• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I RP JARINGAN AIR BERSIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I RP JARINGAN AIR BERSIH"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I

RP09-1303

Minggu ke - 8

gg

e 8

JARINGAN AIR BERSIH

Oleh:

Rulli Pratiwi Setiawan ST M Sc Rulli Pratiwi Setiawan, ST., M.Sc.

(2)

Materi Kuliah

POKOK BAHASAN

a

u a

POKOK BAHASAN

Pengelolaan dan penyediaan air bersih

SUB POKOK BAHASAN

ƒ Standar kebutuhan ƒ Dasar-dasar teknis ƒ Prinsip distribusi

(3)
(4)

Definisi Air Bersih

Air bersih: Air bersih:

Air yang memenuhi syarat untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

(Kepmen Kesehatan No.416/MENKES/PER/IX/1990).

Air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air

permukaan cekungan air tanah dan/atau air hujan yang permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air

(5)

Sumber Air Bersih

Sumber-sumber air bersih:

u b

Sumber sumber air bersih:

ƒ Air permukaan ƒ Mata air

ƒ Air tanah ƒ Air hujan

(6)

Sumber Air Bersih

‰ Air permukaan

u b

‰ Air permukaan

ƒ Sumber air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, danau dan waduk.

ƒ Sistem pengelolaan air bersih: 1. Sistem gravitasi sederhana

2. Sistem gravitasi saringan pasir lambat (SPL) 3. Sistem non gravitasi

(7)

Sumber Air Bersih

‰ Mata air

u b

‰ Mata air

ƒ Sumber air baku yang berasal dari permunculan air ke tanah sebagai akibat dari:

a. Adanya tekanan hidrolis yang disebut aliran artesis.

b. Terhalangnya aliran air oleh lapisan tanah kedap air atau disebut aliran gravitasi kontak.

ƒ Ada 2 alternatif sistem pengolahan mata air untuk air bersih yaitu :

bersih, yaitu :

a. Mata air gravitasi dan kran umum

b. Mata air non gravitasi dan hidran umum b. Mata air non gravitasi dan hidran umum

(8)

Sumber Air Bersih

‰ Air tanah

u b

‰ Air tanah

ƒ Sumber air dalam tanah yang tersimpan dalam lapisan akifer, yang dibedakan menjadi:

a. Air tanah dangkal; kedalaman muka air tanah kurang dari 20 meter

b. Air tanah dalam; kedalaman muka air tanah lebih besar dari 20 meter

ƒ Ada tiga sistem pengolahan air tanah: ƒ Ada tiga sistem pengolahan air tanah:

(9)

Sumber Air Bersih

‰ Air hujan

u b

‰ Air hujan

ƒ Sumber air baku khususnya bagi daerah yang kesulitan mendapatkan sumber air.

ƒ Ada dua alternatif sisitem pengolahan air hujan : a. Penampungan Air Hujan Individu:

volume sekitar 500 liter (0,5 m³) – 1000 liter (1 m³). b. Penampungan Air Hujan Komunal:

volume sekitar 30 m³ volume sekitar 30 m³.

(10)

Persyaratan Dasar Kualitas Air Bersih

Persyaratan kualitas air:

ya a a

a a

ua a

Persyaratan kualitas air:

‰ Persyaratan fisika ‰ Persyaratan kimia

(11)

Persyaratan Dasar Kualitas Air Bersih

‰ Persyaratan fisika

ya a a

a a

ua a

‰ Persyaratan fisika ƒ Jernih/tidak keruh ƒ Tidak berwarna ƒ Rasanya tawar ƒ Tidak berbau ƒ Temperaturnya normal

(12)

Persyaratan Dasar Kualitas Air Bersih

‰ Persyaratan kimia

ya a a

a a

ua a

‰ Persyaratan kimia ƒ pH (derajat keasaman) ƒ Kesadahan ƒ Besi ƒ Aluminimum ƒ Zat organik ƒ Sulfat

ƒ Nitrat dan nitrit ƒ Nitrat dan nitrit ƒ Chlorida

(13)

Persyaratan Dasar Kualitas Air Bersih

‰ Persyaratan mikrobiologis

ya a a

a a

ua a

‰ Persyaratan mikrobiologis

ƒ Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya: bakteri golongan coli, Salmonella typhi, Vibrio cholera, dll.

ƒ Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton coliform, Cladocera, dll.

(14)

Kebutuhan Air

‰ Kebutuhan air domestik:

bu u a

‰ Kebutuhan air domestik:

Ditentukan oleh jumlah penduduk dan konsumsi per kapita. ‰ Kebutuhan air non domestik:

‰ Kebutuhan air non domestik:

Meliputi pemanfaatan untuk kegiatan komersial, kebutuhan institusi, kegiatan pertanian dan kebutuhan industri., g p

(15)

Standar Kebutuhan Air

Dirjen Cipta Karya Dep PU membagi lagi standar kebutuhan air

a da

bu u a

Dirjen Cipta Karya Dep. PU membagi lagi standar kebutuhan air minum tersebut berdasarkan lokasi wilayah sebagai berikut:

P d d k b t h 60 lit / k it /h i a. Pedesaan dengan kebutuhan 60 liter/per kapita/hari. b. Kota Kecil dengan kebutuhan 90 liter/per kapita/hari.

K t S d d k b t h 110 lit / k it /h i c. Kota Sedang dengan kebutuhan 110 liter/per kapita/hari. d. Kota Besar dengan kebutuhan 130 liter/per kapita/hari.

(16)

Standar Kebutuhan Air

a da

bu u a

Supply for Households Water Consumption (l/C.d)

Drinking cooking ? Drinking, cooking ? Dishwashing ? Laundry ? Washbasin ? Shower/bath ? Cleaning of rooms ?

(17)

Prediksi Kebutuhan Air Bersih

Prediksi kebutuhan air:

d

bu u a

Prediksi kebutuhan air:

‰ Kebutuhan air yang digunakan untuk menunjang segala kegiatan manusia, meliputi air bersih domestik dan noneg ata a us a, e put a be s do est da o domestik, air irigasi baik pertanian maupun perikanan, dan air untuk penggelontoran kota.p gg

‰ Air bersih digunakan untuk memenuhi kebutuhan: ƒ Kebutuhan air domestik: keperluan rumah tanggap gg

ƒ Kebutuhan air non domestik: untuk industri, pariwisata, tempat ibadah, tempat sosial, serta tempat komersial ataup , p , p tempat umum lainnya.

(18)

Kebocoran Air

‰ Kebocoran air: perbedaan antara jumlah air yang diproduksi

bo o a

‰ Kebocoran air: perbedaan antara jumlah air yang diproduksi oleh produsen air dengan jumlah air yang terjual kepada konsumen (o su e (Unaccounted for Water/UfWU accou ted o ate /U ).)

‰ Ada 2 jenis kehilangan air: ƒ Kebocoran fisik:Kebocoran fisik:

disebabkan oleh kebocoran pipa, reservoir yang melimpas keluar, penguapan, dll., p g p ,

ƒ Kebocoran administrasi:

(19)

Bangunan Pengolah Air

‰ Bangunan pengolah air terdiri dari:

a gu a

go a

‰ Bangunan pengolah air terdiri dari:

ƒ Unit pengolahan air (Water Treatment Plant) ƒ Jaringan Pipa Transmisi

(20)

Bangunan Pengolah Air

‰ Unit Pengolah Air (Water Treatment Plant)

a gu a

go a

‰ Unit Pengolah Air (Water Treatment Plant)

ƒ Fungsi WTP adalah untuk mengolah air sungai menjadi air bersih yang layak untuk didistribusikan kepada pelanggan. ƒ Yang perlu dikontrol:

- Kualitas air

- Konsumsi bahan-bahan kimia - Penggunaan listrik

Pasokan air secara kontinyu - Pasokan air secara kontinyu

(21)

Bangunan Pengolah Air

ƒ Proses pengolahan air:

a gu a

go a

Proses pengolahan air:

1. Mengalirkan air ke dalam bak pengendapan awal ( pre-settling tank), dimana larutan khlorin (Cl2) dibubuhkan ke dalam air untuk membunuh unsur-unsur organik.

2. Kemudian air mengalir ke dalam bak klarifikasi dimana tawas (Alumunium sulfat) ditambahkan ke dalam air. Proses ini akan menggumpalkan senyawa ferrous dan memisahkannya dari air dimana endapannya akan memisahkannya dari air, dimana endapannya akan terkumpul di dasar bak. Campuran khlorin juga ditambahkan dalam proses ini untuk mematikan ditambahkan dalam proses ini untuk mematikan organisme yang masih ada di dalam air.

(22)

Bangunan Pengolah Air

ƒ Proses pengolahan air:

a gu a

go a

Proses pengolahan air:

3. Proses selanjutnya adalah menyaring air dengan menggunakan pasir dan kerikil di dalam bak penyaringan. Sebelum air mengalir menuju reservoir, larutan kapur (CaOH) ditambahkan ke dalam air untuk mengontrol keasaman air hingga mencapai pH sekitar 8. 4. Dari reservoir, air dipompa ke pipa transmisi.

(23)

Bangunan Pengolah Air

‰ Jaringan Pipa Transimisi

a gu a

go a

‰ Jaringan Pipa Transimisi

ƒ Jaringan pipa transmisi menghubungkan WTP dan stasiun pompa booster.

p p

ƒ Di stasiun pompa booster, air dari WTP pertama-tama dialirkan ke reservoir

ƒ Kemudian dengan menggunakan pompa booster, air dipompakan ke jalur distribusi untuk disalurkan kepada pelanggan.

(24)

Bangunan Pengolah Air

‰ Jaringan Pipa Distribusi

a gu a

go a

‰ Jaringan Pipa Distribusi

ƒ Jaringan pipa distribusi merupakan jaringan pipa yang langsung tersambung kepada pelanggan.g g g p p gg

ƒ Dalam pengoperasiannya, tekanan air yang mengalir melalui pipa distribusi diatur sesuai dengan konsumsip p g pelanggan.

(25)
(26)
(27)

Proses Pengolahan Air

o

go a a

(28)

Standar Pelayanan Minimal

a da

aya a

a

Standar Pelayanan Indikator

y Kualitas

Cakupan Tingkat Pelayanan

P d d k l i 55 75% d d k 60 220 l / /h i ƒ Penduduk terlayani

ƒ Tingkat debit pelayanan/orang

ƒ 55-75% penduduk

terlayani ƒ 60-220 lt/org/hari, untuk permukiman di kawasan perkotaan ƒ Tingkat kualitas air

minum

ƒ 30-50 lt/org/hari, untuk lingkungan perumahan

p

ƒ Memenuhi standar air bersih

(29)

Standar Kebutuhan Air Non Domestik

ƒ Sekolah : 10 l/murid/hari

a da

bu u a

o

o

Sekolah : 10 l/murid/hari

ƒ Rumah Sakit : 200 l/tempat tidur/hari ƒ Puskesmas : 2 m3/hari

ƒ Masjid : sampai 2 m3/hari ƒ Kantor : 10 l/pegawai/hari ƒ Pasar : 12 m3/hektar/hari

ƒ Hotel : 150 l/tempat tidur/hari ƒ Rumah Makan : 100 l/tempat duduk/hari ƒ Rumah Makan : 100 l/tempat duduk/hari ƒ Komplek Militer : 60 l/orang/hari

ƒ Kawasan IndustriKawasan Industri : 0,2 – 0,8 l/dt/ha: 0,2 0,8 l/dt/ha ƒ Kawasan Pariwisata : 0,1 – 0,3 l/dt/ha

(30)

Penentuan Kebutuhan Air Bersih

ƒ Perkiraan jumlah orang untuk setiap kegiatan/sarana

ua

bu u a

Perkiraan jumlah orang untuk setiap kegiatan/sarana

ƒ Penetapan kebutuhan air bersih domestik dan non domestik. ƒ Kebutuhan domestik terdiri dari Sambungan Rumah (SR) danKebutuhan domestik terdiri dari Sambungan Rumah (SR) dan

Hidran Umum (HU). HU digunakan sebagai air cadangan pemadam kebakaran. Rasio persentase SR : HU ialah 90% :

p p

10%.

ƒ Kebutuhan air bersih rata-rata adalah perkiraan jumlah orang yang menghuni di setiap sarana dikalikan dengan unit konsumsi air bersih setiap hari (liter/orang/hari).

(31)

Penentuan Kebutuhan Air Bersih

ƒ Faktor Kebocoran dan pemakaian untuk siram tanaman

ua

bu u a

Faktor Kebocoran dan pemakaian untuk siram tanaman dianggap sebesar 20% dari kebutuhan air bersih rata-rata.

ƒ Total Kebutuhan air bersih rata-rata ialah kebutuhan air bersih rata-rata ditambah dengan perkiraan kebocoran.

ƒ Kebutuhan air bersih maksimum (puncak) adalah total(p ) kebutuhan air bersih rata-rata yang dikalikan dengan faktor puncak dari masing-masing sarana.

ƒ Keadaan maksimum air bersih terdiri dari harian maksimum dan jam maksimum, dimana tiap keadaan tersebut mempunyai faktor puncak yang berbeda.

(32)

Penentuan Kebutuhan Air Bersih

ƒ Faktor puncak terdiri dari faktor puncak harian dan faktor

ua

bu u a

Faktor puncak terdiri dari faktor puncak harian dan faktor puncak jam dengan kriteria sebagai berikut:

- Faktor puncak harian = 1,15 x kebutuhan air bersih rata-rata - Faktor puncak jam = 2 x kebutuhan air bersih harian puncak ƒ Perkiraan kebutuhan air bersih harian maksimum pada

tiap-tiap sarana, adalah total kebutuhan air bersih rata-rata dikali faktor puncak yaitu 1,15.

ƒ Perkiraan kebutuhan air bersih jam maksimum pada tiap-tiap sarana, adalah kebutuhan air bersih harian puncak dikali faktor

(33)

Perhitungan Kebutuhan Air Bersih

Perhitungan kebutuhan air bersih dilakukan dengan

u ga

bu u a

Perhitungan kebutuhan air bersih dilakukan dengan mempertimbangkan:

1. Jumlah penduduk dan proyeksi perkembangannya (domestik) 2. Non Domestik: ƒ Industri ƒ Pertanian ƒ Fasilitas Komersial ƒ Pariwisata ƒ Pariwisata

3. Jumlah air untuk kebakaran

4. Kebocoran (20 – 30%) Æ T = x + (20%) x 4. Kebocoran (20 30%) Æ T x + (20%) x

(34)

Perencanaan Jaringan Air Bersih

Jenis-jenis elemen perencanaan pada jaringan air bersih yang

a aa

a ga

Jenis jenis elemen perencanaan pada jaringan air bersih yang harus disediakan pada lingkungan perumahan di perkotaan adalah:

a. kebutuhan air bersih; b. jaringan air bersih; c. kran umum;

(35)

Perencanaan Jaringan Air Bersih

‰ Penyediaan kebutuhan air bersih

a aa

a ga

y

ƒ lingkungan perumahan harus mendapat air bersih yang cukup

ƒ tiap rumah berhak mendapat sambungan rumah atau sambungan halaman

‰ Penyediaan jaringan air bersih ‰ Penyediaan jaringan air bersih

ƒ harus tersedia jaringan kota atau lingkungan sampai dengan sambungan rumah

ƒ pipa yang ditanam dalam tanah menggunakan pipa PVC, GIP atau fiber glass

ƒ pipa yang dipasang di atas tanah tanpa perlindungan ƒ pipa yang dipasang di atas tanah tanpa perlindungan

(36)

Perencanaan Jaringan Air Bersih

‰ Penyediaan kran umum

a aa

a ga

‰ Penyediaan kran umum

ƒ satu kran umum disediakan untuk jumlah pemakai 250 jiwa;

ƒ radius pelayanan maksimum 100 meter;

ƒ kapasitas minimum untuk kran umum adalah 30 liter/orang/hari;

ƒ ukuran dan konstruksi kran umum sesuai dengan SNI 03-2399 1991 tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK 2399-1991 tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum

(37)

Perencanaan Jaringan Air Bersih

‰ Penyediaan hidran kebakaran

a aa

a ga

‰ Penyediaan hidran kebakaran

ƒ untuk daerah komersial jarak antara kran kebakaran 100 m ƒ untuk daerah perumahan jarak antara kran maks. 200 m ƒ jarak dengan tepi jalan minimum 3.00 m

ƒ apabila tidak dimungkinkan membuat kran diharuskan membuat sumur-sumur kebakaran

ƒ perencanaan hidran kebakaran mengacu pada SNI 03-1745 1989 tentang Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran 1745-1989 tentang Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.

(38)

Konservasi Sumber Daya Air

Konservasi sumber daya air menurut UU No.7/2004:

o

a

u b

aya

Konservasi sumber daya air menurut UU No.7/2004:

‰ Konservasi SDA: upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan sifat dan fungsi sumber daya air keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baikp, pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

‰ Tujuan: untuk menjaga kelangsungan keberadaan dayaujua u u e jaga e a gsu ga ebe adaa daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air.

(39)

Konservasi Sumber Daya Air

‰ Konservasi SDA dilakukan melalui kegiatan:

o

a

u b

aya

‰ Konservasi SDA dilakukan melalui kegiatan: ƒ perlindungan dan pelestarian sumber air ƒ pengawetan air,

(40)

Konservasi Sumber Daya Air

‰ Perlindungan dan pelestarian sumber air ditujukan untuk

o

a

u b

aya

‰ Perlindungan dan pelestarian sumber air ditujukan untuk

melindungi dan melestarikan sumber air beserta lingkungan keberadaannya terhadap kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh daya alam, termasuk kekeringan dan yang disebabkan oleh tindakan manusia.

‰ Pengawetan air ditujukan untuk memelihara keberadaan dan

ketersediaan air atau kuantitas air, sesuai dengan fungsi dan f

manfaatnya.

(41)

Konservasi Sumber Daya Air

‰ Perlindungan dan pelestarian sumber air dilakukan melalui:

o

a

u b

aya

‰ Perlindungan dan pelestarian sumber air dilakukan melalui: a. pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah

tangkapan air;

b. pengendalian pemanfaatan sumber air; c. pengisian air pada sumber air;

d. pengaturan prasarana dan sarana sanitasi;

e. perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan pada kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber air;

(42)

Konservasi Sumber Daya Air

‰ Perlindungan dan pelestarian sumber air dilakukan melalui:

o

a

u b

aya

‰ Perlindungan dan pelestarian sumber air dilakukan melalui: e. pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu;

f. pengaturan daerah sempadan sumber air; g. rehabilitasi hutan dan lahan; dan/atau

h. pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam.

(43)

Konservasi Sumber Daya Air

‰ Pengawetan air dilakukan dengan cara:

o

a

u b

aya

‰ Pengawetan air dilakukan dengan cara:

a. menyimpan air yang berlebihan di saat hujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu diperlukan;

b. menghemat air dengan pemakaian yang efisien dan efektif; dan/atau

c. mengendalikan penggunaan air tanah.

‰ Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas air pada sumber air dan prasarana sumber daya air kualitas air pada sumber air dan prasarana sumber daya air. ‰ Pengendalian pencemaran air dilakukan dengan cara

mencegah masuknya pencemaran air pada sumber air dan mencegah masuknya pencemaran air pada sumber air dan prasarana sumber daya air.

(44)

Konservasi Sumber Daya Air

‰ Konservasi sumber daya air dilaksanakan pada sungai,

o

a

u b

aya

‰ Konservasi sumber daya air dilaksanakan pada sungai, danau, waduk, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, daerah tangkapan air, kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, kawasan hutan, dan kawasan pantai.

(45)

Konservasi Sumber Daya Air

‰ Pengembangan sumber daya air meliputi:

o

a

u b

aya

‰ Pengembangan sumber daya air meliputi:

a. air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan lainnya;

b. air tanah pada cekungan air tanah; c. air hujan; dan

(46)

Irigasi

Irigasi dalam PP No.20 Tahun 2006:

ga

Irigasi dalam PP No.20 Tahun 2006:

‰ Pemenuhan kebutuhan air baku untuk pertanian dilakukan dengan pengembangan sistem irigasi.g p g g g

‰ Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.

‰ Irigasi berfungsi mendukung produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan

(47)

Irigasi

‰ Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi,

ga

‰ Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.

‰ Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.

i i i i di i d i j i i i i i k d

‰ Jaringan irigasi terdiri dari: jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier.

‰ Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari ‰ Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari

(48)
(49)

Referensi

1. Kodoatie, R.J. (2003). Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur., ( ) j y

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

2. Minke, R (2005). Water Supply Technology I. Compendium. Universität Stuttgart.

3. UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. 4. PP No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi.

4. PP No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi.

5. PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

6. PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

7. Kepmen. Kimpraswil No. 534 Tahun 2001 tentang Standar Pelayanan 7. Kepmen. Kimpraswil No. 534 Tahun 2001 tentang Standar Pelayanan

(50)

Referensi

Dokumen terkait

bisnis dan industri pada semua tahapan value chain di Kabupaten Lombok Timur untuk memperkuat struktur industri kelautan dan perikanan; Berbasis komoditas, wilayah

Dari gambar didapatkan nilai optimal pH hasil pengolahan REBWAR dengan variabel komposisi adsorben antrasit – pasir silika – zeolit – resin kation – antrasit –

Sehingga ada nilai positif dan negatif terhadap ukuran dewan tersebut dalam konteks struktur kepemilikan, akan tetapi untuk hasil yang negatif seharusnya memang dengan

Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat-NYA saya dapat menyelesaikan laporan praktik kerja mengenai Pembangunan Proyek

Dengan demikian, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh soal pilihan ganda Ulangan

Keywords : Quality, Consumer Attitudes, Prestige, Usefulness, Ease to use, Intention to buy, Blackberry... commit to user

(2) untuk menemukan kemampuan berbicara siswa kelas sebelas MA NU BANAT kudus tahun pelajaran 2011/2012 yang diajar dengan menggunakan Think-Pair-Square

[r]