commit to user
ii
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PD BPR BANK DAERAH KARANGANYAR TAHUN 2007-2010
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
SONI HARIADI
NIM. F1107063
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
commit to user
v
MOTTO
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.
(Aristoteles)
Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah
berbuat baik terhadap diri sendiri.
( Benyamin Franklin )
Kerjakan sesuatu dengan ikhlas dan mohon petunjuk Tuhan Yang
Maha Esa. ( Penulis )
Masalah bukalah untuk dihindari ataupun dijauhi tetapi untuk di
selesaikan Serta diahiri
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk :
· Bapak dan ibuku Tercinta yang telah mendukung dan membiayai selama
ini
· Adik’ku ERZA Tesayang, terima kasih semangat dan doanya.
· Semua teman – teman EP Non Reg 07, terima kasih untuk semua yang
pernah kita lakukan bersama.
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”ANALISI
TINGKAT KESEHATAN PD. BPR BANK DAERAH KARANGANYAR TAHUN
2007-2010 “. Adapun skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa adanya dorongan,
bimbingan, petunjuk, serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala
bantuan yang telah diberikan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam rangka penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Drs.Sutanto, M.Si., selaku dosen pembimbing yang dengan begitu luar
biasa membimbing serta mengarahkan penulis mulai dari awal hingga karya
ini terselesaikan. Penulis sangat bersyukur dan mengahturkan hormat yang
setinggi-tingginya atas segala yang beliau berikan.
2. Bapak Dr.Wisnu Untoro, Ms., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang secara langsung maupun tidak langsung telah
banyak membantu penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi UNS
3. Bapak Drs. Supriyono, MEP., selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
di Fakultas Ekonomi UNS.
4. Bapak Bimo Rizki, selaku pembimbing akademik yang telah banyak
commit to user
viii
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta beserta seluruh staff dan karyawan yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan pelayanan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibuku tercinta yang senantiasa membiayai dan meberikan fasilitas
– fasilitas selama menuntut ilmu dari kecil hingga sekarang.
7. Adikku ( ERZA ) dan seluruh keluarga tercinta yang memberikan dukungan
dan semangat.
8. Teman – teman seperjuangan EP NONREG 2007, canda tawa saat bersama
kalian tak pernah kulupakan.
9. Teman – teman Yustinus, Asep, Arip(Simbah), Anton, Imam, Danank,
Cipluk, Lampung, Fatih, Kampret, Ekonomi Pembangunan tetep kompak,
semangat dan lanjutkan terus.
10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu baik secara langsung
maupun tidak atas bantuannya kepada penulis hingga terselesaikannya penelitian
ini.
Demikian skripsi ini penulis susun dan tentunya masih banyak kekurangan yang
perlu dibenahi. Semoga karya ini dapat bermafaat bagi seluruh pihak yang membaca dan
terkait dengan skripsi ini.
Surakarta, Januari 2012
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….i
HALAMAN PERSETUJUAN………..ii
HALAMAN PENGESAHAN………..iii
HALAMANMOTTO………iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………v
KATA PENGANTAR ………. v
DAFTAR ISI...……….viii
DAFTAR TABEL……….x
DAFTAR GAMBAR………x
DAFTAR LAMPIRAN………....ix
ABSTRAKSI……… xii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. LANDASAN TEORI A. Perbankan ... 8
1. Pengertian Bank ... 8
commit to user
x
B. Badan Perkreditan Rakyat (BPR ... 12
1. Pengertian BPR ... 12
2. Kegiatan dan Larangan Usaha BPR ... 12
3. Bentuk Hukum Dan Alokasi Kredit BPR ... 13
C. Laporan Keuangan ... 14
D. Tingkat Kesehatan Bank ... 15
E. Analisis Camel ... 17
1. Capital Adequency (Penilaian Terhadap Permodalan) ... 18
2. Assets Quality ( Penilaian Kualitas Aktiva Produktif) ... 18
3. Management (Aspek Kualitas Manajemen) ... 18
4. Earnings (Aspek Rentabilitas) ... 19
5. Liquidyty (Aspek Likuiditas) ... 19
F. Penelitian Terdahulu ... 20
G. Kerangka Pemikiran ... 22
H. Hipotesis ... 24
BAB III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 25
B. Jenis Dan Sumber Data ... 25
1. Jenis data ... 25
2. Sumber Data ... 25
3. Teknik Pengumpulan Data ... 26
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 27
commit to user
xi
1. Capital (Permodalan) ... 29
2. Asset Quality (Penilaian Kualitas Aktiva Prodif) ... 29
3. Management (manajemen) ... 32
4. Earning (rentabilitas) ... 33
5. Liquidity (likuiditas) ... 34
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 38
1. Dasar pendirian PD.BPR Bank Daerah Karanganyar ... 38
2. Gambaran Umum PD.BPR Bank Daerah Karanganyar ... 38
3. Visi Dan Misi ... 39
4. Dasar Hukum ... 40
5. Struktur Organisasi PD.BPR Bank Daerah Karanganyar .. 41
6. Uraian Jabatan ... 42
B. Analisis Data ... 48
1. Perhitungan CAMEL PD. BPR Bank Daerah Karanganyar Tahun 2007 ... 49
2. Perhitungan CAMEL PD. BPR Bank Daerah Karanganyar Tahun 2008 ... 63
3. Perhitungan CAMEL PD. BPR Bank Daerah Karanganyar Tahun 2009 ... 77
commit to user
xii
C. Pembahasan ... 105
1. Capital Adequency ... 106
2. Kualitas Aktiva Produktif ... 106
3. Manajemen ... 106
4. Rentabilitas ... 107
5. Likuiditas ... 107
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 125
B. Saran ... 126
DAFTAR PUSTAKA ... 113
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
3.1 Bobot nilai kredit dan predikat kesehatan aktiva produktif yang
diklasifikasikan ... 30
3.2 Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio PPAPYD... 31
3.3 Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Kualitas Aktiva Produktif ... 31
3.4 Bobot nilai kredit dan predikat kesehatan faktor manajemen ... 32
3.5 Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional ... 34
3.6 Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Alat Likuid Terhadap Hutang Lancar ... 35
3.7 Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Kredit Terhadap Dana Yang Diterima ... 36
3.8 Kategori Tingkat Kesehatan Bank ... 36
4.1 Perhitungan Rasio Modal Tahun 2007 ... 50
4.2 Perhitungan Kualitas Aktiva Produktif Tahun 2007 ... 52
4.3 Perhitungan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Tahun 2007... 54
4.4 Perhitungan Manajemen Tahun 2007 ... 56
4.5 Perhitungan Rentabilitas Tahun 2007 ... 57
commit to user
xiv
4.7 Perhitungan Jumlah Dana yang Diterima ... 61
4.8 Perhitungan Faktor LDR ... 62
4.9 Perhitungan Rasio Modal Tahun 2008 ... 64
4.10Perhitungan Kualitas Aktiva Produktif Tahun 2008 ... 66
4.11Perhitungan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Tahun 2008... 68
4.12Perhitungan Manajemen Tahun 2008 ... 70
4.13Perhitungan Rentabilitas Tahun 2008 ... 71
4.14Perhitungan Rata-Rata Faktor Likuiditas Tahun 2008... 74
4.15Perhitungan Jumlah Dana yang Diterima ... 75
4.16Perhitungan Faktor LDR ... 76
4.17Perhitungan Rasio Modal Tahun 2009 ... 78
4.18Perhitungan Kualitas Aktiva Produktif Tahun 2009 ... 80
4.19Perhitungan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Tahun 2009... 82
4.20Perhitungan Manajemen Tahun 2009 ... 83
4.21Perhitungan Rentabilitas Tahun 2009 ... 85
4.22Perhitungan Rata-Rata Faktor Likuiditas Tahun 2009... 87
4.23Perhitungan Jumlah Dana yang Diterima ... 89
4.24Perhitungan Faktor LDR ... 90
4.25Perhitungan Rasio Modal Tahun 2010 ... 91
commit to user
xv
4.27Perhitungan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)
Tahun 2010... 96
4.28Perhitungan Manajemen Tahun 2010 ... 97
4.29Perhitungan Rentabilitas Tahun 2010 ... 98
4.30Perhitungan Rata-Rata Faktor Likuiditas Tahun 2010... 102
4.31Perhitungan Jumlah Dana yang Diterima ... 103
4.32Perhitungan Faktor LDR ... 104
4.33Perbandingan Ratio PenilaianTingkat Kesehatan Bank ... 105
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Aspek penilaian manejemen PD. BPR Bank Daerah Karanganyar
Neraca Bulanan PD. BPR Bank Daerah Karanganyar
Daftar Rincian Laba/Rugi PD. BPR Bank Daerah Karanganyar
commit to user
xviii
Lampiran 2 Data Penelitian
Lampiran 3 Hasil Regresi Data
Lampiran 4 Uji Multikolinieritas
commit to user
ABSTRAK
“ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PD BPR BANK DAERAH KARANGANYAR”
TAHUN 2007-2010
Oleh:
Nama : Soni Hariadi NIM : F1107063
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank pada PD BPR Bank Daerah Karanganyar Tahun 2007-2010. Rumusan masalah yang akan di teliti adalah bagai mana tingakat kesehatan PD BPR Bank Daerah Karanganyar, termasuk dalam kata gori sehat, cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat apabila dilihat dengan metode CAMEL.
Dalam penelitian ini, menggunakan metode analisi CAMEL yang merupakan suatu metode yang di gunakan untuk mengetahui tingakat kesehatan bank. Data yang di perlukan adalah gambaran umum, neraca, laporan laba/rugi PD BPR Bank Daerah Karanganyar dan kuisioner untuk penilaian faktor manajemen. teknik pengumpulan data yaitu dengan dokumentasi, wawancara, kepustakaan. Analisis data yang menggunakan analisis kuantitatif dengan metode CAMEL.
Hasil yang di peroleh dalam penelitian ini kelima faktor CAMEL berada di predikat sehat semua. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini, diduga predikat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Karanganyar adalah sehat terbukti kebenarannya.
Saran yang di berikan untuk kemajuan PD BPR bank daerah karanganyar diantaranya adalah mengingat tujuan didirikan PD. BPR Bank Daerah Karanganyar adalah untuk membantu meningkatkan kegiatan usaha ekonomi lemah , seyogyanya ketentuan-ketentuan tentang kebijakan penyaluran kredit lebih di arah kan untuk kepentingan pedagang, pengusaha dan para karyawan yang masuk dalam katagori ekonomi lemah denganan persyaratan-persyaratan yang lunak di mungkinkan dapat di penuhi oleh para debitur sehingga usaha mereka semakin produktif. Dan dalam mengahadapi persaingan dalan dunia perbankan yang sangat ketat, PD. BPR Bank Daerah Karanganyar harus membayar kepercayaan kepada masyarakat. Langkah-langkah yang di ambil yaitu dengan meningkatkan kemampuan perusahaan dengan menjaga likuiditas tetap tercukupi, ikut serta dalam program pemerintah yaitu penjaminan simpanan, dan memberikan serta mempertahankan pelayanan yang baik kepada nasabah.
commit to user BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan semakin berkembangnya pelaku ekonomi
mengakibatkan penggunaan kebutuhan terhadap uang akan semakin
meningkat, transaksi antara pihak yang kelebihan dana dan kekurangan dana
sering dilakukan, tetapi hal itu tidak hanya dapat dilakukan dengan pertemuan
secara langsung, kehadiran pihak perantara menjadi suatu hal yang penting.
Perantara dalam kegiatan ekonomi itu sering disebut lembaga keuangan.
Lembaga keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu : bank
dan bukan bank. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang
melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman,
mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai
tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan dan
lain-lain. Sedangkan bukan bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun
dana secara tidak langsung dari masyarakat. ( Suyatno Thomas, 1997:1)
Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara
keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana
(surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta
sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran.
Di samping itu, bank juga sebagai suatu industri yang dalam kegiatan
commit to user
pemberian kredit. Kestabilan lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam
suatu perekonomian. Penilaian kinerja perusahaan bagi manajemen dapat
diartikan sebagai penilaian terhadap prestasi yang dapat dicapai. Dalam hal ini
laba dapat digunakan sebagai ukuran dari prestasi yang dicapai dalam suatu
perusahaan.
Keberadaan bank dalam perekonomian modern sudah menjadi
kebutuhan yang sulit dihindari, karena bank sudah menyentuh kehidupan
orang dan menyentuh semua lapisan masyarakat. Kalau dahulu masyarakat
masih menyimpan uang di bawah bantal atau di celengan yang terbuat dari
gerabah, saat ini masyarakat akan lebih senang menyimpan uangnya di bank,
karena uang tersebut dapat mengahasilkan bunga dan lebih aman. Sementara
itu, masyarakat yang membutuhkan dana akan lebih cepat datang ke bank
daripada mencari orang yang dapat dan mau meminjamkan dana kepada yang
memerlukan.
Dengan menyimpan dana masyarakat dan menyalurkan kembali dalam
bentuk kredit, bank telah menjembatani fihak-fikak yang kelebihan dana dan
menbutuhkan dana. Sehubungan dengan apa yang dilakukan tersebut, bank
disebut lembaga yang menjalankan fungsi intermediasi. Dalam
perkembangan selanjutnya bank tidak hanya menjalankan fungsi dari
intermediasi tetapi juga memberikan fungsi dan pelayanan lain kepada
masyarakat, misalnya dalam lalulintas pembayaran maupun jasa kuangan
commit to user
Sebagai lembaga kepercayaan, bank tidak hanya dibutuhkan atau
bermanfaat bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan tetapi juga
sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu
negara. Dalam proses intermediasi, dana yang di kerahkan atau di mobilisasi
oleh suatu bank selanjutnya akan di salurkan dan di investasikan ke
sektor-sektor ekonomi yang produktif. Kegiatan bank ini tentu saja akan
meningkatkan investasi, produksi, serta konsumsi barang dan jasa yang berarti
akan meningkatkan kegiatan ekonomi suatu negara. Sementara itu bank juga
sangat membantu melancarkan dalam hal kegiatan transaksi, produksi, serta
konsumsi melalui fungsi bank sebagai lembaga yang melaksanakan lalu lintas
pembayaran. Sementara itu, perbankan juga berperan dalam hal kebijakan
moneter efektifitas kebijakan moneter akan sangat di pengaruhi oleh
kesehatan bank.
Melihat peran perbankan yang sangat strategis tersebut, maka
kesehatan perbankan menjadi sesuatu yang sangat vital. Bank yang sehat baik
secara individu maupun secara keseluruhan sebagai suatu sistem merupakan
kebutuhan suatu perekonomian yang ingin tumbuh dan berkembang dengan
baik. Kesehatan perbankan akan sangat berpengaruh terhadap pasang surut
suatu perekonomian. Sebagai gambaran, dengan terganggunya fungsi
intermediasi perbankan setelah krisis di Indonesia antara lain telah
mengakibatkan melambatnya kegiatan investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Kesehatan suatu bank dapat diartikan kemampuan suatu bank untuk
commit to user
memenuhi semua kewajibannya dengan baik sesuai dengan aturan-aturan
perbankan yang berlaku (Susilo,Y. Sri, Sigit Triadaru Dan A. Totok Budi
Santoso. 2000:22). Menyadari arti pentingnya kesehatan suatu bank bagi
pembentukan kepercayaan kepada dunia perbankan serta untuk melaksanakan
prinsip kehati-hatian atau” prudential banking” dalam dunia perbankan, maka
Bank Indonesia menerapkan peraturan tentang kesehatan bank ini untuk
memberikan jaminan kepada masyarakat yang berhubungan dengan
perbankan. Bank yang beroperasi dan berhubungan dengan masyarakat
diharapkan hanya Bank dengan kondisi yang benar-benar sehat. Aturan
tentang kesehatan bank yang di terapkan oleh bank Indonesia mencakub
berbagai aspek dalam kegiatan Bank, mulai dari penghimpunan dana sampai
penggunaan dana dan penyaluran dana.
Kondisi persaingan antar bank yang begitu ketat dan ancaman likuidasi
bagi bank-bank yang bermasalah membuat para bankir harus bekerja lebih
keras. Dampak persaingan tersebut lebih di rasakan oleh bank-bank kecil salah
satu contoh nya adalah BPR, hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor antara
lain karna modal yang di miliki BPR relatife lebih kecil dibandingkan dengan
bank umum dan bidang usaha yang di miliki oleh BPR lebih sempit bila di
bandingkan dengan bank umum
Tingkat kesehatan pada bank dapat di ukur dengan metode CAMEL
dan analisis rasio keuangan untuk mengetahui perkembangan likuiditas,
solvabilaitas, rentabilitas, resiko usaha dan efisiensi usaha dengan cara
commit to user
bank dapat di harapkan nilai indikator yang cukup kuat untuk mengetahui
bank tersebut sehat atau tidak.
Tingkat kesehatan bank bukan ditujukan untuk bank umum saja, tetapi
harus di tujukan kepada PD. BPR Bank Daerah Karanganyar adalah lembaga
perbankan yang sampai saat ini keberadaannya masih cukup eksis di
Kabupaten Karanganyar. Namun hal tersebut tidak boleh membuat fihak
menejemen PD. BPR Bank Daerah Karanganyar untuk lengah. Munculnya
pesaing yang memiliki modal dan jaringan yang kuat harus selalu di
perhatikan oleh PD. BPR Bank Daerah Karanganyar jika ingin tetap eksis.
PD. BPR Bank Daerah Karanganyar adalah salah satu badan usaha
milik pemerintah Kabupaten Karanganyar yang usahanya bergerak dibidang
jasa perbankan, yang melayani kalangan usaha mikro, kecil dan menengah.
Dengan adanya pemberian pinjaman kredit tersebut diharapkan masyarakat
ekonomi menengah dapat memanfaatkanya untuk mendapatkan kredit guna
menjalankan usahanya sehingga taraf hidup masyarakat dapat meningkat.
Tujuan PD. BPR Bank Daerah Karanganyar adalah untuk membantu
dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah
disegala bidang dan sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah rasio
keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank.
Analisis rasio keuangan memungkinkan manajemen untuk
commit to user
hubungan serta alasan perubahan tersebut. Hasil analisis laporan keuangan
akan membantu mengintepretasikan berbagai hubungan serta kecenderungan
yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan
perusahaan dimasa mendatang. Untuk menilai kinerja perusahaan perbankan
umumnya digunakan aspek penilaian, yaitu: Capital, Assets, Management,
Earnings, dan Liquidity yang biasa disebut CAMEL. Aspek-aspek tersebut
menggunakan rasio keuangan. Hal ini menunjukan bahwa rasio keuangan
dapat digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penulisan skripsi ini penulis
mengambil judul “ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PD BPR BANK
DAERAH KARANGANYAR TAHUN 2007-2010 ”
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas di dalam rencana penelitian ini secara
garis besar adalah sebagai berikut:
Bagaimanakah kondisi tingkat kesehatan PD BPR Bank Daerah Karanganyar
Tahun 2007-2010, termasuk dalam kategori sehat, cukup sehat, kurang sehat,
atau tidak sehat apabila dilihat dengan metode CAMEL?
C.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas maka yang menjadi tujuan dalam
commit to user
Untuk mengetahui kondisi tingkat kesehatan PD BPR Bank Daerah
Karanganyar menurut penilaian CAMEL.
D. Manfaat Penelitian
Dari pembahasan permasalahan diatas, diharapkan rencana penelitian
ini akan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan,
antara lain:
1. Bagi PD BPR Bank Daerah Karanganyar
a. Sebagai tolok ukur menetapkan arah pembinaan dan pengembangan
bank dimasa yang akan datang.
b. Sebagai tolok ukur bagi manajemen bank untuk menilai apakah
pengelolaan bank telah dilakukan sejalan dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Bagi Penulis
a. Dapat menambah wawasan penulis dibidang analisis perbankan.
b. Dapat menambah wawasan penulis tentang penilaian kesehatan bank.
3. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan bisa dikembangkan lebih
lanjut oleh peneliti yang akan melakukan penelitian dalam bidang atau
commit to user BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Perbankan
1. Pengertian Bank
Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga
intermediasi, membantu kelancaran system pembayaran, dan yang tidak
kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam
pelaksana kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter. Bank secara
sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.
Jika di tinjau dari asal mula terjadinya bank, maka pengertian bank adalah
meja atau tempat untuk menukarkan uang.
Seiring dengan perkembangan bank, definisi bank dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang. Berikut ini dapat dikemukakan beberapa
pendapat tentang pengertian bank:
a. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998
tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
commit to user
b. Bank adalah badan yang usaha utamanya menciptakan kredit.
(Suyatno, 1996:1)
c. Bank adalah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun
dana berupa giro, deposito tabungan dan simpanan yang lain dari pihak
yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian
menempatkanya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana
(deficit spending unit) melalui penjualan jasa keuangan yang pada
gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak (Taswan,
6,2010)
d. Menurut Dictionary of Banking and financial service by Jerry
Rosenberg bahwa yang dimaksud bank adalah lembaga yang
menerima simpanan giro, deposito, dan membayar atas dasar dokumen
yang ditarik pada orang atau lembaga tertentu, mendiskonto surat
berharga, memberikan pinjaman dan menanamkan dananya dalam
surat berharga.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pertama, pengertian bank telah mengalami evolusi sesuai dengan
perkembanganya itu sendiri. Kedua, fungsi bank pada umumnya adalah
menerima berbagai bentuk simpanan dari masyarakat, memberikan kredit
ke masyarakat, dan memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan
commit to user 2. Peranan dan Fungsi Bank
Bank dan lembaga keuangan bukan bank mempunyai peranan yang
sangat penting dalam sistem keuangan yaitu: (Totok Budi
Santoso,2006:11)
a. Pengalihan Asset (Asset Transmutation)
Dalam hal ini bank dan lembaga keuangan akan memberikan pinjaman
kepada pihak yang membutuhkan dana dalam jangka waktu tertentu
yang telah disepakati. Sumber dana pinjaman tersebut diperoleh dari
pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur
sesuai keinginan pemilik dana.
b. Transaksi (Transaction)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank memberikan berbagai
kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang
dan jasa.
c. Likuiditas (Liquidyty)
Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk
produk-produk berupa giro, tabungan, deposito dan sebagainya.
Produk-produk tersebut masing-masing mempunyai tingkat likuiditas
yang berbeda-beda.
d. Efisiensi (Efficiency)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat menurunkan biaya
commit to user
Dalam bukunya Totok Budi Santoso, 2006:9 dijelaskan secara
umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan
atau financial intermediary. Secara lebih spesifik fungsi bank antara
lain:
a. Agent of trust
Dasar utama kegiatan bank adalah kepercayaan (trust), baik dalam
penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan
bersedia menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur
kepercayaan.
b. Agent of development
Tugas bank sebagai penghimpun dana dan penyalur dana sangat
diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian disektor riil.
Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan
investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa mengingat
semua kegiatan tersebut berkaitan dengan penggunaan uang, maka
kelancaran kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi tidak lain
adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.
c. Agent of service
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana,
bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain
kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya
commit to user
antara lain berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang
berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan.
B.Badan Perkreditan Rakyat (BPR)
1. Pengertian BPR
Bank Perkreditan Rakyat menurut UU No.10 Tahun 1998, yaitu
adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
2. Kegiatan dan Larangan Usaha Badan Perkreditan Rakyat
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh Bank Perkreditan
Rakyat adalah: (Totok Budi Santoso, 2000:51)
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan, dan / atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan kredit.
c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank
lain.
Sedangkan kegiatan- kegiatan yang dilarang bagi BPR adalah
commit to user
1) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran.
2) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
3) Melakukan penyertaan modal
4) Melakukan usaha perasuransian.
5) Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud di
atas.
Berdasarkan kegiatan usaha dan larangan-larangannya, maka Bank
Perkreditan Rakyat secara umum mempunyai kegiatan yang lebih terbatas
dibandingkan Bank Umum.
3. Bentuk Hukum dan Alokasi Kredit Badan Perkreditan Rakyat
Bentuk hukum Bank Perkreditan Rakyat dapat berupa:
a. Perusahaan Daerah
b. Koperasi
c. Perseroan Terbatas
d. Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Dalam mengalokasikan kredit, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh BPR, yaitu :
a. Dalam memberikan kredit, BPR wajib mempunyai keyakinan atas
kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai
dengan perjanjian.
b. Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank
commit to user
jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR
kepada peminjam atau sekelompok peminjam yang terkait, termasuk
kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan
BPR tersebut. Batas maksimum tersebut adalah tidak melebihi 30%
dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank
Indonesia.
c. Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank
Indonesia mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian
jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR
kepada pemegang saham (dan keluarga) yang memiliki 10% atau lebih
dari modal disetor, anggota dewan komisaris (dan keluarga), anggota
direksi (dan keluarga), pejabat BPR lainnya, serta perusahaan-
perusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan pihak pemegang
saham (dan keluarga) yang memiliki 10% atau lebih dari modal
disetor, anggota dewan komisaris (dan keluarga), anggota direksi (dan
keluarga), pejabat BPR lainnya. Batas maksimum tersebut tidak
melebihi 10% dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan Bank Indonesia.
C. Laporan Keuangan
Laporan keuangan yaitu laporan semua kegiatan keuangan selama
commit to user
keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen maupun pihak luar
yang berkepentingan terhadap laporan tersebut.
Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara
keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang
sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini
juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode. Keuntungan
dengan membaca laporan ini, pihak manajemen dapat memperbaiki
kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
1. Neraca
2. Laporan rugi laba
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan
arus kas atau laporan arus dana
5. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan
D. Tingkat Kesehatan Bank
Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004
tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan bank Umum menjelaskan bahwa
bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulan.
Peraturan tersebut menjelaskan bahwa tingkat kesehatan bank merupakan
commit to user
kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian faktor permodalan, kualitas
asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap risiko
pasar. Kesehatan Bank diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk
melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu
memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai
dengan peraturan perbankan yang berlaku.
Menyadari arti pentingnya kesehatan suatu bank bagi pembentukan
kepercayaan dalam dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip
kehati-hatian (Prudential Banking) dalam dunia perbankan, maka Bank Indonesia
merasa perlu untuk menetapkan aturan tentang kesehatan bank.
Dengan adanya aturan tentang kesehatan bank ini, perbankan
diharapkan selalu dalam kondisi sehat, sehingga bank tidak akan merugikan
masyarakat yang berhubungan dengan perbankan. Bank yang beroperasi dan
berhubungan dengan masyarakat diharapkan hanya bank yang benar-benar
sehat. Penilaian tingkat kesehatan bank adalah merupakan penilaian terhadap
hasil usaha bank dalam kurun waktu berdasarkan faktor-faktor yang telah
ditentukan, yang dapat dianalisis dari laporan keuangan bank meliputi neraca
dan laporan laba rugi serta keadaan manajemen secara utuh.
Berdasarkan UU NO.7 tahun 1992 dalam bukunya Totok Budi Santoso
(2000:33) tentang perbankan, dijelaskan bahwa apabila dalam suatu bank
mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya maka,
Bank Indonesia dapat melakukan tindakan agar:
commit to user
2. Pemegang saham mengganti dewan komisaris dan / atau Direksi bank.
3. Bank menghapus bukukan kredit atau pembiayaan berdasarkan syariah
yang macet.
4. Bank melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain.
5. Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh
kewajiban.
6. Bank menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan bank
kepada pihak lain.
7. Bank menjual sebagian atau seluruh harta dan atau kewajiban bank kepada
bank atau pihak lain.
Metode CAMEL berisikan langkah-langkah perhitungan tingkat
kesehatan suatu bank umum sebagai berikut (Dendawijaya, 2003) :
Langkah I : Menghitung rasio berdasarkan rumus yang ditetapkan
Langkah II : Menghitung besarnya nilai kredit (credit point) untuk
masing-masing komponen CAMEL
Langkah III : Mengalikan nilai kredit (credit point) tersebut dengan bobot
bagi masing-masing komponen CAMEL.
Langkah IV : Menjumlahkan seluruh nilai komponen CAMEL.
Langkah VI : Menetapkan kategori kesehatan bank yang bersangkutan
E. Analisis Camel
Sebagaimana layaknya manusia, bank sebagai perusahaan perlu juga
commit to user
tersebut yang sesungguhnya apakah dalam keadaan sehat, kurang sehat atau
mungkin sakit. Dari penilaian kesehatan bank ini pada akhirnya akan
diketahui kinerja bank tersebut.
Untuk menilai kesehatan suatu bank dapat diukur dengan berbagai
metode. Penilaian kesehatan akan berpengaruh terhadap kemampuan bank dan
loyalitas nasabah terhadap bank yang bersangkutan. Salah satu alat untuk
mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis CAMEL. Sesuai SK DIR BI
No. 30/12/KEP/DIR dan SE BI No. 30/3/UPPB tanggal 30 April 1997 tentang
tata cara penilaian kesehatan BPR, faktor-faktor dan komponen CAMEL yang
dinilai sebagai berikut :
1. Capital Adequency (Penilaian Terhadap Permodalan)
Pada aspek permodalan ini yang dinilai adalah struktur permodalan
yang ada di bank tersebut dalam operasi kegiatannya sehari-hari. Penilaian
tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequency Ratio) yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia. Perbandingan rasio tersebut adalah
perbandingan modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko.
2. Assets Quality ( Penilaian Kualitas Aktiva Produktif)
Aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah maupun valuta
asing yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk memperoleh
penghasilan. Pada aspek kualitas asset ini merupakan penilaian jenis-jenis
asset yang dimiliki oleh bank, yaitu dengan cara membandingkan antara
aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif. Kemudian
commit to user
produktif diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat pada neraca yang telah
dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia.
3. Management (Aspek Kualitas Manajemen)
Manajemen adalah suatu cara untuk mengatur pola operasi dari
berbagai aktiva bank terutama dalam mengantisipasi resiko bisnis.
commit to user a. Manajemen umum
b. Manajemen Resiko
Dalam hal manajemen, manajemen dinilai atas dasar 25 pertanyaan
atau pernyataan yang diajukan. Jumlah pertanyaan sebanyak 25 yang
terdiri dari 10 pertanyaan atau pernyataan manajemen umum dan 15
pertanyaan atau pernyataan manajemen resiko. Daftar 25 pertanyaaan atau
pernyataan tersebut telah dicantumkan pada lampiran.
4. Earnings (Aspek Rentabilitas)
Rentabilitas adalah kemampuan bank dalam meningkatkan labanya
apakah setiap periode atau tahun meningkat dengan baik atau tetap atau
sebaliknya turun. Pada aspek rentabilitas ini yang dilihat adalah
kemampuan bank dalam meningkatkan laba dan efisiensi usaha yang
dicapai. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang
terus meningkat. Metode penilaiannya dapat juga dilakukan dengan:
a. Perbandingan laba terhadap total asset (ROA).
b. Perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasi (BOPO).
5. Liquidyty (Aspek Likuiditas)
Likuiditas menunjukkan ketersediaan dana dan sumber dana bank pada
saat ini dan masa yang akan datang. Pengaturan likuiditas bank terutama
dimaksudkan agar bank setiap saat dapat memenuhi kewajiban-kewajiban
yang harus segera dibayar. Pada aspek likuiditas ini penilaian didasarkan
atas kemampuan bank dalam membayar semua hutang-hutangnya
commit to user
dapat memenuhi semua permohonan kredit yang layak untuk disetujui.
Yang dianalisis dalam rasio ini adalah:
a. Rasio Alat Likuid Terhadap Hutang Lancar (Cash Ratio)
b. Rasio Kredit Terhadap Dana Yang Diterima Oleh Bank (LDR)
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti tentang
kesehatan bank diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Agustin Dwi Hatuti dan Kussudyarsono
Agustin dan Kussudyarono (2007) menganalisis tingkat kesehatan
pada PD BPR BKK Sragen tahun 2003-2005 dengan menggunakan rasio
CAMEL. CAMEL terdiri dari modal, kualitas aktiva, manajemen,
rentabilitas dan likuiditas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kesehatan bank pada PD BPR BKK Sragen Kota dari tahun 2003 sampai
2005 sebesar 97,2%. Ini menunjukkan bahwa kesehatan PD BPR BKK
Sragen Kota dalam kategori sehat.
2. Venny Lestari
Venny (2008) menilai tingkat kesehatan bank-bank pemerintah
dengan metode CAMEL. Rasio yang digunakan terdiri dari CAR, KAP,
ROA, BOPO, dan LDR. Hasil yang didapat adalah tidak ada perbedaan
yang signifikan antara tingkat kesehatan Bank BNI, Bank BRI, dan Bank
commit to user
tersebut menunjukkan bahwa Bank BNI, Bank BRI, dan Bank Mandiri
masing-masing mendapatkan predikat sehat.
3. Wiriyanto Wahyuana
Wiriyanto (2005) mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan BUMN
pada sektor perbankan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah variabel CAR, KAP, PPAP, NPM, ROA, BOPO, dan LDR.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Bank BNI secara umum memiliki
tingkat rasio keuangan yang lebih rendah dibanding bank-bank yang lain
yaitu Bank BRI dan Bank Mandiri. Berdasar uji tingkat kesehatan
perbankan dengan model CAMEL diperoleh bahwa Bank BNI
dimasukkan dalam kategori kurang sehat sedangkan Bank BRI dan Bank
Mandiri termasuk dalam kategori sehat.
2. Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut terdapat perbedaan hasil
analisis dimana Dayu (2008) menyatakan bahwa ada perbedaan tingkat
kesehatan Bank Mandiri dengan Bank BRI dilihat dari aspek BOPO
sedangkan Venny (2008) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan tingkat
kesehatan Bank BNI, Bank BRI dan Bank Mandiri baik dilihat dari aspek
CAR, KAP, ROA, BOPO, maupun LDR. Oleh karena itu, penulis ingin
meneliti kembali penelitian mengenai tingkat kesehatan bank pemerintah
dengan metode CAMEL. Penelitian ini merupakan replikasi
pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Agustin Dwi
commit to user
. Penelitian ini menganalisis tingkat kesehatan bank pemerintah
dengan metode CAMEL yang menggunakan rasio CAR, NPL, KAP,
ROA, BOPO dan LDR. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah tingkat kesehatan PD BPR BANK Daerah Karanganyar
G. Kerangka Pemikiran
Penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan maksud untuk
menilai sejauh mana kelayakan usaha dan kelangsungan hidup BPR.
Pentingnya penilaian tingkat kesehatan bank ini ditegaskan dalam UU No. 10
Tahun 1998 pasal 29 ayat 2 yang menyatakan bahwa bank wajib memelihara
tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas
asset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan aspek lain
yang berhubungan dengan usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha
sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
Adapun analisis tingkat kesehatan bank itu sendiri dilakukan sesuai
dengan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 30/12/KEP/DIR/97 dan
Surat Edaran Bank Indonesia No. 30/3/UPPB/97 tanggal 30 April 1997
tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat,
yaitu dengan cara menilai faktor permodalan, kualitas aktiva produktif,
manajemen, rentabilitas, dan likuiditas atau yang disebut CAMEL. Penilaian
tingkat kesehatan itu sendiri didasarkan pada ketentuan perhitungan rasio atas
berbagai faktor dan komponen yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Rasio yang diperoleh dari hasil penilaian faktor dan komponen tersebut
commit to user
hasil kuantifikasi digunakan untuk menentukan predikat kesehatan dari BPR
25
GAMBAR 2.1
SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN
commit to user H. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih memerlukan
pengujian berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah
dikemukakan, maka untuk penelitian ini diajukan hipotesis yang akan di uji
kebenarannya adalah sebagai berikut:
Diduga kondisi tingkat kesehatan PD BPR Bank Daerah Karanganyar
Tahun 2007-2010, termasuk dalam kategori sehat apabila dilihat
commit to user BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A.Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus, studi kasus merupakan
penelitian dilakukan didasarkan pada suatu permasalahan yang dihadapi dalam
suatu objek.
Penelitian yang dilakukan dengan mengambil data laporan keuangan
dari tahun 2007 sampai 2010. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kasus pada PD. BPR Bank Daerah Karanganyar
dengan menggunakan metode CAMEL.
B.Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data Kualitatif
Yaitu data yang berisikan gambaran umum PD BPR Bank Daerah
Karanganyar.
b. Data Kuantitatif
Yaitu data laporan keuangan PD BPR Bank Daerah Karanganyar yang
commit to user 2. Sumber Data
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian. Data ini
diperoleh dengan cara observasi, wawancara.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari lokasi penelitian dan berbentuk
dokumen yaitu berbentuk neraca dan laporan laba rugi dari tahun
2007-2010
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data sekunder sebagai
pendukung data primer. Metode ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data laporan keuangan pada PD. BPR Bank Daerah
Karanganyar, untuk mengetahui aspek permodalan, kualitas aktiva
produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditasnya.
b. Metode Wawancara
Metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara
langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan pada PD. BPR Bank
Daerah Karanganyar.
c. Metode Kepustakaan
Metode penelitian yang dilakukan dengan mempelajari
buku-buku, referensi, laporan-laporan, peraturan-peraturan, catatan-catatan
commit to user
akan dibahas dalam tugas akhir ini. Metode ini digunakan untuk
mendapatkan data yang diperlukan terutama dalam pembahasan dan
untuk membandingkan dengan permasalahan yang sebenarnya
sehingga penulis memiliki landasan teori yang cukup kuat dalam
commit to user 4. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Kesehatan Bank
Adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan operasional
perbankan secara normal dan mampu memenuhi kewajibannya dengan
baik, dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang
berlaku.
2. Metode CAMEL
Tahap pertama dengan cara mengkuantitatifkan komponen-komponen
yang ada dalam faktor dimaksud. Faktor dan komponen tersebut diberikan
bobot sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap kesehatan bank.
Penilaian terhadap faktor dan komponen dilakukan dengan sistem kredit
(Reward System) yang dinyatakan dengan angka 0 sampai 100. Hasil
penelitian atas bobot komponen dan factor dapat dikurangi dengan nilai
kredit atas ketentuan pelaksanaan yang sanksinya dikaitkan dengan
penilaian tingkat kesehatan BPR. (Taswan, 2010:509)
Definisi untuk rasio keuangan CAMEL yaitu:
a. Capital Adequency (Permodalan)
Adalah kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu
dipertahankan oleh suatu bank sebagai suatu proporsi tertentu dari
Total Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Penilaian
commit to user
Salah satu penilaian adalah dengan metode CAR (Capital Adequency
Ratio) yaitu dengan cara membandingkan modal terhadap aktiva
tertimbang.
b. Asset Quality (Kualitas Aktiva)
Adalah penanaman bank dalam bentuk kredit, surat berharga dan
penanaman lainnya yang dimaksudkan untuk memperoleh
penghasilan.Faktor ini digunakan untuk rasio-rasio kualitas aktiva.
c. Management ( Manajemen)
Manajemen adalah suatu cara untuk mengatur pola operasi dari
berbagai aktiva bank terutama dalam mengantisipasi resiko bisnis.
Penilaian terhadap manajemen mencakup beberapa komponen yaitu:
1) Manajemen umum
2) Manajemen Resiko
Dalam hal manajemen dinilai atas dasar 25 pertanyaan atau
pernyataan yang diajukan. Jumlah pertanyaan sebanyak 25 yang terdiri
dari 10 pertanyaan atau pernyataan manajemen umum dan 15
pertanyaan atau pernyataan manajemen resiko.
d. Earning (Rentabilitas)
Adalah kemampuan bank untuk memperoleh laba. Penilaian
didasarkan kepada rentabilitas suatu bank yang dilihat dari
kemampuan suatu bank dalam menciptakan laba. Untuk Penilaian
Rentabilitas dilakukan terhadap dua rasio yaitu: ROA (Return On
commit to user e. Liquidity (Likuiditas)
Adalah kemampuan untuk memenuhi kewajiban atau hutang yang
harus segera dibayar. Penilaian terhadap faktor likuiditas ini dilakukan
dengan dua rasio, yaitu Cash Ratio dan Loan to Deposit.
C.Metode Analisis Data
Adapun teknik dan langkah-langkah analisis yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat kesehatan PD BPR Bank Daerah Karanganyar adalah
sebagai berikut:
Menghitung dengan menggunakan Metode CAMEL. Sesuai dengan
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia nomor 30/11/KEP/DIR tanggal 30
April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank umum dan BPR.
Untuk menilai kesehatan BPR, pada dasarnya menggunakan pendekatan
kuantitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan
perkembangan suatu bank. Pendekatan kuantitatif tersebut dilakukan terhadap
faktor-faktor permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas
dan likuiditas. Yang selanjutnya faktor tersebut disingkat menjadi CAMEL
(Taswan: 2010:509)
1. Capital (Permodalan)
Pada aspek permodalan ini yang dinilai adalah permodalan yang
didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian
tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequency Ratio) yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia. Perbandingan rasio tersebut adalah
commit to user
2. Asset Quality ( Penilaian Kualitas Aktiva Produktif)
Aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah maupun valuta
asing yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk memperoleh
penghasilan.
Penilaian didasarkan kepada kualitas aktiva yang dimiliki bank.
Rasio yang diukur ada dua macam yaitu:
a. Rasio Aktiva Produktif yang diklasifikasikan terhadap total Aktiva
Produktif (Rasio KAP)
%
Kualitas Aktiva Produktif merupakan alokasi dari dana yang telah
berhasil dihimpun dalam berbagai bentuk aktiva.
Menentukan nilai kredit ratio KAP dengan Rumus:
commit to user
Sumber: Taswan, 2010:513
b. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Cadangan
Penyisihan Penghapusan Aktiva yang wajib Dibentuk (Rasio PPAP)
%
Menghitung besarnya nilai kredit rasio PPAP dengan rumus:
Kanaikan Ketentuan
PPAP AngkaRasioPPAP
NKRasio =
(Ketentuan Kenaikan: 1%)
Menentukan Nilai Kredit Faktor, Dengan Rumus:
NK Faktor: Angka Rasio PPAP X Bobot Ratio PPAP
commit to user Tabel 3.2
Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio PPAPYD
Bobot
Sumber: Taswan, 2010:513
Tabel 3.3
Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Kualitas Aktiva Produktif
Bobot
(a)
Nilai Kredit
Standar
(c)
Bobot Nilai Kredit Dalam
Komponen
commit to user
3. Management (Manajemen)
Manajemen adalah suatu cara untuk mengatur pola operasi dari
berbagai aktiva bank terutama dalam mengantisipasi resiko bisnis.
Penilaian terhadap manajemen mencakup beberapa komponen yaitu:
1. Manajemen Umum
2. Manajemen Resiko
Dalam hal manajemen, manajemen dinilai atas dasar 25 pertanyaan atau
pernyataan yang diajukan. Jumlah pertanyaan sebanyak 25 yang terdiri
dari 10 pertanyaan atau pernyataan manajemen umum dan 15 pertanyaan
atau pernyataan manajemn resiko. Daftar 25 pertanyaaan atau pernyataan
tersebut telah dicantumkan pada lampiran.
Skala penilaian untuk setiap pertanyaan atau pernyataan ditetapkan
antara 0 sampai dengan 4 dengan kriteria:
1. Untuk nilai 0 mencerminkan kondisi yang lemah
2. Nilai1,2,3 mencerminkan kondisi antara
3. Nilai 4 mencerminkan kondisi yang baik
Menghitung Nilai Kredit Faktor Manejemen, dengan rumus:
Penilaian Skala
Jumlah Manajemen
Faktor NK
enaikan KetentuanK
=
commit to user Tabel 3.4
Bobot nilai kredit dan predikat kesehatan faktor manajemen
Bobot
Bobot Nilai Kredit
Dalam Komponen
Sumber: Taswan, 2010:516
4. Earning (Rentabilitas)
Penilaian didasarkan kepada rentabilitas suatu bank yang dilihat
kemampuan suatu bank dalam menciptakan laba. Rentabilitas suatu bank
dalam analisa CAMEL ini adalah meliputi besarnya rasio laba sebelum
pajak diperoleh terhadap total asset (ROA), dan rasio beban operasional
terhadap pendapatan operasional bank (BOPO). Penilaian terhadap faktor
ini dibagi menjadi 2, yaitu:
a. ROA
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin
besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari
segi penggunaan asset. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
%
commit to user
Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional
dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Rasio ini dapat dirumuskan
dan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur
tingkat efisiensi dan kemampuan bank sebagai berikut
%
Menghitung Nilai Kredit Rasio BOPO dengan rumus:
Penurunan
(Ketentuan Penurunan: 0,08%)
Tabel 3.5
Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Biaya Operasional Terhadap
Pendapatan Operasional
commit to user 5. Liquidity (Likuiditas)
Likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi kewajiban atau
hutang yang harus segera dibayar. Penilaian didasarkan kepada dua macam
rasio yaitu:
a. Rasio Alat Likuid Terhadap Hutang Lancar (Cash Ratio)
Cash Ratio adalah rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang
dihimpun bank yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam membayaran kembali simpanan
nasabah pada saat ditarik dengan menggunakan alat likuid yang
dimilikinya.
% 100 Aktiva Hutang
Lancar Aktiva
Ratio
Cash = X
Menghitung Nilai Kredit Cash Ratio, dengan rumus:
Kenaikan Ketentuan
Rasio Cash Aktiva Ratio
Cash
NK =
commit to user Tabel 3.6
Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Alat Likuid Terhadap Hutang Lancar
Bobot
Sumber: Taswan, 2010:519
b. Rasio Kredit Terhadap Dana Yang Diterima Oleh Bank (LDR)
LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank
dengan dana yang diterima oleh bank.
%
Untuk mengetahui kemampuan bank membayar kembali kewajiban
kepada nasabahnya dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah
diberikan kepada debiturnya.
Menghitung Nilai Kredit LDR dengan rumus:
4
commit to user Tabel 3.7
Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Kredit Terhadap Dana Yang Diterima
Bobot
c. Intrepretasi Pemecahan Masalah
Intrepretasi Pemecahan masalah disini menjelaskan tentang kriteria
dan bobot dari faktor CAMEL dan kategori tingkat kesehatan bank.
Tabel 3.8
Kategori Tingkat Kesehatan Bank
Nilai Kredit Camel Predikat
81-100 Sehat
66-<81 Cukup Sehat
51-<66 Kurang Sehat
0-<51 Tidak Sehat
commit to user
Secara ringkas faktor-faktor CAMEL yang dinilai dan bobotnya adalah
sebagai berikut menurut SK DIR BI no 30/12/KEP DIR tanggal 30
April 2007:
Tabel 3.9
Faktor Penilaian dan Bobotnya Dalam Penilaian Kesehatan BPR
Faktor Yang
Dinilai
Komponen yang dinilai Bobot
1. Modal Rasio/Modal/terhadap/ATMR 30%
2. Kualitas
Aktiva
Produktif
a. Rasio aktiva prduktif terhadap total
aktiva produktif
b. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif yang dibentuk terhadap
Penyisihan AktivaProuktif yang wajib
dibentuk
25%
5%
3. Manajeme
n
a. Manajemen Umum
b. Manajemen Resiko
10%
10%
4. Rentabilit
as
a. Rasio laba terhadap rata-rata volume
usaha
b. Rasio Biaya Operasional Terhadap
Pendapatan Operasional
5%
5%
5. Likuiditas a. Rasio alat likuid terhadap hutang lancar
b. Rasio kredit terhadap dana yang
diterima
5%
5%
commit to user BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Dasar Pendirian PD BPR Bank Daerah Karanganyar
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Karanganyar didirikan dengan landasan hukum SK Bupati KDH TK II
Karanganyar No. AA 002/69 dan secara operasional bergerak dibidang
perbankan setelah mendapat ijin serta dikukuhkan menjadi Unit Perusahaan
Daerah berdasarkan SK DPRD Karanganyar No. Kep. 11/DPRD/1974 dan
disertai izin Menteri Keuangan Republik Indonesia sebagaimana tertuang
dalam Surat Keterangan Usaha Nomor: S-168/MK.11/1983.
Berdasarkan surat keputusan dari Bank Indonesia No
12/25/DKBU/Kd tentang penetapan penggunaan izi usaha yang dimiliki
BPR dengan nama yang baru dan berdasarkan surat keputusan pemimpin
Bank Indonesia No 12/1/SK. PBI/DKBU/Kd/2010 tentang penetapan
penggunaan izin usaha karena perubahan nama PD BPR Bank Pasar
Kabupaten Karanganyar menjadi PD BPR Bank Daerah Karanganyar pada
Tahun 2006.
2. Gambaran Umum PD BPR Bank Daerah Karanganyar
PD. BPR Bank Daerah Karanganyar adalah salah satu Badan Usaha
Milik Pemerintah Daerah Karanganyar yang usahanya bergerak dibidang
commit to user
Menengah merupakan Lembaga Keuangan yang sangat efektif dalam
mendorong pergerakan perekonomian di Daerah Karanganyar dan
sekitarnya serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah.
Untuk mempertahankan keberadaan PD. BPR Bank Daerah
Karanganyar dalam menghadapi persaingan yang semakin global serta
tantangan dan perkembangan kedepan maka terus berusaha untuk
membenahi dan meningkatkan kinerja serta kwalitas sumber daya manusia
yang handal, informasi teknologi yang memadai sehingga mampu
meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Volume usaha PD BPR Bank Daerah Karanganyar dari tahun ke
tahun yang semakin meningkat menunjukkan bahwa BPR itu mempunyai
prospek yang sangat baik dimasa yang akan datang.
Peningkatan usaha tersebut disebabkan oleh meningkatnya
jumlah simpanan dana masyarakat yang dihimpun, dan disalurkan kepada
masyarakat. Sedangkan peningkatan laba dapat dilakukan dengan
mengoptimalkan penempatan dana pada penyaluran kredit. Namun
demikian PD. BPR Bank Daerah Karanganyar masih menghadapi beberapa
kendala baik yang bersifat intern maupun ekstern. Kendala tersebut antara
lain, Kwalitas sumber daya manusia yang sangat terbatas, teknologi
informasi yang belum mendukung, persaingan yang sangat ketat dan
commit to user 3. Visi dan Misi
Dalam mencapai tujuannya PD. BPR Bank Daerah Karanganyar memiliki
“Visi dan Misi” ,yaitu:
a. Menjadikan PD. BPR BANK DAERAH Karanganyar sebagai bank
yang sehat, mampu bersaing dengan selalu mengutamakan pelayanan
prima
b. Misinya:
1) Memberantas litah darat yang berada di kabupaten karanganyar
terutama yang berada di pasar-pasar
2) Melaksanakan fungsi intermediasi dalam bidang penghimpunan
dana dan memberikan kredit secara prefesional
3) Menambah pendapatan pemerintah daerah.
4. Dasar Hukum:
Dasar hukum pendirian PD. BPR Bank Daerah Karanganyar
sebagai berikut:
a. SK Bupati KDH TK II Karanganyar No. AA 002/69
b. SK DPRD Karanganyar No. Kep. 11/DPRD/1974
46
5. Struktur Organisasi PD BPR Bank Daerah Karanganyar
Gambar 4.1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
PD. BPR BANK Daerah Karanganyar
Sumber: PD BPR Bank Daerah Karanganyar
DEWAN PENGAWAS
BAGIAN PERKREDITAN
BAGIAN KEUANGAN BAGIAN PENGAWASAN
commit to user 6. Uraian Jabatan
Adapun uraian jabatan pada PD BPR Bank Daerah Karangayar
adalah sebagai berikut :
a. Direktur Utama
Tugas utamanya adalah:
1) Mengatur dan menentukan kebijaksanaan dalam pengembangan
usaha baik intern maupun ekstern Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Bank Daerah Karangayar dengan dasar
pedoman Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, ketentuan
dan kebijaksanaan kepala daerah.
2) Menandatangani surat persetujuan pinjaman > Rp 25.000.000,- s/d
Rp 75.000.000,-
3) Koordinasi dengan direktur maupun pejabat dibawahnya dan atau
instansi lain demi kelancaran pegurusan PD. BPR Bank Daerah
Karangayar.
4) Mengadakan kegiatan pengawasan intern.
5) Mempertanggung jawabkan atas pelaksanaan tugas-tugas kepada
kepala daerah.
b. Direktur
Tugas utama dari direktur adalah:
1) Didalam batas kewenangan yang diatur bersama dengan direktur
commit to user
melaksanakan tugas mewakili direktur utama baik intern maupun
ekstern perusahaan.
2) Meneliti berkas-berkas permohonan pinjaman dan menanda tangani
surat persetujuan pinjaman > Rp 7.500.000,- s/d Rp 25.000.000,-
3) Memproses kegiatan penagihan dan penunggakan.
4) Membantu direktur utama dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
5) Mempertanggung jawabkan tugas-tugasnya kepada direktur utama.
c. Bagian Umum
Tugas bagian umum adalah:
1) Membantu direksi sesuai dengan hirarki dibidang tugasnya.
2) Menyelenggarakan tata usaha dan dokumentasi peraturan di Bank.
3) Menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen penting yang
berkenan dengan tugas-tugas bagian umum.
4) Mempersiapkan penyelenggaraan rapat-rapat direksi ataupun
pertemuan yang diadakan direksi dan membuat serta meyebarkan
catatan-catatan keputusan rapat atau pertemuan yang
diselenggarakan, serta mengikuti pelaksanaanya.
5) Menyediakan perlengkapan atau peralatan yang dibutuhkan oleh
Bank Daerah Karangayar berupa harta bergerak atau tidak bergerak.
6) Menjaga dan memelihara harta benda yang dikuasai oleh Bank
Daerah Karangayar dan mengelola adminitrasi fisiknya.
7) Menyusun program-program kerja bidang kepegawaian dan
commit to user
8) Membina, mengurus , dan menyelenggarakan segala sesuatu yang
berkenaan dengan masalah kepegawaian.
9) Mengurus dan menyelenggarakan usaha-usaha pendidikan dalam
rangka meningkatkan sesuatu manajemen dan organisasi Bank dan
tersedianya tenaga-tenaga oleh perbankan.
10)Menyelenggarakan hubungan dengan masyarakat khususnya
nasabah dan relasi Bank, dengan tujuan memelihara dan
meningkatkan pengertian baik tentang tugas, wewenang dan
kedudukan Bank.
11)Memberikan saran-saran dan atau pertimbangan pertimbangan
kepada direksi sesuai dengan hirarki tentang langkah-langkah atau
tindakan tindakan yang perlu dibidang tugasnya.
d. Seksi Rumah Tangga
Tugas seksi rumah tangga adalah:
1) Malaksanakan tata laksana rumah tangga perusahaan.
2) Menyediakan segala kebutuhan pelaksanaan rapat dilingkungan
Perusahaan dan acara dinas lainnya.
3) Memelihara serta menyimpan alat-alat rumah tangga perusahaan.
e. Bagian Kredit
Tugas bagian kredit adalah:
1) Membantu direktur sesuai dengan hirarki dibidang tugasnya.
commit to user
3) Menerima permohonan, membahas dan menilai kredit, menyimpan
atau mengurusi jaminan kredit serta mengurus pengambilan atau
pelunasan kredit tersebut.
4) Meneliti berkas-berkas permohonan pinjaman dan menandatangani
surat persetujuan pinjaman > Rp 100.000,- s/d Rp 7.500.000,-
5) Menyelenggarakan langkah-langkah kelanjutan dari pembayaran
dan tagihan kredit serta mengusahakan pembinaan nasabah.
6) Menyelenggrakan adminitrasi kredit dan membuat laporan berkala
yang berhubungan pelaksanaan tugasnya.
7) Menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen penting yang
berkenan dengan tugas penyelenggaraan pemberian kredit.
8) Memberikan saran-saran dan atau pertimbangan-pertimbangan
kepada Direksi sesuai dengan hirarki tentang langkah-langkah atau
tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya.
f. Seksi Kredit
Seksi kredit tugasnya adalah:
1) Mengkoordinir proses permohonan kredit untuk diadakan analisis
dan diajukan kepada penanggung jawab bagian kredit.
2) Mengadministrasikan serta bertanggungjawab terhadap jaminan