PENGARUH MOTIVASI TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA ROYAN
HANDYCRAFT TASIKMALAYA
Adi Robith Setiana
___________________________________________________________________________ This study on the effect of motivation on employee productivity Handicraft At Royan Tasikmalaya located at Cimanggu, Sukaresik, Tasikmalaya. This research was conducted in 2014.
The purpose of this study to determine the effect of motivation on employee productivity. The subject of this study are employees, with a sample size of 25 people. The method used in this research is descriptive quantitative data were collected by interviews and questionnaires. After the data collected, further data processing using Spearman rank correlation.
The results showed coefficient of determination was 72% and 28% are influenced by other variables that are not mentioned in this study. The conclusion from this study is there is significant influence between motivation to work productivity of employees at Royan Handicraft Tasikmalaya.
Keywords: Motivation and Employee Productivity.
___________________________________________________________________________
A. PENDAHULUAN
Setiap industri membutuhkan sumber daya manusia yang menjadi motor penggerak dalam meningkatkan produktivitas. Dalam suatu perusahaan peran sumber daya manusia yaitu tenaga kerja menjadi hal yang sangat penting karena keberhasilan perusahaan atau industri dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada sumber daya yang dimilikinya.
Oleh karena itu setiap industri dituntut untuk meningkatkan produktivitas agar mampu bersaing dengan industri lain yang sejenis. Peningkatan produktivitas dipengaruhi oleh kualitas sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga perusahaan harus mengelola dan mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam perusahaan tersebut. Pada dasarnya produktivitas merupakan ukuran yang menyangkut efektivitas penggunaan sumber-sumber produksi dalam perusahaan yang sifatnya penting.
Untuk menggerakan karyawan agar sesuai dengan yang dikehendaki perusahaan,
maka perusahaan harus meningkatkan motivasi dalam bekerja, karena motivasi inilah yang membentuk semangat kerja karyawan. Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan apa yang diinginkannya, namun belum tentu akan menghasilkan produktivitas yang diharapkan apabila perusahaan tidak menyalurkannya ke arah yang di kehendaki perusahaan. Maka dari itu perusahaan harus mengarahkannya ke tujuan perusahaan, agar produktivitas kerja karyawan meningkat secara baik.
Royan Handycraft adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi kerajinan yang berlokasi di Kp. Cimanggu Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki peluang yang cukup besar untuk mengembangkan perusahaannya. Namun, untuk mengembangkan perusahaan tersebut masih menghadapi beberapa hambatan diantaranya tingkat produktivitas pekerja yang tidak stabil sehingga pencapaian target perusahaan menjadi terhambat.
1. Motivasi a. Pengertian
Veithzal Rivai (2008:455), mengatakan bahwa pengertian motivasi kerja adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.
Mathis (2007:89), mengatakan Motivasi merupakan hasrat di dalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan.
Berdasarkan definisi para ahli di atas, dapat simpulkan bahwa motivasi adalah suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia ke arah pencapaian suatu tujuan. Sedangkan motivasi kerja karyawan adalah dorongan individu untuk melakukan tindakan karena mereka ingin melakukannya dalam mencapai tujuan yang mereka inginkan. Pencapaian tujuan tersebut dapat berupa uang, keselamatan, penghargaan, dan lain-lain.
b. Jenis-jenis Motivasi
Jenis-jenis motivasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis menurut Malayu S.P. Hasibuan (2014:150), yaitu: 1. Motivasi Positif (Insentif positif),
manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif (Insentif negatif), manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat, karena takut hukuman.
Penggunaan kedua motivasi tersebut haruslah diterapkan kepada siapa dan kapan agar berjalan efektif merangsang gairah bawahan dalam bekerja.
c. Tujuan Motivasi
Motivasi mempunyai tujuan sebagaimana dalam Malayu S.P. Hasibuan (2014:97) tujuan motivasi antara lain :
1) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
2) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
3) Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan 4) Meningkatkan kedisiplinan karyawan 5) Mengefektifkan pengadaan karyawan 6) Menciptakan suasanan dan hubungan
kerja yang baik,
7) Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
8) Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
9) Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas -tugasnya 10) Meningkatkan efisiensi penggunaan
alat-alat dan bahan baku. 2. Produktivitas Kerja a. Pengertian
Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo (1995:281) produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
Produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal. (Sondang P Siagian,1982:15) b. Faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja menurut Sulistiyani dan Rosidah yang dikutip dari Danang Sunyoto (2012: 203), yaitu sebagai berikut:
1. Pengetahuan (knowledge)
non-formal yang memberikan kontribusi pada seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan.
2. Keterampilan (skill)
Keterampilan adalah kemampuan dan kemampuan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu yang bersifat kekaryaan. Keterampilan diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan yang bersifat teknis seperti keterampilan operasi computer, membuat computer, keterampilan bengkel dan sebagainya.
3. Kemampuan (abilities)
Kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seseorang karyawan.Konsep ini jaul lebih luas, karena dapat mencakup sejumlah kompetensi. Pengetahuan dan keterampilan termasuk faktor pembentuk kemampuan.
4. Sikap (attitude) dan perilaku
(behaviors)
Sangat erat hubungan antara kebiasaan atau sikap dan perilaku.Sikap merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika sikap yang terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam hubungannya dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan, artinya jika sikap karyawan baik, maka hal tersebut dapat menjaminperilaku kerja yang baik. Misalnya seorang karyawan mempunyai kebiasaan masuk perusahaan tepat waktu, disiplin, maka perilaku kerja juaga baik, artinya jika diberi tanggung jawab akan menepati aturan yang disepakati.
Maka faktor produktivitas kerja pada suatu perusahaan dapat menentukan sukses suatu usaha yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seorang karyan, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan
karyawan dalam bekerja, disamping itu sikap dan prilaku juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karena sikap dan prilaku itu mencerminkan atas dirinya yang membentuk kepercayaan seseorang kepada dirinya.
C. HIPOTESIS
Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan hipotesis yakni: ” Terdapat pengaruh positif antara motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Royan Handycraft Tasikmalaya”.
D.METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif.
2. Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu motivasi sebagai Variabel Bebas (Variabel X), yang dapat mempengaruhi, sedangkan produktivitas kerja sebagai Variabel Terikat (Variabel Y) yang merupakan variabel yang dipengaruhi.
Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan angket yang mengukur sikap skala model Likert. Skala Likert menurut Moh.Nazir (2005:338) dijelaskan sebagai: “Skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau seklompok orang tentang penomena sosial”. Alternatif jawaban yang tesedia untuk masing-masing variabel sebagai berikut: Sagat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun skor tertinggi 5 (lima) dan terendah 1 (satu) berlaku untuk pernyataan positif dan negatif.
Tabel 1
Operasional Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Pengukuran Motivasi
(X)
Motivasi adalah sebagai suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
1. Upah yang layak 2. Kesempatan untuk
maju
3. Pengakuan sebagai individu
4. Keamanan kerja 5. Tempat kerja yang
baik
6. Penerimaan oleh kelompok 7. Perlakuan yang
wajar dan 8. Pengakuan atas
prestasi
Ordinal
Produktivitas Kerja (Y)
Produktivitas adalah ukuran yang
menunujukkan perbandingan anatara
input dan output yang dikeluarkan perusahaan serta peran tenaga kerja yang dimiliki.
1. Tingkat absensi tinggi
2. Tingkat perolehan hasil
3. Kualitas yang dihasilkan
4. Tingkat kesalahan 5. Waktu yang
dibutuhkan
Ordinal
3. Populasi Dan Sampel 1) Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Royan Handycraft Tasikmalaya yang jumlahnya 25 orang.
2) Sampel
Sampel total 25 orang. 4. Teknik Pengumpulan Data
Data Primer dan Data Sekunder. 5. Rancangan Alat Analisis Data
a. Uji Validitas dan Reliabilitas 1) Uji Validitas
Uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment yaitu:
2 2
2 2
Y Y N X X
N
y x xy n rxy
Riduwan dan Akdon (2013: 124) 2) Perhitungan Reliabilitas
Uji reliabilitas menggunakan rumus Korelasi Product Moment angka kasar
Sedangkan untuk memperoleh nilai koefisien korelasi seluruh tes, digunakan rumus Spearman Brown :
�
=
. �+ � Riduwan (2009: 75) b. Analisis Terhadap Kuesioner
1) Presentase dan Skoring
menggunakan rumus sebagai berikut:
X =�
� x
100 % ...Sujana (2000: 76) 2) Nilai jenjang Interval
Setelah diketahui hasil kuesioner dengan presentase dan skoring maka dapat ditentukan intervalnya (Sujana, 2000: 79) yaitu sebagai berikut:
NJI=N a T r − a T r a
a r r a P r a yaa ...
...Sujana (2000: 79) c. Analisis Statistik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas tersebut yaitu dengan menggunakan rumus Lillyfors sebagai berikut :
(Supranto,2000:148)
d. Analisis Rank Spearman
Bila data tidak berdistribusi normal maka alat analisis data yang digunakan adalah dengan statistik non parametrik, khususnya koefisien korelasi Rank Spearman (rs) dengan rumus sebagai berikut:
� = 1 − � �6 ∑ �2− 2 ...
Riduwan dan Akdon (2013: 118) e. Analisis penentu
Digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai.
Rumus :
KP = rs2 x 100% ....
Riduwan dan Akdon (2013: 125)
E. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh nyata motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Royan Handycraft Tasikmalaya dianalisis dengan menggunakan Uji Z, dengan rumus sebagai berikut
Z hitung=
r
s1
√� − 1
(Riduwan dan Akdon, 2013: 118)
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Berdasarkan hasil rekapitulasi mengenai indikator motivasi, didapat angka 1042 dari kriteria yang ditetapkan (850-1050). Maka dapat disimpulkan motivasi Royan Handycraft Tasikmalaya menurut pandangan responden tinggi.
2. Berdasarkan hasil rekapitulasi mengenai indikator produktivitas, didapat angka 971 dari kriteria yang ditetapkan (850-1050). Maka dapat disimpulkan Produktivitas kerja karyawan Royan Handycraft Tasikmalaya menurut pandangan responden tinggi.
3. Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Royan Handycraft Tasikmalaya dapat dikategorikan sangat kuat, ini terlihat dari nilai : koefisien korelasi (tingkat keeratan) dengan menggunakan rank spearman yaitu sebesar 72% berada pada klasifikasi penafsiran kuat, koefisien penentu (besarnya pengaruh) sebesar 72% dan sisanya 28% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini, uji hipotesis dengan menggunakan uji z diperoleh zhitung sebesar 4,171 artinya zhitung ≥ ztabel atau motivasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada Royan Handycraft Tasikmalaya. Dengan demikian
hipotesis yang diajukan diterima artinya teruji kebenarannya.
4. Suatu organisasi dalam menjalankan usahanya mempunyai tujuan tertentu, salah satu faktor yang mempengaruhi tujuan perusahaan adalah faktor tenaga kerja. Dimana untuk mencapai tujuannya tersebut perlu memiliki sumber daya manusia yang mempunyai motivasi agar peningkatan prestasi kerja karyawan dapat dilakukan dengan memberikan dorongan dan rangsangan dari pihak perusahaan.
5. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan faktor yang sangat penting agar dapat mempertahankan eksistensinya yang kompetitif seperti sekarang ini. Oleh karena itu, pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) harus dilakukan sebaik mungkin, yaitu dengan adanya motivasi dalam karyawan yang diharapkan para karyawan tersebut bisa meningkatkan prestasinya dalam bekerja, sehingga dalam menjalankan tugas pekerjaannya tersebut para karyawan dapat bekerja lebih baik lagi dan menunjang dalam pencapaian tujuan perusahaan secara optimal.
6. Organisasi yang senantiasa ingin menjalankan fungsinya secara maksimal harus dapat memotivasi karyawannya untuk bekerja sesuai dengan potensi yang dimiliki karyawan tersebut. Dengan demikian diharapkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan potensinya adalah melalui motivasi. Dengan adanya motivasi yang baik terhadap karyawan maka prestasi kerja karyawan akan terdorong dan menghasilkan produktivitas yang tinggi. 7. Produktivitas kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisasi/perusahaan sebagai alat pengukur keberhasilan dalam menjalankan usaha. Produktivitas yang tinggi dapat dicapai jika didukung para pegawai yang mempunyai motivasi dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya. Salah satu tantangan berat yang dihadapi seorang pimpinan adalah bagaimana dia dapat memotivasi dan mengarahkan bawahannya agar bekerja secara optimal. Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan pemberian motivasi mempunyai hubungan keterkaitan dengan produktivitas.
G. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil rekapitulasi mengenai indikator motivasi, didapat angka 1042 dari kriteria yang ditetapkan (850-1050). Maka dapat disimpulkan motivasi Royan Handycraft Tasikmalaya menurut pandangan responden tinggi.
Berdasarkan hasil rekapitulasi mengenai indikator produktivitas, didapat angka 971 dari kriteria yang ditetapkan (850-1050). Maka dapat disimpulkan Produktivitas kerja karyawan Royan Handycraft Tasikmalaya menurut pandangan responden tinggi.
Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Royan Handycraft Tasikmalaya dapat dikategorikan sangat kuat, ini terlihat dari nilai : koefisien korelasi (tingkat keeratan) dengan menggunakan rank spearman yaitu sebesar 72% berada pada klasifikasi penafsiran kuat, koefisien penentu (besarnya pengaruh) sebesar 72% dan sisanya 28% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini, uji hipotesis dengan menggunakan uji z diperoleh zhitung sebesar 4,171 artinya zhitung ≥ ztabel atau motivasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada Royan Handycraft Tasikmalaya. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima artinya teruji kebenarannya.
2. Saran
a. Disarankan untuk Royan Handycraft Tasikmalaya lebih meningkatkan motivasi karyawan.
b. Disarankan untuk Royan Handycrat Tasikmalaya lebih meningkatkan produktivitas kerja karyawan sehingga hasil kerja menjadi lebih optimal. c. Perusahaan dapat meningkatkan
motivasi agar produktivitas kerja karyawan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, Komang ; Mujiati, Ni Wayan ; Ayu Sriathi, Anak Agung. 2009. Perilaku keorganisasian. Yogyakarta. Graha ilmu.
Andiyanto, Wilhelmus. 2011. Pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.
Semarang. Universitas Diponegoro. Gusti, Messa Media. 2012. Pengaruh
kedisiplinan, motivasi kerja, dan persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru.Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Hartatik, Indah Puji. 2014. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Jogjakarta. Laksana.
Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Lestary, Rena Restiana Fuzy. 2012.
Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.
Tasikmalaya. Skripsi tidak dipublikasikan.
Riduwan, Akdon. 2013. RUMUS dan DATA dalam APLIKASI STATISTIK.
Bandung. ALFABETA.
Sabdhini, Belania. 2013. Pengaruh Insentif Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kerajinan Rotan Di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.
Universitas Pendidikan Indonesia. Sudjana. 2000. Metode Statistik. Bandung.
Tarsito.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung. ALFABETA
Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. CAPS (Center for Academic Publicing Service).
---. 2013. Teori, Kuesioner, dan Analisis Data SUMBER DAYA MANUSIA (Praktik Penelitian).
Yogyakarta. CAPS (Center for Academic Publicing Service.
Wartana, I Made Hedy. Agustus 2011.