• Tidak ada hasil yang ditemukan

Administrasi Negara Berkembang Fred W.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Administrasi Negara Berkembang Fred W."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

ADMINISTRASI NEGARA

PERKEMBANGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

KELOMPPOK 3 :

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK TAHUN AJARAN 2015/2016

DAFTAR ISI 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

12.

(2)

1. BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.2 Perumusan Masalah

1.3 Ujuan Penulisan

2. BAB II : PEMBAHASAN

2.1 METODE DAN RUANG LINGKUP

a. Gambaran Tentang Administrasi Negara

b. Ciri-Ciri Masyarakat Transisi

c. Pendekatan Struktural Fungsional

d. Variabel-Variabel Yang Bersangkutan

e.Perubahan Endogen Dan Eksogen

f. Dinamika Perubahan Dalam Masyarakat Transisi

2.2 ADMINISTRASI NEGARA PRISMATIK MODEL SALA

a. Kekuasaan Birokrasi Dan Pemborosan

b. Pembalikan Rasio Kekuasaan Birokrasi Terhadap Efisiensi

c. Biro Prismatik Atau Model Sala

d. Birokratisme Dan Perekrutan Elite

e. Poli-Normatifisme Dan Disensus Dalam Model Sala

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Didalam Negara-negara berkembang membutukan administrasi Negara untuk itu dalam makalah ini kita akan membahas bagaimana administras negara di Negara-negara berkembang. Fred W Riggs menciptakan model khusus digunakan untuk menelaah dan menganalisis sistem administrasi negara yang ditemukan dan berada di dalam masyarakat yang sedang berkembang atau berubah dalam proses perubahan yang terjadi dari tipe masyarakat yang tradisional ke tipe masyarakat modern.

Didalam administrasi Negara di Negara-negara berkembang memeliki dua model yaitu model sala dan model prismatik.Asumsi yang digunakan dalam munculnya Model SALA, adalah bahwa Masyarakat berubah dan berkembang secara unilinear/searah dari kutub tradisional menuju kutub yang lain yaitu modern, Percepatan perubahan yang dialami dan dilakukan oleh negara, bangsa-bangsa di berbagai belahan dunia tidak sama, Negara yang dapat diklasifikasikan ke dalam kutub tradisional sebagai awal perkembangan masyarakat sudah amat sulit ditemukan atau boleh disebut hampir tidak ada. Nama SALA sebagai sebutan administrasi Negara pada Negara-negara atau masyarakat yang sedang berkembang (prismatic society), diambilkan dari nama sebuah bagian dari bangunan rumah tinggal yang ditemukan di daerah Amerika Selatan. Bangunan ini agak terpisah dari rumah induk tetapi tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan atau tetap masih menyatu dan ada fasilitas penghubungnya. Bangunan ini oleh orang-orang Eropa/Barat biasa menyebutnya sebagai Paviliun. Bentuk bangunan seperti ini hanya ditemukan pada sedikit orang dalam masyarakat atau hanya pada orang-orang tertentu saja (yang biasanya memiliki kemampuan yang lebih besar dalam banyak hal). Bagian bangunan yang pada umumnya tidak lebih besar dari bangunan induk digunakan secara khusus untuk melakukan aktivitas pekerjaan yang berhubungan dengan masyarakat luas. Jadi merupakan konsep rumah tinggal yang menyatu dengan tempat bekerja.

(4)

kata prisma. Prisma merupakan sebuah benda yang berbentuk bidang segitiga yang mampu memunculkan beraneka warna yang berbeda jika ada sebuah sinar disorotkan kepadanya, atau dari satu menjadi banyak dengan warna yang berbeda-beda dalam suatu waktu dan tempat ibarat seperti pelangi

Masyarakat diasumsikan seperti itu, yaitu masyarakat tradisional dianalogkan sebagai sinar yang tunggal (sebelum masuk ke dalam bidang prisma), sedang masyarakat modern dianalogkan sebagai aneka warna (yang muncul selepas bidang prisma) dan masyarakat yang sedang berkembang atau prismatik adalah bidang prisma itu sendiri yang didalamnya terjadi proses berubahnya sinar yang tunggal untuk menjadi beraneka warna.

Pada kondisi sekarang sulit mendapatkan realitas yang berada di kedua ujung ekstrim dari model agraria dan industria, yang ada kebanyakan dalam keadaan transisi (transitional society) dari tradisonal/agraris ke modern/industri. Untuk ini diciptakanlah model masyarakat prismatik (prismatic society), yaitu suatu masyarakat yang memiliki ciri-ciri tradisional atau agraria bersamaan dengan ciri-ciri modern atu industria.

1.2 Perumusan Masalah A.Metode dan Ruang lingkup

1. Bagaimana gembaran tentang administrasi Negara 2. Bagaimana ciri-ciri masyarakat transisi

3. Apa pendekatan struktur fungsional 4. Apa variable –veriabel yang bersangkutan 5. Bagaimana perubahan endogen dan eksogen 6. Bagaimana perubahan dalam masyarakat transisi

B. Administrasi dalam Negara pismatik dalam model sala 1. Bagaimana kekuasaan birokrasi dan pemborosan 2. Bagaimana Pembalikan rasio kekuasaan birokrasi 3. Apa biro prismatik atau model sala

4. Bagaimana Birokratisme dan perekrutan elit

(5)

1.3 Tujuan penulisan

A.Metode dan Ruang lingkup

1. Utuk mengetahui bagaimana gambaran tentang administrasi negara. 2. Uuntuk mengetahui bagaimana cirri-ciri masyarakat transisi.

3. Untuk mengetahui Apa pendektan dari structural fungsional. 4. Untuk mengetahui Apa variable- yang bersangkutan.

5. Untuk mengetahui Bagaimana perubahan Endogen dan Eksogen.

6. Untuk mengetahui Bagaimana dinamika perubahan dalam masyarakat transisi.

B. Administrasi Negara prismatic model sala

1. Untuk mengetahui bagaimana kekuasaan birokrasi dan pemborosan 2. Untuk mengetahui bagaimana pembalikan rasio kekuasaan birokrasi 3. Untuk mengetahui Apa itu biro prismatic atau model sala

4. Untuk mengetahui Bagaimana birokratisme dan perekrutan

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 METODE DAN RUANG LINGKUP A. Gambaran Tentang Administrasi Negara

Kita tidak baas bicara tentang administrasi tanpa memiliki model – model tertentu atau konsep tentang bagaimana system administrasi itu berjalan, sama halnya dengan gagasan yang kita miliki tentang bagaimana system pasar berjalan, bagaimana harga di sesuaikan agar tercapai keseimbangan penawaran dan permitaan.Dalam kasus administrasi,model dasar ini menganggap eksistensi pemerintahan yang berbeda secara struktural tunduk pada control organisasi politik seperti partai politik parlemen dan pendapat umum .Organisasi politik yang dibentuk menurut rumusan yang disebut “Konstitusi” ini meletakkan seperangkat tujuan serta kebijakan yang dikenal sebagai” Hukum” dan “Peraturan”.

Dibawah control organisasi terdapat perlengkapan administrasi atau birokrasi yang bertugas melaksanakan hukum. Birokrasi, secara politis di anggap netral : tidak ikut menentukan kebijakan, tidak memiliki kepentingan sendiri, menjalankan kekuasaaan yang penting-penting dengan kata lain ia adalah pegawai pemerintah yang patuh, yang berarti juga pelayanan masyarakat yang dimiliki suatu rezim.

Model dministrasi Negara boleh dikatakan sama dengan model pasar dalam contoh situ sumberdaya yang mesti dipencar di anggap lanngkah, sedang tujuan – tujuan yang harus di capai dianggap sudah ada - memperbesar keuntungan mejalankan kebijakan- sehingga tujuannya adalah mengalokasikan sarana – sarana material dan manusia secara nasional dengan kata lain dalam suatu situasi tertentu model administrasi menganggap bahwa berbagai pilihan harus dapat dan mesti dilakukan Karena sarana – sarana yang ada memang tidaklah memadai.

Ada beberapa model administratif yaitu :

1. Model-Model Administrative Substantive Versus Formal

(7)

terjadi tanpa suatu biro, persis seperti ekonomi substantive yang tidak perlu mensyaratkan adanya pasar akan tetapi tanpa kebijakan-kebijakan dan birokrat-birokrat, kegiatan pemerintah tidak dapat dilakukan. Walaupun demikian, yang penting dewasa ini bukanlah masalah cara pemerintahan yang birokratis lawan traadisional. Dalam dunia kontemporer masayarakat-masayarakat transisi itu berusaha untuk tetap hidup dan melindungi nilai-nilai mereka yang paling luhur. Untuk itu, mereka tidak dapat lagi mengandalkan metode-metode administrative dan ekonomi teradisional.

2. Model Deskriptif Lawan Preskriptif

Seperti halnya ekonomi formal yang mengharapkan adanya pasar yang rasional maka teori administrative formal pun mensyaratkan efisiensi dalam pelaksanaan kebijakan sebagai suatu tujuan normative. Dengan kata lain, teori administrative tidak hanya meminta kita untuk melihat apa yang ada sekarang ini atau apa yang telah ada tetapi juga apa yang seharusnya ada. Sebenarnya titik berat pembicaraan dalam buku-buku administrative lebih banyak berbicara dengan preskripti, apa yang disebut dengan prinsip-prinsip administrasi Negara antara lain ialah kekuasaan harus disesuaikan dengan tanggung jawab, fungsi staf harus jelas tepisah dengan fungsi lini, komunikasi harus dua arah, gaji harus sesuai dengan kerja.

Pertanyaannya adalah apakah suatu model ini dapat diterapkan pada semua kasus atau tidak. Mungkin pertanyaan ini dapat dijawab kecuali kita tahu banyak tentang kasus itu. Dengan kata lain kita membutuhkan kemampuan analitis serta deskriptif yang menyeluruh mengenai apa yang terjadi sekarang sebelum kita dapat membuar penilaian-penilaian yang bermanfaat mengenai apa yang harus dilakukan, perubahan-perubahan yang harus dibuat. Model perilaku administrasi sebagaimana hal dengan model ekonomi diilhami dari pengalaman masyarakat barat dengan pasar dan bironya telah dan setidak-tidaknya disamakan gambaran yang telah ada pada model tersebut. Tentu saja kita tidak menganggap bahwa dalam masyarakat transisi dapat diuraikan dengan tepat dalam istilah yang demikian walaupun sebenarnya kita terpancing utnuk melakukannya.

(8)

dengan mengenggap bahwa ada alternative berupa dikotomi antara sewa dan pajak. Ketika model redistributive diketengahkan maka kemungkinan alternative menjadi jelas.

Demikian juga halnya dengan kemungkinan menguraikan realitas administrative dalam istilah lain dari biro administrasi formal serta criteria efisiensi lahir hanya ketika model-model alternative telah tersedia. Alternative yang demikian selanjutnya member kita suatu cara yang mudah untuk menganalisa kondisi-kondisi dimana suatu prinsip administrasi yang khusus mejadi relevan dan bermanfaat.

B. Ciri-Ciri Masyarakat Transisi

Dewasa ini neagaara yang sedang mencoba untuk mempercepat industrialisasinya yang popular dipanggil dengan sebutan “masyarakat transisi”. Kita dapat beranggapan bahwa pemerintahan transisi khususnya merupakan campuran daari tradisional dan modern, ketua desa atau pimpinan suku bergabung dengan pejabat secretariat yang berpengalaman dan berasal dari kota, gabungan iini dapat terjadi disepanjang berbagai dimensi, misalnya dimensi kota-desa. Sejumlah besar campuran sikap, praktek serta sifat heterogenitas ini, satu model yang hanya menandai satu elemen dalam campuran tesebut. Kita dapat menerima bahwa administrasi subtansif dalam setiap masyarakat transisi sangat heterogen.

Ada 3 ciri-ciri masyarakat transisi : 1. Heterogenitas

Yakni perbedaan dan percampuran yang nyata antara sifat-sifat tradisional dan modern. Pada masyarakat yang sedang berada dalam proses industrialisasi dan modernisasi, dimana yang lama dan yang baru berada dalam suatu campuran yang heterogen, kadang-kadang mempunyai kesan bahwa administrasi dapat dilihat sebagai hal yang terpisah. 2. Overlaping

Merupakan gambaran kelaziman adanya tindakan antara berbagai struktur formal yang dideferensiasikan dan dispesialisasikan dengan berbagai struktur informal yang belum dideferensiasikan dan dispesialisasikan.

3. Formalisme

(9)

Ketidaksesuaian antara norma-norma formal dengan realita. Semakin formalistis situasi administrasi maka semakin kurang pengaruhnya terhadap perubahan perilaku yang sesuai dengan norma-norma yang digariskan. Sebaliknya, bila satu sistem sangat realistis, maka realisme tersebut dapat dicapai hanya melalui usaha yang terus-menerus untuk mempertahankan persesuaian

C. Pendekatan Struktural Fungsional

Suatu struktur adalah setiap pola perilaku yang telah menjadi ukuran dasar suatu sistem sosial. Jadi, suatu biro pemerintahan dapat dilihat sebagai suatu “struktur”, atau perangkat keseluruhan struktur yang terdiri dari sejumlah besar kegiatan yang dilakukan oleh para pegawai dalam suatu biro. Struktur mencakup juga tindakan-tindakan, yang hanya berhubungan dengan tujuan serta kerja biro. Adapun fungsi ialah setiap konsekuensi dari suatu struktur, sejauh mempengaruhi struktur-struktur lain atau sistem secara keseluruhan dimana struktur itu merupakan bagiannya. Analisa struktural tentu saja menjurus kepada pengkajian fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh struktur, dampaknya terhadap struktur yang relevan lainnya.

Ciri-ciri hubungan umum antara struktur dan fungsi akan membantu mengenali perbedaan penting antara sistem administratif tradisional, transisi dan modern. Berdasarkan fungsi-fungsi yang dilakukan, struktur beragam adanya. Dengan pengertian ini, keluarga, terutama keluarga besar masyarakat tradisional, boleh jadi melaksanakan beberapa fungsi yang sangat luas, tidak hanya berperan sebagai pelacak keturunan atau reproduksi biologis, tetapi juga dalam fungsi pendidikan, politik, ekonomi, sosial dan keagamaan. Sebaliknya suatu biro statistik tenaga kerja memiliki fungsi yang jauh lebih terbatas dan eksklusif, seperti mengumpulkan serta mengkomunikasikan jumlah pengangguran dan tingkat upah.

(10)

cahaya yang berwarna putih dipencar oleh panjang garis gelombang ke dalam spektrum pelangi berwarna banyak.

Sinar yang menyatu terdiri dari semua frekuensi, seperti halnya dengan sinar berwarna putih; sedang sinar yang membias memisahkan komponen frekuensi, seperti dalam spektrum. Oleh karena itu, struktur komponen masyarakat “yang memusat” sangat menyebar; sedang dalam masyarakat “diffracted” sangat terinci.

D. Variabel-Variabel Yang Bersangkutan

(11)

Salah satu variable penting untuk tujuan kita adalah bagaimana cara distribusi kekuasaan dalam satu masyarakat. Kita dapat membayangkan satu skala distribusi kekuasaan berkisar dari system yang sangat terkonsilidasi ke system yang sangat terpilah-pilah. Ketika semakin banyak variable yang dimasukan dalam skema analisis ini, maka pendekatan yang diketengahkan bukan sederhana atau merupakan skema evolusioner satu arah. Menyatakan bahwa dua Negara pada waktu tertentu sama-sama model perismatik, tidak harus mencakup adanya persamaan yang lebih besar diantara mereka daripada menyatakan bahwa mereka memiliki ukuran penduduk atau tingkat kematian bati, atau pendapatn per kepala, tingkat konsumsi kalori yang sama. Semua variable dapat berubah satu dengan yang lainnya. Dua msayarakat yang sama-sama prismatic dalam hal tertentu dapat sangat berbeda satu sama lain. Tentu saja masyarakat tidak dapat berbaur secara homogen. Kita mengetahui bahwa tingkat heterigenitas yang tinggi merupakan kualitas prismatic tetapi tingkat heterogenitas itu sendiri berbeda dalam dua masyarakat yang sama- sama condong ke masyarakat prismatic. Misalnya orang berharap bahwa Negara yang sebesar India akan menunjukkan heterogenitas yang lebih tinggi ketimbang Muangthai. Dengan demikian kita dapat melihat bahwa semakian prismatic dan heterogen suatu masyarakat maka akan semakin besar kesenjangan masyarakat pedesaan dan perkotaannya. Dalam msyarakat memusat itu, jarak kota dan desa itu tidak begitu besar. Dalam masyarakat memusat kita sebaliknya tidak berharap untuk menemukan struktur yang secara khusus terorientasi kea rah fungsi administartif. Hal ini tidak berarti bahwa fungsi-fungsi administrative tidak dijalankan tetapi hasil-hasil itu lebih bersifat insidentil dari pelaksanaan fungsi yang bukan terspesialisasi. Adalah lebih sulit menandai struktur dalam model prismatic. Walau demikian kita dapat membahas beberapa hal tentang hal itu. Fungsi-fungsi administrated dapat dijalankan baik oleh struktur konkrit yang berorientasi terutama pada struktur maupun pada fungsi administrative tertentu yang berjalan dengan sangat efektif dan efisien seddang struktur yang demikian tidak ditemukan dalam lapangan atau bagian lain dalam satu masyarakat. Pada pemerintahan pusat di dalam masyarakat transisi, dapat ditemukan lembaga-lembaga yang efisien untuk mengatur telekomunikasi sedang si desa-desa atau daerah terpencil tidak terdapat badan-badan yang terspesialisasi bagi administrative.

(12)

Grafik diatas menunjukan, sumbu horizontal untuk mengukur kekuatan tenaga endogen sedang sumbu vertical mengukur kekuatan teanga eksogen. Kurva I menunjukan tingaka

pemencaran yang sangat tinggi. Kurva III menunjukan pemencaran yang rendah, dan kurva II menunjukan tingkan antara (model prismatic).

Suatu masyarakat yang terletak dibutir 1 adalah masyarakat yang pertama memperoleh status memencar yang sangat tinggi disebabkan oleh tenaga endogennya.butir ke-2 kurang memiliki dasar endogen bagi pemencara, tetapi disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang memaksa dari tenaga endogen terhadap masyarakat itu, maka mungkin ia akan sangat memencar. Di butir 3 kombinasi tenaga endogen dan eksogen yang lunak menghasillkan tingkat pemencaran yang tinggi.

(13)

merupakan masyarakat memusat dan tenaga endogen bagi pemencaaran tetap lemah, maka sebagian besar masyarakat yang ada tetap berada dekat dengan butir 6.

Masayrakat dapat menjadi prismatic apakah di bawah pengaruh dominan kekuatan endogen, seperti dibutir 4, atau dibawah pengaruh dominan kekuatan eksogen, seperti dibutir 5. Dari penjelasan itu jelas bahwa konfigurasi kekuatan menimbulkan perubahan di butir 4 akan berbeda dengan butir 5. Yang pertama adalah masyarakat endo-prismatik atau pra-modern, sedang yang kedua adalah masyarakat ekso-prismatik atau trasnsisi.

Masyaratkat yang mengalami pemencarn melalui kekuatan endogen dapat disbut sebagai endo-prismatik, sedang masyarakat yang berubah disebabkan oleh tekanan yang berasal dari luar atau eksogen disebut system ekso-prismatik.

6. Dinamika Perubahan Dalam Masyarakat Transisi

Secara konkrit beberapa perubahan yang terjadi ketika masyarakat tradisional berhadapan dengan ancaman kekuasaan masyarakat industry. Di tingkat yang paling sederhana, dampak eksternal Negara industry terhadap massyarakat tradisonal dapat dilihat dalam dunia militer.

Kekuatan dari luar tiba dengan organisasi dan persenjataan yang jauh lebih unggul serta tidak dapat dilawan hnya dengan menggunkan busur dan panah. Karena itu Negara yang terancam perlu untuk meniru organisasi militer dan persenjataan modern tersebut.

(14)

Tetapi pada akhir konflik kepentingan dengan orang-orang asing tersebut menjurus pada pertikaian; pihak musuh atau asing yang sudah sempat berakar itu untuk menutut perluasan atau proteksi bagi pabrik-pabrik, konsesi, hal-hal pribadi dan sebagainya.

Danil Lerner menyimpulkan bahwa masyarakat tradisional sudah memudar dalam kehidupan sosial budayannya. Disebabkan adanya ekspansi Barat sejak 1500, akan tetapi berbentuk kolonialisme dan imperialism.Sehingga untuk pertama kali menghubungkan masyarakat seluruhnya menjadi satu ikatan pergaulan. Tesis utama memudarnya masyarakat tradisional adalah penyangkalan terhadap “karakter manusia” dan “determinasi sosial” persfektif pokok memudarnya masyarakat adalah perilaku dalam konteks perubahan sosial. Memudarnya masyarakt tradisional akan tampak jelas apabila dilihat dari tiga dimensi perubahan sosial yaitu: dimensi structural, kulturaldan interaksionial.

(15)

2.1 ADMINISTRASI NEGARA PRISMATIK MODEL SALA A. Kekuasaan Birokrasi Dan Pemborosan

Masalah utama administrasi yang menjadi perhatian ialah efiaensi dan efektifitas pelaksanaan kebijakan, yakni orietasi yang menggunakan symbol: POSDCORB. Administrasi ditinjauh dari perngertian manajerial, kesinambungan kegaitan,analisis kegiatan dimana didalamnya ditentukan berbagai peraturan, udang-undang, kode, dan norma-norma yang harus dilaksanakan dengan segera dan sederahan. Demi kepentingan penyederhanaan maka pegawai pemerintahaan merupakan instrument yang mempunyai nilai netral (value neutral), dia bukan mekanisme birokrasi, hanya sekedar menjadi pelaksana dan tidak perlu mengetahui ataupun menayankan kearah mana tujuan tersebut.

Beberapa sarjana ilmu administrasi Negara yang menerapkan pendekatan perilaku telah menentang asumsi-asumsi tersebut. Mereka menyatakan bahwa organisasi administrasi sebagai suatu system social, mengkaji karakteristik hubungan-hubungan antar pribadi dan berbagai factor yang telah mempengaruhi kelangsungan hidup suatu kelompok dan respon kelompok tersebut terhadap lingkungan meraka.

Namun, kamu behavioralis tidak begitu berminat dengan penggunana kekuasaan yang dilaksanakan oleh para pejabat pemerintah yang berici birokratis. Dwight Waldo mengemukakan berbagai asumsi implisit, dimana dinyatakan bahwa kekuasaan tidak relevan jika tidak ada campur tangan dari para politisi, maka para administrator tersbut akan dapat mencapi symbol atau epitome rasionalitas, dan menjadi administrator negara yang baik secara implisit administrastor secara rendah hati mau meneriama peraturan-peraturan yang digariskan oleh politik, baik secara actual maupun secara ideal. Mereka harus berupaya melaksanakan peraturan-peraturan tersebut secara rasional, memaksimumkan pengeluaran pemerintah dan meminimalkan biaya operasional, dan apabila tidak terwujud akan menghambat pelaksaan kebijakan.

(16)

eksistensi lembaga politik serta peradilan mampu menerapkan wewenang mereka mengawasi para pejabat pemerintah. Terbitnya literature tersebut setidaknya merupakan cara untuk memilih antara teknik pengendalian secara efektif dengan teknik pencapaian efisiensi secara maksimal.

Kita harus mengadopsi berbagai asumsi yang berbada menurut sudut pandang ini, jika kita hendak memahami model prismatic. Berbagai asumsi tersebut berkandaskan pada dalil yang sebagian besar berkenan dengan masyarakat memencar, dalam mana fungsi-fungsi politik dan admnistrasi pada tingst tertentu dilembagakan sebagai struktur yang terpisah.

Berdasarkan pengertian model prismatic tampak jelas bahwa para birokrat sering menggunakan kekuasaan tertentu dan memiliki kepentingan yang sesuai dengan kekhususan birokrasi. Oleh karena administrator dipandang penting, jika berbagai peraturan yang rumit dalam masyarakat industry hendak diterapkan, suatu permasalahan krusial akan dihadaoi oleh setiap masyarakat politik (polity) yang sedang berkembang yaitu bagaimana menjadikan para birokrat berada di bawah pengendalian yang cukup efektif agar terjamin reliabilitas mereka sebagai instrument kebijakan umum.

Tentu saja jika seseorang berhubungan dengan administrasi yang efektif dalam masyarakat transisi dimana berbbagai kondisi prismatic hadir pada tingkat subtansi tertentu, maka membangun fondasi politik bagi admnistrasi merupakan pra-syarat penting untuk mekanisme kerja yang secara formal terinci menjadi perencanaan, personalia, pembelajaan koordinasi dan semua jaringan dalam POSDCORB.

B. Pembalikan Rasio Kekuasaan Birokrasi Terhadap Efisiensi

Kekuasaan birokrasi dalam model prismatic secara relative lebih besar daripada bobot kekuasaan birokrasi baik dalam model memusat maupun dalam model memencar. Akibatnya tingkat efisiensi administrasi birokrasi berubah-ubah secara terbalik menurut bobot kekuasaan birokrasi itu sendiri. Sehingga efisiensi administrasi dalam system prismatic lebih rendah daripada dalaam system memusat atau system memencar. Ini pada dasarnya merupakan kesia-siaan dan pemborosan.

(17)

Birokrasi prismatic mungkin lebig efektif daripada birokrasi model memusat. Diaktakan efektif, sepanjang birokrasi dapat mengoperasikan angkutan udara, memfungsikan jaringan kereta api, membangun pertanian, mendirikan stasiun TV suatu hasil yang secara teknik tak mungkin dilaksanakan oleh birokrasi model memusat. Akan tetapi biaya per unit untuk pelaksanaan kegiatan itu bahkan lebih besar dalam birokrasi model prisamtik daripada jumlah biaya yang dibutuhkan untuk ativitas dalam model memusat.

Motivasi bawaan yang mungkin mendorong pejabat pelaksana berusaha dan mengikuti jalan rumit untuk mencapai efisiensi, meskipun dengan demikian mereka tergelincir dengan cara yang lebih mudah ke dalam penyalahgunaan pengelolaan dan kecurangan administrasi atai disebut administrative prodigality (pemborosan administrasi). Secara singkat pemerintah prismatic lebih dapat berbuat banyak daripada model memusat, tetapi membutuhakan biaya yang jauh lebih besar untuk setiap unit keluaran.

Konsep efisiensi juga harus secara jelas dibedakan dari pengertian kepentingan umum. Disebabkan mitos politik modern berlandas pada asumsi kedaulatan rakyat, maka mitos politik modern mensyaratkan bahwa basis tunggal bagi keabsahan tindakan pemerintah adalah pelayanan untuk kepetingan masyarakat.

Dalam system prismatic, bahkan menurut teori perwalian pada dasarnya masyarakat merupakan pihak keuntungan terpenting dari hasil kegiatan pemerintah, walaupun ia tergolong sebagai penentang kekuasaan yang nyata. Karena itu pergesaran kepentingan umum, paling tidak harus Nampak seolah-olah menjadi tujuan pemerintah, yang melekat dalam dalam model primatik dalam bentuk eksogen.

Hubungan antara kekuasaan ekstra dan efisiensi admnistrasi dapat diungkapkan secara sederhana. Apabila lembga politik mampu menyusun peraturan secara jelas dan masuk aka, berikut sanksi-sanksi guna mendukung tercapainya tujuan melalui pemanfaatan birokrasi, maka para pelaksana akan mempunyai stimulasi yang kuat untuk mendapatkan cara yang efisien melaksanakan peraturan yang berlaku. Kegagalan akan mendapat hukuman sedangkan keberhasilan akan mendapatkan penghargaan.

C. Biro Prismatik Atau Model Sala

(18)

sebagai lembaga khusus yang bersifat fungsional yang mengutamakan bidang fungsi admnistraif, karena sifat secara khas berciri difraksi atau memencar. Dalam konsekuensinya, istilah biro didefinisikan sebagai suatu skena birokratis yang mencakup tiga model, yaitu : 1. Memencar

Yaitu penemuan baru yang hasilnya memancarkan pengaruh dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, agama dan lain-lain. Dengan kata lain penemuan baru yang diterapkan di masyarakat mempunyai dampak yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Keterpengaruhan tata kehidupan masyarakat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pengaruh penemuan baru dapat berdampak pada perubahan struktur kehidupan sosial budaya masyarakat. Penemuan baru seperti televisi,radio,internet pengaruhnya memancar ke berbagai arah yang menyebabkan perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan dan adat istiadat.

2. Prismatik

Yaitu suatu penemuan baru menyebabkan perubahan-perubahan yang menjalar dari suatu lembaga kemasyarakatan ke lembaga-lembaga kemasyarakatan lainya. Penemuan pesawat terbang membawa pengaruh terhadap metode peperangan, kemudian menambah perbedaan kekuatan antara negara-negara besar dengan negara-negara kecil, kemudian berpengaruh pada kekuasaan industri-industri besar, dan seterusnya.

3. Memusat

Yaitu beberapa penemuan baru mengakibatkan satu jenis perubahan.

Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa para petugas adalah para birokrat model memencar istilah yang dikhususkan untuk bidang admministratif dan secara relative dan efisien.para birokrat menggunakan kekuasaan secara terbatas serta mendapat pengawasan yang cukup ketat, agar segala kebijakan yang dilaksanakan terjamin dalam efisiensi tinggi.

(19)

D. Birokratisme Dan Perekrutan Elite

Pola perekrutan kelompok elit yang mewarnai model prismatic juga memiliki konsekuensi penting bagi administrasi Negara dan berpengaruh terhadap efisiensi para pejabat model sala.diketahui bahwa dalam model memencar perekrutan elit politik berlangsung terutama sekali di luar birokrasi dan khususnya melalui partai partai politik. Ini berarti keinginan untuk mendapatkan kedudukan dalam pemerintahan tidak lebih besar daripada bentuk keududkan lainnya. Bagi mereka yang berusaha mendapatkan kedudukan di dalam pemerintahan nilai intrinsuknya sama dengan tertarik doleh kepuasan untuk memperoleh jenjang karir professional, atau kepuasan menerima gaji kecil atau memperhitungkan keselamatan kerja. Perekrutan pegawai berdasarkan atas penyaringan dan system jasa. Kan tetapi dalam suatu massyarakat yang memencar, hubungan kesetiaan keluarga semakin rengang dan timbullah suatu keluarga kecil yang bercorak “keluarga batih” sehingga pengaruh kekeluargaan dalam proses perekrutan menjadi berkurang.

(20)

tradisional atau dorongan hubungan darah (kinship), melainkan sebagai kebutuhan para pejabat model sala memperkuat posisi kedudukannya yaitu dengan mengangkat orang-orang yang dapat dipercaya.

Perekrutan yang berbahaya adalah perekrutan yang didasarkan pada komunalisme, karena itu berarti diskriminasi terhadap kaum minoritas. Akibat komunal didalam hal perekrutan bisa menimbulkan pengaruh tertentu pada hubungan dengan pengikut. Dakam model sala bagi mereka yang tidak mendapat posisi pejabat berarti kurang kekuasaan. (tentu saja, dalam ukuran tertenetu, hal ini tidak berlaku terhadap model memencar karena apabila beberapa anggota masyarakat tidak memiliki kedudukan, mereka akan mencoba mengatasinya dengan ccara memperoleh kekuasaan melalui partai politik serta menggunakan hak pilihnya. Mereka bisa memaksa pihak pemerintah mengambil kebijkan-kebijakan yang selaras dengan kepentingan komunal meraka). Dalam model prismatic, bagaimanapun juga, jalur ekstra birokrasi menuju kearah kekuasaan juga tertutup bagi anggota masyrakat biasa.

Dalam model sala perekrutan birokrasi dilaksanakan sejalan dengan jabatan resmi(seperti dalam departemen-departemen atau instansi-instansi yang sama), yaitu orang-orang yang mempunyai indentitas symbol yang sama dengan kedudukan resmi meraka.

5. Poli-Normatifisme Dan Disensus Dalam Model Sala

(21)

dari pola masyarakat politik modern dan merupakan persyaratan logis ari suatu system yang memencar.

Dalam model prismatic, kondisi ini tidak akan pernah ada. Disini seperangkat norma baru, formula politik dan mitos lama yang didasarkan atas pengalaman Negara luar mendapat tempat utama dalam tata social, yang secara sinambung telah menyatuh dengan norma tradisi kuno, formula-formula seta mitos lama. Hasilnya tentu saja menimbulkan disensus, poli-normativisme serta ketiadaan norma (normlessness).

(22)

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Administrasi negara di negara berkembang terdiri dari beberapa kelompok masyarakat dan menganut model-model admnistrasi negara model memusat, memencar dan prismatik/model sala. Salah satu kelompok masyarakat yang di jelaskan oleh Fred W. Riggs adalah masyarakat transisi. Kata tranisi itu sendiri berarti masyarakat yang berada atau yang sedang bgazeranjak dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri. Pada umunya masyarakat yang berada di negara-negara berkembang adalah masyarakat transisi yang terdiri dari tradisonal sekaligus masyarakat modern. Fred W. Riggs menempatkan fase transisi didalam perkembangan suatu masyarakat sebagai prismatik soceity yang apabila ditarik linear terletak anatara apa yang dinamakan sebagai fused model soceity sebagai masyarakat tradisional dan diffracted soceity sebagai masyarakat modern. Masyarakat tradisional (fused soceity) disebut riggs dengan chamber, sedangkan masyarakat modern disebut sebagai office. Adapun suatu masyarakat yang terletak diantara nya, birokrasiny disebut model sala. Inilah yang dikatakan sebagai masyarakat prismatik. Masyarakat primatik memiliki 3 ciri-ciri yaitu heterogonitas, overlapping, dan formalisme.

Didalam negara berkembang juga terdapat Birokrasi merupakan instrumen penting dalam masyarakat modern yang kehadirannya tak mungkin terelakkan. Eksistensi birokrasi ini sebagai konsekuensi logis dari tugas utama negara (pemerintahan) untuk menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat (social welfare). Negara dituntut terlibat dalam memproduksi barang dan jasa yang diperlukan oleh rakyatnya (public goods and services) baik secara langsung maupun tidak. Bahkan dalam keadaan tertentu negara yang memutuskan apa yang terbaik bagi rakyatnya. Untuk itu negara mernbangun sistem administrasi yang bertujuan untuk melayani kepentingan rakyatnya yang disebut dengan istilah birokrasi.

(23)

sumber daya yang mendistribusikan sumber daya tersebut kepada setiap anggota masyarakat secara berkeadilan.

3.2 DAFTAR PUSTAKA  Fred W. Riggs

Administrasi Negara-negara Berkembang Teori Masyarakat Prismatik

Gambar

Grafik diatas menunjukan, sumbu horizontal untuk mengukur kekuatan tenaga endogen

Referensi

Dokumen terkait

Yang bukan menjadi tolok ukur atau indikator dalam penggolongan negara sebagai negara maju atau negara berkembang adalah .... jumlah

Menurut Utrecht dalam bukunya “Pengantar Hukum Administrasi Negara” mengatakan bahwa : Administrasi Negara adalah gabungan jabatan (compleks van kambten) “Apparaat”

Teori elit, yaitu teori yang berkembang dari teori politik elit massa yang melandaskan diri pada asumsi bahwa dalam setiap masyarakat pasti terdapat dua kelompok, yaitu

Karakteristik pesisir di beberapa negara berkembang yaitu Malaysia, Thailand, India, Srilanka, Vietnam, Mesir, Madagaskar, dan Fiji mempunyai karakter yang hampir

Negara berkembang identik dengan keterbelakangan. Sebagian penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan. Salah satu indikatornya adalah tingkat pendapatan yang relatif rendah apabila

Tetapi setidaknya ada dua definisi administrasi Negara/publik yang dapat dijadikan sebagai acuan, yaitu pertama, public administration adalah organisasi dan manajemen

Untuk mengungkap administrasi negara sesuai dengan proses yang dipergunakan dalam penyelenggaraan kebijakan publik, maka pendekatan yang dapat digunakan

Model-model Sistem Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja di Negara Maju dan Negara Berkembang Negara Model Nama Sistem Informasi/Aplikasi Maju Edukasi penggunaan alat kontrasepsi