ABSTRAK
Analisis Psikologis Tokoh Akihiro dalam Novel Saga no Gabai Baachan Karya Yoshichi Shimada
Sastra adalah karya tulis yang memiliki ciri keunggulan seperti keorsinilan,
keartistikan, serta keindahan dalam isi dan ungkapannya. Novel adalah sebuah
cerita dalam bentuk prosa yang cukup panjang tentang tokoh-tokoh rekaan
maupun historis. Dalam novel memiliki unsur cerita seperti tema, plot, tokoh,
latar.
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang terdapat di luar karya sastra itu
tetapi tidak secara langsung mempengaruhi karya tersebut seperti kebudayaan,
sosial, psikologi, politik, dan agama. Psikologi merupakan ilmu jiwa dan perilaku
manusia. Psikologi sastra adalah ilmu sastra yang mendekati karya sastra dari
sudut psikologis.
Tokoh yang diceritakan kondisi psikologisnya di novel ini adalah Akihiro.
Akihiro adalah seorang anak yang dititipkan oleh ibunya di desa Saga bersama
nenek Osano, setelah Perang Dunia ke II. Akihiro tinggal di desa Saga selama
delapan tahun. Di Saga mereka tinggal dengan kondisi yang miskin. Berpisah
dengan ibunya, hidup miskin, dan nenek yang selalu mengajarkan kemandirian
sehingga membuat Akihiro semakin tertekan. Dari hal itu terdapat interaksi sistem
kepribadian. Oleh sebab itu, penulis menggunakan dua teori yaitu psikologi sastra
dan semiotika.
Menurut Sigmund Freud terdapat tiga sistem kepribadian yaitu Id, Ego,
dan Superego. Id adalah dorongan bawah sadar untuk mencapai suatu kepuasaan.
prinsip kenyataan bertujuan mencegah terjadinya tegangan. Superego adalah
sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan yang menyangkut baik dan
buruk.
Alasan penulis memilih topik ini karena termasuk kisah nyata dari
pengarang dan ada hal yang menarik dalam kisah hidup tokoh utama yang
berhubungan dengan kyouiku mama. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk
menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang psikoanalisa Sigmund
Freud serta menambah wawasan tentang konsep kyouiku mama. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan studi kepustakaan.
Dengan mempelajari teori psikologis Sigmund Freud, lalu menganalisis sepuluh
cuplikan.
Dalam novel ini menceritakan di desa Saga Akihiro diajarkan agar mandiri,
dimulai dari memasak sendiri dan menyembah Budha setiap pagi. Walaupun
merasa takut, tertekan, Akihiro tetap melakukan apa yang dikatakan nenek.
Ketika masuk Sekolah Dasar, Akihiro ingin mengikuti kegiatan olahraga baseball
yang digemarinya. Superego menekan Id, dilihat dari nenek yang tidak
mengizinkannya karena butuh biaya besar. Tetapi, nenek tidak habis akal untuk
memenuhi kebutuhan Akihiro. Nenek menawarkan olahraga lari. Karena hanya itu
yang diizinkan oleh nenek, akhirnya Akihiro memutuskan olahraga lari walaupun
sendiri. Akihiro berlari setiap hari dan belajar serius untuk latihan lari. Dan dapat
mengatur waktunya setiap hari. Ego mulai dapat mengendalikan Id untuk tetap
menikmati olahraga lari sambil berharap dapat berjumpa dengan ibunya.
Akihiro di rumah adalah orang yang penurut, namun pada saat di Sekolah
Akihiro mengukir papan kelas tanpa merasa bersalah. Id mendominasi, mencari
kesenangan sendiri tanpa melihat lingkungan. Namun, Superego menekan Id
dengan mengingatkan untuk tetap menaati norma-norma. Dapat dilihat, ketika
guru marah dan meminta ganti rugi karena ulahnya sudah kelewatan.
Keadaan psikologis yang ketakutan tersebut mengakibatkan Akihiro lebih
hati-hati dan menghargai orang yang lebih tua. Secara keseluruhan dalam
pembahasan analisis psikologis tokoh Akihiro dalam novel Saga no Gabai
Baachan, awal di desa Saga , Superego bekerja baik. Id memang awalnya bekerja
dominan, namun dengan cepat Ego dapat menengahi dan mengendalikan
SIGMUND FREUD
ID, EGO SUPER EGO ID
ID
EGO
SIGMUND FREUD
SIGMUND FREUD
EGO
SUPEREGO
EGO
SUPEREGO
EGO