• Tidak ada hasil yang ditemukan

Macam macam Gaya bahasa Kepemimpinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Macam macam Gaya bahasa Kepemimpinan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

ORGANISASI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

(GAYA KEPEMIMPINAN)

Disusun Oleh :

1. RIKA HERNITA

NIM : 20176013016

2. LIANTONI

NIM : 20176013018

3. VOENLI

NIM : 20176013030

4. ERNA NINGSIH

NIM : 20176013039

Dosen Pengampu

1.Dr. H. Syarwani Ahmad, M.M

2.Dr. H. Tobari, M.Si

PASCA SARJANA

(2)

2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum

Wr. Wb

Segala puji kami haturkan kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam, karena atas rahmat dan petunjuknya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah kami. Shalawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dalam naungan iman dan islam.

Penyusunan makalah ini merupakan tugas kelompok kami dalam mata kuliah Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan. Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang.

Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa/I yang masih dalam proses pembelajaran, penyusunan makalah ini masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik serta saran yang bersifat positif, guna penyusunan makalah yang lebih baik untuk kedepannya.

Dan tak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada dosen pembimbing / dosen pengampu mata kuliah organisasi kepemimpinan pendidikan Bpk. Dr. H. Syarwani Ahmad, M.M. dan Bpk. Dr. H. Tobari, M.Si. Serta kepada teman-teman yang telah ikut serta memberi masukan demi penyempurnaan makalah kami.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Palembang, Maret 2018

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

………

1

KATA PENGANTAR

………..

2

DAFTAR ISI

……….

3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………

4

1.2. Rumusan Masalah ………

5

1.3. Tujuan Penulisan ………

5

BAB II PEMBAHASAN

a.

Gaya Kepemimpinan Demokratis………

6

b.

Gaya Kepemimpinan Otoriter..……….

11

c.

Gaya kepemimpinan Bebas (Laissez Faire) .………

12

d.

Kepemimpinan dalam beragam budaya ……….…..

15

e.

Kepemimpinan Visioner. ………..………

18

f.

Menciptakan komunikasi yang efektif di lembaga pendidikan

…...………….

20

1.

Komunikasi dan kepemimpinan kepala sekolah ………

23

2.

Membangun komunikasi efektif di sekolah ……….

25

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ……….………..

26

3.2. Saran ………..………..

26

(4)

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Harold Koontz & Cyril O’Donnel (Hasibuan, 1996), Communication is received as the transfer of information from one person to another whether or not it elicits confidence. But the information transferred must be understandable to the receiver. Artinya, komunikasi digambarkan sebagai pemindahan informasi dari seseorang keorang lain. Tetapi informasi yang ditransfer harus dipahami si penerima.

R.C Davis dalam Hasibuan (1996) mengemukakan komunikasi sebagai tahap dari proses kepemimpinan, yang memindahkan ide seseorang ke orang lain untuk digunakan dalam fungsi-fungsinya memimpin pekerjaan. Sedangkan Hasibuan mengungkapkan komunikasi adalah proses pemindahan lambing-lambang yang mengandung pengertian antar-individu. Menurut G.R Terry, Kepemimpinan adalah kegiatan-kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan.

Gaya kepemimpinan adalah aspek yang sangat penting dalam implementasi strategi, karena implementasi strategi perlu dikukuhkan dengan nilai yang dianut dan gaya kepemimpinan yang tetap. Ini akan mempengaruhi sampai seberapa jauh implementasi strategi mau didelegasikan dan dikembangkan dengan tingkat pengendalian yang tepat. Di samping itu, pemimpin pun bertanggung jawab atas pengembangan iklim implementasi strategi yang kondusif. Walaupun penelitian berbeda-beda sesuai dengan efektivitas berbagai pendekatan, sebagian besar gaya kepemimpinan di dalam implementasi strategi terkait dengan sifat kepemimpinan, motivasi, keputusan, komunikasi, dan proses pengendalian serta pengembangan “budaya” perusahaan. (Iwan purwanto 2007: 223)

(5)

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Gaya Kepemimpinan Demokratis ?

1.2.2 Apa yang dimaksud dengan Gaya Kepemimpinan Otoriter ?

1.2.3 Apa yang dimaksud dengan Gaya Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire) ?

1.2.4 Apakah itu Kepemimpinan dalam berbagai budaya ?

1.2.5 Apakah itu Kepemimpinan Visioner ?

1.2.6 Bagaimanakah cara Menciptakan Komunikasi yang efektif di Lembaga Pendidikan ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Gaya Kepemimpinan Demokratis

1.3.2 Untuk mengetahui pengertian Gaya Kepemimpinan Otoriter

1.3.3 Untuk mengetahui pengertian Gaya Kepeimpinan Bebas (Laissez Faire)

1.3.4 Untuk mengetahui apa itu Kepemimpinan dalam berbagai budaya

1.3.5 Untuk mengetahui apa itu Kepemimpinan Visioner

(6)

6

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Secara etimologi pemimpin berasal dari kata pimpin yang berarti bimbing atau tuntun. Dari kata pimpin lahirlah kata kerja memimpin yang memilik arti orang yang membimbing atau menuntun (Pamudji, 1995) . Dalam hal ini menunjukkan bahwa memimpin dan pimpinan adalah dua hal yang berbeda. Menurut Mutohar (2013: 263), kepemimpinan pendidikan yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu mempengaruhi orang lain untuk diajak bekerja sama dalam meningkkatkan mutu pendidikan. Sumber dari pengaruh tersebut dapat diperoleh secara formal, yaitu dengan menduduki suatu jabatan manajerial yang didudukinya dalam suatu organisasi (Kurniadin & Machali, 2016).

Gaya kepemimpinan demokratis berorietasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawaha, dengan penekanan pada tanggung jawab internal dan kerja sama yang baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini bukan terletak pada person atau individu pimpinan, melaikan kekuatannya terletak pada partisipasi aktif dari setiap kelompok ( (Kurniadin & Machali, 2016).

Siagian (2003) Tipe yang Demokratik adalah Seorang pemimpin yang demokratik dihormati dan disegani dan bukan ditakuti karena perilakunya dalam kehidupan organisasional. Perilakunya mendorong para bawahannya menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi dan kreativitasnya. Dengan sungguh-sungguh ia mendengarkan pendapat, saran dan bahkan kritik orang lain terutama bawahannya (Mardiana, 2014).

Suatu kepemimpinan pendidikan tidaklah dapat dikatakan berciri demokratis jika kegiatan pimpinan dan situasi kerja yang dihasilkannya tidak menunjukkan secara nyata penerapan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut dibawah ini:

a. Prinsip partisipasi

(7)

dan memecahkan masalah-masalah juga menyangkut perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran.

Berhasilnya pemimpin menimbulkan minat, kemauan dan kesadaran bertanggungjawab daripada setiap anggota staf dan bahkan individu diluar staf yang ada hubungan langsung dan tidak langsung dengan penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran pada lembaga kerjanya itu, dan yang selanjutnya menunjukkan partisipasi mereka secara aktif, berarti satu fungsi kepemimpinan telah dapat dilaksanakannya dengan baik.

b. Prinsip Kooperasi

Adanya partisipasi anggota staf belum berarti bahwa kerjasama diantara mereka telah terjalin dengan baik. Partisipasi juga bisa terjadi dalam bentuk spesialisasi bentuk tugas-tugas, wewenang tanggung jawab secara ketat diantara anggota-anggota, dimana setiap anggota seolah-olah berdiri sendiri-sendiri dan berpegang teguh pada tugastugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing individu.

Partisipasi harus ditingkatkan menjadi kerjasama yang dinamis, dimana setiap individu bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diperuntukkan khusus bagi dirinya, merasa berkepentingan pula pada masalah-masalah yang menyangkut suksesnya anggota-anggota lain, perasaan yang timbul karena kesadaran bertangung jawab untuk mensukseskan keseluruhan program lembaga kerjanya. Adanya perasaan dan kesadaran semacam itu memungkinkan mereka untuk bantu membantu, bekerjasama pada setiap usaha pemecahan masalah yang timbul didalam lembaga, yang mungkin bisa menghambat keberhasilan dalam pencapaian tujuan program lembaga kerja secara keseluruhan yang telah disepakati dan ditetapkan bersama-sama.

c. Prinsip Hubungan kemanusiaan yang Akrab

Referensi

Dokumen terkait

Itu belum cukup untuk menimbulkan suatu kinerja yang tinngi selain itu ada faktor lain seperti kepemimpinan, bagaiman sikap pemimpin dapat menimbulkan atau

Seorang pemimpin mempunyai peran dalam memimpin, memotivasi dan mendorong para guru dan staf yang ada di sekolah untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai

Berdasarkan karakteristik psikologis kepemimpinan kepala sekolah adalah pemimpin yang menunjukkan pribadi tenang, santai, sabar, teliti, tidak mudah terpengaruh, dan kesadaran

Dahlan Iskan juga menggunakan pendekatan sikap yang lebih menekankan pada sifat pemimpin-seperti kepribadian, motivasi, nilai dan keterampilan- yang menentukan efektivitas

Tegantung dari sifat dan perilaku yang dihadapi dalam suatu organisasi dan atau yang dimiliki oleh pemimpin, maka gaya kepemimpinan yang diperlihatkan oleh seorang pemimpin

• PEMIMPIN HARUS MEMPUNYAI ETIKA MORAL : MELAYANI, RENDAH HATI, BERMANFAAT, DITELADANI, JUJUR, DISIPLIN, TEGAS, DEDIKASI DAN INTEGRITAS, KONSISTEN. • PEMIMPIN HARUS

Seorang pemimpin harus menumbuhkan pemahaman dan kesadaran orang-orang yang dipimpinnya, agar tindakan yang dilakukan dapat bermanfaat untuk kepentingan semua

Gaya Edukatif Gaya pemimpin edukatif adalah pemimpin yang suka melakukan pengembangan bawahan dengan cara memberikan pendidikan dan keterampilan kepada bawahan, sehingga bawahan