• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR KERJA SISWA PENGARUH SUHU PADA PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LEMBAR KERJA SISWA PENGARUH SUHU PADA PE"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR KERJA SISWA LKS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan IPA di SD, Dosen pengampu: Drs. Nana Djumhana, M.Pd.

Oleh:

Intan Silpia (1403714)

DEPARTEMEN PEDAGOGIK PROGRAM STUDI PGSD FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) A. Judul

Pengaruh Suhu pada Perubahan Benda B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakan keadaan gula apabila di masukkan ke dalam gelas yang berisi air panas dan air dingin (air es)?

2. Apakah perbedaan yang terjadi antara gula yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air panas dengan gelas yang berisi air dingin (air es)? 3. Proses perubahan wujud apakah yang terjadi pada gula?

4. Sifat perubahan apakah yang terjadi pada gula? C. Tujuan

Setelah melakukan percobaan, siswa dapat mengetahui pengaruh suhu pada air yang dapat melarutkan gula dengan lebih cepat.

D. Hipotesis

1. Gula akan larut apabila dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air panas dan air dingin (air es).

2. Gula yang dimasukkan ke dalam air panas akan lebih cepat larut dibandingkan gula yang dimasukkan ke dalam air dingin (air es).

3. Proses perubahan yang terjadi pada gula yaitu mencair.

4. Sifat perubahan yang terjadi pada gula yaitu perubahan sementara. E. Landasan Teori

A. Perubahan Wujud Benda

Benda dapat mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud suatu benda disebabkan oleh keadaan lingkungan yang berubah. Misalnya suhu lingkungan menjadi panas atau menjadi dingin. Perubahan wujud benda terbagi lima macam, yaitu membeku, mencair, menguap, mengembun, dan menyublim.

(3)

Membeku adalah perubahan wujud benda cair menjadi benda padat. Perubahan ini terjadi karena suhu dilingkungan menjadi dingin. Benda cair akan membeku jika suhunya di bawah 0ºC.

Contoh lainnya adalah minyak goreng. Minyak goreng berbentuk cair. Jika didiamkan di lemari es, minyak goreng akan berubah menjadi padat. Minyak goreng mengalami perubahan wujud menjadi padat jika didinginkan.

2. Mencair

Mencair adalah perubahan wujud benda padat menjadi benda cair akibat suhu yang panas.

Misalnya, jika air dipanaskan di dalam panci hingga mendidih, lalu sebatang cokelat dimasukkan ke dalam mangkuk logam, kemudian mangkuk logam tersebut diletakkan di atas air yang mendidih tadi selama 5 menit, maka cokelat batang tersebutakan berubah menjadi cair. Batang cokelat sebelum dipanaskan termasuk benda padat. Namun, setelah dipanaskan cokelat batang berubah menjadi benda cair.

3. Menguap

Menguap adalah peristiwa berubahnya benda cair menjadi benda gas. Misalnya ketika memasak air. Ketika sudah mendidih, air menghasilkan gelembung-gelembung udara. Gelembung udara terbentuk karena sebagian air berubah menjadi gas. Selain gelembung udara, air yang mendidih pun menghasilkan asap. Asap termasuk benda gas juga. Disamping itu, penguapan juga membuat volume air menjadi berkurang.

4. Mengembun

Mengembun adalah perubahan wujud benda gas menjadi benda cair. Hal ini terjadi jika udara berada pada suhu yang dingin. Hal ini dapat dibuktikan ketika memegang genting rumah di pagi hari.

(4)

dilihat dari tetesan air yang menempel di dedaunan. Hal ini terjadi karena adanya perubahan wujud benda dari gas menjadi cair.

5. Menyublim

Kapur barus adalah benda padat yang biasa digunakan sebagai pengharum lemari atau pengharum kamar mandi.

Kapur barus merupakan benda padat. Jika dibiarkan di udara terbuka, kapur barus akan menguap. Akibatnya semakin lama ukuran kapur barus semakin mengecil, tetapi wanginya menyebar di seluruh ruangan. Hal itu berarti terjadi perubahan wujud benda padat menjadi gas. Perubahan wujud benda dari padat menjadi gas dinamakan menublim (Aprilia, 2009. hlm: 105-108).

B. Sifat Perubahan Benda 1. Perubahan Tetap

Perubahan benda dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Perubahan yang terjadi pada suatu benda dapat terjadi secara tetap dan sementara. Perubahan dapat dikatakan tetap apabila perubahan tersebut tidak dapat kembali lagi ke bentuk semula. Contoh perubahan tetap dapat kamu pelajari di bawah ini (Sulistyowati & Sukarno, 2009. hlm: 68-70).

a. Korek api terbakar

Sebatang korek api yang dibiarkan terbakar hingga habis akan mengalami perubahan. Batang korek yang dibiarkan terbakar akan menjadi abu. Abu berwarna hitam dan mudah rapuh. Batang korek yang telah menjadi abu tidak dapat kembali ke bentuk semula.

b. Perkaratan Besi

(5)

c. Memasak Bubur

Bubur dibuat dari beras yang direbus dengan santan, kemudian diaduk terus-menerus. Pengadukan secara terus-menerus menjadikan nasi halus dan lembek. Nasi yang telah dimasak menjadi bubur tidak dapat kembali lagi menjadi nasi.

d. Memasak Sayur

Setiap hari kamu tentu menikmati sayur untuk pelengkap makan nasi. Sayur dibuat dari berbagai sayuran yang disukai dan sesuai selera. Sayuran yang telah dimasak akan mengalami perubahan. Sayuran akan menjadi lebih lunak. Sayuran yang telah dimasak tidak dapat kembali ke bentuk semula

2. Perubahan Sementara

Perubahan wujud benda sementara merupakan perubahan wujud yang dapat kembali lagi ke bentuk semula. Perubahan sementara terjadi pada air. Air dapat berubah menjadi es. Es dapat kembali menjadi air apabila dibiarkan di udara terbuka. Air juga dapat menjadi gas karena pemanasan. Air yang berubah menjadi gas disebut uap air. Uap air dapat kembali lagi menjadi titik-titik air.

a. Air mendidih

Kamu tentu pernah mengamati air mendidih. Air yang direbus akan mendidih pada suhu 100°C. Perubahan yang dapat kamu amati adalah air yang semula tenang akan bergejolak. Jika air yang mendidih dibiarkan maka air akan habis. Air yang dibiarkan mendidih terus menerus akan menjadi uap yang keluar dari panci. Uap air yang dibiarkan di udara terbuka akan menjadi titik-titik air.

b. Es Membeku

(6)

mencair kembali menjadi air. Air merupakan zat pelarut yang dapat melarutkan berbagai zat.

c. Sirup larut dalam air

Sesendok sirup dapat larut dalam segelas air. Proses melarutnya sirup akan lebih cepat apabila diaduk. Sirup mudah larut dalam air karena air merupakan pelarut berbagai zat. Gula dan garam merupakan benda padat yang mudah larut dalam air. Gula dan garam yang larut dalam air dapat kembali lagi ke bentuk semula.

Caranya adalah dengan proses penguapan. Penguapan tersebut dilakukan secara terus menerus. Proses penguapan juga dilakukan pada proses pembuatan garam. Garam dibuat dengan menguapkan air laut. Perubahan wujud air dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut:

Benda-benda dapat mengalami perubahan karena faktor tertentu. Perubahan benda secara tetap dan sementara dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan benda, meliputi:

1) Pemanasan 2) Pendinginan 3) Pembakaran

4) pencampuran dengan air 5) perkaratan

(7)

Jika kamu pergi ke pasar, kamu akan menjumpai sayuran dan buahan yng segar. Namun, adapula sayuran yang dan buah-buahan yang rusak dan membusuk. Mengapa demikian?

Sayur dan buah yang mebusuk dapat disebabkan oleh pengaruh suhu. Jika suhu terlalu tinggi, sayuran akan menjadi layu dan buah-buahan akan membusuk.

Adapun sayuran dan buah-buahan yang disimpan dalam lemari es akan memiliki ketahanan dan kesegaran dalam waktu lebih lama. 2. Pengaruh Waktu pada Perubahan Benda

Coba amati minuman atau makanan dalam kemasan. Pada kemasannya akan tercantum waktu kadaluwarsa. Mengapa demikian? Hal ini menunjukkan bahwa waktu mempengaruhi perubahan benda.

Umumnya makanan dan minuman dalam kemasan memiliki ketahanan yang lebih lama. Makanan dan minuman dalam kemasan akan terlindungi dari pengaruh makhluk hidup dan zat-zat yang dapat mengubahnya (Arifin, 2009. hlm: 57-58).

D. Benda dapat Melarutkan Benda Lain

Benda padat yang diaduk dalam segelas air ada yang larut dan ada yang tidak. Benda padat yang dapat larut dalam air antara lain gula pasir.

Gula pasir larut dalam air membentuk larutan gula. Larutan adalah campuran dua atau lebih benda yang serbasama. Serbasama berarti dalam seluruh larutan merupakan bagian yang sama. Misalnya, saat gula benar-benar larut dalam air, kita dapat mencicipi rasa manis di semua bagian larutan gula. Jika didiamkan, larutan tidak menghasilkan endapan.

Gula pasir dalam larutan gula disebut benda terlarut, yaitu benda yang dilarutkan benda lain. Air dalam larutan gula itu disebut pelarut, yaitu benda yang melarutkan benda lain.

(8)

Beberapa benda padat dapat dilarutkan dalam benda cair.

F. Alat dan Bahan

Alat Bahan

1. Dua buah gelas bening 1. Air panas atau air mendidih secukupnya 2. Sendok 2. Air dingin atau air es secukupnya

3. Gula pasir secukupnya

G. Petunjuk Kerja

1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan.

2. Isi gelas A dengan air panas secukupnya (jangan sampai tumpah). 3. Isi gelas B dengan air dingin secukupnya (jangan sampai tumpah). 4. Isi gelas A dan B dengan gula, masing-masing 3 sendok.

5. Aduk gelas A dan B bersamaan selama 20 detik.

6. Gelas mana yang dapat melarutkan gula dengan sempurna? Catat hasilnya dalam tabel dengan memberi tanda (√).

7. Gelas mana yang masih terdapat endapan gula? Catat hasilnya dalam tabel dengan memberi tanda (√).

H. Data Hasil Pengamatan N

o Gelas

Keadaan Gula

Waktu Larut dalam Air Tidak larut dalam

Air (Mengendap)

1 Gelas A 20 detik

2 Gelas B 20 detik

I. Pertanyaan-pertanyaan

a. Air apa yang dapat melarutkan dengan sempurna? b. Air apa yang masih menyisakan endapan gula?

(9)

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat kita ketahui bahwa perubahan yang terjadi pada gula yaitu perubahan wujud benda padat menjadi benda cair (mencair) yang disebabkan oleh faktor suhu air.

Air panas dapat melarutkan gula dengan sempurna, selain itu air panas juga dapat melarutkan gula dengan lebih cepat. Berbeda dengan air dingin (air es), air dingin tidak dapat melarutkan gula dengan sempurna, hal tersebut terbukti dari masih adanya sisa endapan gula di dasar gelas. Selain itu, air dingin masih melarutkan gula dengan lambat. Hal tersebut terjadi karena suhu sangat mempengaruhi terhadap perubahan wujud suatu benda.

Berubahnya gula menjadi cair (bersatu dengan air) merupakan perubahan sementara, karena gula yang larut dalam air tersebut dapat kembali ke semula melalui proses penguapan.

K. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1) Suhu dapat mempengaruhi perubahan benda.

2) Semakin tinggi suhu suatu zat cair (semakin panas airnya), maka akan semakin cepat dalam melarutkan suatu zat padat (gula), sehingga semakin sedikit endapan yang tersisa atau bahkan tidak ada endapan.

3) Semakin rendah suhu suatu zat cair (semakin dingin airnya), maka akan semakin lambat dalam melarutkan suatu zat padat (gula), sehingga semakin banyak endapan yang tersisa.

L. Daftar Pustaka

Aprilia & Afifatul, A. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam: untuk SD dan MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional (CV Thursina).

Arifin, M. dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku: untuk Kelas VI Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: PT. Setia Purna Inves.

Haryanto. (2012). Sains: untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

a) Pembuatan soal di SMA N 1 Karanganom berdasarkan dari telaah aspek isi, aspek konstruksi, dan aspek bahasa menunjukkan bahwa, soal yang dibuat telah sesuai dengan

Pada Gambar 1, Rantai pemasaran ternak domba di Pasar hewan Palasari Indramayu. Peternak dapat menjual ke pedagang pengumpul, pedagang kecil dapat menjual ke pedagang

Masa ini organ-organ dalam tubuh janin sudah terbentuk tapi viabilitasnya masih diragukan. Apabila janin lahir, belum bias bertahan hidup dengan baik. Masa ini ibu sudah merasa

)ekanisme karamelisasi merupakan mekanisme kompleks yang mampu menghasilkan ratusan produk kimia. Proses karamelisasi mencakup reaksi kesetimbangan anomerik dan

Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pambangkit pada sepeda dan mengetahui besar tegangan dan arus yang dihasilkan generator dengan kayuhan RPM tertentu yang akan

a.3. Membuat kajian yang bersifat pengembangan teori maupun bersifat pengujian hipotesis. b) Mendisplay bahan pustaka baru di lobi. Tugas Kelompok Pengembangan

pen%u&ur diste3 dan dipe3i5ara menurut a&urasi 2an% dis2arat&an sesuai prosedur pem#ua8 tann2a atau prosedur operasi standar   Perawatan dan pen2impanan