BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agar imunisasi dapat menjangkau semua lapisan masyarakat maka sasaran yang ditujukan ialah orang tua. Khususnya pada ibu atau calon ibu untuk diberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi bagi anak, menganjurkan agar ibu membawa anaknya ke Posyandu.
Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi yaitu faktor pendidikan (pengetahuan), usia, penyuluhan oleh bidan.Semua orang tua, tentu berkeinginan supaya anak-anaknya tetap sehat. Jangankan sakit berat, sakit ringanpun kalau mungkin jangan sampai diderita anaknya. Salah satu upaya agar anak-anak jangan sampai menderita suatu penyakit adalah dengan jalan memberi imunisasi.
Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat ini terbukti dengan menurunya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7 juta kematian setiap tahunnya di Indonesia. Keberhasilan imunisasi dikarenakan sudah tersebarnya posyandu dan tenaga kesehatan. Selain itu peran dari orang tua khususmya ibu-ibu sangat mendukung pelaksanaan imunisasi.
enggan membawa anaknya untuk imunisasi ke Posyandu karena alassan bayinya menjadi sakit setelah pemberian imunisasi. Dari beberapa keterangan diatas maka saya tertarik untuk membuat karya tulis yang berjudul “Pengetahuan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi”.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis merumuskan suatu masalah sebagai berikut: a. Apa pengertian imunisasi?
b. Apa tujuan pemberian imunisasi? c. Apa syarat pemberian imunisasi? d. jelaskan macam-macam imunisasi! C. Tujuan Pembuatan Karya Tulis
Adapun tujuan dari Pembuatan Karya Tulis ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pengetahuan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi
D. Manfaat Pembuatan Karya Tulis
Adapun manfaat dari Pembuatan Karya Tulis ini adalah: a. Manfaat teoritis
Dapat memperkaya konsep/ teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan kebidanan khususnya yang terkait dengan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.
b. Manfaat praktis
Dapat memberikan masukkan yang berarti bagi ibu dalam meningkatkan pengetahuan tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi khususnya melalui perspektif motivasi.
c. Manfaat bagi penulis
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. ( Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitar. (referensi assyari abdullah, 2008)
Pengetahuan adalah dua buah kelebihan manusia disbanding dengan mahluk lain ciptaan Allah, dengan pengetahuan (knowledge) maka manusia dapat mengetahui apa air, api, alam dan sebagainya. (Suyanto dan Umi Salamah, 2009) B. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo, (2003: 20) Tingkat pengetahuan adalah: 1. Tahu
mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap apa yang telah diterima juga bias dikatakan suatu kata kerja untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau ibu tentang apa yang telah dipelajari antara lain ibu bias menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya. 2. Memahami
Suatu kemampuan menyelesaikan dengan cara yang benar tentang obyek yang diketahui dan diiterprestasikan suatu materi dengan benar.Seseorang atau ibu yamg telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menjelaskan, menyimpulkan, tentang materi yang dipelajari. 3. Aplikasi
kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang nyata.
4. Analisa
5. Sintesis
Menunjukan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan.
6. Evaluasi
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian criteria yang telah ditentukan.
7. Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap imunisasi. 8. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Jadi dapat berbuat dan mengisi kehidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan mengandung informasi misalnya mengenai hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut Y.B Mantra yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003) pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup pembangunan kesehatan. 9. Penyuluhan Imunisasi oleh Bidan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari suatu pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam mencapai KKBS. Pelayanan yang diberikan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
10. Usia
BAB III PEMBAHASAN
A. Definisi Imunisasi
Definisi konsep dasar imunisasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
1. Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. (blog-Indonesia, 2008)
2. Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain. ( Notoatmodjo,2003:9)
3. Menurut pendapat Dr. Karel, Sp.A, ”Imunisasi adalah cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga kelak bila ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya sakit ringan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada anak atau seseorang terhadap penyakit tertentu.
B. Kekebalan yang Bekerja pada Bayi
Ada dua jenis kekebalan dalam tubuh bayi atau anak, yaitu: 1. Kekebalan aktif
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap suatu penyakit tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan lama.
Kekebalan aktif ini terbagi dua, yaitu: a. Kekebalan aktif alamiah
sembuh anak tidak akan terserang campak lagi, karena tubuhnya telah membuat zat penolakan terhadap penyakit tersebut.
b. Kekebalan aktif buatan
Kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapat vaksin (imunisasi), misalnya anak diberikan vaksinasi BCG, DPT, HB, Polio dan lainnya.
2. Kekebalan pasif
Kekebalan pasif yaitu tubuh anak tidak membuat zat anti body sendiri tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar setelah memperoleh zat penolakan, sehingga proses cepat tetapi tidak tahan lama.
Kekebalan pasif ini terjadi dengan 2 cara:
a. Kekebalan pasif alamiah/kekebalan pasif bawaan kekebalan yang diperoleh bayi sejak lahir dari ibunya. Kekebalan ini tidak berlangsung lama(kira-kira hanya sekitar 5 bulan setelah bayi lahir) misalnya difteri, morbili dan tetanus.
b. Kekebalan pasif buatan dimana kekebalan ini diperoleh setelah mendapat suntikan zat penolakan.
C. Tujuan Pemberian Imunisasi
Adapun tujuan diberikannya imunisasi kepada bayi adalah: 1. Untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu
2. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapt mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat atau kematian.
D. Syarat Pemberian Imunisasi 1. Bayi dalam keadaan sehat 2. Bayi umur 0-11 bulan
E. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
Adapun penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, yaitu: 1. TBC
2. Polio myelitis (kelumpuhan) 3. Difteri
7. Campak
F. Macam-macam Imunisasi
Adapun macam-macam imunisasi yang dapat diberikan kepada bayi, yaitu: 1. BCG
a. Gunanya: memberikan kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis (TBC). Kekebalan yang diperoleh anak tidak mutlak 100%, jadi kemungkinan anak akan menderita penyakit TBC ringan, akan tetapi terhindar dari TBC berat-ringan. b. Tempat penyuntikan : pada lengan kanan atas.
c. Kontra indikasi:
1) Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit ditempat penyuntikan 2) Anak yang telah menderita penyakit TBC.
d. Efek samping 1) Reaksi normal
(a) Setelah 2-3 minggu pada tempat penyuntikan akan terjadi pembengkakan kecil berwarna merah kemudian akan menjadi luka dengan diameter 10 mm.
(b) Hal ini perlu diberitahukan kepada ibu agar tidak memberikan apapun pada luka tersebut dan diberikan atau bila ditutup dengan menggunakan kain kasa kering dan bersih.
(c) Luka tersebut akan sembuh sendiri dan meninggalkan jaringan parut (scar) dengan diametr 5-7 mm.
2) Reaksi berat
(a) kadang-kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat/abces yang lebih luas.
(b) Pembengkakan pada kelenjar limfe pada leher atau ketiak. 2. DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
a. Gunanya: Memberikan kekebalanterhadap penyakit dipteri, pertusi, tetanus b. Tempat penyuntikan: Dipaha bagian luar
c. Kontra indikasi: 1) Panas diatas 38º C
d. Efek samping: 1) Reaksi lokal
(a) Terjadi pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat penyuntikan disertai demam ringan selama 1-2 hari.
(b) Pada keadaan pertama (reaksi lokal) ibu tidak perlu panic sebab panas akan sembuh dan itu berarti kekebalan sudah dimiliki oleh bayi.
2) Reaksi Umum
(a) Demam tinggi, kejang dan syok berat.
(b) Pada keadaan kedua (reaksi umum atau reaksi yang lebih berat) sebaiknya ibu konsultasi pada bidan atau dokter.
3. Hepatitis B
a. Gunanya: memberi kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis b. Tempat penyuntikan: Dipaha bagian luar
c. Kontra indikasi: tidak ada
d. Efek samping: Pada umumnya tidak ada 4. Polio
a. Gunanya: memberikan kekebalan terhadap penyakit polio nyelitis b. Cara pemberian: Diteteskan langsung kedalam mulut 2 tetes c. Kontra indikasi:
1) Anak menderita diare berat 2) Anak sakit panas
d. Efek samping:
1) Reaksi yang timbul biasanya hampir tidak ada, kalaupun ada hanya berak-berak ringan
2) Efek samping hampir tidak ada, bila ada hanya berupa kelumpuhan pada anggota gerak dan tertular kasus polio orang dewasa.
3) Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi polio adalah 45-100%. 5. Campak
a. Gunanya: memberi kekebalan terhadap penyakit campak. b. Tempat penyuntikan : Pada lengan kiri atas
1) Panas lebih dari 38ºC
2. Kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke 10-12
3. Dapat terjadi radang otak dalam 30 hari setelah penyuntikan tetapi kejadian ini jarang terjadi.
G. Jadwal Pemberian Imunisasi
BAB IV PENUTUP A. Simpulan
Dengan banyaknya analisa dari para ahli, peneliti mengambil kesimpulan bahwa imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada anak atau seseorang terhadap penyakit tersebut. Pemberian imunisasi bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu dan Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat atau kematian. Imunisasi terdri dari BCG, DPT, Hepatitis B, Polio, dan Campak. B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto.2006. Imunisasi pada Balita , dilihat pada 12 Oktober 2012 (http://arikunto.wordpress.com/2006/05/12/imunisasi-ada-balita/)
Bangiwell, 2012, Imunisasi untuk Mencegah Penyakit, dilihat pada 12 Oktober 2012(
http://bangiwell.blogspot.com/2012/05/imunisasi-untuk-mencegah-penyakit.html/)
Dokteranak, 2010, Contoh Mini Proposal Kebidanan Tentang Imunisasi, dilihat pada 12 Oktober 2012. (
http://www.dokteranak.net/arsip/contoh-mini-proposal-kebidanan-tentang-imunisasi.html/)
Notoatmodjo. 2003. Pengetahuan tentang Imunisasi 3. Jakarta: Balai Pustaka. Sarikata, 2005, Imunisasi pada Balita, dilihat pada 12 oktober 2010
(http://www.sarikata.com/index.php?fuseaction=home.baca&id=960,
(2005).Imuni-sasi Pada Balita.)
Scribd.com, 2010, contoh KTI Kebidanan, dilihat pada tanggal 12 Oktober