P EM ER IN TA H A N
D A ER A H
Tatap Muka #4
OTONOMI DAERAH
Oleh: Ahmad Mustanir
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (STISIP) MUHAMMADIYAH RAPPANG
2017
Otonomi daerah diartikan
sebagai hak wewenang dan
kewajiban daerah untuk
mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri
sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
Daerah Otonom, yaitu akibat adanya
otonomi daerah lalu dibentuklah
daerah-daerah otonom, baik untuk
tingkat kabupaten maupun provinsi.
Daerah otonom itu sendiri berarti
kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas wilayah tertentu
yang berhak, berwenang dan
berkewajiban mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri dalam ikatan
negara kesatuan Republik Indonesia,
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Konsep Indonesia sebagai Negara Kesatuan yang menghendaki dibentuknya daerah-daerah otonom telah tersirat dalam konstitusi negara (Pasal 18 UUD 1945). Sesuai perkembangan lingkungan stratejik yang dihadapi pada abad 21, telah menuntut adanya perubahan paradigma pemerintahan dan kebijakan pembangunan daerah di Indonesia dari sistem sentralistik bergeser ke sistem desentralistik. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, menyebutkan bahwa tujuan pemberian otonomi adalah untuk :
1)
Meningkatkan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat yang
semakin baik;
2)
Mengembangkan kehidupan
demokrasi, keadilan, dan
pemerataan;
3)
Memelihara hubungan yang serasi
antara Pusat dan Daerah serta antar
Daerah dalam rangka menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan
dewasa ini,
Otonomi daerah tidak lagi
hanya diartikan
sebagai kemampuan
daerah untuk mengatur urusan rumah
tangganya sendiri, melainkan diartikan
sebagai kewenangan daerah otonom
untuk
mengatur
dan
mengurus
kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pandangan tersebut menempatkan
otonomi
bukan
saja
kepada
Pemerintah Daerah tetapi juga
kepada
masyarakat daerah
sebagai satu
kesatuan hukum, yang
dipresentasikan
kedaulatannya
melalui
DPRD
.
Pemerintah
Daerah
hanyalah
instrumen publik
yang mendapatkan
mandat
dari
masyarakat
untuk
menyelenggarakan dan melaksanakan
kewenangan-kewenangan
otonomi
daerah yang bersangkutan
Adapun prinsip-prinsip pemberian
otonomi daerah berdasarkan
undang-undang adalah sebagai berikut ;
1)
Penyelenggaraan otonomi daerah
dilaksanakan dengan
memperhatikan aspek demokrasi,
keadilan, pemerataan, serta potensi
dan keanekaragaman daerah;
2)
Pelaksanaan otonomi daerah
didasarkan pada otonomi luas,
nyata, dan bertanggung jawab;
3) Pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada Daerah Kabupaten
dan daerah kota, sedangkan otonomi
daerah Provinsi merupakan otonomi yang terbatas;
4) Pelaksanaan Otonomi Daerah harus sesuai dengan Konstitusi Negara sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi antara
pusat dan daerah serta antar Daerah;
5) Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih
meningkatkan kemandirian daerah otonom, dan karenanya dalam daerah kabupaten
dan daerah kota tidak ada lagi wilayah administrasi;
6) Demikian pula di kawasan-kawasan khusus yang dibina oleh Pemerintah atau pihak
lain, seperti badan otorita, kawasan
pelabuhan, kawasan perumahan, kawasan industri, kawasan perkebunan, kawasan
pertambangan, kawasan kehutanan, kawasan perkotaan baru, kawasan
pariwisata, dan semacamnya berlaku ketentuan peraturan daerah otonom;
7) Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan peranan dan fungsi badan fungsi legislatif daerah, baik dalam fungsi legislasi, fungsi pengawasan maupun fungsi anggaran atas penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
8) Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah Provinsi dalam kedudukannya sebagai Wilayah Administrasi untuk
melaksanakan kewenangan pemerintahan tertentu yang dilimpahkan kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat;
9) Pelaksanaan asas tugas pembantuan
dimungkinkan, tidak hanya dari pemerintah pusat kepada daerah, tetapi juga dari
pemerintah pusat dan daerah kepada desa yang disertai dengan pembiayaan, sarana dan prsarana, serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan dan mempertanggung jawabkan kepada
yang menugaskan
M A S A LA H -M A S A LA H D A LA M
O TO N O M I D A ER A H
Garis besar permasalahan yang
berkaitan dengan otonomi daerah
adalah :
1) Adanya eksploitasi Pendapatan
Daerah
2) Pemahaman
terhadap
konsep
desentralisasi dan otonomi daerah
yang belum mantap
....M A SA LA H -M A S A LA H D A LA M
O TO N O M I D A ER A H
4) Kepala daerah dan DPRD
5) Korupsi di Daerah
6) Potensi munculnya konflik antar
daerah
7) Penyediaan aturan pelaksanaan
otonomi daerah yang belum
TERIMA
KASIH
CP : 0812 4163 143 BBM: 542E137D
FB: Ahmad Mustanir
tweeter: @ahmadmustanir line id: ahmadmustanir Path: Ahmad Mustanir