• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Keterbatasan manusia dalam memprediksi kondisi ekonomi di masa depan, membuat banyak para pelaku ekonomi melakukan investasi. Di masa sekarang ini banyak sekali alternatif investasi yang dapat dilakukan salah satunya adalah berinvestasi pada pasar modal. Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi (Tandelilin, 2010:13).

Setiap perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan saham yang dapat dimiliki oleh setiap investor. Tetapi, harga saham sangatlah fluktuatif dan berubah-ubah, padahal pihak investor sendiri sangat ingin harga sahamnya selalu tinggi dan tidak pernah turun. Investor harus pandai-pandai dalam menganalisis harga saham tersebut karena jika salah dalam menganalisis harga saham, maka investor akan mengalami kerugian yang jumlahnya tidak sedikit.

(2)

memprediksi harga saham hanya melihat labanya saja, tanpa menganalisis laporan keuangan emiten.

Maka dari itu diperlukan ilmu dan pengetahuan yang baik mengenai investasi agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan investasi dan kerugian yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk kemungkinan resiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi yang diperoleh dari kinerja perusahaan maupun informasi lain yang relevan seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan.

(3)

Investor akan memperoleh dividend sebagai bagian keuntungan yang diberikan emiten kepada investor berdasarkan laba yang diperoleh perusahaan. Besar kecilnya dividend yang akan dibayarkan perusahaan tergantung pada kebijakan dari masing-masing perusahaan. Dividend Payout Ratio (rasio pembayaran dividen) menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen (Van Horne, 2005:3).

Harga saham ditentukan oleh hukum ekonomi yaitu hukum permintaan dan penawaran. Jika jumlah permintaan jauh melampaui jumlah penawaran, dapat diperkirakan harga saham akan naik. Demikian pula sebaliknya, jika jumlah penawaran jauh melebihi jumlah permintaan, harga saham tersebut akan turun. Sifat fluktuatif dari saham yang menyebabkan perubahan pada harga saham sehingga diperlukan sejumlah informasi yang berkaitan dengan pergerakan harga saham agar dapat meminimalkan risiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan.

(4)

dan mendistribusikan lebih banyak kas pada jangka panjang. Karena tindakan ini mahal, hanya perusahaan dengan arus kas yang cukup yang dapat menunjukkan masa depan mereka yang bagus dengan membayar dividen tinggi (Brealey et al, 2007:51).

Hal tersebut menunjukkan bahwa ketika dividen naik, investor akan menjadi yakin akan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Dikarenakan peningkatan dividen mensinyalkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga dapat melakukan peningkatan pada pembayaran dividen. Pengumuman pemotongan dividen biasanya dianggap sebagai berita buruk (harga saham turun) dan peningkatan dividen biasanya dianggap sebagai berita baik (harga sama naik) (Brealey et al, 2007:51). Dividen yang lebih besar cenderung akan meningkatkan harga saham.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham dalam penelitian ini adalah Return on Investment. Sebelum memutuskan untuk melakukan investasi dengan membeli saham suatu perusahaan, investor terlebih dahulu menilai potensi keuntungan dan resiko yang akan didapatnya dari investasi itu. Harga saham mengiktisarkan penilaian kolektif investor tentang seberapa baik keadaan kinerja suatu perusahaan. Peningkatan harga saham mengirimkan sinyal positif dari investor kepada manajer (Brealey et al, 2007:46).

(5)

2002:562). Para investor membeli saham atas dasar kekuatan laba. Salah satu tolak ukur utama mengetahui tingkat kemampulabaan perusahaan adalah laba yang dapat dihasilkan oleh asset (Brealey et al, 2007:164). Jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi maka tingkat Return on Investment (ROI) yang dihasilkan perusahaan pun akan tinggi sehingga banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut sehingga mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.

Bisnis property dan real esatate adalah bisnis yang dikenal memiliki

karakteristik cepat berubah (volatile), persaingan yang ketat dan kompleks. Kenaikan

harga properti disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah

bersifat tetap sedangkan demand nya akan selalu bertambah besar seiring dengan

pertambahan jumlah penduduk serta bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat

tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan, taman hiburan dan lain-lain. Sudah

selayaknya apabila perusahaan pengembang mendapatkan keuntungan yang besar

dari kenaikan harga properti tersebut, dan dengan keuntungan yang diperoleh maka

perusahaan pengembang dapat meningkatkan kinerja keuangannya sehingga dapat

menaikkan harga saham.

(6)

Seminyak, Bali yang akan dikembangkan menjadi hotel bintang empat atau lima dengan total maksimal 400 kamar.

Perseroan pun mengembangkan super blok di Jakarta, diantaranya Kuningan City dan Podomoro City. Selain itu PT Agung Sedayu Group juga membangun Mangga Dua Square serta Kelapa Gading Square. Properti kelas hunian juga dihadirkan seperti Taman Palem yang dibangun diatas tanah sebesar 1500 hektar dan Apartement Seaview yang mewah. Proyek-proyek lain perseroan yang telah berdiri diantaranya; Bukit Golf Mediterania, City Resort Residences, Darmawangsa Square, Tendean Square, Cibubur Country, Green Mansion, Senayan Golf Residence dan banyak lainnya 2013).

Tabel 1.1 memperlihatkan perkembangan Dividend Payout Ratio, return on investment dan harga saham perusahaan properti dan real estate yang terdiri dari PT Jaya Real Property Tbk (JRPT), PT Alam Sutera Reality (ASRI), Perdana Gapura Prima Tbk (GPRA) dan PT Plaza Indonesia Reality Tbk (PLIN).

Tabel 1.1

Dividen Payout Ratio, Return on Investment dan Harga Saham 4 Perusahaan Properti & Real Estate

Kode Perusahaan

Dividen Payout Ratio (%) Return on Investment (%) Harga Saham

(Rp)

(7)

sebesar 0,2 menjadi 23,9% begitu juga dengan dua tahun berikutnya yang selalu mengalami peningkatan hingga tahun 2012 diikuti dengan peningkatan harga saham dari Rp.800 di tahun 2009 menjadi Rp.3100 di tahun 2012.

Pada PT Alam Sutera Reality Tbk (ASRI) nilai Dividend Payout Ratio dari tahun 2009 ke 2010 mengalami penurunan (20,1% - 5%) akan tetapi harga saham cenderung naik (Rp 105 – Rp 295). Pada tahun 2011 Dividend Payout Ratio mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya menjadi 11,9 diikuti kenaikan harga saham menjadi Rp. 460. Pada tahun 2012 Dividend payout ratio mengalami penurunan ke angka 10%. Berbeda dengan kondisi Return on Investment dan harga sahamnya yang selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya.

PT Perdana Gapura Prima Tbk mengalami penurunan dan kenaikan nilai Dividend Payout Ratio dimana nilainya mengalami penurunan di tahun 2010 kemudian mengalami kenaikan di tahun 2011 dan mengalami penurunan kembali di tahun 2012. Hal serupa juga terjadi pada perubahan harga saham yang mengalami kenaikan dan penurunan sesuai dengan perubahan nilai dividend payout rationya. Nilai Return on Investment pada selang tahun 2009 hingga 2011 mengalami peningkatan, namun justru turun di tahun 2012. Pola perubahan nilai return on investment tidak sesuai dengan pola perubahan harga sahamnya yang mengalami penurunan kenaikan dan penurunan selama periode waktu 2009-2012.

(8)

melibatkan perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan data keuangan tahun 2009-2012 yaitu dengan judul ”Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio dan Return on Investment Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah sebagai berikut: “Apakah Dividend Payout Ratio dan return on investment berpengaruh dan signifikan terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?’’

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Dividend Payout Ratio dan return on investment terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, sebagai berikut:

a. Bagi Investor

(9)

b. Bagi Emiten

Hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadikan bahan masukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan kinerja keuangan yang semakin baik, diharapkan minat investor terhadap saham suatu perusahaan juga akan semakin meningkat.

c. Bagi Peneliti

Memberikan manfaat pengetahuan mengenai pengaruh Dividend Payout Ratio dan return on investment terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

diketahui bahwa kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sindang tahun pelajaran 2018/2019 dalam pembelajaran berbicara teks narasi sebelum menggunakan metode

Pada penelitian di SD Negeri Salatiga 10 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, peneliti akan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning ( PBL) untuk meningkatkan

Kecukupan gizi anak balita adalah jumlah makan yang dikonsumsi anak balita yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumunya di posko pengungsian

Untuk kebijakan impor garam pemerintah menerapkan beberapa kebijakan antara lain: kebijakan Pembatasan spesifik (specific limitation) berupa Peraturan atau

penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri serta1. bentuk usaha tetap yang berasal dari penghasilan, modal, penyerahan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara lebih jelas mengenai komunikasi organisasi, kerjasama tim, pengalaman kerja dan kinerja pegawai, serta

Sedangkan pendidikan itu sendiri tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan keluarga saja, melainkan di tiga lingkungan pendidikan yaitu; lingkungan pendidikan keluarga

Post traumatic Stress Disorder ( PTSD) merupakan gangguan yang diakibatkan satu atau lebih kejadian traumatik yang dialami atau disaksikan oleh seseorang baik