• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK PENGE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK PENGE (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK PENGEMBANGAN MASYARAKAT

1. PENTINGNYA MAKANAN BERGIZI

Menurut Ida Purnomowati (2007), Gizi adalah zat yang dibutuhkan oleh

tubuh untuk pertumbuhan, mempertahankan dan memperbaiki jaringan tubuh,

mengatur proses dalam tubuh, dan menyediakan energi bagi fungsi tubuh, atau

sebagai komponen pembangun tubuh manusia. Sedangkan Menurut Ugi (Sunita

Almatsir, 2012), Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti

“makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam

bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.

Menurut Almatsier (2011), zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan

oleh tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu karbohidrat, lemak, dan protein

berfungsi sebagai sumber energi atau penghasil energi yang bermanfaat untuk

menggerakkan tubuh dan proses metabolisme di dalam tubuh,

Makanan yang sehat yaitu makanan yang higienis dan bergizi. Makanan

yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan tidak

mengandung racun yang dapat membahayakan kesehatan. Bahan makanan yang

akan kita makan harus mengandung komposisi gizi yang lengkap (Shinta,2011).

Menurut Khomsan (2010), memiliki pengetahuan gizi yang baik tidak berarti

(2)

2. AIR SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN

Air sangat penting bagi kehidupan manusia dan fungsinya tidak dapat

diganti dengan senyawa lain. Sesuai dengan fungsinya, air digunakan untuk

berbagai keperluan seperti: untuk minum, keperluan rumah tangga, keperluan

industri, pertanian, pembangkit tenaga listrik, untuk sanitasi dan air untuk

transportasi baik di sungai maupun laut (Wardhana, 2011).

Air merupakan bahan alam yang diperlukan untuk kehidupan

manusia, hewan dan tanaman yaitu sebagai media pengangkutan zat-zat

makanan, juga merupakan sumber energi serta berbagai keperluan lainnya

(Arsyad, 1989).

Pengelolaan air tanah yang baik sangat mutlak diperlukan di Boyolali, mengingat besarnya potensi air tanah yang harus dijaga kelestariannya. Salah satu kegiatan pengelolaan air tanah yang dapat dilakukan adalah dengan konservasi. Konservasi air tanah menurut Danaryanto,dkk (2005) adalah upaya melindungi dan memelihara keberadaan, kondisi dan lingkungan air tanah guna mempertahankan kelestarian atau kesinambungan ketersediaan dalam kuantitas dan kualitas yang memadai, demi kelangsungan fungsi dan kemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik waktu sekarang maupun pada generasi yang akan datang.

Pengelolaan air perlu disesuaikan dengan sumber daya fisik alam (tanah, iklim, sumber air) dan biologi dengan memanfaatkan berbagai disiplin ilmu untuk membawa air ke perakaran tanaman sehingga mampu meningkatkan produksi (Nobe and Sampath 1986).

(3)

sebagai tempat penampungan ikan alam atau tempat pemeliharaan ikan, serta sebagai penampung air untuk keperluan tanaman pada musim kemarau. Sampai saat ini petani telah mengusahakan lahan ini dengan berbagai tanaman, mulai dari tanaman semusim khususnya tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman industri, maupun dikombinasikan dengan komoditas perikanan atau peternakan (Ismail et al., 1993).

3. PENGATURAN TATA RUANG SESUAI DENGAN MOZAIK 4. MAKANAN YANG BAIK ADALAH BIJI-BIJIAN

Biji-bijian dapat diartikan sebagai kelompok padi-padian atau serealia

yang kaya karbohidrat dapat dikonsumsi sebagai makanan pokok. Kandungan gizi

paling banyak yakni karbohidrat dan sisanya adalah protein, vitamin B, sedikit

asam amino esensial, dan kalsium yang rendah (Nurnafitrisni, 2010). Biji-bijian

yang memiliki kandungan pati tinggi biasanya dikonsumsi sebagai bahan pangan

pokok, misalnya beras (Teknik Pertanian IPB, 2008).

Beras merupakan salah satu serealia yang sering dikonsumsi oleh kita,

beras sangat bergantung pada mutu gabah yang akan digiling dan sarana mekanis

yang digunakan dalam penggilingan. Selain itu, mutu gabah juga dipengaruhi oleh

genetik tanaman, cuaca, waktu pemanenan, dan penanganan pascapanen.

Pemilihan beras merupakan ungkapan selera pribadi konsumen, ditentukan oleh

faktor subjektif dan dipengaruhi oleh lokasi, suku bangsa atau etnis, lingkungan,

pendidikan, status sosial ekonomi, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan.

(4)

Kacang-kacangan adalah bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan kerja, pengantian jaringan dan mengatur proses-proses di dalam tubuh, untuk menghasilkan sebagian besar sumber energi (Danarti, 2008).

Selain kacang-kacangan, serealia seperti beras dan jagung

sangat berpotensi untuk dikecambahkan sehingga dapat meningkatkan nilai gizi,

seperti gama amino butyric acid yang terbentuk selama perkecambahan beras.

Dengan demikian selain dapat meningkatkan mutu gizi, pengecambahan juga

mampu meningkatkan komponen fungsional (Aminah, 2012). Sebagai contoh biji

tanaman melinjo, termasuk jenis tanaman yang telah dikenal sejak ratusan tahun

silam. Namun meski begitu, tanaman ini sampai sekarang belum dikembangkan

secara serius, baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Padahal, tanaman

melinjo saat ini telah menjadi komoditas ekspor, baik dalam bentuk segar maupun

olahan. Sampai saat ini, melinjo ditanam masyarakat hanya dijadikan tanaman

peneduh di halaman (Arsa, 2011).

5. PENGELOLAAN ANGGUR DAN SAYUR-SAYURAN

Tanaman anggur dapat tumbuh dan berbuah di daerah atau tanah yang berbeda-beda sifatnya, dari tanah yang mengandung pasir hingga tanah berat. Tanah yang baik untuk tanaman anggur adalah tanah lempung berpasir. Prinsipnya, tanah yang akan ditanami anggur harus mengandung humus dan hara yang dibutuhkan, mudah menyerap air (tidak boleh ada air yang menggenang) dan kedalaman air tanah tidak lebih dari satu meter (Setiadi, 2003). Tanah yang cocok untuk ditanami anggur adalah tanah yang keasamannya netral (pH 7) (Sauri dan Martulis, 1991).

Model budidaya yang dilakukan petani dengan lahan cukup luas disekitar pekarangan dilakukan dengan menanam langsung jenis tanaman sayuran dalam bedengan-bedengan ataupun ditanam di tanah tanpa dibuat bedengan Sunanto et al. (2007) berpendapat bahwa pola tanam yang tepat akan

(5)

6. PENGELOLAAN TANAMAN ZAITUN DAN KURMA (TANAMAN bermacam-macam jenis tanaman semakin diminati oleh masyarakat. Buah-buahan menjadi pilihan utama karena selain dapat menciptakan lingkungan yang hijau juga dapat memberikan tambahan pendapatan. Budidaya buah-buahan mempunyai prospek yang cukup cerah untuk dikembangkan di negara Indonesia, karena iklim tropis dengan tingkat kelembaban antara 50-90% dan bersuhu antara 15-35 C sangat menunjang bagi pertumbuhan dan didukung oleh luas areal yang memadai.

9. MENGELOLA PERIKANAN DAN KELAUTAN

Daftar Pustaka

Almatsier, Sunita. 2012. “Prinsip Dasar Ilmu Gizi “. Jakarta. Gramedia Pustaka

Umum.

Aminah, Siti dan Hersoelistyorini, Wikanastri. 2012. Karakteristik Kimia Tepung

Kecambah Serealia Dan Kacangkacangan Dengan Variasi

Blanching. Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012.

Arsa, 2011. Pembuatan Emping Melinjo.

Http://arsatentangkita.blogspot.com/2011/05/pembuatan-emping-melinjo.html diakses pada [22 november 2017].

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.

(6)

dan Kawasan Pertambangan, Ditjen Geologi Dan Sumber Daya Mineral, Dep. Energi dan Sumber Daya Mineral.

Ismail, I.G. , T. Alihamsyah, I.P. Widjaja-Adhi, Suwarno, T. Herawati, R. Tahir dan D.E. Sianturi. 1993. Sewindu Penelitian Pertanian Lahan Rawa; Konstribusi dan Prospek Pengembangan. Pusat penelitian dan pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Khomsan, A. (2010). Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Fakultas Pertanian:

Institut Pertanian Bogor.

Nurnafitrisni, A. 2010. Serealia dan Kacang-kacangan. Laporan Praktikum

Pengetahuan Bahan Pangan. Fakultas Teknik. Universitas Pasundan.

Bandung.

Purnomosidhi P, Suparman, JM Roshetko dan Mulawarman. 2007. Perbanyakan dan budidaya tanaman buah-buahan: durian, mangga, jeruk, melinjo, dan sawo. Pedoman lapang, edisi kedua. World Agroforestry Centre (ICRAF) dan Winrock International. Bogor, Indonesia. 42p.

Purnomowati, Ida, dkk. 2007. Ragam Olahan Bandeng. Cetakan I. Yogyakarta : Kanisius.

Sauri, H dan Martulis. 1991. Budidaya Anggur. Karya Anda. Surabaya.

Setiadi. 2003. Bertanam Anggur. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sinta Fitriani. 2011. Promosi Kesehatan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sunanto, Yusmasari, Sahardi. 2007. Analisis efisiensi usaha tani sayuran dan jaringan tataniaganya di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 10 (3): 182.

Suismono. 2002. Standardisasi mutu untuk perdagangan beras di Indonesia.

(7)

Wardhana, A.W. (2011). Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambar didapatkan nilai optimal pH hasil pengolahan REBWAR dengan variabel komposisi adsorben antrasit – pasir silika – zeolit – resin kation – antrasit –

57 Setelah dilakukan pengujian kesesuaian model, langkah selanjutnya adalah menguji parameter model MGWR untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan terhadap jumlah kematian

Resuli, I.T, (2011) melakukan penelitian tentang generator HHO dengan luas penampang elektroda sebesar 174 cm 2 dan menggunakan variasi pada jenis elektrolit

Bila merunut pada kosakata serapan dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, maka akan kita temukan betapa banyak kosakata yang diambil dari bahasa Arab yang sudah digunakan

Pada penelitian ini didapatkan ekspresi HER2 negatif yang cukup

telah membuktikan bahwa Spirulina mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan, yaitu kemampuan untuk mencegah atau menghambat radikal bebas yang menyebabkan kerusakan

Stadium lll adalah penyakit nodal abdominal dibawah diafragma dan stadium lV merujuk pada keterlibatan yang tersebar dari satu atau lebih lokasi ekstranodal

Istilah (re-) organisasi merupakan istilah yang digunakan Young Yun Kim dalam teori adaptasi lintas-kulturan (Cross- Cultural Adaptation).. imigran, cara berpakaian Mahmud dalam