• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan dari Pemerintah Government Den

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbedaan dari Pemerintah Government Den"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Perbedaan dari Pemerintah (Government)

Dengan Pemerintahan (Governance)

Perbedaan dari Pemerintah

(Government)DenganPemerintahan (Governance)

Kalau Pemerintah (Government) lebih berkaitan dengan lembaga yang mengemban fungsi memerintah dan mengemban fungsi mengelola administrasi

pemerintahan. Di tingkat desa konsep Pemerintah (Government) merujuk pada Kepala Desa beserta Perangkat Desa.

Kalau Tata Pemerintahan (Governance) lebih menggambarkan pada pola hubungan yang sebaik-baiknya antar elemen yang ada. Di tingkat desa konsep Tata Pemerintahan (Good Governance) merujuk pada pola hubungan antara pemerintah desa, kelembagaan politik, kelembagaan ekonomi dan kelembagaan sosial dalam upaya menciptakan kesepakatan bersama menyangkut pengaturan proses pemerintahan.Hubungan yang diidealkan adalah sebuah hubungan yang

seimbang dan proporsional antara empat kelembagaan desa tersebut.

2Dari segi ketatanegaraan, masalah pemerintahan daerah (Local Government) adalah merupakan salahsatu aspek struktural dari suatu negara, dan perihal pemerintah/pemerintahan daerah itu sendiri, serta hubungannya dengan

pemerintah pusatnya bergantung kepada bentuk dan susunan negaranya, yakni apakah negara tersebu berbentuk negara kesatuan atau negara serikat. Sedang

4

1. Fungsi Primer

Fungsi Primer merupakan fungsi pemerintah yang berjalan

terus-menerus dan memiliki hubungan positif dengan kondisi masyarakat yang

diperintah. Maksudnya adalah fungsi primer dijalankan secara konsisten

oleh pemerintah, tidak terpengaruh oleh kondisi apapun, tidak berkurang

dan justru semakin meningkat jika kondisi masyarakat yang diperintah

meningkat. Fungsi primer dibedakan menjadi dua:

(2)

Fungsi utama pemerintah adalah

memberikan pelayanan terbaik untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat disemua sektor. Masyarakat tak akan

dapat berdiri sendiri memenuhi kebutuhan tanpa adanya pemerintah yang

memberikan pelayanan. Ini merupakan fungsi yang bersifat umum dan

dilakukan oleh seluruh negara di dunia.

Fungsi Pengaturan

Pemerintah memiliki fungsi pengaturan(regulating) untuk mengatur seluruh

sektor dengan kebijakan-kebijakan dalam bentuk undang-undang,

peraturan pemerintah, dan peraturan lainnya. Maksud dari fungsi ini adalah

agar stabilitas negara terjaga, dan pertumbuhan negara sesuai yang

diinginkan.

2. Fungsi Sekunder

Fungsi sekunder merupakan fungsi yang berbanding terbalik dengan

kondisi dan situasi di masyarakat. Maksudnya adalah semakin tinggi taraf

hidup masyarakat, maka semakin tinggi bargaining position, tetapi semakin

integratif yang diperintah, maka fungsi sekunder pemerintah berkurang

atau turun. Fungsi sekunder dibedakan menjadi:

6

Sehubungan dengan pendapat terdahulu, maka

Dewi Erowati

mengemukakan Bentuk-bentuk

desentralisasi sebagai berikut:

1.

Desentralisasi politik: menyangkut kerangka kerja konstitusional, legal dan pengaturan serta

masyarakat (partsipasi) menuju informasi dan monitoring, kemampuan manajerial dan teknis,

serta pertanggungjawaban dan transparansi.masyarakat madani

2.

Desentralisasi administrasi: menyangkut pelayanan publik,

3.

Desentralisasi Fiskal : menyangkut pertanggungjawabab pembiayaan, pendapatan, transfer dan

pinjaman.

(3)

Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan otonomi daerah antara lain 

adalah membebaskan pemerintah pusat dari beban­beban yang tidak perlu

dalam menangani urusan daerah. Dengan demikian pusat berkesempatan 

mempelajari, memahami, merespon berbagai kecenderungan global dan 

mengambil manfaat daripadanya. Pada saat yang sama pemerintah pusat 

diharapkan lebih mampu berkonsentrasi pada perumusan kebijakan makro 

(luas atau yang bersifat umum dan mendasar) nasional yang bersifat 

strategis. Di lain pihak, dengan desentralisasi daerah akan mengalami 

proses pemberdayaan yang optimal. Kemampuan prakarsa dan kreativitas 

pemerintah daerah akan terpacu, sehingga kemampuannya dalam 

mengatasi berbagai masalah yang terjadi di daerah akan semakin kuat.

Adapun tujuan pemberian otonomi kepada daerah adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin 

baik.

2. Pengembangan kehidupan demokrasi.

3. Keadilan.

4. Pemerataan.

5. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta 

antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI.

6. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat.

7. Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta 

masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat 

Daerah.

8Pembagian urusan dan kewenangan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang diatur dalam Pasal 10 UU Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa : Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-Undang ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk

(4)

http://www.semipedia.com/2013/02/kewenangan-pemerintah-daerah.html#sthash.wUKKXIVw.dpuf

Read more at:

http://www.semipedia.com/2013/02/kewenangan-pemerintah-daerah.html

Copyright http://www.semipedia.com/ Under Common Share Alike Atribution

10Urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan. Urusan pemerintahan yang dilimpahkan kepada Gubernur disertai dengan pendanaan sesuai dengan urusan yang

didekonsentrasikan. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi : Perencanaan dan pengendalian pembangunan; Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang; Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

Penyediaan sarana dan prasarana umum; Penanganan bidang kesehatan; Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial; Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota; Pelayanan bidang

ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota; Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah termasuk lintas kabupaten/kota; Pengendalian lingkungan hidup; Pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota; Pelayanan

kependudukan, dan catatan sipil; Pelayanan administrasi umum pemerintahan; Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten/kota; Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota ; dan Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Urusan - See more at:

http://www.semipedia.com/2013/02/kewenangan-pemerintah-daerah.html#sthash.wUKKXIVw.dpuf

Read more at:

http://www.semipedia.com/2013/02/kewenangan-pemerintah-daerah.html

Referensi

Dokumen terkait

Mayer (dalam Goleman, 2002 : 64) menyatakan bahwa kesadaran diri adalah waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada

Daya hasil dan karakter kuantitatif galur-galur F2BC4 padi gogo beras merah menunjukkan ada perbe- daan nyata diantara genotipe yang diujikan pada umur berbunga, jumlah

Selain faktor stress adalah motivasi kerja, karena di dalam motivasi kinerja seorang karyawan akan baik apabila kebutuhannya untuk berprestasi (achievement),

Menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukan, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran dengan rata-rata

Hasil analisis regresi menunjukan bahwa masa kering yang lebih lama pada sapi FH tidak meningkatkan produksi susu pada periode laktasi berikutnya walaupun secara

Dalam kode etik akuntan publik disebutkan bahwa independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam

30 Tahun 1999 Pasal 1 angka 1 dinyatakan bahwa “Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian

membutuhkan ke institut dan pengadaannya dilakukan secara terkoordinasi dengan unit pengelola infrastruktur teknologi informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2)