Prosiding Health Event of All merupakan Terbitan berkala ilmiah seminar hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan setiap 1 tahun oleh LPPM
STIKES Cendekia Utama Kudus.
PROSIDING HEFA (Health Events for All)
Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
P ISSN 2581 –2270 E ISSN 2614 – 6401
Pengarah
Ketua STIKES Cendekia Utama Kudus
Penanggung Jawab
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus
Editors
Eko Prasetyo, S.KM, M.Kes David Laksamana Caesar, S.KM, M.Kes
Ns. Sholihul Huda, S.Kep, M.N.S Ns. Sri Hartini, S.Kep, M.Kes Dessy Erliani Mugitasari, S.Farm, Apt
Sistem Informasi dan Teknologi Susilo Restu Wahyuno, S.Kom
Sekretariat :
LPPM SIKES Cendekia Utama Kudus
Jl. Lingkar Raya Kudus – Pati Km. 5 Desa Jepang, Mejobo, Kudus Telp (0291) 4248655, Fax (0291) 4248657
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Dewan Redaksi ... ii
Kata Pengantar Ketua LPPM ... iii
Daftar Isi... iv
Penulis Judul Artikel Halaman
Ahmad Rifa’i Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD dr. Loekmonohadi Kudus
1
Ayu Safitri Juniati Hubungan Tingkat Stres dengan Strategi Koping yang digunakan pada Santri Remaja di Pondok Pesantren Nurul Alimah Kudus
Perbandingan Efektifitas Antibakteri Infusa dan Sirup Daun Rambutan terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dengan Salmonella typhi secara In Vitro
17
Dewi Ayu Jamilah Hubungan Antara Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Balita Usia 1-5 Tahun di
Posyandu Balita “Balai Desa” Dukuhseti Kec.
Dukuhseti Kab. Pati
24
Eka Pangestu Wati Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati
34
Ema Erniyang Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi pada Bayi di Desa Tlogoharum Wilayah Kerja Puskesmas
Wedarijaksa II Pati
40
Galia Wardha Alvita, Solikhul Huda
Pengaruh Senam Keseimbangan dengan Resiko Jatuh pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Margomukti Rembang
49
Habbshah Oka Nurlaela, David Laksamana Caesar
Hubungan Higiene Sanitasi dengan Jumlah Bakteri Coliform di Depot Air Minum (DAM) pada Wilayah Kerja Puskesmas Mejobo
57
Hidayatun Ni’mah Gambaran Persepsi Pencegahan Seks Pranikah pada Remaja di MA Abadiyah Kec. Gabus Kab. Pati
64
Himayatul Lutfah Gambaran Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kejadian Obesitas pada Remaja
73
Intan Susilo Utami Studi Deskriptif Perilaku Pemberian ASI pada Ibu Bekerja di Desa Lau Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus
83
Ipit Koriah Hubungan Status Gizi dengan Tingkat Prestasi Siswa Sekolah Dasar di SD N Wotan 04
Pemodelan Regresi Linier Berganda untuk Estimasi Determinan Kasus Difteri di Jawa Timur
Meivina Zufiyanti Studi Deskriptif Tingkat Kecemasan Ibu yang Mempunyai Anak Usia Pra Sekolah (3-6 Tahun) yang Mengalami Hospitalisasi di Rumah Sakit
107
Mifta Ariyani Studi Deskriptif Alat Permainan yang Diberikan
Orangtua pada Anak Usia Prasekolah di Desa Pringtulis Kecamatan Nalumsari
Kabupaten Jepara
115
Novayani Kusumardiani
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi
121
Puji Rofikhah Hidayah
Implementasi Program Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di Unit Paper Mill 10 PT. Pura Barutama Kudus
129
Putri Rahayu Berliana
Hubungan Perilaku Vulva Hygiene dengan Kejadian Keputihan di SMP 2 Mejobo Kudus
134
Rahma Listianawati Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Keselamatan Pasien (patient safety) dengan Sikap Perawat terhadap Pemberian Obat di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Perbedaan Perawatan Luka Post Operasi Bersih Menggunakan Balutan Kasa dengan Balutan Transparan terhadap Waktu Penyembuhan Luka di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
154
Resti Prastika Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Imunisasi Campak pada Bayi di Posyandu Desa Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati
161
Roi kholik Andika Yuswantoro
Pengaruh Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien BPJS Kesehatan Rawat Jalan di Puskesmas Grobogan
169
Rostiami Studi Deskriptif Respon Time Perawat pada Pasien di IGD RSUD dr. Loekmonohadi Kudus
177
Siti Syarifah Aplikasi Primary Survey oleh Perawat terhadap Ketepatan Penentuan Triase Pasien Gawat Darurat di IGD RSUD dr. Loekmonohadi Kudus
185
Sony Factarun Hubungan Motivasi dan Perilaku Menggosok Gigi dengan Karies Gigi pada Anak Usia Sekolah di MI NU Islahussalafiyah Kudus
191
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PRESTASI SISWA SEKOLAH DASAR DI SD N WOTAN 04
KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI
Ipit Koriah
STIKES Cendekia Utama Kudus [email protected]
ABSTRACT
Learning achievement is inseparable from learning activities, because learning is a process, while achievement is the result of the learning process. Nutrition is an important factor to realize Indonesia's human intelligence. Various studies reveal that flaws. The results of a study conducted by researchers at SDN Wotan 04 Sukolilo Sub-district Pati Regency on March 9, 2017 from 40 found that students who scored well (> 75) were 32 students (80%) and students who scored less (<75) As many as 8 students (20%). Type of Descriptive Analytic research with design in the form of Cross sectional approach. The population used in this study is all students in SDN Wotan 04 Sukolilo District Pati District amounted to 67 students. Elementary school students at SD N Wotan 04 Sukolilo Pati sub-district mostly have good nutrition status as much as 19 respondents (47,5%) and good learning achievement as much as 21 respondent (52,5%). There is a significant correlation between nutritional status and level of achievement of elementary school students at SDN Wotan 04 Sukolilo Sub-district Pati Regency, with p value 0,000 <0,05. There is a significant relationship between nutritional status and the level of achievement of elementary school students in SDN Wotan 04 Sukolilo District Pati Regency Keywords : Nutrition Status and Learning Achievement
INTISARI
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan kecerdasan manusia Indonesia. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan. Hasil studi yang dilakukan oleh peneliti di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati pada tanggal 9 Maret 2017 dari 40 didapatkan hasil bahwa siswa yang mendapat nilai baik (>75) sebanyak 32 siswa (80%) dan siswa yang mendapat nilai kurang (<75) sebanyak 8 siswa (20%). Jenis penelitian Deskriptif Analitik dengan rancangan berupa pendekatan Cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati berjumlah 67siswa. Siswa sekolah dasar di SD N Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Pati sebagian besar mempunyai status gizi baik sebanyak 19 responden (47,5%) dan prestasi belajar baik sebanyak 21 responden (52,5%). Ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tingkat prestasi siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, dengan p value 0,000 < 0,05. Ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tingkat prestasi siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati
LATAR BELAKANG
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Muhibbin (2008) yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor atau penyebab yang berasal dari dalam diri setiap individu tersebut sedangakn faktor eksternal seperti keluarga dan lingkungan.
Prestasi tak lepas dari kecerdasan yang dimiliki seseorang. Kecerdasan seseorang erat kaitannya dengan status gizi seseorang. Gizi kurang dapat mengganggu motivasi anak, kemampuannya untuk berkonsentrasi, dan kesanggupannya untuk belajar. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi prestasi belajar anak. Status gizi akan mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang dan kemampuan seseorang dalam menangkap pelajaran di sekolah, sehingga seseorang yang memiliki status gizi baik akan memiliki daya tangkap yang lebih baik dan dapat memperoleh prestasi yang baik pula di sekolahnya. Sebaliknya jika seseorang memiliki status gizi yang kurang atau lebih akan berdampak pada kecerdasan sehingga kurang optimal dalam menangkap pelajaran di sekolah sehingga prestasi belajar kurang baik. Mencetak generasi yang sehat dan cerdas harus dimulai sejak anak dalam janin sampai remaja, berbagai intervensi harus diberikan kepada anak-anak khususnya dalam hal gizi, kesehatan dan pendidikan (Khomsan, 2013).
Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan kecerdasan manusia Indonesia. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak yang kurang gizi akan tumbuh kecil, kurus, dan pendek. Gizi kurang pada anak usia dini juga berdampak pada rendahnya kemampuan kognitif dan kecerdasan anak, serta berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas anak (Depkes RI, 2014).
Penyebab terjadinya kurang gizi karena kebiasaan makan yang buruk. Sedangkan kelebihan berat badan terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan keluar, terlalu banyak makan, terlalu sedikit olah raga (Arisman, 2014).
Berdasarkan hasil Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa secara nasional prevalensi pendek pada anak umur 5-12 tahun adalah 30,7 persen (12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek). Prevalensi sangat pendek terendah di DI Yogyakarta (14,9%) dan tertinggi di Papua (34,5 %). Prevalensi kurus (IMT/U) anak umur 5-12 tahun menunjukkan bahwa secara nasional prevalensi kurus (menurut IMT/U) pada anak umur 5-12 tahun adalah 11.2 persen, terdiri dari 4,0 persen sangat kurus dan 7,2 persen kurus. Prevalensi sangat kurus paling rendah di Bali (2,3%) dan paling tinggi di Nusa Tenggara Timur (7,8%). Secara nasional masalah gemuk pada anak umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 persen. Prevalensi gemuk terendah di Nusa Tenggara Timur (8,7%) dan tertinggi di DKI Jakarta (30,1%).
yang menjadi peringkat teratas diketahui 3 siswa memiliki status gizi baik, 1 siswa memiliki gizi lebih dan 1 siswa diantaranya memiliki gizi kurang, kemudian pada 5 siswa yang menjadi peringkat terbawah diketahui 2 siswa memiliki status gizi baik, 2 siswa memiliki gizi lebih dan 1 siswa memiliki status gizi kurang.
Dampak kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan berat badan kurang, mudah terserang penyakit, badan letih, malas, terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikomotorik dan mental. Khususnya pada otak, anak berusia dibawah 2 tahun yang kekurangan gizi dapat menyebabkan kekurangan sel otak sebesar 15%-20%. Sementara itu, kelebihan gizi juga tidak baik. Kelebihan gizi dapat berupa kelebihan energi yang menyebabkan obesitas, sedangkan kelebihan vitamin atau mineral tertentu juga dapat menyebabkan keracunan dan bahkan menghambat pertumbuhan. Tubuh membutuhkan gizi dalam jumlah dan ragam yang sesuai untuk dapat tumbuh optimal. Ukuran umum kebutuhan gizi dikenal dengan istilah angka kecukupan gizi (AKG) yang berbeda-beda pada setiap orang karena perberbeda-bedaan umur dan berat badan. Pemenuhan gizi yang tepat adalah gizi seimbang, yaitu terpenuhinya bermacam-macam zat gizi sesuai jumlah yang dibutuhkan (Widodo, 2010).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi terhadap tingkat prestasi belajar siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian Kuantitatif dengan jenis penelitian Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi berjumlah 67 siswa dan sampel menggunakan teknik sampling secara random sampling (sampel acak) yaitu 40 siswa. Penelitian BB dan TB dilakukan pada tanggal 31 Mei 2017 dan penelitian pengambilan nilai rapot 9-11 Juni 2017. Tempat penelitian di adalah di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Instrument yang digunakan penelitian ini adalah observasi berat badan dan tinggi badan.
Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa Univariat dan Bivariat. Dalam penelitian ini analisa Univariat digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari variabel penelitian yaitu status gizi dengan tingkat prestasi. Sedangkan untuk analisa Bivariat menggunakan uji ststistik chi square.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Analisa Univariat
Tabel 1
Distribusi frekuensi status gizi siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati
Status gizi Frekuensi Persentase (%)
Gizi lebih 10 25.0
Gizi baik 19 47.5
Gizi kurang 11 27.5
Berdasarkan tabel 4.1. di atas maka dapat diketahui bahwa siswa sekolah dasar di SD N Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Pati sebagian besar mempunyai status gizi baik sebanyak 19 responden (47,5%), sebagian mempunyai status gizi lebih sebanyak 10 responden (25,0%), dan sebagian lagi mempunyai status gizi kurang sebanyak 11 responden (27,5%).
Tabel 2
Distribusi frekuensi prestasi belajar siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati
Prestasi belajar Frekuensi Persentase (%)
Baik 21 52.5 mempunyai prestasi belajar buruk sebanyak 19 responden (47,5%).
Hasil Analisa Bivariat
Tabel 3
Tabel silang antara status gizi dengan tingkat prestasi siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati
Status gizi
Berdasarkan tabel silang di atas maka dapat diketahui bahwa di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati yang mempunyai status gizi lebih sebagian besar mempunyai prestasi belajar kurang sebanyak 9 responden (22,5%), yang mempunyai gizi lebih prestasi baik 1 responden (2,5%), kemudian yang mempunyai status gizi baik sebagian besar mempunyai prestasi belajar baik sebanyak 17 responden (42,5%), yang mempunyai gizi baik prestasi belajar kurang 2 responden (5,0%) dan yang mempunyai status gizi kurang sebagian besar mempunyai prestasi belajar buruk sebanyak 8 responden (20%), yang mempunyai gizi kurang prestasi baik 3 responden (7,5%).
Pembahasan
responden didapatkan hasil bahwa status gizi lebih sebagian besar mempunyai prestasi belajar kurang sebanyak 9 responden (22,5%), yang mempunyai gizi lebih prestasi baik 1 responden (2,5%), kemudian yang mempunyai status gizi baik sebagian besar mempunyai prestasi belajar baik sebanyak 17 responden (42,5%), yang mempunyai gizi baik prestasi belajar kurang 2 responden (5,0%) dan yang mempunyai status gizi kurang sebagian besar mempunyai prestasi belajar buruk sebanyak 8 responden (20%), yang mempunyai gizi kurang prestasi baik 3 responden (7,5%).
Responden yang mempunyai status gizi lebih mempunyai prestasi belajar buruk, hal tersebut karena siswa mempunyai berat badan di atas rata-rata sehingga menyebabkan mereka malas bergerak, tidak bisa belajar secara maksimal, dan sulit menangkap pelajaran. Status gizi lebih akan menyebabkan obesitas pada anak dan akan berisiko menderita penyakit degeneratif. Status gizi gemuk dan obesitas pada penelitian ini disebabkan karena ketidakseimbangan zat gizi dan aktivitas anak. Anak yang mengkonsumsi jajan baik di sekolah maupun luar sekolah sedangkan aktivitas yang dilakukan sedikit cenderung menyebabkan gemuk dan obesitas. Menurut Khomsan (2013) jika seseorang memiliki status gizi yang lebih akan berdampak pada kecerdasan sehingga kurang optimal dalam menangkap pelajaran di sekolah sehingga prestasi belajar kurang baik. Gizi lebih terjadi karena sering makan dan sedikit bergerak. Mencetak generasi yang sehat dan cerdas harus dimulai sejak anak dalam janin sampai remaja, berbagai intervensi harus diberikan kepada anak-anak khususnya dalam hal gizi, kesehatan dan pendidikan.
Responden yang mempunyai gizi baik tetapi mempunyai prestasi belajar yang buruk, hal tersebut dimungkinkan karena sebagai akibat dari pergaulan siswa dimasyarakat. Lingkungan masyarakat sangat mempengaruhi siswa, karena siswa cenderung memilih untuk bermain dengan teman sebayanya sehingga menyebabkan malas untuk belajar. Hal ini sesuai yang diungkapkan Muhibbin (2008) bahwa salah satu yang mempengaruhi prestasi adalah masyarakat, dimana anak lebih banyak bermain dan bergaul dengan teman sebayanya sehingga waktu untuk belajar lebih sedikit.
Responden yang mempunyai gizi kurang prestasi baik, hal tersebut dimungkinkan karena faktor keluarga, disini orang tua mengajarkan kepada anaknya untuk belajar setiap malam sehingga prestasi anak menjadi baik, jadi walaupun status gizi kurang prestasinya bisa menjadi baik. Hal ini sesuai teori Muhibbin (2008) bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi salah satunya adalah faktor eksternal. Faktor eksternal dibagi menjadi dua yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor non sosial. Faktor lingkungan sosial meliputi lingkungan orang tua dan keluarga. Lingkungan sosial yang paling banyak berperan dan mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah lingkungan orang tua dan keluarga.
Dari hasil olah data dengan Chi Square, maka didapatkan hasil chi square sebesar 20.466 dengan p value 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tingkat prestasi siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati.
Belajar Anak Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri Trosobo II Sidoarjo menyatakan bahwa kondisi fisiologis berupa kekurangan gizi mempengaruhi proses belajar yang tidak baik. Gizi kurang menyebabkan mudah terserang penyakit, berarti secara ekonomis merupakan pemborosan, karena sering mengeluarkan biaya untuk berobat. Sehat adalah investasi yang bisa dipergunakan di kemudian hari. Dampak status gizi tidak hanya berpengaruh pada saat masa pertumbuhan dan perkembangan saja, tetapi juga menentukan masa depannya.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Dari hasil penelitian tentang tentang hubungan status gizi dengan tingkat prestasi siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Siswa sekolah dasar di SD N Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Pati sebagian besar mempunyai status gizi baik sebanyak 19 responden (47,5%) dan sebagian kecil mempunyai status gizi lebih sebanyak 10 responden (25,0%). 2. Siswa sekolah dasar di SD N Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Pati sebagian
besar mempunyai prestasi belajar baik sebanyak 21 responden (52,5%) dan sebgaian kecil mempunyai prestasi belajar buruk sebanyak 19 responden (47,5%).
3. Ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tingkat prestasi siswa sekolah dasar di SDN Wotan 04 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, dengan p value 0,000 < 0,05.
Saran
Bagi Responden
Siswa yang masih mempunyai status gizi kurang, hendaknya orang tua berusaha meningkatkan status gizinya dengan melaksanakan pola makan sehat dan istirahat secara teratur agar tercipta kondisi badan yang sehat dan dapat fokus dalam mengikuti pelajaran.
Bagi Sekolah
Pihak sekolah harus melakukan koordinasi dengan puskesmas dan orang tua untuk meningkatkan status gizi pada siswa dengan gizi kurang.
Bagi Peneliti
Sebaiknya peneliti hendaknya dapat menerapkan teori dan pengetahuan yang sudah didapat kedalam metodologi penelitian, sehingga diharapkan dapat memberikan asuhan dan konseling mengenai status gizi yang dapat berhubungan dengan prestasi belajar pada anak usia sekolah.
Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat menambah sumber kepustakaan untuk menambah ilmu pengetahuan dan meningkatkan wawasan serta sebagai bahan referensi dalam mengembangkan penelitian yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC
Anas, Muhammad. 2011. Metodologi Pembelajaran edisi 1. Pasuruan : CV Pustaka Hulwa.
Arisman, MB Dr. 2014. Gizi Dalam Daur Kehidupan Buku Ajaran Ilmu edisi 2. Jakarta. EGC
Atikah dan Erna. 2011. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogjakarta : Nuha Medika.
Barbara, Kozier. 2010. Fundamental. Jakarta : EGC. Dahlan, Sopiyudin. 2016. Buku Penelitian. Jakarta : EGC.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Profil kesehatan Republik Indonesia.
Depertemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Kesehatan Keluarga. Jakarta. Dharma, Kelana Kusuma. 2011. Metode Penelitian Keperawatan. Jakarta : CV
Trans info Media.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2015. Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah
Dinas Kesehatan Pati. 2013. Profil Kesehatan Kabupaten pati. Pati.
Endang, Wahyuningsih. 2014. Hubungan antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Anak SD Kelas V di SDN 1 Kadilanggon Wedi Klaten. Jurnal Involusi Kebidanan. Vol. 4 (8), p.47-59.
Fauzi, FNF .2012. Hubungan Status Gizi dengan Tingkat Prestasi Siswa di SDN 2 Lampung. Jurnal Kesehatan. Vol 2 (3), p.2337-3776.
Hanum. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi. Yogyakata : Nuha Media.
Irianto, Koes. 2014. Ilmu Keshatan Anak. Bandung : Alfabeta. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2011. Jakarta. EGC.
Khomsan, Ali. (2013). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo.
Krisnawati, dkk. 2009. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Anak Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri Trosobo II Sidoarjo. Jurnal Pendidikan. Vol 3(1), p.111-118.
Limpeleh, Fitriani Valentine. 2012. Hubungan antara Asupan Energi dengan
Status Gizi Anak Usia Sekolah di Kompleks Pasar 45 Kota Manado. Jurnal
Keperawatan. Vol. 2(1), p.48-53.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
Micheal Gibney J, dkk. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Muhibbin, Syah. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosda Karya. Notoatmojdo, Soekidjo. 2010. Metodelogi Peneltian Kesehatan. Jakarta : Renika
Cipta
Pasungulaa, Natalia. 2013. Hubungan antara Asupan Energi dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Kelas 4 dan Kelas 5 SD Katolik St, Malalayang Kota Manado. Jurnale-Clinic (eCl). Vol. 3(3), p. 749-753.
Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Media.
Rosita. 2014. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah
Dasar Negeri 01 Guguk Malintang Kota Padangpanjang. Jurnal Kesehatan
Andalas. Vol 3(3), p.460-465.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosda Karya
Sujono dan Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogjakarta : Graha Ilmu.
Sunarto. 2012. Pengertian Prestasi Belajar. Fasilitator Idola (online). Tersedia http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/ {27 April 2017}.
Supariasa, I Dewa dkk. 2014. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.
Susanti. 2012. Status Gizi dan Perkembangan Motorik Kasar pada Balita Usia
6-12 Bulan di Posyandu Dusun Kedungbendo Desa Gemakan Kecamatan
Sooko Kabupaten Mojokerto. Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. Vol. 5(2), p.127-132.
Syatyawati, Riska 2013. Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar di Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar Kebumen. Jurnal Kesehatan. Vol 2(2), p.151-158.
Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa . 2011. Belajar dan Pembelajaran Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media
Waode, Siti.2010. Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di SDN Serayu. Jurnal Gizi. Vol 1(2), p.36-40.
SEMINAR KESEHATAN “
HEALTH EVENTS FOR ALL
”
LPPM STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
A. Ketentuan Artikel
Artikel disusun sesuai format baku terdiri dari: Judul Artikel, Nama
Penulis, Abstrak(bahasa inggris), Intisari(bahasa Indonesia), Latar
Belakang, Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran,
Daftar Pustaka.
Naskah maksimal 8 halaman, tulisan times new roman ukuran 12 font,
ketikan 1 spasi , diketik dalam 1 kolom, jarak tepi 3 cm, dan ukuran kertas
A4. Naskah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing
diusahakan dicari padanannya dalam bahasa Indonesia baku, kecuali jika
tidak ada, tetap dituliskan dalam bahasa aslinya dengan ditulis italic.
B. Format Penulisan
Judul Naskah
Judul ditulis secara jelas dan singkat dalam bahasa Indonesia yang
menggambarkan isi pokok/variabel, maksimum 20 kata. Judul diketik dengan
huruf Book Antique, ukuran font 13, bold UPPERCASE, center, jarak 1 spasi.
Nama Penulis
Meliputi nama lengkap penulis utama tanpa gelar dan anggota, disertai nama
institusi/instansi, alamat institusi/instansi, kode pos, PO Box, dan e-mail
penulis. Data Penulis diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font
11, center, jarak 1spasi
Abstrak dan Intisari
Ditulis dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia, dibatasi 250-300 kata
dalam satu paragraf, bersifat utuh dan mandiri.Tidak boleh ada referensi.
Abstrak terdiri dari: latar belakang, tujuan, metode, hasil analisa statistik, dan
Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 21 ukuran font 11, jarak 1 spasi. Abstrak Bahasa Inggris diketik dengan huruf
Times New Roman, ukuran font 11, italic, jarak 1spasi.
Latar Belakang
Berisi informasi secara sistematis/urut tentang: masalah penelitian, skala
masalah, kronologis masalah, dan konsep solusiyang disajikan secara ringkas
dan jelas.
Metode Penelitian
Berisi tentang: jenis penelitian, desain, populasi, jumlah sampel, teknik
sampling, karakteristik responden, waktu dan tempat penelitian, instrumen
yang digunakan, serta uji analisis statistik yang digunakan disajikan dengan
jelas.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian hendaknya disajikan secara berkesinambungan dari mulai
hasil penelitian utama hingga hasil penunjang yang dilangkapi dengan
pembahasan. Hasil dan pembahasan dapat dibuat dalam suatu bagian yang
sama atau terpisah. Jika ada penemuan baru, hendaknya tegas dikemukakan
dalam pembahasan. Nama tabel/diagram/gambar/skema, isi beserta
keterangannya ditulis dalam bahasa Indonesia dan diberi nomor sesuai
dengan urutan penyebutan teks. Satuan pengukuran yang digunakan dalam
naskah hendaknya mengikuti sistem internasional yang berlaku.
Simpulan dan Saran
Kesimpulan hasil penelitian dikemukakan secara jelas.Saran dicantumkan
setelah kesimpulan yang disajikan secara teoritis dan secara praktis yang
dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.
Ucapan Terima Kasih(apabila ada)
Apabila penelitian ini disponsori oleh pihak penyandang dana tertentu,
misalnya hasil penelitian yang disponsori oleh KEMENRISTEK DIKTI,
Sumber pustaka yang dikutip meliputi: jurnal ilmiah, skripsi, tesis, disertasi,
dan sumber pustaka lain yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Sumber pustaka disusun berdasarkan sistem Harvard.Jumlah acuan minimal
10 pustaka (diutamakan sumber pustaka dari jurnal ilmiah yang uptodate 10
tahun sebelumnya).
Nama pengarang diawali dengan nama belakang dan diikuti dengan
singkatan nama di depannya. Tanda “&” dapat digunakan dalam
menuliskan nama-nama pengarang, selama penggunaannya bersifat
konsisten. Cantumkan semua penulis bila tidak lebih dari 6 orang. Bila lebih
dari 6 orang, tulis nama 6 penulis pertama dan selanjutnya dkk.
Daftar Pustaka diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 12, jarak
1 spasi.
C. Tata Cara Penulisan Naskah
Anak Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold
UPPERCASE
Sub Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold, Italic
Kutipan : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 10, italic
Tabel : Setiap tabel harus diketik dengan spasi 1, font 11 atau disesuaikan.
Nomor tabel diurutkan sesuai dengan urutan penyebutan dalam teks (penulisan nomor tidak memakai tanda baca titik “.”).Tabel diberi judul dan subjudul secara singkat.Judul tabel ditulis diatas
tabel.Judul tabel ditulis dengan huruf Times New Roman dengan font
11, bold (awal kalimat huruf besar) dengan jarak 1 spasi,
center.Antara judul tabel dan tabel diberi jarak 1 spasi.Bila terdapat
keterangan tabel, ditulis dengan font 10, spasi 1, dengan jarak antara
tabel dan keterangan tabel 1 spasi.Kolom didalam tabel tanpa garis
vertical. Penjelasan semua singkatan tidak baku pada tabel
Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 21 nomor urut sesuai dengan pemunculan dalam teks. Grafik
maupun diagram dianggap sebagai gambar. Latar belakang
grafik maupun diagram polos. Gambar ditampilkan dalam
bentuk 2 dimensi. Judul gambar ditulis dengan huruf Times New
Roman dengan font 11, bold (pada tulisan “gambar 1”), awal
kalimat huruf besar, dengan jarak 1 spasi, center Bila terdapat
keterangan gambar, dituliskan setelah judul gambar.
Rumus :ditulis menggunakan Mathematical Equation, diketik center
D. Teknis Pelaksanaan Seminar Pemakalah
Pemakalah Seminar Kesehatan “Health Events for All” LPPM STIKES
Cendekia Utama Kudus dapat memilih pelaksanaan seminar dalam bentuk:
1. Oral Presentasi (format PPT maksimal 10 halaman) atau
SEMINAR KESEHATAN “
HEALTH EVENTS FOR ALL
”
Poster yang akan dicetak dan diseminarkan di Seminar Kesehatan “Health
Events for All” dibuat dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
a. poster dalam bentuk cetak berjumlah 1 (satu) lembar ukuran tinggi x lebar adalah 70 cm x 70 cm dipasang secara vertikal;
b. poster harus dapat terbaca dengan baik dalam jarak maksimum 7 kaki atau sekitar 2 meter;
c. jumlah kata maksimum 250;
d. pedoman tipografi:
1. teks ditulis rata kiri (left justified), kecuali ada pengaturan ruang antar kata); dan
2. diketik dengan jarak 1,2 spasi (line spacing).
e. sub-judul ditulis dengan ukuran lebih besar daripada teks (dapat juga ditulis dengan memberi garis bawah (underline) atau dengan menggunakan cetak tebal (bold);
f. panjang kolom tidak boleh lebih dari 11 kata;
g. jenis huruf (font) tidak boleh lebih dari 2 jenis typeface;
h. tidak diperkenankan untuk menggunakan huruf kapital (capital letter) semua; i. margin harus disesuaikan dengan besar kolom;
j. desain lay-out poster harus memperhatikan prinsip keseimbangan formal dan non-formal, yang mencakup:
1. aspek simetris dan asimetris;
2. prinsip kesatuan pengaturan elemen gambar, warna, latar belakang, dan gerak; dan
3. mampu mengarahkan mata pembaca mengalir ke seluruh area poster.
k. pertimbangkan hirarki dan kontras untuk menunjukkan penekanan objek atau aspek-aspek yang mendapat perhatian khusus atau diutamakan;
l. isi poster harus dapat terbaca secara terstruktur untuk kemudahan 'navigasi'nya;
m. poster harus memuat:
1. bagian atas berisi judul, NIDN (bagi Dosen), nama pelaksana, dan logo Perguruan Tinggi;
2. bagian tengah (bagian isi) berisi latar belakang (pengantar atau abstrak), Metode, Hasil Utama Penelitian (teks dan gambar atau fotografi atau skema), Simpulan, dan Referensi (tambahan); dan
3. bagian bawah dapat disisipkan logo sponsor atau lembaga, detail kontak, tanggal dan waktu penelitian.
Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera dengan 21 o. poster dibuat menggunakan aplikasi pengolah grafik, seperti Corel Draw, Adobe Photoshop, Microsoft Powerpoint dan aplikasi sejenis lainnya (grafik, tabel atau hasil dokumentasi fotografi dapat ditampilkan);
p. Poster wajib dibawa pada saat kegiatan dan diemail ke: