• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asas Ultimum Remedium The Last Resort Principle Terhadap Anak yang Berkonflik dengan Hukum dalam Rangka Perlindungan Anak (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No.125 Pid A 2012 PN.GS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asas Ultimum Remedium The Last Resort Principle Terhadap Anak yang Berkonflik dengan Hukum dalam Rangka Perlindungan Anak (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No.125 Pid A 2012 PN.GS)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ASAS ULTIMUM REMEDIUM(THE LAST RESORT PRINCIPLE) TERHADAP ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM

DALAM RANGKA PERLINDUNGAN ANAK

(STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125/PID/A/2012/PN.GS)

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum Pada Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

OLEH

BEBY SURYANI FITHRI 117005033/HK

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL TESIS : ASAS ULTIMUM REMEDIUM (THE LAST RESORT PRINCIPLE) TERHADAP ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DALAM RANGKA PERLINDUNGAN ANAK (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR 125/PID/A/2012/PN.GS)

NAMA MAHASISWA : Beby Suryani Fithri NOMOR POKOK : 117005033

PROGRAM STUDI : Ilmu Hukum

Menyetujui : Komisi Pembimbing

(Dr.M.Hamdan, SH,MH) Ketua

(Dr.Madiasa Ablisar, SH, MS) (Dr. Jelly Leviza, SH, M.Hum) Anggota Anggota

Ketua Program Studi Ilmu Hukum Dekan

(3)

Telah lulus diuji pada Tanggal 25 Juli 2013

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : Dr. M. Hamdan, SH, MH Anggota : 1. Dr. Madiasa Ablisar, SH, MS

(4)

ABSTRAK

Dr. M. Hamdan, S.H, M.H1 Dr. Madiasa, S.H, M.S2 Dr. Jelly Leviza, S.H, M.Hum3

Beby Suryani Fithri4

Asas ultimum remedium terhadap anak yang berkonflik dengan hukum bertujuan untuk melindungi anak agar dapat menyongsong masa depannya yang masih panjang dengan menjauhkannya dari sistem peradilan pidana formal. Beberapa rumusan masalah yang dibahas di dalam penelitian ini adalah mengenai keberadaan/adopsi asas ultimum remedium di dalam instrumen hukum internasional yang mengatur tentang anak, keberadaan/adopsi asas ultimum remedium di dalam hukum nasional yang mengatur tentang anak serta keberadaan/adopsi asas ultimum remedium di dalam Putusan Mahkamah Agung RI No.125/Pid/A/2012/PN.GS. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori pemidanaan yang bersifat relatif (teori pencegahan).

Metode yang digunakan di dalam penulisan tesis ini adalah penelitian yuridis normatif dengan menggunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kepustakaan yang selanjutnya dianalisis secara kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai keberadaan/adopsi asas ultimum remedium di dalam instrumen hukum internasional yang mengatur tentang anak , asas ini secara implisist terdapat di dalam Pasal 37 Convention of the Right of the Child, Pasal 46 The Riyadh Guidelines, Pasal 16 The Tokyo Rules, Fundamental Perspectives Havana Rules serta Pasal 13 Beijing Rules. Keberadaan/adopsi asas ultimum remedium secara implisit terdapat di dalam instrumen hukum nasional yang mengatur tentang anak terdapat yakni pada Pasal 66 Undang-Undang Hak Asasi Manusia Nomor 39 Tahun 1999, Pasal 16 Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 serta Pasal 37 Keppres Nomor 36 Tahun 1990 Tentang Ratifikasi Terhadap Konvensi hak Anak. Keberadaan/adopsi asas ultimum remedium di dalam Putusan Mahkamah Agung no.125/Pid/A/2012/PN.GS adalah keliru dan tidak tepat. Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk mengatur asas ultimum remedium ini secara eksplisit di dalam Resolusi-Resolusi Majelis Umum PBB yang mengatur tentang anak, dan perlu untuk mengatur asas ultimum remedium secara eksplisit serta menentukan batas-batas perbuatan pidana apa saja yang bisa diselesaikan dengan menerapkan asas ini kepada anak pelaku tindak pidana dalam hukum nasional serta perlu bagi Hakim Anak untuk benar-benar memahami asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelesaian perkara anak sehingga menghasilkan putusan pengadilan yang bijaksana bagi anak yang berkonflik dengan hukum.

Kata Kunci : Asas Ultimum Remedium, Anak yang Berkonflik dengan Hukum, Sistem Peradilan Pidana Anak

(5)

ABSTRACT

Dr. M. Hamdan, S.H, M.H5 Dr. Madiasa, S.H, M.S6 Dr. Jelly Leviza, S.H, M.Hum7

Beby Suryani Fithri8

Ultimum remedium/the last resort principle to children in conflict with the law aims to protect children in order to get his future by keeping him away from the formal criminal justice system/juvenile justice system. There are several issues to be discussed in this study, they are the existence/adoption of ultimum remedium in international legal instruments which regulated about the children in conflict with law, the existence/adoption of ultimum remedium in national law which regulated about the children in conflict with law and the existance/ adoption of ultimum remedium/the last resort principle in Supreme Court decision No.125/Pid/A/2012/PN.GS. This study was analyzed by using the relativity theory of punishment (deterrence theory).

The method used in this thesis is a normative research using primary legal materials, secondary legal materials and tertiary legal materials. This study uses library research techniques which is stated qualitatively.

Based on the results of this study about the existance / adoption ultimum remedium in international legal which regulated about the children in conflict with law, this principle is found implicitly in Article 37 of the Convention of the Right of the Child, Article 46 of the Riyadh Guidelines, Article 16 The Tokyo Rules, Fundamental Perspectives Havana Rules and Article 13 of the Beijing Rules. The existence/adoption of ultimum remedium is found implicitly in the national legal instruments which regulated about the children in conflict with law in Article 66 of the Law on Human Rights No. 39 of 1999, Article 16 of the Child Protection Act No. 23 of 2002 also in Article 37 of Presidential Decree No. 36 of 1990 on Ratification of Convention on the Rights of the Child. The existence/adoption of ultimum remedium in the Supreme Court decision no.125/Pid/A/2012/PN.GS is wrong and not right.

Based on this study, it is recommended to set this ultimum remedium/last resort principle explicitly in the United Nation General Assembly which regulated about the child, and it is necessary to regulate ultimum remedium/the last resort principle explicitly and determine the boundaries of any criminal act that can be solved by applying this principle to the children in conflict with law in national law also for the juvenile judges need to really understand the principles of law and regulations relating to the disposal of the child so as to produce a wise judgment for the children in conflict with law.

Keywords : Ultimum Remedium/ The Last Resort Principles, Children in Conflict with Law, Juvenile Justice System

5

Head of the Lecturer Committee

6

The Second Lecturer Committee

7

The Third Lecturer Committee

8

(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala Puji dan Syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya kepada Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada waktunya. Begitu pula shalawat beriring salam Penulis ucapkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW (Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Alihi Sayyidina Muhammad).

Tesis ini disusun guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Magister Hukum di Universitas Sumatera Utara, dimana hal tersebut merupakan kewajiban bagi mahasiswa/i yang ingin menyelesaikan perkuliahannya. Adapun judul tesis ini yakni, “Asas Ultimum Remedium/The Last Resort Principle Terhadap Anak yang Berkonflik dengan Hukum dalam Rangka Perlindungan Anak (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No.125/Pid/A/2012/PN.GS)”.

Penulis telah mendapat banyak bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak dalam proses penyusunan tesis ini, karenanya Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada;

“Kedua Orang Tua Penulis, yang selalu dengan tulus mencintai dan

menyayangi Penulis, memberikan perhatian dan kasih sayang, Ayahanda ‘Anwar’

dan Almarhumah Ibunda ‘Haryawati’ karena semangat, pengorbanan, tetesan

(7)

kepada anak-anaknya menjadi motivasi yang tak pernah putus dalam menjalani

hidup. Tiada kata seindah doa yang dapat Penulis ucapkan semoga Ayahanda dan

Alamarhumah Ibunda diberikan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof.Dr. Suhaidi, S.H.,M.H selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. M. Hamdan, S.H, M.H selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing penulis dan selalu berkesempatan hadir di setiap seminar tesis penulis.

4. Bapak Dr. Madiasa, S.H, M.H selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing penulis dan selalu berkesempatan hadir di setiap seminar tesis penulis.

5. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Ketiga yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing penulis dan selalu berkesempatan hadir di setiap seminar tesis penulis.

(8)

7. Ibu Dr. Marlina, S.H, M.Hum selaku selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan kritikan yang konstruktif dalam penyempurnaan tesis ini dan selalu berkenan hadir dalam setiap seminar tesis penulis.

8. Seluruh Staf Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu dan membimbing Penulis dalam proses pembelajaran selama masa perkuliahan.

9. Seluruh pegawai tata usaha Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan bantuan kepada seluruh mahasiswa/I dalam mengurus proses administrasi mulai pada saat memasuki perkuliahan hingga proses perkuliahan selesai.

10.Kakak, Abang, Adikku tersayang; Kak Kiky, Abang Ali dan Adek Dini yang telah memberikan semangat serta bantuan selama proses pengerjaan tesis ini. 11.Teman-temanku tersayang; Windy, Kak Kartina, Kak Agnes, Miranda,

teman-teman kelas A angkatan 2011 dan teman-teman-teman-teman kelas Hukum Pidana angkatan 2011 yang telah memberikan semangat serta membantu penulis dalam proses penyusunan tesis ini.

(9)

Medan, Juli 2013 Penulis

(10)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Alamat : Jalan Bilal Gang Mangga No. 34 Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur Perguruan Tinggi/S2 : Tahun 2011-2013

(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………i

ABSTRACT……….………ii

KATA PENGANTAR………iii

RIWAYAT HIDUP………...………vii

DAFTAR ISI………...……...viii

DAFTAR TABEL……….…….xii

DAFTAR SKEMA………..………...…...…xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………..…..…..…...1

B. Perumusan masalah………....…….…..11

C. Tujuan penelitian………..….…..……..12

D. Manfaat penelitian ………...………...13

1. Secara Teoritis………....…..…………..13

2. Secara Praktis………..……….…...13

E. Keaslian Penelitian………..…………...14

F. Kerangka Teori dan Konsepsional……….………....15

1. Kerangka Teori……….…...…....15

2. Kerangka Konsepsional……….…...….31

G. Metode Penelitian………...……...…...32

(12)

2. Sumber Bahan Hukum………...33

3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum………..………..…...35

4. Analisis Bahan Hukum……….…...………...…...36

BAB II ASAS ULTIMUM REMEDIUM (THE LAST RESORT PRINCIPLE) DI DALAM INSTRUMEN HUKUM INTERNASIONAL YANG MENGATUR TENTANG ANAK A. Asas Ultimum Remedium di dalam Instrumen Internasional yang Mengatur Tentang Anak………...……...….…..37

1. Convention of the Right of the Child………..………..38

2. The Riyadh Guidelines………...….…..40

3. The Tokyo Rules…………...………..41

4. Havana Rules………...…...…..42

5. Beijing Rules………..…………44

B. Relevansi Perangkat Hukum Internasional Terkait Asas Ultimum Remedium dalam Suasana Hukum Nasional.…………..…45

C. Konsep Diversi dan Restorative Justice di dalam Instrumen Hukum Internasional………...………....49

1. Pengertian dan Pengaturan Diversi di dalam Beijing Rules ………...….49

(13)

BAB III ASAS ULTIMUM REMEDIUM/THE LAST RESORT PRINCIPLE DI DALAM INSTRUMEN HUKUM NASIONAL YANG MENGATUR TENTANG ANAK

A. Asas Ultimum Remedium di dalam HukumPidana………….…...….63

B. Anak yang Berkonflik dengan Hukum ……...………..…73

1. Faktor-Faktor Terjadinya Kenakalan Anak………….………...….73

2. Batas Usia Pertanggungjawaban Pidana Anak…....…………...….81

3. Jenis-Jenis Sanksi Pidana Anak ………..…….…....……..….90

C. Asas Ultimum Remedium Terhadap Anak yang Berkonflik dengan Hukum di dalam Instrumen Hukum Nasional yang mengatur Tentang Anak……….….100

1. Undang-Undang Hak Asasi Manusia……….…………...101

2. Undang-Undang Perlindungan Anak………….……….…....102

3. Keppres Nomor 36 Tahun 1990 ……….…....…....103

BAB IV ASAS ULTIMUM REMEDIUM TERHADAP ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DALAM RANGKA PERLINDUNGAN ANAK DALAM PUTUSAN MARI NO. 125/PID/A/2012/PN.GS A. Posisi Kasus………...……….……...…...108

1. Dakwaan Jaksa………...…...…….…...109

2. Pertimbangan Hakim………...……….. 111

3. Putusan Hakim……….…...…112

B. Analisa Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Gunung Sugih ………...………..….112

(14)

2. Tentang Pertimbangan Hukum……...………...116

C. Asas Ultimum Remedium dalam Putusan MARI No.125/Pid/A/2012/PN.GS………….………...…...116

1. Pertimbangan Hukum MARI………..…..…..117

2. Putusan MARI………...………..…….119

D. Analisa Terhadap Putusan MARI No.125/Pid/A/2012/PN.GS…...120

1. Tentang Bunyi Putusan……….………...120

2. Tentang Pertimbangan Hukum………...…121

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………..…….….123

B. Saran ………...………..124

(15)

DAFTAR TABEL

1. Tabel Batas Usia Minimal Pertanggungjawaban Pidana

Anak di Beberapa Negara……….……...…………82 2. Tabel Perbedaan Batas Usia Anak di Beberapa

(16)

DAFTAR SKEMA

1. Skema Kedudukan Asas Ultimum Remedium dalam Penyelesaian Perkara Anak yang Berkonflik dengan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan perawatan lansia dengan sakit kronis di rumah bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan caregiver

Bangunan ini berdasarkan pada struktur tata ruang tidak berbeda dengan struktur ruang tradisional Kudus, yaitu dalem sebagai pusat, jogosatru berada di depan dan

Untuk pengasuhan anak yang sebelumnya menjadi tanggung jawab orangtua tunggal setelah menikah kembali bisa dibagi dengan pasangan barunya dan anak tertua dari pasangan

Selanjutnya dalam Petunjuk Teknis Nomor 01/JUKNIS/D.V/2007 tentang Pemetaan Masalah dan Akar Masalah Pertanahan, disebutkan bahwa : Sengketa adalah perbedaan nilai, kepentingan,

Program Safari Dakwah merupakan salah satu program acara religi yang diproduksi dan disiarkan oleh Sultan Agung TV (SATV). Jenis penelitian ini adalah penelitian

Dina Pasanggiri Aprésiasi Basa, Sastra, jeung Seni Daérah tingkat Jawa Barat nu diayakeun ku Balai Pengembangan Bahasa Daerah dan Kesenian(BPBDK) Dinas Pendidikan Jawa Barat

Fungsi campur kode yang dilakukan oleh Sekarwangi pada data (143) yang ditandai dengan kata yang bercetak tebal „dhawuhe‟ adalah pengaruh tingkat tutur dalam bahasa

We knew that we needed to be better prepared — both to know what could fail but also what that failure looks like, what to do in case of failure, and to make sure that we as a