• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN INDUSTRI DAN PENGUTAMAAN EK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN INDUSTRI DAN PENGUTAMAAN EK"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PEREKONOMIAN INDONESIA

PENGEMBANGAN INDUSTRI DAN PENGUTAMAAN

EKSPOR GUNA MENOPANG PEMULIHAN DAN

PEMBANGUNAN EKONOMI

Oleh:

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah pada bidang Perekonomian Indonesia ini, khususnya materi Pengembangan Industri dan Pengutamaan Ekspor Guna Menopang Pemulihan dan Pembangunan Ekonomi. Makalah ini disusun menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan materi kuliah.

Makalah ini disusun melalui beberapa tahapan proses, yaitu mulai dari penyiapan materi makalah dan penyususunan makalah. Harapannya, makalah yang telah disusun ini merupakan bahan dan sumber nilai yang berbobot untuk membekali kami sesuai dengan materi yang diberikan oleh dosen pembimbing. Namun demikian, perubahan dinamika didunia bisnis begitu cepat terjadi, maka makalah ini masih akan selalu dimintakan masukan untuk bahan perbaikan atau direvisi agar selalu relevan dengan kondisi lapangan.

Saya menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk melakukan peningkatan kualitas makalah.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 27 Februari 2014

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………... i

Daftar isi………...…... ii

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar belakang masalah………..………... iii 1.2. Rumusan masalah……… iv 1.3. Tujuan penulisan……….. iv

Bab II Teori dan pembahasan

2.1. Konsep Singkat Industrialisasi …..………. 1

2.2. Penggalakkan Ekspor ……… 2

2.3. Syarat vital: Infrastruktur………. 7

2.4. Hutan Lestari Sebagai Penyedia Bahan Baku Industri….. 11

Bab III Kesimpulan dan saran……….. 17

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam menghadapi era persaingan global, kita harus

meningkatkan daya saing nasional.Untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing nasional dalam rangka mewujudkan Perekonomian Indonesia yang dan memulihkan Pembangunan ekonomi, diperlukan suatu arah kebijakan pembangunan nasional dengan paradigma baru.Permasalahann industri di Indonesia

merupakan salah satu permasalahan yang harus segera di pulihkan. Bagaimana tidak industri-industri di Negara ini masih sangat jauh tertinggal dari Negara-negara lain. Ini bisa dilihat dari kurang mampunya industri dalam negeri untuk mencukupi kebutuhan hidup masyarakat.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut system perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian dan

pembangunan nasional. Pembangunan ekonomi mensyaratkan bahwa kesejahteraan penduduk harus meningkat, dan salah satu ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhanekonomi (Abdul,2002).

(5)

perundingan-perundingan WTO menuju perdagangan dunia tanpa hambatan (Faisal,2002)

1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana perkembangan Industri di Indonesia? b. Bagaimana cara memulihkan perekonomian dan

pembangunan ekonomi?

1.3. Tujuan

a. Mengetahui perkembangan Industri di Indonesia b. Mengetahui cara memulihkan perekonomian dan

pembangunan ekonomi

(6)

Pengembangan Industri dan Pengutamaan

Ekspor Guna Menopang Pemulihan dan

Pembangunan Ekonomi

2.1. Konsep Singkat Industrialisasi.

Industrialisasiadalah suatu proses

perubahan sosialekonomiyang merubah sistem

pencaharianmasyarakat agrarismenjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatukeadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yangsemakin beragam(spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian

dariproses modernisasi dimana perubahan sosial dan

perkembangan ekonomi erat hubungannyadengan inovasiteknologi.

Industrialisasi dalam arti luas bisa kita pahami sebagai suatu proses yang tidak terelakkan menuju masyarakat yang industrial untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki suatu

masyarakat dalam upayanya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Jadi industrialisasi bukan sekedar

membangun wujud fisik semata, melainkan juga membentuk masyarakat untuk siap menghadapi realitas baru serta

mengembangkan seperangkat infrastruktur yang menopang kehidupan industrial.

(7)

Pengutamaan ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983.Sejak saat itu, ekspor menjadi perhatian dalam

memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi dari penekanan pada industry substitusi impor ke industry promosi ekspor.Ekspor memiliki peran yng penting dalam waktu ke waktu mendatang, apalagi dengan digulirkannya

perundingan-perundingan WTO menuju perdagangan dunia tanpa hambatan.Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestic, menjadi sesuatu yang sangat lazim.Persaingan sangan tajam antar berbagai

produk.Selain harga, kualitasatau mutu barang menjadi factor penentu daya saing suatu produk.

Ketika krisis terus berkecamuk, sehingga menimbulkan

guncangan-guncangan sosial atau politik yang tidak henti-hentinya, perekonomian Indonesia masih dikaruniai keberuntungan jika

ditinjau dari pertumbahan ekonomi triwulan kedua tahun 2000 terhadap triwulan yang sama tahun sebelumnya yang bisa tumbuh sebesar 4,1%. Salah satu penyelamat krisis ekonomi yang

berlangsung adalah kinerja ekspor ditengah lesunya permintaan domestik swasta karena penurunan pengeluaran investasi,

konsumsi masyarakat karena turunnya daya beli, dan pengeluaran pemerintah karena harus mengalokasikan dana yang sangat besar untuk subsidi BBM serta membayar cicilan utang dan bunganya.

1. Pengutamaan ekspor

Depresiasi rupiah yang begitu tinggi seharusnya bisa

meningkatkan daya saing produk-produk ekspor Indonesia dengan

(8)

terbuka luas sejalan dengan mulai membaiknya pertumbuhan

ekonomi dunia, dan semakin terkendalinya inflasi. Namun demikian, depresiasi yang sangat tajam tidak serta merta meningkatkan ekspor, sebagai akibat sisi supply ternyata juga mengalami gangguan karena ketergantungan yang tinggi terhadap impor barang modal dan bahan baku. Apalagi krisis ini berdampak pada penurunan capital stock sector swasta, sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan produksi karena keterbatasan barang modal dan tidak adanya pengeluaran investasi selama krisis. Sebetulnya peluang peningkatan produksi terbuka lebar seiring dengan membaiknya perekonomian regional dan global.

2. Daya saing komoditi ekspor

Pola keunggulan komparatif pun mulai menunjukkan

kecenderungan kearah yang sesuai dengan proporsi factor produksi Indonesia, yang ditandai oleh relatif melimpahnya sumber daya alam dan tenaga kerja. Akibatnya, secara alamiah komoditi unggulan ekspor Indonesia pasca kebijakan berorientasi keluar ( promosi ekspor) adalah barang-barang yang padat tenaga kerja dan padat sumber daya alam. Indonesia meraihdaya saing industry manufaktur padat sumber daya alam sejak tahun 1983.Hal ini ditandai Revealed Comparative Adventage (RCA) yang melewati angka 1.RCA adalah indeks yang mengukur kinerja ekspor suatu komoditas tersebut dalam perdagangan dunia. Nilai indeks yang lebih dari satu

(9)

Sedangkan komoditi industry manufaktur padat karya mencapai daya saing pada tahun 1990.Produk industry manufaktur diluar kelompok industry diatas belum memiliki daya saing ekspor.

3. Potensi Peningkatan ekspor produk industri: Kasus TPT(Tekstil dan Produk Tekstil)

Perdagangan dunia cenderung meningkat setiap tahunnya. Diperkirakan proporsi kenaikan terbesar akan terjadi pada

perdagangan produk garmen, tekstil, hasil pertanian, perikanan dan kehutanan dan produk makanan dan minuman. Ini merupakan peluang ekspor, terutama bagi para produsen industry tekstil dan produk tekstil(TPT) dunia. Namun, persaingan semakin ketat karena munculnya pesaing-pesaing baru. Sementara itu, sebagai akibat peningkatan upah buruh dan factor produksi lain menuntut para produsen TPT Indonesia melakukan strategi baru dalam

menghadapi perubahan lingkungan domestic dan internasional agar dapat memanfaatkan peluang pasar yang cukup besar.

Peran industry TPT dapat dilihat dengan menggunakan indicator seberapa besar dampak lanjutan dari perkembangan industry

tersebut.Salah satu indicator yang dapat digunakan adalah multiplier atau angka pengganda. Multiplier adalah angka yang menunjukkan dampak perubahan satu unit permintaan akhir

terhadap output(output multiplier), pendapatan (income multiplier)

dan nilai tambah ( value added multiplier). Semakin tinggi angka multiplier tersebut, maka semakin besar pula kontribusi suatu industry dalam menciptakan output, pendapatan, ataupun value added.

(10)

diperdagangkan secara bebas. Demikian pula dengan mesin jahit atau mesin lainnya, dapat diperoleh dengan mudah di pasar internasional. Keunggulan komparatif dalam produk padat karya seperti pakaian jadi ditentukan oleh dua hal yaitu: pertama kenaikan upah buruh dan kedua kemampuan produsen untuk memenuhi selera konsumen yang terus berubah dan semakin menuntut desain produk yang lebih baik. Oleh karena itu perlu menggeser produk-produk unggulan yang selama ini mengandalkan pada produk yang berbasis produksi massal menjadi produk-produk yang memiliki diferensiasi produk-produk yang tinggi.Artinya,

bergeser ke produk-produk yang memiliki kualitas lebih tinggi.Hal ini untuk mengantisipasi perubahan selera konsumen, terutama konsumen-konsumen Negara maju seperti AS. Pada produk jenis ini, keunggulan komparatif lebih ditentukan oleh factor nonharga

seperti kualitas (desain dan warna) yang lebih baik, quick supply, dan quick respons terhadap perubahan selera pasar.

Perubahan ini merupakan proses alamiah yang terjadi disetiap Negara. Hal ini didorong oleh semakin tingginya upah, sewa tanah, atau peningkatan harga factor produksi lainnya. Disisi lain

peningkatan harga factor produksi ini biasanya diimbangi oleh

peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas factor produksi. Sehingga, komoditas unggulan yang sudah tidak bisa diandalkan lagi di pasar ekspor secara alamiah akan menurun peranannya dan tergeser oleh produk-produk baru yang lebih tinggi tingkatannya.

Peranan industry TPT dalam perekonomian masih sangat strategis dan berdampak luas terhadap perekonomian

nasional.Sekalipun demikian, tantangan kin meningkat

(11)

pesaing-pesaing baru sehingga daya saing produk TPT mengalami penurunan.Namun peluang terbuka luas untuk merebut pasar ekspor.

Ada beberapa alternative strategi yang dapat

dilakukan.Pertama, mengantisipasi kenaikan upah buruh yang cenderung meningkat dan mempertahankan tingkat produksi, dapat dilakukan dengan mekanisasi yang lebih intensif.Kedua,

meningkatkan kualitas produk TPT yang lebih berbasiskan pada produk pada tingkat diferensiasi yang tinggi.Ketiga, sudah waktunya melakukan investasi untuk meremajakan mesin-mesin yang selama krisis ekonomi tidak dapat dilakukan dan

mengupayakan lagi investasi untuk menambah kapasitas mesin-mesin, untuk mengantisipasinya pertumbuhan ekonomi dunia yang membaik yang berarti peningkatan permintaan dunia.

Keluhan yang dikemukakan kalangan pengusaha tekstil adalah masalah keamanan dan ketidakpastian politik, sehingga

menyebabkan para pembeli cenderung melakukan deal jangka pendek, bahkan tidak sedikit yang mengalihkan pembeliannya ke

Negara-negara berkembang lainnya.Kalau memang demikian adanya, para pembeli hawatir terhadap kepastian pasokan dari Indonesia.

2.3. Syarat vital: Infrastruktur

A. Arti penting Infrastruktur

(12)

merangsang pembangunan di suatu daerah. Sebaliknya,

pembangunan yang berjalan cepat akan menuntut tersedianya infrastruktur agar pembangunan tidak tersendat. Infrastruktur berguna untuk memudahkan mobilitas faktor produksi, terutama penduduk; memperlancar mobilitas barang/jasa; dan tentunya memperlancar perdagangan antar daerah. Yang termasuk kategori infrastruktur adalah jalan raya, rel kereta api, pelabuhan laut

Bandar udara alat pengangkutan dan telekomunikasi. Selain itu ada infrastruktur lain yaitu listrik, instalasi pipa air, dan pipa gas.

Keunikan dari infrastruktur adalah sifat eksternalitas positif yang tinggi. Eksternalitas adalah aktivitas yang dilakukan oleh satu pihak berdampak pada pihak lain sehingga mengakibatkan kerugian (peningkatan biaya)atau keuntungan (penurunan biaya) pada pihak lain tersebut. Jika akibatnya merugikan disebut sebagai

eksternalitas negative dan jika menguntungkan disebut

eksternalitas positif.Karena sifat eksternalitas positif yang tinggi, infrastruktur

dapat mendorong atau merangsang tumbuhnya sektor lain.

Pengukuran manfaat pembangunan infrastruktur pun tidak cukup menggunakan indikator private benefit saja, tetapi harus dilihat dari sosial benefit dari pengadaan suatu proyek infrastruktur.

(13)

Kita menyadari harus berbenah diri untuk meningkatkan daya saing perekonomian kita.Pengalaman di Negara-negara lain

menunjukkan bisnis infrastruktur sudah cukup menggiurkan dengan menegakkan mekanisme pasar yang sehat. Resepnya, kebijakan makroekonomi, khususnya fiscal dan moneter, turut

menunjang.Untuk itu seluruh jajaran birokrasi harus kompak dengan dijalin visi dan misi serta tujuan dan strategi pencapaian yang jernih dan konsisten. Hanya dengan begitu

kebijakan-kebijakan pemerintah dan implementasinya menjadi petunjuk yang jelas dan transparan bagi arah keterlibatan sector swasta dalam bisnis infrastruktur yang memang menggiurkan ini. Tidak Cuma disektor kelistrikan, telekomunikasi, dan jalan bebas hambatan tetapi juga disektor air minum, bandara, pelabuhan, terminal, kereta api dan sebagainya. Hasilnya pemerintah terbantu dari segi anggaran yang kian ketat, swasta memperoleh laba yang memadai, dan masyarakat tidak dihimpit oleh tariff yang mencekik tanpa pilihan.Perekonomian semakit gesit dan daya saing nasional

semakin terangakat, sehingga Indonesia mampu mengais peluang sebanyak banyaknya dari globalisasi, tidak lagi Cuma berada di tepian dinamika perubahan.

Perkembangan infrastruktur dengan pembangunan ekonomi

(14)

Secara lebih rinci, peranan penyediaan infrastrukturterhadap pembanguna ekonomi adalah: Perma: mempercepat dan

menyediakan barang-barang yang dibutuhkan. Tersedianya infrastruktur akan memungkinkan tersedianya barang-barang kebutuhan masyarakat dan biaya yang lebih murah. Kedua,

Infrastruktur yang baik dapat memperlancar transprotasi yang pada gilirannya merangsang adanya stabilisasi dan mengurangi

disparitas harga antardaerah(penyamaan harga). Dengan adanya kemudahan transportasi, maka barang-barang dapat dialirkan ketempat-tempat yang kekurangan (defisit) akan suatu barang sehingga akan tercapai kestabilan harga. Ketiga, infrastruktur yang memperlancar transportsi berfungsi meningkatkan nilai tambah barang dan jasa.Banyak daerah yang letaknya jauh dari pasar dan ongkos yang mahal. Tersedianya transportasi yang baik dan murah memungkinkan hasil produksi daerah tersebut dapat diangkut dan dijual ke pasar, atau dengan kata lain dapat menjangkau konsumen.

Keempat, infrastruktur yang memperlancar transportasi turut mempengaruhi terbentuknya harga yang efisien. Transportasi yang baik dan murah akan menurunkan biaya transaksi. Pola yang sama terjadi pada variabel sambungan telepon per 1000 penduduk

dengan pendapatan per kapita per provinsi. Kelima, infrastruktur yang memperlancar transportasi dapat menimbulkan spesialisasi antar

daerah. Transportasi murah dengan mudah akan mendorong pembagian kerja dan spesialisasi secara geografis antar daerah.

Namun demikian, ada dua kendala utama dalam pengadaan infrastruktur:

(15)

2. Menyangkut aspek pembiayaan, yaitu memerlukan dana investasi sangat besar dan merupakan investasi jangka panjang. Beberapa jenis infrastruktur bisa mengalami kegagalan pasar seperti jalan raya. Barang seperti ini di kategorikan sebagai public goods.

C. Beban Pengadaan infrastruktur

Public goods harus disediakan atau diproduksi oleh pemerintah dengan memanfaatkan pajak yang ditarik dari masyarakat dan dialokasikan sabagai anggaran pembangunan di APBN.Sebetulnya ada dua sifat barang/jasa yang mengakibatkan suatu barang/jasa yang mengakibatkan suatu barang/jasa dikategorikan public goods atau private goods.

Dua sifat itu adalah: rivalry-non rivalrybdan excludable- non excludable. Rivalry adalah jika suatu barang/jasa tidak dapat

dinikmati secara bersamaan oleh dua orang atau lebih. Sebaliknya, nonrivalry adalah jika suatu barang/jasa bisa dinikamati oleh dua orang atau lebih tanpa mengganggu satu sama lain. Sedangkan excludable adalah jika penikmat suatu barang/jasa bisa dibatasi, sebaliknya nonexcludable adalah jika penikmat suatu barang/jasa tidak dapat dibatasi atau dihalang-halangi.

Barang/jasa yang memiliki sifat rivalry atau excludable

merupakan private goods sedangkan barang/jasa yang memiliki sifat non rivalry dan nonexcludableadalah public goods.Dan barang/jasa yang berada diantara keduanya adalah barang quasi public goods, jalan tol misalnya.Hal sangat penting dalam

(16)

harus kompetitif sehingga pemenang yang muncul betul-betul perusahaan yang paling efisien.

2.4. Hutan Lestari Sebagai Penyedia Bahan Baku Industri

Pemanfaatan hutan selalu berhadapan dengan dua kepentingan yang saling berhadapan satu sama lain. Di satu sisi hutan

dipandang sebagai sumber daya ekonomi yang bisa dieksploitasi untuk menghasilkan nilai tambah, devisa, dan menciptakan

lapangan kerja. Namun disisi lain, pemanfaatan hutan dihadapkan pada kepentingan hutan dengan fungsinya sebagai

keanekaragaman hayati, sebagai penjaga keanekaragaman

ekosistem, dan sebagai paru-paru bumi yang sudah sesak dengan polusi dan pencemaran.

Hutan dengan segala fungsinya tersebut memang menjadi hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Sebab, ini berkaitan dengan kehidupan umat manusia saat in maupun umat manusia yang hidup di masa yang akan datang. Namun demikian, pandangan seperti ini bukan berarti hutan tidak bisa di eksploitasi sama sekali. Hutan dapat dieksploitasi sampai batas ambang daya dukungnya sehingga hutan tetap lestari dan terjaga ekosistemnya.

Oleh karena itu, dalam pemanfaatan sumber daya kehutanan ini diperlakukan kebijakan penanganan yang sangat hati-hati sebab jika tidak, akan merusak hutan itu sendiri. Lebih dari itu, kerusakan hutan akan berdampak lanjutan yang harus ditanggung masyarakat seperti berkurangna kesuburan tanah, banjir, atau tanah longsor yang nyata sekali dirasakan masyarakat Indonesia yang bermukim disekitar hutan yang dirusak.

1. Hutan sebagai sumber daya ekonomi

Nilai ekonomi yang dihasilkan dari masing-masing tipe

(17)

hutan , hendaknya tidak dilihat sebagai nilai-nilai yang terpisah satu sama lain, karena setiap kegiatan pemanfaatan sumber daya alam (kegiatan ekonomi lain) tidak berdiri sendiri,

melainkan saling berinteraksi dan saling memberikan dampak satu sama lain.banyak manfaat ekonomi yang akan diperoleh bila kita melestarikan hutan. Selain dari dalam hutan itu sendiri di wilayah sekitar huta dan di daerah hilirnya manfaat ekonomi akan banyak diperoleh.

2. Kebijakan Hutan Lestari melalui Penguatan masyarakat madani

Pada dasarnya terdapat duaa mainstream dalm pemanfaatan sumber daya hutan, yaitu: pertama, dengan emngandalkan mekanisme pasar dimana perusahaan pengelola lahan diberi hak untuk mengelola hutan dalam jangka waktu lama, yang menjamin pengusaha hutan menanam kembali dan

memelihara hutan karena adanya kepastian pengusaha tersebut akan menikmati hasil kerja di masa yang akan datang. Dengan kata lain, ada rasa memilki terhadap hutan oleh pengusaha tersebut.Mekanisme ganti rugi bagi

masyarakat yang terkena dampak negative dilakukan secara langsung dengan meminta kompensasi kepada perusahaan. Pada akhirnya perusahaan akan mengurangi produksinya karena peningkatan biaya tersebut. Melalui mekanisme ini, ada system control yang bekerja secara otomatis dalam menginternalisasi biaya lingkungan yang ditanggung oleh masyarakat.

Namun, ada beberapa kelemahan dalam mekanisme ini, yaitu: pertama, jika pasar output produk-produk hutan tersebut merupakan pasar monopoli, maka perusahaan

(18)

lingkungan juga semakin besar.Kedua, mekanisme

kompensasi untuk masyarakat yang merasa dirugikan tidak terlepas dari kekuatan tawar menawar antara dua kelompok kepentingan tersebut.Selain itu mekanisme ini juga

memerlukan system hukum yang adil.Kekuatan tawar menawar antara pengusaha dengan masyarakat yang dirugikan pada akhirnya di Negara yang system hukumnya belim baik ditentukan kekuatan lobbying kepada penguasa baik sipil maupun militer.

Beberapa kasus komflik antara masyarakat dengan pengusaha

di sector kehutanan selalu dimenangkan oleh pengusaha. Dalam taraf yang paling primitive, pengusaha banyak yang berkolaborasi dengan aparat militer dengan menggunakan kekerasan untuk menakut nakuti dan pada akhirny

menjinakkan tuntutan masyarakat atau jika kasus sudah masuk pengadilan penguapan kepenegak hukum menjadi modus operandi mereka.

Namun demikian, mekanisme pertama diatas yang sepenuhnya mengandalkan mekanisme pasar jarang diterapkan.Pemerintah selalu melakukan intervensi untuk mengatasi kegagalan pasar, yakni berupa kerugian yang ditanggung masyarakat dampak negative perusakan hutan tersebut.Mekanisme intervensi pemerintah ini merupakan mekanisme kedua.Pemerintah dapat melakukan internalisasi biaya lingkungan akibat kerusakan hutan dengan memungut pungutan-pungutan sebagai kompensasi.

3. Pemeliharaan lingkungan adalah tindakan ekonomis

Pembangunan pada dasarnya adalah perbaikan kesejahteraan masyarakat terus-menerus, sepanjang waktu, ditandai

(19)

akan berkelanjutan jika sumber-sumber pertumbuhan terjaga sepanjang waktu. Salah satu yang terpenting adalh sumber daya alam selain sumber daya manusia.Oleh karena itu, sangat penting menjaga kelestarian sumber daya alam bagi kemaslahatan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Sejak awal pembangunan, bangsa Indonesia

bertumpu

pada pemanfaatan sumber daya alam secara intensif. Namun, agenda pelestarian sumber daya alam, termasuk pelestarian lngkungan, belum menjadi titik perhatian yang serius dalam masalah pembangunan.

Permasalahan pemanfaatan sumber daya alam selalu tidak lepas dari keadilan/pemerataan antar generasi-generasi sekarang dibandingkan dengan generasi yang akan datang selain keadilan/pemerataan intragenerasi antar kelompok masyarakat di suatu waktu tertentu. Sumber daya alam pada dasarnya adalah warisan dari generasi sebelumnya yang bisa dimanfaatkan oleh generasi sekarang, tetapi bukan untuk dihabiskan karena didalamnya adalah hak generasi

(20)

sekarang, dampaknya akan dirasakan generasi yang akan datang. Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui hendaknya tetap menjaga agar capital stock sumber daya alam tersebut terjaga dan selalu berada dalam titik optimum.

Kebijakan pemanfaatan sumber daya alam harus memiliki visi makro untuk menciptakan jenis-jenis keanekaragaman hayati yang sustainable. Selain itu, pemanfaatan SDA juga harus memiliki rasa keadilan intragenerasi(antar kelompok masyarakat saat ini dan keadilan antar generasi

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

(21)

barang-barang dengan kecepatan yang lebih tinggi, dan perbaikan dalam kualitas dari jasa-jasa pengangkutan tersebut.

2. Infrastruktur berguna untuk memudahkan mobilitas faktor

produksi, terutama penduduk; memperlancar mobilitas barang/jasa; dan tentunya memperlancar perdagangan antar daerah.

3. Pemanfaatan sumber daya kehutanan diperlakukan kebijakan penanganan yang sangat hati-hati sebab jika tidak, akan merusak hutan itu sendiri.

3.2. SARAN

1. Meningkatkan infrastruktur di Indonesia agar memperlancar berputarnya roda perekonomian sehingga bisa mempercepat pembangunan di Indonesia.

2. Pemerintah harus bisa meningkatkan daya saing produk-produk ekspor Indonesia dengan Negara-negara lain, mengingat Indonesia yang begitu kaya akan sumber daya alamnya.

3. Masyarakat harus bekerjasama dalam meningkatkan tingkat ekspor di Indonesia, serta menjaga hutan yang merupakan penyedia bahan baku dalam industri.

DAFTAR PUSTAKA

Basri, Faisal. 2002. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga

Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, hasil analisis menunjukkan bahwa Secara umum, hasil analisis menunjukkan bahwa gempa Bucharest nilai maksimum rotasi sendi plastis gempa Bucharest nilai

e. Penentuan dan pemilihan alat untuk kegiatan keterampilan, agar siswa bisa menjelaskan dan memahami manfaat alat dan kegunaanya dalam kegiatan keterampilan. Pengoperasian

Antisipasi yang dilakukan pemerintah menghadapi permasaIahan tersebut adaIah dengan membentuk Bursa Komoditi Indonesia yang diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka

• Harga  anak  ayam  atau  day  old  chicken  (DOC)  menurun.  Kondisi  tersebut  telah  terjadi  sejak  November  2014.  Harga  DOC  bahkan  sempat  Rp  500 

Dalam persidangan, biasanya dalam berita acara dijelaskan: Menimbang bahwa PNS telah diperintahkan untuk mengurus tapi tidak memperolehnya sehingga dibuat surat

Tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan dengan asumsi bahwa pemilik perusahaan atau pemegang saham akan makmur jika kekayaannya meningkat,

 velika dužina područja u smjeru puhanja vjetra. Valovi juga su veliki s obzirom na Jadranske razmjere. Oni su dugi, relativno pravilni te imaju dugi period. Ako

Walaupun beberapa metode kontrol tegangan dapat digunakan, teori ini difokuskan pada kapasitor bank (kapasitor shunt) sebagai parameter variabelnya. Metode