• Tidak ada hasil yang ditemukan

evaluasi sumber informasi pertanian di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "evaluasi sumber informasi pertanian di"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN INFORMASI

1. Gambaran umum tentang evaluasi sumber informasi

Alasan sebuah informasi perlu di evaluasi karena banyaknya sampah informasi yang beredar terutama informasi yang tersebar di internet. Untuk itu perlu terlebih dahulu mengetahui penyebab ledakan informasi. Produksi informasi tercetak secara masal dilakukan orang setelah ditemukan teknologi plat cetak metal Jikji Korea tahun 1377 pada jaman Dinasti Goryeo, juga pelat yang sama oleh Gutenberg (1398-1468) sehingga orang banyak mencetak bahan bacaan berbasis kertas. Inovasi cetak masal ini menyuburkan dunia ilmu pengetahuan di Eropa, diantaranya munculnya Journal Des Savant yang diterbitkan oleh Dennis De Salo dari Perancis pada tahun 1665, dan pada tahun yang sama muncul Philosophical Transsaction of the Royal Society of London. Pertumbuhan sains dengan inovasi-inovasi baru tampak nyata di abad pertengahan. Kemajuan teknologi pada jaman ini membuat perkembangan sains yang membawa perubahan dunia selama beberapa abad.

(2)

Kesadaran akan pentingnya informasi dan komunikasi mendorong orang mengembangkan teknologi komputer guna mengatasi kebutuhan informasi, sekaligus memicu penemuan dalam berbagai disiplin ilmu karena kita bisa mengolah data lebih cepat. Sama halnya dengan ditemukannya teknologi mikroskop yang telah memicu perubahan besar dalam ilmu biologi dan mengarah ke penemuan-penemuan baru dengan melihat jasat renik yang tidak terlihat dengan mata telanjang.

Akibat ledakan informasi yang menghasilkan sampah informasi , kita yang membutuhkan suatu informasi misalnya tentang dunia pendidikan anak, maka kita perlu mengevaluasi sumber informasi tersebut agar informasi yang kita cari sesuai dengan kebutuhan.

Evaluasi Sumber berhubungan langsung dengan penelusuran atau temu balik informasi karena dalam penemuan kembali informasi dibutuhkan syarat-syarat agar informasi yang dicari relevan sesuai dengan kebutuhan pencari.

2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan sumber informasi ?

b. Apa yang dimaksud dengan evaluasi sumber informasi ? c. Bagaimana cara mengevaluasi sumber informasi ? d. Apa saja pertimbangan dalam temu balik informasi ?

3. Konsep

(3)

Sumber informasi adalah segala hal yang dapat digunakan oleh seseorang sehingga mengetahui tentang hal yang baru,dan mempunyai ciri-ciri yaitu,(1) dapat dilihat, dibaca dan dipelajari, (2) diteliti, dikaji dan dianalisis (3) dimanfaatkan dan dikembangkan didalam kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian, laboratorium, (4) ditransformasikan kepada orang lain.

PEMBAHASAN

Sumber informasi yang ada terdiri atas sumber informasi tercetak dan non tercetak, akibat ledakan informasi , mengakibatkan banyak tersebarnya sampah informasi , terutama informasi berbbentuk digital, karena itu dibutuhkan evaluasi sumber informasi, agar memperoleh informasi yang relevan. Ada 4 alasan kenapa sumber informasi digital perlu di evaluasi yakni : 1.Informasi hadir di internet sering kali tidak terfilter

2. Informasi dapat diakses kapanpun dan hilang tanpa ada pemberitahuan

3. Informasi tersaji seringkali mengambil dari sumber lain tanpa mengindahkan etika 4. Informasi dapat dibuat oleh banyak orang dengan berbagai motivasi

Ada beberapa pertimbangan dalam cara temu balik informasi :

a. Informasi apa saja yang dibutuhkan dan dapat segera diperoleh b. Informasi yang diinginkan merupakan informasi terbaru c.Mengetahui cakupan informasi yang dibutuhkan

d. Manfaat yang ada dalam kegiatan penelusuran e.Mengetahui langkah-langkah yang diperlukan f.Besaran biaya jasa yang disediakan.

Mengevaluasi Sumber Informasi.

(4)

berbasis Web yang menyesatkan, meskipun telah membacanya. Mungkin karena begitu cepat dan banyaknya informasi yang kita dapatkan, banyak informasi relevan terlewatkan begitu saja, sementara temuan yang kita kita peroleh belum tentu dapat dipercaya. Tentunya para anggota komunitas keilmuan itu memahami disiplin ilmu yang diimaninya, dan tidak bergitu saja sumber informasi yang diperolehnya. Mereka mengevaluasi sumber informasi berbasis web untuk mendeteksi informasi yang menyesatkan. Karenanya, kita perlu mengembangkan ketrampilan mengevaluasi informasi yang kita dapatkan ketika menelusur di perpustakaan, walaupun buku, jurnal dan sumber lain yang telah dievaluasi oleh ilmuwan, penerbit, dan pustakawan. Setiap sumber yang kita dapatkan telah dievaluasi sebelum kita melihatnya.

Menurut Fitzgerald (1999), mengevaluasi informasi adalah menilai kualitas gagasan, dan erat kaitannya dengan pemikiran kritis yang mengkaji literatur tentang pemikiran kritis memberikan kontribusi cukup penting untuk pemahaman sifat evaluasi. Banyak perpustakaan menyelenggarakan kursus singkat literasi informasi yang mencakup evaluasi terhadap temuan penelusuran bagi para mahasiswa kita bisa melihat di situs universitas seperti Online Research Education di Universitas Purdue (http://core.lib.purdue.edu/; Cornel University Library (2008), Beck, Susan E. (1997) dan bererapa diantaranya Boswel (1996) memberikan parameter untuk mengukur apakah sebuah dokumen di Web itu laik untuk disitir atau tidak dan dan tolok ukur itu antara lain seperti dibawah ini:

1. Kepengarangan

Kepengarangan merupakan kriteria paling penting untuk mengevaluasi informasi. Karena terlalu banyak informasi yang tersaji, banyak pula informasi muncul dengan penulis anonim. Untuk terbitan tercetak secara jelas menunjukkan si penulis, organisasi afiliasinya seperti lembaga atau universitas, dan waktu penerbitannya. Sementara, sumber dari internet kepengarangan dan afiliasi sulit ditentukan. Memang beberapa situs web kemungkinan mempunyai sponsor yang dicantumkan, tetapi banyak juga yang tidak.

(5)

Pertanyaan-pertanyaan ini bisa kita cari jawabnya dengan menelusurinya. Kemudian kita juga bisa melihat siapa yang menerbitkan tulisan itu dan melihat reputasi penerbitnya.

2. Kesahihan/keakuratan

Sahih berarti benar dan tepat dan kesahihan merupakan unsur penting dalam menilai informasi. Menilai unsur ini lebih sulit dibanding menilai kepengarangan, jika kita tidak mempunyai pemahaman cukup terhadap topik, dan sulit mengatakan bahwa informasi tersebut sahih. Namun kita bisa melihat bebarapa hal seperti informasi bebas salah ketik, kemudian bagaimana penggunaan sitiran dalam naskah yang kita dapatkan. Penulis menjelaskan metoda-metoda yang digunakan, dan mencantumkan sumber referensi yang digunakan. Kita juga bisa melihat penafsiran dan implikasi yang disajikan cukup rasional. Kita pastikan jika dalam naskah itu disajikan bukti-bukti yang mendukung kesimpulan dan dapat dilihat kembali. Kesahihan dapat juga dinilai dengan membandingkan informasi dengan sumber-sumber lain, apakah selaras ataukah bertentangan.

3. Objektivitas

(6)

4. Kemutakhiran

Sebuah artikel dapat dianggap mutakhir jika informasi yang dikandungnya terkini dan masih sahih. Jika tulisan itu berupa teori, belum ada teori baru yang menggugurkannya. Aspek waktu penerbitan sebuah dokumen penting untuk bidang-bidang yang berkembang cepat, contohnya sains dan kedokteran. Oleh karena itu seorang peneliti kesehatan perlu mengikuti informasi terbaru dalam bidangnya. Mungkin dalam beberapa bulan terdapat perkembangan obat dan perlakuan yang muncul. Dalam mengukur kemutakhiran kita juga bisa melihat tanggal terakhir sebuah situs Web itu diperbarui dan taut yang disajikannya masih berfungsi. Perlu juga memastikan bahwa dokumen yang kita dapatkan adalah edisi terakhir. Sehingga dalam kita perlu menyimak lebih dalam waktu dokumen itu dibuat, dipasang di web, waktu mendapatkan hak cipta. Untuk melihatnya, biasana penerbit menenpatkan pada footer.

5. Ruang lingkup

Ruang lingkup berarti kelengkapan informasi yang disajikan, dan sulit untuk menentukan tanpa memahami topik secara seseluruhan. Ruang lingkup dokumen yang kita pilih tentu saja relevan dengan topik kemas ulang yang kita susun. Mungkin ruang lingkup dokumen tersebut relevan, akan tetapi ditujukan untuk umum, atau untuk anak. Ruang lingkup topik sangat dipengaruhi oleh pembaca sasaran. Sebagai contoh, informasi untuk profesional kesehatan akan menyajikan ruang lingkup yang lebih luas dibanding informasi untuk pengguna jasa kesehatan. Ruang lingkup termasuk kedalaman (tingkat rincian) dan keluasan (kelengkapan) informasi yang disajikan. Untuk menilai ruang lingkup hendaknya kita mencari adanya kesenjangan atau kelalian yang jelas dalam ruang lingkup topik, apakah ada pertanyaan yang belum terjawab dalam informasi itu. Ada baiknya jika kita membandingkan informasi yang disajikan itu dengan publikasi tercetak dengan topik yang sama, sehingga kita mengetahui jika mempunyai kedalaman dan keluasan yang sama. Perihal penting yang perlu dipertmbangkan adalah kelengkapan dan keunikan informasi yang disajikan.

(7)

permintaan pemustaka mereka. Oleh karena itu ketrampilan untuk menemukan informasi paling relevan dan mengavaluasi sangat dibutuhkan. Pustakawan perlu menyaring informasi yang akan bermanfaat pengguna. Jika pengguna adalah para manager yang tidak mempunyai banyak waktu untuk mengumpulkan informasi, menganalisis, dan menafsirkan informasi yang mereka perlukan untuk menjalankan roda perusahaan. Oleh karena itu banyak perusahaan mempekerjakan pustakawan yang mampu informasi yang dimanfaatkan untuk menjawab pesoalan-persoalan perusahaan tempat mereka bekerja.

Lain halnya jika pengguna yang dilayani pustakawan adalah para peneliti atau akademisi tentunya bentuk produk kemas ulang informasi tentu akan berbeda, dengan para manager. Di samping itu, karena masing-masing kelompok pemustaka mempunyai kebutuhan dan tingkat kedalaman informasi. Untuk itu kita perlu menentukan sumber informasi yang bisa kita berikan pada mereka, termasuk lokasi informasi.

Evaluasi Sumber Informasi Tercetak (Menurut Sony Pawoko : resource evaluation)

 Pengarang (Author)

Dari kepengarangan, ada banyak pertanyaan yang akan muncul , seperi :

 Anda dapat mengetahui latar belakang penulis, seperti pendidikan, posisi saat ini dll.?

 Apakah penulis berkualitas (qualified) memiliki otoritas untuk menulis untuk menulis pada satu topik tertentu?

 Tanggal penerbitan (Date of publication)

 Kapan buku atau artikel tersebut diterbitkan?

 Apakah tanggal tercantum sesuai dengan topic yang akan ditulis?

(8)

o Apakah anda mengenal dengan baik penerbitnya?

o Apakah penerbit sudah terbiasa dalam menerbitkan karya-karya ilmiah, seperti Oxford University Press; UI Press dll.?

 Judul jurnal (Title of Journal)

o Apakah jenis Jurnal dikategorikan ilmiah, popular atau perdangangan?

o Apakah jurnal masuk kategori jurnal ilmiah?

 Pembaca yang dituju (Intended audience)

o Apakah karya tersebut ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu?

o Apakah karya tersebut dikategorikan karya umum yang bisa dibaca oleh masyarakat umum?

 Objektifitas (Objectivity / Bias)

o Apakah karya tersebut objektif berdasarkan kajian ilmiah atau penelitian?

o Apakah data yang ditampilkan merupakan data factual, bukan propaganda atau pendapat umum?

 Isi (Content)

o Apakah isi diperoleh dari sumber pertama (primary sources) atau sekunder (secondary sources)?

o Apakah karya tersebut masuk dalam sumber pertama di bidangnya?

(9)

o Apakah terdapat tinjauan terhadap karya-karya tersebut, contoh artikel jurnal dan buku dll. ?

o Apakah karya tersebut sudah ditinjau dari sudut pandang yang berbeda, seperti sudut pandang ahli di bidang lain.?

Kriteria Evaluasi

Secara umum, kriteria dalam melakukan evaluasi dibagi ke dalam 3 bagian utama. Informasi lengkap akan tertulis di masing-masing jenis evaluasi. Pada sumber tercetak dan non tercetak memiliki beberapa kesamaan dalam hal mengevaluasi satu karya.

Kepengarangan (Authorship), mengecek kredibilitas dari dari pengarang atau organisasi

dari karya yang akan dibaca.

Kesesuaian (Relevance), kesesuaian dibutuhkan untuk mengetahui tingkat relevansi dengan topik yang akan ditulis. Meskipun informasi memiliki kualitas sangat baik tetapi tidak relevan dengan rencana tulisan yang akan dibuat tetap tidak dikategorikan relevan.

Kekinian (Currency), kekinian sangat dibutuhkan untuk lebih mengetahui

perkembangan satu ilmu. Ini penting karena dengan melihat kekinian maka satu ilmu akan diketahui seberapa jauh tingkat perkembangannnya.

Evaluasi Sumber Informasi Non Tercetak

 Pengarang atau organisasi (Author or Organization)

o Adakah karya lainnya dari penulis tersebut?, Jika ya, apakah penulis sudah jelas

identitasnya?

o Apakah penulis mempunyai kapabilatas untuk menulis di topic tersebut?

o Apakah penulis berafiliasi dengan universitas dan organisasi tertentu?

(10)

o Apakah sumber-sumber tersebut mewakili kelompok, organisasi, kelembagaan,

korporasi atau badan lembaga lainnya?

o Adakah sarana berkomunikasi lebih lanjut (kontak) dengan penulis dan atau

organisasi tersebut?

 Ketepatan (Accuracy)

o Apakah sumber informasi tersebut sudah di edit atau di kaji sebelum

dipublikasikan?

o Apakah informasi yang fatual sudah diverifikasi dengan sumber-sumber yang

terpecaya?

o Apakah sudah jelas siapa yang bertanggungjawab terhadap ketepatan informasi

tersebut?

o Apakah data dalam bentuk grafik, diagram sudah jelas sumber informasinya?

 Kekinian (Currency)

o Adakah tanggal kapan karya tersebut dibuat atau diterbitkan?

o Sudah jelaskan kapan sumber tersebut terakhir diperbaharui, direvisi atau di edit?

o Adakah indikasi jika materi tersebut sering diperbarui atau secara konsisten selalu

menampilkan informasi terkini?

o Adakah links ke wesites yang terbaru?

 Objektif (Objectivity)

o Apakah halaman situs bebas iklan atau promosi?

(11)

o Adakah kejelasan tentang sudut pandang lain dari subjek tersebut di masa yang

akan dating?

o Apakah mengandung bahasa yang provokatif?

 Cakupan (Coverage)

o Apakah sumber informasi tersebut selalu terbaru dari karya lainnya dan

mendukung karya lain yang and abaca sebelumnya?

o Apakah sumber informasi mencakup topic yang komprehensif atau hanya

meninjau dari satu aspek saja?

o Apakah sumber online tersebut sudah baik atau masih dalam penataan (under

construction)?

o Jika sumber online memiliki sumber tercetak, apakah bentuk tercetak sesuai

dengan informasi di website, atau hanya ada di situs saja tanpa bentuk tercetak? Evaluasi sumber informasi website

1. Cari siapa pengarang isi dan penerbitnya -Apakah nama pengarang/penulis tertulis jelas? -Adakah keterangan tentang keahliannya?

-Cek ABOUT US untuk mencari visi misi website

-Pada situasi khusus, pengarang dapat dihubungi melalui email untuk menanyakan kebsahan dari informasi yang disajikan

2. Domain pendidikan seperti .edu, ac (Kode negaranya) dan pemerintah GOV atau go. (nama pemerintahannya bisa dipercaya

(12)

3. Periksa kapan terakhir situs tersebut diperbarui. Situs yang baik akan diperbarui secara periodik.

4. Cari tautan atau permalink pada halaman situs yang akan dievaluasi, dan periksa apakah permalink tersebut dari sumber yang dapat diandalkan

5. Baca isi dan temukan tujuan dari isinya. Apakah ada sifat mempengaruhi, menjual, mendasarkan pada pandangan pribadi tanpa data pendukung atau bias pada suatu hal?.

6. Cari situs yang mirip dari penerbit lain, bandingkan isinya, adakah perbedaan atau keamanan. Evaluasi sumber informasi bagi pustakawan

 Dalam kegiatan-kegiatan di perpustakaan , pustakwan bisa mengevaluasi sumber informasi melaalui :

1. preoses pengadaaan buku, misalnya melalui pengadaan, Kemas ulang informasi

Kajian keterpakaian Pembuatan resensi buku Kegiatan penyianagan

Bisa juga mellaui analisis sitasi dari penelitian bibliometrika oleh pustakawan atau para ahli informasi.

(13)

Sumber informasi adalah segala hal yang dapat digunakan oleh seseorang sehingga mengetahui tentang hal yang baru,dan mempunyai ciri-ciri yaitu dapat dilihat, dibaca dan dipelajari, diteliti, dikaji dan dianalisis, dimanfaatkan dan dikembangkan didalam kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian, laboratorium, ditransformasikan kepada orang lain.

Evaluasi sumber informasi atau resources evalution adalah menilai kualitas gagasan, dan erat kaitannya dengan pemikiran kritis yang mengkaji literatur tentang pemikiran kritis memberikan kontribusi cukup penting untuk pemahaman sifat evaluasi.

Dalam mengevaluasi informasia ada beberapa kriteria yang bisa dinilai seperti dalam informasi tercetak , bisa dinilai melalui kepengarangan, penerbit, tahun terbit, judul, objektivitas, pembaca yang dituju, konten,dan tinjauan. Sedangkan informasi dalam bentuk non tercetak , bisa dinilai dari pengarang atau organisasi, keakuratan data, kekinian atau tahun up date, objektif dan cakupan.

(14)

Yusuf, M. Pawit. 2012. Perspektif Manajemen Pengetahuan, Informasi , Komunikasi, pendidikan , dan Perpustakaan. Jakarta Rajawali Pers.

Widyawan, Rosa.2014. Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi : Pengantar Pelayanan Kemas Ulang Informasi. Jakarta : Media Kapus Indonesia

http://lontar.ui.ac.id/il/evaluasi.jsp

http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/resources-evaluation.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hubungan peran kepemimpinan kepala ruang dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah

Pengertian belajar dapat didefinisikan yaitu suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

Pemaksaan oleh aparat hukum ini selain karena tidak profesional, juga di dorong dan dipicu oleh pembentukan opini oleh para elite dan

[r]

Orang t ak usah lagi berkat a bahwa sesungguhnya Lasi lebih pant as menj adi ist ri lurah karena dia adalah ibu yang sudah melahirkan anak Darsa... Pasangan induk j alak

Metode “ pairwise comparison ” AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang diteliti multi obyek dan multi kriteria yang berdasar pada perbandingan

Iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali yg langsung dpt ditunjuk dan gunanya adalah

Berdasarkan pendapat tersebut mendorong keinginan penulis sebagai peneliti untuk melaksanakan penelitian yang terfokus pada kegiatan Penelitian Tindakan dalam Bimbingan