• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Sumber daya alam berdasarkan jenis : sumber daya alam hayati / biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. contoh : tumbuhan, he

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "- Sumber daya alam berdasarkan jenis : sumber daya alam hayati / biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. contoh : tumbuhan, he"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Uraian Materi 1. Sumber Daya Alam

Sejak bumi dihuni, manusia dan bentuk kehidupan lainnya bergantung pada hal-hal yang ada secara bebas di alam untuk bertahan hidup. Hal-hal ini termasuk air (laut dan air tawar), tanah, bebatuan, hutan (vegetasi), hewan (termasuk ikan), bahan bakar fosil dan mineral yang selanjutnya disebut Sumber Daya Alam dan merupakan dasar kehidupan di bumi. Istilah "sumber daya" berarti segala hal yang kita gunakan dari lingkungan kita untuk dicapai untuk tujuan tertentu. Misalnya, kita membutuhkan batu bata, semen, besi, kayu, dll. Untuk membangun sebuah bangunan. Semua barang ini disebut sumber daya untuk pembangunan gedung. Sebuah sumber daya dapat didefinisikan sebagai 'zat alami atau buatan, energi atau organisme, yang digunakan oleh manusia untuk kesejahteraannya. Secara makna, maka sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia.

Semua sumber daya alam seperti contoh di atas adalah tersedia secara alami di alam. Sumber daya alam tersebut dimanfaatkan untuk bertahan hidup dan juga berfungsi dengan baik. Sumber daya alam semuanya saling ketergantungan satu sama lain untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Karena itu jika satu hilang, itu akan mempengaruhi suplai atau kualitas bagi yang lain. Sebagai contoh, jika air dihilangkan dari suatu area, maka vegetasi, tanah, hewan dan bahkan udara di area tersebut akan terpengaruh secara negatif. Penggunaan sumber daya alam pada dasarnya harus mempertimbangkan aspek ekonomi, kelestarian lingkungan, kesesuaian lahan, nilai potensi dan konsistensi demi tercapainya pembangunan yang berkelanjutan. Untuk itu diperlukan adanya informasi yang berkesinambungan dan lengkap mengenai potensi, lokasi, sebaran, waktu, dan pendayagunaan lingkungan.

1.1.Jenis Sumber Daya Alam

Semua Sumber Daya Alam termasuk dalam dua kategori utama: Sumber Daya Terbarukan dan Tidak terbarukan. Tabel di bawah ini akan membantu kami memahami ini dengan lebih baik.

- Sumber daya yang dapat diperbarui

Sumber daya terbarukan adalah sumber daya yang selalu tersedia (seperti air) atau dapat digantikan atau dipulihkan secara layak, seperti lahan vegetatif. Hewan juga dapat diperbarui karena dengan sedikit perhatian, mereka dapat mereproduksi keturunan untuk menggantikan hewan dewasa. Meskipun beberapa sumber daya terbarukan dapat diganti, mereka mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun dan itu dapat menjadi tidak dapat diperbarui.

Jika sumber daya terbarukan berasal dari makhluk hidup, (seperti pohon dan hewan) mereka dapat disebut sumber daya terbarukan organik. Jika sumber daya terbarukan berasal dari benda-benda yang tidak hidup (seperti air, matahari dan angin) mereka dapat disebut sumber daya terbarukan anorganik.

- Sumber daya tidak terbarukan

Sumber daya tak terbarukan adalah sumber daya yang tidak dapat dengan mudah diganti begitu hancur. Contohnya termasuk bahan bakar fosil. Mineral juga tidak dapat diperbarui karena meskipun terbentuk secara alami dalam suatu proses yang disebut siklus mineral, dapat memakan waktu ribuan tahun, sehingga membuatnya tidak terbarukan. Beberapa hewan juga dapat dianggap tidak dapat diperbarui, karena jika orang mencari spesies tertentu tanpa memastikan reproduksi mereka, mereka akan punah. Inilah sebabnya mengapa kita harus memastikan bahwa kita melindungi sumber daya yang terancam punah.

Sumber daya tak terbarukan dapat disebut sumber daya anorganik jika berasal dari benda mati. Contohnya meliputi, mineral, angin, tanah, tanah, dan bebatuan. Beberapa sumber daya tak terbarukan berasal dari makhluk hidup - seperti bahan bakar fosil. Mereka dapat disebut sumber daya tidak terbarukan organik.

▸ Baca selengkapnya: sebutkan tiga bunyi yang berasal dari alam

(2)

- Sumber daya alam berdasarkan jenis :

 sumber daya alam hayati / biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain

 sumber daya alam non hayati / abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati. contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain

1.2.Distribusi Sumber Daya Alam

Sumber daya alam tidak merata di seluruh dunia. Beberapa tempat lebih diberkahi yang lain - misalnya, beberapa daerah memiliki banyak air (dan akses ke laut dan laut). Lainnya memiliki banyak mineral dan lahan hutan. Yang lain memiliki batu metalik, margasatwa, bahan bakar fosil dan sebagainya.

Banyak negara telah mengembangkan ekonominya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang mereka miliki. Beberapa juga mendapatkan banyak pemasukan dari sumber daya mereka dalam bentuk pariwisata dan rekreasi. Brasil dan Peru misalnya, menghasilkan banyak uang dari The Amazon Forests, yang sangat beragam di pepohonan dan hewan. Indonesia dengan garis pantai yang luas dimanfaatkan sebagai resort dan selancar.

Minyak mentah adalah sumber daya alam penting lainnya. Dari minyak mentah, kita mendapatkan banyak produk minyak seperti bensin, solar dan gas. Tapi minyak mentah tidak merata di seluruh dunia. Perdagangan internasional dan lokal berakar pada fakta bahwa sumber daya tidak terdistribusi secara merata di permukaan bumi. Kawasan dengan minyak mentah dapat mengebor minyak dan menjual ke daerah tanpa minyak, dan juga membeli sumber daya seperti kayu dan logam mulia (emas, berlian dan perak) dari daerah lain yang memiliki kelimpahan.

Distribusi yang tidak merata juga merupakan akar kekuasaan dan keserakahan di banyak daerah. Beberapa negara menggunakan kekayaan mereka dalam sumber daya untuk mengontrol dan memanipulasi wilayah dengan sumber daya yang lebih sedikit. Beberapa negara dan wilayah bahkan telah berperang mengenai manajemen, kepemilikan, alokasi, penggunaan dan perlindungan sumber daya alam dan ekosistem terkait.

1.3.Ancaman terhadap Sumber Daya Alam A. Kelebihan populasi

Kelebihan populasi dunia mungkin merupakan ancaman tunggal yang paling signifikan yang dihadapi oleh sumber daya alam. Populasi dunia meningkat dengan sangat cepat. Peningkatan populasi berarti akan ada tekanan pada hampir semua sumber daya alam. Tekanan tersebut seperti :

- Penggunaan Lahan

Dengan lebih banyak populasi manusia, maka kebutuhan pangan juga meningkat sehingga lebih banyak lahan perlu dibudidayakan dan dikembangkan untuk perumahan. Lebih banyak bahan kimia pertanian akan diterapkan untuk meningkatkan produksi makanan. Banyak hutan atau lahan vegetatif akan dikonversi menjadi pemukiman untuk orang, jalan dan peternakan. Ini berakibat serius pada sumber daya alam.

- Hutan

Permintaan kayu, makanan, jalan dan hasil hutan akan lebih banyak. Oleh karena itu, orang akan menggunakan lebih banyak sumber daya hutan daripada yang bisa mereka dapatkan secara alami.

- Perikanan

Air tawar dan makanan laut akan menghadapi masalah juga karena ketergantungan akan terus sangat bergantung pada mereka. Perusahaan perikanan yang lebih besar

(3)

akan masuk lebih dalam ke laut untuk menangkap ikan dalam jumlah yang lebih besar. Beberapa metode penangkapan ikan yang mereka gunakan tidak berkelanjutan, sehingga menghancurkan lebih banyak ikan dan makhluk laut dalam prosesnya. B. Perubahan Iklim

Perubahan pola iklim sebagai akibat dari peningkatan karbon diudara yang berlebihan sehingga dapat menurunkan keanekaragaman hayati dan banyak sumber daya alam abiotik lainnya. Spesies yang telah menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka sebelumnya dan tidak mampu dengan beradaptasi dengan kondisi perubahan iklim mungkin akan musnah dan yang lainnya harus pindah ke kondisi yang lebih menguntungkan untuk bertahan hidup. C. Pencemaran Lingkungan

Polusi tanah, air dan udara secara langsung mempengaruhi kesehatan lingkungan di mana mereka terjadi. Polusi mempengaruhi susunan kimiawi dari tanah, batu, tanah, air laut, air tawar dan air bawah tanah, dan fenomena alam lainnya. Ini sering memiliki konsekuensi bencana.

Meskipun sumber daya alam adalah struktur dasar pendukung kehidupan, terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menyebabkan masalah dan konflik. Sumber daya alam terlalu sedikit di berbagai wilayah di dunia, perpaduan sumber daya yang terbatas, kelebihan penduduk dan degradasi lingkungan telah menghasilkan kemiskinan ekstrim dan ketimpangan pendapatan. Hal ini pada gilirannya telah memicu keluhan, pemberontakan dan konflik di masyarakat. Terlalu banyak sumber daya alam juga menimbulkan masalah. Keserakahan, korupsi, dan konflik dari distribusi pendapatan, kepemilikan sumber daya, pengambilan keputusan, manajemen, dan akses telah memicu konflik lokal dan internasional.

Kecendrungan berkurangnya jumlah dan kualitas sumberdaya alam pada belakangan ini, sehingga diperlukan berbagai usaha untuk mengatasi hal tersebut. Faktor alami maupun akibat dari aktivitas manusia menunjukkan angka yang signifikan dalam penurunan jumlah dan kualitas sumber daya alam. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan suatu kegiatan konservasi untuk melindungi atau merecovery sumber daya alam sehingga dapat menjaga keseimbangan ekosistem.

2. Konservasi sumber daya alam

Untuk memiliki masa depan yang aman bagi lingkungan yang berkelanjutan di mana kita masih dapat menikmati sumber daya alam, kita perlu segera mengubah cara kita menggunakan sumber daya, dengan sepenuhnya mengubah cara kita memproduksi dan mengonsumsi barang dan jasa. Populasi manusia terus menumbuhkan konsumsi alami sehingga penggunaan sumber daya juga meningkat. Dengan meningkatnya industrialisasi dan urbanisasi masyarakat modern, penggunaan semua sumber daya meningkat. Jika tidak digunakan dengan benar dan dikelola dengan baik, kelangkaan serius akan terjadi. Karena itu dibutuhkan usaha untuk melestarikan sumber daya alam. Ini juga akan mengganggu keseimbangan ekologis. Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam yang tepat untuk mencegahnya tereksploitasi, perusakan atau degradasi. Konservasi adalah jumlah total kegiatan, yang dapat memperoleh manfaat dari alam sumber daya tetapi pada saat yang sama mencegah penggunaan berlebihan yang mengarah ke kehancuran atau degradasi.

Menurut UU No. 5 1990 tetang konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman lainnya. Menurut UNEP (United Nations Environment Programme), istilah konservasi mencakup pula konsep pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan. Dengan demikian lingkungan dapat memberikan manfaat terbesar, berkelanjutan untuk generasi sekarang sekaligus menjaga potensinya agar memenuhi kebutuhan hidup generasi mendatang (UNEP,1992).

(4)

Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya bertujuan mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. Hal ini merupakan tanggung jawab dan kewajiban Pemerintah serta masyarakat.

Konservasi sumber daya alam dan lingkungan (KSDAL) adalah tanggung jawab semua umat manusia di muka bumi karena pengaruh ekologis yang ditimbulkan dari berbagai kegiatan pembangunan tidak dibatasi oleh perbedaan wilayah administratif pemerintahan negara. Oleh karena itu, upaya konservasi harus menjadi bagian integral dari pembangunan. Pembangunan yang dilakukan di negara manapun akan terkait dengan kepentingan negara lain maupun kepentingan internasional.

Kita tahu bahwa alam memberikan kita semua kebutuhan dasar kita tetapi kita cenderung melakukan eksploitasi berlebihan. Jika kita terus mengeksploitasi alam, tidak akan ada lagi sumber daya yang tersedia di dalamnya masa depan. Ada kebutuhan mendesak untuk melestarikan alam. Beberapa kebutuhannya adalah:

a. untuk menjaga keseimbangan ekologi untuk mendukung kehidupan. b. untuk melestarikan berbagai jenis spesies (keanekaragaman hayati).

c. untuk membuat sumber daya tersedia untuk generasi sekarang dan masa depan. d. untuk memastikan kelangsungan hidup umat manusia.

2.1.Konservasi Tanah

Tanah dominan mengalami kerusakan akibat erosi, sehingga dapat mengurangi tingkat kesuburan tanah. Pengurangan tingkat kesuburan tanah ini akan memberi dampak terhadap kelangsungan ekologis, sehingga perlu dilakukan konservasi tanah. Konservasi tanah berarti memeriksa erosi tanah dan meningkatkan kesuburan tanah dengan mengadopsi berbagai metode. Beberapa teknik dalam konservasi tanah adalah :

a. Pemeliharaan kesuburan tanah: Kesuburan dapat dipertahankan dengan menambahkan pupuk kandang secara teratur serta dengan rotasi tanaman.

b. Kontrol terhadap penggembalaan: Merumput harus diizinkan hanya pada area yang dimaksudkan untuk dan bukan di lahan pertanian.

c. Reboisasi: Menanam pohon dan vegetasi mengurangi erosi tanah oleh keduanya air dan angin.

d. Bertumpuk: Membagi lereng menjadi beberapa bidang datar untuk mengendalikan aliran air yang cepat. Hal ini dipraktikkan terutama di daerah perbukitan.

e. Teknik membajak: Membajak di sudut kanan ke lereng memungkinkan alur untuk memerangkap air dan memeriksa erosi tanah dengan air hujan.

2.2.Konservasi Air

Degradasi air adalah penurunan kualitas dan kuantitas air di bumi permukaan. Dengan peningkatan populasi dan pertumbuhan industri, air terdegradasi hari demi hari. Alasan utama untuk degradasi air adalah untuk memenuhi kebutuhan, limbah dan air limbah. Konservasi dan pengelolaan air sangat penting untuk kelangsungan hidup umat manusia, tumbuhan dan hewan. Ini dapat dicapai dengan mengadopsi metode berikut:

a. Menumbuhkan vegetasi di daerah tangkapan air, yang akan menahan air di tanah dan memungkinkannya meresap ke lapisan yang lebih dalam dan berkontribusi pada pembentukan air tanah.

b. Membangun bendungan dan waduk untuk mengatur pasokan air ke ladang, serta memungkinkan pembangkit listrik tenaga air.

c. Limbah harus dikelola dan hanya air jernih yang harus dilepas ke dalam sungai.

d. Limbah industri (limbah) harus dikelola untuk mencegah kimia dan termal polusi air tawar.

(5)

e. Penggunaan air yang bijaksana dalam kehidupan kita sehari-hari.

f. Pemanenan air hujan harus dilakukan dengan menyimpan air hujan dan pengisian air tanah

3. Sasaran Konservasi

Berhasilnya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya berkaitan erat dengan tercapainya tiga sasaran konservasi yaitu:

a. Menjamin terpeliharanya proses ekologis yang menunjang sistem penyangga kehidupan bagi kelangsungan pembangunan dan kesejahteraan manusia (perlindungan sistem penyangga kehidupan).

b. Menjamin terpeliharanya keanekaragaman sumber genetik dan tipe-tipe ekosistemnya sehingga mampu menunjang pembangunan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan pemenuhan kebutuhan manusia yang menggunakan sumber daya alam hayati bagi kesejahteraan.

c. Mengendalikan cara-cara pemanfaatan sumber daya alam hayati sehingga terjamin kelestariannya. Akibat sampingan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kurang bijaksana, belum harmonisnya penggunaan dan peruntukan tanah serta belum berhasilnya sasaran konservasi secara optimal, baik di darat maupun di perairan dapat mengakibatkan timbulnya gejala erosi, polusi dan penurunan potensi sumber daya alam hayati (pemanfaatan secara lestari).

4. Tujuan dan Manfaat

Konservasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

1. Untuk memelihara maupun melindungi tempat-tempat yang dianggap bernilai supaya tidak hancur, beralih, berganti, ataupun punah.

2. Untuk menekankan kembali pada pemakaian bangunan lama supaya tidak terlantar 3. Untuk melindungi benda-benda sejarah ataupun benda zaman purba kala dari

kehancuran maupun kerusakan yang diakibatkan oleh factor alam, mikroorganisme ataupun kimiawi.

4. Untuk melindungi benda-benda remover alam Adapun beberapa manfaat dari konservasi yaitu :

a. Melindungi kekayaan ekosistem alam dan menjaga keseimbangannya b. Melindungi spesies flora dan fauna yang hampir punah

c. Melindungi ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh lingkungan d. Menjaga kualitas lingkungan

5. Jenis-Jenis Konservasi Jenis-jenis konservasi, yaitu : a. Preservasi

Menjaga keadaan yang asli obyek dan menjaga dari kerusakan b. Restorasi

Mengembalikan obyek kebentuk aslinya dengan menghilangkan tambahan-tambahan yang tidak asli atau mengumpulkan kembali komponen-komponen asli tanpa menambah material atau komponen baru

c. Rekonstruksi :

Mengembalikan suatu obyek semirip mungkin kepada keadaan semula dengan menggunakan bahan lama atau baru

(6)

Merubah suatu obyek, tidak menuntut perubahan drastis, untuk beradaptasi kepada kondisi yang dibutuhkan

e. Revitalisasi

Merubah suatu obyek dengan kesesuaian terhadap yang asli dalam rangka mengembalikan vitalitasnya yang telah hilang

6. Strategi Konservasi

Strategi Konservasi Alam Indonesia sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (sekarang UU No. 23 Tahun 1997). Strategi konservasi sumber daya alam disusun dengan maksud untuk memberikan pedoman kepada para pengelolaan sumber daya alam dalam menggunakan sumber daya alam tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Menurut UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Kewenangan daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama serta kewenangan lain. Kewenangan lain yang dimaksud meliputi kebijaksanaan tentang antara lain pendayagunaan sumber daya alam serta konservasi. Kebijakan ini dijelaskan lebih lanjut dalam PP No. 25 Tahun 2000 tentang Tugas Pemerintah yang berkaitan dengan konservasi sumber daya hayati.

Menurut sumardja, berdasarkan fungsinya dan peruntukannya kawasan konservasi sumber daya alam diwujudkan dalam bentuk kawasan-kawasan sebagai berikut :

a. Hutan lindung

b. Suaka Alam (Cagar alam dan Suaka Margasatwa) c. Hutan wisata (Taman wisata dan Taman buru d. Taman nasional

7. Upaya Konservasi

Terdapat dua upaya konservasi yang diakui secara ilmiah. Kedua cara ini dilakukan di berbagai belahan dunia. Upaya pelestarian hewan dan tumbuhan dapat dilakukan melalui pelestarian in situ dan pelestarian ex situ.

a. Upaya konservasi in situ

Konservasi in situ adalah seperangkat teknik yang melibatkan penunjukkan, pengelolaan dan pemantauan keanekaragaman hayati di habitat. Pelestarian ini dilakukan pada tempat asli fauna dan flora tersebut berada. Tujuan konservasi insitu untuk menjaga keutuhan dan keaslian jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya secara alami melalui proses evolusinya. Perluasan kawasan sangat dibutuhkan dalam upaya memlihara proses ekologi yang esensial, menunjang sistem penyangga kehidupan, mempertahankan keanekaragaman genetik dan menjamin pemanfaatan jenis secara lestari dan berkelanjutan. Contoh teknik konservasi in situ adalah reforestasi, rehabilitasi habitat yang rusak, dan pengamanan satwa liar terancam punah di habitatnya.

Contohnya :

(7)

2. Taman TanjungPuting

3. Taman GunungGede-Pangrango (Jawa Barat)

4. Taman Komodo

(sumber gambar 5 www.google.com) b. Upaya Konservasi Ex Situ

Konservasi Ex Situ adalah pelaksanaan pelestarian keanekaragaman hayati, satwa liar, tumbuhan, dilaksanakan di luar habitat aslinya. Konservasi eksitu dilakukan pada tempat-tempat seperti kebun binatang, kebun botani, taman hutan raya, kebun raya, penangkaran satwa, taman safari, taman kota dan taman burung. Cara eksitu merupakan suatu cara memanipulasi obyek yang dilestarikan untuk dimanfaatkan dalam upaya pengkayaan jenis, terutama yang hampir mengalami kepunahan dan bersifat unik. Cara konservasi eksitu Gambar 1. Taman Nasional Ujung Kulon (Sumber :

http://www.beritamandiri.co/2018/02/26/hut-ke-26-taman-nasional-ujung-kulon/

Gambar 2. Taman Nasional Tanjung Putting. Sumber (https://alampriangan.com/taman-nasional-tanjung-puting-kalimantan-tengahdi-sinilah-orangutan-dikonservasi/

Gambar 4. Taman Nasional Gunung Gede. Sumber (https://wisatahalimun.co.id/ekowisata-di-taman-nasional-gunung-gede-pangrango

(8)

dianggap sulit dilaksankan dengan keberhasilan tinggi disebabkan jenis yang dominan terhadap kehidupan alaminya sulit berdaptasi dengan lingkungan buatan.

8. Kepunahan hewan dan tumbuhan

Setiap makhluk hidup pasti akan mati termasuk kita manusia tidak terkecuali hewan dan tumbuhan. Kematian suatu jenis makhluk hidup secara terus menerus yang tidak diimbangi dengan regenarasi generasi penerus / keturunan (berkembang biak) adalah merupakan kepunahan. Punah berarti tidak akan ada lagi makhluk hidup itu selama-lamanya di muka bumi. Contoh spesies yang sudah punah adalah dinosaurus jenis t-rex.

Faktor Alasan Penyebab Kepunahan Suatu Spesies : 1. Daya Regenerasi Yang Rendah

Banyak hewan yang butuh waktu lama untuk masuk ke tahap berkembang biak, biasa memiliki satu anak perkelahiran, butuh waktu lama untuk merawat anak, sulit untuk kawin, anaknya sulit untuk bertahan hidup hingga dewasa, dan sebagainya. Tumbuhan tertentu pun juga terkadang membutuhkan persyaratan situasi dan kondisi yang langka untuk bisa tumbuh berkembang. Hal tersebut menyulitkan spesies yang memiliki daya regenerasi / memiliki keturunan rendah untuk memperbanyak dirinya secara signifikan. Berbeda dengan tikus, ayam, lalat, kelinci, dll yang mudah untuk melakukan regenerasi.

2. Campur Tangan Manusia

Adanya manusia terkadang menjadi malapetaka bagi keseimbangan makhluk hidup di suatu tempat. Manusia kadang untuk mendapatkan sesuatu yang berharga rela membunuh secara membabi buta tanpa memikirkan regenerasi hewan atau tumbuhan tersebut. Gajah misalnya dibunuhi para pemburu hanya untuk diambil gadingnya, harimau untuk kulitnya, monyet untuk dijadikan binatang peliharaan, dan lain sebagainya.

Perubahan areal hutan menjadi pemukiman, pertanian dan perkebunan juga menjadi salah satu penyebab percepatan kepunahan spesies tertentu. Mungkin di jakarta jaman dulu terdapat banyak spesies lokal, namun seiring terjadinya perubahan banyak spesies itu hilang atau pindah ke daerah wilayah lain yang lebih aman.

3. Bencana Alam Besar

Adanya bencana super dahsyat seperti tumbukan meteor seperti yang terjadi ketika jaman dinosaurus memungkinkan banyak spesies yang mati dan punah tanpa ada satu pun yang selamat untuk meneruskan keturunan di bumi. Sama halnya dengan jika habitat spesies tertentu yang hidup di lokasi yang sempit terkena bencana besar seperti bancir, kebakaran, tanah longsor, tsunami, tumbukan meteor, dan lain sebagainya maka kepunahan mungkin tidak akan terelakkan lagi.

4. Didesak Populasi Lain Yang Kuat

Kompetisi antar predator seperti macan tutul dengan harimau mampu membuat pesaing yang lemah akan terdesak ke wilayah lain atau bahkan bisa mati kelaparan secara masal yang menyebabkan kepunahan.

SATWA LANGKA PRIORITAS 1. Harimau sumatra sebanyak 153 ekor 2. Gajah sumatra sebanyak 563 ekor

(9)

3. Badak Rhinoceros sondaicus sebanyak 58 ekor dan badak Dicherorhinus sumatrensis sebanyak 29 ekor

4. Banteng jawa sebanyak 394 ekor

5. Owa jawa empat spesies sebanyak 461 ekor 6. Orangutan sebanyak 3.200 ekor

7. Bekantan sebanyak 2.502 ekor 8. Komodo sebanyak 5.954 ekor 9. Jalak bali sebanyak 147 ekor 10. Maleo sebanyak 6.787 ekor 11. Babi rusa sebanyak 877 ekor 12. Anoa sebanyak 661 ekor 13. Elang sebanyak 82 ekor

14. Kakatua lima spesies total sebanyak 1.389 ekor 15. Macan tutul sebanyak 20 ekor

16. Rusa bawean sebanyak 275 ekor

17. Cendrawasih tujuh spesies sebanyak 141 ekor 18. Surili sebanyak 184 ekor

19. Tarsius sebanyak 82 ekor

20. Monyet hitam sulawesi sebanyak 319 ekor 21. Julang sumba sebanyak 30 ekor

22. Nuri kepala hitam sebanyak delapan ekor 23. Penyu sebanyak 4.890 ekor

24. Kanguru pohon sebanyak 10 ekor 25. Celepuk rinjani sebanyak 27 ekor (Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup)

9. Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan mengandung pengertian sebagai pembangunan yang memperhatikan dan mempertimbangkan dimensi lingkungan hidup dalam pelaksanannya sudah menjadi topik pembicaraan dalam konferensi Stockholm (UN Conference on the Human Environment) tahun 1972 yang menganjurkan agar pembangunan dilaksanakan dengan memperhatikan faktor lingkungan, sehingga pembangunan dapat terlaksana dengan memperhitungkan daya dukung lingkungan (eco-development). embangunan bertujuan untuk menaikkan tingkat hidup dan kesejahteraan manusia (baca: mutu hidup). Mutu hidup dapat diartikan sebagai derajat dipenuhinya kebutuhan dasar (esensial), dan pembangunan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut dengan lebih baik. Pada prinsipnya pembangunan masih harus diteruskan karena masih banyak kebutuhan dasar yang belum terpenuhi.

Pada saat ini kerusakan alam menjadikan kehidupan dan penghidupan manusia serta ekosistemnya terancam. Rusaknya ekosistem alam mengakibatkan nilai guna pada alam tidak berfungsi dengan baik. Sebagai konsekuensi dari hal itu adalah terganggunya fungsi lingkungan hidup. Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan upaya yang nyata dan tepat sasaran salah satunya adalah dengan konservasi alam. Karena dengan konservasi alam kita dapat melindungi, melestarikan dan menjadikan pemanfaatan ekosistem alam dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Pembangunan pada umumnya dapat dipandang sebagai usaha-usaha terencana untuk mengubah kebudayaan manusia. Yaitu berupa usaha-usaha terencana untuk meningkatkan macam, kualitas, kuantitas yang harus dipenuhi bagi pemuasan kebutuhan utama atau primer dalam usaha-usaha peningkatan kesejahteraan hidup manusia.

(10)

Rangkuman

Sumberdaya alam merupakan komponen penting penyangga kehidupan. Antar masing-masing sumber daya alam memiliki keterkaitan dan ketergantungan sehingga dapat menyangga ekosistem. Kerusakan atau bahkan kepunahan sumberdaya alam akan mengganggu ekosistem. Maka diperlukan usaha untuk menjaga kesetimbangan tersebut dengan konservasi. Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya bertujuan mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. Terdapat dua upaya konservasi yang diakui secara ilmiah. Kedua cara ini dilakukan di berbagai belahan dunia. Upaya pelestarian hewan dan tumbuhan dapat dilakukan melalui pelestarian in situ dan pelestarian ex situ.

Gambar

Gambar 1. Taman Nasional Ujung Kulon (Sumber : http://www.beritamandiri.co/2018/02/26/hut-ke-26-taman- http://www.beritamandiri.co/2018/02/26/hut-ke-26-taman-nasional-ujung-kulon/

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh intern control, love of money, religious faith, organizational justice, dan organizational commitment terhadap

Kegiatan pada Kawasan Industri Makassar (KIMA), pembuangan limbah oli dari usaha perbengkelan yang banyak tersebar maupun aktivitas kendaraan bermotor, pembuangan

Blok B dengan pusat Periuk Jaya dengan fungsi utama zona industri dan perumahan kepadatan tinggi dengan fungsi penunjang adalah perdagangan dan jasa skala eceran dan Ruang

[r]

Desain pembelajaran tematik terpadu dikembangkan dengan metode yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D).

waktu proses integrasi, dalam artikel ini dipaparkan teknis menurunkan beberapa skema implisit untuk menyelesaikan MNAPDB orde satu dengan asumsi bentuk fungsi

jauh darimu, tapi jika kau tak mengejarku, jangan harap aku menunggumu (Jusuf, 2011:244). Judul ini tidak menggunakan nama burung secara khusus seperti Burung- Burung Manyar

Wawancara Dengan Ustadz Sanusi Selaku Pendidik Mata Pelajaran Hadits di SMP Islam Ar Ra’is Kecapi Jepara, Pada Hari Rabu, Tanggal :11 Nopember 2015, Jam : 10.00 WIB-Sampai