• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 03, No. 1 (2015), hal 1-10 [Catatan : Volume dan no serta tahun menyesuaikan terbitan]

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

Sarbani, Ahadi Sulissusiawan, Patriantoro Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email: sarbani228@gmail.com

Abstract

Abstract: This study aims to describe the comparison of the use of technology-based media in learning to write news text in SMP Negeri 1 Pinoh Utara and SMP Negeri 1 Pinoh Selatan, Melawi regency. The method in this research is descriptive with the form of qualitative research. This study was conducted by looking at the comparison of media usage in two schools. The results of this study indicate that the students' learning outcomes in SMP Negeri 1 Pinoh Utara is 77.69 and at SMP Negeri 1 Pinoh Selatan is 78.09. The learning comparison ratio is 0.4. Then, based on observations of the use of media of the comparison lies Know the initial knowledge of the students, set the objectives of psychomotor learning, prepare the media and other needs in the application of media, provide further explanation on the material, provide specific direction, directing with various stimulus, media given in accordance with the content of the lesson, and evaluation of learning.

Keywords: comparison, news text, technology-based media

emampuan menulis adalah hal yang sangat penting dalam pembelajaran. Materi menulis teks berita terdapat dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Materi ini tergolong dalam kategori teks faktual dengan acuan utama penulisan berdasarkan fakta atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Teks berita ini diterapkan dalam proses pembelajaran keterampilan berbahasa yaitu, keterampilan menulis siswa. Menurut Sanjaya (2009:133) melalui KTSP setiap komponen sekolah baik kepala sekolah maupun guru-guru dituntut untuk lebih aktif dan kreatif melakukan berbagai upaya agar semua kebutuhan sekolah terpenuhi. Berdasarkan hal tersebut, materi pembelajaran menulis teks berita ini menuntut guru untuk aktif dan kreatif satu di antaranya yaitu dalam memanfaatkan media sebagai perantara belajar yang dapat menarik perhatian, minat belajar, dan motivasi siswa. Penulisan teks berita terdapat beberapa aspek-aspek yang perlu diperhatikan dengan baik, seperti diksi, ejaan, dan isi. Aspek-aspek penulisan dalam teks berita tersebut perlu diperhatikan secara baik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan serta siswa dapat menguasai dengan baik kemampuan menulis. Untuk mendukung

ketercapaian hal tersebut diperlukan media yang dapat menarik perhatian siswa agar memiliki motivasi dan semangat yang maksimal dalam pembelajaran.

(2)

Volume 03, No. 1 (2015), hal 1-10 [Catatan : Volume dan no serta tahun menyesuaikan terbitan]

lebih terarah dan mudah untuk memahami pembelajaran menulis teks berita. Hal tersebut bertujuan agar siswa berhasil dalam menulis dengan baik sesuai dengan kriteria penilaian yang ditentukan dan aspek-aspek yang diperhatikan dalam menulis teks berita. Media berbasis teknologi mampu meningkatkan perhatian atau konsentrasi dari siswa untuk mencermati alur pembelajaran serta materi yang disampaikan lebih berkesan dalam diri siswa.

Pemanfaatan media berbasis teknologi merupakan bentuk dari kepiawaian guru dalam menggunakan teknologi untuk menyampaikan materi yang telah direncanakan. Secara khusus, dalam menulis teks berita pemanfaatan media berbasis teknologi memiliki tujuan agar penyampaian materi dapat dilakukan dengan menarik serta merangsang minat belajar siswa. Guru dituntut untuk menyiapkan media dengan baik agar siswa dapat mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan guru. Penggunaan media berbasis teknologi tersebut dapat memanfaatkan komputer dan LCD proyektor sebagai pendukung pembelajaran menulis teks berita. Dalam hal ini, penulis memberikan gambaran kejadian atau peristiwa melalui penayangan video sebagai gambaran awal bagi siswa untuk menentukan objek yang diberitakan. Melalui video tersebut, siswa menjadi lebih bersemangat dan kreatif untuk memilih objek yang ingin ditulisnya. Beberapa pernyataan yang telah peneliti kemukakan tersebut menjadi dasar dalam penelitian ini. Adapun sekolah yang diteliti adalah SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan. Artinya, dengan nilai tersebut, hasil belajar siswa berada dalam kategori cukup. Data ini didapatkan berdasarkan pembelajaran menulis teks berita tanpa menggunakan media. Berdasarkan nilai tersebut, penulis menilai bahwa nilai siswa masih berada pada angka yang rendah serta perlu adanya inovasi guru dalam proses pembelajaran sehingga dapat melihat hasil belajar siswa yang signifikan. Satu di antara inovasi yang perlu dilakukan oleh guru adalah penggunaan media berbasis

teknologi. Berdasarkan hal tersebut, secara khusus penulis merumuskan masalah penelitian penggunaan media berbasis teknologi dalam pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan Kabupaten Melawi dan perbandingan hasil belajar siswa menggunakan media berbasis teknologi dalam pembelajaran menulis teks berita antara siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan Kabupaten Melawi.

Pembelajaran merupakan aktivitas yang penting untuk meningkatkan kualitas intelektual maupun kognitif siswa. Menurut Majid (2015:36) fungsi pembelajaran merupakan upaya untuk mendorong, mengajak, membimbing, dan melatih yang dilakukan oleh pendidik supaya peserta didik melakukan kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kebutuhan pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran merupakan aspek vital dalam perkembangan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. dalam pembelajaran siswa harus diberikan penguatan dan motivasi sehingga dalam pembelajaran siswa dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik. Di dalam kelas siswa harus mendapatkan proses pembelajaran yang mendukung untuk adanya kemampuan belajar yang tinggi. Untuk itu, dibutuhkan perencanaan yang baik dalam pembelajaran.

(3)

Volume 03, No. 1 (2015), hal 1-10 [Catatan : Volume dan no serta tahun menyesuaikan terbitan]

melibatkan siswa dalam interaksi kelas. Pelaksanaan pembelajaran memiliki konsep untuk mewajibkan guru yang mampu membuat proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran merupakan tindak lanjut dari perencanaan yang telah disusun guru. Hamalik (2015:155) menyatakan, pengajaran yang efektif berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan, terarah berdasarkan perencanaan yang matang. Artinya, pelaksanaan pembelajaran tidak terjadi begitu adanya, pelaksanaan pembelajaran berlaku dari perencanaan yang telah dilakukan. Setelah selesai pelaksanaan, maka dibutuhkan evaluasi. Arifin (2016:13) menyatakan dilihat dari berbagai konteks pembelajaran, evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis karena evaluasi merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran itu sendiri. Evaluasi memiliki peran untuk menilai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan bari dari segi pengajaran guru maupun dari aktivitas belajar siswa. Melalui evaluasi guru dapat melihat kinerja guru dan kegiatan belajar siswa untuk direfleksikan dan ditinjau perkembangan, keberhasilan, maupun kelemahanannya. Dalam pembelajaran yang berdampak positif untuk meningkatkan keterampilan maupun kemampuan siswa dibutuhkan media.

Media befungsi sebagai perantara dalam komunikasi maupun penyebaran informasi yang ada di dalam kelas. Tujuannya, untuk efektifitas penyampaian pesan sekaligus mempermudah dalam interaksi. Media adalah instrumen penting yang dapat berfungsi sebagai sarana penunjang sekaligus minimalisasi kekurangan dalam komunikasi maupun interaksi di kelas. Media dalam pembelajaran merupakan satu di antara penunjang keberhasilan untuk merangsang minat belajar siswa. Menurut Hamdani (2011:244) media selain dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Dengan kata lain, media merupakan alat bantu kinerja guru untuk mencapai hasil belajar siswa yang memuaskan serta menarik minat belajar siswa dengan baik. Penggunaan media sudah tentu memiliki

tujuan, satu di antaranya adalah agar siswa lebih mudah memahami materi dan antusias mengikuti pembelajaran. Oleh sebab itu, guru harus mampu membuat media pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Selain itu, media memiliki berbagai fungsi satu di antaranya adalah sebagai instrumen penting yang membantu kinerja guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Di sisi lain, media harus menjadi sebuah kerangka acuan bagi guru untuk menjadikannya sebagai alternatif dalam membuat siswa termotivasi untuk belajar. Untuk menentukan media yang baik dalam pembelajaran harus memperhatikan dengan baik kriterianya Dasar utama penentuan media adalah melihat kondisi kebutuhan siswa dalam belajar. Selain itu, guru harusmampu mengidentifikasi pemanfaatan media yang akan digunakan. Misalnya, terdapat pembelajaran yang masih belum mencapai nilai standar ketuntasan, guru harus mampu menginovasikan media sehingga terjadi peningkatan dalam pembelajaran.

(4)

Volume 03, No. 1 (2015), hal 1-10 [Catatan : Volume dan no serta tahun menyesuaikan terbitan]

penerimaan), dan tindak lanjut. Pemanfaatan media bisa diperuntukkan untuk pembelajaran keterampilan berbahasa khususnya menulis.

Keterampilan menulis merupakan satu di antara keterampilan pokok dalam berbahasa. Hasil dari keterampilan tersebut, seseorang menjadi terampil menulis dengan mengungkapkan ide-ide yang ada dalam pikirannya menjadi sebuah tulisan yang baik. Menulis adalah cara yang paling efektif bagi seseorang dalam menuangkan ide, baik berkaitan dengan hal faktual maupun narasi pengalaman. Di dalam menulis informasi yang diterima oleh pembaca jika tidak menimbulkan makna ganda, maka tujuan dalam menulis dapat dikatakan masuk dalam kategori tercapai. Tarigan (2008:24) menyatakan ada empat tujuan dalam menulis yaitu, memberitahukan atau mengajar, meyakinkan atau mendesak, menghibur atau menyenangkan, dan mengutarakan atau mengekspresikan emosi yang berapi-api. Dalam proses menulis terdapat sebuah pandangan yang sama yaitu, tahapan dalam menulis yang terdiri dari tahap sebelum menulis, tahap penulisan, dan perbaikan setelah penulisan. Menulis memiliki manfaat yang sangat banyak. Selain sebagai media mengungkapkan ide atau gagasan. Menulis juga merupakan sebuah media untuk meningkatkan gagasan keilmuan dan taraf intelektual. Dengan menulis, komunikasi dapat berjalan sesuai dengan komunikasi pada umumnya. Hanya saja, dalam menulis, komunikasi tidak dilakukan dalam bentuk tatap muka. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Tarigan (2008:22) pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Satu di antara impelemntasi dalam menulis dapat dilakukan pada penulisan teks berita.

Teks berita merupakan bentuk penyampaian pesan atau informasi berdasarkan dari fakta atau kejadian yang berlangsung di lapangan. Tujuan teks berita, menginformasikan semaksimal mungkin kepada publik untuk dapat mencermati informasi atau peristiwa yang terjadi. Holt-Reinhart dan Winston (dalam Muda, 2008: 22) menyatakan berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas.

Pernyataan ahli tersebut, mengungkapkan bahwa berita adalah media informasi publik. Teks berita dapat diaplikasikan dengan baik dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya untuk keterampilan berbahasa dalam menulis. Pembelajaran menulis teks berita memiliki beberapa tahapan. Menurut Kusumah, (2007:32) langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menulis teks berita meliputi, 1) Menentukan sudut pandang, 2) Menulis judul berita, 3) Menulis teras berita. Pembelajaran menulis teks berita melihat beberapa aspek yaitu, objek yang diberitakan, guru yang harus menyampaikan komponen penulisan teks berita, dan mengkondisikan siswa dalam menulis teks berita. Pembelajaran menulis teks berita melihat beberapa aspek yaitu, objek yang diberitakan, guru yang harus menyampaikan komponen penulisan teks berita, dan mengkondisikan siswa dalam menulis teks berita. Penilaian pembelajaran menulis teks berita dapat menjadi wadah untuk melihat kemampuan menulis siswa.

Pertama, memperhatikan objek yang diberitakan merupakan langkah awal yang harus ditempuh siswa sebelum mulai menulis teks. Pada bagian ini, guru menjadi sangat berperan penting karena menentukan objek pemberitaan. Pada kesempatan ini, penulis mengondisikan objek pemberitaan menggunakan media berbasis teknologi, yaitu siswa akan menyaksikan video tentang suatu kejadian. Pengondisian dengan pemanfaatan media berbasis teknologi inilah yang dianggap dapat membuat siswa lebih cepat menentukan objek pemberitaan.

Kedua, dalam pembelajaran menulis teks berita ini guru harus menyampaikan komponen penting dalam menulis berita. Untuk tingkat siswa SMP, hal yang paling penting adalah siswa mengetahui apa saja yang harus ditulis dalam teks berita. Hal ini dikenal dengan rumus 5W+1H yang selalu dijadikan rumusan utama sebuah berita. Selain itu, siswa juga diberikan pengetahuan tentang menulis judul berita dan menyusun teras berita (lead).

(5)

Volume 03, No. 1 (2015), hal 1-10 [Catatan : Volume dan no serta tahun menyesuaikan terbitan]

video. Hasil akhirnya, siswa menghasilkan teks berita sesuai dengan objek yang ingin diberitakannya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, diperlukan penilaian dalam menulis teks berita. Penilaian tersebut merupakan bentuk dari melihat secara penuh hasil akhir dari pekerjaan siswa. Menurut Sudijono (2013:431) penentuan nilai akhir oleh pendidik (pengajar) terhadap peserta didiknya pada dasarnya merupakan pemberian dan penentuan pendapat pendidik tersebut terhadap peserta didiknya, terutama mengenai perkembangan, kemajuan, dan hasil-hasil yang telah dicapai peserta didik yang berada di bawah asuhannya, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Sejalan dengan pendapat tersebut, Tuckman (dalam Nurgiyantoro, 2010:6) yang mengartikan penilaian sebagai suatu proses untuk mengetahui (menguji) apakah suatu kegiatan, proses kegiatan, keluaran suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah ditentukan. Dengan demikian, penilaian tidak hanya menyangkut kinerja siswa, tetapi juga menyangkut pelaksanaan oleh guru.

Penelitian ini menganalisis hasil belajar menulis teks berita berdasarkan aspek penulisan berita yang terdiri dari kesesuaian judul berita, kelengkapan unsur-unsur berita, serta ketepatan struktur penulisan teks berita dan dari segi kebahasaan yaitu keefektikan kalimat dan ketepatan ejaan yang difokuskan pada penggunaan tanda baca.

Implementasi media pembelajaran harus menerapkan prosedur atau langkah-langkah dalam pelaksanaan media. Hal tersebut agar penggunaan media dapat berlangsung dengan baik dan berjalan secara sistematis. Budinuryanta (2008:165) menyatakan, ada tiga langkah pokok dalam prosedur penggunaan media pengajaran yang perlu diikuti, yaitu persiapan, pelaksanaan (penyajian, penerimaan), dan tindak lanjut. Hal serupa disampaikan oleh Sadiman (2014: 198—200) persiapan sebelum menggunakan media, kegiatan selama menggunakan media, dan kegiatan tindak lanjut. Kedua pendapat tersebut memiliki kesamaan bahwa penerapan media secara umum terdiri dari langkah-langkah persiapan, kegiatan pelaksanaan, dan tindak lanjut.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menggambarkan adanya kesistematisan dalam menulis. Oleh karena itu, untuk mencerminkan kepribadian diri yang cinta terhadap keberadaan bahasa Indonesia, maka penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar mutlak untuk dilakukan. Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penelitian ini terdiri dari ejaan, diksi, kalimat, dan paragraf. Jauhari (2007:47) ejaan merupakan komponen bahasa ragam tulis yang sangat menentukan benar salahnya sebuah tulisan. Ejaan merupakan bagian dari tata bahasa yang berisi tanda baca, kata, maupun penulisan huruf. Diksi atau pilihan kata merupakan bentuk dari kesistematisan penempatan kata sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh di dalam kalimat, paragraf mau sebuah tulisan. Pemilihan kata sudah tentu berkaitan dengan kekayaan perbendaharaan kata. Menurut Finoza (2013:137) diksi adalah upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, serta wacana. Dengan demikian, pemilihan kata merupakan sebuah upaya agar lebih mudah untuk menerima dan memahami sebuah tulisan. Kalimat merupakan susunan ujaran atau konsep pikiran yang bertujuan untuk menggambarkan gagasan yang akan dikemukakan. Menurut Finoza (2013:161) kalimat adalah bagian ujaran/tulisan yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P), dan intonasi finalnya menunjukkan bagian ujaran/tulisan itu sudah lengkap dengan makna (bernada berita, tanya, atau perintah). Paragraf adalah instrumen penting dalam sebuah tulisan yang menunjukkan ada atau tidaknya kesatuan kalimat-kalimat yang dibangun oleh penulis. Paragraf harus menggambarkan topik yang selaras, sehingga ide yang disampaikan juga bersifat koheren. Oleh karena itu, di dalam paragraf topik yang dikemukakan harus sesuai dengan isi dari ide yang akan disampaikan sehingga pesan dari tulisan dapat tersalur dan dikomunikasikan dengan baik. Menurut Arifin, (2010:115) paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.

METODE

(6)

Volume 03, No. 1 (2015), hal 1-10 [Catatan : Volume dan no serta tahun menyesuaikan terbitan]

2015:35) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Bentuk penelitian yang digunakan adalah bentuk kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2014:4) menyatakan bahwa penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis tentang orang-orang atau pelaku yang diamati. Penelitian kualitatif mendeskripsikan data dalam bentuk uraian kata-kata atau kalimat.

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia VIII A SMP Negeri 1 Pinoh Utara Yance Rosita, S.Pd dan guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pinoh Selatan dan Epi Minarsih, S.Pd. Sumber data tambahan adalah tes. Data dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran khususnya dalam penggunaan media berbasis teknologi pada pembelajaran menulis teks berita serta hasil belajar siswa yang dinilai dari aspek ejaan, diksi, kalimat, paragraf, dan struktur berita. Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis mengusahakan semaksimal mungkin agar data yang didapatkan lengkap, tepat, dan valid. Penulis menggunakan beberapa teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tidak langsung yang berbentuk tes, observasi, dan dokumentasi sedangkan, alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dan dokumentasi.

Teknik analisis data dilakukan setelah data penelitian dikumpulkan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan perbandingan penggunaan media berbasis teknologi dalam pembelajaran menulis teks berita SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan dengan cara melalui tes dan observasi. Berikut dipaparkan tahap-tahap teknik analisis data dalam penelitian ini.

a. Mendeskripsikan hasil belajar siswa menggunakan media berbasis teknologi dalam pembelajaran menulis teks berita di SMP Negeri 1 Pinoh Utara.

b. Mendeskripsikan hasil belajar siswa menggunakan media berbasis teknologi dalam pembelajaran menulis teks berita di SMP Negeri 1 Pinoh Selatan.

c. Menganalisis hasil belajar siswa menggunakan media berbasis teknologi dalam pembelajaran menulis teks berita di SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan.

d. Mendeskripsikan hasil observasi penggunaan media berbasis teknologi dalam pembelajaran menulis teks berita berdasarkan komponen siswa dan guru di SMP Negeri 1 Pinoh Utara.

e. Mendeskripsikan hasil observasi penggunaan media berbasis teknologi dalam pembelajaran menulis teks berita berdasarkan komponen siswa dan guru di SMP Negeri 1 Pinoh Selatan.

Mendeskripsikan penggunaan media berbasis teknologi dalam pembelajaran menulis teks berita berdasarkan komponen siswa dan guru di SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan.

Untuk mengukur siswa yang memiliki dampak dalam pembelajaran tentang penggunaan media yang diberlakukan oleh guru maka diukur melalui tabel observasi yang dipaparkan sebagai berikut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

(7)

Volume 03, No. 1 (2015), hal 1-10 [Catatan : Volume dan no serta tahun menyesuaikan terbitan]

Tabel 1. Penggunaan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita di SMP Negeri 1 Pinoh Utara

No.

Langkah-langkah Penggunaan Media

Pembelajaran

Hal yang perlu diperhatikan

Penilaian

1 2 3 4

1. Analisis kebutuhan dan

karakteristik siswa. 1) Mengetahui pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa.

2) Mengetahui keterampilan awal

yang dimiliki siswa. √

2. Menetapkan tujuan

pembelajaran. 1) Menetapkan tujuan kognitif. √

2) Menetapkan tujuan afektif. √

3) Menetapkan tujuan psikomotorik. √

3. Persiapan guru

1) Mempersiapkan media beserta kebutuhan lain dalam penerapan media.

2) Mempersiapkan keterampilan

penguasaan penggunaan media. √

3) Memperkirakan dampak positif

dan negatif pemanfaatan media. √

4) Memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap materi yang dianggap kurang jelas

4. Persiapan kelas 1) Mempersiapkan kelas secara kondusif.

2) Memberikan pengarahan khusus terhadap proses belajar yang sulit bagi siswa.

3) Mengarahkan siswa dengan berbagai stimulus.

4) Memusatkan perhatian pada komentar atau pertanyaan.

5. Penyajian media dalam kegiatan pembelajaran.

1) Media yang diberikan

memberikan dukungan terhadap isi pelajaran.

2) Media harus dapat memfasilitasi siswa secara menyeluruh.

3) Media yang digunakan tidak boleh terganggu oleh hal lain.

(8)

Volume 03, No. 1 (2015), hal 1-10 [Catatan : Volume dan no serta tahun menyesuaikan terbitan]

4) Media yang digunakan menstimulasi siswa agar lebih fokus.

6. Kegiatan evaluasi

pembelajaran dan media.

1) Evaluasi pembelajaran √

2) Evaluasi .media √

Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

penghitungan nilai observasi di SMP Negeri 1 Pinoh Utara adalah sebagai berikut.

63

76X 10 = 82,90.

Tabel 2. Penggunaan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita di SMP Negeri 1 Pinoh Selatan

No.

Langkah-langkah Penggunaan Media

Pembelajaran

Hal yang perlu diperhatikan

Penilaian

1 2 3 4

1. Analisis kebutuhan dan

karakteristik siswa. 1) Mengetahui pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa.

2) Mengetahui keterampilan awal

yang dimiliki siswa. √

2. Menetapkan tujuan

pembelajaran. 1) Menetapkan tujuan kognitif. √

2) Menetapkan tujuan afektif. √

3) Menetapkan tujuan psikomotorik. √

3. Persiapan guru 1) Mempersiapkan media beserta

kebutuhan lain dalam penerapan media.

2) Mempersiapkan keterampilan

penguasaan penggunaan media. √

3) Memperkirakan dampak positif dan

negatif pemanfaatan media. √

4) Memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap materi yang dianggap kurang jelas

4. Persiapan kelas 1) Mempersiapkan kelas secara kondusif.

2) Memberikan pengarahan khusus terhadap pembelajaran yang sulit bagi siswa.

3) Mengarahkan siswa dengan berbagai stimulus.

4) Memusatkan perhatian pada komentar atau pertanyaan.

5. Penyajian media dalam kegiatan pembelajaran..

1) Media yang diberikan memberikan dukungan terhadap isi pelajaran.

(9)

Volume 03, No. 1 (2015), hal 1-10 [Catatan : Volume dan no serta tahun menyesuaikan terbitan]

2) Media yang digunakan mudah untuk didapatkan dan sesuai dengan taraf berpikir siswa.

3) Media harus dapat memfasilitasi siswa secara menyeluruh.

4) Media yang digunakan boleh terganggu oleh hal lain.

5) Media yang digunakan menstimulasi siswa agar lebih fokus.

6. Kegiatan evaluasi pembelajaran dan media.

1) Evaluasi pembelajaran. √

2) Evaluasi media √

Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penghitungan nilai observasi di SMP Negeri 1 Pinoh Utara adalah sebagai berikut.

69

76X 10 =90,79.

Berdasarkan hasil analisis data observasi yang telah dilakukan pada seluruh aspek observasi terdapat perbandingan dalam penggunaan media pada pembelajaran menulis teks berita. Perbandingan tersebut ada pada sub aspek analisis kebutuhan siswa dan karakteristik siswa, menetapkan tujuan pembelajaran, persiapan guru, persiapan kelas, penyajian media dalam kegiatan pembelajaran,

dan kegiatan evaluasi pembelajaran maupun evaluasi media.

Hasil belajar menulis teks berita siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pinoh Utara menunjukkan bahwa sudah ada 20 siswa yang mencapai skor di atas KKM. Sementara ada 6 siswa yang memiliki nilai berada di bawah KKM. Berikut ini tabel analisis data hasil penelitian di SMP Negeri 1 Pinoh Utara. Penulis mengategorikan perolehan skor siswa dalam beberapa kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Berdasarkan perolehan data tes di SMP Negeri 1 Pinoh Utara, peneliti menganalisis hasil tersebut dalam bentuk tabel seperti berikut ini

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Pinoh Utara

No Kategori Rentang Skor Standar

Frekuensi Jumlah Persen Rata-Rata

1 Sangat

Baik 81-100 100 4 400 15,38% Jumla

h (fx)/ Frekue

nsi (f) =2.020 /26

2 Baik 71-80 80 9 720 34,61%

3 Cukup 61-70 70 12 840 46,15%

4 Kurang 41-60 60 1 60 3,84%

5 Sangat

Kurang 0-40 40 0 0 0%

Jumlah 26 2.020 100% 77,69

(Baik)

Analisis data belajar menulis teks berita di SMP Negeri 1 Pinoh Utara menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang berada di kategori sangat kurang. 3,84% berada di kategori kurang. Terdapat 46,15% siswa yang berada di kategori cukup, 34,61% berada dalam kategori baik, dan 15,38% berada pada kategori sangat baik. Hasil akhir menunjukkan rata-rata nilai siswa berada pada

kategori baik, yaitu pada rata-rata 77,69 atau tergolong kategori baik.

(10)

Volume 03, No. 1 (2015), hal 1-10 [Catatan : Volume dan no serta tahun menyesuaikan terbitan]

sangat kurang. Berdasarkan perolehan hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Pinoh Selatan,

penulis menganalisis hasil tersebut dalam bentuk tabel seperti berikut ini.

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Pinoh Selatan

No Kategori Rentang Skor Standar

Frekuensi Jumlah Persen Rata-Rata

1 Sangat

Baik 81-100 100 3 300 14,28% Jumla

h (fx)/ Frekue

nsi (f) =1.640 /21

2 Baik 71-80 80 10 800 47,61%

3 Cukup 61-70 70 6 420 28,57%

4 Kurang 41-60 60 2 120 9,52%

5 Sangat

Kurang 0-40 40 0 0 0%

Jumlah 21 1.640 100% 78,09

(Baik) Analisis hasil belajar menulis teks

berita di SMP Negeri 1 Pinoh Selatan menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang berada di kategori sangat kurang, 9,52% berada di kategori kurang, 28,57% berada di kategori cukup, 47,61% berada di kategori baik, dan 14,28% berada pada kategori sangat baik Hasil akhir menunjukkan rata-rata nilai

siswa hanya pada kategori baik, yaitu pada rata-rata 78,09.

Gambar 2. Grafik Perbandingan Hasil Belajar Menulis Teks Berita Menggunakan Media Berbasis Teknologi pada Siswa SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan

Hasil belajar yang ada pada grafik tersebut memiliki perbedaan yang tidak terlalu signifikan. Hanya memiliki rentang perbedaan hasil belajar, yaitu 0,4. Adapun perbedaan tersebut dapat dilihat dari hasil observasi yang

dilakukan oleh penulis, perbedaan itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, dari aspek analisis kebutuhan dan karakteristik siswa yaitu, mengidentifikasi pengetahuan awal yang dimiliki oleh siwa. Kedua, terletak pada penetapan tujuan pembelajaran,

70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80

Hasil Belajar SMP Negeri 1 Pinoh Utara Hasil Belajar SMP Negeri 1 Pinoh Selatan

(11)

Volume 03, No. 1 (2015), hal 1-10 [Catatan : Volume dan no serta tahun menyesuaikan terbitan]

khususnya dalam aspek tujuan psikomotorik. Ketiga, terletak pada faktor persiapan guru, yaitu pada aspek mempersiapkan media beserta kebutuhan lainnya dalam implementasi media. Keempat, pada faktor persiapan guru, yaitu terletak pada aspek memberikan penjelasan lebih lanjut dalam pembelajaran. Kelima pada faktor persiapan kelas, yaitu membuat kelas menjadi kondusif. Keenam terletak pada faktor persiapan kelas, yaitu mengarahkan siswa dengan berbagai stimulus. Ketujuh, penyajian media yaitu pada aspek dukungan media terhadap pembelajaran. Terakhir, faktor evaluasi pembelajaran.

Beberapa faktor tersebut, memiliki perbedaan pada SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan. Hal tersebut memiliki dampak yang menyebabkan media kemudian hasil belajar yang dimiliki oleh siswa memiliki perbedaan tersendiri.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Perbandingan penggunaan media berbasis teknologi ada pada sub aspek analisis kebutuhan siswa dan karakteristik siswa, menetapkan tujuan pembelajaran, persiapan guru, persiapan kelas, penyajian media dalam kegiatan pembelajaran, dan kegiatan evaluasi pembelajaran maupun evaluasi media. Adapun pembahasan perbandingan tersebut diapaparkan sebagai berikut. Hasil belajar siswa pada SMP Negeri 1 Pinoh Utara berada pada nilai rata-rata 77,69 dan masuk dalam kategori baik. Sedangkan, hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Pinoh Selatan memiliki nilai rata-rata 78,09 dan berada pada kategori baik. Perbandingan nilainya berada pada angka 0,4. Saran

Penelitian ini diharapkan untuk adanya penelitian pengembangan serupa yang menjadikan media berbasis teknologi sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Selain itu, melalui penelitian ini dapat menjadi khazanah dan memperkaya penelitian di bidang pembelajaran sehingga dapat menjadi acuan penelitian relevan untuk dijadikan sebagai referensi atau acuan bagi sekolah di Kabupaten Melawi pada umumnya dan SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan pada khususnya.

DAFTAR RUJUKAN

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Arifin, Zainal. 2016. Evaluasi Pembelajaran:

Prinsip, Teknik, dan Prosedur.

Bandung: Remaja Rosdakarya Bandung. Budinuryanta, Y, dkk. 2008. Pengajaran

Keterampilan Berbahasa. Jakarta:

Penerbit Universitas Terbuka.

Djamarah, Syaiful Bahri. Zain, Aswan. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Finoza, Lammudin. 2013. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Diksi.

Hamalik, Oemar. 2015. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Jauhari, Heri. 2015. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Artikel, Resensi, laporan, Makalah, Proposal, Skripsi, Tesis. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Kusumah, Encep, dkk. 2007. Menulis 2. Jakarta: Penerbitan Universitas Terbuka. Majid, Abdul. 2015. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muda, Deddy Iskandar. 2008. Jurnalistik Telivisi: Menjadi Reporter Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan

Pembelajaran: Teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai

Suatu Keterampilan Berbahasa.

Gambar

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Pinoh Utara
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Pinoh Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya Pedoman Perencanaan Program Gerakan Nasional Sadar Gizi Dalam Rangka Percepatan Perbaikan Gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 Hari

Dapat dilihat pada penggalan artikel di atas, bah-a terdapat sebuah penulisan kata yang salah, yakni kata moda. $ata moda tidak dapat ditemukan dalam $BBI, karena tidak

Hal tersebut tentunya dianggap kurang efektif dan efisien dikarenakan keputusan yang diambil bisa saja tidak memiliki hasil yang maksimal dalam penilaiannya, oleh karna

Bila dihubungkan dengan pendidikan terakhir responden yang tidak mengalami perubahan posisi sejak sebagai posisi terendah, yaitu sebagai staf, menunjukkan bahwa responden

Rumah sakit Panti Rapih telah melakukan pengelolaan hasil dari kegiatan yaitu pengelolaan limbah cair; dengan melengkapi persyaratan seperti yang disebutkan dalam peraturan

Kondisi sarana dan prasarana bagi pejalan kaki pada 8 (delapan) ruas jalan dengan jalur pedestrian yang dikaji secara umum menunjukkan bahwa Jalan Laksda Adisucipto yang terletak