIS STRUKT 4.1. Diagram Momen Pad
Gaya momen yang t konstruksi bentuknya men
on permanen tipikal
gantryke bentang selanjutnya
untuk satu bentang dengan box girder ga lama sembilan hari jika disertai dengan penga ntang waktu 12 jam.
KTUR PADA MASA KONSTRUKSI ada Dek Saat Masa Konstuksi
g terjadi pada dek akibat beban sendiri strukt enyerupai gaya momen pada struktur ya
ganda(utara dan gantaran segmen
Gambar. 18Momen akibat beban mati bentang 1
Gambar. 19Momen akibat beban mati bentang 2
Gambar. 20Momen akibat beban mati bentang 3
7000 kNm
35000 kNm
25000 kNm
31000 kNm
25000 kNm
31000 kNm
Gambar. 22Momen akibat beban mati bentang 5
Gambar. 23Momen akibat beban mati bentang 6
Gambar. 24Momen akibat beban mati pada kondisi akhir konstruksi
4.2. Deformasi Pada Masa Konstruksi
Deformasi yang terjadi pada dek akibat beban sendiri struktur pada masa konstruksi bentuknya menyerupai gaya momen pada struktur yang ditumpu di beberapa titik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar.
25000 kNm
31000 kNm
25000 kNm
31000 kNm
32000 kNm
Gambar. 25Deformasi akibat beban mati bentang 1
Gambar. 26Deformasi akibat beban mati bentang 2
Gambar. 27Deformasi akibat beban mati bentang 3
10 mm
20 mm
30 mm
40 mm
50 mm 60 mm
10 mm
20 mm
30 mm
40 mm 50 mm
10 mm
20 mm
30 mm
40 mm
50 mm
10 mm
20 mm
30 mm
Gambar. 29Deformasi akibat beban mati bentang 5
Gambar. 30Deformasi akibat beban mati bentang 6
Gambar. 31Deformasi akibat beban mati pada kondisi akhir konstruksi
4.3. Gaya Dalam PadaPier
Struktur pier menerima beban tambahan selama masa konstruksi akibat adanya
gantry yang berdiri di atasnya. Selama masa konstruksi, posisi gantry tidak selalu berada di tengah pier, tetapi berada di posisi segmen yang dikerjakan, akibatnya adalah terjadi gaya momen tambahan akibat adanya eksentrisitas terhadap aspier.
10 mm
20 mm
30 mm
40 mm
50 mm
10 mm
20 mm
30 mm
40 mm 50 mm
10 mm
20 mm
30 mm
40 mm
Gambar. 32Posisigantryp
Gambar. 33Posisigantryp
Gaya aksial yang ter lebih besar dari gaya aksial
4.4. Perkuatan Pada Stuk
Pelaksanaan konstru memiliki beberapa kelemah
pier yang relatif lebih besa
pier dan disalurkan ke po dimasukkan ke dalam perh
gantry pada saat memasa padapierdan pondasi.
Perkuatan sementara terjadi akibatgantry, contoh menahan beban tersebut, danpierberkurang.
pada kondisi di tengah pier
pada saat pengangkatan dan pemasangan se
terjadi akibat beban mati ditambah dengan g
ial pada kondisi servis.
tuktur Saat Konstruksi
truksi jembatan dengan menggunakan gantry
ahan, antara lain adalah gaya tambahan yan sar daripada beban hidup. Beban gantry terse pondasi, maka dari itu gaya tambahan akib erhitungan pondasi. Selain itu, beban eksentr sang segmen akan menimbulkan momen yan
ara adalah salah satu solusi untuk mengata tohnya adalah memasang perancah di bawah
t, sehingga gaya dan deformasi yang terjadi segmen
gantry besarnya
try ukuran besar ang bekerja pada rsebut dipikul oleh kibat gantry perlu ntris akibat posisi yang cukup besar
Gambar. 34Perkuatan pad
Selain perkuatan akib dari pemasangan temporar penyambungan segmen, m menggunakan bracket baja dipasang di sekitar lubang y
5. KESIMPULAN DAN
1) Pemillihan metode ko dari kondisi lapangan kekurangan masing – 2) Pada proyek Tol Bog
cukup efektif, menging lalu lintas di bawah jem 3) Pekerjaan jembatan d
besar. Salah satu keku yang cukup besar yan 4) Perkuatan tambahan
kuat menahan gaya sudah mempertimban kebutuhan perkuatan 5) Gaya momen akibat b
memiliki pola yang sa membuat layout tendo metode pelaksanaan 6) Perlu adanya pertimb
box girder di lapanga
girderpracetak, dan k
adapierheadakibat bebangantryyang tidak se
kibat beban gantry, ada juga perkuatan pada b rary PT bar. Temporary PT bar hanya diperlu , maka dari itu PT bar dipasang di luar se aja yang ditanam pada pelat box girder. Perku
g yang dibuat untuk dipasangibracketbaja.
AN SARAN
konstruksi jembatan segmental pracetak san an dan tipe struktur. Tiap metode memiliki k
– masing.
ogor Ring Road seksi IIA, pemilihan metode ingatwindow time yang sangat sempit, terkait jembatan.
n dengan metode span by spanmemerlukan g ekurangan dari penggunaan alat ini adalah b ang terjadi padapierheaddanpier.
an selama konstruksi diperlukan ketika strukt a temporer yang terjadi pada struktur. Jika angkan gaya tambahan yang terjadi selama m
n tambahan menjadi minim.
t berat sendiri struktur pada saat konstruksi d sama, walaupun dengan besaran yang be don prategang menjadi lebih efisien jika diband n lainnya.
mbangan mengenai ketersediaan lahan untu gan. Tujuannya adalah untuk menghindari pe n kemudahan pemasokan segmen ke lokasi pe
k seimbang
a box girder akibat erlukan pada saat segmen dengan rkuatan pada box
sangat tergantung i keunggulan dan
de span by span
ait dengan kondisi
gantry berukuran beban tambahan
uktur tidak cukup a desain struktur masa konstruksi,
ksi dan kondisi akhir berbeda. Hal ini andingkan dengan
tuk penyimpanan penumpukan box
DAFTAR PUSTAKA
Podolny, Walter, Jr., dan Jean M. Muller, 1982. Construction and Design of Prestressed Concrete Segmental Bridges. New York: Wiley.
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. 2013. Span by Span Erection Method. Onsite. PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
PT. Cipta Graha Abadi, 2013. Design Report A1 – P6. Bandung. PT. Cipta Graha Abadi.
PT. Cipta Graha Abadi, 2013. Design Report P6 – P12. Bandung. PT. Cipta Graha Abadi.
PT. Cipta Graha Abadi, 2013. Design Report P12 – P18. Bandung. PT. Cipta Graha Abadi.