• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMILU AMERIKA SERIKAT terhadap hasil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMILU AMERIKA SERIKAT terhadap hasil "

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

PEMILU

AMERIKA SERIKAT

(2)
(3)

PENGANTAR

Pemilihan umum yang bebas dan adil

adalah kunci terpenting

dalam demokrasi, karena memegang peranan penting dalam

terjadinya pergantian kekuasaan yang aman dan tenteram.

Saat pemilih memilih para wakil rakyat, mereka memilih para

pemimpin yang akan membentuk masa depan masyarakat

mereka. Inilah mengapa pemilihan umum dianggap sebagai

pemberdayaan

terhadap

rakyat jelata: pemilihan umum

memungkinkan rakyat untuk mempengaruhi kebijakan masa

depan pemerintah, masa depan mereka sendiri.

(4)
(5)

PEMILIHAN UMUM DI

AMERIKA SERIKAT

Pemilihan umum di Amerika Serikat dilaksanakan untuk Kongres dan beberapa kantor pemerintahan di tingkat negara bagian dan tingkat lokal pada tahun-tahun genap. Negara bagian lainnya menyelenggarakan pemilihan umum. Jurisdiksi tingkat negara bagian dan tingkat lokal lainnya menyelenggarakan pemilihan umum pada tahun ganjil.

Setiap empat tahun, warga negara Amerika memilih seorang presiden dan wakil presiden. Setiap dua tahun, warga negara Amerika memilih seluruh 435 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, dan kurang lebih sepertiga dari 100 anggota Senat AS. Para senator melaksanakan masa kerja selama enam tahun yang terputus-putus1 (tidak diawali/diakhiri pada saat yang bersamaan).

Pemerintah Amerika Serikat berdiri di atas sebuah sistem pemerintahan federal yang kompleks, di mana pemerintah federal berfungsi sebagai poros sentral, namun pemerintah negara bagian dan pemerintah lokal memiliki otoritas dalam hal-hal yang tidak diperuntukkan bagi pemerintah federal. Pemerintah negara bagian dan lokal memiliki beragam tingkat kebebasan dalam melaksanakan pemilihan umum di jurisdiksi mereka masing-masing, namun mereka acap menyelenggarakan pemilihan umum dengan pengelolaan yang baik.

(6)

JENIS-JENIS PEMILIHAN UMUM DI AMERIKA SERIKAT

Terdapat dua jenis dasar pemilihan: pemilihan primer dan pemilihan umum. Pemilihan primer diselenggarakan sebelum pemilihan umum, dengan tujuan menentukan calon yang akan mengikuti pemilihan umum dari tiap partai. Kandidat yang memenangkan pemilihan primer akan merepresentasikan partai tersebut di pemilihan umum (walaupun mungkin terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh dahulu sebelum partai mensahkan perwakilan ini).

Sejak awal abad ke-20, pemilihan primer memegang peran sebagai instrumen utama dalam memilih kandidat partai. Kecuali dalam beberapa kasus tertentu yang sangat jarang terjadi, kemenangan dalam pemilihan primer akan menominasikan seorang kandidat sebagai perwakilan sebuah partai pada pemilihan umum.

______________________________________________________________________ Beberapa simpatisan Partai Demokrat menunjukkan dukungan bagi Hillary Clinton pada pemilihan kaukus Februari 2008 di Portland Selatan, Maine.

(7)

Di beberapa negara bagian, kandidat partai dipilih dalam konvensi pencalonan tingkat lokal atau tingkat negara bagian, alih-alih pemilihan primer, melalui tradisi yang berlaku atau berdasarkan pilihan yang diambil oleh partai politik tersebut.

Setelah berakhirnya pemilihan primer atau konvensi partai, sebuah pemilihan umum diselenggarakan untuk menentukan siapa yang dipilih oleh rakyat untuk menduduki posisi jabatan yang diperebutkan. Pada pemilihan umum tersebut, para pemilih menentukan pilihan akhir mereka dari para kandidat partai yang terdaftar pada surat suara. Surat suara dalam pemilihan umum dapat juga berisi kandidat independen (yang tidak berafiliasi pada partai politik besar apapun) yang, alih-alih memenangkan pemilihan primer, dapat masuk ke surat suara dengan cara mengajukan petisi berisi sejumlah tanda tangan. Lebih jauh lagi, di beberapa negara bagian, surat suara bahkan dapat berisi sebuah kolom nama bagi pemilih untuk menuliskan nama kandidat yang tidak dinominasikan oleh partai politik dan tidak mengumpulkan cukup tanda tangan untuk petisi. Kandidat-kandidat ini dapat dijabarkan sebagai Kandidat-kandidat yang “menominasikan dirinya sendiri”, dan, dari waktu ke waktu, kandidat-kandidat ini memenangkan pemilihan untuk jabatan pemerintahan.

(8)

Walikota sementara San Francisco, Ed Lee, merayakan dipilihnya ia menjadi walikota dengan masa jabatan penuh pada Pemilu November 2011. 7

Selain pemilihan umum tingkat federal, negara bagian, dan lokal yang diadakan pada tahun-tahun genap, berbagai negara bagian dan jurisdiksi lokal juga mengadakan pemilihan “off-year” pada tahun ganjil. Selain itu, berbagai jurisdiksi juga mengakomodasi penyelenggaraan pemilihan khusus, yang dapat diadakan kapan pun untuk tujuan khusus, misalnya mengisi kekosongan jabatan yang tidak terduga.

PEMILU PRESIDEN

(9)

pemandu informasi untuk pemilih memberikan arahan untuk Pemilihan negara bagian Kalifornia.

Pemilihan umum ini, negara bagian menyelenggarakan pemilihan primer atau kaukus untuk memilih calon kandidat yang akan bertanding pada konvensi nasional penentuan nominasi, di mana nominasi partai akan dipilih. Pemilihan primer dan kaukus pernegara bagian ini biasanya dilaksanakan antara Januari dan Juni, diikuti oleh konvensi nasional yang diselenggarakan pada musim panas sebelum hari pemilihan umum presiden.

Semenjak tahun 1970-an, nama kandidat presiden yang terpilih sebagai nominasi dari partai-partai besar telah diketahui

(10)

Kandidat wakil presiden Partai Republikan, Sarah Palin, kiri, dan putrinya, Piper, bersama kandidat presiden John McCain pada Konvensi Nasional Republikan 2008 di St. Paul, Minnesota. 9

Pada Juni 2011, Presiden Obama menyapa para pendukung di Miami setelah mengumumkan rencana untuk mengikuti pemilihan ulang 2012.10

(11)

kampanye pemilihan umum, konvensi ini adalah kesempatan bagi partai untuk mempromosikan nominasi mereka, dan hal-hal yang membedakan mereka dengan partai lainnya.

Persentase jumlah pemilih yang memenuhi syarat yang memilih dalam pemilihan selalu berganti dari satu pemilihan ke pemilihan lainnya, namun penggunaan hak pilih secara umum – bahkan dalam pemilu presiden – lebih rendah jumlahnya di Amerika Serikat dibandingkan di kebanyakan negara demokrasi lain. Sejak 1960, penggunaan hak pilih di Amerika Serikat secara umum menurun dari 64 persen (1960) menjadi hanya sedikit di atas 50 persen (1996), walaupun meningkat kembali pada tiga pemilihan umum terakhir. Terdapat beberapa alasan bagi penggunaan hak pilih yang secara komparatif rendah di Amerika Serikat. Berbeda dari Negara demokrasi lainnya, seorang pemilih harus mendaftarkan diri agar memenuhi syarat sebagai pemilih, sebuah proses yang terkadang sedikit berbeda di satu negara bagian dan negara bagian yang lain. Penjelasan lain adalah karena memilih tidaklah wajib untuk dilakukan, tidak seperti di beberapa negara lain. Karena banyaknya pemilihan umum yang harus dilaksanakan untuk mengisi kurang lebih 1 juta jabatan pemerintahan di seantero negara, kepenatan pemilih terhadap pemilihan umum dapat juga mengakibatkan rendahnya penggunaan hak pilih.

(12)
(13)

sebuah kemenangan yang tak terelakkan bagi satu kandidat. Sebaliknya, penggunaan hak pilih dapat meningkat saat persaingan antar para kandidat terlihat sangat ketat, atau saat isu-isu yang terdapat pada surat suara adalah isu-isu yang kontroversial.

SYARAT-SYARAT YANG HARUS DIPENUHI SEORANG

KANDIDAT

Setiap jabatan federal mensyaratkan hal-hal yang berbeda, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal I dan II Konstitusi AS. Kandidat presiden, misalnya, haruslah warga negara Amerika Serikat yang lahir di AS, 35 tahun atau lebih, dan telah tinggal di AS untuk setidaknya 14 tahun. Syarat-syarat yang sama harus dipenuhi kandidat calon presiden. Amandemen ke-12 Konstitusi AS mensyaratkan bahwa kandidat presiden dan kandidat wakil presiden tidak boleh berasal dari negara bagian yang sama.

Kandidat untuk Dewan Perwakilan Rakyat AS harus berusia 25 tahun atau lebih, telah menjadi warga negara AS untuk setidaknya tujuh tahun, dan terdaftar secara sah sebagai penduduk di negara bagian yang akan diwakilkan di Kongres. Kandidat Senat AS harus berusia 30 tahun atau lebih, telah menjadi warga negara AS untuk setidaknya sembilan tahun, dan terdaftar secara sah sebagai penduduk di negara bagian yang akan diwakilkan. Kandidat yang akan mengisi jabatan di tingkat negara bagian atau tingkat lokal harus memenuhi syarat yang ditentukan oleh jurisdiksi masing-masing.

(14)

Pembatasan pemangkuan masa jabatan, jika ada, yang diberlakukan pada pejabat tingkat negara bagian dan lokal, dijabarkan dalam konstitusi negara bagian dan peraturan-peraturan tingkat lokal.

(15)
(16)

PERAN PARTAI POLITIK

Saat para Pendiri Republik Amerika menulis dan menandatangani Konstitusi AS, mereka tidak membayangkan peran serta partai politik. Mereka menggagas berbagai aturan konstitusional – seperti pemisahan kekuasaan antara cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif; federalisme; dan pemilihan presiden secara tidak langsung melalui Kolese Elektoral (lihat di bawah) – untuk menjaga republik yang baru terbentuk tersebut dari berbagai partai dan pecahannya.

(17)
(18)

Saat ini, partai Republikan dan Demokrat – keduanya merupakan pewaris partai pendahulu pada abad ke-18 dan ke-19 – mendominasi proses politik

di Amerika Serikat. Dengan perkecualian yang sangat jarang terjadi, kedua partai politik besar ini bergantian menduduki jabatan presiden, kongres, kegubernuran, dan perwakilan tingkat negara bagian. Misalnya, setiap presiden sejak 1852 adalah Republikan atau Demokrat, dan setelah Perang Dunia II, rata-rata porsi suara populer untuk presiden yang berasal dari salah satu partai ini adalah 95 persen. Jarang sekali ada gubernur di 50 negara bagian yang tidak berasal dari Partai Demokrat atau Republikan. Jumlah anggota Kongres yang merupakan kandidat independen atau berasal dari partai selain Republikan atau Demokrat sangatlah kecil.Pada dekade-dekade belakangan ini, jumlah pemilih yang mengklasifikasikan diri mereka sebagai pemilih “independen” meningkat, dan para pemilih ini diperbolehkan untuk memilih sebagai pemilih independen di berbagai negara bagian. Namun, berdasarkan jajak pendapat, bahkan mereka yang menyatakan diri sebagai independen biasanya memiliki kecondongan terhadap satu partai atau partai lainnya.

(19)

untuk sebuah inisiatif (program kerja) tingkat-lokal tertentu – misalnya, dukungan terhadap pembaharuan pengembangan pusat kota atau pembangunan sekolah.

Walaupun kedua partai besar mendominasi pemerintahan pada tingkat nasional, negara bagian, dan lokal, partai-partai ini cenderung beroperasi di bawah ideologi yang tidak kohesif dan program yang tidak teratur dibandingkan partai-partai dalam konteks demokrasi yang lain. Kemampuan partai besar untuk mempengaruhi pembangunan politik AS secara keseluruhan menyebabkan terjadinya dominasi pragmatis dalam proses politik yang terjadi.

MENGAPA SISTEM DWIPARTAI?

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Partai Republikan dan Partai Demokrat telah mendominasi politik pemilihan suara sejak tahun 1860-an. Rekor yang tak tertandingi – rekor dikontrolnya politik pemilihan umum oleh hanya dua partai secara terus menerus

erefleksikan aspek struktural dari sistem politik AS, sekaligus fitur-fitur khusus dari kedua partai tersebut.

(20)

Para anggota dewan membacakan sumpah jabatan di Dewan Perwakilan Rakyat AS, pada pembukaan Kongres AS ke-112, 3 Januari 2011.20

Berbeda dengan sistem proporsional yang banyak digunakan di berbagai negara demokrasi, sistem daerah pemilihan berwakil-tunggal hanya memperbolehkan satu partai untuk menjadi pemenang di sebuah daerah pemilihan. Akibatnya, sistem ini adalah insentif yang mendorong partai nasional yang memiliki basis luas melalui keahlian manajemen, sumber daya keuangan, dan popularitas, untuk memenangkan pluralitas dalam berbagai daerah pemilihan legislatif di seantero negara. Dalam sistem ini, kandidat minoritas dan kandidat yang berasal dari partai selain dua partai besar (disebut kandidat third-party atau partai-ketiga) berada dalam posisi yang dirugikan. Partai-partai dengan sumber daya keuangan dan dukungan popularitas yang kecil seringkali tidak dapat menjadi perwakilan sama sekali. Sehingga, struktur sistem pemilihan umum AS yang

menganut prinsip “semua untuk yang menang” (winner-takes-all)

menyebabkan sangatlah sulit bagi partai baru untuk mencapai derajat representasi proposional yang cukup kuat, apalagi untuk membangun sebuah basis dukungan secara nasional.

(21)

karena dua partai ini dipandang telah berhasil memberikan pilihan yang cukup bagi para pemilih; sebagian lain adalah karena sejarah menunjukkan bahwa rakyat Amerika tidak menyukai ekstrimisme politik; dan sebagian terakhir adalah bahwa kedua partai ini terbuka dan dapat menampung ide-ide baru.21

MAJELIS PEMILIHAN

Metode penggunaan Majelis Pemilihan (Electoral College) untuk memilih presiden mempertegas eksistensi sistem dwipartai. Dalam sistem Majelis Pemilih, secara teknis rakyat Amerika tidak memilih presiden dan wakil presidennya secara langsung. Alih-alih, rakyat, per negara bagian, memilih sekelompok “anggota majelis” (elector) yang akan memberikan suaranya bagi salah satu kandidat presiden. Jumlah anggota majelis yang dimiliki oleh sebuah negara bagian berhubungan dengan jumlah gabungan representatif dan senator yang duduk di kongres sebagai delegasi dari sebuah negara bagian. Dipilihnya seorang presiden membutuhkan dicapainya majoritas absolut dari 538 suara para anggota majelis (angka ini termasuk tiga suara majelis dari daerah khusus ibukota, Washington District of Columbia, yang bukan merupakan negara bagian sehingga tidak memiliki perwakilan di Kongres).

Syarat didapatkannya majoritas absolut dari Majelis Pemilihan membuat sangatlah sulit bagi kandidat partai ketiga untuk memenangkan pemilihan presiden, karena suara dari tiap negara bagian ditentukan dengan

pengaturan semua-untuk-pemenang (winner-take-all) (dengan dua

pengecualian) – yakni, siapapun kandidat yang mendapatkan suara terbanyak di sebuah negara bagian (tidak harus majoritas absolut, sehingga dapat dikatakan menang walaupun perbedaan dengan lawannya sangatlah tipis), akan memenangkan seluruh suara majelis pemilihan dari negara bagian tersebut. Di Maine dan Nebraska, kandidat yang mendapatkan suara populer terbanyak dari seantero negara bagian tersebut.

Majelis Pemilihan: Pergeseran Beban

(22)

berikut, dari tahun 1960 ke 2012, suara Majelis Pemilihan bergeser dari bagian Timur Laut, Midwest, dan daerah Tenggara yang pertumbuhannya relatif lambat, menuju daerah Barat, Barat Daya, dan negara-negara bagian Selatan yang berbatasan dengan Samudera Atlantik. Selain itu, Washington District of Columbia, daerah khusus ibu kota negara AS, mulai memiliki tiga suara Majelis Pemilihan semenjak Pemilu 1964. Pada tahun 2012, setidaknya 270 dari 538 suara majelis pemilihan dibutuhkan untuk memenangkan Pilpres.

(23)
(24)

mendapatkan dua suara majelis, dan pemenang untuk tiap distrik kongres diberikan satu suara majelis. Seperti halnya dalam sistem distrik-berwakil-tunggal, Majelis Pemilihan merupakan kerugian bagi partai ketiga, yang harapannya sangat tipis untuk memenangkan suara majelis di negara bagian manapun, apalagi memenangkan cukup banyak negara bagian agar dapat terpilih sebagai presiden.

Para Pendiri negara menciptakan sistem Majelis Pemilihan sebagai bagian dari rencana mereka untuk membagi kekuasaan antara pemerintah negara bagian dan pemerintah nasional. Dalam sistem Majelis Pemilihan, jumlah

suara populer seluruh negara untuk pilpres mendapatkan dua suara

(25)

John Quincy Adams di Pilpres 1824, dan yang terakhir terjadi adalah kemenangan George W. Bush di Pilpres 2000. Beberapa kelompok berpendapat bahwa sistem Majelis Pemilihan adalah relik demokrasi yang sudah ketinggalan zaman, namun pengamat lain mendukung sistem ini karena kandidat presiden akan fokus untuk bersaing mendapatkan suara di banyak negara bagian alih-alih hanya memperhatikan yang paling banyak penduduknya saja.

HALANGAN LAIN BAGI PARTAI-PARTAI KETIGA

Karena sistem yang digunakan cenderung memproduksi dua partai nasional seiring berjalannya waktu, sekaligus dikontrolnya mesin pemerintahan oleh Partai Demokrat dan Republik saat ini, tidaklah aneh bahwa kedua partai tersebut menyusun peraturan pemilihan umum yang menguntungkan kedua partai tersebut. Misalnya, kualifikasi agar sebuah partai baru dapat lolos hingga muncul pada surat suara adalah proses yang sulit dan mahal, seringkali membutuhkan petisi berisi puluhan ribu tanda tangan dan kemampuan untuk meraih jumlah suara yang memenuhi “ambang batas” tertentu dalam pemilu selanjutnya jika partai tersebut ingin

tetap berada dalam surat suara.26

Proses pencalonan yang unik di

(26)

Scott Wise (tengah), dari Partai Libertarian, seorang kandidat partai ketiga untuk Dewan Perwakilan Rakyat dari Indiana, berdebat melawan Marlin Stutzman dari Partai

Republikan (kiri), dan Tom Hayhurst dari Partai Demokrat, pada Oktober 2010.27

(27)

pendapat ke dalam dua partai yang ada, sehingga pihak-pihak yang mempunyai pandangan yang bertentangan tidak perlu bergelut dengan sistem sulit pembentukan partai ketiga. Lebih jauh lagi, kedua partai dan para kandidat yang akan bersaing cenderung membangun strategi yang menginternalisasikan kepentingan-kepentingan yang diusung oleh partai ketiga dan kandidat independen saat kepentingan tersebut terlihat disukai secara luas.28

DUKUNGAN DENGAN BASIS YANG LUAS

Partai Republik dan Demokrat bersaing untuk membangun dukungan dengan basis yang seluas-luasnya dan cenderung berusaha mengumpulkan pemilih dari berbagai strata ekonomi dan kelompok demografis. Terkecuali pemilih berdarah Afrika-Amerika dan Yahudi (yang kebanyakan biasanya memilih untuk Partai Demokrat), kedua partai mengumpulkan dukungan yang signifikan dari hampir setiap kelompok sosio-ekonomi yang ada di masyarakat. Kedua partai ini juga memiliki kelenturan terkait posisi kebijakan, dan biasanya tidak menerapkan ketaatan yang ketat atas sebuah ideologi atau tujuan kebijakan tertentu. Alih-alih, perhatian utama kedua partai ini biasanya adalah bagaimana cara memenangkan pemilihan umum agar tetap memegang kontrol terhadap cabang-cabang pemerintahan yang dipilih oleh rakyat secara langsung.

(28)

Secara umum, Partai Republik dipandang sebagai partai konservatif yang lebih menekankan hak-hak kepemilikan lahan dan kepemilikan harta secara pribadi, sementara Partai Demokrat dipandang sebagai partai yang cenderung sayap kiri karena mendukung kebijakan sosial dan ekonomi yang lebih liberal. Pada prakteknya, saat memegang tampu kekuasaan, kedua partai ini cenderung pragmatis.

(29)

STRUKTUR PARTAI YANG TERDESENTRALISASI

Selain fleksibel secara ideologis, sifat dari dua partai utama di Amerika Serikat adalah strukturnya yang terdesentralisasi. Saat menjabat, seorang presiden tidak dapat berasumsi bahwa anggota partainya yang duduk di Kongres akan selalu loyal terhadap insiatif yang ingin diajukan presiden. Pemimpin partai juga tidak dapat mengharapkan diberikannya suara secara otomatis oleh sesama anggota partai di Kongres tentang sebuah isu. Kaukus kongres Demokrat dan Republikan (yang diduduki oleh representatif yang saat ini menjabat) memiliki otonomi, sehingga dapat mendukung kebijakan yang berbeda dengan presiden, bahkan dalam kasus di mana presiden dan kaukus kongres tersebut berasal dari partai yang sama. Penggalangan dana untuk pemilihan umum juga dipisahkan dengan pengaturan serupa, karena panitia kampanye senator dan kongres Partai Demokrat maupun Republikan operasinya independen terhadap panitia nasional partai, yang biasanya kerjanya berorientasi pada pemilihan presiden. Sebagai tambahan, selain dari mengambil keputusan perihal prosedur pemilihan delegasi untuk dikirim ke konvensi nasional penentuan kandidat, organisasi partai tingkat nasional jarang ikut campur dalam urusan organisasi partai tingkat negara bagian.

Pemisahan organisasi yang sedemikian merefleksikan akibat dari sistem pemisahan kekuasaan sebagaimana disyaratkan oleh konstitusi: pemisahan kekuasaan judikatif, eksekutif, dan legislatif, baik di tingkat federal maupun di tingkat negara bagian.Sistem pemisahan kekuasaan seperti ini membuat terbatasnya kesatuan partai antara para legislator (perwakilan rakyat) dan pejabat eksekutif dari partai yang sama. Secara umum, hal ini benar adanya dalam hubungan antara anggota Kongres dan presiden yang separtai, dan juga hubungan antara legislator negara bagian dan gubernur.

(30)

Para kandidat presiden Partai Republikan tampil bersama sebelum debat pada bulan September 2011 di Kalifornia. Dari kiri: mantan Pembicara Dewan Newt Gingrich, Representatif Minnesota Michele Bachmann, mantan gubernur Massachusets Mitt Romney, Gubernur Texas Rick Perry, dan Representatif Texas Ron Paul.32

(31)

Para pemilih Atlanta mengisi surat suara mereka secara elektronik di sebuah SMA pada Pemilihan Umum November 2010. 33

KEWASPADAAN PUBLIK

Meskipun terdapat banyak bukti mengesankan yang menunjukkan dukungan partai yang terorganisir dalam sistem politik AS, salah satu komponen yang telah berakar urat dalam kultur sipil Amerika adalah terus meningkatnya ketidakpercayaan terhadap partai politik. Digunakan dan diperkuatnya sistem primer untuk memilih kandidat negara bagian dan kongres menunjukkan sentimen populis, atau malah anti-partai, yang ada di masyarakat. Masyarakat Amerika modern berpandangan skeptis terhadap dikuasainya pemerintah oleh organisasi partai. Jajak pendapat opini publik secara konsisten penunjukkan bahwa sebagian besar penduduk AS berpendapat bahwa partai seringkali membuat sebuah kebingungan publik terhadap sebuah isu alih-alih menunjukkan klarifikasi – sehingga sebaiknya tidak ada label partai di surat suara.

(32)

dengan satu partai secara khusus kurang penting. Salah satu indikator yang menunjukkan hal ini adalah insiden pemisahan tiket (ticket-splitting). Misalnya, seorang pemilih dapat memilih calon yang diajukan partainya dalam pemilihan presiden, dan memilih calon yang diajukan partai lain dalam pemilihan anggota Kongres. Sehingga, dalam zaman pemerintahan yang terbelah, presiden seringkali menemukan situasi di mana ia mencoba memimpin pemerintahan tanpa adanya mayoritas dalam salah satu atau bahkan kedua dewan di Kongres.Dipisahkannya kontrol partai atas bagian eksekutif dan legislatif pemerintah telah menjadi fitur yang biasa baik di pemerintahan nasional maupun pemerintahan 50 negara bagian. Beberapa pengamat berpendapat bahwa pemilih lebih menyukai pengaturan seperti ini karena dapat memperlambat diberlakukannya inisiatif besar oleh pemerintah yang membuat pemilih tidak nyaman.

KANDIDAT PARTAI KETIGA DAN KANDIDAT INDEPENDEN

(33)

H. Ross Perot mencalonkan diri sebagai kandidat independen di Pilpres 1992 dan 1996.

kekalahan presiden Republikan yang saat itu menjabat, George H. W. Bush. Dalam kompetisi yang sangat ketat pada Pilpres 2000 antara calon Republikan, George W. Bush, dan calon Demokrat, Al Gore, sangatlah mungkin bahwa jika kandidat Partai Hijau, Ralph Nader, saat itu tidak ada dalam surat suara Florida, Al Gore akan memenangkan suara majelis pemilihan dari Florida dan berhak menjadi Presiden AS.

(34)

Seorang pemilih mengisi surat suara kertas pada pemilihan primer April 2008 di Pennsylvania.37

(35)
(36)
(37)

NOMINASI PRESIDENSIAL

Aturan di dalam partai untuk mengajukan nominasi kandidat presiden tidaklah disebutkan dalam Konstitusi AS. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, partai politik belum ada saat Konstitusi ditulis dan ditandatangani pada akhir abad ke-18, dan para pendiri negara tidak memiliki keinginan untuk menjabarkan prosedur apapun yang harus ditempuh oleh entitas yang demikian.

Diawali pada tahun 1796, anggota Kongres AS yang berasal dari salah satu partai politik yang ada saat itu bertemu secara informal untuk menyetujui mengenai nominasi presiden dan wakil presiden dari partainya. Disebut “King Caucus” (Kaukus Raja), sistem untuk memilih kandidat partai ini kemudian berlangsung selama hampir 30 tahun. Sistem ini putus pada tahun 1825, saat menjadi korban desentralisasi kekuasaan dalam politik yang terjadi seiring ekspansi AS ke arah barat.

Pada akhirnya, konvensi pencalonan nasional menggantikan King Caucus

sebagai cara menominasikan calon presiden dari partai. Pada tahun 1831, Partai Anti-Mason, sebuah partai kecil, bertemu di sebuah cafe di Baltimore untuk memilih calon yang akan diajukan dan merancang kerangka kebijakan yang akan diajukan. Pada tahun selanjutnya, anggota Partai Demokrat bertemu di café yang sama untuk memilih calon yang akan mereka ajukan. Sejak saat itu, partai-partai besar dan kebanyakan partai kecil selalu menyelenggarakan konvensi nasional pencalonan kandidat, yang dihadiri oleh delegasi negara bagian, untuk menentukan calon presiden dan wakil presiden, dan untuk bersepakat perihal posisi dalam tiap kebijakan dan posisi yang diperdebatkan.

DIMULAINYA ERA TELEVISI

(38)

suara “secara tepat” dalam konvensi tesebut. Oposisi pemimpin partai mengajukan dilakukannya reformasi yang memperbolehkan pemilih biasa untuk menentukan delegasi yang dikirim untuk mengikuti konvensi. Pemilihan primer muncul untuk memenuhi tuntutan ini. Pada tahun 1916, lebih dari setengah negara bagian yang ada telah menyelenggarakan pemilihan primer.

Kendati demikian, gerakan ini tidak berlangsung lama. Setelah Perang Dunia I berakhir, pemimpin partai yang menyadari bahwa pemilihan primer adalah ancaman atas keberlangsungan kekuasaan mereka, membujuk perwakilan negara bagian untuk menghapuskan pemilihan tersebut dengan alasan biaya 41 dan karena relatif rendahnya partisipasi masyarakat. Pada tahun 1936, hanya sekitar selusin negara bagian yang tetap menyelenggarakan pemilihan primer.

Akan tetapi, tekanan untuk demokratisasi kembali muncul setelah berakhirnya Perang Dunia II. Untuk pertama kalinya, televisi menjadi media yang memungkinkan masyarakat untuk melihat dan mendengar kampanye politik bahkan dari rumah masing-masing. Kandidat yang mungkin maju sebagai presiden dapat menggunakan media ini untuk menunjukkan daya tarik populer mereka. Dekade setelah itu membawa kembali.

(39)

semangat demokratisasi untuk memperluas partisipasi dalam konvensi nominasi calon presiden tiap partai.

Alhasil, saat ini, hampir semua negara bagian menyelenggarakan pemilihan primer. Tergantung hukum di negara bagian tersebut, pemilih dalam pemilihan primer dapat mengisi surat suara untuk nominasi presiden sebuah partai dan sebuah isian untuk delegasi, atau dapat memilih kandidat presiden dan delegasi yang nanti dapat dipilih sesuai hasil pemilihan, atau dapat secara tidak langsung memilih kandidat dari sebuah kaukus dengan memilih delegasi-delegasi yang mendukung kandidat lainnya. Dalam sistem kaukus, pendukung partai yang tinggal dalam sebuah area geografis yang relatif kecil.

Ketua Daerah Pemilihan Kota (Precinct) Judy Wittkop menjelaskan aturan pemilihan

(40)

Miguel Fuentes membantu istrinya, Cristina, saat memilih di Los Angeles Timur,

California. Para pemilih mengisi surat

(41)

.

Berkostum patriotic, Vicki Vargus memilih di Sacramento, California

(42)

-- sebuah kota (precinct) – berkumpul dan memilih delegasi yang

McFarland meninggalkan tempat pemungutan suara di Tempe, Arizona, setelah memilih.

(43)

mendukung kandidat tertentu untuk menjadi presiden. Para delegasi ini, pada gilirannya, akan merepresentasikan kota mereka pada konvensi tingkat pabean (county), yang akan memilih delegasi untuk menghadiri konvensi tingkat negara bagian. Delegasi yang hadir di konvensi tingkat negara bagian pada akhirnya akan memilih delegasi untuk merepresentasikan negara bagian di konvensi nasional. Walaupun sistem ini berlangsung selama beberapa bulan, pemilihan kandidatnya biasanya pada intinya telah ditentukan dalam ronde pemilihan yang paling pertama.

Seberapa besar delegasi yang dikirim sebuah negara bagian ke konvensi pencalonan tingkat nasional dihitung berdasarkan sebuah formula yang dibuat oleh tiap partai. Formula ini memperhitungkan pertimbangan-pertimbangan seperti populasi penduduk negara bagian yang bersangkutan, dukungan di masa lalu terhadap kandidat nasional dari partai yang dimaksud, dan jumlah pejabat dan pemimpin partai yang sedang menjabat dalam jabatan pemerintahan di negara bagian yang bersangkutan. Formula pengalokasian jumlah delegasi yang digunakan Partai Demokrat menghasilkan ukuran konvensi nasional yang besarnya kurang lebih dua kali lipat dari ukuran konvensi Partai Republik.

(44)

Rick Erwin tallies the primary votes in tiny Dixville Notch, New Hampshire, in January 2008.49

dari dalam negara bagian tersebut, mengalokasikan pendanaan untuk para staf yang dipekerjakan, peliputan media, dan hotel, agar memastikan

kemenangan psikologis sedari awal dalam proses pencalonan partai tersebut.

(45)

Kedua tren ini memaksa para kandidat untuk memulai berkampanye lebih awal agar mendapatkan dukungan yang solid di negara bagian yang memulai pemilihan lebih awal, yang jumlahnya semakin bertambah banyak. Para kandidat juga semakin mengandalkan media massa – radio, televisi, dan internet – dan dukungan dari pemimpin partai tingkat negara bagian, untuk mengambil simpati para pemilih di berbagai negara bagian yang menyelenggarakan pemilihan primer mereka pada hari yang sama.

MENURUNNYA PAMOR KONVENSI POLITIK

Salah satu konsekuensi dari perubahan proses pencalonan presiden adalah semakin tidak pentingnya efek klimaks dan sorotan televisi atas konvensi pencalonan nasional. Sekarang ini, calon presiden yang dinominasikan secara praktek ditentukan sedari awal proses pemilihan primer oleh para pemilih. Calon yang pada akhirnya dinominasikan bahkan dapat menyebutkan pilihan calon wapres yang akan ia gandeng sebelum konvensi dilaksanakan (kandidat wapres tidak mencalonkan diri secara independen, namun dipilih oleh calon presiden yang memenangkan nominasi partai).

(46)

Para delegasi tiba di Konvensi Nasional Republikan tahun 1868 di Chicago.

(47)

Calon presiden Demokrat, Barack Obama, menutup pidato penerimaan nominasinya pada

(48)

KONEKSI INTERNET

Para kandidat dan pendukungnya sangat tangkas dalam mempergunakan internet sebagai alat kampanye. Internet telah terbukti efektif dan efisien untuk mengumpulkan donasi dari pendukung potensial sekaligus untuk mempromosikan pengalaman dan rencana kebijakan seorang kandidat.

E-mail dan blog memegang peranan yang penting dalam Pilpres 2008. Situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter memegang peranan yang lebih penting lagi dalam Pilpres 2012. Organisasi kampanye bekerja keras untuk memanfaatkan pengaruh jejaring sosial dan alat komunikasi seluler misalnya tablet dan ponsel pintar.

(49)
(50)
(51)

PEMILU KONGRES

Pemilihan Kongres AS dapat menjadi sangat kompetitif dan sama pentingnya dengan pemilihan presiden. Hal ini disebabkan peran Kongres yang sentral pada pemberlakuan hukum dan kebijakan.

Tak seperti sistem parlementer di mana ujung tombak eksekutif adalah parlemen, sistem di Amerika, sebagaimana dijelaskan sebelumnya, memisahkan perwakilan legislatif dan kekuasaan eksekutif di bawah presiden. Presiden dan para perwakilan legislatif dipilih secara terpisah. Walaupun seorang presiden yang menjabat dapat mengajukan sebuah hukum atau kebijakan kepada Kongres, hukum atau kebijakan yang diajukan ini harus dirancang oleh para pendukung presiden di dalam Kongres dan disetujui oleh Kongres sebelum dikirim balik dan ditandatangani oleh Presiden. Dewan Perwakilan dan Senat secara hukum dan politik independen dari keinginan presiden.

Di dalam Kongres, kepatuhan terhadap disiplin partai tidaklah sekuat yang terjadi dalam sistem parlemen. Tidaklah sulit bagi anggota Kongres untuk memberi suara pada kebijakan yang mereka anggap paling baik, termasuk yang dapat membantu mereka untuk terpilih kembali. Hasilnya, pemimpin kongres harus mengumpulkan koalisi dan dukungan anggota kongres satu per satu alih-alih mendapatkan dukungan otomatis dari partai-partai yang mencengkeram suara perwakilan kongresnya secara ketat. Hal ini membuat kemenangan legislatif di Kongres sulit untuk diraih.

(52)

Gedung Capitol AS adalah tempat berkumpulnya dua majelis Kongres: Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat.

PERBEDAAN ANTARA DEWAN PERWAKILAN DAN SENAT

(53)

tahun penuh. Saat ini, permasalahan yang diperhatikan dalam pemilihan tiap dua tahun adalah dipaksanya representatif untuk terbang kembali ke distriknya tiap akhir pekan untuk terus menggalang dukungan politik.

Tiap kursi di Dewan Perwakilan merepresentasikan sebuah konstituensi geografis yang berbeda, dan, seperti dijelaskan sebelumnya, setiap anggota dipilih sebagai satu-satunya perwakilan distrik tersebut melalui aturan pemenang berdasarkan pluralitas. Setiap negara bagian dipastikan memiliki setidaknya satu kursi di Dewan, dan kursi-kursi lainnya dialokasikan kepada berbagai negara bagian berdasarkan populasi penduduk yang dimiliki negara bagian masing-masing. Alaska, misalnya, memiliki populasi penduduk yang sangat kecil sehingga hanya dialokasikan satu kursi di Dewan. California adalah negara bagian dengan penduduk terbesar 58 sehingga memiliki 53 kursi di Dewan. Berdasarkan sensus per sepuluh tahun, jumlah kursi yang dialokasikan untuk tiap negara bagian dihitung ulang agar sesuai dengan perubahan jumlah penduduk selama 10 tahun terakhir, dan para perwakilan legislatif negara bagian mendesain ulang perbatasan distrik perwakilan kongres untuk menyesuaikan dengan perubahan jumlah kursi yang dialokasikan, atau jumlah perubahan penduduk dalam negara bagian tersebut.

Senat dirancang agar para senator merepresentasikan konstituensi yang lebih besar – sebuah negara bagian secara keseluruhan – dan untuk memberikan representasi yang setara kepada setiap negara bagian tanpa terpengaruhi oleh populasi penduduk. Di Senat, negara bagian kecil memiliki pengaruh yang sama (dua senator) seperti negara bagian berukuran besar.

(54)

LOYALITAS TERHADAP PARTAI ATAU INDIVIDU

(55)

abad ke-20, dan perguruan tinggi setelah Perang Dunia II juga membantu para pemilih untuk menjadi lebih percaya diri terhadap keputusan mereka dan tidak lagi terlalu mengandalkan arahan-arahan partai saat mengisi surat suara.

Dalam konteks pemilihan yang berfokus pada kandidat seperti saat ini, anggota Kongres yang sedang menjabat berada di atas angin, ditunjukkan oleh angka terpilih-kembalinya anggota Kongres berada di atas 90 persen. Hal ini disebabkan peliputan media yang lemah terhadap Kongres, khususnya peliputan atas performa anggota Kongres secara individual oleh media lokal di negara bagian atau distrik Kongres masing-masing. Dengan kemampuan untuk terekspos media secara cukup banyak dan keterlibatan mereka dalam berbagai isu kebijakan publik dan berbagai individu dan kelompok yang ingin mempengaruhi pembuatan kebijakan, anggota Kongres yang sedang menjabat cenderung dapat mengumpulkan lebih banyak pendanaan untuk kampanye. Untuk alasan ini dan berbagai alasan lainnya, anggota yang kini menjabat, dari partai manapun, cenderung akan memenangkan pemilihan ulang.

(56)
(57)

JAJAK PENDAPAT DAN PARA

AKADEMISI

Walaupun bukan bagian dari aturan dan perundangan yang mengatur politik pemilihan umum, jajak pendapat publik telah menjadi bagian yang esensial dalam proses pemilihan umum di dekade-dekade belakangan ini. Banyak kandidat politik yang mempekerjakan institusi survey dan jajak pendapat dan melakukan jajak pendapat dengan frekuensi tinggi. Jajak pendapat memberi informasi kepada kandidat tentang sebaik apa pandangan masyarakat terhadap mereka dibanding terhadap para pesaing, dan apa isu yang paling penting bagi pemilih. Media – media cetak dan televisi – juga sering melaksanakan jajak pendapat dan melaporkannya (bersama dengan hasil dari jajak pendapat oleh perusahaan atau pihak swasta) untuk memberikan masyarakat gambaran tentang bagaimana preferensi mereka terhadap para kandidat, isu-isu yang diangkat, dan kebijakan yang dibahas dibandingkan dengan preferensi lainnya.

Lima puluh tahun lalu, hanya satu atau dua organisasi yang mendominasi jajak pendapat publik. Sekarang, di zaman berita instan, internet, dan saluran kabel berita 24 jam, berbagai sumber secara teratur menyediakan hasil jajak pendapat. 64

SEJARAH JAJAK PENDAPAT

Hingga saat ini, jajak pendapat tentang opini publik secara konstan oleh perusahaan survey dan jajak pendapat swasta telah menjadi sesuatu yang biasa dilakukan oleh kandidat individu dan pejabat pemerintahan tingkat tinggi, misalnya, presiden, yang ingin mengetahui arah angin yang sedang berhembus di dunia politik saat ini. Bagaimanapun, jajak pendapat yang independen dan dilakukan oleh media lebih umum terjadi sepanjang sejarah AS.

(58)

Akademisi dan pemerhati politik Karl Rove (Republikan), kiri, dan James Carville (Demokrat), berpartisipasi dalam sebuah program tanggal Mei 2009 di New York.65

hingga akhir tahun 1930-an. Pada tahun 1970-an, ketiga saluran berita televisi terbesar AS saat itu (ABC, CBS, dan NBC), memberikan jajak pendapat versi mereka masing-masing untuk persaingan pemilihan presiden, dan setelah itu, untuk tiap persaingan pemilihan gubernur di negara bagian masing-masing dan pemilihan Kongres.

(59)

UKURAN DAN SUSUNAN SAMPEL

Seringkali, jajak pendapat dalam semalam dilaksanakan segera seselesainya sebuah ajang besar, misalnya Laporan Tahunan Kondisi Negara (State of the Union Address) oleh Presiden, atau debat antar kandidat yang bersaing untuk sebuah jabatan. Seringkali, polling ini dilakukan dalam semalam agar dapat segera dipublikasikan keesokan harinya. Sampelnya hanya 500 orang dewasa di seluruh negara.

Jajak pendapat semalam ini dapat memberikan gambaran reaksi publik secara cepat, namun banyak ahli yang berpendapat bahwa sampel sebanyak 500 penduduk terlalu sedikit untuk dipertimbangkan dalam negara yang berpenduduk lebih dari 300 juta orang. Banyak pelaku survey profesional yang lebih memilih mengambil setidaknya 1000 orang dewasa sebagai sampel untuk mewakili seluruh populasi negara. Bahkan jajak pendapat yang paling menyeluruh sekalipun masih terbuka untuk interpretasi, dan terdapat banyak contoh kandidat yang naik dari tidak banyak diketahui hingga mendapatkan popularitas yang luas, walaupun hasil jajak pendapat awal tidak memprediksikan demikian.

Jajak pendapat awal dapat memberikan data bernilai yang menunjukkan tidak saja siapa kandidat yang unggul. Data yang juga dapat ditunjukkan adalah isu apa yang sedang diperhatikan dan bagaimana mood publik saat ini. Sebagaimana dikatakan oleh sebuah institusi jajak pendapat, “Jajak pendapat hanyalah tambahan pengetahuan akan apa yang dilihat para kandidat dan apa yang dirasakan oleh masyarakat – kepuasan, Ketidaksukaan, kemarahan, frustrasi, kepercayaan diri, atau bahkan keputusasaan.” Hasil jajak pendapat, baik swasta maupun tidak, membantu kandidat untuk menentukan pesan apa yang harus ditekankan untuk disampaikan, dan membantu anggota masyarakat untuk melihat isu apa yang menjadi fokus.

JAJAK PENDAPAT PASCA-COBLOS

(60)

berdasarkan wawancara atas masyarakat yang baru memilih. Jajak pendapat pasca-coblos mendapatkan reputasi sangat buruk dalam Pilpres AS tahun 2000, saat hal tersebut disalahgunakan oleh stasiun TV untuk membuat tidak hanya satu, namun dua prediksi kemenangan yang salah tentang pemenang pemilihan presiden di Florida. Tekanan untuk mendapatkan prediksi secara cepat mengalahkan tekanan untuk mendapatkan prediksi yang tepat.

(61)
(62)

PENDANAAN KAMPANYE

Hukum federal mengatur bagaimana seorang calon yang mengajukan diri untuk menjabat jabatan federal sebagai presiden, senator, dan perwakilan rakyat – dan beberapa anggota kubu politiknya dari kubu politiknya – boleh menggalang dana, dari mana dana dan donasi tersebut berasal, dan berapa jumlahnya. Hukum pendanaan kampanye federal terpisah dengan hukum per negara bagian yang mengatur pendanaan untuk pemilihan jabatan tingkat negara bagian dan tingkat lokal.

Dalam sistem di Amerika, kandidat presiden dapat menggalang jutaan dolar jumlahnya untuk sebuah kampanye di negara yang memiliki lebih dari seratus juta pemilih. Walaupun dalam banyak kasus dana digalang dari sumber pribadi dan swasta, proses penggalangan dana dan bagaimana dana tersebut digunakan diatur secara ketat.

Seorang kandidat presiden harus mendirikan sebuah organisasi kampanye, disebut panitia politik. Panitia ini harus memiliki bendahara dan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Federal (Federal Election Commission/FEC). Walaupun dinamai demikian, Komisi Pemilihan Umum Federal tidak menyelenggarakan pemilihan umum dan hanya melakukan supervisi dan memberlakukan hukum pendanaan kampanye.

(Proses mendaftarkan pemilih, membuat surat suara, dan menghitung suara, adalah kewajiban dari pihak penyelenggara pemilihan tingkat negara bagian dan tingkat lokal.)

Berbagai jenis panitia politik terdaftar di FEC. Selain kandidat yang diajukan, partai politik juga harus mendaftarkan panitia tersebut kepada FEC. Sebagai tambahan, kelompok masyarakat sipil manapun dapat membentuk sebuah panitia politik.

(63)

memonitor donasi yang diterima seorang kandidat, partai politik, dan panitia aksi politik, dan bagaimana donasi tersebut dibelanjakan. Tujuannya adalah agar semakin mudah bagi media massa dan masyarakat untuk mengetahui kelompok mana yang memberikan pendanaan bagi kandidat dan gerakan politik tertentu. Terdapat batasan hukum mengenai jumlah uang yang dapat diberikan warga negara secara individu atau berkelompok kepada kandidat yang mereka dukung. Hasilnya, seorang kandidat presiden yang perlu menggalang ratusan juta untuk kampanye presiden harus bisa menemukan ribuan penyumbang. Pada tahun 2010, sebuah keputusan Mahkamah Agung yang kontroversial secara drastis mengubah hukum pendanaan kampanye. Sebelum keputusan tersebut, hukum yang ada melarang perusahaan dan serikat buruh secara langsung memberikan uang untuk atau melawan seorang kandidat presiden atau anggota Kongres. Warga negara secara individu atau berkelompok boleh mengatur dana secara terpisah melalui apa yang disebut sebagai panitia aksi politik (political action committees/PACs) untuk menyumbang kepada partai politik

(64)

atau kandidat yang berkampanye, tanpa menggunakan dana perusahaan atau dana serikat. Setelah keputusan Mahkamah Agung tersebut, perusahaan dan serikat buruh dapat secara langsung memberikan sumbangan dalam jumlah yang tidak terbatas untuk memilih atau melawan seorang kandidat, sepanjang hal ini tidak dilakukan dengan berkoordinasi dengan organisasi kampanye kandidat tersebut.

Untuk berkampanye memperebutkan sebuah jabatan, seorang kandidat harus mempekerjakan staf pendukung; menyediakan ruang kerja dan perjalanan; melakukan penelitian;

(65)

Menulis sebuah pernyataan terhadap isu (position paper); mengirimkan iklan di radio dan televisi, berbagai terbitan, dan di internet; dan mengatur berbagai penampilan di khayalak ramai dan ajang penggalangan dana. Seorang kandidat untuk Dewan Perwakilan akan mendasarkan seluruh kegiatan ini dalam distrik kongres masing-masing, sementara seorang kandidat untuk Senat akan melakukan hal-hal tersebut di seantero negara bagian. (Kandidat dewan perwakilan dan senator juga mungkin melakukan acara penggalangan dana di tempat lain, misalnya di Washington). Kandidat presiden harus melakukan tugas sulit, yakni mengorganisir pemilihan primer mereka per negara bagian, lalu, jika berhasil mendapatkan nominasi, berkampanye untuk pemilihan umum di seluruh bagian Amerika Serikat.

PENDANAAN PUBLIK

Sejak tahun 1976, kandidat presiden berhak berpartisipasi dalam sistem pendanaan publik. Hingga Pilpres 2000, seluruh kandidat yang dinominasikan sebagai presiden berpartisipasi dalam sistem ini dengan cara menerima dana kampanye dari pemerintah dan berjanji tidak membelanjakan lebih dari jumlah tertentu. Namun, sistem ini menjadi semakin tak menarik bagi para kandidat karena batas pembelanjaan yang diberlakukan dianggap terlalu kecil – dan jauh lebih kecil dibanding jumlah yang dapat didapatkan secara mudah oleh kandidat besar dari sumber-sumber pribadi. Hasilnya, banyak kandidat besar tidak lagi memilih untuk mengambil pendanaan publik.

(66)

berargumen bahwa pengeluaran yang tinggi dalam pemilihan umum di AS, bersama dengan ketergantungan kepada sumber-sumber pribadi untuk dana, meningkatkan kekhawatiran terhadap dipengaruhinya kebijakan publik oleh donor kaya dan kelompok berkepentingan yang memiliki kekuatan.

(67)

Pekerja tempat pemungutan suara, Paula Norris, kiri, dan Erlinda Wiggins, membantu

(68)

PROSEDUR PEMILIHAN UMUM

AMERIKA SERIKAT

Ribuan orang penyelenggara bertanggung jawab untuk mengorganisir dan melaksanakan pemilihan umum di AS, termasuk menghitung dan mengesahkan hasilnya. Para penyelenggara resmi ini memiliki tugas yang penting dan rumit: menentukan tanggal jatuhnya hari pemilihan, memastikan bahwa kandidat yang terdaftar berhak mencalonkan diri, mendaftarkan pemilih yang berhak, menyiapkan daftar pemilih, memilih alat bantu pilih, mendesain surat suara, mengorganisir sejumlah besar tenaga kerja paruh waktu untuk menyelenggarakan pemilihan umum di hari pemungutan suara, menghitung suara, dan mengesahkan hasil penghitungan suara.

Walaupun kebanyakan pemilihan umum di AS tidaklah ketat, sesekali terdapat persaingan yang ketat dengan margin kemenangan yang sangat kecil, atau hasil pemilihan yang digugat. Hasil pemilihan presiden AS tahun 2000 – persaingan terketat dalam sejarah Pilpres di AS – memaparkan kepada masyarakat Amerika isu-isu administratif ini untuk pertama kalinya. Memilih di AS adalah proses dwilangkah. Tidak ada daftar nasional berisi pemilih berhak, sehingga seorang pemilih harus mendaftarkan diri terlebih dahulu agar memenuhi kualifikasi. Warga negara mendaftarkan domisili tempat tinggalnya; dan jika pindah, mereka harus mendaftar ulang di domisili yang baru. Sistem pendaftaran dirancang untuk mengeliminir pemalsuan, namun prosedurnya berbeda di tiap negara bagian. Di masa lalu, prosedur pendaftaran yang selektif digunakan untuk mencegah sekelompok masyarakat tertentu – paling utama, warga keturunan Afrika di daerah Selatan – untuk berpartisipasi dalam Pemilu.

(69)

Salah satu fungsi terpenting seorang penyelenggara pemilu adalah memastikan bahwa semua yang berhak mendaftar telah terdaftar, namun tidak ada pemilih yang tidak berhak yang terikutsertakan. Secara umum, penyelenggara pemilihan umum lebih memilih untuk tidak mencoret nama seseorang dari daftar bahkan saat individu tersebut telah tidak memilih belakangan ini, alih-alih menghilangkan kesempatan untuk pemilih yang secara potensial berhak. Saat ada seseorang yang muncul di tempat pemungutan suara dan namanya tidak berada dalam daftar, mereka diberi surat suara bertanda khusus untuk memilih. Setelahnya, keabsahan pemilih tersebut untuk memilih kemudian ditelusuri sebelum suara mereka dihitung.

(70)

MENYELENGGARAKAN PEMILIHAN

Di AS, sebuah pemilihan umum, bahkan untuk jabatan federal sekalipun, adalah aktivitas administratif tingkat lokal. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, penyelenggara pemilihan umum, biasanya petugas tingkat pabean, memiliki tugas yang berat. Tidak hanya bertanggung jawab terhadap pendaftaran pemilih selama setahun lamanya dan menentukan siapa yang berhak memilih dalam sebuah pemilihan tertentu, mereka juga harus mendesain surat suara dalam tiap pemilihan, memastikan bahwa semua kandidat sah terikutsertakan, dan seluruh isu yang ditentukan dalam pemilihan ditulis secara tepat. Mereka juga harus memastikan bahwa surat suaranya sesederhana dan sejelas mungkin.

(71)

SIFAT DAN KARAKTER SURAT SUARA

Sejumlah usaha dikerahkan untuk mempersiapkan pemilihan umum secara adil, sesuai hukum, dan profesional. Karena peralatan dan surat suara biasanya diadakan oleh penyelenggara di tingkat lokal,

(72)

Seorang pemilih Seattle, Washington, memasukkan surat suaranya ke kotak suara di luar

(73)

jenis dan kondisi peralatan yang biasa digunakan oleh pemilih seringkali bergantung kepada status sosio-ekonomi dan pendapatan pajak wilayah tersebut. Karena pendapatan pajak daerah juga mendanai sekolah, kepolisian, pemadam kebakaran, perawatan taman dan sarana rekreasi lainnya, investasi untuk teknologi pemilihan seringkali tidak menjadi prioritas utama.

Terdapat banyak ragam mesin pemungutan suara di AS, dan lansekap teknologi pemungutan suara terus berubah. Saat ini, terdapat sangat sedikit daerah di mana pemilihan umum dilakukan menggunakan surat suara kertas yang ditandai dengan tanda “X” atau contreng di nama kandidat yang dipilih, sebagaimana dilakukan di masa lalu, namun banyak sistem terkomputerisasi yang masih mengandalkan surat suara kertas yang lingkarannya diisi atau garisnya dihubungkan. Surat suara kertas ini kemudian dipindai secara mekanis untuk menandai suara yang diberikan; alat ini dikenal sebagai sistem pindai optik.

Beberapa jurisdiksi masih menggunakan mesin “tuas”, di mana pemilih menekan sebuah tuas kecil di sebelah nama kandidat atau posisi isu yang didukung. Alat lain yang sangat umum adalah mesin “pelubang kartu”. Surat suara yang digunakan adalah sebuah kartu, dan kemudian sebuah lubang dibuat di sebelah nama kandidat, atau kartunya dimasukkan ke dalam sebuah penyangga yang sejajar dengan gambar surat suara, kemudian kartu tersebut dilubangi. Ini adalah bentuk surat suara yang membuat kontroversi di Florida pada Pilpres 2000. Hasilnya, banyak jurisdiksi tidak lagi memakai mesin pelubang kartu. Undang-Undang Bantu Amerika Memilih (Help America Vote Act/HAVA) memberikan pendanaan bagi jurisdiksi-jurisdiksi yang ingin mengganti mesin tuas dan pelubang-kartu dengan mesin yang lebih baik.

Tren saat ini adalah penggunaan alat perekam elektronik langsung (direct recording electronic/DRE devices), yang memiliki layar tekan, sama dengan yang digunakan pada anjungan tunai mandiri. Para ahli bidang keamanan saat ini terus berusaha memperbaiki sistem ini untuk menyelesaikan isu keamanan.

(74)

Ethel Miller berpartisipasi dalam pemilihan walikota Kansas City, Missouri, Maret 2011. 85

Tren ini dimulai dengan disediakannya surat suara in absentia untuk pemilih yang tidak berada di domisili atau tempatnya memilih pada Hari Pemilihan. Beberapa negara bagian dan jurisdiksi secara gradual meliberalisasikan ketentuan ini, memperbolehkan seorang warga negara untuk mendaftarkan diri sebagai “pemilih in absentia permanen” dan secara rutin mendapat kiriman surat suara di rumahnya. Oregon melaksanakan semua pemilihannya lewat surat menyurat, yang saat ini merupakan satu-satunya negara bagian yang melaksanakan pemilihan dengan cara demikian. Pemilih in absentia biasanya mengirimkan surat suara yang sudah diisi melalui pos.

(75)

MENGHITUNG SUARA

Penghitungan/tabulasi perolehan suara dilaksanakan pada Hari Pemilihan. Walaupun pemilihan awal semakin populer, suara tersebut tidak akan dihitung hingga proses tabulasi dimulai sewaktu tempat pemungutan suara tutup, sehingga tidak ada informasi resmi yang dapat keluar perihal kandidat yang unggul atau tertinggal. Informasi mengenai hasil awal dapat berimbas kepada tahap-tahap pemilihan yang selanjutnya.

GERAKAN REFORMASI

Salah satu pelajaran yang menonjol dari Pilpres 2000 adalah bahwa masalah terkait penyelenggaraan pemilihan umum, pembuatan surat suara, dan penghitungan suara yang dihadapi di Florida, dapat juga terjadi dalam tingkat tertentu dalam hampir jurisdiksi apapun di Amerika Serikat. Beberapa penelitian dilaksanakan; berbagai panel mendengar kesaksian para ahli dan mencatat apa yang dibutuhkan untuk reformasi.

Pada tahun 2002, Kongres mencanangkan Undang-Undang Bantu Amerika Memilih (Help America Vote Act/HAVA), yang memiliki beberapa elemen utama. Pertama, pemerintah federal menawarkan insentif uang bagi negara bagian dan jurisdiksi lokal yang mau mengganti mesin pemilihan pelubang-kartu dan mesin tuas yang sudah ketinggalan zaman. Kedua, pemerintah federal mendirikan sebuah Komisi Bantuan Pemilihan Umum untuk memberikan bantuan teknis bagi penyelenggara pemilihan umum tingkat lokal dan menentukan standar alat pemilihan. Portfolio komisi ini terdiri atas, di antara hal-hal lain, dilakukannya program riset untuk mempelajari mesin pemilihan dan desain surat suara, metode pendaftaran, metode pemilihan khusus, metode pengentasan kecurangan, prosedur perekrutan dan pelatihan tenaga kerja tempat pemungutan suara, dan pendidikan pemilih.

(76)

ini telah membantu meyakinkan kembali kepercayaan rakyat Amerika terhadap sistem pemilihan umum mereka. Harga yang harus dibayar tidaklah seberapa jika diingat bahwa pemilihan umum adalah landasan legitimasi dari sebuah demokrasi.

Kakak beradik Larry, kiri, dan Roger Ferguson berangkat ke sekolah di daerah

(77)

Gambar sampul: ©3d brained

Seluruh gambar ©AP Images kecuali: Hal. 14 ©Getty Images

Hal. 22-23 Vincent Hughes

Hal. 50 milik Perpustakaan Kongres. Koordinator—Dawn L. McCall

Penyunting Eksekutif—Nicholas Namba

Kepala Pelaksana Konten Tertulis—Michael Jay Friedman Kepala Pelaksana Publikasi Cetak—Mary T. Chunko

Editor Pelaksana—Bruce Odessey

(78)

BIRO PROGRAM INFORMASI INTERNASIONAL

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan wawancara dengan Kepala Bagian Klaim dari Kantor Cabang, Bagian Klaim dari Kantor Pusat, seluruh Bagian Klaim baik itu produk Asuransi Kendaraan Bermotor,

Pelaksanaan program tindakan II yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada silkus I sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan. Melakukan

RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2020 III-1 3.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang Dalam rangka mewujudkan kawasan permukiman yang layak

“ Cognitive Apprenticedship dan Scaffolding Dalam Pendekatan Konstruktivis Dipadukan dengan Model Pengajaran Langsung Pada Mata Kuliah PPL I di Program Studi Pendidikan

Trauma tidak langsung membentur kepala, tetapi terjadi pada waktu kepala mendadak bergerak atau gerakan kepala berhenti mendadak, contoh : pukulan pada

3.4.2 Setelah menyimak video pembelajaran yang telah ditampilkan guru tentang teks percakapan yang melibatkan tindak tutur memberi dan meminta informasi terkait

Hasil dari penelitian pengembangan yang telah dilakukan pada tahap awal dengan pemberian angket tentang sudut pandang guru dan siswa mengenai pengembangan media

Gambaran diri yang baik atau positif tentang diri sendiri akan menunjukkan bagaimana dan sejauhmana pandangan atau penilaian mengenai diri sendiri dalam pandangan