• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL 3 Gangguan Jiwa Dr.Noor Yulia MM

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

(3)

PENDAHULUAN

• GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU F00 – F99

• Diagnosis adalah kunci utama terapi

• Dalam ICD 10 terdapat pada CHAPTER V (F00-F99) Mental and behavioural disorders (Gangguan mental dan perilaku)

– F00-F09 Organik, termasuk, gejala gangguan mental

– F10-F19 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif

– F20-F29 Skizofrenia, schizotypal dan gangguan delusional

– F30-F39 Mood [afektif] gangguan

– F40-F48 Neurotik, gangguan stres terkait dan somatoform

– F50-F59 Sindrom Perilaku yang berhubungan dengan gangguan fsiologis dan faktor fsik

– F60-F69 Gangguan kepribadian dewasa dan perilaku

– F70-F79 keterbelakangan Mental

– F80-F89 Gangguan perkembangan psikologis

– F90-F98 Perilaku dan gangguan emosional dengan onset biasanya terjadi pada masa kanak-kanak dan remaja

(4)

Merupakan kelompok kelainan jiwa akibat penyakit otak,

kerusakan otak, atau keadaan lain yang merusak fungsi otak.

• Kerusakan fungsi bisa primer atau sekunder

– kelainan primer disebabkan oleh keadaan yang secara langsung dan selektif mengganggu otak

– Kelainan sekunder adalah penyakit yang melibatkan otak atau berbagai sistem – organ tubuh diserang

• PPDGJ : Pedoman Penggolongan dan Diagnosis

Gangguan Jiwa , merupakan alat bantu utama dalam menegakkan diagnosis gangguan jiwa di Indonesia

(5)

Gangguan mental

• F00 – F09

Gangguan mental atau penyakit kejiwaan adalah pola

psikologis atau perilaku yang pada umumnya terkait dengan stres atau kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari

perkembangan normal manusia.

didefnisikan sebagai Gangguan kombinasi afektif , perilaku ,kognitif

atau persepsi yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia.

Penyebab gangguan mental bervariasi dan pada beberapa kasus

tidak jelas

• Terdapat dua sistem yang mengklasifkasikan kelainan mental

ICD-10 Chapter V: Mental and behavioural disorders, bagian dari

International Classifcation of Diseases (ICD) yang diterbitkan oleh World Health Organization (WHO),

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV)

(6)

GANGGUAN PSIKOTIK

• Gangguan yang ditandai dengan ketidakmampuan atau hendaya berat dalam menilai realita, berupa sindroma (kumpulan gejala), yang dimanifestasikan dengan adanya

halusinasi dan waham.

• Pasien mungkin datang dengan keluhan:

– Sulit berpikir/sulit berkonsentrasi

– Tidak dapat tidur, tidak mau makan

– Perasaan gelisah, tidak dapat tenang, ketakutan

– Bicara kacau yang tidak dapat dimengerti

– Mendengar suara orang yang tidak dapat didengar oleh orang lain

– Adanya pikiran aneh yang tidak sesuai realita

– Marah tanpa sebab yang jelas,

– kecurigaan yang berat,

– perilaku kacau, perilaku kekerasan

– Menarik diri dari lingkungannya dan

(7)

• Timbulnya keluhan tidak disertai adanya penyakit fsik seperti tidak ada demam , kejang, tauma kepala ataupun pemakaian zat psikoaktif

Faktor Risiko’

– Adanya faktor biologis yang mempengaruhi, antara lain hiperaktivitas

    sistem dopaminergik dan faktor genetik.

– Ciri kepribadian tertentu yang imatur, seperti ciri kepribadian skizoid,

    paranoid, dependen.

– Adanya stresor kehidupan.

• Pemeriksaan fsik :

– Dapat timbul gangguan fsik akibat perawatan diri kurang

– Tidak ditemukan gangguan organik

• Pemeriksaan Penunjang :

– Darah lengkap , tes fungsi hati, tes fungsi ginjal , Elektrolit, gula darah

– Radiologi, EKG

(8)

Kriteria diagnosis gangguan psikotik

Halusinasi merupakan gangguan persepsi (persepsi palsu), tanpa

adanya stimulus sensori eksternal.

Halusinasi dapat terjadi pada setiap panca indra, yaitu halusinasi dengar,

lihat,

    cium, raba, dan rasa.

Waham (delusi);merupakan gangguan pikiran, yaitu keyakinan yang

salah, tidak sesuai dengan realita dan logika, namun tetap dipertahankan dan tidak dapat dikoreksi dengan cara apapun serta tidak sesuai dengan budaya setempat.

Contoh: waham kejar, waham kebesaran, waham kendali, waham

pengaruh.

Perilaku kacau atau aneh

Gangguan proses pikir (terlihat dari pembicaraan yang kacau dan tidak     dimengerti)

Agitatif

Isolasi sosial (social withdrawal)

(9)

Penata laksanaan gangguan psikotik dengan cara :

Intervensi Psikososial

– Informasi penting bagi pasien dan keluarga

• perilaku aneh , gejala dapat hilang timbul

– Konseling pasien dan keluarga

• Dukungan keluarga penting untuk ketaatan berobat

• Keluarga atau teman harus menjaga pasien.

• Pastikan kebutuhan dasar terpenuhi (misalnya makan dan minum).

• Meminimalisasi stres dan stimulasi: Sedapat mungkin hindari konfrontasi dan kritik.

Farmakologi

– Berikan obat antipsikotik

Kunjungan Rumah (home visit)

– Memastikan kepatuhan dan kesinambungan pengobatan

– Melakukan asuhan keperawatan

(10)

PENGERTIAN MENTAL

Menurut Webster Dictionary, :

MENTAL

adalah “

way of thinking

”, berkenaan

dengan pikiran/gangguan saraf/kejiwaan.

Menurut Purwodarminto,:

MENTAL

merupakan

“way of sense”.

MENTAL

merupakan

cara

berpikir

&

(11)

KESEHATAN MENTAL

• Menurut Kartini Kartono dan Jenny Andary dalam Yusak (1999: 9-10),

ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan mental/jiwa, yang bertujuan mencegah timbulnya gangguan/penyakit mental dan gangguan emosi, berusaha mengurangi atau menyembuhkan penyakit mental, serta memajukan kesehatan jiwa rakyat.

Kesehatan mental adalah ilmu yang meliputi sistem tentang

prinsip-prinsip, peraturan-peraturan serta prosedur-prosedur untuk mempertinggi kesehatan ruhani (M. Buchori dalam Jalaluddin,2004).

• orang yang sehat mental adalah orang yang terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa,dapat menyesuaikan diri, sanggup menghadapi masalah dan kegoncangan ,adanya keserasian fungsi jiwa, dan merasa bahwa dirinya berharga, berguna, dan berbahagia serta dapat menggunakan potensi-potensi yang ada semaksimal mungkin

(12)

Gangguan Mental

atau penyakit mental adalah gangguan

pola

psikologis atau perilaku

, pada umumnya

terkait dengan stress atau kelainan mental .

Gangguan tersebut didefnisikan sebagai

kombinasi afektif

,

perilak

u, komponen

(13)

PENGGOLONGAN DIAGNOSIS

GANGGUAN MENTAL ORGANIK MENURUT

PPDGJ III

Klasifkasi gangguan mental organik adalah sebagai berikut : l. Demensia pada penyakit Alzheimer

1.1 Demensia pada penyakit Alzheimer dengan onset dini. 1.2.Demensia pada penvakit Alzheimer dengan onset lambat. 1.3.Demensia pada penyakit Alzheimer, tipe tak khas atau tipe

campuran.

1.4. Demensia pada penyakit Alzheimer Yang tidak tergolongkan ( YTT). 2. Demensia Vaskular

2.1.Demensia Vaskular onset akut. 2.2. Demensia multi-infark

2.3 Demensia Vaskular subkortikal.

2.4. Demensia Vaskular campuran kortikal dan subkortikal 2.5. Demensia Vaskular lainnya

(14)

3. Demensia pada penyakit lain yang diklasifkasikan di tempat lain (YDK)

3.1. Demensia pada penyakit Pick.

3.2. Demensia pada penyakit Creutzfeldt – Jakob. 3. 3. Demensia pada penyakit huntington.

3.4. Demensia pada penyakit Parkinson.

3.5. Demensia pada penyakit human immunodeciency virus (HIV).

3.6. Demensia pada penyakit lain yang ditentukan (YDT) dan YDK 4. Demensia YTT.

5. Sindrom amnestik organik bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya

5.1. Tanpa gejala tambahan.

(15)

6. Delirium bukan akibat alkohol dan psikoaktif lain nya

6.1.   Delirium, tak bertumpang tindih dengan demensia 6.2.  Delirium, bertumpang tindih dengan demensia

6. 3.   Delirium lainya. 6.4    DeliriumYTT

7. Gangguan mental lain akibat kerusakan dan disfungsi otak & penyakit fsik.

7.1. Halusinosis organik.

7.2. Gangguan katatonik organik.

7.3. Gangguan waham organik (lir-skizofrenia)

7.4. Gangguan suasana perasaan (mood, afektif) organik. 7.4.1. Gangguan manik organik.

7.4.2. Gangguan bipolar organik. 7.4.3. Gangguan depresif organik.

7.4.4. Gangguan afektif organik campuran. 7.5. Gangguan anxietas organik

(16)

7.7. Gangguan astenik organik. 7.8. Gangguan kopnitif ringan.

7.9. Gangguan mental akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fsik lain YDT.

7.10. Gangguan mental akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fsik YTT.

8. Gangguan keperibadian dan prilaku akibat penyakit, kerusakan dan fungsi otak

8.1.  Gangguan keperibadian organik 8.2.  Sindrom pasca-ensefalitis

8.3.  Sindrom pasca-kontusio

8.4. Gangguan kepribadian dan perilaku organik akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak lainnya.

8.5. Gangguan kepribadian dan perilaku organik akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak YTT.

(17)

Menurut DSM IV, klasifkasi gangguan

mental organik sebagai berikut:

1. Delirium

1.1. Delirium karena kondisi medis umum. 1.2. Delirium akibat zat.

1.3. Delirium yang tidak ditentukan (YTT) 2. Demensia.

2.1. Demensia tipe Alzheimer. 2.2. Demensia vaskular.

2.3. Demensia karena kondisi umum.

2.3.1.    Demensia karena penyakit HIV.

2.3.2.    Demensia karena penyakit trauma kepala. 2.3.3.      Demensia karena penyakit Parkinson.

2.3.4.      Demensia karena penyakit Huntington. 2.3.5.      Demensia karena penyakit Pick

2.3.6.      Demensia karena penyakit Creutzfeldt – Jakob 2.4. Demensia menetap akibat zat

(18)

3.

Gangguan amnestik

3.1.Gangguan amnestik karena kondisi medis

umum.

3.2 Gangguan amnestik menetap akibat zat

3.3 Gangguan amnestik yang tidak ditentukan

( YTT )

(19)

MACAM-MACAM GANGGUAN KESEHATAN

MENTAL

1.Gangguan organik otak

- Huntington disease : Penyakit genetik

- Multiple Sclerosis : Gangguan sistim kekebalan tubuh - Pikun

- Parkinson : Gangguan saraf menyebabkan kelumpuhan - Intoksisasi : Mengkonsumsi obat dan alkohol

2. Gangguan Kecemasan

- Depresi - Phobia - Panik - Evoidant - Dependent - Obsesif Kompulsif

3. Gangguan kepribadian

- Odd Prilaku - Dramatis atau emosional tak menentu

(20)

GANGGUAN PSIKOTIK GANGGUAN MENTAL ORGANIK GANGGUAN PSIKOTIK FUNGSIONAL • Delerium • Dementia

•Sindroma Amnestik dan halusinosis organik

•Sindroma waham organik •Sindroma afektif organik

•Sindroma Kepribadian organik •Intoksikasi dan Sindroma

Putus Zat

• Skizofrenia

• Gangguan afektif berat •Gangguan Paranoid

(21)

GANGGUAN PSIKOTIK

a. Gangguan psikotik

adalah semua kondisi yang

memberi indikasi tetang terdapatnya hendaya (

kerusakan/ impairment ) yang berat di dalam

kemampuan

daya nilai realitas

.

b. Bukti langsung hendaya dari daya nilai realitas

dapat ditentukan berdasarkan terdapatnya :

• Waham

• Halusinasi tanpa tilikan ( insight)

• Inkoherensi

(22)

GANGGUAN MENTAL ORGANIK

sebagai gangguan dimana terdapat suatu

patologi

yang dapat diidentifkasi

Contohnya :

tumor otak.

penyakit cerebrovaskuler,

intoksikasi obat : Intoksikasi dan Sindroma Putus

Zat

Delerium

Dementia

Sindroma Amnestik dan halusinosis organik

Sindroma waham organik

Sindroma afektif organik

(23)

GANGGUAN PSIKOTIK FUNGSIONAL

gangguan psikotik fungsional

adalah

gangguan otak dimana tidak ada dasar

organik yang dapat diterima secara umum

Contoh :

Depresi

Skizofrenia

Gangguan afektif berat

Gangguan Paranoid

(24)

Gangguan Mental Organik

( DMO )

Menurut PPDGJ III gangguan mental organik meliputi

berbagai

gangguan jiwa yang dikelompokkan atas dasar penyebab yang

lama dan dapat dibuktikan adanya penyakit, cedera atau ruda

paksa otak, yang berakibat disfungsi otak

Disfungsi ini dapat

primer

seperti pada penyakit, cedera, dan ruda paksa yang

langsung atau diduga mengenai otak, atau

sekunder,

seperti pada gangguan dan penyakit sistemik yang

menyerang otak sebagai salah satu dari beberapa organ atau

sistem tubuh

4

Yang termasuk DMO : Delirium, Demensia, Gangguan Amnestik

(25)

SINDOMA OTAK ORGANIK (SOO)

• PPDGJ II membedakan antara Sindroma Otak Organik dengan Gangguan Mental Organik.

Sindrom Otak Organik yaitu sindrom (gejala) psikologik atau perilaku tanpa kaitan dengan etiologi.

• Misal : Delirium , dementia, intoksikasi , sindroma putus zat

• Gambaran penyerta : gangguan emosi , gangguan motivasi, gangguan perilaku

Gangguan Mental Organik yaitu Sindrom Otak Organik yang etiologinya diketahui (diduga) jelas.

• Misal : Demensia degeneratif primer , onset senil , tanpa komplikasi ( demensia senil, tanpa komplikasi ) ,

Delirium putus alkohol , delirium sub akut yang

(26)

SINDROM OTAK ORGANIK

Sindrom Otak Organik dikatakan akut atau menahun

berdasarkan

reversibel / ireversibel

Lama perjalanan penyakit

Penyebabnya

Gejala utama Sindrom Otak Organik akut ialah

kesadaran yang menurun (delirium )dan

sesudahnya terdapat amnesia,

Gejala utama Sindrom Otak Organik menahun (kronik) ialah

(27)

KATEGORI SINDROM OTAK

ORGANIK

1. Delirium dan demensia

: terdapat hendaya /

impairment kognitif yang relatif menyeluruh

2. Sindrom amnestik dan halusinasi organik

: hendaya

fungsi kognitif relatif selektif

3. Sindrom waham organik dan sindrom afektif organik

:

ciri-ciri mirip gangguan skhizofrenik / gangguan afektif

4. Sindrom Kepribadian Organik

:

terdapat gangguan

dalam kepribadian

5. Intoksikasi dan sindrom putus zat

: berkaitan dengan

penggunaan atau pengurangan zat

(28)

1a.DELIRIUM

Defnisi

• Adalah suatu sindrom dengan gejala pokok adanya gangguan kesadaran yang biasanya tampak dalam bentuk hambatan pada fungsi kognitif.

Etiologi

• Delirium mempunyai berbagai macam penyebab.

• Semuanya mempunyai pola gejala serupa yang berhubungan dengan tingkat kesadaran dan kognitif pasien.

• Penyebab utama :

– berasal dari penyakit susunan saraf pusat ( contoh epilepsi),

 Area yang terutama terkena adalah formasio retikularis

– penyakit sistemik, misalnya gagal ginjal dan hati. terbanyak

– intoksikasi atau reaksiputus obat maupun zat toksik.

(29)

Gambaran utama delirium:

Kesadaran berkabut yang berarti terdapat suatu penurunan kejernihan kesadaran( awarness) akan lingkungan ,

Ditandai oleh :

Kesukaran memusatkan perhatian , memindahkan dan mempertahan kan perhatian pada stimulus luar dan dalam

Gangguan persepsi sensorik hingga terjadi salah tafsir kadang disertai keyakinan yang salah akan gangguan persepsi tersebut , misal ilusi dan halusinasi

Proses pikir yang tidak teratur, tidak jelas dan tak

tentu arah tujuan , misal disorientasi , gangguan daya ingat , gangguan konsentrasi

(30)

Penyebab Delirium

Penyakit intrakranial

Epilepsi atau keadaan pasca kejang

Trauma otak (terutama gegar otak)

Infeksi (meningitis.ensetalitis).

Neoplasma.

Gangguan vaskular

Penyebab ekstrakranial

Obat-obatan (di telan atau putus) :Obat

antikolinergik, Antikonvulsan, Obat antihipertensi,

Obat antiparkinson. Obat antipsikotik, Cimetidine,

Klonidine. Disulfram, Insulin, Opiat, Fensiklidine,

Fenitoin, Ranitidin, Sedatif(termasuk alkohol) dan

hipnotik, Steroid.

Racun : Karbon monoksida, Logam berat dan racun

(31)

Penyebab ekstrakranial lain

Disfungsi endokrin (hipofungsi atau hiperfungsi) :

Hipofsis, Pankreas, Adrenal, Paratiroid, tiroid

Penyakit organ non endokrin.:

Hati (ensefalopati hepatik),

Ginjal dan saluran kemih (ensefalopati uremik),

Paru-paru (narkosis karbon dioksida, hipoksia),

Sistem kardiovaskular (gagal jantung, aritmia,

hipotensi).

Penyakit defsiensi (defsiensi tiamin, asam nikotinik,

B12 atau asain folat)

Infeksi sistemik dengan demam dan sepsis.

Ketidakseimbangan elektrolit dengan penvebab apapun

Keadaan pasca operatif , Trauma (kepala atau seluruh

tubuh)

(32)

Diagnosis

Kriteria Diagnostik untuk Delirium Karena Kondisi Medis Umum:

1. Gangguan kesadaran

(yaitu, penurunan kejernihan kesadaran

terhadap lingkungan) dengan penurunan kemampuan untuk

memusatkan, mempertahankan, atau mengalihkan perhatian.

2. Gangguan

timbul setelah suatu periode waktu yang singkat

(biasanya beberapa jam sampai hari dan cenderung

berfluktuasi

selama perjalanan hari.

3. Perubahan kognisi (

seperti defisit daya ingat disorientasi, gangguan

bahasa)

4. disebabkan oleh akibat fisiologis langsung dan

kondisi medis

umum

( riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan

(33)

Pemeriksaan Laboratorium Delirium

Pemeriksaan standar

a. Kimia darah (termasuk elektrolit, indeks ginjal dan hati, dan glukosa) b. Hitung darah lengkap (CBC) dengan deferensial sel darah putih

c. Tes fungsi tiroid

d. Tes serologis untuk sifilis

e. Tes antibodi HIV (human Immunodeficiency virus) f. Urinalisa

g. Elektrokardiogram (EKG) h. Elektroensefalogram (EEG) i. X ray Thoraks

j. Skrining obat dalam darah dan urin

(34)

1b. DEMENSIA

suatu gangguan mental organik yang biasanya diakibatkan oleh

proses degeneratif yang progresif dan irreversible yang mengenai

arus pikir.( penyakit penuaan)

Demensia merupakan

sindroma

yang ditandai oleh berbagai

gangguan fungsi kognitif

tanpa gangguan kesadaran.

Fungsi kognitif yang dipengaruhi pada demensia adalah :

inteligensia umum, belajar dan ingatan,

bahasa,

pertimbangan, dan memecahkan masalah,

orientasi, persepsi,

perhatian, dan konsentrasi,

(35)

Kriteria diagnostik dementia secara

umum

Kehilangan kemampuan intelektual yang sedemikian

beratnya sehingga menghalangi fungsi sosial atau pekerjaan

Hendaya daya ingat

Paling sedikit terdapat satu dari yang berikut : Hendaya kemampuan daya pikir abstrak Hendaya daya nilai

Gangguan lain dari fungsi kortikal yang lebih tinggi Perubahan kepribadian

Tidak ada kesadaran berkabut Salah satu atau keduanya dari :

Terdapat faktor organik spesifk yang mempunyai

hubungan etiologik dengan gangguan tersebut

Apabila tidak terbukti dan merupakan manifestasi dari

(36)

Penyebab Dimentia

Penyakit Alzheimer

Demensia Vaskular

Infeksi

Gangguan nutrisional

Gangguan metabolik

Gangguan peradangan kronis

Obat dan toksin (termasuk demensia alkoholik kronis)

Massa intrakranial : tumor, massa subdural, abses otak

Anoksia

(37)

• Dementia pada Alzheimer disease Digolongkan :

Dementia pada Alzheimer disease dengan onset cepat ( early )

Timbul sebelum usia 65 tahun

Dalam kurun waktu akan memburuk dengan cepat

Bermacam – macam Penyebab dari gangguan fungsi Kortikal yang

lebih tinggi

Alzheimer`s disease type 2

Presenil dementia , alzheimer`s type

Primary degenerative dementia of the alzheimer`s type, presenile

onset

Dementia pada Alzheimer disease dengan onset lambat ( late)

– Onset timbul pada usia setelah usia 65 tahun , sering diusia 70 tahun

Progres lambat dengan gejala utama gangguan ingatan Alzheimer`s dementia type 1

Primary degenerative dementia of the Alzheimer`s type, senile onset Senile dementia ,type Alzheimers

Dementia pada Alzheimer disease atypikal atau tipe campuran

A typical dementia, Alzheimer`s type

(38)

Kriteria Diagnostik untuk

DEMENSIA TIPE ALZHEIMER

Dimensia pada Alzheimer disease

Manifestasi Perkembangan defsit kognitif multipel : Gangguan daya ingat:

gangguan kemampuan untuk mempelajari informasi baru

Gangguan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya

Satu (atau lebih) gangguan kognitif berikut :Afasia (gangguan bahasa)

Apraksia (gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas motorik)

Agnosia (kegagalan untuk mengenali atau mengidentitikasi benda)

Gangguan fungsi eksekutif

(39)

Defsit kognitif yang menyebabkan gangguan yang

bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan (menunjukkan suatu penurunan bermakna dari tingkat fungsi sebelumnya).

Defsit tidak terjadi semata-mata hanya selama perjalanan suatu delirium dan menetap melebihi lama yang lazim

( intoksikasi atau putus zat).

Terdapat bukti riwayat penyakit, pemeriksaan fsik,

laboratorium bahwa defsit secara etiologis berhubungan dengan efek menetap dari pemakaian zat (misalnya suatu obat yang disalahgunakan).

Dementia pada Alzheimer disease : Adalah suatu

(40)

Kriteria Diagnostik untuk

DEMENTIA

VASCULAR

Merupakan hasil dari infark diotak akibat ganggun pada pembuluh darah , termasuk hipertensive cerebrovascular disease.

Infark biasanya kecil tetapi sering menimbulkan efek yang luas

Onset timbul dikemudian hari

termasuk: Arteriosclerotic dementia Digolongkan :

Vascur dementia of acute onsetMulti infarct dementia

Subcortical vascular dementia

Mixed cortical and subcortical vascular dementia Vascular dementia lain

(41)

Perkembangan defsit kognitif multipel yang

dimanifestasikan oleh baik,

Gangguan daya ingat

(gangguan kemampuan untuk

mempelajari informasi baru dan untuk mengingat

informasi yang telah dipelajari sebelumnya)

Afasia

(gangguan bahasa)

Apraksia

(gangguan untuk mengenali atau

melakukan aktivitas motorik ataupun fungsi motorik

adalah utuh)

Agnosia

(kegagalan untuk mengenali atau

mengidentifkasi benda walaupun fungsi sensorik

adalah utuh)

Gangguan dalam fungsi eksekutif

(yaitu,

(42)

Satu (atau lebih) gangguan kognitif berikut :

Defsit kognitif dalam kriteria A1 dan A2 masing-masing menyebabkan gangguan yang bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan dan menunjukkan suatu penurunan bermakna dan tingkat fungsi sebelumnya.

Tanda dan gejala neurologis fokal (misalnya, peninggian refeks tendon dalam, respon ekstensor plantar, palsi

pseudo bulbar, kelainan gaya berjalan, kelemahan pada satu ekstremitas) atau

tanda-tanda laboratorium adalah indikatif untuk penyakit serebrovaskular (misalnya, infark multipel yang

mengenai korteks dan substansia putih di bawahnya) yang berhubungan secara etiologi dengan gangguan. • Defsit tidak terjadi semata-mata selama perjalanan

(43)

DEMENTIA PADA PENYAKIT LAIN DIKLASIFIKASIKAN DI

TEMPAT LAIN

• Suatu kasus demensia akibat, atau diduga disebabkan, penyebab lain selain

penyakit Alzheimer atau penyakit serebrovaskular.m

• On set mungkin di setiap saat dalam hidup, jarang pada usia tua

• Contoh :

• Dementia pada Picks disease

– Suatu progresif dementia , timbul pada usia pertengahan , karakteristik

timbul dini secara perlahan terjadi perubahan karakteristik dan social deterioration , diikuti kemunduran kecerdasan , menurunnya daya ingat, dan gangguan bahasa , apatis, euphoria , occasionally, phenomena ekstra piramidal

• Dementia pada huntington disease

– Dementia akibat degenerasi otak gangguan pada gen autosom dominan

– Gejala timbul pada usia 30-40 tahunan , Progresif lambat menyebabkan

kematian biasanya dalam waktu 10 sampai 15 tahun,

– Dementia pada chorea Huntington

• Dementia pada Parkinson disease

– Timbulnya dementia karena parkinson disease, Tidak terbukti adanya

gambaran khusus

(44)

Pemeriksaan lengkap Dementia :

Pemeriksaan fsik termasuk pemeriksaan neorologis lengkap

Tanda vital

Mini – mental state examination  ( MMSE )Pemeriksaan medikasi dan kadar obat

Skrining darah dan urin untuk alkoholPemeriksaan fsiologis

Sinar-X dada

Elektrokardiogram (EKG) • Pemeriksaan neurologis • CT atau MRI kepala

Pungsi lumbal EEG

(45)

2a. GANGGUAN AMNESTIK

ditandai terutama oleh gejala tunggal suatu gangguan daya

ingat yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan.

Diagnosis gangguan amnestik tidak dapat dibuat jika

mempunyai tanda lain dari gangguan kognitif, seperti yang terlihat pada demensia, atau jika mempunyai gangguan

perhatian (attention) atau kesadaran, seperti yang terlihat pada delirium

Sebuah sindrom penurunan memori baru dan lama ,dengan

penurunan kemampuan untuk mempelajari materi baru dan disorientasi pada waktunya.

(46)

Penyebab

1. Kondisi medis sistemik

a. Defsiensi tiamin (Sindroma Korsakof) , b. Hipoglikemia

2. Kondisi otak primer

Kejang , Trauma kepala (tertutup dan tembus), Tumor serebro vaskular (terutama thalamik dan lobus

temporalis), Prosedur bedah pada otak, Ensefalitis karena herpes simpleks, Hipoksia (terutama usaha

pencekikan yang tidak mematikan dan keracunan CO ), Amnesia global transien , Terapi elektro konvulsif,

Sklerosis multipel

3. Penyebab berhubungan dengan zat a. Gangguan pengguanan alkohol b. Neurotoksin

(47)

Kriteria Diagnosis untuk Gangguan Amnestik

Karena Kondisi Medis Umum.

Perkembangan gangguan daya ingat seperti yang dimanifestasikan

oleh gangguan kemampuan untuk mempelajari informasi baru atau ketidak mampuan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya(daya ingat jangka panjang )

• Ganguan daya ingat menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan dan merupakan penurunan bermakna dan

tingkat fungsi sebelumnya .

• Gangguan daya ingat tidak terjadi semata-mata selama perjalanan suatu delirium atau suatu demensia.

• Terdapat bukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan fsik, atau temuan laboratorium bahwa gangguan adalah akibat fsiologis langsung dari kondisi medis umum (termasuk trauma fsik)

disebut:

– Transien : jika gangguan daya ingat berlangsung selama 1 bulan / kurang

(48)

2b.

HALUSINASI ORGANIK

Baru menggunakan halusinogenika ( LSD ; asam lisergik

dietilamin , DMT ; Dimetil triptamin , zat yang berkaitan dengan katekolamin ; meskalin )

Perubahan persepsi timbul dalam keadaan sadar dan siaga penuh , misal ; depersonalisasi , derealisasi, ilusi, halusinasi, sinestesia,( melihat warna bila mendengar suara keras) ,

Paling sedikit terdapat 2 dari pemeriksaan fsik berikut : dilatasi pupil, takikardia,berkeringat,palpitasi,pandangan kabur,tremor, gangguan koordinasi

Efek tingkah laku mal adaptif, misal kecemasan atau

depresi hebat, gagasan mirip waham , takut menjadi gila, ide paranoid, gangguan daya nilai, halangan dalam fungsi sosial

(49)

3a. SINDROM WAHAM

ORGANIK

Gambaran klinis yang paling menonjol adalah

waham

Tidak ada kesadaran yang berkabut

Tidak ada kehilangan kemampuan intelektual

yang bermakna

Terdapat faktor organik spesifk yang

berhubungan dengan etiologik gangguan

tersebut ,

(50)

3b. SINDROM AFEKTIF

ORGANIK

• Afek / mood merupakan bagian yang paling menonjol pada penyakit tersebut dan secara relatif persisten

• Terdapat paling sedikit 3 gejala berikut yang menetap dan cukup berarti

– Peningkatan aktif / ketidak tenangan fsik

– Lebih banyak berbicara dari lazimnya ( berbicara terus menerus)

– Flight of ideas ( banyak gagasan / penghayatab subyektif dalam pikirannya yang berlomba keluar

– Rasa harga diri melambung

– Berkurang kebutuhan tidur

– Mudah beralih perhatian pada stimulus dari luar yang tidak berarti

Keterlibatan berlebih dalam aktiftas yang mengandung

(51)

4. Sindrom Kepribadian

Organik

Bila ciri-ciri kepribadian seseorang tidak feksibel dan sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya

Mengakibatkan hendaya didalam fungsi sosial atau pekerjaannya

Menimbulkan penderitaan subyektif bagi dirinya

Manifestasi biasanya sudah tampak pada saat remaja atau usia dini dan berkelanjutan pada usia dewasa

Sering kali ciri-ciri karakteristik beberapa gangguan

kepribadian dapat terlihat dalam suatu episode gangguan mental lain , misal depresi berat pada gangguan

kepribadian dependen , paranoid atau skizotipal . • Contoh ; gangguan kepribadian skizoid ;

(52)

5a. INTOKSIKASI

• Gambaran klinis yang disebabkan oleh zat eksogen yang tidak sesuai dengan salah satu dari Sindrom Otak Organik spesifk

• Gambaran klinik spesifk bergantung dari zat yang digunakan , paling sering mencakup :

– Gangguan persepsi, keadaan jaga ( wake fullness), perhatian ,proses berpikir, daya nilai, pengendalian emosi , perilaku motorik

– Terdapat tingkah laku mal adaptif

Komplikasi yang berlebihan dapat menimbulkan koma dan kematian. Zat yang bersifat simultan dapat

menimbulkan kejang

(53)

Kriteria diagnostik

Intoksikasi

Timbulnya sindrom zat spesifk yang terjadi segera

sesudah memakai zat dan terdapatnya zat

tersebut didalam tubuh.

Terdapat perilaku mal adaptif dalam keadaan jaga

( waking state) akibat pengaruh zat tersebut pada

SSP , misal : handaya daya nilai , sikap perusuh .

Gambaran klinis tidak sesuai dengan Sindrom Otak

Organik Spesifk , seperti delirium , sindrom waham

organik, halusinosis organik atau sindrom afektif

(54)

5b. SINDROM PUTUS ZAT

Kriteria diagnostik :

Timbulnya suatu sindrom zat spesifk yang

terjadi sesudah penghentian atau pengurangan

pemakaian zat yang sebelumnya digunakan

secara teratur oleh individu untuk mencapai

suatu keadaan intoksikasi

Gambaran kliniknya tidak sesuai dengan

Sindrom Otak Organik spesifk seperti delirium ,

sindrom waham organik, halusinosis organik

(55)

6. SINDROM OTAK ORGANIK TIDAK

KHAS ATAU CAMPURAN

Merupakan kategori sisa untuk sindrom – sindrom

yang tidak memenuhi kriteria daripelbagai jenis

Sindrom Otak Organik

Gangguan itu terjadi dalam keadaan jaga ( waking

state ) dan tidak memenuhi kriteria dari salah satu

Sindrom Otak Organik yang telah diuraikan

sebelumnya .

Terdapat faktor organik spesifk yang dinilai

(56)

VASCULAR DEMENTIA

Hasil infark diotak akibat penyakit pembuluh darah ,

termasuk hipertensif cerebrovascular disease ,

Infark biasanya kecil namun dampaknya kumulatif ,

onset seri ng lambat

Vascular dementia onset acut

Multi infark dementia

Subcortical vascular dementia

Mixed cortical dan subcortical vascular dementia

Vascular dementia lain

(57)

DEMENTIA IN OTHER DISEASES CLASSIFIED

ELSEWHERE

kasus demensia akibat, atau diduga disebabkan,

penyebab lain selain penyakit Alzheimers atau

penyakit serebrovaskular. onset mungkin di setiap

saat dalam hidup, meskipun jarang pada usia tua

Digolongkan dalam :

Dementia pada Picks disease

Dimentia Creutzfeldt-Jacob diseaseDementia pada Huntington diseaseDementia pada Parkinson diseaseDimentia pada HIV disease

(58)

DEMENSIA YANG TIDAK

SPESIFIK

Demensia yang timbul pada usia

Prasenile

Dementia

Psikosis

Demensia degeneratif primer

Demensia yang timbul pada usia Senile

Demensia

(59)

GANCGUAN MENTAL ORGANIK

 LAIN

Epilepsi

Kejang umum

(60)

EPILEPSI

Defnisi : Suatu kejang (seizure) adalah suatu

gangguan patologis paroksismal sementara dalam fungsi cerebral yang disebabkan oleh pelepasan neuron yang spontan dan luas

Pasien dikatakan menderita epilepsi jika mereka mempunyai keadaan kronis yang ditandai dengan kejang yang rekuren.

Dua kategori utama suatu sistem klasifkasi untuk kejang adalah parsial dan umum (generalized).

– Kejang parsial melibatkan aktivitas epileptiformis di daerah otak setempat;

(61)

KEJANG UMUM

Kejang tonik klonik umum mempunyai gejala klasik :

hilangnya kesadaran,

gerakan tonik klonik umum pada tungkai,

menggigit lidah, dan

inkotinensia.

Walaupun diagnosis peristiwa kilat dari kejang adalah relatif

langsung, keadaan pascaiktal yang ditandai oleh pemulihan

kesadaran dan kognisi yang lambat dan bertahap kadang-kadang

memberikan suatu dilema diagnostik bagi dokter psiktatrik di

ruang gawat darurat.

Periode pemulihan dan kejang tonik klonik umum terentang dari

beberapa menit sampai berjam-jam.

(62)

Masalah psikiatrik yang paling sering berhubungan dengan kejang umum adalah :

–gangguan neurologis kronis

efek kognitif atau perilaku –obat antiepileptik.

Kejang parsial diklasifikasikan sebagai :

–sederhana (tanpa perubahan kesadaran) atau

–kompleks (dengan perubahan kesadaran)

Sedikit lebih banyak dari setengah semua pasien dengan kelainan parsial mengalami kejang parsial kompleks;

istilah lain yang digunakan untuk kejang parsial kompleks adalah epilepsi lobus temporalis, kejang psikomotor, dan epilepsi limbik tetapi istilah

(63)

ABSENCES (Petit Mal)

• Suatu tipe kejang umum yang sulit didiagnosis

• Sifat epileptik dari episode mungkin berjalan tanpa diketahui, karena manifestasi motorik atau sensorik karakteristik dari epilepsi tidak ada atau sangat ringan. • Epilepsi petit mal biasanya mulai pada masa anak-anak antara usia 5 dan 7 tahun

dan menghilang pada pubertas.

• Karakteristik epilepsi petit mal adalah kehilangan kesadaran singkat,dimana pasien tiba-tiba kehilangan kontak dengan lingkungan, tetapi pasien tidak mengalami kehilangan kesadaran atau gerakan kejang yang sesungguhnya selama episode.

• Elektroensefalogerafi ( EEG) menghasilkan pola karakteristik aktivitas paku dan gelombang (spike and wave) tiga kali perdetik

Pada keadaan yang jarang, epilepsi petitmal dengan onset dewasa dapat ditandai oleh episode psikotik atau delirium yang tiba-tiba dan rekuren yang tampak dan menghilang secara tiba-tiba

(64)

GEJALA PRAIKTAL

Peristiwa praiktal (aura) pada epilepsi parsial kompleks adalah

termasuk :

sensasi otonomik (sebagai contohnya rasa penuh di perut,

kemerahan, dan perubahan pada pernafasan),

sensasi kognitif(sebagai contohnya, deja vu, jamais vu, pikiran

dipaksakan, dan keadaan seperti mimpi).

keadaan afektif (sebagai contohnya, rasa takut, panik, depresi,

dan elasi) dan secara klasik.

automatisme (sebagai contohnya, mengecapkan bibir,

(65)

GEJALA IKTAL

Perilaku yang tidak terinhibisi, terdisorganisasi, dan singkat

menandai serangan iktal.

jarang sesorang menunjukkan perilaku kekerasan yang terarah dan

tersusun selama episode epileptik

Gejala kognitif termasuk amnesia untuk waktu selama kejang dan

suatu periode delirium yang menghilang setelah kejang.

Pada pasien dengan epilepsi parsial kompleks, suatu fokus kejang

dapat ditemukan pada pemeriksaan EEG pada 25 sampai 50 % dari

semua pasien.

Penggunaan elektroda sfenoid atau temporalis anterior dan EEG

(66)

GEJALA INTERIKTAL

Gangguan kepribadian Kelainan psikiatrik yang paling sering

dilaporkan pada pasien epileptik adalah gangguan kepribadian, dan

biasanya kemungkinan terjadi pada pasien dengan epilepsi dengan

asal lobus temporalis.

Ciri yang paling sering adalah perubahan perilaku seksual, suatu

kualitas yang biasanya disebut viskositas kepribadian, religiositas, dan

pengalaman emosi yang melambung.

Sindroma dalam bentuk komplitnya relatif jarang, bahkan pada

mereka dengan kejang parsial

kompleks

dengan asal lobus temporalis.

Banyak pasien tidak mengalami perubahan kepribadian, yang lainnya

mengalami berbagai gangguan yang jelas berbeda dari sindroma

(67)

GEJALA PSIKOTIK

• Keadaan psikotik interiktal lebih sering dari psikosis iktal. • Episode interpsikotik mirip dengan skizofrenia

• dapat terjadi pada pasien dengan epilepsi, khususnya yang berasal dan lobus temporalis , Diperkirakan 10 sampal 30 persen dari semua pasien dengan epilepsi partial kompleks mempunyai gejala psikotik

• Faktor risiko untuk gejala tersebut adalah : – jenis kelamin wanita

– onset kejang selama pubertas, – dan lesi di sisi kiri ( kidal ) .

• Onset gelala psikotik pada epilepsi adalah bervariasi.

• Biasanya, gejala psikotik tampak pada pasien yang telah menderita epilepsi untuk jangka waktu yang lama,

(68)

• gejala psikosis yang paling karakteristik adalah halusinasi dan waham paranoid.biasanya pasien tetap hangat dan sesuai pada afeknya, berbeda dengan kelainan yang sering ditemukan pada pasien skizofrenik

• Gejala gangguan pikiran pada pasien epilepsi psikotik paling sering merupakan gejala yang melibatkan konseptualisasi dan

sirkumstansialitas,

ketimbang gejala skizofrenik klasik berupa penghambatan (blocking) dan

kekenduran (looseness), kekerasan.

• kekerasan episodik merupakan masalah pada beberapa pasien dengan epilepsi khususnya epilepsi lobus temporalis dan frontalis.

• Apakah kekerasan merupakan manifestasi dan kejang itu sendiri atau merupakan psikopatologi interiktal adalah tidak pasti.

Sampai sekarang ini, sebagian besar data menunjukkan sangat jarangnya

kekerasan sebagai suatu fenomena iktal.

(69)

GEJALA GANGGUAN PERASAAN

.

Gejala gangguan perasaan, seperti depresi dan mania, terlihat

lebih jarang pada epilepsi dibandingkan gejala mirip

skizofrenia.

Gejala gangguan mood yang terjadi cenderung bersifat

episodik dan terjadi paling sering jika fokus epileptik

mengenai lobus temporalis dan hemisfer serebral non

dominan.

gejala gangguan perasaan pada epilepsi diperlihatkan oleh

(70)

SKIZOFRENIA

A.PENGERTIAN SKIZOFRENIA

Skizofrenia : gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang

mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku

gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri

hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan

menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).

Gangguan Skizofenik : sekelompok gangguan jiwa berat

(71)

gangguan proses pikir : Menonjol ke hal-hal yang kecil dan tidak relevan

halusinasi : Pendengaran

suasana perasaan : dangkal, berubah-ubah, tak serasiAmbivalensi dan gangguan kemauan

Gejala skizofrenia meliputi gejala positif dan negatip

GEJALA POSITIF (Positive Symptom): berupa

peningkatan atau distorsi fungsi normal seperti : waham, halusinasi, inkoherensi ,peningkatan

pembicaraan, asosiasi longgar , Perilaku yang sangat kacau

dan katatonia

GEJALA NEGATIF : pengurangan atau kehilangan

fungsi norma seperti : ekspresi efektif tumpul atau datar, kemiskinan pembiacaraan atau pikiran,

(72)

B

. Epidemiologi

Prevalensi 1 %

Puncak onset : pria 15-25 th

wanita 25 – 35 th

Gejala negatif : pria > wanita

Fungsi sosial memburuk : pria > wanita

Lebih sering lahir pada musim dingin dan awal

semi

50 % pernah mencoba bunuh diri, dan 10 %

meninggal

(73)

KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA

( F20 )

A. Paling sedikit terdapat satu gejala yang amat jelas dari kelompok (1) atau dua gejala kelompok (1) yang kurang jelas atau dua

gejala yang jelas dari kelompok (2)

1. Paling sedikit satu gejala yang amat jelas atau dua gejala yang kurang jelas.

2. PIKIRAN ANEH ( Pikiran bergema , sisipan pikiran , pikiran dapat disedot, atau pikiran dapat disiarkan )

3. WAHAM ANEH (waham dikendalikan , waham dipengaruhi, waham tak berdaya, waham persepsi )

4. HALUSINASI AUDITORIK ( suara mengomentari terus menerus ; suara-suara berdiskusi; suara salah satu bagian tubuhnya

(74)

2. PALING SEDIKIT DUA GEJALA BERIKUT :

1. HALUSINASI MENETAP

» Setiap hari selama 1 bulan atau lebih ; atau

» Disertai waham mengambang tanpa kandungan afektif yang jelas ; atau

» Disertai ide berlebihan dan menetap

2. INKOHERENSI / PEMBICARAAN TAK RELEVAN

» akibat NEOLOGISME ; arus pikiran terputus/tersisipi 3. KATATONIA SCHIZOPHRENIA

» gaduh; gelisah; mematung;feksibilitas serba; negativisme ; mutisme; stupor

1. GEJALA NEGATIF

» sangat apatis; miskin pembicaraan; ekspresi emosi tumpul/ tak serasi

Gejala berlangsung terus menerus paling sedikit satu bulan

Bila memenuhi kriteria episode manik atau depresif, maka gejala psikotik ( A ) harus mendahuluinya

(75)

JENIS SKIZOFRENIA

Paranoid Skizofrenia

Skizofrenia Tidak Teratur/ un

diferentiated schizophrenia

Katatonia Skizofrenia

Dibedakan Skizofrenia / diferential

Sz

Sisa Skizofrenia/ Residual

(76)

• SKIZOFRENIA PARANOID

Jenis skizofrenia dimana penderitanya mengalami

bayangan dan khayalan tentang penganiayaan dan

kontrol dari orang lain dan juga kesombongan yang

berdasarkan kepercayaan bahwa penderitanya itu

lebih mampu dan lebih hebat dari orang lain

Waham atau halusinasi harus menonjol

Waham kejar

Waham besar

Waham memburu

Halusinasi yang berisi kejaran atau kebesaran

Ekspresi afektif tumpul / tak serasi, gejala

(77)

SKIZOFRENIA HEBREFRENIK

Skizofrenia Tidak Teratur/ kacau/ disorganizedJenis skizofrenia yang sifatnya ditandai terutama oleh

gangguan dan kelainan di pikiran. Seseorang yang

menderita skizofrenia sering menunjukkan tanda tanda

emosi dan eksspressi yang tidak sesuai untuk keadaannya. Halusinasi dan khayalan adalah gejala yang sering dialami untuk orang yang mederita skizofrenia jenis ini

Harus terdapat ekspresi afektif tumpul/ afek datar atau

tidak serasi , ketolol – tololan ( silly), giggling( tertawa kekanakan), senyum yang hanya dihayati sendiri

Harus terdapat salah satu dari :

Perilaku tak bertujuan

Inkoherensi atau pembicaraan tak menentu

(78)

Jenis skizofrenia yang ditandai dengan berbagai

gangguan motorik, termasuk kegembiraan ekstrim

dan pingsan.

orang yang menderita bentuk skizofrenia ini akan

menampilkan gejala negatif: postur katatonik dan

feksibilitas seperti lilin yang bisa di pertahankan

dalam kurun waktu yang panjang

Selama dua minggu atau lebih terdapat gejala yang

menonjol dari :

Stupor atau mutisme katatonik

Gaduh gelisah

Mematung (katatonik)

Negativisme katatonik

Rigiditas katatonik / kekakuan

(79)

SKIZOFRENIA TAK TERINCI/

UNDIFERENTIATED

Skizofrenia akan di diagnosis ketika setidaknya

epsiode dari salah satu dari empat jenis

skizofrenia yang lainnya telah terjadi. Tetapi

skizofrenia ini tidak mempunyai satu gejala

positif yang menonjol

Tidak memenuhi salah satu kriteria atau

memenuhi lebih dari satu kriteria subtipe

skizofrenia

Gejala psikotik jelas yang tidak dapat

diklasifkasikan dalam salah satu kategori

sebelumnya

Gambaran klinis : waham terlihat jelas ,

(80)

• SKIZOFRENIA RESIDUAL

A. Skizofrenia sisa akan di diagnosis ketika setidaknya

epsiode dari salah satu dari empat jenis skizofrenia yang lainnya telah terjadi. Tetapi skizofrenia ini tidak

mempunyai satu gejala positif yang menonjol B. Saat ini tidak memenuhi kriteria skizofrenia

C. Paling sedikit terdapat empat gejala negatif berikut ini untuk waktu 12 bulan atau lebih

(1) Perlambatan Psikomotor (2) Ekspresi Afektif Tumpul (3) Pasif dan inisiatif kurang

(4) Kemiskinan kuantitas dan isi pembicaraan (5) Miskin komunikasi nonverbal

(81)

• DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA

A. Pernah memenuhi kriteria skizofrenia

dalam 12 bulan terakhir

B. Salah satu dari gejala psikotik kelompok

(2) dari skizofrenia harus tetap ada

(82)

Indikator

premorbid

(pra-sakit)

pre-skizofrenia

antara lain

1. ketidakmampuan seseorang mengekspresikan emosi: wajah dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh.

2. Penyimpangan komunikasi: pasien sulit melakukan

pembicaraan terarah, kadang menyimpang (tanjential) atau berputar-putar (sirkumstantial).

3. Gangguan atensi: penderita tidak mampu memfokuskan, mempertahankan, atau memindahkan atensi.

(83)

Gejala-gejala skizofrenia pada umumnya bisa

dibagi menjadi dua kelas:

1. Gejala-gejala Positif

Termasuk halusinasi, delusi, gangguan pemikiran (kognitif). Gejala-gejala ini disebut positif karena merupakan manifestasi jelas yang dapat diamati oleh orang lain.

2. Gejala-gejala Negatif

Gejala-gejala yang dimaksud disebut negatif karena

merupakan kehilangan dari ciri khas atau fungsi normal seseorang. Termasuk kurang atau tidak mampu

menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan

(84)

FAKTOR

PREDISPOSISI

SKIZOFRENIA

Pada remaja perlu diperhatikan kepribadian pra-sakit yang

merupakan,gangguan kepribadian

paranoid

atau kecurigaan

berlebihan, menganggap semua orang sebagai musuh.

Gangguan kepribadian

skizoid

yaitu emosi dingin, kurang mampu

bersikap hangat dan ramah pada orang lain serta selalu

menyendiri.

Pada gangguan

skizotipal

orang memiliki perilaku atau tampilan

diri aneh dan ganjil, afek sempit, percaya hal-hal aneh, pikiran

magis yang berpengaruh pada perilakunya, persepsi pancaindra

yang tidak biasa, pikiran

obsesif

tak terkendali, pikiran yang

samar-samar, penuh kiasan, sangat rinci dan ruwet atau

stereotipik

(85)

faktor lain yang berperan untuk munculnya

gejala skizofrenia,

misalnya

stresor

lingkungan dan faktor

genetik

.

Sebaliknya, mereka yang normal bisa saja menderita

skizofrenia jika stresor psikososial terlalu berat

sehingga tak mampu mengatasi.

Beberapa jenis obat-obatan terlarang seperti

ganja

,

halusinogen

atau

amfetamin

(ekstasi) juga dapat

(86)

GANGGUAN AFEKTIF ( MOOD

DISORDERS )

Episode Manik

Hipomania

Mania tanpa psikotik symptoms

Mania dengan psikotik symptoms

Mania dengan symptom psikotik

(87)

PSIKOSOSIAL

• Terapi perilaku , Famili terapi , Grup terapi , Psikoterapi individual

• Penderita skizofrenia memerlukan perhatian dan

empati, namun keluarga perlu menghindari reaksi yang berlebihan seperti sikap terlalu mengkritik, terlalu

memanjakan dan terlalu mengontrol yang justru bisa menyulitkan penyembuhan. Perawatan terpenting dalam menyembuhkan penderita skizofrenia adalah perawatan obat-obatan antipsikotik yang

dikombinasikan dengan perawatan terapi psikologis.

(88)

Mental Breakdown

• Dalam dunia yang serba cepat, gangguan saraf adalah masalah yang sangat umum yang dihadapi oleh orang di seluruh dunia. Mental Breakdown adalah istilah non medis yang digunakan oleh masyarakat umum. Ini menandakan serangan akut penyakit mental yang ditandai oleh depresi atau kecemasan.

• Nervous Breakdown juga disebut sebagai gangguan mental. Ada banyak penyebab yang berkontribusi pada masalah

gangguan saraf. Tapi isolasi sosial dianggap sebagai salah satu penyebab utama gangguan saraf. Mungkin ada

(89)

Gejala Nervous Breakdown

1. Secara fisik - Sebuah otak dengan stress yang berlebihan

merupakan indikator pertama dari gangguan saraf. Perasaan lesu, sakit terus-menerus dan nyeri, gatal dan radang kulit, turunnya daya tahan tubuh juga merupakan tanda-tanda breakdown. Berulang kali muntah dan masalah lambung seperti kram perut, ulkus kolitis

gastrointestinal dan diare selama periode yang lama mungkin merupakan indikasi dari gangguan saraf.

(90)

3. Amnesia - Terus-menerus melupakan janji dan jadwal, daya ingatnya jangka pendek, kebingungan urutan atas terjadinya peristiwa masa lalu, semua itu menggambarkan amnesia, yang jika tidak diobati dapat

menyebabkan frustrasi. Frustrasi kemudian dapat mengambil kontrol penderita yang mengarah ke kemarahan dan ledakan.

4. Delirium - Individu dapat menunjukkan tanda-tanda delirium dan menunjukkan halusinasi dan delusi. Halusinasi dan delusi bermakna mencicipi, mencium, melihat, merasakan dan mendengar hal-hal yang tidak ada dalam realitas. Mereka juga akan menampilkan narsisme yang merupakan keadaan ekstrim adorasi diri dan kesombongan.

• Orang-orang yang berada pada ambang gangguan saraf memiliki mimpi buruk dan menjadi terobsesi dengan teror. Serangan panik, kehilangan harga diri, tidur sambil berjalan, dan pola pikir tidak sehat jgua

(91)

X. PROGNOSIS

A. PROGNOSIS KEARAH BAIK

(1) Onset akut dengan faktor pencetus yang jelas

(2) Riwayat hubungan sosial & pekerjaan yang

baik ( premorbid )

(3) Adanya gejala afektif ( depresi )

(4) Subtipe paranoid

(5) Subtipe katatonik

(6) Sudah menikah

(7) Banyak symptoms positif

(8) Kebingungan

(92)

B. PROGNOSIS KEARAH BURUK

(1) Onset perlahan-lahan dengan faktor pencetus

tidak jelas

(2) Riwayat hubungan sosial dan pekerjaan buruk

( premorbid )

(3) Menarik diri , tingka laku yang artistik

(4) Tipe Hebepink dan tipe tak tergolongkan

(5) Belum menikah

(6) Riwayat skizofrenia dalam keluarga

(7) Adanya gejala neurologik

(8) Banyak symptom negatif

(93)

Referensi

Dokumen terkait

Pada u ~ i hipotesis ketiga ini, variabel materi pelatihan menunjukan hasil perhihmgan yang c ~ h p besar bila dibandingkan dengan variable kemarnpuan pelatih,

• Ketika mengumpulkan di email disertai dengan Minutes of Meeting dari pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan sampai selesainya tugas. 3.4

v pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan yang  tidak mengurangi kemampuan generasi yang  akan datang untuk melakukan pembangunan,  tetapi dengan menjaga agar  

Dunia anak adalah bermain, karena bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Bermain juga merupakan tuntutan dan kebutuhan bagi anak RA/ TK. Dengan

No URAIAN Unit CONTRACT AMANDEMENT CONTRACT NO.14 INVOICE LALU INVOICE SAAT INI SISA

(1) Kepala UPT Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu

prasarana dan sarana armada pengangkut sampah dan terangkutnya setiap sampah hingga kepelosok kota Meningkatnya persentase pengangkutan sampah dari 11% menjadi 100%