• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN INTERAKSI SO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN INTERAKSI SO"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN

INTERAKSI SOSIAL : MENARIK DIRI

A. Pengertian

Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain ( Rawlins,1993 ).

Menurut Rasmun (2001) mengatakan bahwa reaksi yang ditampilkan pada perilaku menarik diri dapat berupa reaksi fisik yang ditunjukkan dengan individu menghindar dari stressor dan reaksi psikologis yang ditunjukkan dengan perilaku apatis, mengisolasi diri, tidak berminat, sering disertai rasa takut dan bermusuhan.

B. Mekanisme menarik diri

Proses terjadinya menarik adalah :

(2)

amigdala akan terjadi pengaturan cemas dan takut, pengalihan buah pikiran impuls dari diri sendiri pada orang lain, terutama keinginan perasaan emosional dan motivasi yang tidak dapat ditoleransi. Gejala klinis yang ditemui pada pasien antara lain alogia, anhedonia, abulia, asosialitas, afek datar dan afek yang tidak sesuai.

b. Berdasarkan model konsep psikoanalisa

Model ini dikembangkan pertama kali oleh Sigmund Freud. Model psikoanalisa bertitik tolak pada id, ego, super ego dan mekanisme pertahanan ego. Menurut model ini gangguan jiwa terjadi sebagai akibat dari pertahanan ego tidak dapat mengendalikan ansietas.

Gejala gangguan jiwa muncul sebagai upaya untuk mengatasi ansietas yang berhubungan dengan konflik yang tidak terselesaikan mengahkibatkan ansietas berat, tegang, yang diekspresikan lewat perasaan yang tidak adekuat, merasa tidak berharga, tidak diterima oleh orang lain. Hal ini mengahkibatkan munculnya koping yang tidak sesuai terhadap stres.

c. Berdasarkan model interpersonal Memperkenalkan self sistem

Bad me, dipengaruhi orang tua dalam membesarkan anaknya. Jika anak selalu dimarahi atau dilarang atau dikatakan jelek / nakal.

Good me, jika anak selalu diberi reward dan memperbaiki hal yang tidak tepat serta selalu diberi pengertian dan dorongan maka akan terbentuk self yang baik. Dalam hubungan interpersonal adan dua hal yang membuat kita menjadi lebih baik, yaitu adanya kepuasan fisik maupun mental dan adanya rasa aman.

Not me, orang tua tidak konsisten dengan satu peraturan maka anak akan berkembang dengan tidak konsisten.

(3)

d. Dari segi psikososial

Klien yang mengalami masalah interkasi sosial cendrung sulit untuk berhubungan dengan orang lain karena konsep diri mereka yang tidak jelas. Harga diri rendah yang dimiliki klien menyulitkan kemampuan klien untuk berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan dan tidak percaya diri. Klien dengan isolasi social mengalami kegagalan dalam membina hubungan dengan orang-orang sekitarnya mengalami kegagalan dalam hubungan sosial dikarenakan malu untuk berinteraksi yang mengakibatkan individu menarik diri dari lingkungan.

C. Tanda – tanda menarik diri dilihat dari beberapa aspek :

a. Aspek fisik :

1. Makan dan minum kurang 2. Tidur kurang atau terganggu 3. Penampilan diri kurang 4. Keberanian kurang

b. Aspek emosi :

1. Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil 2. Merasa malu, bersalah

3. Mudah panik dan tiba-tiba marah

c. Aspek sosial

(4)

d. Aspek intelektual 1. Putus asa 2. Merasa sendiri 3. Kurang percaya diri

D. Mekanisme koping a. Regresi

Regresi adalah menghindari stres, kecemasan dengan menampilkan perilaku kembali seperti perkembangan anak-anak atau berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk menanggulangi ansietas.

b. Supresi

Supresi merupakan suatu proses pengendalian diri yang terang-terangan ditujukan menjaga agar impuls-impuls dan dorongan-dorongan yang ada tetap terjaga (mungkin dengan cara menahan perasaan itu secara pribadi tetapi mengingkarinya secara umum). Individu sewaktu-waktu mengesampingkan ingatan-ingatan yang menyakitkan agar dapat menitik beratkan kepada tugas, ia sadar akan pikiran-pikiran yang ditindas (supresi) tetapi umumnya tidak menyadari akan dorongan-dorongan atau ingatan yang ditekan (represi).

c. Proyeksi

Pengalihan buah pikiran impuls dari diri sendiri pada orang lain, terutama keinginan perasaan emosional dan motivasi yang tidak dapat ditoleransi.

d. Menarik diri

(5)

E. Asuhan keperawatan

a. Pengkajian

1. Faktor predisposisi a) Faktor perkembangan

1) Kegagalan pada masa tumbang

2) Kurangnya kasih sayang, perhatian dan kehangatan dari orangtua 3) Hubungan interpersonal yang tidak harmonis

b) Faktor biologis

1) Genetik, kembar monozigot salah satu menderita skizofrenia 58 % 2) Atrofi otak

3) Pembesaran ventrikel

4) Penurunan berat serta volume otak

c) Faktor sosial budaya 1) Kemiskinan

2) Keluarga yang tidak stabil 3) Pendidikan yang tidak adekuat

2. Factor presipitasi : a) Penolakan b) Kehilangan c) Kegagalan

(6)

b. Masalah keperawatan

1. Menarik diri

2. Konsep diri : harga diri rendah

3. Resiko gangguan persepsi sensori halusinasi

c.Diagnosa keperawatan.

1. Resiko gangguan persepsi sensori halusinasi b.d menarik diri 2. Menarik diri b.d Konsep diri : harga diri rendah

d.Rencana keperawatan DP 1 :

Resiko gangguan persepsi sensori halusinasi b.d menarik diri

TUM :

Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi

TUK:

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Kriteria hasil :

Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau memberikan salam, mau menyebutkan nama, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.

Intervensi :

1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.

a) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal b) Perkenalkan diri dengan sopan

c) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien d) Jelaskan tujuan pertemuan

(7)

f) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.

g) Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien. R/ Hubungan saling percaya merupakan dasar interaksi, sehingga klien mau mengungkapkan perasaannya.

2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

Kriteria evaluasi : Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri yang berasal dari diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Intervensi :

a) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda- tandanya R/ mengetaui sejauhmana pengetahuan klien tentang menarik diri.

b) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul.

R/ mengetahui alasan klien menarik diri.

c) Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tandanya R/ pasien mengetahui perilaku menarik dairi dan tanda-tandanya

d) Beri pujian terhadap kemampuan klien mwngungkapkan perasaannya. R/ reinforcement positif meningkatkan harga diri klen.

3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

Kriteria hasil :

a) Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain. Misalnya : banyak teman, tidak sendiri, bisa diskusi dll.

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain

(8)

2) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain

R/ mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain. 3) Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan

orang lain.

R/ meningkatkan pengetahuan klien tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain.

4) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain. R/ reinforcement positif meningkatkan harga diri klen

b) Klien dapat menyebutkan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain. Misalnya : sendiri, tidak punya teman, sepi dll.

1) Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.

R/ mengetahui tingkat pengetahuan klien

2) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.

R/ mengetahui kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain. 3) Diskusi bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan

orang lain.

R/ meningkatkan pengetahuan klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.

(9)

4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap

Kriteria evaluasi :

Klien dapat mendemonstrasikan hubungan sosial secara bertahap antara : K-P, K-P-P lain, K-P-P lain-K lain, K- Keluarga/kelompok/masyarakat.

Intervensi :

a) Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain

R/ mengetahui pengetahuan klien dalam membina hubungan dengan orang lain.

b) Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain mlalui tahap : K-P, K-P-P lain, K-P-P lain-K lain, K-Kel/Klp/Masy.

R/ kemampuan berhubungan dengan orang lain menandakan penurunan perilaku menarik diri.

c) Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai R/ reinforcement positif meningkatkan harga diri klien

d) Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan.

e) Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu

R/ menbantu klien menyusun jadwal kegiatan harian f) Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan

R/ menstimulus klien untuk melakukan kegiatan

g) Beri reinforcement atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan. R/ reinforcement positif meningkatkan harga diri klien

5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain.

Kriteria evaluasi :

Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain untuk : diri sendiri dan orang lain.

(10)

a) Dorong klien untuk menggungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain

R/ perasaan senang dapat menstimulus seseorang melakukan hubungan dengan orang lain.

6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga.

Kriteria hasil :

a) Menjelaskan perasaannya

b) Mejelaskan cara merawat klien menarik diri

c) Mendemonstrasikan cara perawatan klien menarik diri d) Berpartisipasi dalam perawatan klien menarik diri.

Intervensi :

1) Bina hubungan saling percaya dengan keluarga : Salam, perkenalan diri

Jelaskan tujuan Buat kontrak

Eksplorasi perasaan klien

2) Diskusikan dengan anggota keluarga tentang : Perilaku menarik diri

Penyebab perilaku menarik diri

Akibat yang akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi Cara keluarga menghadapai klien menarik diri

R/ agar keluarga kooperatif

3) Dorong anggota keluarga untuk memberi dukungan kepada klien dengan orang lain.

R/ dukungan orang terdekat meningkatkan rasa aman

4) Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal satu kali seminggu.

(11)

5) Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga.

R/ pujian meningkatkan fungsi keluarga.

DP 2 :

Menarik diri b.d harga diri rendah

TUM :

Klien dapat berhubungan dengan orang lain dengan optimal

TUK :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.

Kriteria evaluasi :

Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau memberikan salam, mau menyebutkan nama, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.

Intervensi :

a) Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terpeutik

b) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Tindakan :

1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien. 2) Setiap bertemu klien hindarkan dari penilaian negatif.

3) Utamakan memberi pujian yang realistik. c) Klien dapat menilai kemampun yang dimiliki

Tindakan :

1) Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit

(12)

d) Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampun yang dimiliki

Tindakan :

1) Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan

2) Tingkatkan kegiatan sesuai toleransi kondisi klien

3) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

e) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi sakit dan kemampuannya

Tindakan :

1) Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan

2) Beri pujian atas keberhasilan klien

3) Diskusikan kemungkinan pelaksanan di rumah f) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan :

1) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah

2) Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat 3) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Kriteria evaluasi :

Klien mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya dalam 2 kali pertemuan.

Intervensi :

(13)

b) Setiap kali bertemu dengan klien hindari memberikan penilaian negatif R/ Penilaian negatif dapat membuat klien menjadi semakin HDR c) Utamakan memberiakan pujian yang realistik.

R/ Pujian yang realistik tidak menyebabkan klien melakukan kegiatan hanya karena ingin mendapatkan pujian.

d) Bantu klien untuk menyebutkan cita-citanya R/ Membantu mengungkapkan harapannya

3. Klien dapat menilai kemampuan diri yang dapat digunakan

Kriteria evaluasi :

Klien dapat menyebutkan kegiatan yang bisa dilakukan di panti.

Intervensi :

a) Diskusikan bersama klien kegiatan -kegiatan yang bisa dilakukan dipanti.

R/ memotivasi klien untuk mengidentifikasi kegiatan di panti.

4. Klien dapat menyusun kegiatan sehari-hari sesuai kemampuannya.

Kriteria evaluasi :

Klien dapat menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan di panti.

Intervensi :

a) Bantu klien menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan R/ rencana kegiatan membantu mengarahkan kegiatan klien b) Memberikan reinforcement positif

R/ meningkatkan harga diri klien.

5. Klien dapat melaksanakan kegiatan secara bertahap sesuai dengan bimbingan.

Kriteria evaluasi :

(14)

Intervensi :

a) Beri contoh cara melakukan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat bersama klien.

R/ Contoh memberikan model pelaksanaan kegiatan yang benar dan sesuai kemampuan klien.

b) Berikan kesempatan klien untuk mendemonstrasikan kembali contoh yang telah diberikan

R/ Melatih kemampuan klien untuk melakukan kegiatan dan memberikan kesempatan kepada klien untuk berkembang.

c) Beri reinforcement positif bila klien melakukan demonstrasi sesuai contoh.

Referensi

Dokumen terkait

hubungan waktu dengan efisiensi sistem dapat dilihat, efisiensi sistem dengan menggunakan ketiga variasi massa fluida kerja mula-mula, dengan ketinggian head pemompaan 2

Kedudukan Etika Profesi dan Kode Etik dalam Hukum………. Ruang Lingkup Hak dan Kewajiban

Pasien dengan nyeri pattelofemoral memiliki aktivasi VMO yang lebih rendah dibanding vastus lateralis tidak harus dengan kelemahan kelompok otot quadriceps.. Sementara

12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang menginginkan penyusunan setiap produk hukum berlandaskan filosofis, sosiologis dan yuridis yang semuanya

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul PENGARUH PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP CITRA PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. (Studi

(BPHN) telah secara tegas mengisyaratkan bahwa perlunya suatu grand design reformasi hukum yang sinergis k dan sistemik, yang berkorelasi dengan bidang ekonomi,

Suatu kawasan yang terdiri dari pohon-pohon konnfers yang sebagian besar berjenis larix, dengan kondisi dauan yang gugur pada musim dingin.. Karakteristik ini menunjukkan