PROTEIN PADA RUMPUT LAUT
Rumput laut adalah tumbuhan tingkat rendah yang tidak dapat dibedakan antara bagian akar, batang dan daun. Semua bagian tumbuhannya disebut dengan thallus. Secara keseluruhan, tumbuhan ini mempunyai morfologi yang mirip, walaupun sebenarnya berbeda. Makroalgae bentuknya yang seperti rumput terutama yang berukuran besar dan hidupnya di laut, sehingga orang awam terutama kaum usahawan menyebutnya dengan rumput laut. Sedangkan di kalangan ilmuwan atau akademisi, rumput laut dikenal dengan nama algae (Susanto,2003).
Jenis algae yang dimanfaatkan hingga saat ini masih sangat terbatas, demikian juga dengan lingkup pemanfaatannya. Tidak semua rumput laut dibutuhkan dalam skala industri. Sementara itu, jenis-jenis rumput laut yang tidak dimanfaatkan dalam skala industri sebenarnya mempunyai manfaat yang tidak kalah penting. Pemanfaatan rumput laut tersebut antara lain adalah sebagai sumber makanan yang dapat langsung dikonsumsi, misalnya sebagai sayuran atau lalapan.
Rumput laut secara tradisional digunakan sebagai nutrisi bagi manusia dan hewan. Rumput laut juga digunakan sebagai makanan tambahan (suplemen) karena mempunyai kandungan nutrisi, antara lain yaitu protein, beberapa elemen mineral dan vitamin. Rumput laut jenis algae coklat digunakan untuk produksi zat ,makanan tambahan untuk melengkapi nutrisi manusia antara lain protein, beberapa elemen mineral, vitamin dan terutama hidrokoloid yang berupa alginat, agar dan karaginan (Fleurence,1999) . Di Jepang mengkonsumsi sayuran laut rata-rata 1,6 Kg per tahun per kapita, kemudia di Malaysia Timur dijadikan sebagai salad. Sedangkan, di Indonesia rumput laut digunakan sebagai sayur dan lalapan, bahkan jenis rumput laut banyak di jual di pasar tradisional.
pada musim dingin dan musim semi, sedangkan kadar protein terendah tercatat selama musim panas (Galland,1999) .
Dikerjakan oleh :
Dareen Nadya Rema