• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENCEMARAN SUMBER AIR BERSIH PADA SUMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENCEMARAN SUMBER AIR BERSIH PADA SUMUR"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENCEMARAN SUMBER AIR BERSIH PADA SUMUR RUMAH TANGGA

(Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pengelolaan Sumber Daya Air)

Oleh Diya Megawati NIM 132110101056

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Xeroftalmia Sebagai Akibat Dari Kekurangan Vitamin A” dengan baik dan lancar.

Terimakasih saya ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini diantaranya :

1. Ellyke S.KM., M.KL selaku dosen matakuliah Dasar Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.

2. Bahan-bahan baik buku maupun jurnal sebagai acuan dalam menulis makalah ini.

3. Teman-teman FKM yang telah memberikan dukungan.

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca berkenaan dengan tahapan – tahapan dalam mengenal masalah status gizi. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca. Saran dan kritik yang membangun sangat saya perlukan dalam rangka perbaikan karya tulis ini.

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...ii

Daftar Gambar...iii

Bab 1. Pendahuluan...1

1.1. Latar Belakang...1

1.2. Tujuan...1

1.3 Manfaat...2

Bab 2. Tinjauan Pustaka...3

2.1. Air dan Pencemaran Air...3

2.1.1. Sumber Air di Alam...3

2.1.2. Manfaat Air...5

2.1.3. Hubungan antara Pencemaran Air dengan Keluhan Kesehatan...6

2.2. Siklus Hidrologi...7

2.3. Sumber Daya Air...8

2.4. Manfaat Sumber Daya Air...9

2.5. Pengelolaan Sumber Air Bersih...9

2.6. Tiga Pilar Pengelolaan Sumber Daya Air...9

2.6.1. Konservasi Pada Pengelolaan Air Tanah...9

2.6.2. Pendayagunaan pada Pengelolaan Air tanah...10

(4)

3.2. Penanganan Pencemaran Sumber Air Bersih...16

3.2.1. Sanitasi Air Bersih...16

3.2.2. Sarana Jamban Keluarga...16

3.2.3. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)...17

3.2.4.Sarana Pembuangan Sampah...18

3.3. Aktivitas Yang Menimbulkan Dampak...19

Bab 4. Penutup...20

4.1. Kesimpulan...20

4.2. Saran...21

Daftar Pustaka...22

Lampiran 1...24

Lampiran 2...26

(5)

Bab 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam abiotik di muka bumi ini yang dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Ketersediaan air tidak terlepas dari adanya siklus hidrologi dimana air merupakan komponen penting dalam siklus tersebut. Air tanah tersebar secara luas, tetapi ketersediannya tidak merata serta cara mendapatkan air bersih memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi. Daerah-daerah tertentu air tanah cukup tersedia sepanjang tahun, sementara di Daerah-daerah lain air tanah hanya bisa didapatkan pada musim penghujan. Mengingat bahwa jumlah air yang dibutuhkan sangat banyak maka perlu adanya pengelolaan kuantitas dan kualitasnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

(6)

1.2. Tujuan

1. Mengetahui permasalahan pencemaran sumber air bersih.

1. Mengetahui penyebab dari permasalahan pencemaran sumber air bersih. 2. Mengetahui solusi atau penanganan dari permasalahan pencemaran

sumber air bersih 1.3 Manfaat

(7)

Bab 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Air dan Pencemaran Air

Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat [ CITATION PP08 \l 1057 ]. Air adalah salah satu diantara pembawa penyakit yang berasal dari tinja untuk sampai kepada manusia. Supaya air yang masuk ketubuh manusia baik berupa makanan dan minuman tidak menyebabkan penyakit maka pengolahan air baik berasal dari sumber, jaringan transmisi atau distribusi adalah mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit

Pencemaran air ialah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran sumber air bersih pada sumur rumah tangga bisa dikarenakan masuknya bahan-bahan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) serta tercemarnya bakteri E. Coli.

2.1.1. Sumber Air di Alam

Sumber air di alam terdiri atas air laut, air atmosfir (air metereologik), air permukaan, dan air tanah (Sutrisno, 2004).

(8)

2. Air Atmosfir, Air Meteriologik Dalam kehidupan sehari-hari air ini dikenal sebagai air hujan. Dapat terjadi pengotoran dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran – kotoran industri/debu dan lain sebagainya tatapi dalam keadaan murni sangat bersih. Sehingga untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum/masak hendaknya tidak menampung air hujan pada saat hujan baru turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi (karatan). Disamping itu air hujan ini mempunyai sifat lunak sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.

3. Air Permukaan Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan Lingkungan, air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih. Faktor-faktor yang harus diperhatikan, antara lain:

a. Mutu atau kualitas baku

b. Jumlah atau kuantitasnya

c. Kontinuitasnya

Air permukaan seringkali merupakan sumber air yang paling tercemar, baik karena kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya. Air permukaan meliputi :

(9)

b. Air Rawa: Kebanyakan air rawa berwarna kuning coklat yang disebabkan oleh adanya zat – zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis yang tinggi tersebut, maka umumnya kadar mangan (Mn) akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali (anaerob), maka unsur-unsur mangan (Mn) ini akan larut.

4. Air Tanah Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan lingkungan , air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air. Kesadahan pada air ini akan menyebabkan air mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut antara lain kalsium, magnesium, dan logam berat seperti besi dan mangan.

a. Air Tanah Dangkal: Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah di sini berfungsi sebagai saringan. Disamping penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air yang akan terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melaui sumur-sumur dangkal.

(10)

lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara 100-300 m) akan didapatkan suatu lapis air. Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artesis. Jika air tidak dapat ke luar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini.

c. Mata Air: Mata air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas/ kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam. Berdasarkan keluarnya (munculnya ke permukaan tanah) mata air dapat dibedakan atas :

1. Mata Air Rembesan, yaitu mata air yang airnya keluar dari lereng-lereng,

2. Umbul, yaitu mata air dimana airnya keluar ke permukaan pada suatu dataran. 2.1.2. Manfaat Air

Pemanfaatan air untuk berbagai keperluan adalah:

1. Untuk keperluan air minum.

2. Untuk kebutuhan rumah tangga I (cuci pakaian, cuci alat dapur, dan lain-lain).

3. Untuk kebutuhan rumah tangga II (gelontor, siram-siram halaman)

(11)

5. Taman rekreasi (tempat-tempat pemandian, tempat cuci tangan).

6. Pusat perbelanjaan (khususnya untuk kebutuhan yang dikaitkan dengan proses kegiatan bahan-bahan/ minuman, WC dan lain-lain).

7. Perindustrian I (untuk bahan baku yang langsung dikaitkan dalam proses membuat makanan, minuman seperti the botol, coca cola, perusahaan roti dan lain-lain).

8. Pertanian/ irigasi

9. Perikanan dll.

Menurut Alamsyah (2007), manfaat air bagi tubuh manusia adalah:

1. Membantu proses pencernaan

2. Mengatur proses metabolisme

3. Mengangkut zat-zat makanan

4. Menjaga keseimbangan suhu tubuh

2.1.3. Hubungan antara Pencemaran Air dengan Keluhan Kesehatan

(12)

dalam kelompok-kelompok berdasarkan cara penularannya. Mekanisme penularan penyakit terbagi menjadi empat (Chandra, 2006), yaitu:

1. Waterborne mechanism: Di dalam mekanisme ini, kuman patogen dalam air yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia ditularkan melalui mulut atau sistem percernaan. Contoh penyakit yang ditularkan melalui mekanisme ini antara lain kolera, tifoid, hepatitis viral, disentri basiler, dan poliomielitis.

2. Waterwashed mechanism Mekanisme penularan semacam ini berkaitan dengan kebersihan umum dan perorangan. Pada mekanisme ini terdapat tiga cara penularan, yaitu:

a. Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare.

b. Infeksi melalui kulit dan mata, seperti skabies dan trakhoma.

c. Penularan melalui binatang pengerat seperti penyakit leptospirosis.

3. Water-based mechanism Penyakit yang ditularkan dengan mekanisme ini memiliki agens penyebab yang menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagian intermediate host yang hidup di dalam air. Contohnya skistosomiasis dan penyakit akibat Dracunculus medinensis.

4. Water-related insect vector mechanism Agent penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh: filariasis, dengue, malaria, dan yellow fever.

2.2. Siklus Hidrologi

(13)

proses evaporasi (penguapan) air sungai, danau dan laut, serta roses evapotranspirasi atau penguapan airoleh tanaman. Uap air bergerak ke atas hingga membentukawan yang dapat berpindah karena tiupan angin. Ruang udara yang mendapat akumulasi uap air secara continue akan menjadi jenuh. Oleh karena pengaruh udara dingin pada lapisan atmosfer, uap air tersebut mengalami sublimasi segingga butiran-butiran uap air membesar dan akhirnya jatuh sebagai hujan.

Gambar 1. Siklus Hidrologi

Proses evaporasi yang berlangsung di laut lebih banyak daripada proses evaporasi di perairan daratan. Di laut proses evaporasi juga melebihi proses presipitasi sehingga lautan merupakan sumber air utama bagi proses presipitasi. Sebaliknya di daratan proses presipitasi lebih banyak daripada evaporasi, di daratan sekitar 50% air yang diperoleh melalui presipitasi akan mengalami evaporasi; dan sisanya tersimpan di danau, sungai, maupun sebagai air tanah. Keseimbangan air terjadi melalui proses evaporasi dan presipitasi air di bumi.

(14)

2.3. Sumber Daya Air

Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah [ CITATION UU04 \l 1057 ]. Sumber daya air merupakan sumber daya alam yang berfungsi sebagai unsur paling esensial, penentu terpenting dalam kehidupan setiap makhluk hidup dan pada beberapa keadaan dapat merupakan faktor yang menetukan tingkat kemakmuran masyarakat bangsa.

2.4. Manfaat Sumber Daya Air

Dalam proses perjalanannya sumber daya air dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Daya air dipakai untuk energi misalnya pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Maka air dipakai sebagai salah satu sumber air, demikian pula waduk dipakai sebagai wadah air yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan air. Air baku digunakan untuk irigasi, air bersih untuk keperluan domestik dan non-domestik. Secara alami air dipakai oleh makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya [ CITATION Kod10 \l 1057 ].

2.5. Pengelolaan Sumber Air Bersih

Menurut [ CITATION UU04 \l 1057 ] pengelolaan sumberdaya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan,memantau, dan mengevaluasi penyelenggara konservasi sumberdaya air, pendayagunaansumberdaya air, dan pengendalian daya rusak air. Terdapat dua komponen utama sumberdaya air,yaitu air permukaan dan air tanah.

2.6. Tiga Pilar Pengelolaan Sumber Daya Air 2.6.1. Konservasi Pada Pengelolaan Air Tanah

(15)

kondisi sumber daya air., demikian juga sebaliknya. Konservasi air tanah adalah upaya melindungi dan memelihara keberadaan, kondisi dan lingkungan air tanah guna mempertahankan kelestarian atau kesinambungan ketersediaan dalam arti kuantitas dan kualitas yang memadai, demi kelangsungan fungsi dan kemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan mahkluk hidup, baik waktu sekarang maupun pada generasi yang akan datang. Pada awalnya konservasi air tanah diartikan sebagai menyimpan air dan menggunakan untuk keperluan yg produktif. Konsep ini disebut sebagai konservasi segi pasokan. Perkembangan selanjutnya konservasi lebih mengarah pada pengurangan atau efisiensi penggunaan air, dan dikenal sebagai konservasi segi kebutuhan.

(16)

a. Keterdapatan dan potensi ketersediaan air tanah b. Perubahan kedudukan muka air tanah

c. Perubahan kualitas air tanah d. Perubahan lingkungan air tanah

e. Ketersediaan sumber air selain air tanah f. Prioritas pemanfaatan air tanah

g. Kepentingan masyarakat dan pembangunan 2.6.2. Pendayagunaan pada Pengelolaan Air tanah

[ CITATION Hen14 \l 1057 ] Pendayagunaan air tanah diutamakan pada pemenuhan kebutuhan pokok hidup masyarakat secara adil dan berkelanjutan serta dilaksanakan berdasarkan rencana pengelolaan air tanah dan dilaksanakan oleh Pemerintah dengan melibatkan masyarakat [ CITATION PP081 \l 1057 ]. Pendayagunaan air tanah diarahkan untuk mendukung upaya efektivitas dan efisiensi penggunaan air tanah yang dapat menerus serta berkelanjutan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Selanjutnya, penggunaan air tanah dapat digunakan juga untuk pertanian, sanitasi lingkungan, perindustrian, pertambangan, pariwisata dan sebagainya, setelah kebutuhan pokok tercukup Pendayagunaan air tanah dilakukan melalui kegiatan: penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan dan pengusahaan air tanah seperti pada gambar di bawah ini. pendayagunaanair tanah di bawah ini. Penatagunaan air tanah ditujukan untuk menetapkan zona pemanfaatan air tanah dan peruntukan air tanah pada cekungan air tanah yang disusun berdasarkan zona konservasi air tanah [ CITATION PP082 \l 1057 ].

Penetapan zona pemanfaatan air tanah dilakukan dengan mempertimbangkan:

a. Sebaran dan karakteristik akuifer; kelulusan dan keterusan akuifer.

(17)

d. Kawasan lindung air tanah; daerah imbuhan, zona kritis dan zona rusak.

e. Kebutuhan air bagi masyarakat dan pembangunan.

f. Data dan informasi hasil inventarisasi air tanah.

g. Ketersediaan air permukaan

Zona Pemanfaatan air tanah merupakan acuan dalam penyusunan rencana pengeboran, penggalian,pemakaian, pengusahaan dan pengembangan air tanah serta penyusunan rencana tata ruangwilayah. Sedangkan penetapan peruntukan air tanah pada cekungan air tanah dilaksanakan denganmempertimbangkan:

a. Kuantitas dan kualitas air tanah.

b. Daya dukung akuifer terhadap pengambilan air tanah. c. Jumlah dan sebaran penduduk dan laju pertambahannya. d. Proyeksi kebutuhan air tanah.

e. Pemanfaatan air tanah yang sudah ada.

2.6.3. Pengendalian Daya Rusak Air tanah pada Pengelolaan Air tanah

(18)

meliputi kegiatan pencegahan terjadinya amblesan tanah dengan mengurangi pengambilan air tanah bagi pemegang ijin pemakaian air tanah atau pemegang ijin pengusahaan air tanah pada zona kritis dan zona rusak. Upaya penghentian terjadinya amblesan dilakukan dengan menghentikan pengambilan air tanah, sedangkan untuk mengurangi terjadinya amblesan tanah juga dilakukan untuk menanggulangi intrusi air laut dengan membuat sumur resapan.

[ CITATION Kem15 \l 1057 ] Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kulitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air. Daya rusak air adalah daya air yang dapat merugikan kehiduman. Aspek pengendalian daya rusak air, khususnya terhadap:

a. Terjadinya bencana, meliputi kejadian bencana (banjir, longsor, gempa, tsunami, abrasi pantai), wilayah yang rawan terhadap bencana, upaya pengendalian yang telah dilakukan, hambatan dan permasalahan yang dihadapi;

b. Erosi tebing dan degradasi sungai; c. Sedimentasi muara sungai; dan

(19)

Bab 3. Analisis 3.1. Pencemaran Sumber Air Bersih

Pencemaran sumber air bisa disebabkan masuknya bahan B3 dan tercemarnya bakteri kedalamnya. Bahan B3 dan Bakteri mempengaruhi kualitas air dalam penggunaanya akan memberikan dampak yang berakibat pada kondisi kesehatan makhluk hidup. [ CITATION Per90 \l 1057 ] Air yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan antara lain air raksa (Hg), alumunium (Al), arsen (As), barium (Ba), besi (Fe), flourida (F), tembaga (Cu), derajat keasaman (pH), dan zat kimia lainnya. Kandungan zat kimia dalam air bersih yang digunakan sehari-hari hendaknya tidak melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990. Penggunaan air yang mengandung bahan kimia beracun dan zat-zat kimia yang melebihi ambang batas berakibat tidak baik bagi kesehatan dan material yang digunakan manusia, contohnya antara lain sebagai berikut :

a. Ph: pH Air sebaiknya tidak asam dan tidak basa (netral) untuk mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan distribusi air. pH yang dianjurkan untuk air bersih adalah 6,5 – 9.

b. Besi (Fe): Kadar besi (Fe) yang melebihi ambang batas (1,0 mg/l) menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru dan menimbulkan rasa, warna (kuning), pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi, dan kekeruhan.

(20)

dipelihara, tetapi klor (Cl) ini dapat terikat pada senyawa organic dan membentuk halogenhidrokarbon (Cl-HC) banyak diantaranya dikenal sebagai senyawa-senyawa karsinogenik. Kadar maksimum klorida yang diperbolehkan dalam air bersih adalah 600 mg/l.

d. Tembaga (Cu): Tembaga (Cu) sebetulnya diperlukan bagi perkembangan tubuh manusia. Tetapi, dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala GI, SSP, ginjal, hati; muntaber, pusing kepala, lemah, anemia, kramp, konvulsi, shock, koma dan dapat meninggal. Dalam dosis rendah menimbulkan rasa kesat, warna, dan korosi pada pipa, sambungan, dan peralatan dapur.

e. Mangan (Mn): Mangan (Mn) adalah metal kelabu-kemerahan. Keracunan seringkali bersifat khronis sebagai akibat inhalasi debu dan uap logam. Gejala yang timbul berupa gejala susunan syaraf: insomnia, kemudian lemah pada kaki dan otot muka sehingga ekspresi muka menjadi beku dan muka tampak seperti topeng (mask). Bila pemaparan berlanjut maka bicaranya melambat dan monoton, terjadi hyperrefleksi, clonus pada patella dan tumit, dan berjalan seperti penderita parkinsonism.

f. Seng (Zn): Di dalam air minum akan menimbulkan rasa kesat dan dapat menyebakan gejala muntaber. Seng (Zn) menyebabkan warna air menjadi opalescent dan bila dimasak akan timbul endapan seperti pasir. Kadar maksimum seng (Zn) yang diperbolehkan dalam air bersih adalah 15 mg/l.

(21)

memiliki kadar nitrat sekitar 0,2 mg/L. Kadar nitrat untuk keperluan air minum sebaiknya tidak melebihi 10 mg/L [ CITATION Eff03 \l 1057 ]. Kandangan nitrat yang tinggi dalam air akan menyebabkan gangguan ginjal, diare bercampur darah. Keracunan kronis menyebabkan depresi umum, sakit kepala dan gangguan mental (Darmono, 2001).

Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil). Bakteri ini terdapat sangat banyak pada feses organisme berdarah panas, dapat juga ditemukan di lingkungan perairan, di tanah dan pada vegetasi.

Keberadaan E. coli dalam air dapat menjadi indikator adanya pencemaran oleh air tinja. Bakteri-bakteri ini apabila ditemukan di dalam sampel air maka air tersebut mengandung bakteri patogen, sebaliknya bila sampel air tidak mengandung bakteri-bakteri ini berarti tidak ada pencemaran oleh tinja manusia dan hewan, menunjukkan bahwa ia bebas dari bakteri pathogen (Pitojo,2002). Indikator yang paling baik untuk menunjukkan bahwa air rumah tangga sudah dikotori feses adalah dengan adanya Escherichia coli dalam air tersebut, karena dalam feses manusia, baik sakit maupuun sehat terdapat bakteri ini.

3.2. Penanganan Pencemaran Sumber Air Bersih

(22)

3.2.1. Sanitasi Air Bersih

Sarana air bersih adalah semua sarana sebagai sarana air bersih bagi pemenuhan rumah yang dipakai sehari-hari. Sarana air bersih yang memenuhi syarat apabila:

1. Jarak antara sumber air bersih dengan sumber pengotoran septic tank, tempat pembuangan sampah, dan tempat pembuangan air limbah minimal 11 meter.

2. Pada sumur gali dan bor, diberi tembok kedap air dengan kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dilengkapi tutup dan bibir sumur setinggi ± 70 cm, dan lantai diplester kedap air dalam jarak 1 meter sekeliling atau dari bibir.

3. Sumber air tersebut harus memiliki kualitas fisik, kimia, dan biologi yang memenuhi syarat kesehatan

3.2.2. Sarana Jamban Keluarga

Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab suatu penyakit serta tidak mengotori permukaan (Kusnoputranto, 1997). Sementara itu menurut Soemardi (1999) pengertian jamban adalah pengumpulan kotoran manusia disuatu tempat sehingga tidak menyebabkan bibit penyakit yang ada pada kotoran manusia dan mengganggu estetika.

(23)

1. Tidak mencemari sumber air bersih, letak lubang penampung kotoran berjarak 10- 15 meter dari sumber air bersih.

2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.

3. Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya.

4. Mudah dibersihkan dan aman penggunannya.

5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna. 6. Cukup penerangan.

7. Lantai kedap air. 8. Ventilasi cukup baik.

9. Tersedia air dan alat pembersih.

3.2.3. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Air limbah atau air kotoran adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk industrialisasi [ CITATION Azw05 \l 1057 ]. Saluran pembuangan air limbah adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang air dari kamar mandi, tempat cuci, dapur, dan lain-lain bukan dari jamban. (Depkes RI, 1999).

Sarana pembuangan air limbah yang sehat harus memenuhi persyaratan kesehatan,yaitu tidak mencemari sumber air bersih, tidak menimbulkan genangan air yang menjadi sarang serangga/nyamuk, tidak menimbulkan becek, kelembaban dan pandangan yang tidak menyenangkan, bentuk saluran pembuangan tertutup, dan lancar (Depkes RI, 1993).

(24)

melalui aliran air. Tidak adanya pengolahan limbah yang dimiliki industri, langsung dibuang ke perairan berdampak pada komposisi air di wilayah tersebut. Tercemarnya badan air oleh limbah dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan manusia yang hidup di lingkungan industri tersebut. Masalahnya ialah minyak, tidak dapat menyatu dengan air.

3.2.4.Sarana Pembuangan Sampah

Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi ataupun sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Notoatmodjo, 2003). Sampah erat kaitanya dengan kesehatan masyarakat karena dari sampah tersebut akan hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit dan juga binatang serangga sebagai pemindah/penyebar penyakit (vektor). Oleh karena itu sampah harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin, tidak mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat (Notoadmodjo, 2007). Syarat-syarat Tempat Sampah yang Memenuhi Syarat Kesehatan Syarat-syarat tempat sampah antara lain:

1. Konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah berseraknya sampah.

2. Mempunyai tutup,mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan, sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan.

(25)

3.3. Aktivitas Yang Menimbulkan Dampak

[ CITATION Sia04 \l 1057 ] Analisis dampak lingkungan merupakan bagian dari kegiatan studi kelayakan rencana usaha dan/atau kegiatan, dimana hasil suatu analisis digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan wilayah. Apabila suatu rencana kegiatan diwajibkan melaksanakan analisis dampak lingkungan, maka persetujuan atas analisis mengenai dampak lingkungan tersebut harus diajukan bersama dengan permohonan izin melakukan kegiatan. Analisis mengenai dampak lingkungan sudah harus disusun dan mendapatkan keputusandari instansi yang bertanggung jawab sebelum kegiatan konstruksi usaha dan kegiatan tersebut dilaksanakan. Kriteria yang dipakai untuk mengatur dampak lingkungan penting dan besar adalah:

a. Jumlah manusia yang akan terkena dampak

b. Luas wilayah penyebaran dampak

c. Intensitas dampak dan lamanya dampak berlangsung

d. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena e. Sifat kumulatif dampak tersebut

f. Berbalik (reversible) atau tidak berbalik (irreversible) dampak

(26)

Bab 4. Penutup 4.1. Kesimpulan

Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat [ CITATION PP08 \l 1057 ]. Pencemaran air ialah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Air dalam kehidupan manusia, selain memberikan manfaat yang menguntungkan dapat juga memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan manusia

Sumber air di alam terdiri atas air laut, air atmosfir (air metereologik), air permukaan, dan air tanah (Sutrisno, 2004). Menurut Alamsyah (2007), manfaat air bagi tubuh manusia adalah:

a. Membantu proses pencernaan

b. Mengatur proses metabolisme

c. Mengangkut zat-zat makanan

d. Menjaga keseimbangan suhu tubuh

(27)

1057 ]. Air baku digunakan untuk irigasi, air bersih untuk keperluan domestik dan non-domestik. Secara alami air dipakai oleh makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya [ CITATION Kod10 \l 1057 ].

Menurut UU No.7/2004 pengelolaan sumberdaya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan,memantau, dan mengevaluasi penyelenggara konservasi sumberdaya air, pendayagunaansumberdaya air, dan pengendalian daya rusak air.

Tiga pilar pengelolaan sumber daya air yaitu: konservasi pada pengelolaan sumber daya air, pendayagunaan pada pengelolaan air tanah sertapengendalian daya rusak air tanah pada pengelolaan air tanah.

4.2. Saran

(28)

Daftar Pustaka

Azwar, S. (2005). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

DepKes. (1995). Metode Pengambilan Contoh Air dan Pemeriksaan Bakteriologi Air. Departemen Kesehatan .

DepKes. (2004). Sistem Kesehatan Nasional 2004.

(29)

Hendrayana, H. (2014). Pengelolaan Sumber Daya Air Tanah di Indonesia. Hal 11-14.

Kementrian PUPR. (2015). Tata Cara Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat .

Kodoatie, R. J. (2010). Tata Ruang Air. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

PerMenKes. (1990). Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 .

(30)

PP. (2008). Air Tanah. Pasal 48.

PP. (2008). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no.42 Tentang Pengelolaan Sumber Dya Air.

Siahaan, N. (2004). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Surabaya: Erlangga.

(31)

Saktiyawan. 2016. Pengaruh Kondisi Lingkungan Permukiman Terhadap Kualitas Air Tanah Di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta. Naskah Pubilkasi.

http://eprints.ums.ac.id/45478/43/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf. Diakses pada [20 Oktober 2016]

Samidjo, Jacobus. 2014. Pengelolaan Sumber Daya Air. Naskah Publikasi.

http://download.portalgaruda.org/article.php?

article=251790&val=6766&title=Pengelolaan%20Sumber%20Daya %20Air. Diakses pada [20 Oktober 2016]

Lampiran 1

Bahaya, 80 persen sumur warga di Solo tercemar bakteri E-coli

(32)

ilustrasi sumur tua. ©panoramio.com

Merdeka.com - 80 Persen air sumur milik warga Solo tercemar bakteri Escherichia coli (E-coli). Kondisi tersebut dipicu sistem pembuatan septic tank warga yang tidak sesuai standar. Jarak antara septic tank dengan air sumur terlalu dekat. Hal tersebut diperparah dengan dibuangnya kotoran langsung ke tanah tanpa pengolahan terlebih dulu. "Akibatnya banyak bakteri yang meresap mencemari sumur dan sumber air tanah dangkal yang dikonsumsi warga," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo, Ahyani, Rabu (28/1).

(33)

Menurut Ahyani, di ketujuh kelurahan tersebut jumlah penduduknya sangat padat dan kumuh. Kondisi tersebut menjadi pemicu buruknya sanitasi. "Untuk mengatasi pencemaran air sumur warga ini, kami sudah memberikan arahan untuk membuat sumur tanah berjarak minimal 10 meter dari septic tank. Sementara itu guna mengatasi masalah sanitasi, Pemkot bekerja sama dengan Indonesia Infrastructure Initiative (IndII). Mereka, kata Ahyani, akan menghibahkan dana untuk pembangunan sambungan sanitasi ke rumah, pembuatan sarana pengolahan limbah terpusat dengan skala permukiman dan sambungan ke rumah (sAIIG), serta pembangunan sarana pengolahan limbah terpusat skala kota.

(34)

Lampiran 2

Senin 18 Jan 2016, 17:37 WIB

Ribuan Sumur di Mojokerto Diduga Tercemar Limbah B3,

Penyakit Bermunculan

Imam Wahyudiyanta - detikNews

Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom

Mojokerto - Ribuan keluarga di lima dusun di Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto sejak setahun terakhir tak lagi bisa menikmati segarnya air bersih. Rasa, warna, dan bau air sumur warga berubah menjadi tak layak konsumsi. Beberapa penyakit aneh pun mulai bermunculan menyerang warga. Diduga air sumur ribuan keluarga di Desa Lakardowo tersebut tercemar limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari sebuah pabrik pengolahan limbah yang berdiri di desa tersebut.

(35)

di kampung yang dihuni 300 keluarga itu. "Air sumur kami warnanya berubah dari jernih menjadi kekuning-kuningan, ada yang kecoklat-coklatan, terdapat endapan warna hitam. Baunya menyengat. Kalau diminum rasanya sudah tidak tawar lagi, ada rasa getir," kata Yasin kepada wartawan sembari menunjukkan air sumur miliknya, Senin (18/1/2016).

Menurut Yasin, perubahan air sumur warga itu terjadi sejak setahun lalu. Yakni sejak berdirinya pabrik pengolahan limbah B3 di Desa Lakardowo, PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA). Pabrik yang berjarak sekitar 250 meter dari Dusun Kedung Palang itu mengolah berbagai jenis limbah B3. Mulai dari limbah pabrik kertas, limbah kimia cair, limbah batu bara, hingga limbah medis. "Rusaknya air sumur warga akibat pencemaran PT PRIA. Limbah B3 dari pabrik-pabrik lain dikubur dalam lubang sedalam 10-15 meter. Itu yang meresap ke air sumur dan sawah warga. Karena sebelum ada pabrik ini, air sumur warga normal. Warnanya jernih dan tidak berbau," ungkapnya.

Selain Kedung Palang, lanjut Yasin, air sumur di empat dusun lainnya di Desa Lakardowo juga mengalami hal serupa. Yakni Dusun Sambigembol, Kedung Bulu, Sumber Wuluh, dan Lakardowo. Maklum saja, keempat kampung yang dihuni ribuan keluarga itu berjarak sekitar 300 meter dari pabrik pengolahan limbah B3 tersebut. Tak hanya membuat air sumur warga tak layak untuk dikonsumsi, pencemaran yang diduga berasal dari PT PRIA itu juga membuat beberapa penyakit aneh menyerang warga. Mulai dari gatal-gatal dan bengkak pada kaki, mendadak lumpuh, hingga sakit-sakit pada persendian tubuh. "Masuk musim hujan begini banyak warga sini yang kakinya bengkak dan gatal-gatal usai menggarap sawah. Karena limbah pabrik yang tumpah ke sawah warga. Dulu tidak ada seperti itu," imbuh Yasin.

(36)

kaki sakit semua," ujar anak pertama Yasin ini tertunduk menahan air mata sebab tak bisa berjalan normal seperti anak seusianya.

Dampak tercemarnya air sumur oleh limbah B3 itu juga dirasakan Sulastri (36). Ibu rumah tangga warga Dusun Kedung Palang ini terpaksa membeli air isi ulang untuk masak dan minum keluarganya. "Untuk masak dan minum beli air galon (air isi ulang). Kalau memakai air sumur hanya untuk mandi dan mencuci baju. Takutnya nanti kena penyakit, soalnya air sumur sudah berubah begitu," tuturnya.

Warga berharap kepada pemerintah agar segera turun tangan untuk menutup pabrik pengolah limbah B3. "Harapan kami agar pabrik limbah segera ditutup. Limbah yang ditanam di dalam tanah segera digali kembali dan dibuang ke tempat lain," tandasnya. (fat/iwd)

Gambar

Gambar 1. Siklus Hidrologi

Referensi

Dokumen terkait

Resuli, I.T, (2011) melakukan penelitian tentang generator HHO dengan luas penampang elektroda sebesar 174 cm 2 dan menggunakan variasi pada jenis elektrolit

(2) Road Map Reformasi Birokrasi Kata Mojokerto Tahun 2016 - 2019 sebagaimana dimaksud ayat (1) berkedudukan dan berfungsi sebagai dokumen perencanaan jangka

Bagian entitas atas investasi musyarakah menurun (dengan pengembalian dana mitra secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas yang disisihkan untuk usaha musyarakah pada awal

Skor kesukaan panelis pada aroma cookies yang ditambah dengan berbagai konsentrasi mikrokapsul β-karoten ubi jalar selama penyimpanan (Skor 1= sangat tidak suka,

Pada penelitian ini didapatkan ekspresi HER2 negatif yang cukup

telah membuktikan bahwa Spirulina mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan, yaitu kemampuan untuk mencegah atau menghambat radikal bebas yang menyebabkan kerusakan

Beri air pada wajan, taruh roller plate di bawah stick roller plate, taruh rak di atas wajan, taruh wajan di atas kompor, nyalakan api, setelah pemutar api

competitive strategic formulation of real estate company operated in Indonesia, whcih is in Bali Province.In order to harmonize company with its environment through three dimensions