• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN HUTAN DI DESA SERDANG KECAMATAN BARUSJAHE, KABUPATEN KARO SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN HUTAN DI DESA SERDANG KECAMATAN BARUSJAHE, KABUPATEN KARO SKRIPSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEARIFAN LOKAL

DALAM PENGELOLAAN HUTAN DI DESA SERDANG

KECAMATAN BARUSJAHE, KABUPATEN KARO

SKRIPSI

Karmila Br Ginting 101201015/Manajemen Hutan

(2)

ABSTRAK

KARMILA BR GINTING. Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Hutan di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo. Dibimbing oleh AGUS PURWOKO dan JUNJUNGAN SIMANJUNTAK.

Masyarakat yang tinggal dan hidup di sekitar hutan memiliki ketergantungan yang lebih tinggi sehingga ketergantungan tersebut mendorong kepedulian masyarakat terhadap hutan semakin tinggi dan harus dibatasi dengan norma-norma atau aturan adat. Pengelolaan sumberdaya hutan sangat dipengaruhi oleh kearifanlokal yang dimiliki masyarakat tersebut untuk mencegah berbagai pengaruh buruk terhadap hutan. Penelitian ini dilakukan untuk menginventarisasi sejauh mana kearifan lokal yang dimiliki masyarakat dapat mendukung pengelolaan hutan. Penelitian ini dilakukan di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo pada bulan Juni samapai dengan Juli 2014. Metode yang digunakan adalah survei melalui wawancara terhadap responden dengan menggunakan kuisioner serta observasi langsung kemudian data diolah dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa sejauh ini kearifan lokal yang dimiliki masyarakat telah mengurangi dampak kerusakan hutan,meskipun kerusakan hutan masih tetap terjadi. Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap hutan juga mampu mendorong masyarakat untuk tetap menjaga dan melestarikan hutan. Dalam penelitian ini juga diketahui bentuk-bentuk kearifan lokal lokal yang dapat mendukung pengelolaan hutan seperti Kepercayaan dan/atau pantangan yang ada berupa pelaksanaan upacara adat seperti, Upacara kerja tahun, upacara mbesur-mbesuri,upacara ndungi adat, upacara mbengket rumah mbaru, upacara rebu-rebu, Etika dan aturan penggunaan lahan berupa larangan untuk melakukan penebangan dari hutan lindung, larangan menangkap ikan dengan meggunakan racun dan bom, larangan mengenai perburuan hewan yang dilindungi, Teknik dan teknologi berupa pembuatan sekat bakar untuk membakar sisa-sisa pertanian, memperhatikan arah angin sebelum melakukan pembakaran, tidak melakukan pembakaran pada saat musim kemarau, Praktek dan teknik penggunaan lahan berupa Pembagian suatu areal menjadi beberapa luasan lahan untuk ditanami dengan komoditi pertanian yang berbeda,menerapkan teknik tumpang sari dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk kompos serta humus untuk tetap menjaga kesuburan tanah, pengetahuan mengenai siklus tanaman , pemilihan komoditi pertanian yang sesuai dengan pengetahuan dan kondisi lokasi penanaman, serta memanfaatkan tumbuhan hutan sebagai tanaman obat. Penelitian ini juga memberikan masukan bagi pemerintah agar tetap melakukan pendampingan serta penyuluhan bagi masyarakat agar kearifan lokal yang dimiliki masyarakat tetap berkembang.

(3)

ABSTRACT

KARMILA BR GINTING. Local Wisdom on Forest Management in Serdang, Rural District of Barusjahe, Karo District. Supervised by AGUS PURWOKO and JUNJUNGAN SIMANJUNTAK.

People living and live in the forest have a higher dependency so that the dependence encourage public awareness of the high forest and should be restricted to the norms or customs rules. Management of forest resources is strongly influenced by the community-owned kearifanlokal to prevent the adverse effects on forests. This study was conducted to inventory the extent of local knowledge of the communities can support forest management. This research was conducted in the village of Serdang District of Barusjahe, Karo in June to July 2014 samapai method used was a survey through interviews with respondents using questionnaires and direct observation and then the data is processed by descriptive qualitative method. The results showed that so far local knowledge of the communities has reduced the impact of forest destruction, although deforestation still going on. Community dependence on forests is also able to encourage people to keep and preserve forests. In this study, also known forms of local knowledge that can support local forest management such as Trust and / or restrictions that exist in the form of traditional ceremonies such implementation, working in Ceremony, mbesur-mbesuri ceremony, ceremony ndungi customs, ceremonies mbengket mbaru home, ceremony rebu -rebu, Ethics and land-use regulations such as prohibitions on logging of protected forests, a ban on catching the fish is by using poison and bombs, the prohibition on hunting protected animals, technique and technology in the form of making firebreaks to burn the remains of the farm, pay attention to the wind direction before burning, no burning during the dry season, land use practices and techniques in the form of division of an area into a number of land area to be planted with different agricultural commodities, applying intercropping techniques in agricultural activities, the use of compost and humus to maintain fertility ground, knowledge of the crop cycle, the selection of agricultural commodities in accordance with the knowledge and conditions of the planting site, and utilizing forest plants as a medicinal plant. This study also provides input for the government to continue to provide guidance and counseling for the community that local knowledge possessed people still evolving.

(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Salit, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo

pada tanggal 28 Maret 1992 dari Bapak Riadi Ginting dan Ibu Perhatian Br

Sembiring. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara yakni Helida Br

Ginting, Henaria Br Ginting, Nikke Prastika Br Ginting, Elia Alexandria Br

Ginting.

Tahun 2010 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Tigapanah dan pada tahun

yang sama penulis lulus masuk melalui jalur pemanduan minat dan prestasi

(PMP). Penulis masuk di Program Studi Manajemen Hutan, Departemen

Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Penulis melakukan kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (PEH)

di Kawasan Tahura Bukit Barisan dan Hutan Pendidikan USU/Tongkoh pada

tanggal 7-16 Juli 2012. Selama Perkuliahan Penulis mengikuti kegiatan

Organisasi Himpunan Mahasiswa Sylva (Himas), Ikatan Mahasiswa Karo

(IMKA), dan Kors Rimbawan Menulis (KORIM).

Penulis melaksanakan praktik Kerja Lapangan (PKL) di Taman Nasional

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. skripsi ini

berjudul “ Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Hutan di Desa Serdang Kecamatan

Barusjahe, Kabupaten Karo”.

Pada Kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada orang tua

Bapak Riadi Ginting dan Ibu Perhatian Br Sembiring dan semua keluarga yang

telah memberi dukungan dan doa kepada penulis. Dosen Pembimbing Bapak

Dr. Agus Purwoko S.Hut.,M.Si dan Bapak Drs. Junjungan Simanjuntak, SBP

S.,M.Si yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini. Masyarakat Desa Serdang yang telah banyak membantu

serta kepada teman-teman atas partisipasinya selama kegiatan penelitian dan

penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak

kesalahan baik dalam penulisan maupun penyajiannya. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan

skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua.

Medan, September 2014

(6)

DAFTAR ISI

Manfaat Penelitian... 6

Batasan Penelitian... 6

TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Masyarakat Lokal dengan Kearifan Lokal... . 7

Ruang Lingkup Kearifan Lokal... 9

Pengetahuan Lokal Sebagai Bagian dari Kearifan Lokal... 11

Pengetahuan Masyarakat Mengenai Tanaman Obat... 13

Teknik dan Praktek oleh Masyarakat Lokal... 14

Bentuk-bentuk Kearifan Lokal dalam Masyarakat Lokal... 15

METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian... 16

Alat dan Bahan... 16

Teknik dan Tahapan Pengumpulan Data... 16

Populasi dan Sampel... 17

Analisis Data... 17

Bagan Penelitian... ... 18

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Lokasi Penelitian... 20

Letak Geografis dan Kondisi Iklim... 20

Komposisi penduduk... ... 20

Sarana dan Prsarana... ... 21

Sejarah Desa... ... 22

Bentuk Kearifan Lokal... ... 25

Kepercayaan dan/atau pantangan... 25

1. Tradisi dan Kepercayaan Masyarakat ... 25

2. Ketergantungan Masyarakat Terhadap Hutan... . 26

Etika dan aturan... . 29

Praktek Penggunaan Lahan Terhadap Pengelolaan Hutan... .... 29

Teknik dan teknologi... . 31

Praktek dan Teknik Penggunaan Lahan... .. 31

1. Praktek penggunaan lahan... . 32

2. Kearifan lokal penggunaan api untuk persiapan lahan... 33

Praktek dan tradisi pengelolaan hutan/lahan... ... 34

Pengetahuan Lokal Masyarakat Mengenai Tanaman Obat... .. 34

Dampak Penerapan Pengetahuan Lokal... . 40

(8)

DAFTAR TABEL

1. Beberapa contoh dari bentuk-bentuk kearifan lokal yang terkait dengan pemanfaatan sumberdaya hutan secara

lestari... .... 13

2. Matriks metodologi... .. 19

3. Upacara adat yang masih dijalankan masyarakat... 23

4. Pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat... 36

(9)

DAFTAR GAMBAR

1. Bagan Penelitian... ... .. 18

2. a. Teknik penggunaan api... 33

b. Teknik pembakaran kawasan hutan untuk membuka lahan baru... 33

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Peta Lokasi penelitian... 49

2. Karakteristik responden Desa Serdang... 50

3. Karakteristik pemanfaatan lingkungan alam oleh masyarakat... 51

4. Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Serdang... 52

5. Komoditi pertanian yang ditanam di Desa Serdang... 53

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terlihat bahwa kementerian/Lembaga menjalankan kebijakannya sesuai dengan kepentingan masing-masing, termasuk membuat kebijakan mengenai perbatasan cenderung

Analisis pengujian ini digunakan untuk menguji kemampuan financial distress, total assets turnover, dan proporsi dewan komisaris independen dalam mempengaruhi

Beberapa senyawa ester p-metoksisinamat bennanfaat sebagai sediaan tabir surya. Salah satu senyawa itu oktil p~metoksisinamat. Oktil p-metoksisinamat ini memiliki

pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati. turunkan lagi tuas on/off agar dalam posisi off lalu copot kabelnya, jadideh alat/ bahan yang steril dari mikroba

Ayat (4) yang dimaksud dengan kekayaan daerah yang dipisahkan adalah sejumlah modal dasar yang diberikan kepada perusahaan daerah sebagi badan hukum yang harus

Masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Palung dalam meningkatkan kesejahteraan dan memajukan usaha tani mereka antara lain

Perancangan dari objek ini mempunyai fungsi untul merancang sebuah sirkuit balap bertaraf Internasional dengan lisensi grade 1 agar dapat digunakan untuk menggelar